Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grace Margaretha
"ABSTRAK
Adrenalin merupakan neurotransmitter yang penting dalam tubuh yang akan dilepaskan dari tubuh pada saat berada dalam kondisi emosional dan kondisi fisik atau emosi pada saat stress, seperti hipoglikemia Robertson et al., 2003 , berolah raga Watt et al., 2001 , rasa sakit berlebih pada tubuh Wortsman, 2002 . Diagnosis dini berdasarkan penentuan kandungan adrenalin dalam plasma dan urin dapat mencegah penggunaan obat yang tidak diperlukan Hollenbach et al., 1998 . Metode fiber optic biosensor digunakan untuk mendeteksi keberadaan adrenalin karena memiliki kelebihan sensitivitas yang tinggi, respon yang cepat, biaya yang lebih rendah, berukuran lebih kecil, ringan, dan dapat dipantau secara real-time. Untuk mendeteksi adrenalin dengan fiber optic biosensor diperlukan enzim lakase yang menyebabkan reduksi molekul oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis lakase ekstraseluler hasil fermentasi kapang Trametes versicolor dengan metode solid state fermentation pada limbah lignoselulosik berupa batang jagung, jerami, dan ampas tebu. Kondisi yang terbaik produksi lakase dikarakterisasi lebih lanjut degan mevariaskan perlakukan terhadap substrat dan volume nutrisi. Lakase yang diperoleh dari kondisi yang terbaik kemudian akan dibandingkan nilai k-nya terhadap nilai k enzim lakase komersial dengan metode Euler. Kondisi yang terbaik yang diperoleh adalah dengan menggunakan substrat batang jagung yang telah diberi perlakuan steam explosion, kemudian ditambahkan dengan nutrisi yang menghasilkan unit aktivitas sebesar 6,885 U/mL. Nilai k yang diperoleh dari enzim yang diproduksi sebesar 0,0065 dengan nilai error sebesar 2,96.

ABSTRACT
Adrenaline is an important neurotransmitter in the body that will be released from the body when someone is in emotional state or in state of physical and emotional stress, such as hypoglycemia Robertson et al., 2003 , work out Watt et al., 2001 , excessive pain in the body Wortsman, 2002 . Early diagnosis based on the determination of adrenaline concentration in plasma and urine can prevent unnecessary drug use Hollenbach et al., 1998 . The fiber optic biosensor method is used to detect the presence of adrenaline because it has high sensitivity advantages, fast response, lower cost, smaller size, light weight, and can be monitored in real time. To detect adrenaline with a fiber optic biosensor, a lacase enzyme is required to reduce oxygen molecules. The aim of this research is to extract extracellular laccase from fermentation of Trametes versicolor with solid state fermentation method on lignocellulosic waste in the form of corn stalk, straw, and bagasse. The best condition conditions obtained is using cornstalk as substrate with additional treatment steam explotion and with adding nutrient. Enzyme that obtained from the best condition condition has 6,885 U mL unit activity. The k constant that achieved from produced enzyme is 0,0065 with error margin 2,96."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timotius Rudolf Diophantus Oei
"Aflatoksin B1 merupakan metabolit sekunder jamur bersifat paling karsinogenik yang diproduksi oleh jamur dari genus Aspergillus, khususnya Aspergillus flavus. Aflatoksin B1 dapat didegradasi dengan metode biologis yang dilaporkan merupakan metode yang paling cocok. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi produksi, meningkatkan kemurnian, mengevaluasi kemampuan inhibisi pertumbuhan Aspergillus flavus, dan kemampuan mendegradasi aflatoksin oleh enzim ligninolitik dari Trametes versicolor. Skrining media dan waktu inkubasi dilakukan terhadap substrat sabut kelapa, kayu jati, bonggol jagung, dan daun nanas. Purifikasi enzim dilakukan menggunakan presipitasi garam amonium sulfat, dialisis, dan kromatografi penukar ion DEAE-cellulose. Aktivitas enzim diukur menggunakan substrat 2,6-dimethoxyphenol untuk mangan peroksidase, ABTS untuk lakase, dan veratryl alcohol untuk lignin peroksidase. Ukuran enzim diprediksi menggunakan metode SDS-PAGE. Uji inhibisi pertumbuhan Aspergillus flavus dilakukan dengan metode cakram. Kemampuan degradasi aflatoksin B1 oleh enzim ligninolitik dianalisis menggunakan KLT-densitometri. Hasil skrining media dan waktu inkubasi terbaik menunjukkan substrat sabut kelapa dan kayu jati paling cocok untuk menghasilkan mangan peroksidase dan lakase, namun, tidak untuk lignin peroksidase. Hasil purifikasi menunjukkan nilai peningkatan kemurnian sebesar 3,46 dan 6,79 untuk mangan peroksidase dan lakase dengan ukuran enzim sebesar ⁓43 kDa dan ⁓65 kDa, secara beruturut-turut. Uji cakram menunjukkan tidak adanya aktivitas penghambatan oleh mangan peroksidase dan lakase. Dalam waktu 24 jam, mangan peroksidase (154,53 U/mL) dan lakase (38,77 U/mL) dapat mendegradasi aflatoksin B1 hingga 76,07% dan 63,84%, secara berturut-turut. Penelitian ini menunjukkan bahwa substrat sabut kelapa dan kayu jati dapat menjadi substrat yang baik untuk menghasilkan enzim mangan peroksidase dan lakase dari Trametes versicolor dan dapat dimanfaatkan untuk mendegradasi aflatoksin B1

Aflatoxin B1 is the most carcinogenic secondary metabolite produced by fungi of the genus Aspergillus, especially Aspergillus flavus. Aflatoxin B1 can be degraded through biological methods, which have been reported as the most suitable approach. This study aimed to optimize production, improve purity, evaluate the growth inhibition ability against Aspergillus flavus, and assess the aflatoxin degradation by ligninolytic enzymes from Trametes versicolor. Screening of media and incubation times was conducted using coconut husk, teak wood, corn cobs, and pineapple leaves. Enzyme purification involved ammonium sulfate precipitation, dialysis, and DEAE-cellulose ion exchange chromatography. Enzyme activities were measured using 2,6-dimethoxyphenol for manganese peroxidase, ABTS for laccase, and veratryl alcohol for lignin peroxidase. Enzyme sizes were predicted using SDS-PAGE. Growth inhibition tests on Aspergillus flavus were performed using disc diffusion method. Aflatoxin B1 degradation ability of ligninolytic enzymes was analyzed using TLC-densitometry. Screening results indicated that coconut husk and teak wood substrates were most suitable for producing manganese peroxidase and laccase, but not lignin peroxidase. Purification results showed purity increases of 3.46 and 6.79 for manganese peroxidase and laccase, with enzyme sizes approximately ~43 kDa and ~65 kDa, respectively. Disc diffusion tests revealed no inhibition activity by manganese peroxidase and laccase. Within 24 hours, manganese peroxidase (154.53 U/mL) and laccase (38.77 U/mL) could degrade aflatoxin B1 by 76.07% and 63.84%, respectively. This study demonstrates that coconut husk and teak wood substrates can be effective for producing manganese peroxidase and laccase enzymes from Trametes versicolor, which can be utilized for aflatoxin B1 degradation."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Ghassani
"Lakase merupakan enzim ligninolitik yang dapat diekstrak dari tanaman, hewan, dan jamur. Lakase telah dilaporkan berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan enzim lakase yang dipurifikasi dari jamur Trametes versicolor dalam menghambat bakteri penyebab bau mulut. Enzim lakase diproduksi pada media kombinasi Potato Dextrose Broth (PDB 2.4% b/v), serbuk daun nanas (1% b/v), dan serbuk bonggol jagung (1% b/v). Crude enzyme diekstrak dari kultur yang diinkubasi selama 7 hari, kemudian dievaluasi aktivitas katalase dengan 2,2′-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) (ABTS) dan selanjutnya dipurifikasi secara parsial dengan presipitasi ammonium sulfat serta kromatografi pertukaran ion. Keberadaan enzim lakase yang terdapat pada ekstrak purifikasi dikonfirmasi menggunakan ABTS dan Sodium Dodecyl Sulfate–Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Kemudian dievaluasi aktivitasnya terhadap Porphyromonas gingivalis dan Staphylococcus aureus. Hasil menunjukan bahwa terdapat kenaikan aktivitas spesifik enzim lakase setelah purifikasi dari 1372,091 U/mg menjadi 2409,123 U/mg, hasil SDS-PAGE menunjukan terdapat senyawa berbobot ~65 KDa yang sesuai dengan bobot molekul lakase. Uji aktivitas antibakteri dari lakase pada P. gingivalis dan S. aureus menunjukkan daya hambatan yang sedang pada konsentrasi 100% dengan diameter zona hambat 6,682 mm dan 9,463 mm. Purifikasi berhasil memperoleh aktivitas lakase yang lebih tinggi dari crude extract serta potensi aktivitas sebagai antibakteri terhadap P. gingivalis dan S. aureus.

Laccase is a ligninolytic enzyme that can be extracted from plants, animals, and fungi. Laccase is reported to have antibacterial potential. This study aimed to analyze the ability of the laccase enzyme purified from the Trametes versicolor fungus to inhibit bacteria that cause halitosis. The laccase enzyme was produced in a combination medium of Potato Dextrose Broth (PDB 2.4% w/v), pineapple leaf powder (1% w/v), and corn cob powder (1% w/v). Crude enzyme was extracted from the culture which was incubated for 7 days, then evaluated for catalase activity with 2,2′-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) (ABTS) and then partially purified by ammonium sulfate precipitation and ion exchange chromatography. The presence of the laccase enzyme in the purification extract was confirmed using ABTS and Sodium Dodecyl Sulfate–Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Then its activity against Porphyromonas gingivalis and Staphylococcus aureus was evaluated. The results showed that there was an increase in the specific activity of the laccase enzyme after purification from 1372.091 U/mg to 2409.123 U/mg. The SDS-PAGE results showed that there was a compound weighing ~65 KDa which corresponded to the molecular weight of laccase. The antibacterial activity test of laccase on P. gingivalis and S. aureus showed moderate inhibitory power at a concentration of 100% with an inhibitory zone diameter of 6.682 mm and 9.463 mm. Purification succeeded in obtaining higher laccase activity from the crude extract as well as potential antibacterial activity against P. gingivalis and S. aureus."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ines Hariyani
"Lipase merupakan salah satu enzim yang banyak digunakan di industri makanan, farmasi, deterjen, oleokimia, dan bioenergi karena kemampuannya dalam mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, esterifikasi, alkoholisis, asidolisis, dan aminolisis pada kondisi temperatur dan tekanan ruang. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi enzim lipase ekstraseluler dalam bentuk powder dari kapang Aspergillus niger melalui metode fermentasi solid state. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan data bahwa lipase dengan unit aktivitas tertinggi (38,67 U/gs) didapatkan dari substrat dedak padi pada konsentrasi induser 2% dan dengan waktu fermentasi 5 hari.
Jenis pengeringan terbaik untuk menghasilkan ekstrak kering dengan nilai unit aktivitas tinggi adalah freeze drying dengan aditif maltodextrin, yaitu (566,67 U/gs), sedangkan spray drying dengan aditif yang sama hanya menghasilkan unit aktivitas (275,56 U/gs). Jenis pengeringan terbaik untuk menghasilkan bentuk fine powders terbaik adalah spray drying menggunakan aditif skim milik powder dengan unit aktifitas (333,33 U/gs). Produk ekstrak basah dan ekstrak kering lipase bekerja optimum pada suhu 30oC dengan unit aktifitas 44,00 U/gs untuk ekstrak basah dan 355,56 U/gs untuk ekstrak kering.

Lipase enzyme is one that is widely used in the food industry, pharmaceuticals, detergents, oleochemicals, and bioenergy because of its ability to catalyze the hydrolysis reactions, esterification, alcoholysis, asidolisis, and aminolisis at room temperature and mild pressure conditions. This research aims to produce extracellular lipase enzyme in powder form from Aspergillus niger by solid state fermentation method. From the research conducted, the data obtained that the highest unit activity of lipase (38,67 U/gs) obtained from rice bran substrate at inducer concentration of 2% and fermentation time of 5 days.
The best type of drying to produce a dry extract with a high value of the unit of activity is freeze drying with maltodextrin additive, ie (566,67 U/gs), whereas spray drying with the same additives only generate unit activity 275,56 U/gs. The best type of drying to produce the best form of fine powders using spray drying with skim powder as an additive with unit activity (333,33 U/gs). Both, supernatant powder lipase works optimally at 30oC with unit activity 44,00 U/gs to supernatant and 355.56 U/gs for powder lipase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Iqbal Andikoputro
"Indonesia memiliki potensi yang besar dalam memproduksi enzim untuk industri bioteknologi. Sayangnya, dengan sumber daya alam yang melimpah, enzim untuk industri bioteknologi masih diimpor. Perkembangan produksi enzim di Indonesia harus didukung untuk menurunkan tingkat impor enzim. Industri biodiesel merupakan salah satu industri bioteknologi yang memanfaatkan enzim untuk produknya. Lipase adalah enzim utama dan berperan sebagai biokatalis untuk produksi biodiesel. Produksi enzim lipase dari Rhizopus oryzae dikembangkan dengan menggunakan metode fermentasi solid state dan submerged untuk menghasilkan enzim lipase dalam jumlah tinggi dengan limbah pertanian yang dimanfaatkan sebagai substrat untuk produksi lipase.
Kondisi optimum untuk produksi lipase ditemukan dengan berbagai waktu, konsentrasi substrat dan konsentrasi induser dari fermentasi. Waktu fermentasi divariasikan menjadi 1, 3, 5, dan 7 hari dengan variasi konsentrasi substrat 0.5, 1, 1.5, 2, and 2.5, substrat yang digunakan adalah dedak gandum. Dan variasi induser adalah 2, 4, 6, dan 8. Ekstraksi akan dilakukan melalui kain muslin, sentrifugasi dan disaring dengan kertas saring. Lipase yang dihasilkan adalah enzim lipase basah dan kering. Titrasi digunakan sebagai uji enzimatik untuk aktivitas lipase. Dengan kondisi optimum dari konsentrasi inducer 6,9, konsentrasi substrat 1,9 dan 3,5 hari periode fermentasi. Aktivitas unit yang dihasilkan dari lipase 62,67 U/ml dan 50 U/ml untuk Submerged Fermentasi dan Solid-State Fermentation masing-masing. Dengan hasil sintesis biodiesel sebesar 38,11 melalui rute non-alkohol.

Indonesia has huge potentials on producing enzymes for biotechnology industries. Unfortunately, with abundant natural resources, the enzymes for biotechnology industries were still imported. The development of enzyme production in Indonesia should be supported in order to reduce the import level of enzymes. Biodiesel industry is one of the biotechnology industries that utilizes enzyme for their product. Lipase is the main enzyme and act as the biocatalyst for the production of biodiesel. The production of lipase enzyme from Rhizopus oryzae are developed using the Solid State fermentation and Submerged fermentation method in order to yield high amount of lipase enzyme with the agricultural waste is utilize as the substrate for the lipase production.
The optimum condition for the production of lipase is discovered by varying time, substrate concentration and inducer concentration of the fermentation. The time of fermentation is 1, 3, 5, and 7 days with substrate concentration variation of 0.5, 1, 1.5, 2, and 2.5, the substrate used is Wheat Bran. And the variation of the inducer is 2, 4, 6, and 8. The extraction will be done by squeezing the suspension through muslin cloth, centrifugation and filtered by filter paper. Titration is used as the enzymatic assay for the lipase activity. Under optimum condition of 6.9 inducer concentration, 1.9 substrate concentration and 3.5 day of fermentation period. Resulting unit activity of lipase of 62.67 U ml and 50 U ml for Submerged Fermentation and Solid State Fermentation respectively. With biodiesel synthesis yield of 38.11 through non alcohol route.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra
"ABSTRAK
Limbah lindi hitam memiliki nilai Chemical Oxygen Demand COD yang tinggi dan sukar untuk didekomposisi. Salah satu cara penanganan lindi hitam yang menjanjikan dan bersifat biodegradable yaitu dengan menggunakan jamur. Jamur yang digunakan dalam penelitian yaitu Trametes versicolor F200. Jamur ini dapat mendekolorisasi lindi hitam karena mengandung enzim ligninolitik. Dalam penelitian ini, dilakukan penentuan kondisi optimum dekolorisasi lindi hitam dengan cara membuat variasi agitasi, mediator dan inducer. Setelah didapatkan kondisi optimum dekolorisasi, selanjutnya dekolorisasi dilakukan dengan cara melakukan imobilisasi jamur dan imobilisasi isolat enzimnya. Hasil dekolorisasi lindi hitam menggunakan sel bebas jamur Trametes versicolor F200 akan dibandingkan hasil dari dekolorisasi dengan metode imobilisasi. Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran dekolorisasi, aktivitas enzim, konsentrasi glukosa, berat misel dan COD. Pengukuran dekolorisasi lindi hitam dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dimana merupakan perbandingan konsentrasi sebelum dan setelah dekolorisasi.

ABSTRACT
ABSTRACTBlack liquor has high Chemical Oxygen Demand COD value and difficult to decompose. One way for handling this waste that adventage and biodegradable is using mushrooms. The fungus used in this study is Trametes versicolor F200. This fungus can decolorize black liquor because containing ligninolytic enzymes. In this study, we will be determined the optimum condition for decolorization black liquor by variation of agitation, mediator and inducer. After obtaining the optimum condition of decolorization, then decolorization is done by immobilization of fungus and immobilization the isolate of enzyme.The result of decolorization black liquor using Trametes versicolor F200 will be compared with the result of decolorization with imobilization method. Decolorization, enzyme activity of fungus, glucose concentration, micelle weight and COD during decolorize black liquor also measured. Measurement of decolorization black liquor using UV Vis spectrophotometer, which the ratio of concentration before and after decolorization. "
2017
T47894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1997
541.042 SOL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ummu Hanifah
"Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit TKKS untuk memproduksi bioetanol terdiri dari tiga proses, yaitu: pretreatment, hidrolisis dan fermentasi. Proses pretreatment menghasilkan sejumlah besar limbah lindi hitam. Lindi hitam berbahaya untuk ekosistem jika dibuang langsung ke lingkungan karena memiliki COD, TSS dan pH yang tinggi. Metode dalam penelitian ini adalah koagulasi-flokulasi sebagai pengolahan pertama sedangkan jamur T. versicolor F200 sebagai pengolahan kedua pada pengolahan lindi hitam. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan dekolorisasi lindi hitam dengan menggunakan jamur T. versicolor F200. Aplikasi Response Surface Methodology (RSM) dengan menggunakan software Minitab 17 dilakukan untuk optimasi dekolorisasi yang dipengaruhi oleh variabel independen seperti CuSO4, Tween 80, dan agitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekolorisasi lindi hitam dengan menggunakan metode koagulasi-flokulasi sebagai pengolahan pertama mampu mendekolorisasi sebesar 68%, sedangkan jamur T. versicolor F200 sebagai pengolahan kedua mampu mendekolorisasi sebesar 85%. Hasil optimasi dekolorisasi dengan RSM menunjukkan bahwa jamur T. versicolor F200 dapat mendekolorisasi lindi hitam sebesar 86-93% dengan R2=0.991 dengan variabel yang dominan adalah agitasi.

The utilization of oil palm empty fruit bunches to produce bioethanol consist of three processes pretreatment, hydrolysis, and fermentation. The pretreatment process generated the high amounts of black liquor wastewater. Black liquor is harmful to aquatic ecosystem if discharge directly into water because it contains high COD, TSS and pH. The method in this research is using coagulation flocculation as first treatment and T. versicolor F200 as second treatment to decolorize of black liquor. The purpose of this research was increasing decolorization of black liquor by T. versicolor F200. The application of Response Surface Methodology (RSM) using Minitab 17 software was to optimize decolorization which influenced by independent variables such as CuSO4, Tween 80 and agitation. The result showed that decolorization 68% using coagulation flocculation as first treatment was obtained, while T. versicolor F200 as second treatment decolorized black liquor 85%. The application RSM to optimize decolorization of black liquor resulted 86-93% with R2 0.991 and agitation is the dominant independent variable."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kittel, Charles
Singapore: John Wiley & Sons, 1986
530.41 KIT i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Blakemore, John Sidney
London: Cambridge Univesity Press, 1985
530.41 BLA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>