Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156441 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nimas Linggar Saraswati
"Sehari-hari, memersepsi ciri kepribadian dari orang-orang di sekitar dilakukan oleh manusia. Penelitian ini merupakan penelitian zero-acquaintance kedua di Indonesia yaitu memersepsi ciri kepribadian Big Five melalui foto sepatu. Persepsi dilakukan melalui aspek-aspek sepatu yang mengandung informasi terkait ciri kepribadian pemiliknya dan dilihat akurasi persepsi yang disebut sebagai akurasi pengamat. Di sisi lain, kekuatan situasi mampu memengaruhi peran ciri kepribadian dalam bertingkah laku, termasuk memilih sepatu. Situasi kuat membatasi peran ciri kepribadian dalam memilih sepatu, sedangkan situasi lemah tidak.
Penelitian ini membandingkan akurasi pengamat pada dua kelompok sepatu yang berbeda, yaitu digunakan dalam situasi kuat dan dalam situasi lemah. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan akurasi persepsi ciri kepribadian antar kedua kelompok sepatu, yaitu openness to experience dan conscientiousness melalui sepatu yang digunakan dalam situasi lemah, sedangkan hanya conscientiousness melalui sepatu yang digunakan dalam situasi kuat.

On a daily basis, people perceive other peoples personality traits. The current research is the second zero acquaintance research in Indonesia that uses shoe photos to perceive the Big Five personality traits. Perceptions are done through shoe aspects that contain information regarding the owner rsquo s personality traits and the accuracy of the perception is sought, known as observers rsquo accuracy. On the other hand, situational strength constraints the role of personality traits in producing behavior, which include shoe choosing. A strong situation constraint the role of personality traits when choosing shoes, while a weak situation does not.
The research compares the observers rsquo accuracy between two different shoe groups, worn in strong and in weak situations. The results indicate that accuracy of perception differ between the two shoe groups, openness to experience and conscientiousness are accurately perceived from shoes worn in a weak situation, while only conscientiousness is accurately perceived from shoes worn in a strong situation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ammar Malik Fajar
"Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa sepatu dapat menjadi media untuk menilai dan menyimpulkan kepribadian sang pemilik, serta melihat akurasi dan perbedaan hasil penilaian pengamat pada sepatu yang digunakan di situasi longgar (pergi ke mal) dan situasi ketat (kantor magang). Penelitian menggunakan pendekatan thin slices dengan menyajikan foto sepatu sebagai media penilaian kepribadian sang pemilik, teori kepribadian yang digunakan adalah BigFive. Responden merupakan psikolog klinis (N=144) yang diberikan 5-6 foto sepatu dan responden diminta menilai kepribadian pemilik sepatu menggunakan alat ukur BFI10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik sepatu yang digunakan pada situasi longgar dan situasi ketat, pengamat mampu menyimpulkan trait kepribadian conscientiousness dan neuroticism dengan baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana sepatu dapat menjadi media penilaian kepribadian dari individu dan penulis berharap dapat menjadi alternatif bagi psikolog klinis dalam memberikan penilaian first impression pada saat melakukan pekerjaan.

This study aims to prove that shoes can be a medium for assessing and inferring the owner's personality, as well as seeing the accuracy and differences in the results of observers' assessments on shoes used in weak situations (going to the mall) and strong situations (offices). The study uses a thin slices approach by presenting photos of shoes as a medium for assessing the owner's personality, the personality theory used is BigFive. Respondents are clinical psychologists (N=144) who are given 5-6 photos of shoes and respondents are asked to assess the personality of the shoe owner using the BFI10 measuring instrument. The results of this study indicate that both shoes are used in weak situations and strong situations, observers can conclude the personality traits of conscientiousness and neuroticism well. The results of this study are expected to provide an overview of how shoes can be a medium for assessing the personality of individuals and the author hopes to be an alternative for clinical psychologists in providing first impression assessments when doing work."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loora
"Menyimpulkan sifat kepribadian individu melalui sepatu yang dimilikinya. Penelitian ini merupakan penelitian zero acquaintance pertama di Indonesia dengan foto sepatu. Penulis mencaritahu aspek sepatu yang menggambarkan sifat kepribadian Big Five pemilik sepatu, aspek sepatu yang digunakan pengamat dalam mempersepsi, hubungan kedua aspek tersebut, konsensus persepsi antar pengamat, dan akurasi persepsi tersebut. Penelitian membandingkan dua kelompok pemilik sepatu, yaitu yang ekspresif pada sepatu dan yang ekspresif pada benda selain sepatu.
Hasil menunjukkan bahwa sifat openness to experience kelompok ekspresif pada sepatu diketahui dari aspek perkiraan jenis kelamin pemilik sepatu wanita dan aspek tersebut digunakan oleh pengamat. Sedangkan pada kelompok ekspresif pada benda lain, ditemukan aspek tinggi sepatu Dari kedua kelompok ini ditemukan sedikit perbedaan konsensus antar pengamat, dan tidak ada perbedaan akurasi persepsi pengamat.

Title Inferring someone rsquo s personality traits by her shoes A research on zero acquaintance through pictures of shoes was carried out for the first time in Indonesia. The author examined the aspects of shoes that descibed th Big Five characteristics of shoes rsquo owners and used by observers in making a perception, the correlation between those aspects, consensus of perceptions between observers, and the perceptions rsquo accuracy. The research compared two groups of shoes rsquo owner, the one who is expressive on shoes and the other one who is expressive on other things than shoes.
The results showed that the openness to experience trait from the group that was expressive on shoes was known from the gender aspect of shoes rsquo owners female and this aspect was used by obervers. On the other hand, the aspect of shoes height was found on the group that was espressive on other things. Based on these group, the difference on concensus between observers was found to be little, and no difference was noticed on the accuracy of observers rsquo perceptions.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmina Hasna
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan akurasi persepsi pengamat terhadap ciri kepribadian pemilik sepatu berdasarkan tingkat ekspresi diri pada sepatunya. Pemilik sepatu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pemilik sepatu yang mengekspresikan diri pada sepatu dan pemilik sepatu yang mengekspresikan diri pada benda lain, untuk membedakan tingkat ekspresi diri pada sepatu. Skripsi ini memperbaiki beberapa kelemahan prosedur penelitian dari studi sebelumnya Loora, 2017 yang menemukan tidak ada perbedaan pada akurasi persepsi pengamat terhadap ciri kepribadian pemilik sepatu yang mengekspresikan diri pada sepatu dan benda lain. Modifikasi yang dilakukan pada skripsi ini adalah menambahkan jumlah responden, mengubah kriteria responden, mengubah definisi aspek-aspek sepatu, dan menambahkan ilustrasi aspek-aspek sepatu.
Hasil menunjukkan bahwa pengamat lebih akurat memersepsi ciri kepribadian pemilik sepatu yang mengekspresikan diri pada sepatu, dibanding pemilik sepatu yang mengekspresikan diri pada benda lain. Pengamat berhasil memersepsi ciri openness to experience dan conscientiousness pemilik sepatu yang mengekspresikan diri pada sepatu.

This study aims to compared observers accuracy on the shoes owners personality based on the level of self expression on their shoes. Shoe owners divided into two groups based on the level of self expression on shoes shoe owners who express themselves through shoes and shoes owners who express themselves through other objects. This thesis is conducted to improve Loora 2017 which found that there was no difference between the accuracy of observers perception on the shoe owners who express themselves through shoes and those who express themselves through other objects. This thesis modificated Loora 2017 by adding more respondents, changing respondent's criteria, changing definition of shoe's aspects, and adding shoe's aspects illustration.
The results of this thesis indicates that observers are more accurate to the perceived personality of shoe owners who express themselves through shoes, compared to those who express themselves through other objects. Openness to experience and conscientiousness of shoe owners that express themselves through shoes were accurately perceived by observers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Valencia Astari Dewi
"Studi tentang faktor-faktor yang mempromosikan perdamaian dapat dianggap sebagai salah satu upaya penelitian yang paling penting karena lingkungan yang damai mendukung perkembangan individu, komunitas, dan bangsa. Telah diketahui bahwa seperlima dari populasi dunia adalah remaja dan sebagai anggota kelompok yang dinamis dalam masyarakat, remaja memainkan peran penting dalam mentransformasikan situasi konflik secara positif dan menjadi agen perubahan yang membangun fondasi masyarakat yang harmonis dan damai. Penelitian ini didasarkan pada penemuan studi terdahulu bahwa kepribadian cenderung mempengaruhi sikap terhadap perdamaian, dan studi ini menyelidiki apakah terdapat hubungan trait kepribadian dengan sikap terhadap perdamaian pada remaja. Secara lebih spesifik, penelitian mengkorelasikan lima subskala The Big Five Personality atau FFM dengan sikap terhadap perdamaian. Sebanyak 91 individu yang termasuk dalam kategori remaja (usia 10-24 tahun) dan berkewarganegaraan Indonesia berpartisipasi dalam mengisi kuesioner self-report yang terdiri skala IPIP-BFM-25-INDONESIA untuk mengukur trait kepribadian dan skala Peace Attitude Scale (PAS) untuk mengukur sikap terhadap perdamaian. Data yang terkumpul mengenai kedua variabel kemudian diolah menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara masing-masing dimensi trait kepribadian dengan nilai total keseluruhan sikap terhadap perdamaian. Hasil yang diperoleh membuktikkan bahwa dimensi Agreeableness dan Conscientiousness terbukti memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan sikap terhadap perdamaian. Meski demikian, tidak ditemukannya hubungan yang positif maupun signifikan pada korelasi antara dimensi Extraversion dan sikap terhadap perdamaian bertentangan pada hipotesis berdasarkan penelitian terdahulu.

The study of factors that promote peace can be considered one of the most important research endeavors as a peaceful environment supports the development of individuals, communities and nations.It is known that a fifth of the world's population are adolescents and as members of a dynamic group in society, adolescents play an important role in positively transforming conflict situations and becoming agents of change who build the foundations of a harmonious and peaceful society. Based on the findings of previous studies that personality traits tend to influence views toward peace among adolescents, this study investigated whether there is a relationship between personality traits and attitudes toward peace. More specifically, the study correlated the five subscales of The Big Five Personality or FFM with peace attitude. In this study, a total of 91 individuals who fall into the category of adolescents (aged 10-24 years) and who are Indonesian citizens participated in filling out a self-report questionnaire consisting of the IPIP-BFM-25-INDONESIA scale to measure personality traits and the Peace Attitude Scale (PAS) scale to measure peace attitude. The data collected on both variables were then processed using Pearson correlation test to determine the relationship between each personality trait dimension and the overall total score of peace attitude. The results obtained confirmed that Agreeableness and Conscientiousness were shown to have a positive and significant relationship with peace attitude. However, neither a positive nor significant relationship was found in the correlation between the Extraversion dimension and peace attitude, contradicting the hypothesis based on previous research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardhyani Primarista Putri
"Skripsi ini membahas makna di balik sosok le Ch ne dan le Roseau yang digambarkan dalam sajak ldquo Le Ch ne et le Roseau rdquo karya Jean de la Fontaine Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teori struktural Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya oposisi kuat dan lemah yang digambarkan melalui sosok le Ch ne dan le Roseau Keduanya merupakan lambang manusia dan sifat sifatnya.

The focus of this study is on the meaning of the characters le Ch ne and le Roseau based on the poem ldquo Le Ch ne et le Roseau rdquo by Jean de la Fontaine This is a qualitative research using the theory of structuralism The result of this research shows that le Ch ne and le Roseau are symbols of strong and weak These two characters also symbolize human and its traits."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karyanto Wibowo
"ABSTRAK
Pembahasan tentang hukum pasar modal -atau yang lebih khusus lagi jual bell saham telah tuntas, setidaknya bagi MUI (Majelis Ulama Indonesia) dengan fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 40IDSN-MUIIX12003 tentang Pasar Modal Dan Pedoman Umum Penerapan Syari'ah Di Bidang Pasar Modal. Setiap pasar modal mempunyai tingkat efisiensi sendiri-sendiri. dimana dikatakan pasar modal itu efisien apabila harga saham yang diperdagangkan didalamnya telah mengandung semua informasi yang relevan tentang saham tersebut.
Bursa Efek Jakarta, melalui beberapa penelitian masih berada pada tingkat efisiensi Iemah dan setengah kuat. Hal ini jika dikaji dalam hukum Islam tidak bisa dihukumi sebagai halal, karena tidak semua pelaku pasar modal mempunyai informasi yang sama baik itu segi isi informasi, kebenaran informasi maupun waktu sampainya informasi.
Disisi lain ada bagian dari perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta yang mungkin lebih efisien dibanding dengan Bursa Efek Jakarta secara keseluruhan.

ABSTRAK
Solution about capital market law - or more special again share sales- have is complete, at least to WI with Council Moslem law National number religious advices 40IDSN-MUI/X12003 about Capital Market And Guidance Of Public Applying Of Syari'ah In Capital Market. Every capital market have own level efficiency, where told that efficient capital market if shares price which have contained all relevant information about the share.
Jakarta Stock Exchange, passing some research still in weak form and semi strong level efficiency. This matter if studied in Islamic law cannot punish as is halal, because all perpetrator of capital market have not same information of that goodness of facet fill information, truth of information and also timing that information.
Other side, there is part of commerce of share in Jakarta Stock Exchange which possible more efficient compared to with Jakarta Stock Exchange as a whole.
"
2007
T20519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harper, Erica
Jakarta: Grasindo, 2009
341 HAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syandra Divia Estheresia
"Penelitian kuantitatif ini ditujukan untuk melihat hubungan trait kepribadian dengan gejala depresi pada individu yang mengalami adverse childhood experience dan berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan berusia 18-29 tahun. Pengukuran terhadap trait kepribadian menggunakan instrumen Mini-IPIP, sedangkan ACEs diukur dengan ACE-Q, dan gejala depresi diukur dengan BDI-II. Penelitian melibatkan 250 partisipan dengan rata-rata skor ACEs 2, rata-rata gejala depresi minimal, dan kecenderungan memiliki trait kepribadian yang sedang. Hasil analisis regresi menunjukkan trait extraversion (b = -0.14, p < 0.05) dan trait conscientiousness (b = -0.25, p < 0.05) memiliki pengaruh signifikan dengan arah negatif
dalam hubungan ACEs dan gejala depresi. Sedangkan trait neuroticism berpengaruh signifikan secara positif (b = 0.49, p < 0.01).

This quantitative research is aimed to look at the relationship between personality traits
and symptom of depression in individuals who experienced adverse childhood
experiences and live in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek) and
aged 18-29 years. The personality traits was measured using the Mini-IPIP as the instrument, while ACEs was measured by ACE-Q, and depression tendency was
measured by BDI-II. The research involved 250 participants with an average ACEs score of two, an average of minimal symptom of depression, and a tendency to have moderate personality traits. The regression analysis showed that extraversion (b = -0.14, p <0.05) and conscientiousness (b = -0.25, p <0.05) had a significant effect in a negative direction on the relationship between ACEs and depression tendency. Meanwhile, neuroticism had
a significant positive effect on the relationship (b = 0.49, p < 0.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>