Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rheza Daniswara
"ABSTRAK
Sepeda merupakan salah satu bentuk alat transportasi tradisional yang masih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat meningkatkan kenyamanan bersepeda, dapat diterapkan sistem pengganti gigi otomatis atau bisa disebut dengan Cruise Speed Control yang biasa diterapkan pada sepeda motor matic. Sistem ini dapat diterapkan pada sepeda yang memiliki rasio variabel gigi. Namun, berbeda dengan sepeda motor yang menggunakan perputaran mesin, sepeda ini menggunakan kayuhan sepeda atau cadence dari kenyamanan seseorang saat bersepeda. Kenyamanan pada saat bersepeda dapat terukur dengan nilai rpm, karena rpm dapat menunjukkan tenaga maupun gaya yang diberikan oleh kaki pada pedal. Rpm dari kenyamanan bersepeda orang pada umumnya adalah 50 hingga 65 rpm, sehingga sistem ini akan mencoba untuk menjaga kayuhan sepeda berada pada rentang rpm tersebut. Perputaran kayuhan sepeda akan diterima melalui sensor sebagai data rpm yang menjadi dasar atau variabel tetap untuk mengganti gigi. Dengan sistem kontrol yang diatur oleh arduino, perintah tersebut bisa diteruskan menuju LCD sebagai tampilan rpm dan menuju servo sebagai aktuator dari sistem untuk menggerakkan derailleur pada sepeda untuk mengganti gigi.

ABSTRACT
Bicycle is one mode of traditional transportation which still have many users in everyday life. For increasing comfort when cycling, it can be applied by system that can change gear ratio automatically or can be said Cruise Speed Control that usually applied in automatic motorcycles. This system can only be applied in bicycles that have variable gear ratio. But, different than motorcycle which use rotation on engine, this bicycle uses comfortable pedaling or can be said cadence. Comfortable cadence when cycling can be measurable by rpm, because rpm could show power or even force that given by foot. Rpm of common comfortable cadence is on range between 50 until 65 rpm, so this system will try to keep the cadence in between the aforementioned comfortable cadence. The rotation when pedaling will be the input of sensor as rpm which will be the basic or fixed variable for gear shifting. With control system processed by arduino, that command will be transferred to LCD as view screen for rpm and transferred to another actuator which is servo motor to move the derailleur on bicycle to shift gear."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Lutfi Ramadino
"ABSTRAK
Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi sama sekali zero emission. Seperti halnya negara-negara maju di Eropa yang banyak menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari, Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk menerapkan hal serupa, demi terciptanya bumi Indonesia yang ramah lingkungan dan minim polusi. Penelitian Rancang Bangun Sistem Cruise Control ini bertujuan untuk meningkatkan antusiasme masyarakat agar lebih mencintai sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari dengan menunjang aspek kenyamanan dalam mengayuh sepeda dengan mengatur rasio gigi belakang secara otomatis saat bersepeda. Penelitian ini dibatasi pada kondisi sepeda dikayuh menggunakan paddock, sehingga sepeda pada kondisi diam tidak berjalan dan dapat diasumsikan sebagai jalan datar. Hasilnya, spesifikasi serta asembli komponen-komponen utama untuk sistem Cruise Control seperti mikro kontroler, LCD, sensor, aktuator berupa servo motor dan power suplai telah ditentukan dari hasil trial dan eror beberapa kali.

ABSTRACT
Bicycles are one of environmental friendly transportations because they do not produce emissions at all zero emission. Like many developed countries in Europe which use bicycle as daily transportation, Indonesia has high potential to apply the same strategies, in order to create an environmental friendly and low polluted. This Research for Cruise Control System deigned to increase the enthusiasm of the public to love the bicycle as daily transportation by supporting the convenience aspect of pedaling the bike by adjusting the rear gear ratio automatically when cycling. This study is limited to the bike conditions that pedaled on paddock, so the bike on static condition and not running and can be assumed as a flat road. As a result, the specifications and components of the main components for Cruise Control systems such as microcontrollers, LCDs, sensors, actuators such as servo motors and power supply have been determined from trial and error several times. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhandyka Jili Prasanto
"Kenyamanan dalam berkendara telah menjadi tuntutan utama dari para pengemudi kendaraan, terutama apabila perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Dalam perjalanan jauh, pengemudi kendaraan harus selalu dalam keadaan konsentrasi penuh. Padahal, konsentrasi manusia akan semakin berkurang apabila manusia mulai merasa lelah. Dengan tingkat kenyamanan berkendara yang baik, rasa lelah ini tidak akan cepat terasa oleh pengemudi. Dengan situasi berkendara yang nyaman, angka kecelakanan di jalan raya tentunya akan berkurang.
Hal inilah yang mendasari ide dibuatnya sebuah sistem yang disebut Automatic Cruise Control. Fungsi utama dari sebuah Automatic Cruise Control adalah untuk menggantikan sejenak tugas dari seorang pengemudi kendaraan, sehingga pengemudi merasa lebih nyaman dalam berkendara. Selain faktor kenyamanan, sistem Automatic Cruise Control juga memberikan keuntungan lainnya, seperti konsumsi bahan bakar yang lebih irit.
Hal utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan sebuah sistem Automatic Cruise Control adalah faktor keselamatan dalam penggunaaan sistem tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian kali ini akan dibuat sebuah prototipe system kontrol untuk suatu sistem Automatic Cruise Control yang telah dirancang agar memiliki tingkat keamanan yang bagus. Sistem kontrol ini diharapkan dapat mengidentifikasi setiap input dan output dari sebuah sistem Automatic Cruise Control, terutama yang berkaitan dengan faktor keselamatan dalam berkendara. Sistem kontrol ini menggunakan mikrokontroler sebagai prosessor utamanya.

Nowadays, comfortable in driving become driver's main demand, especially when they are travelling in long distance. In a long distance travel, driver has to maintain their concentration to avoid an accident. But in fact, concentration will decrease significantly when we getting tired. With a comfortable driving, driver can maintain their concentration which finally leads in decreasing the probability of an accident to happen.
Based on this phenomenon, there are many manufacturer that produce a system called Automatic Cruise Control. The aiming of using this device is replacing drivers job for a moment by controlling throttle position, make car run in a constant velocity, so driver can relax and feel more comfortable. Besides that, there are another advantages that we can get from an automatic cruise control, such as decreasing the use of gasoline in a car, etc.
The main factor that must be observed carefully in this system is the safety factor. Safety factor become so important because it is related directly to the people?s life. In this research, we develop prototype of a control system for automatic cruise control which has a good safety factor. This control system must be able to identify all input and output of an automatic cruise control system, mainly input and output that related to safety factor. This control system uses microcontroller as its main processor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37313
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agis Gilang Setiawan
"Gasifier biomassa merupakan mesin yang menghasilkan gas syntetic atau syngas dari pembakaran parsial yang berbahan bakar biomassa. Lab Gasifikasi UI sudah mengembangkan purwarupa gasifier sejak 2016. Target utama penelitian di Lab Gasifikasi UI adalah dapat memproduksi gasifier secara masal yang dapat dijalankan dimanapun selama terdapat bahan bakar biomassa. Pada gasifier dengan kapasistas 10 kW ini terdapat 4 motor utama yang perlu dikontrol agar gasifier dapat menghasilkan syngas yang baik. Sehingga, dibutuhkan sistem kontrol yang mudah agar warga-warga desa dapat menjalankan gasifier dengan sangat mudah. Penelitian ini mengembangkan sistem kontrol berbasis PLC (Programmable Logic Control) dan menggunakan speed preset untuk mengatur kecepatan motor. Sehingga, diharapkan mampu membuat gasifier yang dapat dijalankan siapapun dengan sangat mudah.

Biomass gasifier is a machine that produces syntetic gas or syngas from partial combustion of biomass fuel. The UI Gasification Lab has been developing gasifier prototypes since 2016. The main target of research at the UI Gasification Lab is to be able to mass produce gasifiers that can be run anywhere as long as there is biomass fuel. In this gasifier with a capacity of 10 kW, there are 4 main motors that need to be controlled so that the gasifier can produce combustible syngas. Thus, an easy control system is needed so that villagers can run the gasifier very easily. This study develops a control system based on PLC (Programmable Logic Control) and uses a preset speed to adjust the motor speed. So, it is expected to be able to make a gasifier that can be run by anyone very easily."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogie Fajar Suciarto
"Dalam perjalanan jauh, pengemudi kendaraan harus selalu dalam keadaan berkonsentrasi penuh. Padahal, konsentrasi manusia akan semakin berkurang apabila manusia mulai merasa lelah. Dengan tingkat kenyamanan berkendara yang baik, rasa lelah ini tidak akan cepat terasa oleh pengemudi. Dengan situasi berkendara yang nyaman, angka kecelakanan di jalan raya tentunya akan berkurang.
Hal inilah yang mendasari ide dibuatnya sebuah sistem yang disebut Automatic Cruise Control. Fungsi utama dari sebuah Automatic Cruise Control adalah untuk menggantikan sejenak tugas dari seorang pengemudi kendaraan, menahan pedal gas untuk kecepatan kostan, sehingga pengemudi merasa lebih nyaman dalam berkendara. Selain faktor kenyamanan, system Automatic Cruise Control juga memberikan keuntungan lannya, seperti konsumsi bahan bakar yang bisa lebih irit.
Perancangan dan pengembangan prototipe Automatic Cruise Control untuk sementara khusus didesain untuk kendaraan bertransmisi manual sebagai objek perancangan. Namun dimasa yang akan datang dapat dibuat Automatic Cruise Control yang dapat dipasang pada kendaraan apapun secara mudah. Pada dasarnya konsep perancangan prototipe ini mengutamakan keselamatan dan kemudahan pemasangan pada objek perancangan. Analisa kegagalan pada perancangan ini dihitung dengan dua cara yaitu dengan perhitungan manual pendekatan Distortion Energy Theory (DET) dan Finite Element Methode (FEM) menggunakan perangkat lunak.

In a long distance travel, driver has to maintain their concentration to avoid an accident. But in fact, human concentration will decrease significantly when we getting tired. Within a comfortable driving condition, driver can maintain their best concentration performance which finally will decrease the probability of an accident happen in the road.
Based on this phenomenon, there are many manufacturer produce a system called Automatic Cruise Control. The aiming of using this device is replacing drivers job for a moment in controlling throttle position in constant velocity, so that driver can relax and feel more comfortable. In other side, using this device also has another advantage like decreasing gasoline consumption in our car.
At this moment, prototype design and development of Automatic Cruise Control limited to manual transmission car. But, researcher absolutely sure that development and application of this device in the future can be expanded to both manual and automatic transmission. In another words, this device can be installed in any kind of car so that the main concept of this design, safety and engaging this system as simple as possible to any type of car, can be achieved. Finally, two methods failure analysis, Distortion Energy Theory (DET) and Finite Element Method (FEM), are used in this design to make sure that this design work properly both in performance and safety point of view.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37316
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pratama Mahadika
"ABSTRAK
Dalam banyak kendaraan modern, faktor keamanan menjadi pertimbangan penting dalam mendesain kendaraan. Sebagai salah satu bagian dari Advanced Driver Assistant Systems (ADAS) yang diperuntukkan untuk meningkatkan keamanan dalam berkendara, Adaptive Cruise Control (ACC) diperkenalkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sistem pada ACC
dapat membantu pengendara dalam menjaga jarak aman dengan kendaraan yang berada di depannya dengan mengendalikan besaran pada katup gas serta tekanan pada rem. Selain untuk meningkatkan faktor keamanan, sistem ACC harus mampu memberikan respon yang halus agar pengendara tetap merasa nyaman. Pada penelitian ini, sistem ACC akan didesain dengan memanfaatkan metode switching
yang memiliki respon yang halus dengan memanfaatkan kecepatan relatif, jarak antar kendaraan, dan percepataan kendaraan untuk menentukan kondisi follow mode ketika terdapat kendaraan di depannya, dan kondisi cruise mode ketika tidak terdapat halangan. Kemudian dalam mengendalikan kecepatan kendaraan, akan memanfaatkan pengendali Neural Network Predictive Control (NNPC) yang mengatur besaran katup gas dan tekanan rem yang diberikan. Metode NNPC akan memanfaatkan model Artificial Neural Network (ANN) dalam melakukan identifikasi model longitudinal kendaraan yang sangat tidak linier, dan menggabungkan dengan metode Model Predictive Control (MPC) untuk melakukan prediksi keadaan dari kendaraan yang dikendalikan. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa pengendali NNPC serta algoritma switching yang digunakan mampu menjaga jarak dengan kendaraan yang ada di depannya, serta memiliki respon yang cukup halus.

ABSTRACT
In many modern vehicles, safety is an important consideration in designing a vehicle. As one part of the Advanced Driver Assistant Systems (ADAS) which is intended to improve safety in driving, Adaptive Cruise Control (ACC) is introduced to reduce the possibility of traffic accidents. The ACC system can help the driver maintain a safe distance from the vehicle in front of him by controlling the throttle and the pressure on the brakes. In addition to increasing the safety factor, the ACC system must be able to provide a smooth response so that the driver feels comfortable. In this study, the ACC system will be designed by using a switching method that has a smooth response by utilizing the relative speed, distance between vehicles, and vehicle acceleration to determine the condition of follow mode when there is a vehicle in front of it, and the cruise mode condition when there are no obstacles. Then in controlling vehicle speed, Neural Network Predictive Control
(NNPC) controllers will control the amount of throttle and brake pressure applied. The NNPC method will utilize the Artificial Neural Network (ANN) model to identify longitudinal models of vehicles that are highly non-linear, and combine them with the Model Predictive Control (MPC) method to predict the state of the controlled vehicle. The results of the study show that the NNPC controller and switching algorithm used are able to maintain a distance from the vehicle in front
of it, and have a fairly smooth response."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathi Fadlian
"Pengendalian pesawat terbang merupakan suatu tahap terpenting dalam pengembangan teknologi aviasi yang hanya dapat dilakukan jika memiliki data penerbangan dan model pesawat. Pengambilan data penerbangan dilakukan menggunakan simulator penerbangan ultra-realistis, X-Plane. Algoritma Neural Networks dipilih sebagai metode untuk memodelkan dan mengidentifikasi sistem pesawat terbang juga sebagai pengendali sistem tersebut yang akan terbentuk dalam sebuah kesatuan Direct Inverse Control. Pengujian dan pembelajaran open loop pada sistem Direct Inverse Control dilakukan untuk mengetahui keandalan sistem kendali yang dirancang. Batasan pada penelitian ini adalah kondisi cruising ideal dimana merupakan kondisi terbang pesawat yang memakan hampir 90% dari total penerbangan. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa data yang dihasilkan simulator sesuai dengan dinamika pergerakan pesawat terbang pada kondisi cruising dan sistem kendali yang dibuat memiliki keandalan yang baik.

Flight control is the most important stage in the development of aviation technology which can only be done if flight data and aircraft models have been acquired. Flight data acquisition is carried out using an ultra-realistic flight simulator, X-Plane. Neural Networks algorithm is chosen as a method for modeling and identifying aircraft systems as well as controlling the system which will be formed in a Direct Inverse Control unit. Open loop testing and learning in the Direct Inverse Control system is carried out to determine the reliability of the designed control system. The limit of this study is in the ideal cruising conditions which consume almost 90% of total flights time. From the test results, it can be seen that the data generated by the simulator is in accordance with the dynamics of aircraft movements in cruising conditions and the designed control system has good reliability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqianda Fadlurrahman
"Kenaikan harga BBM membuat biaya operasional kapal menjadi semakin tidak terjangkau merupakan akar masalah dari kemiskinan yang dialami oleh nelayan kecil. Hal ini mengindikasikan perlunya solusi untuk mengurangi ketergantungan pada BBM. Energi listrik sebagai alternatif memiliki potensi karena lebih murah dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kapal ikan untuk mengevaluasi dan mengoptimasi performa sistem propulsi dengan mengatur putaran BLDC Motor dan memilih sistem transmisi untuk performa kapal yang optimal.Dua tahap pengujian dilakukan: tahap pra optimasi menggunakan transmisi gearbox dan pulley belt dengan rasio 1:7,07, dan tahap pasca optimasi menggunakan transmisi pulley belt dengan rasio 1:1,6. Analisis data berfokus pada hubungan kecepatan putaran motor listrik dengan arus, daya dan kecepatan kapal menunjukkan peningkatan performa sistem propulsi kapal secara keseluruhan. Optimasi performa sistem propulsi telah berhasil dilakukan ditandai dengan meningkatnya kecepatan maksimum kapal, dari pengujian tahap pra optimasi yaitu 3,24 knot pada 3487,57 RPM, menjadi 4,14 knot pada 715,96 RPM saat pengujian pasca optimasi, sehingga parameter kecepatan kapal telah tercapai.

The increase in fuel prices, making the operational costs of ships increasingly unaffordable, is the root cause of the poverty experienced by small-scale fishermen. This indicates the need for solutions to reduce dependence on fuel. Electric energy as an alternative has potential because it is cheaper and environmentally friendly. In this study, tests were conducted on fishing vessels to evaluate and optimize the performance of the propulsion system by regulating the rotation of the BLDC motor and selecting the transmission system for optimal vessel performance. Two stages of testing were conducted: the pre-optimization stage using gearbox and pulley belt transmission with a ratio of 1:7.07, and the post-optimization stage using pulley belt transmission with a ratio of 1:1.6. Data analysis focused on the relationship between the speed of the electric motor, current, power, and vessel speed, showing an overall improvement in the vessel's propulsion system performance. The optimization of the propulsion system performance was successfully achieved, as indicated by the increase in the vessel's maximum speed from 3.24 knots at 3487.57 RPM in the pre-optimization test to 4.14 knots at 715.96 RPM in the post-optimization test, thus achieving the vessel speed parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refi Kunaefi
"Fluida pendingin dan pemanas adalah dua hal penting untuk banyak sector industri, termasuk bidang energi, transportasi dan manufaktur. Thermal conductivity dari fluida tersebut memainkan peranan penting dalam perkembangan peralatan penukar kalor yang efisien.
Dalam industri manufaktur, khususnya industri pemesinan logam (metal cutting), fluida pendingin mempunyai pengaruh besar dalam menentukan kualitas kekasaran permukaan (surface roughness) hasil pemesinan. Kekasaran permukaan adalah parameter utama yang (selalu) digunakan setelah ketepatan dimensi-toleransi untuk menyatakan kualitas hasil pemesinan. Kekasaran permukaan suatu produk pemesinan dapat mempengaruhi beberapa fungsi produk seperti gesekan permukaan (surface friction), perpindahan panas, estetika, dan lain-lain. Beberapa metode yang sering digunakan untuk meningkatkan kualitas kekasaran permukaan adalah: pengaturan kecepatan potong, material pahat potong, kedalaman pemotongan (depth of cut), dan penggunaan fluida pendingin (cooling fluid) konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas permukaan hasil pemesinan dengan cara mengganti fluida pendingin konvensional dengan nanofluida. Nanofluida adalah material komposit padatan-cairan yang mengandung nano partikel atau nano fiber (serat nano) dengan ukuran pada umumnya 1-100 nm yang larut dalam cairan; air, minyak, atau ethilene glycol [Pawel Geblinski, Jeffrey A.Eastman, David G. Cahill, 2005]. Jumlah yang sangat kecil dari nano partikel, dapat meningkatkan secara signifikan karakteristik termal dari fluida dasar.
Banyak publikasi yang menyebutkan bahwa penggunaan nanofluida dapat memperbaiki karakteristik termal suatu fluida pendingin?khususnya peningkatan konstanta perpindahan panas, heat transfer coefficient. Fenomena inilah yang penulis manfaatkan pada proses metal cutting. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan karakteristik perpindahan panas. Selain itu, penggunaan nanofluida yang dicampur dengan lubricant mampu menghasilkan kualitas kekasaran permukaan produk yang lebih baik dibanding dengan pendingin konvensional yang banyak digunakan saat ini. Kata kunci: nanofluida, thermal conductivity, kekasaran permukaan.

Cooling and heating fluid are two important things for many industry fields, such as energy field, transportaion, and manufacture. The thermal conductivity of this fluid has important role in developing an efficient heat exchanger device.
In manufacturing, especially metal cutting industry, cooling fluid has significant effect in determining the surface roughness of the machining product. Beside dimension accuracy, surface roughness is main parameter which is always used for scoring the quality of machining product. Surface roughness of machining product can influence some of product function: surface friction, heat transfer, aestetic, etc. Many methods have been developed to enhance surface roughness quality of the product within adjusting machining parameter: cutting speed, type of cutting tool, depth of cut, and using various cooling fluid system.
This research?s purpose is increasing surface roughness quality of machining product by changing conventional cooling fluid with nanofluids. Nanofluids is novel fluid which contains nano particle (1-100 nm in dimension). This nano particle can be solved in liquid such as water, oil, and ethylene glycol [Pawel Geblinski, Jeffrey A.Eastman, David G. Cahill, 2005]. Low concentration of nano particle in liquid can significantly enhance the thermal characteristic of the base fluid.
There are many publication state that nanofluids can improve thermal charactistic of cooling fluid?especially enhanching heat transfer coefficient. Due to this phenomenon, writer has the idea to use this nanofluid in metal cutting process. Laboratory investigation show increasing in heat transfer characteristic of nanofluid in metal cutting process. Then, combination nanofluid with lubricant with 3.3 % volume can produce better surface roughness quality of metal cutting product compare with conventional cooling fluid."
2008
S37312
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>