Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hajid Naufal Atthousi
"ABSTRACT
Belum adanya akomodasi yang memadai untuk para tunarungu di bidang Pendidikan merupakan salah satu permasalahan di Indonesia saat ini. Alat bantu ajar sebagai salah satu alat akomodasi dapat membantu para tunarungu untuk mengakselerasi dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan design thinking dalam merancang alat tersebut agar hasil dari rancangan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Dimulai dari fase empati hingga fase define yang didapatkan bahwa target pengguna memiliki sebuah kebutuhan dan keinginan untuk mempelajari kosakata dengan mudah dan menyenangkan. Dilanjutkan dengan fase ideation dengan stakeholder dan prototyping untuk menghasilkan ide dan mewujudkan alat bantu ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan mereka dalam bentuk sebuah permainan arcade game dengan kartu kata-kata. Diakhiri dengan fase testing yang menunjukan bahwa alat tersebut mampu meningkatkan pemahaman bahasa reseptif visual sebesar 8,07 dan bahasa ekspresif visual sebesar 77,74 dengan cara yang menyenangkan. Penelitian ini telah menghasilkan suatu alat bantu ajar yang dirancang dengan pendekatan design thinking yang dapat meningkatkan kualitas belajar mereka di sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kemauan murid sekolah dasar tunarungu dan telah divalidasi oleh stakeholder.

ABSTRACT
The absence of adequate accommodation for the hearing impaired in the Education field is one of the problems in Indonesia nowadays. Teaching aids as an accommodation tool can help the deaf to accelerate and improve the quality of their education. This research uses design thinking approach in designing the tool so that the result of the design is in accordance with the needs and desires of the users. Started from the empathy phase until the define phase which obtained that the target users have a need and desire to learn the vocabulary with ease and fun. Then proceed with the ideation phase with stakeholders and prototyping to generate ideas and create the learning support tools in accordance with their needs and desires in the form of an arcade game with card of words. Then ended with the testing phase which shows that the tool is able to improve visual receptive language comprehension of 8.07 and visual expressive language of 77.74 in a fun way. This research has produced a learning support tool that designed with design thinking approach which can improve the quality of their learning in school in accordance with the needs and desires of hearing impaired elementary school students and has been validated by stakeholders."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Firdaus
"Tingginya angka perokok aktif di Indonesia diikuti dengan tingginya anak dibawah umur mencoba merokok untuk pertama kalinya pada umur ≤ 13 tahun merupakan suatu ironi yang terjadi di Indonesia. Siswa Sekolah Dasar umumnya menghabiskan hampir 50% waktunya di sekolah sehingga hal tersebut merupakan potensi untuk adanya intervensi pendidikan kesehatan terutama untuk mencegah anak untuk mencoba rokok. Dengan pendekatan Design Thinking, penelitian ini mencoba untuk merancang suatu alat bantu ajar sebagai media pendidikan kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Dimulai dari fase empathy hingga define terhadap pengguna sehingga dapat didefinisikan elemen-elemen apa saja yang perlu dimiliki alat bantu ajar ini. Dilanjutkan dengan fase ideate sampai prototype yaitu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pengguna. Diakhiri dengan fase test yang menunjukkan bahwa intervensi alat bantu ajar dengan Asymp.Sig. < 0.05 yang berarti memberikan perubahan terhadap pengetahuan siswa, yang mana perubahan tersebut adalah peningkatan pengetahuan dan kewaspadaan siswa terhadap bahaya rokok. Alat bantu ajar yang dirancang terbukti memberikan pengaruh positif kan kepuasan terhadap penggunanya.

The high number of active smokers in Indonesia followed by the escalation of young smoker who tried smoking for the first time at the age of ≤ 13 years old is an irony that occurs in Indonesia. Primary school students spend a large part of 50% received at school so this is a potential for the intervention of health education for children particularly for protecting them to try to smoke. By Design Thinking approach, this study discusses a teaching aid as a health education media tailored to the needs and wants of users. Starting from the empathy phase and define, elements that user needs and wants can be defined in this teaching aid Followed by the ideate phase until the prototype is to provide a solution to the problems faced by users. Ends with the test phase which shows that the teaching aid intervention with Asymp. Sig. <0.05 which means giving a change to students 'knowledge, which changes are an increase in students' knowledge and awareness of the dangers of smoking. Teaching aids designed to provide a positive influence on satisfaction with users."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratignyowati
"Bising merupakan sumber bahaya ditempat kerja, bila tidak ditangani dengan baik. Bising selain menyebabkan penyakit akibat kerja juga dapat menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya mendatangkan derita bagi tenaga kerja dan keluarganya tapi juga merugikan perusahaan serta lingkungan sekitarnya. PT. (Persero) Angkasa Pura II adalah Perusahaan BUMN dibawah Departemen Perhubungan sebagai pengelola 10 (sepuluh) Bandara di wilayah Barat Indonesia, dimana bising merupakan suatu hal yang sehari-hari dihadapi oleh petugas AMC sebagai petugas operasi dilini depart dalam pelayanan jasa kebandarudaraan.
Sebagai Bandara bertaraf Internasional selain hares mengikuti peraturan-peraturan ICAO (International Civil Aviation Organization) harus menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku secara nasional guna melindungi tenaga kerja, orang lain disekitar Bandara, lingkungan kerja, asset perusahaan umumnya serta keselamatan penerbangan khususnya. Penelitian yang dilakukan adalah dengan diskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional berdasarkan data primer dan sekunder dari 79 petugas AMC dari PT (Persero) Angkasa Pura II tahun 2004 dan didapatkan hasil 22 petugas AMC menderita Noise Induced Hearing Loss (NIHL). Dengan menggunakan slat audiometer dan sound level meter.

Noise is a source of danger in the workplace if it does not manage properly. The noise, besides it can cause sick it also can cause an accident and creating sorrow to the employee or his family. Consequently decreased performance and increased compensation pay will became the burden for the company. PT. Angkasa Pura II (Ltd) is a State Company under Transportation Department, consist of 10 airports in west Indonesia where the noise is one of the problem faces by AMC officers as the frontline officers of airport services.
As an international airport, besides must comply to existing ICAO (International Civil Aviation Organization) International regulations, it also must apply standards on work safety and health nationally adopted to protect its employees, the people around, company assets in general and especially flying safety. The observation undergone is a descriptive - analytically with cross - sector approach, based on primary and secondary data from 79 AMC officers of PT (Persero) Angkasa Pura H in 2004 i.e through observation and sound level meter, result 22 AMC officers suffering from noise induced hearing loss (NHL).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spencer, Patricia Elizabeth
New York: Oxford University Press, 2016
371.912 SPE n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Paul, Peter V.
Sudbury, Mass. : Jones and Bartlett, 2011
617.8 PAU h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Evelina Hotma Baringin Tiurma
"Gangguan fungsi pendengaran pada pekerja industri merupakan penyakit akibatkerja yang sampai saat ini masih ada dijumpai. Gangguan fungsi pendengaran inidisebabkan oleh pajanan bising. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran pajanan bising yang diterima dan fungsi pendengaran pada pekerja diPT.X. Jenis penelitian adalah penelitian observasional dengan rancangan crosssectional yaitu meneliti sekaligus variable independen, variable dependen danvariabel perancunya usia, masa kerja, merokok, penyakit HT, penyakit DM, Kebiasaan mendengar bising, pajanan vibrasi dalam waktu bersamaan. Analisisdata adalah tabel dengan menggunakan analisis data univariat, bivariat danmultivariat. Didapatkan gambaran pajanan bising yang diterima pekerja > 85 dBAsebanyak 28 orang dan 11 diantaranya menderita gangguan fungsi pendengarandan variable pajanan bising efektif, umur dan vibrasi memberi pengaruhterjadinya gangguan fungsi pendengaran pada pekerja di PT.X.

Impaired hearing on an industrial worker occupational diseases that until now there isencountered. Malfunctioning of this hearing caused by noise exposure. This study aimsto describe the acceptable noise exposure and hearing function in workers in PT.X. Thestudy was observational with cross sectional design which simultaneously examines theindependent variable, dependent variable and variable perancunya age, years ofsmoking, disease HT, DM, Habits hear noise, vibration exposure at the same time.Analysis of the data is a table using data analysis of univariate, bivariate and multivariateanalyzes. It was noted that workers noise exposure 85 dBA as many as 28 people and11 of them suffer from auditory function and variable effective noise exposure, age andvibration influence auditory dysfunction in workers in PT.X.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T47237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Dianti
"Gainbaran sulur dan pola sulur yang terdapat pada UjLtflQ jari tarigan, telapak tangara, ujung jar kaki dan telapak kaki disebut derrnataglifi= Pada pene].itian mi telah dilakukan analisis dermatoglifi terhadap pendenita tuli kongenital yang kernudian dibandingkan dengan orang normal. Metode yang digunakan dalam penelitian mi adalah rnencetak dermatoglifi telapak tangan menurut cara Cummins dan Midlo Dari hasil analisis deninatoglifi telapak tangan penderita tuli kongenital menunjukkan frekuensi pola sulur pada daerah thenar 1,67X daerah interdigital II 07. daerah interdigital III 20%, daerah interdigital IV 70X, dara daerah hipothenar 21.677., sedangkan pada telapak tangan orarag normal frekuensi pola sulur pada daerah thenar 1.677.. daerah interdinital II OX, daerah in.terdigital III 13,337.. daerah iraterdigital IV 657. dan daerah hipothenar 107.. Sudut atd rata-rata pada kedua telapak tangan perderita tuli kongenital 82.76 derajat, sedangkan pada kedua telapak tan gan orang normal adalah 82,44 derajat. Sulur total rata-rata pada kedua pada telapak tangan peraderita tuli kongenital adalah 77.76, sedangkan pada telapak tangan orang normal 78. Derajat transversalitas total rata-rata pada telapak tangan pendenita tuli kongenital 51.37 derajat 1 sedan q kan pada telapak tangan orang normal 5877 deraiat. Pada telapak taraqan pendenita tuli konqenital. frekLtensi g airs lipatan an" 6,677. d a n garis lipatan Sydney OX sedankan pada telapak tangan orang normal, frekuensi garis lipatan "simian" dan garis lipatan Sydney adalah 07.. Kesimpulan yang dapat dirumuskafl dari hasil penelitian ml adalab: Dermatoglifi telapak tangan penderita tuli kongenital berbeda dengan dermatoglifi orang normal dalam hal frekuensi pola sulur pada daerah-daerah telapak tangan kanan, frekuensi pola sulur pada kedua telapak tangan dan frekuensi garis lipatan simian'."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Washington]: ERIC Clearinghouse, 1982
R 720.713 2 DES
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Kristiyanti
"Penelitian ini tentang model penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi anak penyandang disabilitas intelektual yang dikembangkan sebagai salah satu cara untuk meniadakan eksklusi sosial atas hak pendidikan mereka.  Penelitian sebelumnya terkait eksklusi sosial di pendidikan yang dialami penyandang disabilitas intelektual lebih menjelaskan tentang penyebab terjadinya eksklusi sosial di pendidikan dan manifestasi tindakan eksklusi sosial tersebut.  Beberapa penelitian yang ada belum memunculkan atau merekomendasikan cara ataupun model pendidikan yang tepat guna meniadakan eksklusi sosial di pendidikan bagi penyandang disabilitas intelektual. Oleh karenanya, peneliti berpendapat bahwa merupakan sebuah langkah tepat bagi para stakeholders terutama pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan sebuah model penyelenggaraan pendidikan inklusi bagi anak penyandang disabilitas intelektual. Pengembangan model tersebut bertujuan agar eksklusi sosial di pendidikan bagi penyandang disabilitas intelektual dapat dikurangi atau bahkan dihapuskan.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus instrumental tunggal.  Wilayah penelitian akan dilaksanakan di DKI Jakarta sehingga data primer berasal dari para informan di lingkup dinas pendidikan DKI Jakarta, sekolah, dan masyarakat termasuk anak penyandang disabilitas intelektual.  Selain data primer, penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa dokumen kebijakan, data statistik, pemberitaan media elektronik dan laporan program yang ada.  Teori yang digunakan untuk menganalisa data yang ada serta membangun model adalah teori eksklusi sosial.

This research is about the model of the inclusive education implementation for children with intellectual disabilities that was developed to eliminate the social exclusion, so they can obtain their educational rights. Previous research related to social exclusion in education experienced by people with intellectual disabilities explained more about the causes of social exclusion in education and the manifestation of these social exclusion actions. Some existing studies have not yet emerged or recommended appropriate education methods or models to eliminate social exclusion in education for persons with intellectual disabilities. Therefore, researcher argue that it is an appropriate step for stakeholders, especially the government and the community, to develop a model for the implementation of inclusive education for children with intellectual disabilities. The development of the model aims to reduce or even abolish the social exclusion in education for persons with intellectual disabilities. This study uses a qualitative approach with a type of single instrumental case study. The research area will be carried out in DKI Jakarta so that the primary data derives from informants of DKI Jakarta education office, schools, and communities including children with intellectual disabilities. In addition to primary data, this study also uses secondary data in the form of policy documents, statistical data, electronic media coverage and existing program reports. The theory used to analyze existing data and build models is a social exclusion theory."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Fatia Qandhi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pelatihan mengenal siswa berkebutuhan khusus dalam menumbuhkan sikap positif calon guru PAUD dalam konteks
pendidikan inklusif. Penelitian ini menggunakan within-subject one group pretest posttest design. Partisipan penelitian adalah mahasiswa PG-PAUD semester 7 di salah satu universitas di Jakarta (n=19). Pelatihan berlangsung selama 675 menit dengan topik anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif. Modul pelatihan dirancang berdasarkan hasil studi literatur, landasan teori, dan analisis kebutuhan. Sebagai langkah untuk mengetahui efektivitas program pelatihan, sikap calon guru diukur menggunakan Multidimentional Attitudes Toward Inclusive Education Scale (MATIES). Hasil uji signifikasi Wilcoxon Signed Rank menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan pada sikap calon guru setelah pelaksanaan pelatihan (p=0,004). Terdapat beberapa faktor yang dapat menjelaskan efektivitas pelatihan dalam menumbuhkan sikap
positif, diantaranya dilihat dari sudut pandang pembentukan sikap, strategi mengubah sikap, dan penggunaan experiential learning Kolb. Berdasarkan hasil uji statistik juga diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan skor sikap yang signifikan setelah tiga minggu
pelaksanaan pelatihan (p=0,219). Faktor yang diduga menyebabkan belum efektifnya pelatihan dalam mempertahankan sikap positif calon guru diantaranya berkurangnya paparan terhadap anak berkebutuhan khusus setelah pelatihan, tidak diterapkannya strategi partisipasi aktif secara penuh selama pelatihan, dan proses penerapan daur belajar Kolb yang kurang ajeg. Temuan pada penelitian ini memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk memberikan penguatan setelah pelaksanaan pelatihan.

This study aimed to examine the effectiveness training of recognizing student with special needs in fostering positive attitudes pre-service teachers of early childhood education in inclusive education context. A within-subject one group pretest posttest was designed in
this study. Training was developed for the semester 7 pre-service teachers of early childhood education program at one of the universities in Jakarta (n=19). Training
consisted of a 675 minutes face to face training session comprising topics such as children with special needs and inclusive education. Training module was designed based on literature studies, the theoretical foundation, and need analysis. In order to know the effects of the training program, the pre-service teachers attitude was measured using the Multidimentional Attitudes Toward Inclusive Education Scale (MATIES). Wilcoxon Signed Rank significance test revealed that there are significant differences in the preservice teachers attitude after training (p=0,004). There are several factors that can
explain the effectiveness of training in fostering positive attitude, such as aspects of attitude formation, strategies to change attitudes, and the Kolbs experiential learning approach. The results of statistical tests also revealed that there are no significant differences in the pre-service teacherss attitude after three weeks of training (p = 0.219).
Factors that might have caused the ineffectiveness of training in maintaining positive attitude, such as reduced exposure to children with special needs after the training, not implementing a full active participation strategy during training, and the lack of steady
implementation of the Kolb learning cycle. These findings suggest that the future researcher also can consider to conduct strengthening after training program was
performed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>