Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Talitha Ayu Risat Fitrian
"Rumah Sakit Universitas Indonesia RS - UI memiliki jalan akses utama yang rencananya akan terhubung dengan Simpang Margonda -Juanda melalui perlintasan sebidang kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lalu lintas pengoperasian RS -UI dan mengusulkan rencana penanganan dampak lalu lintas terbaik. Analisis yang dilakukan menggunakan model mikro dengan lingkup tinjauan analisa jaringan terbatas. Pengembangan model dimulai dengan mendefinisikan sistem zonasi yang kemudian dilakukan pengembangan model jaringan jalan menggunakan VISSIM untuk Tahun Dasar. Estimasi bangkitan dan tarikan RS - UI menggunakan pendekatan model trip rate. Pengembangan model matriks asal tujuan MAT tahun dasar menggunakan Double Constraint Gravity Model yang sudah divalidasi. Pada model VISSIM dilakukan proses validasi kinerja dan pengembangan model MAT Tahun rencana menggunakan pendekatan growth rate serta dilakukan pengembangan skenario dan skenario alternatif yang dibantu oleh perangkat lunak TRANSYT. Pengoperasian RS-UI memberikan dampak negatif pada Simpang Margonda -Juanda dan perlintasan sebidang kereta api dengan menambah 17 panjang antrian rata-rata dan 17,2 tundaan rata-rata pada Simpang Margonda -Juanda serta menambah menambah 3,8 panjang antrian rata-rata dan 9,7 tundaan rata-rata pada Perlintasan Kereta Api. Alternatif skenario solusi terpilih untuk kondisi sore hari adalah optimasi sinyal tunggal pada Simpang Margonda-Juanda.

Rumah Sakit Universitas Indonesia RS ndash UI has the main access road which is planned to be connected with Margonda Juanda Intersection through railway crossing. This research aims to analyze the traffic impact on RS ndash UI and find the best traffic solution. The analysis was performed using a micro model with limited scope of network analysis. The model development begins with defining zonation system which then carried out the development of road network model using VISSIM for base year. The estimation of trip attractions and productions of RS ndash UI using trip rate model. The development of origin destination OD matrix in base year using Double Constraint Gravity Model that has been validated. In the VISSIM model performed the performance validation and the development of OD Matrix model in forecasted year using growth rate approach than subsequently develop scenarios and alternative scenarios assisted by TRANSYT. The operation of RS UI had a negative impact by adding 17 average queue length and 17.2 average delay at Margonda Juanda intersection as well as adding 3.8 average queue length and 9.7 average delay on the railway crossing. The selected alternative scenario for the afternoon conditions is a single signal optimization at Margonda Juanda intersection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annysha Dina Pratiwi
"Pembangunan ruas Jalan Tol Cijago seksi 2A berdampak positif bagi penggunajalan dalam hal aksesbilitas dan juga berpotensi menimbulkan masalah karena aruskendaraan yang melintasi Jalan Ir. H. Juanda semakin meningkat. Selain itu, di Jalan Ir.H. Juanda juga sedang dilakukan pembangunan Superblok Pesona City, yang aktifitasnyamempengaruhi lalu lintas di sepanjang Jalan Ir. H. Juanda. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis dampak pengoperasian Jalan Tol Cijago seksi 2A dan Pesona City terhadapkinerja lalu lintas ruas dan simpang di Jalan Ir. H. Juanda Depok serta mencari solusiterbaik untuk memperbaiki kinerja lalu lintas. Analisis kinerja lalu lintas dilakukan untukmodel mikro dan lingkup analisis jaringan terbatas, dengan model 3 tahap, yaitubangkitan dan tarikan, distribusi pergerakan, serta pembebanan lalu lintas. Kinerja lalulintas dilihat berdasarkan panjang antrean, kecepatan, waktu tempuh, tundaan, Level ofService LOS , dan blocking back effect. Model Matriks Asal Tujuan dibangun denganpendekatan Double Constraint Gravity Model DCGR . Bangkitan dan tarikan untuksetiap zona didapatkan dari survei traffic counting. Model jaringan jalan dibangundengan menggunakan perangkat lunak PTV VISSIM 6.0 dan dibantu dengan software TRANSYT 12 untuk optimasi sinyal lalu lintas. Pengujian validasi dibutuhkan untukmenentukan model dapat diterima atau tidak dengan cara membandingkan hasil modeldan kondisi aktual di lapangan. Untuk menguji kinerja lalu lintas, dibutuhkan pengembangan skenario, yaitu kondisi tahun rencana 2022 dan alternatif solusi untuk dampak pengoperasian Tol Cijago. Dengan adanya pengoperasian Jalan Tol Cijago 2Aberdampak terhadap peningkatan kecepatan jaringan sebesar 16,7, serta mengakibatkanpanjang antrean di Putaran Balik Pos Polisi Arah Barat meningkat sebesar 20,2, danwaktu tempuh rata-rata di ruas Jalan Juanda meningkat 11,1 dari kondisi sebelumberoperasinya Tol Cijago 2A pada tahun 2022. Solusi terbaik untuk memperbaiki kinerjalalu lintas akibat adanya Tol Cijago 2A adalah dengan mengkoordinasikan sinyal lalulintas di 4 simpang, yaitu Margonda-Juanda, Sugutamu, Yusuf Raya, dan Gema Insanidengan 3 Fase.

The construction of the Cijago Section 2A Toll Road has positive impact foraccessibility of road users and has potential to cause new problems due to increase volumeof vehicles which passing through the Ir. H. Juanda Road. In addition, on that road thereis also construction of Superblock Pesona City, whose activities affect traffic along Ir. H.Juanda Road. This research aims to analyze the impact of Cijago section 2A Toll Roadand Pesona City operation on traffic performance of segments and intersections on Ir. H.Juanda Road and find the best solution to improve traffic performance. Trafficperformance analysis is conducted for micro model and limited scope of network analysis,with 3 stage model, ie trip generation, trip distribution, and route assignment. Trafficperformance is viewed based on queue length, speed, travel time, delay, Level of Service LOS , and blocking back effect. It requires the modelling of origin destination matrixusing Double Constraint Gravity Model DCGR . The production and attraction for eachzone is obtained from traffic counting. The road network model is built use PTV VISSIM6.0 software and is assisted by TRANSYT 12 software for traffic signal optimization.Validation test is needed to determine the model is acceptable or not by comparing theresults of the model and actual condition. To test traffic performance, scenariodevelopment is needed, such as forecasting year 2022 and alternative solutions for theimpact of Cijago Toll operation. The results show with Cijago 2A Toll operation, impactnetwork speed increased by 16,7 , queue length in U Turn of Westward Police Stationincreased by 20.2 , and average travel time of Juanda Road increased by 11,1 frombefore operation of that toll condition year 2022. The best solution for improve trafficperformance due to Toll Cijago 2A is to coordinate traffic signals at 4 intersections,namely Margonda Juanda, Sugutamu, Yusuf Raya, and Gema Insani with 3 phases."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Amadeo Susanto
"Kecelakaan lalu lintas menjadi isu yang memerlukan perhatian khusus pada Provinsi DI Yogyakarta karena secara geografis provinsi ini dilalui oleh jalur lintas selatan pulau jawa ditambah lagi pemerintah sedang gencar-gencarnya membangun jalur lintas selatan seperti Jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo, dll. Hal ini dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan. Sebagai langkah awal untuk mencegah terjadinya kecelakaan diperlukannya untuk mengidentifikasi daerah rawan kecelakaan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta memetakan daerah rawan kecelakaan pada jaringan jalan di Provinsi DI Yogyakarta dengan Sistem Informasi Geografis. Metode yang digunakan adalah Metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) sebagai parameter utama dan analisis Z-score untuk menentukan daerah rawan kecelakaan atau bukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 13 ruas jalan dari 36 ruas jalan pada jaringan jalan Nasional yang termasuk daerah rawan kecelakaan dan 26 dari 97 ruas jalan pada jaringan jalan Provinsi yang termasuk daerah rawan kecelakaan. Dengan teridentifikasi daerah rawan kecelakaan ini diharapkan adanya penelitian lebih lanjut terkait peningkatan akan keselamatan pada daerah rawan kecelakaan tersebut.

Traffic accidents are an issue that requires special attention in DI Yogyakarta Province because geographically this province is traversed by the southern route of the island of Java plus the government is incessantly building a southern route such as the Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo toll road, etc. This can increase the potential for an accident to occur. As a first step to prevent accidents, it is necessary to identify accident-prone areas. Therefore, this research was conducted with the aim of identifying, analyzing, and mapping accident-prone areas on the road network in DI Yogyakarta Province with a Geographic Information System. The method used is the Accident Equivalent Number Method (AEK) as the main parameter and Z-score analysis to determine whether or not an accident-prone area. The results of the study show that there are 13 out of 36 road links in the National road network which are accident-prone areas and 26 out of 97 road sections in the Provincial road network which are accident-prone areas. By identifying these accident-prone areas, it is hoped that further research will be carried out related to improving safety in these accident-prone areas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cakrawala Singka Ismail
"Kereta api adalah salah satu moda transportasi publik yang banyak diminati warga commuter untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. PT KAI Commuter Jabodetabek menetapkan kebijakan Gerbong Khusus Wanita untuk menghindari kekerasaan dan pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi dan situasi penyelenggaraan gerbong khusus wanita pada angkutan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan wawancara mendalam (indepth interview).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengadaan gerbong khusus wanita telah terciptanya suasana transportasi yang ramah perempuan namun hanya tersedia dua gerbong, hal ini sangat tidak sebanding dengan jumlah penumpang perempuan. Dan belum mencerminkan kota ramah perempuan seperti pemikiran Kevin Lynch dan UN Women Habitat fo a better urban future.

Rail Transportaion is one of the many modes of public transportation used by urban resident to run their daily lives. PT KAI Commuter Jabodetabek established policies about ?Special Coaches Woman? to avoid violence and sexual harassment. The objective this study is to analyze the condition and situation of "Special Coaches Woman". The approach used in this study was qualitative, with in-depth interviews.
The results showed that the policy for special coaches women can create an atmosphere of friendly transportation for women, but with only two special coaches for women provided by the PT KAI this situation is for more than enough and expeded by Kevin Lynch is "good city form" and "UN Women Habitat fo a better urban future".
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Aprianda
"Skripsi ini membahas kinerja simpang Margonda ndash; Juanda dan simpang Raya Bogor - Juanda akibat pembukaan Tol Cijago Seksi IIA. Untuk mengetahui kinerja simpang, dilakukan pemodelan matriks asal tujuan menggunakan model gravitasi. Bangkitan dan tarikan didapat dari traffic counting, dengan fungsi hambatan eksponensial negatif dan ? sebesar 0,211249. MAT dibebankan dengan bantuan perangkat lunak Aimsun pada jaringan jalan dengan tol sebagai jaringan jalan baru.
Hasil yang didapat dibandingkan dengan hasil pembebanan ke jaringan jalan eksisting. Dari hasil yang diperoleh, antrian rata-rata simpang Margonda - Juanda meningkat 6,28 dan tundaan meningkat sebesar 3,4 sementara simpang Raya Bogor ndash; Juanda antrian rata-ratanya berkurang sebesar 9,78 dan tundaan berkurang sebesar 6,69.

This thesis discusses the performance of Margonda Juanda intersection and Bogor Juanda intersection due to the operation of Cijago Section IIA toll road. To measure the performance of intersection, it requires the modelling of origin destination matrix using gravity model. The production and attraction is obtained from traffic counting, with negative exponential detterance function and value of 0.211249. ODM is assigned on the road network with tolls as a new road network with the help of Aimsun software.
The results obtained are compared with the results to the existing road network assignment. The results shows that the average queue of Margonda Juanda intersection increased by 6.28 and the delay increased by 3.4 while the Bogor Juanda intersection average queue decreased by 9.78 and the delay decreased by 6.69.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinem, Rachmat Fauzi
"Salah satu permasalahan transportasi di Indonesia adalah semakin meningkatnya jumlah kecelakaan yang dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu pengemudi, kendaraan, jalan raya dan lingkungan. Selama ini antisipasi pencegahan kecelakaan dilakukan berdasarkan data kecelakaan yang telah terjadi. Sedangkan suatu kejadian yang hampir menyebabkan terjadinya kecelakaan luput dari pengamatan dan dianggap kejadian biasa. Kecepatan yang di atas rata-rata juga akan dianggap normal jika tidak menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu telah dikembangkan suatu metode yaitu Traffict Conflict Technique (TCT) yang didesain untuk dapat memberikan gambaran tentang tingkat keselamatan. TCT adalah salah satu metode untuk mengobservasi yang dilakukan dengan cara mendata kecelakaan yang hampir terjadi (near-missed accident) serta melihat pola terjadinya kecelakaan. TCT dikembangkan oleh Department of Traffic Planning and Engineering di Lund University di Swedia.
Analisis yang dilaksanakan adalah dengan menggunakan metode TCT yang diaplikasikan pada data pengamatan titik-titik lalu lintas yang memiliki potensial terhadap terjadinya kecelakaan, meskipun titik-titik lalu lintas tersebut berdasarkan data historis dari kepolisian atau Direktorat Lalu Lintas (DITLANTAS) selama ini belum menunjukkan terjadinya kecelakaan. Penelitian menggunakan data sekunder dan hasil survey. Data sekunder yang digunakan adalah data kecelakaan yang diperoleh dari kepolisian setempat atau Direktorat Lalu Lintas (DITLANTAS). Lokasi studi adalah persimpangan Jl. Margonda ? Jl. Siliwangi Depok Jawa Barat yang memiliki jumlah
kejadian kecelakaan yang relatif sedikit, sehingga penggunaan metode TCT yang dilakukan adalah dalam skala mikro yang bertujuan mencapai "zero accident". Namun demikian, hasil dari penggunaan metode TCT dapat dikembangkan untuk skala tingkat kejadian yang lebih besar dan dapat diterapkan di lokasi lain.
Berdasarkan data kecelakaan dari Satuan Lalu Lintas Wilayah Depok diketahui bahwa kecelakaan pada persimpangan Jl. Margonda - Jl. Siliwangi tidak terdeteksi selama kurun waktu 3 tahun terakhir, sehingga tidak dapat diketahui bahwa persimpangan ini berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran untuk memperkirakan kecelakaan sehingga akan dapat dilakukan upaya-upaya atau tindakan preventif untuk peningkatan keselamatan lalu lintas yang bertujuan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan dengan cara mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi.

One of transportation problem in Indonesia is the increasing number of accidents which are caused from some factors; driver, machine and environment. At present, the anticipation or prevention of accidents is usually conducted by observing the previous accident data. In observation, the events where accident is almost happened are neglected and even considered as common events. The vehicle speed above average will also be considered normal if it is not resulting into an accident. Therefore, there is a method which designed to give an illustration about the traffic safety level, which so called Traffic Conflict Technique (TCT). TCT is a method to observe the traffic which conducted by counting some data where accident is almost happened (near-missed accident) and also by observing the accident pattern. TCT was developed by the Department of Traffic Planning and Engineering, Lund University in Sweden.
The analysis was carried out by applying TCT method to the observation data of potentiallyaccident traffic points, even though the historical data from the Police Office or from Direktorat Lalu Lintas (DITLANTAS) (Directorate of Traffic) shows that there is no accident formerly happened in that traffic points. This analysis was based on secondary data and survey results. The secondary data which was used is the accident data from the local Police Office or from DITLANTAS. The location of the study, Jl. Margonda - Jl. Siliwangi Intersection in Depok, West Java, has a small number of accidents. Therefore TCT method in this study was conducted in micro scale which aims to reach "zero accident". However the result of this study can also be implemented in bigger scale and in other location.
According to the data from Satuan Lalu Lintas (Traffic Unit) Depok region, the accident was not found during the last 3 years. Results of this research are expected to be able to provide an illustration to estimate an accident so that some preventive actions can be conducted to increase the traffic safety which at the end aiming to increase the safety and comfortability of the road users by mitigating the risk probability."
2008
R.01.08.08 Pin a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Guntur Nurcipta
"Pertumbuhan penduduk yang tinggi sering menimbulkan berbagai masalah perkotaan, diantaranya jumlah volume kendaraan yang tinggi dan menimbulkan kemacetan. Kota Depok sendiri merupakan kota termacet nomor 5 di Indonesia, dan Jalan Margonda Raya merupakan jalan yang memiliki volume kendaraan paling tinggi di Kota Depok. Volume kendaraan yang tinggi selain menimbulkan kemacetan, juga menimbulkan masalah lain yaitu kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial kebisingan lalu lintas di Jalan Margonda Raya dan hubungannya dengan volume kendaraan berdasarkan pembagian segmen menurut RTBL Kota Depok tahun 2005. Menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weight (IDW) dan regresi linier, diketahui bahwa kebisingan paling tinggi terjadi di segmen utara Jalan Margonda Raya, lalu yang kedua di segmen tengah Jalan Margonda Raya, dan yang paling tenang di segmen selatan Jalan Margonda Raya. Secara spasial kebisingan di Jalan Margonda Raya dipengaruhi oleh aktivitas pusat kegiatan seperti kampus, terminal, atau pertokoan dan fasilitas lalu lintas seperti lampu lalu lintas atau penerapan Jalur cepat-Jalur lambat. Hubungan tingkat kebisingan dengan volume kendaraan cukup bervariasi, pada segmen selatan memiliki hubungan dengan kategori lemah, pada segmen tengah memiliki hubungan dengan kategori lemah, dan segmen utara tidak memiliki hubungan.

High population growth causes various urban problems, including a High number of vehicle volume and traffic jam. Depok city itself has been nominated by transportation minister as number five the most traffic cities in Indonesia, and Margonda Raya road as the highest traffic volume in Depok. High traffic volume not only causes traffic jam but also traffic noise. In this study, which aimed to explain the road-traffic noise spatial patterns on Margonda Raya road and its correlation with the traffic volume. Based on Depok Building and Environment Plan 2005 as a research location and using Inverse Distance Weight (IDW) interpolation method to generate noise model. The result of this research showed that the north segment is the noisiest part in Margonda Raya road, then the middle segment, and the south segment is the noiseless segment. Spatially noise in Margonda Raya road affected by some point of interest activity such as mall, bus station, or education building. Beside that, activity of road facility gives an impact too like existence of traffic light or fast-slow track lane. The correlation between traffic volume and noise showed have a vary correlation on each segment. South segment and middle segment have a weak correlation category and north segment didn?t have a significance correlation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Ivan Kusuma H.P.
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak karakteristik pesepeda dan tingkat bikeability menurut pesepeda terhadap konflik penggunaan jalan antara pesepeda dengan pengguna jalan lain. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Dalam melakukan analisis digunakan teori-teori dan hasil berbagai penelitian terdahulu tentang karakteristik pesepeda, walkability dan bikeability suatu ruas jalan, sistem transportasi berkelanjutan di perkotaan, perencanaan infrastruktur bersepeda, serta konflik lalu lintas. Semakin bertambahnya jumlah pesepeda yang melintasi ruas Bundaran Senayan-Bundaran HI meningkat seiring dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor dan meningkatnya angka kecelakaan pesepeda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara kombinasi beberapa karakteristik pesepeda dan tingkat bikeability di jalur sepeda terhadap terjadinya konflik penggunaan jalan antara pesepeda dan pengguna jalan lain. Kemajemukan dalam konteks kehidupan perkotaan membutuhkan seluruh warga untuk mengedepankan sikap saling menghargai dan toleransi agar tercipta kehidupan berkota yang aman, nyaman, dan inklusif.

This study was conducted to analyze the impact of cyclists' characteristics and the level of bikeability according to cyclists on road use conflicts between cyclists and other road users. The methods used were descriptive quantitative and qualitative. In conducting the analysis, theories and results of previous studies on cyclist characteristics, walkability and bikeability of road sections, sustainable urban transportation systems, cycling infrastructure planning, and traffic conflicts were used. The increasing number of cyclists crossing the Senayan-Bundaran HI Roundabout section increases along with the increasing volume of motor vehicles and the increasing number of cycling accidents. The results show that there is an influence between a combination of cyclists' characteristics, lack of road safety support factors, and traffic complexity on bicycle lanes on the occurrence of road use conflicts between cyclists and other road users. Diversity in the context of urban life requires all citizens to prioritize mutual respect and tolerance to create a safe, comfortable, and inclusive urban life."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azharan Luthfan
"Pengaturan lalu lintas di Bundaran Bintaro Jaya Sektor 7 pada kondisi tahun 2007-2010 menyebabkan panjang antrian yang panjang pada waktu jam sibuk. Lalu, upaya yang dilakukan tahun 2011 adalah merubah Bundaran Bintaro Jaya Sektor 7 tersebut menjadi simpang tidak sebidang berupa flyover.
Simpang Bintaro Jaya Sektor 7 pada kondisi saat ini dikendalikan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) berupa traffic light yang masih baru, dengan pengaturan fase menjadi 4 tahap. Seiring dengan peningkatan volume lalu lintas saat ini, perlu dikaji apakah setting traffic light pada simpang Bintaro Jaya Sektor 7 yang masih baru tersebut sudah efektif atau memerlukan penyesuaian lagi. Oleh karenanya, sangat diperlukan ?Kajian Evaluasi Kinerja Pengendalian APILL di Simpang 4 Bintaro Sektor 7? dalam kaitannya dengan manajemen lalu lintas.
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi kinerja dapat disimpulkan bahwa pada kondisi awal jalinan Bundaran Bintaro Jaya Sektor 7 terbukti mempunyai jarak weaving yang sudah tidak memadai pada kondisi tahun 2007 sampai tahun 2010. Oleh sebab itu perubahan simpang dari jalinan bundaran menjadi pengaturan simpang tak sebidang dengan pengendalian APILL dibawah flyover merupakan keputusan yang tepat. Pada hasil perhitungan simpang bersinyal kondisi eksisting analisa berdasarkan MKJI 1997 menggunakan bantuan program KAJI version 1.10 F. Secara idealisasi program setting traffic light kondisi lapangan terbukti sudah sesuai (layak), yaitu siklus optimum puncak Pagi Co = 80 detik, dan puncak Sore Co = 95 detik masih berada di range Co =80-130 detik untuk tipe kontrol 4 fase berdasarkan MKJI 1997. Nilai tundaan rata-rata simpang puncak Pagi = 38,27 detik/smp dengan LOS D. Puncak Sore tundaan rata-rata simpang 38,32 detik/smp dengan LOS D. Oleh karenanya perlu adanya penyesuaian waktu sinyal agar bisa mendapatkan tingkat pelayanan (LOS) yang lebih baik.

The traffic regulation at Bintaro Jaya Sector 7 Weaving Section on conditions from 2007 to 2010 lead to a long queues at peak hours. Then, an effort to do in solving that problems is by changing that Bintaro Jaya Sector 7 Weaving Section into flyover development in 2011.
Bintaro Jaya Sector 7 Intersection now controlled by traffic signal on the Bintaro Jaya Sector 7 intersection with phase management which is divided into four stages. Along with the rising of the traffic volume now, it is needed to be investigated whether that new traffic light setting on Bintaro Jaya Sector 7 intersection has effective or need more adjustment. Therefore Performance Evaluation Investigation of Controlling APILL at Bintaro Sector 7 Signalized Intersection needed here, related to the traffic management.
Based on the analysis and working evaluation, can be concluded that the first condition of weaving section Bintaro Jaya Sector 7 intersection has already weaving length inadequate conditions from 2007 to 2010. So, The Weaving changed from weaving section into signalized intersection with the control of APILL under flyover is the best decision. At the signalized intersection calculation result of existing condition according to MKJI 1997 with program KAJI version 1.10 F. The idealization of setting traffic light, the field condition are suitable (feasible); it gets shown to Optimum Cycle time of the morning peak hour Co = 80 seconds and Optimum Cycle time of the afternoon peak hour Co = 95 seconds is still in the range of Co = 80-130 second for the 4 Phase Control type based on MKJI 1997. The average time delay of the morning peak hour = 38, 27 sec/pcu with LOS D, and the average time delay of the Afternoon peak hour = 38, 32 sec/pcu with LOS D. Because of that, here is needed the Signal Time Adjustment so it can rise the better Level of Service (LOS).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42958
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Rizki Miranti
" ABSTRAK
Pergerakan arus lalu lintas menerus, memutar, memotong dan diperparah dengan adanya persimpangan berurutan dengan putaran balik, jalur kereta api yang sejajar dengan jalan mengakibatkan adanya potensi lokasi konflik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pergerakan kendaraan, jenis konflik dan kompleksitas konflik lalu lintas pada persimpangan tidak bersinyal. Metode menggunakan pendekatan konflik dan data didapat dari survei lokasi. Lokasi penelitian adalah di Jalan Raya Lenteng Agung dengan konfigurasi simpang yang kompleks dengan dua simpang berurutan. Berdasarkan analisis terdapat dua tipe konflik utama yaitu konflik memotong 36% dan menyatu 35% pada lajur dua. Terdapat hubungan antara frekuensi konflik dengan volume kendaraan yang tunjukan oleh nilai R square sebesar 0,7386 dan 0,6223. Nilai kompleksitas konflik menunjukkan pada rentang 90-120 yang dapat dimasukan ke dalam kategori perlu peningkatan (need improvement). Guna mengurangi konflik perlu dilakukan manajemen lalu lintas antara lain dengan pembuatan lajur khusus putar balik.

ABSTRACT
The movement of traffic flow constantly, rotate, crop, and aggravated by the consecutive intersection and u-turn, railway which parallel to the road and the result there causing potential of conflict?s location. This study aims to analyze the movement of vehicles, types of conflict and traffic conflict complexity at the unsignalized intersection. This study uses the approach of conflict and the data obtained from the survey location. The location of this study is at Lenteng Agung Road with the complexity of intersection configuration and two parallel intersection. There are two major types of conflict is the conflict?s merging 36% and crossing 35% blends in lane two. There is relation between conflict frequency and traffic volume of vehicles which showed by the value of R square of 0.7386 and 0.6223. Conflict complexity?s value indicate that the range of 90-120 categorized as the category of need improvement. The traffic management is needed in order to decrease the conflict through the construction of turn around special lane.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>