Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123835 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natasia Nadia
"ABSTRACT
Pasca penyerahan kedaulatan 27 Desember 1949, bahasa Belanda tidak lagi digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia karena kebijakan pemerintah Indonesia yang membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi negara. Pada Agustus 1950, bahasa Belanda dihapuskan sebagai bahasa pengantar di semua sekolah dasar. Penelitian ini membahas situasi bahasa Belanda di ranah pendidikan di Indonesia sebelum dan setelah penyerahan kedaulatan 27 Desember 1949 dan persoalan terkait dengan bahasa Belanda di ranah pendidikan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia tidak bisa lepas begitu saja dari bahasa Belanda. Penggunaan bahasa Belanda di ranah pendidikan Indonesia sangat mempengaruhi perkembangan negara Indonesia yang baru merdeka, sehingga terjadi banyak perdebatan antara lapisan masyarakat terhadap penggunaan bahasa Belanda di ranah pendidikan di Indonesia.

ABSTRACT
After the transfer of sovereignty, December 27, 1949, the Dutch language was no longer used as the medium of instruction in Indonesia because of the Indonesian government 39 s policy of making the Indonesian language the official language of the country. In August 1950, the Dutch language was abolished as the language of instruction in all primary schools. This study discusses the situation before and after the transfer of sovereignty, December 27, 1949 and issues related to the Dutch language in the realm of Indonesian education. This study uses historical method consists of four stages, namely heuristic, criticism, interpretation, and historiography. The result shows that education in Indonesia can not be separated from the Dutch language. The use of the Dutch language in the realm of education in Indonesia is affecting the development of the newly independent state of Indonesia, so a lot of debate between the layers of society to use the Dutch language in the realm of education in Indonesia. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Aulia
"Penelitian ini membahas tentang keberadaan kosakata serapan yang berasal dari bahasa Belanda dalam bidang otomotif dengan semakin terpakainya bahasa Inggris di Indonesia. Sumber data dalam penilitian ini adalah kosakata dalam bidang otomotif yang diambil dari berbagai bahasa seperti Indonesia, Belanda, Inggris. Penulis mencari kosakata dalam bidang otomotif dari setiap kamus bahasa seperti Indonesia, Belanda, dan Inggris. Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendatangi 3 bengkel yang ada di Jakarta untuk mewawancarai 3 orang dari perwakilan setiap bengkel, usia sekitar 20-50 tahun, hal yang ditanyakan adalah penggunaan atau penyebutan istilah otomotif yang digunakan oleh para narasumber.
Penelitian ini dibatasi dengan faktor usia dari masing-masing narasumber berdasarkan teori Sali Tagliamonte. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif,karena penulis melakukan survei lapangan untuk mendapatkan data empiris secara langsung. Terlihat hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahasa Belanda tetap menjadi bahasa sumber utama dalam penyerapan kosakata dalam bidang otomotif meski bahasa Inggris mulai berpengaruh di Indonesia.

This research discusses the existence of English vocabulary derived from Dutch in automotive field with the increase of English usage in Indonesia. Sources in this research are vocabulary in automotive field which taken from three languages including Indonesia, Dutch, and English. The writer search for vocabulary in automotive field from every languages dictionary including Indonesia, Dutch, and English. In conducting this research, the researcher visited three garages in Jakarta to interview the informants how they pronounce the automotive terms.
This research narrowed by age factor of each interviewers, from the age around 20 to 50, based on Sali Tagliamonte's theory. This research use quantitative method to obtain empirical data. The results of this research shows that Dutch remains the main source of derived vocabulary in automotive field eventhough English starting to affect Indonesian language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alitalia Jeanny
"Pada 1 Desember 1957, Menteri Penerangan Indonesia Soedibjo mengeluarkan pengumuman yang melarang penerbitan dan distribusi majalah, surat kabar, iklan, film dan publikasi lainnya yang berbahasa Belanda. Langkah ini diambil karena publikasi berbahasa Belanda dianggap dapat merusak lsquo;perjuangan Indonesia untuk Irian Barat. Sementara itu, bahasa Belanda masih diperlukan dalam berbagai bidang di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan.
Penelitian ini membahas dinamika bahasa Belanda sebelum dan sesudah terjadinya sentimen anti-Belanda di Indonesia tahun 1957 yang mengakibatkan kampanye nasionalisasi besar-besaran dalam rangka pembebasan Irian Barat beserta dampaknya bagi hubungan bilateral Indonesia dan Belanda. Penelitian ini menggunakan metode sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari pemilihan masalah penelitian dan penentuan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pelarangan dan sentimen terhadap bahasa Belanda di Indonesia pada akhir tahun 1957 lsquo;bagaikan buah simalakama. Dorongan politis membuat pemerintah Indonesia mencoba menghilangkan bahasa Belanda di Indonesia dengan mengeluarkan larangan tersebut. Di lain sisi, bahasa Belanda tidak dapat hilang begitu saja dari nusantara.

On the 1st of December 1957 Soedibjo, the Indonesian Minister of Information, gave an announcement to forbid any kind of publication and distribution such as magazines, newspapers, advertisements and films that used Dutch. This action was taken because any form of publication that used Dutch could be considered harmful towards the liberation of New Guinea. Meanwhile, Dutch were still essential in most fields in Indonesia especially in the field of education.
This research discusses the dynamics of Dutch in Indonesia before and after the Anti Dutch Sentiment in 1957 that caused a massive nationalization campaign in order to liberate New Guinea and its impact towards Indonesia the Netherlands bilateral relations. The method used in this research is the Kuntowijoyos historical method, which consists of problem of analysis and topic selection, heuristics, source criticism, interpretation, and historiography.
The results of this research show that the act of prohibition and the sentimentality towards Dutch in Indonesia at the later period of 1957 are between the devil and the deep sea. The political pressure forced the Indonesian government to eradicate the usage of Dutch in Indonesia but at the same time Dutch could not just disappear in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athira Norma Islami
"Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945, pemerintah pendudukan Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda dan menutup sekolah-sekolah. Banyak orang Belanda, Indo termasuk anak-anak dimasukkan dalam kamp interniran. Bagaimana anak-anak Belanda mendapatkan pendidikan di kamp interniran menjadi permasalahan penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik sumber, sintesis dan historiografi. Beberapa anak-anak penyintas kamp interniran mencatat kenangan mereka dalam artikel dan buku harian. Catatan kenangan mereka yang kemudian dimuat dalam majalah dan catatan harian yang menjadi buku menjadi sumber primer penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak Belanda di dalam kamp interniran masih bisa menerima pendidikan meskipun dilarang. Upaya pengajaran yang dilakukan oleh orang tua mereka dan orang dewasa lainnya di dalam kamp berhasil, meskipun harus dilakukan secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi. Berbagai upaya seperti melakukan pengajaran di sela waktu tugas kamp dan juga belajar di malam hari telah dilakukan oleh orang tua dan penghuni kamp lainnya juga anak-anak Belanda.

During the Japanese occupation of Indonesia from 1942 to 1945, the Japanese occupation government banned the use of the Dutch language and closed the schools. Many Dutch, Indos, including children were put in internment camps. How Dutch children get an education in internment camps is the problem of this research. The research method used is historical research methods, namely heuristics, criticism, synthesis and historiography. Some of the children who survived the internment camp recorded their memories in articles and diaries. Their memoirs which were later published in Aanspraak magazine and diaries which became books were the primary sources of this research. The results showed that Dutch children in internment camps could still receive education even though it was prohibited. The teaching efforts that were made by their parents and other adults within the camp were successful, although it had to be carried out discreetly and clandestinely. Various efforts, such as teaching between camp assignments and studying at night, have been carried out by parents and other camp residents as well as Dutch children."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Gita Mestika
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas posisi pemerintah Hindia-Belanda dalam pembentukan dan pengembangan Bahasa Indonesia. Ruang lingkup pembahasan terbatas pada tahun 1920an karena saat itu pertama kalinya lsquo;Bahasa Indonesia rsquo; disebut sebagai bahasa satu-satu nya bagi pemuda Indonesia. Perkembangan pernyataan itu didukung oleh kebijakan yang kala itu diterapkan kebijakan etik. Dari penelitian terungkap bahwa perkembangan pemakaian bahasa Indonesia semakin meningkat seiring dengan pemakaiannya sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah. Kepentingan Jepang ikut serta mendorong perkembangan bahasa Indonesia dan menyingkirkan bahasa Belanda dengan memanfaatkan bahasa yang banyak dipakai masayarakat pribumi. Kemerdekaan Indonesia pada akhirnya menyempurnakan pengembangan bahasa Indonesia.Kata kunci : Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia, Politik Etis, Sistem pendidikan, Hindia-Belanda, Volkslectuur, Balai Poestaka

ABSTRACT
This journal discusses the position of the government of Dutch East Indies in formatting and developing bahasa Indonesia. The research is focusing around 1920 rsquo;s since it was the first time that Indonesian was used as the only language for the youth of Indonesia. The development of the statement was supported by a policy that was then adopted by an ethical policy. From the research, it was revealed that the development of schools plays an important role in improving Indonesian through language teaching in schools. The interests of Japan participate encourage the development of Indonesian, since Japan is concerned to get rid of Dutch by using Indonesian which widely used by local people. Indonesia rsquo;s independence ultimately improves the development of the Indonesian. Keywords : Sumpah Pemuda, Indonesian, Ethical Politics, education system, Dutch East Indies, Volkslectuur, Balai Poestaka"
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando Susanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai apakah nilai matematika perempuan lebih buruk dibandingkan dengan nilai matematika laki-laki yang mana akan berdampak pada ketimpangan gender dalam bidang STEM. Pada penelitian ini, dilakukan sebuah analisis baik itu deskriptif maupun inferensial dalam menjelaskan mengenai fenomena terkait di Indonesia dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey gelombang 5 pada tahun 2014 dan SAKERNAS 2019 sebagai data acuan. Penelitian ini melakukan analisis pada tiga tingkat pendidikan yaitu tingkat SD, tingkat SMP, dan tingkat SMA. Dalam melakukan analisis deskriptif, penulis melakukan perhitungan rata-rata dan distribusi responden antara nilai rata-rata matematika responden dengan aspek yang terlihat memengaruhi berdasarkan beberapa teori dan penelitian terdahulu. Sedangkan, pada bagian analisis inferensial dilakukan metode Ordinary Least Square dan regresi Logistik Binomial dan Multinomial dalam membantu perhitungan. Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa pada data IFLS 5 yang dipakai, pada tahun 2014, untuk ketimpangan nilai antar gender, terlihat bahwa pada nilai matematika tidak terlihat perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dan dapat dikatakan tidak terjadi di Indonesia pada tahun 2014, sedangkan, hasil menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada nilai Bahasa. Sedangkan, dengan menggunakan data SAKERNAS 2019, terlihat bahwa terjadinya ketimpangan gender pada bidang STEM di Indonesia 5 tahun setelah data dari IFLS 5. Hal ini menjadi dasar argumen bahwa penyebab perempuan kurang berminat memasuki STEM adalah bukan dikarenakan kurangnya kemampuan perempuan dalam matematika melainkan dimungkinkan perempuan memiliki kemampuan yang lebih baik pada bidang lain yaitu bahasa Indonesia. Selain itu, beberapa aspek yang terlihat signifikan memengaruhi nilai matematika merupakan kursus, daerah tempat tinggal (pedesaan atau perkotaan) dan kohort (tahun kelahiran), dan pengeluaran per kapita rumah tangga.

This study aims to find out whether women's math scores are worse than men's math scores which will have an impact on gender inequality in the STEM field. In this study, an analysis was carried out both descriptive and inferential in explaining the phenomenon in Indonesia using Indonesian Family Life Survey wave 5 that was conducted in 2014 as main data. This study conducted an analysis on three levels of education, those are the Elementary level, the Junior High School level, and the High School level. In conducting a descriptive analysis, the authors cross-tabulated the average mathematical scores of respondents and aspects that seemed to influence based on several theories and previous research. Meanwhile, in the inferential analysis section, the Ordinary Least Square method is carried out in helping with calculations. The results of this study, it was found that in the IFLS 5 data used, in 2014, the inequality of mathematics scores between genders in mathematics scores was not exist. It can be seen that in mathematics scores there is no significant difference between men and women and it can be said that this did not occur in Indonesia in 2014, while women have better ability in other fields, language. Meanwhile, using the SAKERNAS 2019 data, it can be seen that the occurrence of gender inequality in the STEM field in Indonesia 5 years after the data from IFLS 5. This is the basis of the argument that the reason why women are less interested in entering STEM is not because of women's lack of ability in mathematics but it is probably because of women's better language skills. In addition, several aspects that appear to significantly affect the value of mathematics are the course, area of residence (rural or urban), cohort (year of birth) and household per capita expenditure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodi Prananda
"Tulisan ini membahas ruang publik sebagai tempat untuk arena berdebat dan menyampaikan gagasan bagi setiap orang. Namun, dalam konteks hari ini, ruang publik tidak lagi semata ruang dalam artian fisik, tetapi juga ruang di ranah virtual. Di ruang publik di media sosial, komunikasi face-to-face tidak lagi berlaku, termasuk jarak komunikasi seperti ruang publik dalam artian fisik. Sebagai ruang publik, media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, dan Kompasiana bersifat bebas akses dan menjadi tempat bertemunya berbagai ekspresi, gagasan dan pendapat.
Dalam tulisan ini dibahas lima kasus penggunaan ranah publik di media sosial, meliputi kasus Florence di Path, kasus penghinaan Jokowi di Facebook, kasus penghinaan Ahok di Twitter, kasus Prita dan RS Omi dan kasus Jilbab Hitam. Kasus tersebut menggambarkan bahwa meskipun prinsip kebebasan menyampaikan pendapat di ruang publik berlaku, pengguna bukan berarti dapat menyampaikan opini yang merugikan individu, kelompok atau institusi lain. Opini yang disampaikan tidak mengandung provokasi, baik berbentuk trolling ataupun flaming, sehingga pengguna tidak terjerat kasus hukum. Kasus penggunaan ruang publik dapat menciptakan sebuah gerakan sosial yang dijalankan para pengguna ruang publik. Sifat gerakan sosial tersebut bisa mendukung ataupun menjatuhkan subjek.

This paper explains about public sphere as the place for debatting and giving the idea for everyone. But, in today’s context, public sphere is not only a sphere in physical way, but also virtual way. In social media, it is no longer effective for face to face communication, including distance as is found in public sphere. As public sphere media, social media like Facebook, Twitter, Path and Kompasiana have free access and become a place where any expressions, ideas and opinions meet.
In this paper, discussion is made regarding five cases related to the use of public sphere in social media including Florence case in Path, Jokowi humiliation on Facebook, Ahok humilation on Twitter, Prita and Omni Hospital case and also Jilbab Hitam case. The cases reveal that inspite of the principle of freedom of expression in public sphere, social media users are not meant to convey any opinion that may harm an individual, group or institution. Opinion delivered does not contain any provocations, either “trolling” or “flaming” so that the user will not be legally or lawfully caught. Cases of the use of public sphere may bring about a social movoment by public sphere users. The nature of this social movement may either support or bring down the subject.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Sukesti
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas, 2007
499.221 RES p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Shaliha Eris
"Tesis ini membahas evaluasi pengelolaan anggaran pendidikan SMA setelah alih kelola urusan pendidikan menengah di Kabupaten Soppeng. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengelolaan anggaran dengan teori pengelolaan anggaran dan mengevaluasi pengelolaan anggaran SMA setelah alih kelola dengan menggunakan kriteria evaluasi dari teori William N. Dunn. Pendekatan penelitian adalah postpositivism, dengan wawancara mendalam sebagai data utama, dokumentasi dan dokument pendukung sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan anggaran SMA di Kabupaten Soppeng setelah alih kelola harus memperhatikan kebijakan pengelolaan Dana BOS. Pada proses perencanaan masukan pihak terkait penting untuk dipertimbangkan. Pengalokasian anggaran pendidikan menunjukkan kepatuhan sekolah terhadap kebijakan yang berlaku. Keberhasilan program sekolah bergantung pada anggaran yang cukup, pengelolaan yang efisien dan efektif, serta pengawasan berkala. Alih kelola dana BOS dari kabupaten ke provinsi berdampak positif terhadap efektivitas pengelolaan anggaran di SMA, karena target-program pendidikan dapat tercapai, meskipun masih ada kekurangan pada kriteria efesiensi yang dipengaruhi oleh aturan-aturan anggaran. Anggaran Dana BOS yang dikelola oleh sekolah di Soppeng sudah memadai dan adil, berkat partisipasi masyarakat dan dukungan pihak terkait. Untuk menjaga keberlanjutan kebijakan setelah alih kelola, perlu ditingkatkan upaya monitoring dari provinsi

This thesis examines the evaluation of budget management in high schools in Soppeng Regency following the transfer of secondary education affairs. The research aims to analyze budget management using relevant theories and assess the effectiveness of budget management in high schools using evaluation criteria. The research methodology employs a postpositivism approach, with in-depth interviews as the primary data source, supported by documentation and secondary data. The findings demonstrate that budget management in senior high schools must adhere to the policy of managing the BOS Fund. In the planning process, input from relevant parties is crucial. The allocation of the education budget indicates the school's compliance with policies. The success of school programs relies on adequate budgeting, efficient management, and regular supervision. The transfer of BOS Fund management from the local district to the province has positively impacted budget management effectiveness in high schools, enabling the achievement of educational targets. However, there are still shortcomings in efficiency criteria influenced by budget regulations. The management of the BOS Fund in Soppeng's schools is adequate and fair, owing to community participation and support from relevant parties. To ensure the policy's sustainability after the transfer of management, increased monitoring efforts from the province are necessary."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimaz Kusuma
"Skripsi ini membahas ranah semantis bangunan tempat tinggal dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lema ranah bangunan tempat tinggal dalam bahasa Indonesia, mengetahui komponen makna, dan relasi makna dari setiap lema dalam ranah tersebut. Teori ranah semantis, komponen makna, dan relasi makna digunakan untuk tercapainya tujuan tersebut. Hasil dari penelitian ditemukan sebanyak 33 lema bahasa Indonesia yang termasuk ke dalam ranah bangunan tempat tinggal. Lema rumah dijadikan superordinat dari lema ranah bangunan tempat tinggal.

This thesis analized semantic domains of residential building in Indonesian language. Kamus Besar Bahasa Indonesia is used as a corpus of data in this study. Purpose of this study is to find out the lemma from semantics domain of residential building in Indonesian language, find out component meaning, and find out semantic relation from every lemma in this semantic domain. Semantic domain theory, component meaning theory, and semantic relation theory used to get the purpose of this study. Result from this study, found 33 lemma in Indonesian language include to semantic domain of residential building. House is a superordinat from all the lemma in this semantics domain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1815
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>