Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nathasia Carissa
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak relatedness, atau keterkaitan antara humor dengan argumen iklan Matthes, 2013 terhadap sikap terhadap iklan, dan interaksi keduanya dengan need for cognition, atau kecenderungan seorang individu untuk terlibat dalam, dan menyukai sebuah proses berpikir Cacioppo Petty, 1982. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan 248 individu berusia 18-23 tahun yang berdomisili di Jabodetabek sebagai partisipan. Pengukuran relatedness dilakukan menggunakan cek manipulasi yang diadaptasi dari Matthes 2013, sementara sikap terhadap iklan diukur menggunakan alat ukur yang dikembangkan Cline, Altsech, dan Kellaris 2003, humor strength diukur menggunakan cek manipulasi yang dikembangkan oleh Cline dan Kellaris 2007, dan NFC diukur menggunakan Need for Cognition Scale oleh Cacioppo, Petty, dan Kao 1984 . Melalui kuesioner daring, partisipan diberikan salah satu poster iklan minuman soda dengan humor yang related atau tidak related secara acak. Kontrol terhadap konten iklan serta kontrol statistik dilakukan. Hasil penelitian menemukan bahwa humor related menimbulkan sikap terhadap iklan yang lebih tinggi secara signifikan daripada humor tidak related, bahkan setelah mengontrol humor strength. Penelitian ini juga menemukan bahwa NFC memoderasi hubungan relatedness iklan dan sikap terhadap iklan, namun efek moderasi tidak ditemukan setelah mengontrol humor strength.

This study aimed to investigate the impact of humor relatedness on attitude towards the ad, and how need for cognition influenced the relationship. An experimental study involved 248 participants, aged 18 24 and resided in Jabodetabek. Four measurements were used in this study, namely, relatedness Matthes, 2013 attitude towards the ad Cline, Altsech, and Kellaris, 2003 humor strength Cline and Kellaris, 2007 and the Need for Cognition Scale Cacioppo, Petty, Kao, 1984. Each responden participated in an online experiment and be randomly given one advertisement of a soda product, either with related or unrelated humor. The result showed that individuals were given ads with related humor had significantly higher attitude toward the ad than individuals who were given ads with unrelated humor, even after controlling humor strength as a covariate variable. This research also found that NFC moderated the relationship between relatedness and attitude towards the ad, where individuals with higher NFC showed significantly lower attitude toward the ad in unrelated ads compared to those with lower NFC, but this moderation effect did not show after controlling humor strength."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Khairunnisa
"ABSTRACT
Humor merupakan daya tarik yang seringkali digunakan dalam perancangan iklan. Lepas dari kepopulerannya, belum ada kepastian mengenai pengaruh penggunaan humor dalam iklan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dua proses pembentuk humor, yaitu incongruity-resolution dan arousal-safety, pada sikap penerima iklan terhadap iklan. Penelitian akan mempertimbangkan pula pengaruh kebutuhan akan kognisi penerima iklan pada hubungan kedua proses humor dengan sikap terhadap iklan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitan eksperimen daring dengan desain between-subject dengan total 202 partisipan berusia 18-29 tahun dan merupakan pengguna produk operator telekomunikasi seluler. Penelitian menemukan skor sikap terhadap iklan signifikan lebih tinggi pada kondisi proses humor arousal-safety dibandingkan skor sikap terhadap iklan pada kondisi proses humor incongruity-resolution. Kebutuhan akan kognisi ditemukan tidak mempengaruhi hubungan antara proses humor incongruity-resolution dan arousal-safety dengan sikap terhadap iklan. Temuan penelitian dapat menjadi acuan bagi pembuat iklan dalam perancangan iklan humor agar menggunakan proses humor yang dapat menghasilkan sikap terhadap iklan yang lebih positif.

ABSTRACT
Although humor is a frequently used appeal in advertising, there are no evidence that show the real impact of humor usage in advertising. This study aimed to attest the influence of two humor process, namely incongruity resolution and arousal safety, on attitude towards the ad. This study also examined the effect of ad receiver rsquo s need for cognition on the relationship between the two humor processes with attitude towards the ad. 202 participants, aged 18 29 years old, and user of telecommunication operator product, participated in an online experiment with between subject design. This study found that the arousal safety humor process had a significantly higher attitudinal score on advertising than incongruity resolution humor process. It was also found that the need for cognition did not influence the relationship between incongruity resolution and arousal safety humor processes with attitude towards the ad. Research findings could serve as a reference for ad designer in designing humor ad to use the humor process that can generate more positive attitudes toward the ad."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Rezasyah Alam
"Tesis ini menganalisis pengaruh tingkat kreativitas iklan, need for uniqueness dan need for cognition, terhadap sikap terhadap iklan (attitude toward the ad), sikap terhadap merek (attitude toward the brand), serta minat membeli (purchase intention) konsumen. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan merupakan riset konklusif yang bersifat kausal dimana bertujuan untuk menguji hipotesis dan khususnya untuk memeriksa hubungan antara variabel - variabel dependen dan independen yang diuji.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan yang positif antara kreativitas iklan dan need for uniqueness terhadap sikap dan minat membeli konsumen. Disisi lain penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dan hubungan yang signifikan antara kreativitas iklan dan need for cognition terhadap sikap dan minat membeli konsumen. Sehingga dalam kaitannya dengan tingkat kreativitas iklan dapat dikatakan bahwa faktor need for uniqueness lebih mempengaruhi sikap dan minat membeli konsumen dibandingkan dengan faktor need for cognition.

This paper analyze the effect level of advertisement creativity, need for uniqueness and need for cognition, towards attitude toward the ad, attitude toward the brand andpurchase intention. This study used quantitative methods and was a conclusive research with causal type, which its objective was to test the hypothesis and specially to verify the relationship between its independent and dependent variables.
This study showed that there is positive effect and relationship between the levels of advertisement creativity and need for uniqueness towards consumerspurchase intention and attitudes. On the other hand, this study also showed that there is no effect and significant relationship between advertisement creativity and need for cognition towards consumerspurchase intention and attitudes. So in relation with the level of advertisement creativity, the need for uniqueness factor gives more effect on consumer?s purchase intention and attitudes than the need for cognition factor.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T30265
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leo Andhika Kurniawan
"Iklan dengan humor merupakan salah satu jenis konten iklan yang banyak digunakan sebagai salah satu daya tarik. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan sikap terhadap iklan antara partisipan yang melihat iklan tanpa konten humor dengan iklan yang mengandung humor comic wit di dalamnya. Selain itu, penelitian ini juga mencari tahu bagaimana peran kebutuhan akan humor dalam memoderasi hubungan antara iklan yang mengandung konten humor dan sikap terhadap iklan yang muncul. Partisipan dalam penelitian ini adalah 183 warga Indonesia berusia 18-29 tahun dan menggunakan gawai yang terhubung dengan jaringan Internet. Hasil hitung menggunakan independent sample t-test ditemukan bahwa partisipan memiliki sikap terhadap iklan yang lebih positif saat melihat iklan yang mengandung proses humor incongruity-resolution dibandingkan dengan saat melihat iklan tanpa humor. Moderator kebutuhan akan humor juga dihitung menggunakan PROCESS Macro versi 3.0 dan menunjukkan hasil bahwa kebutuhan akan humor tidak dapat memprediksi sikap terhadap iklan. Semakin tinggi kebutuhan akan humor seseorang tidak menjamin semakin tingginya sikap seseorang terhadap iklan yang mengandung humor.

Humor is one of commonly used appeal in advertisement. This research investigated the difference of attitude toward the advertisement between the participants who saw an advertisement with comic wit humorous content and an advertisement without humorous content. This research also examined the role of need for humor in moderating the relationship between humorous content advertisement and attitude toward the advertisement. One hundred and eighty three Indonesian aged 18 29 and used Internet connected gadget participated in this study. Based on independent sample t test analysis, the results showed that consumers were likely to have higher attitudes towards the advertisement that contain incongruity resolution humor. The moderating effect of need for humor counted using PROCESS Macro version 3.0. The results showed that need for humor could not predict attitude toward the advertisement. Results indicated that person with higher need for humor does not exhibit more favorable attitude toward the advertisement with humor content.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Andre Patio
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak proses humor arousal-safety dalam iklan terhadap intensi membeli. Penelitian ini melibatkan kebutuhan akan humor sebagai variabel moderator untuk melihat apakah terdapat efek moderasi yang ditimbulkan dalam hubungan proses humor AS dan intensi membeli. Dua ratus satu orang, berusia 18 hingga 28 tahun, berpartisipasi dalam eksperimen online. Purchase Intention Scale, manipulation check dalam manipulasi iklan dengan proses humor arousal-safety, Need for Humor Scale masing-masing digunakan untuk mengukur intensi membeli konsumen, manipulasi proses humor AS, dan kebutuhan akan humor. Hasil analisis statistik independent sample T-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kelompok eksperimen dibandingkan skor kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh proses humor AS dalam iklan terhadap intensi membeli konsumen. Hasil analisis statistik uji moderator menggunakan PROCESS macro versi 3.0 menunjukkan bahwa kebutuhan akan humor tidak memoderasi hubungan antara proses humor AS dan intensi membeli. Dengan demikian, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dan para praktisi iklan dalam mempertimbangkan untuk membuat iklan dengan tujuan meningkatkan intensi membeli konsumen iklan dengan daya tarik humor dengan proses AS. Selain itu perusahaan dan para praktisi iklan dapat mengurangi pertimbangan mengenai segmentasi individu terkait dengan kebutuhan akan humor, karena kebutuhan akan humor tidak memengaruhi hubungan antara proses humor AS dan intensi membeli.
The aim of this study is to assess the effects of the arousal safety AS humor process on consumers rsquo purchase intention. It is argued that the need for humor will moderate the relationship between AS humor process and consumers rsquo purchase intention. Two hundred and one people, aged 18 to 28 years old, participated in the online experiment. Purchase Intention Scale, manipulation check with a measurement scale for arousal safety humor process, and Need for Humor Scale were used to measure consumers rsquo purchase intention, the manipulation of AS humor process, and the need for humor, respectively. Statistical results with independent sample T Test showed a significant scores difference between the experimental group and the control group. The results indicated that the arousal safety humor process in advertisement increased consumers rsquo purchase intention. Furthermore, moderator test results using PROCESS macro version 3.0 also found that the need for humor did not moderate the relationship between AS humor process and consumers purchasing intentions. Thus, the results of this study can be used as a reference for companies and ad practitioners to consider AS humor process as humor appeal for their advertisement to improving consumers rsquo purchase intention. In addition, companies and ad practitioners can reduce the consideration of individual segmentation related to need for humor, because need for humor does not affect the relationship between AS humor process and purchase intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi yang berjudul _Humor dalam Iklan di Televisi dan Hubungannya dengan Sikap Terhadap Iklan (Attitude Toward the Ad)_ ini adalah kajian komunikasi pemasaran. Objek penelitian tesis ini adalah iklan-iklan televisi yang mengandung unsur humor. Penelitian ini dilakukan karena iklan-iklan di televisi memiliki beberapa keunikan, antara lain adalah: (1) memiliki unsur audio dan visual, (2) merupakan wadah yang paling cocok untuk pengiklan mengkreasikan desain iklan dengan kreatif, (3) membutuhkan sebuah unsur atau stopping power yang dapat menarik perhatian penonton karena memiliki kelemahan zapping dan clutter, misalnya dengan menghibur, salah satunya adalah dengan penggunaan unsur humor. Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana hubungan mediator dan moderator dalam proses terciptanya perceived humor terhadap iklan di televisi, dan (2) mengetahui bagaimana pengaruh perceived humor terhadap attitude toward the ad (Aad) pada iklan di televisi. Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan rangkuman teori-teori para ahli terdahulu mengenai pemakaian unsur humor dalam kaitannya dengan konsep iklan, media televisi, dan sikap individu terhadap iklan. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 responden muda, berpendidikan, dan berkelas menengah ke atas. Cakupan penelitian ini dibatasi pada proses terciptanya humor dan peranannya dalam membentuk sikap penonton terhadap iklan. Sikap terhadap brand produk, sikap terhadap perusahaan, ingatan dan komprehensi penonton adalah di luar jangkauan penelitian ini. Dengan menggunakan metode deskriptif, ANOVA, korelasi dan regresi, diperoleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa schema familiarity tidak mempengaruhi tingkat incongruity dalam berasosiasi dengan surprise; playfulness, ease of resolution dan warmth mempengaruhi hubungan surprise dengan perceived humor; surprise berperan sebagai mediator dari tingkat incongruity ke perceived humor; dan humor yang tinggi memiliki efek positif terhadap sikap terhadap iklan."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S26384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garnis Aurora Nirvana
"Saat pandemi COVID-19 berlangsung, jenis humor tertentu yaitu dark humor mengenai COVID-19 banyak beredar di media sosial terutama Twitter dan Instagram. Humor appreciation menjadi penting untuk diteliti dikarenakan tingkat humor appreciation individu terhadap dark humor mengenai pandemi COVID-19 dapat memprediksi seberapa banyak dampak positif yang dapat dirasakan individu terhadap penggunaan humor tersebut di kala pandemi, seperti adanya perasaan terhibur serta berkurangnya rasa cemas. Humor appreciation yang baik ditandai dengan tingginya tingkat dimensi funniness dan rendahnya tingkat dimensi aversiveness. Penelitian ini menguji pengaruh jenis humor tertentu, yaitu dark humor berbentuk meme mengenai pandemi COVID-19 terhadap humor appreciation yang dimoderasi oleh humor coping dan membandingkannya dengan benign humor (humor non-COVID-19). Penelitian merupakan penelitian eksperimental daring within subject design, post-test only. Partisipan pada penelitian ini adalah 339 dewasa muda berusia 18-25 tahun yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Setiap partisipan mendapatkan dua perlakuan di mana masing-masing partisipan dipaparkan konten dark humor berupa meme mengenai COVID-19 dan benign humor berupa meme non-COVID-19. Data dianalisis dengan analisis deskriptif, paired samples t-test dan MEMORE model 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jenis humor terutama dark humor berbentuk meme terhadap humor appreciation. Meme COVID-19 dinilai kurang lucu dan aversif dibandingkan dengan meme non-COVID-19. Tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara jenis humor terutama dark humor berbentuk meme yang dipaparkan dengan humor coping terhadap kedua dimensi dari humor appreciation, yaitu dimensi funniness dan aversiveness.

During the COVID-19 pandemic, a certain type of humor, namely dark humor about COVID-19 was widely circulated on social media, especially Twitter and Instagram. Humor appreciation became important to be studied because the level of individual appreciation of the dark humor about the COVID-19 pandemic can predict how much positive impact an individual can have on the use of the humor during the pandemic, such as feeling entertained and reducing anxiety. A good humor appreciation is characterized by a high level of funniness dimension and a low level of aversiveness dimension. This study examines the effect of certain types of humor, namely dark humor in the form of memes about the COVID-19 pandemic on the appreciation of humor moderated by humor coping and compares it with benign humor (non-COVID-19 humor). The research is an online experimental research using within subject design, post-test only. Participants in this study were 339 young adults aged between 18-25 years old and is an Indonesian citizen. Each participant received two treatments where each participant were given dark humor contents (COVID-19 memes) and benign humor contents (non-COVID-19 memes). Data were analyzed by descriptive analysis, paired sample t-test and MEMORE model 2. The results of the analysis showed that there was an influence of types of humor, especially dark humor (COVID-19 meme) on the appreciation of humor. COVID-19 memes are considered less funny and aversive than non-COVID-19 memes. There is no significant interaction effect between types of humor, especially dark humor (COVID-19 memes) with humor coping on both dimensions of humor appreciation, namely the dimensions of funniness and aversiveness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Cendana Kusuma
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis pengaruh celebrity endorsement, product involvement, dan need for cognition, terhadap sikap terhadap iklan (attitude toward the ad), sikap terhadap merek (attitude toward the brand), serta minat membeli (purchase intetion) dari konsumen. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan merupakan riset konklusif yang bersifat kausal dimana bertujuan untuk menguji hipotesis dan khususnya untuk memeriksa hubungan antara variabel-variabel dependen dan independen yang diuji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan antara penggunaan celebrity endorsement dan tingkat product involvement, khususnya bagi responden dengan tingkat product involvement rendah. Disisi lain, penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan antara penggunaan celebrity endorsement dan tingkat need for cognition seseorang, walaupun pada responden dengan need for cognition tinggi tidak sampai pada minat membeli. Sehingga dalam kaitannya dengan penggunaan celebrity endorser dalam iklan, dapat dikatakan bahwa faktor need for cognition lebih mempengaruhi sikap dan minat membeli responden/konsumen dibandingkan dengan faktor product involvement.

ABSTRACT
This paper analyzed the effects of celebrity endorsement, product involvement, and need for cognition to attitude toward the advertisement, attitude toward the brand, and purchase intention. This study used quantitative methods and was a conclusive research with causal type, which its objective was to test the hypothesis and especially to verify the relationship between its independent and dependent variables. This study showed that there is an effect and a relationship between celebrity endorsement and product involvement, especially for respondents with low level of product involvement. On the other hand, this study also showed that there is an effect and a relationship between celebrity endorsement and need for cognition, although for the respondents with high level of need for cognition didn’t reach to purchase intention. So in relation with the celebrity endorsement, need for cognition factor gives more effects on respondents/customers’ purchase intention and attitudes, rather than product involvement factor."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Firmansyah
"Kesepian pada mahasiswa semakin meningkat dan sudah mencapai status kekhawatiran global. Penelitian terdahulu menemukan bahwa pemenuhan need for relatedness berhubungan dengan kesepian, insecure attachment. Penelitian ini merupakan korelasional dan bertujuan untuk melihat peran mediasi pemenuhan need for relatedness dalam hubungan antara attachment anxiety dan avoidance dengan kesepian pada mahasiswa di Indonesia. Tiga instrumen penelitian yang digunakan, antara lain (1) University of California Los Angeles Loneliness Scale Version 3 untuk mengukur kesepian Zulkifli, 2021); (2) Basic Psychological Needs Satisfaction Scales untuk mengukur pemenuhan need for relatedness (Ryan & Deci, 2001); dan Experience in Close Relationship-Global Version (Khadijah, 2021) untuk mengukur attachment anxiety dan attachment avoidance. Sampel penelitian ini berasal dari 134 mahasiswa dengan rata-rata usia 21 tahun (M= 20,92%) dan lama studi 8 semester (M= 40,3%). Hasil analisis menunjukkan bahwa pemenuhan need for relatedness berperan sebagai mediator parsial dalam hubungan attachment anxiety (β= 0,610; SE= 0,088; p<0,05) dan attachment avoidance (β= ,934 SE= 0,114; p<0,05) dengan kesepian. Penelitian memiliki implikasi dalam pengembangan usaha preventif dan intervensi kesepian pada mahasiswa.

Loneliness among students is increasing and has reached the status of a global concern. Previous research found that fulfillment of the need for relatedness is related to loneliness and insecure attachment, which are strong predictors of loneliness. This research is correlational design and aims to look at the mediating role of fulfilling the need for relatedness in the relationship between attachment anxiety and avoidance and loneliness in students in Indonesia. The three research instruments used include (1) University of California Los Angeles Loneliness Scale Version 3 to measure loneliness Zulkifli, 2021); (2) Basic Psychological Needs Satisfaction Scales to measure the fulfillment of the need for relatedness (Ryan & Deci, 2001); and Experience in Close Relationships-Global Version (Khadijah, 2021) to measure attachment anxiety and attachment avoidance. The sample for this study came from 134 students with an average age of 21 years (M= 20.92%) and length of study of 8 semesters (M= 40.3%). The results show that need for relatedness satisfaction acts as a partial mediator in the relationship between attachment anxiety (β= 0.610; SE= 0.088; p<0.05) and attachment avoidance (β= .934 SE= 0.114; p<0.05) with loneliness. The research has implications for developing preventive and intervention efforts for loneliness among students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Aulia Ardi
"

Humor incongruity resolution (IR) adalah jenis humor yang berfokus pada ketidaksesuaian antara ekspektasi dengan kenyataan. Penelitian quasi experimental ini menggunakan iklan dengan humor IR untuk memprediksi sikap terhadap iklan. Sebanyak 225 partisipan dibagi menjadi dua kelompok (humor IR dan netral), berpartisipasi dalam penelitian daring. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode convenience sampling. Attitude toward the ad scale dan iklan yang dimanipulasi dengan manipulasi humor IR digunakan untuk mengukur sikap terhadap iklan. Data dianalisis menggunakan independent sample t-test, dan menunjukkan ada perbedaan yang signifikan sikap terhadap iklan antara partisipan yang diberi iklan dengan humor IR dibandingkan iklan netral. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa humor IR terbukti mampu meningkatkan sikap terhadap iklan.


Humor incongruity resolution (IR) is a humor type that focuses on the discrepancies between expectations and reality. This quasi-experimental research used advertisements with humor IR to predict the attitude towards the ads. A total of 225 participants, divided into two groups (humor IR & neutral), participated in online research. Data were collected using a convenience sampling method. An attitude towards the ads scale and manipulated advertisements were used to measure attitudes toward advertising with IR humor manipulation. Data were analysed using an independent sample t-test, and showed that there was a significant differences on attitudes towards the ads between an advertisement that used humor IR than a neutral ad. It can be concluded that IR humor is able to improve an attitude towards the ads.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>