Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113004 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muthia Khansa
"ABSTRACT
Skripsi ini menemukan bahwa physical settings dapat beradaptasi dari daerah kumuh menjadi daerah pariwisata untuk menarik wisatawan dan membuat kampung menjadi lebih layak huni dan berkelanjutan. Physical settings yang dapat beradaptasi adalah kombinasi dari lansekap, batas fisik, fasilitas, sirkulasi, akses, dan furnitur jalanan yang dapat mempengaruhi perilaku manusia. Perilaku manusia akan menunjukkan kepada kita bagaimana pengaturan fisik berkombinasi dan menciptakan daya tarik wisata di Kampung Wisata. Pemilihan studi kasus kawasan kumuh yang telah berubah menjadi Kampung Wisata adalah Kampung Kreatif Dago, Kampung Cibunut, Kampung Jodipan Tridi. Skripsi ini menggunakan metode studi tipologi untuk menemukan jenis dan menemukan esensi pengaturan fisik yang menciptakan daya tarik dengan mengamati elemen physical settings.

ABSTRACT
This paper discovers physical settings that can be adapted from slum area into tourism area to attract tourist and make a destination more livable and sustainable. The physical settings that can be adapted are a combination of landscape, boundaries, facilities, circulation, access, and street furniture which can influence human behaviour. Human behaviour would show us how physical settings combine and create a tourist attraction in Tourism Kampung. The case studies of slum area that have been transformed into Tourism Kampung are Dago Creative Kampung, Cibunut Kampung, Jodipan and Tridi Kampung. This Study use typology method to discover the type and find the essence of physical settings that create attraction by observing the physical settings elements. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steele, Fred I.
Massachussetts: Addison-Wesley, 1973
658 STE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Astariningsih Setyoputri
"

Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang memiliki perkembangan pesat. Daya tarik wisata memiliki kekuatan tersendiri untuk menarik wisatawan melakukan perjalanan wisata. Daya tarik wisata pada umumnya berdasarkan adanya aksesibilitas yang tinggi dan fasilitas penunjang untuk melayani para wisatawan. Faktor penentu wisatawan memilih destinasi wisata adalah preferensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi wisatawan terhadap wisata pantai yang terletak di Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis spasial dan analisis statistik crosstab untuk menjawab pertanyaan preferensi wisatawan terhadap daya tarik wisata pantai. Obyek wisata pantai di Kabupetan Kebumen memiliki daya tarik yang beragam, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Atraksi berupa site attraction dan event attraction, fasilitas, dan aksesibilitas menjadi karakteristik pada obyek wisata dengan daya tarik rendah. Obyek wisata dengan daya tarik sedang memiliki atraksi berupa site attraction dan event attraction, serta fasilitas sebagai karakteristik obyek wisata. Obyek wisata daya tarik tinggi memiliki atraksi dan fasilitas sebagai karakteristiknya. Mayoritas obyek wisata di Kabupaten Kebumen memiliki daya tarik rendah. Berdasarkan hasil crosstab, obyek wisata dengan daya tarik tinggi memiliki jenis preferensi wisatawan yang berbeda. Hal ini disebabkan karena preferensi wisatawan tidak hanya pada atraksi.


Tourism is one of the industrial sector growing rapidly. The tourist attraction has its strength to attract tourists traveling. Tourist attractions mostly based on high accessibility and facilities to serve the tourist. Preference is a determinant tourist to determine tourism destinations. The purpose of this research is to find out preference tourists for tourist attraction of beaches in Kebumen Regency. The method used to achieve the purpose of the research is spatial analysis and crosstab. Beach tourist objects have low, medium, and high-level attractions. Beach tourist objects that have low level have characteristics like site attractions, event attractions, facilities, and accessibility. The medium level one has characteristics like site attractions, event attractions, and facilities. The high-level one has characteristics like site attractions, event attractions, and facilities. The tourist objects in Kebumen majority have low level attractions. Based on crosstab, the tourist objects that first liked by respondents and have high-level attractions have different preferences type. Because preferences are not only by their attractions.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abror
"Lereng Timur Gunung Gede Pangrango, Sebagai bagian wilayah pegunungan di Jawa Barat, memiliki banyak objek wisata alam, Baik wisata alam umum dan wisata alam minat khusus. Dengan Metode Kualitatif Keruangan Deskriptif untuk mengidentifikasi Fasilitas objek wisata alam menggunakan pengukuran keruangan atas dasar Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Ansiari, Menghasilkan pola distribusi keruangan daya tarik menurut klasifikasi daya tarik tinggi, sedang rendah, dan mengukur motivasi wisatawan dengan Preferensi Wisatawan, Status perjalanan, serta kebutuhan wisatawan menghasilkan pola distribusi motivasi. Menghasilkan distribusi motivasi menurut tipe motivasi wisatawan, menjadi pelancong, semi pelancong dan turis. Hubungan antara distribusi keruangan daya tarik dan distribusi keruangan tipe motivasi wisatawan menghasilkan pola keruangan.

The Eastern Slope of Mount Gede Pangrango, as part of the mountainous region in West Java, has many natural tourism objects, both general natural tourism and special interest natural tourism. Using the Descriptive Spatial Qualitative Method to identify the facilities of natural tourism objects by measuring spatial attributes based on Attraction, Accessibility, Amenities, and Ancillary, it results in the spatial distribution patterns of attraction classified into high, medium, and low attraction levels. Additionally, measuring tourist motivation through Tourist Preferences, Travel Status, and Tourist Needs produces motivation distribution patterns. This results in motivation distribution according to tourist motivation types, classified as travelers, semi-travelers, and tourists. The relationship between the spatial distribution of attractions and the spatial distribution of tourist motivation types produces spatial patterns. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Mahreen
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas bagaimana pop culture dapat mempengaruhi Tokyo sebagai salah-satu tujuan utama wisatawan asing dari berbagai belahan dunia. Dengan memanfatkan produk-produk pop culture seperti anime, manga, dan video games, pemerintah Jepang melakukan berbagai upaya promosi untuk mendorong jumlah wisatawan asing. Berbagai tempat atraksi atau kawasan pertokoan dibangun di daerah-daerah seperti Akihabara. Skripsi ini juga akan membahas dampak yang ditimbulkan oleh pop culture tourism terhadap industri pariwisata Tokyo ataupun Jepang. Analisis menunjukkan bahwa pop culture tourism mempengaruhi aspek seperti motivasi wisatawan asing untuk berkunjung ke Jepang dan Tokyo.

ABSTRACT
This study is about how pop culture could affect Tokyo, as one of the main tourism destination in the world. By using pop culture like anime, manga, and video games, Japanese Government has done so many promotional efforts to increase the number of foreign tourist. Attraction or Shopping District was built in famous area like Akihabara. This study also shows that pop culture tourism has brought some great impacts to Tokyo and even to Japan?s tourism industry. One of the impacts is influencing foreign tourist?s motivation to come to Tokyo or Japan."
2016
S64397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
"Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki objek wisata alam, wisata buatan, dan wisata minat khusus. Masing-masing objek wisata memiliki tingkat daya tarik yang berbeda-beda. Terdapat perbedaan tingkat daya tarik objek wisata pada tahun 2020-2022 akibat adanya fasilitas yang tidak beroperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat daya tarik objek wisata berdasarkan fasilitas dan aksesibilitas, serta hubungan antara tingkat daya tarik wisata dengan jangkauan wisatawan pada masing-masing objek wisata di Kabupaten Kebumen. Metode analisis yang digunakan adalah analisis keruangan dan analisis deskriptif untuk mengetahui hubungan antara tingkat daya tarik terhadap jangkauan wisatawannya. Hasil penelitian menujukkan bahwa objek wisata di Kabupaten Kebumen ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Objek wisata yang termasuk ke dalam tingkat daya tarik tinggi yaitu Goa Jatijajar, Pantai Suwuk, dan Waduk Sempor. Kemudian untuk tingkat daya tarik sedang yaitu objek wisata Pantai Petanahan, Pantai Karangbolong, Pantai Logending, dan Pemandian Air Panas Krakal. Sedangkan untuk tingkat daya tarik rendah yaitu objek wisata Goa Petruk dan Waduk Wadaslintang. Hubungan tingkat daya tarik objek wisata terharap jangkauan wisatawan di Kabupaten Kebumen berbeda-beda. Terdapat objek wisata dengan tingkat daya tarik tinggi memiliki tingkat jangkauan wisatawan yang tinggi tetapi ada juga yang memiliki tingkat jangkauan wisatawan sedang. Begitupula dengan tingkat daya tarik sedang dan rendah.

Kebumen Regency is one of the leading tourist areas in Central Java Province which has natural attractions, artificial tours, and special interest tours. Each tourist attraction has a different level of attraction. There are differences in the level of tourist attraction in 2020-2022 due to facilities that are not operating. This study aims to determine the level of tourist attraction based on facilities and accessibility, as well as the relationship between the level of tourist attraction and the reach of tourists in each tourist attraction in Kebumen Regency. The analytical method used is spatial analysis and descriptive analysis to determine the relationship between the level of attraction to the reach of tourists. The results of the study show that the tourist attraction in Kebumen Regency is divided into 3 levels, namely high, medium, and low. Attractions that are included in the high level of attraction are Jatijajar Cave, Suwuk Beach, and Sempor Reservoir. Then for the medium level of attraction, namely Petanahan Beach, Karangbolong Beach, Logending Beach, and Krakal Hot Springs. As for the low level of attraction, namely the Petruk Cave and Wadaslintang Reservoir attractions. The relationship between the level of attractiveness of tourist objects and the reach of tourists in Kebumen Regency is different. There are attractions with a high level of attractiveness that have a high level of tourist reach but there are also those that have a moderate level of tourist reach. Likewise with moderate and low attractiveness levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Candra Restuti
"Objek wisata alam yang diteliti meliputi Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Petanahan, Pantai Logending, Pantai Karangbolong, dan PAP Krakal. Variabel yang digunakan adalah jumlah pengunjung, atraksi, fasilitas wisata dan aksesibilitas. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek wisata dengan tingkat daya tarik tinggi memiliki kecenderungan site attraction yang beragam dan adanya event attraction. Ditunjang pula dengan ketersediaan faslitas yang lengkap, aksesibilitas berupa kelas jalan propinsi dan ketersediaan angkutan umum yang memadai. Hal ini terlihat pada objek wisata Goa Jatijajar. Sedangkan objek wisata dengan tingkat daya tarik rendah mempunyai kecenderungan site attraction yang tidak beragam dan tidak terdapatnya event attraction. Selain itu, ketersediaan fasilitas yang tidak lengkap. Kelas jalan yang menjangkau lokasi wisata merupakan kelas lokal dengan ketersediaan angkutan umum yang kurang memadai. Seperti ditunjukkan oleh objek wisata Goa Petruk, Pantai Karangbolong, dan PAP Krakal.

This research purpose is to know the attraction level of natural tourist resorts in Kebumen Regency. Research objects are Jatijajar Cave, Petruk Cave, Petanahan Beach, Logending Beach, Karangbolong Beach, and Krakal Hotspring. The result show that natural tourist resort with high attraction level have some characteristic. They are many site attraction and event attraction, completed with tourist facility and good accessibility. This condition have been showed in Jatijajar Cave. But, natural tourists resort with low attraction have less site attraction and event attraction, uncomplete tourist facility and bad accessibility. They are Petruk Cave, Karangbolong Beach, and Krakal Hotspring.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34193
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Puspa Adrianti
"Saat ini pariwisata telah menjadi salah satu penopang ekonomi terbesar negara karena peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan wisata. Pariwisata banyak dilakukan oleh masyarakat baik secara individu maupun berkelompok. Kampung Budaya Sindang Barang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi destinasi wisata budaya unggulan Kabupaten Bogor dimana jumlah pengunjungnya selalu meningkat sehingga penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh destination attributes terhadap revisit intention yang dilakukan pada wisata Kampung Budaya Sindang Barang dengan tourist satisfaction sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 wisatawan domestik menggunakan teknik non probability sampling berupa purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara destination attributes terhadap revisit intention melalui tourist satisfaction. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman berkunjung ke Kampung Budaya
Sindang Barang telah menciptakan kepuasan yang mendorong keinginan wisatawan untuk berkunjung kembali ke Kampung Budaya Sindang Barang.

Currently, tourism has become one of the biggest economic pillars of the country due to the increasing number of people who travel. Tourism is mostly carried out by the community, both individually and in groups. Sindang Barang Cultural Village in recent years has become a leading cultural tourism destination in Bogor Regency where the number of visitors is always increasing, so this study was conducted to explain the effect of destination attributes on revisit intentions carried out on Sindang Barang Cultural Village tourism with tourist satisfaction as a mediating variable. This study uses a quantitative approach, the type of explanatory research, by distributing questionnaires to 100 domestic tourists using a non-probability sampling technique in the form of purposive. The results show that there is an influence between destination attributes on revisit intention through tourist satisfaction. This study shows that the experience of visiting the Cultural Village
Sindang Barang has created satisfaction that encourages the desire of tourists to return to the Sindang Barang Cultural Village.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, M. Husen
"Kagitan Pariwisata di statu perkampungan masyarakat tradisional yang masih memegang adat istiadatnya, sering mendapat tantangan keras. Karena pariwisata dianggapnya sebagai suatu yang akan mengancam keberadaan adat istiadat mereka. Munculnya aktifitas ‘pariwisata’dengan pemahaman tersendiri pada masyarakat setempat, berawal dari pandangan-pandangan yang berbeda terhadap kegiatan tersebut dalam suatu masyarakat.
Penelitian yang mengambil lokasi di perkampungan masyarakat Naga, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini. Menyajikan tenting pandangan masyarakat setempat terhadap kegiatan pariwisata di perkampungan tersebut. Dalam penelitian ini ditampilkan suatu masyarakat tradisional Sunda di Jawa Barat yang memiliki kekuatan kultural, khususnya keberdayaan sebagai masyarakat tradisional, yang menjadikan komunitas tersebut sebagai masyarakat yang mandiri, dalam menentukan corak dan warna pembangunan pariwisata di masyarakat.
Masyrakat kampung Naga salam pandangannya terhadap aktifitas Saba budaya, dapat digolongkan kepada masyarakat yang adcocacy, yaitu menerima aktifitas tersebut, sebagai hubungan harmonis antar masyarakat lokal (host) dan Wisatawan (Guest)
Tourism activities in the status of traditional community villages that still hold their customs, often face tough challenges. Because tourism is considered as something that will threaten the existence of their customs. The emergence of 'tourism' activities with its own understanding of the local community, begins with different views on these activities in a society.
This research took place in the Naga community village, in Tasikmalaya Regency, West Java. Presenting the views of the local community on tourism activities in the village. This study shows a traditional Sundanese society in West Java which has cultural strength, especially empowerment as a traditional society, which makes the community an independent society, in determining the style and color of tourism development in the community.
The people of Naga village, in their views on Saba cultural activities, can be classified into adcocacy communities, namely accepting these activities, as a harmonious relationship between local communities (hosts) and tourists (Guests).
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Pratama
"ABSTRAK
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang sedang gencar mengembangkan potensi wisatanya. Panjangnya garis pantai yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi, membuat daerah tersebut memiliki banyak objek wisata pantai dan fokus mengembangkan jenis objek wisata tersebut. Masing-masing objek wisata mempunyai daya tarik yang berbeda. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat daya tarik objek wisata pantai di Kabupaten Banyuwangi. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan keruangan serta menggunakan Uji Statistik Chi Square untuk mencari hubungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa objek wisata di Kabupaten Banyuwangi cenderung memiliki tingkat daya tarik yang rendah. Kedatangan wisatawan asing ke objek wisata pantai di Kabupaten Banyuwangi tidak dipengaruhi oleh tingkat daya tarik berdasarkan kelengkapan fasilitas yang terdapat di masing-masing objek wisata pantai. Melalui hasil uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat daya tarik objek wisata pantai dengan jumlah pengunjung objek wisata pantai tahun 2015 di Kabupaten Banyuwangi ditunjukan dengan tidak semua objek wisata pantai dengan tingkat daya tarik tinggi akan mendatangkan jumlah pengunjung yang tinggi pula, dan begitu juga sebaliknya.

ABSTRACT
Banyuwangi is currently developing tourism potentials intensively. The length of Banyuwangi coastline enables Banyuwangi to have lot of beach tourism objects and focusing on the tourist attraction development.The tourism attractions have each own different appeal. The purpose of this study is to determine the level of tourist attraction of beaches in Banyuwangi. The analytical method used is descriptive method of spatial statistics and using Chi Square test to find the correlations. The results showed that tourism attractions in Banyuwangi tend to have lower levels of appeal. Foreign tourist visit to beach in Banyuwangi is not influenced by the level of appeal that based from the availability of facilities at each beach tourism objects . Test statistic results showed that there is no significant correlation between appeal level of beach tourism objects and beach tourism object visitors in Banyuwangi at 2015. Tourism attractions with high level of appeal do not always have high number of visitors,and the low level of appeal do not always have low number of visitors. "
2016
S65195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>