Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Rafif Herdafa
"Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Pada umumnya bahan pangan hewani diawetkan menggunakan pengawetan suhu rendah, pengawetan ini juga berfungsi untuk menghambat hingga menghentikan pertumbuhan mikroba, reaksi enzimatis dan kimiawi. Teknologi yang paling tepat digunakan untuk proses pengawetan dengan temperatur rendah adalah mesin pendingin atau kulkas. Namun bagi daerah terpencil dan daerah pesisir seperti desa nelayan teknologi tersebut sangat jarang digunakan. Padahal negara Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan yang besar. Keterbatasan jumlah pembangkit listrik dan mahalnya biaya operasional pembangkit terutama masih mengandalkan energi fosil juga menjadi penyebabnya. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada daerah terpencil, pembangkit listrik bahan bakar fosil diganti dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan EBT. Namun solusi penggunaan pembangkit listrik energi baru terbarukan sebagai penyuplai kebutuhan listrik daerah tertinggal masih memiliki beberapa kendala, untuk mengatasi hal tersebut, terdapat sebuah solusi yaitu TALIS Tabung Listrik. Penelitian ini ialah untuk menganalisis karakteristik dari baterai TALIS Tabung Listrik dengan beban sebuah mesin pendingin untuk proses pembekuan. Untuk membekukan air dimulai dari suhu 28 C hingga 0,5 C dibutuhkan waktu selama 8,05 jam. Kapasitas baterai yang digunakan untuk melakukan proses pembekuan sebesar 10,6 Ah dengan nilai Depth of Discharge sebesar 82,27. Energi yang dibutuhkan untuk proses pembekuan pada kondisi arus searah sebesar 0,522 kWh dan rugi energi dari penggunaan inverter sebesar 26,8.

Food is a basic human need. In general, animal food is preserved using low temperature preservation, this preservation also serves to inhibit to stop the growth of microbes, enzymatic and chemical reactions. The most appropriate technology used for the process of preservation with low temperatures is the cooling machine or refrigerator. But for remote areas and coastal areas such as fishing villages the technology is very rarely used. Whereas the Indonesian state has huge potential of fish resources. The limited number of power plants and the high cost of operating the power plant, especially still rely on fossil energy is also the cause. Therefore to meet the needs of electrical energy in remote areas, fossil fuel power plants are replaced with renewable energy generation EBT. However, the solution of the use of new renewable energy generation as a supplier of electricity needs of underdeveloped areas still has some constraints, to overcome this, there is a solution that is TALIS Tabung Listrik. This research is to analyze the energy consumption of a cooling machine for freezing process as well as the characteristics of the TALIS Tabung Listrik battery used in the research. To freeze water starting from 28 C to 0,5 C takes 8.05 hours. Battery capacity used for freezing process is 10.6 Ah with Depth of Discharge value of 82.27. The energy required for freezing in direct current conditions is 0.522 kWh and the energy loss from inverter usage is 26.8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dijck, J.G.R. van
Eindhoven: Centrex, 1964
621.381 DIJ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afi Prabowo
"ABSTRACT
Vortex adalah aliran pusaran yang merupakan efek dari afiran rotasional
dimana viskositas berpengamh di dalamnya, dapat berupa aliran free vortex
atau forced vortex. Teknologi mulai menggunakan pnnsip ahfran ini untuk
berbagai macam kebutuhan, salah satunya adafah vortex tube.
Pemakaian teknologi vortex akan semakin Iuas apabiia masing-masing
variabel yang berpengaruh di dafamnya dapat dyabarkan seoara matematis_
Sehingga modifikasi dan pengembangan dapat dilakukan.
Pada vortex tube dengan inlet tangensial dengan variasi Iaju aliran,
dihasilkan struktur vortex, metoda visualisasi digunakan untuk meneliti apa
sebetulnya yang terjadi pad aiiran vortex ini dengan membandingkannya
dengan teori dan hasif ekspenmen yang telah ada. Visua!isasi ini dikhususkan
pada bentuk aliran terhadap variasi kecepatan tangensial.

"
1999
S37021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Candrasuci
"Vortex tube adalah sebuah atat yang mampu memisahkan panas dari sebuah aliran udara bertekanan menjadi dua buah aliran, dimana temperatur atiran yang pertama menjadi tebih panas sedangkan atiran yang Iainnya menjadi tebih dingin daripada temperatur udara masuk. Saat ini atiran udara dingin yang dihasitkan oteh vortex tube telah diaptikasikan ke berbagai masalah spot cooling di dunia industri. Wataupun efisiensinya sangat rendah apabila dibandingkan dengan teknik pendinginan konvensional, sebuah vortex tube memitikt berbagai keuntungan, yaitu dirnensi yang relatif kecil, ringan dan sederhana, tak ada satupun bagiannya yang bergerak dan tidak menggunakan zat refngeran.
Parameter terpenting untuk mengetahui karaktenstik suatu vortex tube adatah nitai fraksi massa dingin. Untuk mengetahui pengaruh pembahan temperatur udara panas dan udara dingin serta kapasitas pendinginan yang mampu dihasrtkan, maka dilakukan suatu penelitian secara eksperimenta! pada sebuah vortex tube FTUI X-1 dengan merubah nilai fraksi massa dingin yang digunakan pada berbagai tekanan udara masuk.
Berdasarkan hasil penelitian pada setiap nilai tekanan udara masuk, didapatkan temperatur udara dingin akan mrhimum pada nitai fraksi massa dingin sekitar 0,6, temperatur udara panas akan maksimum pada nttai fraksi massa dingin sekitar 0,8 dan kapasitas pendinginan akan makstmum pada nitai fraksi massa dingin sekitar 0, 75. Temperatur udara dfngin akan semakin turun seiring dengan peningkatan tekanan udara masuk, tetapi perubahan temperatumya akan semakin kecfl dan cenderung konstan pada tekanan yang sangat tinggi. Sedangkan kapasitas pendinginan yang dihasilkan akan terus maningkat seiring dengan peningkatan tekanan udara masuk. Pada tekanan udara masuk 9 bar dengan temperatur 26, 4°C, dan nilai fraksi massa dingin aktuar' 0, 545, vortex tube FTUI X~1 ini mampu menghastlkan udara panas dengan temperatur 42,2°C dan udara dingin dengan temperatur teren dah mencapai 2, 9 °C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Gatot Sunyoto Sumowidagdo
"Penelitian fundamental gelombang kejut menggunakan shock tube untuk mempelajari gelombang kejut dan efek gelombang kejut untuk aplikasi tertentu telah banyak dilakukan. Shock tube mampu menghasilkan permukaan gelombang kejut yang dapat dikendalikan sehingga dimungkinkan untuk menganalisa energi gelombang kejut yang timbul dengan bermacam metode. Dalam penelitian ini gelombang kejut dihasilkan dari shock tube dengan memanfaatkan udara terkompresi kemudian karakter kekuatan gelombang kejut yang dihasilkan akan diukur menggunakan sensor tekanan dan strain gage yang dipasang pada spesimen pelat yang diletakkan di ujung tabung.

Shock-tube-generated shock wave has been widely used in many fundamental researches to study shock wave and/or shock wave effect to specific application. A shock tube can generate a controllable shock wave with a planar shock wave thus it is possible to evaluate various energies by shock tube experiment. Within this experimental study shock wave to be generated using compressed-air and its character to be measured by using pressure gages within tube wall and strain gages installed on thin-plate which is assembled at outlet of shock tube."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T33311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Analisis ini dibuat dalam tugas akhir berfungsi untuk merancang kondisi
kesejajaran dalam pemasanan penembak elektron (electron gun) pada tabung tv,
sehingga dihasilkan Iayar tampilan yang baik. Analisis ini mengamati kondisi
kemiringan penembak elektron pada dua sumbu, yaitu kemiringan penembak
elektron terhadap sumbu x dan sumbu y. Pengaruh kondisi kemiringan penembak
elektron terhadap sumbu X dapat mempengaruhi tampilan purity shy? (lampilan
warna yang tidak mcrata) dan dapat juga menyebabkau bergesernya tampilan
Iayar kearah kanan atau kiri (discbut HRS = Horizontal Raster Shq?) pada Iayar
lampilan tabung tv. Scdangkan pengaruh kondisi kemiringan penembak elektron
terhadap sumbu y dapat mempengamhi tampilan Iayar bergcser kearah atas alan
bawah (disebut VRS = Vertical Raster ShU"t) pada Iayar tabung tv. Analisis ini
dilakukan juga untuk rnenentukan berapa besar batasan-batasan kondisi
kemiringan yang diperbolehkan pada pcnembak elektron pada saat penggabungan
pada Iabung tv, Sehingga didapat tampilan Iayar yang baik.
Sumbangan terbesar analisis ini adalah hasil pengamatan terhadap kondisi
kemiringan penembak elektron dapat menentukan batasan-batasan dalam hai
pemeriksaan dan pengukuran penembak elektron yang dapat dijadikan standar
pemeriksaan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Triwiyanto
"Fenomena charge transfer pada nanotube terjadi ketika nanotube bereaksi dengan molekul lain. Charge transfer ini terjadi karena adanya perubahan orbital elektron dalam sebuah atom dan interaksi antar elektron dalam molekul, sehingga elektron tersebut akan melepaskan sebagian energinya. Proses charge transfer ini dapat dijelaskan dengan metode Lennard-Jones interaction, Local Density Approximation (LDA) dan Generallized Gradient Approximation (GGA). Metode memperhitungkan spin dari elektron. Pada penelitian ini dilakukan simulasi dengan menggunakan software mathcad dan Matlab 6.5 guna mempelajari pengaruh molecul attachment terhadap besar absobrtion energi di nanotube. Besarnya charge transfer ini dipengaruhi oleh jari-jari dan nomor atom. Atom oksigen, nitrogen dan hidrogen digunakan untuk mengetahui besarnya charge transfer pada nanotube, karena ketika unsur ini merupakan penyusun utama dari molekul organik. Hasil simulasi yang dilakukan menunjukkan besar obsobtion energy tiap atom berbeda-beda. Atom oksigen mempunyai nilai obsorbtion energy yang terbesar, yaitu ~ -6.7 H, hal ini dikerenakan reaksi antara nanotube dengan oksigen mempunyai ikatan yang stabil dengan bond order = 3, Atom nitrogen menghasilkan absorbtion energy sebesar ~ -2 H dan atom hidrogen sebesar ~ +0.6 H."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Iriawan
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Fitriyani Maisyaroh
"ABSTRAK
Generator sinar-x menyuplai energi untuk tabung sinar-x, yang berfungsi untuk
mengatur parameter paparan radiasi. Dilakukan evaluasi menggunakan metode
non-invasive untuk mendeteksi jenis ketidaksesuaian fungsi sistem loading,
rectifier, contactor, shutter, cable ataupun connector arcing pada generator dari
bentuk sinyal yang dihasilkan pada program Xi View Unfors dan dilakukan juga
evaluasi terhadap kinerja generator. Penilaian hasil uji fungsi ini dilakukan
dengan melakukan analisa fungsi generator sinar-x menggunakan data yang telah
diukur di PTKMR meliputi berbagai jenis generator constant potential dan singlephase.
Detektor unfors diletakkan pada jarak 100 cm dari fokus sumber radiasi
pesawat sinar-x. Tegangan panel pesawat bervariasi mulai dari kV terendah
sampai kV tertinggi. Parameter uji yang dilakukan dalam uji fungsi pesawat
sinar-x pada penelitian ini hanya yang berkaitan dengan kondisi penyinaran yaitu
akurasi tegangan kerja (kV), akurasi waktu paparan (s), kesesuaian nilai HVL
(Half Value Layer). Hasil dari uji fungsi dibandingkan dengan referensi dari
Western Australia. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, pesawat sinar-x yang
lulus uji fungsi, tidak menjamin memiliki fungsi generator yang sesuai dengan
standar spesifikasi. Kemungkinan surge step, overshoot dan contactor bounce
kerap terjadi pada awal paparan, sedangkan drop tegangan maupun discharge
kerap terjadi pada saat paparan berlangsung.

ABSTRACT
The x-ray generator suplies energy to the x-ray tube, that controlling the radiation
exposure parameter. Evaluation done using non-invasive methods to detect
generators problems at system function such as loading, rectifier, contactor,
shutter, cable and connector arcing from signal output showed on Xi View Unfors
program. We also evaluate the generator performances. Compliance test done by
analyzing the x-ray generator function that measured by PTKMR, which consist
of constant potential generator and single-phase generator. Unfors detector placed
at 100 cm away from the focus of x-ray radiation source. Variation of panel
voltage start from the lower kV to Higher kV. Compliance test parameters in this
evaluation only related with exposure influence parameter, which are panel
voltage accuracy (kV), exposure times accuracy (s), and HVL. This results will
be compare to Western Australia?s standard. According to the evaluation, x-ray
machines that passed the compliance test did not guaranteed that the generator has
performance as specified by specification. Surge step, overshoot and contactor
bounce is happened at the first of the exposure and votage droop, discharges is
happened when the exposure running."
Universitas Indonesia, 2012
S42145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windawi, Hassan
New York : John Wiley & Sons, 1982
543.5 WIN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>