Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99561 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hani Shabrina Mazaya
"ABSTRACT
GPR menjadi salah satu metode geofisika yang dimanfaatkan untuk survei arkeologi yang dapat membantu para arkeologis dalam melakukan identifikasi objek benda bawah permukaan tanpa harus melakukan penggalian terlebih dahulu untuk mencari objek benda ndash; benda anomali. GPR memanfaatkan gelombang elektromagnetik EM yang sangat sensitif terhadap material yang bersifat konduktif. Interpretasi data GPR dapat menggambarkan ukuran dan kedalaman dari objek bawah permukaan. Survei di benteng Speelwijk Banten Lama menggunakan frekuensi 600 MHz, frekuensi ini sangat baik digunakan untuk penetrasi dangkal dan resolusi tinggi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mencari benda anomali yang terkubur di bawah benteng untuk mendapatkan informasi jejak ndash; jejak bangunan masa lalu dari benteng Speelwijk. Anomali dari data GPR akan menghasilkan reflektor kuat berbentuk hiperbola. Warna reflektor yang terang menandakan bahwa material bawah permukaan memiliki sifat konduktivitas rendah dan warna reflektor yang tidak terang memiliki sifat konduktivitas tinggi. Hasil akhir setelah pengolahan data adalah model 2D objek bawah permukaan.

ABSTRACT
GPR is one of the geophysic methods utilized for achaeological surveys which is can assist archaeologists in identifying object of subsurface object without having to excavation to find the anomalies objects. GPR utilizes electromagnetic EM waves which are highly sensitive to conductive materials. Interpretation of GPR data can identify the shapes, sizes and depth of the subsurface object. Survey in the Speelwijk Castle in Banten Lama using a frequency of 600 MHz, this frequency is very well used for shallow penetration and high resolution. The main purpose of this research is to find anomalies object buried under the castle to obtain information on the past traces of the Speelwijk castle. Anomalies from GPR data will produce a strong reflectors with the patterns is a hyperbola. The strong color from reflector indicates the subsurface material properties has a low conductivity, and reflectors with a color that is not too bright has a material properties with high conductivity. The final results after processing data is the 2D model of subsurface."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoiron
"Pemrosesan data GPR (Ground Penetrating Radar) yang telah dilakukan di gedung A dan gedung B Bank Indonesia masih belum sempurna. Dari hasil pemrosesan data, masih terlihat ringing/background noise berupa terhapusnya amplitude yang menerus hingga lapisan yang lebih dalam. Akibat dari Ringing/background noise ini, kemenerusan/kontinuitas lapisan secara horisontal menjadi buram. Dalam penelitian ini, penulis membandingkan metode penghilangan ringing/background noise dengan berbagai metode yaitu background removal, bandpass filtering, bandpass-butterworth filtering, f-k filtering, dan radon transform. Hasilnya, metode yang lebih efektif yaitu menggunakan radon transform (Kim et all., 2007) yang terlihat dari kemenerusan/kontinuitas lapisan secara horisontal semakin baik. Setelah kemenerusan/kontinuitas lapisan secara horisontal semakin baik, penelitian diteruskan dengan melakukan pemodelan perlapisan bawah permukaan berupa pemodelan litologi dan pemodelan lapisan bedrock pada data GPR dengan mengacu kepada data kecepatan rata-rata GPR dari data WARR (Wide Angle Reflection Refraction), dibandingkan dengan data kedalaman litologi maupun data kedalaman SPT (Standard Penetrarion Test) sumur sehingga data twt (two way traveltime) dapat dihitung untuk dilakukan picking horizon pada batas litologi maupun batas bedrock. Kontras litologi maupun kontras lapisan bedrock pada data GPR sendiri tidak cukup kuat, namun dengan mengacu kepada kecepatan WARR dan kedalaman dari data litologi maupun data SPT sumur, posisi twt reflektor dapat ditentukan dan pemodelan perlapisan bawah permukaan dapat dilakukan.

GPR data processing (Ground Penetrating Radar) that has been conducted in building A and B of Bank Indonesia was still imperfect. The result of data processing still shows the ringing / background noise that constitutes the elimination of continuously infiltrated amplitude to the deeper layers. Due to this Ringing / background noise, the horizontal layer of continuity becomes opaque. In this study, the author compared the methods of removing ringing / background noise with different methods: background removal, bandpass filtering, bandpass-butterworth filtering, f-k filtering, and radon transform. The result shows that the more effective method is using radon transform (Kim et al., 2007) as seen from a better horizontal layer of continuity. After the horizontal layer of continuity became better, the study continued to do the modeling of the surface bottom layer in the form of lithology and bedrock layer modeling based on GPR data which refers to average velocity of GPR compared to WARR (Wide Angle Reflection refraction) data. If it is compared to the depth of lithology data as well as the depth data of SPT (Standard Penetrarion Test) wells, so the data of TWT (Two Way Traveltime) will be able to be calculated for picking horizon at the limit of both lithology and bedrock. Both of lithology contrast and bedrock layer contrast on GPR data are not strong enough, but referring to the velocity of WARR and the depth of both lithology data and SPT well, TWT reflector position can be determined and the modeling of surface bottom layer can be conducted. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhiwaurrais
"Peningkatan jumlah penduduk di Kota Depok, Jawa Barat menyebabkan tingginya aktivitas pembangunan untuk tempat tinggal. Keterbatasan lahan di Kota Depok menyebabkan aktivitas pembangunan dilakukan di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. Namun kenyataannya terdapat banyak gua bawah permukaan di DAS Ciliwung yang menjadi ancaman jika dilakukan pembangunan diatasnya. Oleh sebab itu dilakukan penelitian dengan metode Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mengetahui geometri serta memetakan kontinuitas dan persebaran dari gua bawah permukaan yang ada di DAS Ciliwung pada kawasan Perumahan Pesona Khayangan Juanda, Depok. Metode GPR dipilih karena memiliki resolusi tinggi dikedalaman dangkal yang dapat mendeteksi dengan baik keberadaan gua yang memiliki kontras permitivitas relatif dielektrik dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan menggunakan instrumen Phyton-3 Georadar dengan pemilihan frekuensi 100 MHz pada 7 lintasan yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat gua bawah permukaan di kedalaman kurang dari 5 meter dari permukaan dengan ukuran lebar dan tinggi lebih kurang 1x1,5 meter serta orientasinya kearah tenggara-barat laut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam rencana kegiatan pembangunan kedepannya di lokasi terkait.

The increase in population in Depok City, West Java has led to high development activities for housing. Limited lands in Depok City have caused development activities to be conducted in Ciliwung watershed. However, in reality, there are many subsurface caves in the Ciliwung watershed that pose a threat if development is executed on them. Therefore, the research is conducted using the Ground Penetrating Radar (GPR) method to determine the geometry and map of the continuity and distribution of subsurface caves in the Ciliwung watershed in the Pesona Khayangan Juanda, Depok. The GPR method was chosen due to the reason it has a high resolution in a shallow depth that can detect well the existence of a cave that has a relative dielectric permittivity contrast to the surrounding environment. This research was conducted using the Phyton-3 Georadar instrument with a frequency selection of 100 MHz on 7 different tracks. The results of this study indicate that there is a subsurface cave at a depth of fewer than 5 meters from the surface with a width and height of approximately 1x1.5 meters and its orientation towards the southeast-northwest. The results of this study are expected to be used as a reference in future development activities plans in related locations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifdan Hilmi
"Candi Bubrah merupakan salah satu candi Buddha yang terletak di Klaten, Jawa Tengah. Candi ini memiliki satu bangunan candi induk dan dikelilingi oleh bangunan pagar candi. Saat ini, kondisi pagar candi hanya tersisa sebagian yang masih utuh dan sisanya diindikasikan terkubur di sekitar bangunan candi induk. Akuisisi GPR telah dilakukan di lokasi ini yang bertujuan untuk mencari keberadaan pagar Candi Bubrah pada sisi barat, timur, utara, dan selatan berdasarkan anomali hiperbola yang muncul. Akuisisi dilakukan dengan menggunakan alat GPR COBRA CBD yang bekerja pada 3 frekuensi yaitu 200 Mhz, 400 Mhz, dan 800 Mhz yang dihasilkan dalam waktu yang bersamaan. Proses pengolahan data dilakukan menggunakan software ReflexW untuk mengurangi noise pada data GPR. Hasil dari akuisisi GPR ini menunjukkan keberadaan objek yang diduga sebagai batu penyusun pagar Candi Bubrah. Namun, kondisi pagar tersebut diduga sudah tidak utuh dan batu yang menjadi penyusun pagar tersebut telah tersebar pada berbagai lokasi

Bubrah Temple is a Buddhist temple located in Klaten, Central Java. This temple has one main temple building and is surrounded by a temple fence. Currently, only part of the temple fence remains intact and the rest is indicated to be buried around the main temple building. GPR acquisition has been carried out at this location with the aim of finding the existence of the Bubrah Temple fence on the west, east, north and south sides based on the hyperbolic anomalies that appear. Acquisition is carried out using a COBRA CBD GPR device which works on 3 frequencies at 200 Mhz, 400 Mhz and 800 Mhz which are generated at the same time. Data processing is carried out using software ReflexW to reduce noise in GPR data. The results of this GPR acquisition show the existence of objects suspected to be the stones that make up the Bubrah Temple fence. However, the condition of the fence is thought to be incomplete and the stones that make up the fence have been scattered in various locations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Anka
"Candi Gana adalah salah satu candi di Jawa Tengah yang kondisi nya belum sepenuhnya ditata ulang. Pemugaran candi perlu dilakukan untuk mengembalikan tampilan candi ke bentuk aslinya. Banyak batuan candi atau objek candi yang masih banyak terkubur di sekitar Candi Gana. Dengan melakukan pemrosesan dan analisis data GPR dalam penelitian ini, objek bawah permukaan dapat diidentifikasi. Penelitian ini dapat membantu proses pemugaran candi dan candi dapat direstorasi dan kembali ke bentuk awalnya. Penelitian ini dilakukan di dalam dan di luar Candi Gana dengan mengakuisisi data GPR pada 6 lintasan. Akuisisi data dilakukan dengan alat CBD Cobra dengan menggunakan triple frequency yaitu 200 MHz, 400 MHz, dan 800 MHz dalam satu pancaran. Penampang di dalam Candi Gana memperlihatkan anomali-anomali berupa batuan candi, logam, dan juga pipa PVC. Sedangkan penampang di bagian selatan luar Candi Gana memperlihatkan anomali-anomali batuan candi, logam, tugu candi, pipa PVC berisi air, pipa PVC kosong, dan pipa metal.

Candi Gana in Central Java is one of temple that has not been completely restored. Restoration is essential to return the temple to its original appearance. Numerous temple stones and other temple objects remain buried around Candi Gana. This research aims to identify subsurface objects by processing and analyzing Ground Penetrating Radar (GPR) data. The findings of this study can assist in the restoration process and restore Candi Gana to its original form. The research was conducted both inside and outside Candi Gana by acquiring GPR data along six tracks. Data acquisition was performed using the CBD Cobra device, employing triple frequencies of 200 MHz, 400 MHz, and 800 MHz in a single emission. Inside Candi Gana, the profiles reveal anomalies such as temple stones, metals, and PVC pipes. Meanwhile, profiles from the southern exterior of Candi Gana display anomalies such as temple stones, metals, temple pillars, PVC pipes with water, empty PVC pipes, and metal pipes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"Penelitian ini adalah kegiatan arkeologi baik kegiatan lapangan maupun non-lapangan. Fokus penelitian ini adalah mengetahui bentuk, penataan, dan fungsi ruang dan/atau bangunan khususnya struktur bangunan bagian bawah yang masih tampak di dalam keraton Surosowan. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode ekskavasi, studi kepustakaan, analisis artefak dan fitur, analisis khusus, serta rekonstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis peta kuna, keraton Surosowan paling sedikit telah mengalami lima tahap pembangunan. Dari data pengupasan dan penggalian keraton sekarang ini hanya dapat memperlihatkan adanya dua fase pembangunan. Berdasarkan sisa ubin dalam tiap ruang, diperoleh rekonstruksi ukuran dan pola pasang ubin pada tiap ruang di kompleks keraton. Diperoleh pula data untuk merekonstruksi pola pasangan bata dinding bangunan dan pondasi pada bangunan di kompleks keraton. Sementara itu, fungsi bangunan yang diketahui adalah tempat tinggal sultan dan keluarga, bangsal terima tamu, kolam Roro Denok, dan pemandian Pancuran Mas.

This research intrinsically is about activity of field and non-field archaeology. Focus of this research is to know form, settlement, and room function and/or building specially undercarriage building structure which still can be seen in Surosowan keraton. Methods used for the research are excavation, bibliography study, artifact and feature analysis, special analysis, and reconstruction. The result may indicate that, according to ancient map analysis, Surosowan keraton at least have experienced of five development phase. Excavation can only show the existence of is biphase of development pursuant to building structure indication which is overlap. According to tiling remains in every room, this research can reconstruct measure and pattern of tiling installation at every room in complex of keraton. The Research also obtain data to reconstruct building wall brick couple pattern and foundation at building in complex of keraton. Meanwhile, according to field observation is also obtained an assumption for some building function which have been shown, like sultan?s residence, audience hall, garden pool of Roro Denok, and bath of Pancuran Mas."
Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"Penelitian ini adalah kegiatan arkeologi baik kegiatan lapangan maupun non-lapangan. Fokus penelitian ini adalah mengetahui bentuk, penataan, dan fungsi ruang dan/atau bangunan khususnya struktur bangunan bagian bawah yang masih tampak di dalam keraton Surosowan. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode ekskavasi, studi kepustakaan, analisis artefak dan fitur, analisis khusus, serta rekonstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis peta kuna, keraton Surosowan paling sedikit telah mengalami lima tahap pembangunan. Dari data pengupasan dan penggalian keraton sekarang ini hanya dapat memperlihatkan adanya dua fase pembangunan. Berdasarkan sisa ubin dalam tiap ruang, diperoleh rekonstruksi ukuran dan pola pasang ubin pada tiap ruang di kompleks keraton. Diperoleh pula data untuk merekonstruksi pola pasangan bata dinding bangunan dan pondasi pada bangunan di kompleks keraton. Sementara itu, fungsi bangunan yang diketahui adalah tempat tinggal sultan dan keluarga, bangsal terima tamu, kolam Roro Denok, dan pemandian Pancuran Mas.

This research intrinsically is about activity of field and non-field archaeology. Focus of this research is to know form, settlement, and room function and/or building specially undercarriage building structure which still can be seen in Surosowan keraton. Methods used for the research are excavation, bibliography study, artifact and feature analysis, special analysis, and reconstruction. The result may indicate that, according to ancient map analysis, Surosowan keraton at least have experienced of five development phase. Excavation can only show the existence of is biphase of development pursuant to building structure indication which is overlap. According to tiling remains in every room, this research can reconstruct measure and pattern of tiling installation at every room in complex of keraton. The Research also obtain data to reconstruct building wall brick couple pattern and foundation at building in complex of keraton. Meanwhile, according to field observation is also obtained an assumption for some building function which have been shown, like sultan?s residence, audience hall, garden pool of Roro Denok, and bath of Pancuran Mas. "
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasya Nabilah Fathan
"ABSTRAK
Mengaplikasikan metode Ground Penetrating Radar (GPR) pada tambang bawah tanah Grasberg Block Caving untuk mengidentifikasi adanya perkembangan propagasi cave pada panel tersebut. Prinsip kerja metode ini didasarkan pada perbedaan konstanta dielektrik pada batas zona caving. Data yang digunakan terdiri dari 3 lintasan akuisisi. Data tersebut diolah dengan menggunakan software ReflexW. Hasil pengolahan data ini di analisis dan di interpretasikan untuk di identifikasi perkembangan propagasi cave nya pada ketiga lintasan akuisisi tersebut. Hasil pengolahan data GPR ini juga didukung oleh data geologi dan data RQD. Berdasarkan hasil interpretasi, terlihat adanya perkembangan propagasi cave yang disebabkan oleh adanya aktifitas penambangan pada ketiga lintasan tersebut.

ABSTRACT
Applied the Ground Penetrating Radar (GPR) method to the Grasberg Block Caving underground mine for identify the development of cave propagation on the panel. The principle of this method is based on the difference of dielectric constants on the caving zone boundary. The data that used consists of 3 acquisition line. The data was processed by using ReflexW software. The results of this data processing were in analysis and interpreted to identify the development of its cave propagation on all three of the acquisition line. GPR data processing results are also supported by geological data and RQD data. Based on the interpretation, there is a development of cave propagation caused by mining activities in the three acquisition line."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitriannisa
"Dalam penyelidikan tanah untuk kebutuhan pembangunan jalan tol di Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta, dilakukan dengan cara pengeboran di setiap titik rancangan tiang fondasi untuk mendapatkan nilai N-SPT dan sampel tanah. Nilai N-SPT digunakan untuk mengetahui tingkat kekerasan tanah, sedangkan sampel tanah digunakan untuk mengetahui klasifikasi tanah. Bagaimana pun dengan cara ini, penyelidikan tanah membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit dengan hasil data hanya 1-Dimensi. Untuk mengatasinya, digunakan metode geofisika yang dapat memvisualisasikan bawah permukaan dalam bentuk 2 dimensi. Metode ini disebut Ground Penetrating Radar (GPR) yang mengandalkan gelombang radio untuk menembus lapisan bawah permukaan dan merefleksikan sinyalnya pada batas lapisan karena perbedaan konstanta dielektrik. Pengukuran GPR yang dilakukan membentuk lintasan sejajar melewati titik bor menggunakan alat radar Python-3 dengan frekuensi sebesar 25 MHz, agar lapisan bawah permukaan dapat diidentifikasi sesuai kedalaman data bor. Data bor digunakan sebagai data acuan dalam melakukan interpretasi. Dari hasil interpretasi data GPR disimpulkan bahwa lapisan tanah terdiri dari batuan lempung, lanau dan pasir dengan batuan dasar berada pada kedalaman 16,5 meter dengan kemiringan relatif datar dibawah permukaan tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data GPR terkorelasi dengan baik terhadap data hasil bor sebelumnya dengan tingkat resolusi terbatas

In soil investigation for highways construction needs in Kelapa Gading, Jakarta, it was carried out by drilling at each foundation piles design point to obtain N-SPT values and soil samples. The N-SPT value is used to determine the level of soil hardness, while the soil sample is used to determine soil classification. However in this method, soil investigation requires a lot of time and cost with only 1-Dimension data results. To overcome this, geophysical methods are used that can visualize subsurface in 2- dimensional form. This method is called Ground Penetrating Radar (GPR), which relies on radio waves to penetrate the subsurface layer and reflect signals at the boundary layer due to differences in dielectric constants. GPR measurements are carried out by forming a parallel path through the drill point using a Python-3 radar device with a frequency of 25 MHz, so that the subsurface layer can be identified according to depth of the drilling data. Drilling data is used as reference data in interpreting. From the interpretation result of GPR data is concluded that the soil layer consisted of clay, silt and sand with bedrock at a depth of 16.5 meters with a relatively flat slope below ground level. This study indicate that the GPR data is well correlated with the previous drilling data with a limited resolution level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kustita Rhamadania
"Telah dilakukan pengukuran nilai gayaberat di daerah Gunung Endut Kabupaten Lebak Provinsi Banten Pengukuran tersebut didasarkan pada manifestasi sumber panas bumi yang ada disekitar daerah Gunung Endut Pengolahan data dilakukan dengan melakukan koreksi gayaberat hingga menghasilkan anomali Bouguer dan pengolahan data lanjut menggunakan metode Talwani Maka diperoleh penampang struktur bawah permukaan 2D yang kemudian dikomparasi dengan peta geologi Anomali gayaberat mengindikasikan keberadaan intrusi batuan beku di Cikawah Penampang 2D yang didapatkan dengan menggunakan metode Talwani memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pengolahan data yang hanya mengandalkan data geologi.

The gravity measurement had been carried out in the Mount Endut It is located in Lebak area Banten province The measurement is based on the manifestations of geothermal resources that exist around the area Firstly the gravity data is corrected by gravity correction to obtain Bouguer profile which separated regional and local anomaly Then we have carried out the advace processing data using Talwani method to produce cross section subsurface structure in target area The result of prosessing should that the igneous intrusion is happend in cikawah area The igneous intrution structure is very clearly obtained from Talwani analyzed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>