Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrian Rajendra
"Micro Resistance Spot Welding mRSW merupakan metode pengelasan yang banyak digunakan di industri manufaktur dikarenakan prosesnya yang cepat, efisien secara ekonomi, dapat diotomasi, dan dapat digunakan untuk pelat dengan ketebalan rendah. Pelat paduan aluminium, khususnya AA 1100 dengan ketebalan rendah merupakan salah satu bahan yang dewasa ini banyak digunakan dalam industri manufaktur dikarenakan sifatnya yang ringan dengan kekuatan mekanis yang baik. Belum terdapat penelitian yang membahas mengenai parameter optimum dari mRSW untuk pengelasan AA 1100.
Dalam penelitian ini, dilakukan pengelasan terhadap pelat AA 1100 dengan dimensi 19 mm x 76 mm x 0,4 mm menggunakan instrumen pengelasan mRSW otomatis dengan variabel yaitu diameter tip elektroda dan cycle time pengelasan secara berturut-turut sebesar 2, 4, 6 mm dan 5, 7,5, 10 siklus. Karakterisasi hasil las dilakukan lewat analisis makrostruktur dan pengujian tarik.
Hasil observasi makrostruktur menunjukkan adanya peningkatan diameter weld nugget seiring dengan penggunaan tip dengan diameter lebih besar. Pengujian tarik menunjukkan bahwa diameter tip berbanding lurus dengan tensile load yang terjadi pada hasil las, sementara terjadi penurunan nilai tensile load pada siklus/cycle time yang lebih besar.

Micro Resistance Spot Welding mRSW is commonly used in the manufacturing industry due to its time and economic efficiency, easily automated, and its ability to be used in welding of thin plates. Al alloy plates, such as AA 1100 alloy plates with low thickness are currently utilized in manufacture industries considering its lightweight and good mechanical properties. However, there are no sufficient studies that investigate the optimum mRSW parameters in AA1100 welding.
In this reserach, AA1100 alloys specimens in 19 mm x 76 mm x 0.4 mm dimension were welded using automatic mRSW method with variations on the electrode tip diameter and welding cycle time. Diameters of the electrode tip were 2, 4, and 6 mm, respectively, while welding cycle time were varied for 5, 7.5, and 10 cycles. Characterizations of welded plates were done through macrography observation and tensile testing.
Results of macrography shows that diameter of weld nuggest increase along with bigger electrode tip diameter. Tensile testing results, indicates that larger tip diameter resulted in higher tensile load. On the other hand, more cycle time applied during welding procedure resulted in lower tensile load of produced weld.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giandra Ahmadira Syahri
"

Resistance spot welding adalah proses pengelasan lembaran logam dengan paduan pemanasan joule dan tekanan menggunakan elektroda las. Micro resistance spot welding adalah pengelasan spot welding dengan skala micro, yang digunakan untuk proses pengelasan pelat tipis. Pada penelitian ini, fokus utama tertuju pada pencarian pengaruh posisi pengelasan chain straight dan zig zag terhadap kekuatan tekuk dan geser pada produk struktur ringan corrugated core sandwich panels. Produk tersebut menggunakan material Aluminium AA100 dalam bentuk pelat dengan ketebalan 0.43mm. Proses pengelasan mRSW pada penelitian ini menggunakan diameter elektroda truncated core 4mm dan 6mm yang digerakkan oleh pneumatic piston. Lalu dilakukan pengujian destruktif pada produk dengan standar ASTM C393 untuk pengujian tekuk dan ASTM C273 untuk pengujian geser. Pengujian tekuk menunjukkan bahwa pengelasan menggunakan diameter elektroda 6mm dengan posisi pengelasan zig-zag menghasilkan produk struktur ringan corrugated core honeycomb sandwich panels yang paling baik dibandingkan dengan diameter elektroda 4mm dan posisi pengelasan chain-straight sedangkan pada pengujian tarik, hasil diameter 6mm dengan posisi pengelasan zig-zag juga menunjukkan hasil yang lebih baik namun tidak signifikan.

 


Resistance spot welding is a sheet material welding process which use the heat generated by the resistance from the current transferred by copper electrodes through the material. Micro resistance spot welding is a micro scaled welding process, mainly used to join thin plates. In this research, the main focus is to find the effects of welding position (chain-straight and zig-zag) to the shear strength and bending strength of the corrugated core honeycomb sandwich lightweight panels. The product consists of AA1100 Aluminum 0.43mm thick plates. The welding process uses the truncated core 4mm and 6mm in diameters copper electrodes powered by pneumatic pistons. The ASTM C273 and ASTM C393 are used for the shear and bending test respectively. The bending tests show that the welding with 6mm electrodes and zig-zag welding position creates the better strength products than it is with 4mm electrodes and chain-straight welding position. Meanwhile, in the shear tests, the 6mm electrode and zig-zag position had a slightly better results.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Shafwan Muldya
"Micro Resistance Spot Welding (MRSW) merupakan metode pengelasan yang banyak digunakan di industri manufaktur dikarenakan prosesnya yang cepat, efisien secara ekonomi, dapat diotomatisasi, dan dapat digunakan untuk pelat dengan ketebalan rendah. Pelat paduan aluminium dan brass, yaitu AA 1100 dan CuZn30 dengan ketebalan rendah merupakan bahan yang dewasa ini banyak digunakan dalam industri manufaktur dikarenakan sifatnya yang ringan dengan kekuatan mekanis yang baik. Belum terdapat penelitian yang membahas mengenai parameter optimum dari mRSW untuk pengelasan AA 1100 dan CuZn30. Dalam penelitian ini, dilakukan pengelasan terhadap pelat AA 1100 dan CuZn30 dengan dimensi 19 mm x 76 mm x 0,4 mm menggunakan instrumen pengelasan micro resistance spot welding (MRSW) otomatis dengan variabel cycle time pengelasan secara berturut-turut sebesar 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 siklus. Karakterisasi hasil las dilakukan lewat analisis pengujian tarik. Pengujian tarik menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai shear stress pada siklus/cycle time yang lebih besar.

Micro Resistance Spot Welding (MRSW) is a welding method that is widely used in the manufacturing industry due to its fast, economically efficient, automable process and can be used for low thickness plates. Aluminum and brass alloy plates, namely AA 1100 and CuZn30 with low thickness are materials that are currently widely used in the manufacturing industry due to their lightweight nature with good mechanical strength. There are no studies that discuss the optimum parameters of micro resistance spot welding (MRSW) for welding AA 1100 and CuZn30. In this study, welding was carried out on the AA 1100 and CuZn30 plates with dimensions of 19 mm x 76 mm x 0.4 mm using an automatic mRSW welding instrument with a variable welding cycle time respectively 3, 4, 5, 6, 7, 8, , 9, 10 cycles. The characterization of welds was carried out through tensile testing. The tensile test shows that there is an increase in the value of shear stress at a greater cycle / cycle time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatahillah Putra Kustiawan
"Stainless Steel merupakan logam yang banyak digunakan untuk keperluan industri karena stainless steel memiliki ketahanan korosi yang baik dan tahan terhadap temperatur tinggi. Pada umumnya, penggunaan stainless steel membutuhkan teknik penyambungan yang salah satunya adalah pengelasan. Pemilihan parameter yang tepat sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pengelasan yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui hubungan kuat arus, heat time, dan hold time terhadap kekuatan tarik yang dihasilkan dengan menggunakan teknik pengelasan RSW. Mesin las yang digunakan adalah WIMTOUCH 1800 tipe JPC 35. Kuat arus yang digunakan adalah 7000 A, 7700 A, dan 8400 A; heat time yang digunakan adalah 5 cycle, 10 cycle, dan 15 cycle; dan hold time yang digunakan adalah 5 cycle, 10 cycle, dan 15 cycle. Karakterisasi hasil las dilakukan melalui analisis diameter weld nugget dengan menggunakan mikroskop digital dan pengujian kekuatan tarik. Dari hasil penelitian yang didapatkan, diketahui bahwa semakin besar kuat arus dan heat time maka diameter weld nugget yang dihasilkan akan semakin besar sedangkan trendline dari hold time pada penelitian ini tidak dapat terlihat. Nilai kekuatan tarik maksimum yang didapatkan adalah 11,3 kN dengan parameter pengelasan arus 7700 A, heat time 15 cycle, dan hold time 10 cycle.

Stainless Steel is a metal that is widely used for industrial purposes because stainless steel has good corrosion resistance and resistance to high temperatures. In general, the use of stainless steel requires a technique of connection one of which is welding. Selection of appropriate parameters is needed to obtain optimal welding results. In this experiment, the experiment was conducted to find out the relationship of current strength, heat time, and hold time to the tensile strength produced by using RSW welding technique. The welding machine used is WIMTOUCH 1800 type JPC 35. The current strength used is 7000 A, 7700 A, and 8400 A the heat time used is 5 cycles, 10 cycles, and 15 cycles and hold time used is 5 cycles, 10 cycles, and 15 cycles. The characterization of the welding results is done by analyzing the diameter of the weld nugget by using digital microscope and tensile strength test. From the results obtained, it is known that the greater the current strength and heat time then the diameter of the weld nugget generated will be greater while the trendline of hold time in this study can not be seen. The maximum tensile strength value obtained is 11.3 kN with welding parameters 7700 A, heat time 15 cycles, and hold time 10 cycles. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Rizky Trianda
"ABSTRAK
Pada penelitian kali ini, proses pengelasan electrical resistance spot welding diaplikasikan pada cold rolled sheet yang biasa diguanakan pada industri manufaktur. Paramaeter pada proses pengelasan electrical resistance spot welding seperti bentuk elektroda, material elektroda, dan gaya elektroda dianggap konstan. Pada penelitian ini menggunakan variasi waktu pengelasan dan arus pengelasan untuk mengindentifikasi nilai parameter pengelasan yang optimal untuk menghasilkan beban tarik dan ukuran weld nugget yang baik. Arus pengelasan yang digunakan ialah 1, 2, dan 3 kA dan pada waktu pengelasan 4, 6, dan 8 cycles untuk menyambungkan pelat dengan ketebelan 0.8 mm. Hasil pengelasan tersebut akan diuji dengan mesin ujik tarik di laboaraturium untuk mengetahui beban tarik masksimum dari hasil sambungan lasan tersebut. Selain mengetahui beban tarik maskimum dari hasil lasan tersebut, penelitian ini juga mengamati perkembangan ukuran weld nugget. Weld nugget dapat mendeteksi kualitas dari hasil sambungan las dengan melihat ukuran untuk mencegah terjadinya expulsion dan mendapatkan ukuran weld nugget yang baik. Untuk mengidentifikasi perubahan siklus termal pada proses pengelasan maka dilakukan pengambilan foto mikrostruktur dan makrostruktur. Penelitian ini memperlihatkan paramater pengelasan optimum yang akan digunakan pada industri otomotif dan manufaktur yang digunakan oleh produsen.
ABSTRACT
this study, the electric resistance spot welding process was applied to cold rolled sheet used in manufacture industry. Resistance spot welding parameter such as, electrode form, electrode material, and electrode force were stayed constant. This experiment using different welding time and welding current to identify the optimum welding parameters for the optimum shear load and weld nuggget size. Using 1, 2, and 3 kA welding current and 4, 6, and 8 cycles welding times for 0.8 mm sheets were spot welded by lap joint method. These spot-welded joints will be tested with uniaxial tensile test in laboratory to identify shear load from spot-welded joint. Not only identify shear load from the result of uniaxial tensile test this experiment but also observe development the size of weld nugget. Weld nugget can detect the quality of spot-welded joint with its size to prevent the expulsion and get the acceptable nugget diameter in that process. For identification the change of thermal cycle in this welding process that uses micro-structure and macro-structure appearances. This experiment showing the optimum welding parameters that use in the automotive manufacturing were given to users."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Riyanto
"Friction Stir Welding FSW merupakan teknik yang relatif baru dalam pengelasan logam. FSW menawarkan beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan pengelasan konvensional, terutama pada pengelasan aluminium dimana didapatkan kualitas hasil pengelasan yang lebih baik dan juga rendah distorsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari diameter pahat dan kedalaman tusuk pahat terhadap lebar diameter sambungan dan sifat mekanik hasil lasan pada penyambungan plat tipis aluminium AA1100 dengan menggunakan teknik pengelasan Micro Friction Stir Spot Welding MFSSW. Dalam penelitian ini, digunakan pahat berupa pahat permukaan datar tanpa shoulder-pin berbahan material HSS. Aluminium AA1100 dengan ketebalan 0.42 mm digunakan sebagai benda kerja uji pengelasan.
Parameter yang divariasikan dalam penelitian ini adalah lebar diameter pahat 2 mm, 4 mm, dan 6 mm, dan kedalaman tusuk 300 mikron, 400 mikron, dan 500 mikron. Dimana variasi dari parameter-parameter ini akan mempengaruhi sifat mekanik dari lasan sebagai responnya yaitu beban geser. Response Surface Methods RSM digunakan untuk menganalisis pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap beban geser dari lasan. Uji makro dilakukan untuk mengetahui profil dan lebar diameter sambungan. Hasil patahan uji geser juga dianalisis untuk mengetahui jenis patahannya, serta hasil uji makro membantu untuk meprediksi patahan.
Dari hasil percobaan dan analisis diketahui bahwa diameter pahat dan kedalaman tusuk berbanding lurus terhadap beban puncak atau gaya geser maksimum. Dari hasil uji makro, diketahui bahwa variasi lebar diameter pahat berpengaruh terhadap bentuk atau profil lasan dan juga lebar diameter sambungan, yang mana hal ini berpengaruh terhadap gaya geser maksimum lasan. Sementara itu, kedalaman tusuk pahat berpengaruh terhadap struktur sambungan dimana semakin besar kedalaman tusuknya, strukturnya semakin kuat dan dapat dilihat dari kekuatannya yang lebih besar, serta memiliki cacat retak yang lebih kecil.

Technology of Friction Stir Welding FSW is a relatively new technique for joining metal. In some case on Aluminum joining, FSW gives better results compared with the arc welding processes, including the quality of welds and less distortion. The purpose of this study is to analyze the diameter tools effect and insertion depth effect on Micro Friction Stir Spot Welding to the width of joints diameter and the shear load of Welds. In this case, Aluminum AA1100 with thickness of 0.42 mm was used. Tools of HSS material with Flat Surface was used.
The parameter variations used in this study were the diameter of the tools 2 mm, 4 mm, 6 mm, and the variable of plunge depth 300 m, 400 m, and 500 m. Where the variation of these parameters will affect to the mechanical properties of welds as response was the shear load. Response Surface Methods RSM was used to analyze MFSSW parameters with the shear load of welds. The fracture of the shear test results was also analyzed to determine the type of fracture, as well as the macro test to predict the fracture. Macro test also used to know the width of joint diameter.
From the result of experiment and analysis, it is shown that the width of the tools diameter and the plunge depth is directly proportional to the load of the shear test results. From macro test, it is known that the variation of tools diameter affecting on profile and width diameter of joint. Meanwhile, the insertion depth affecting on the strength of joints.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Freenando Welly Moses
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ketebalan lasan dan kekuatan tarik pada sambungan material AA1100 menggunakan teknik Resistance Spot Welding (RSW) dengan elektroda berbahan Cu dan CuCrZr. Parameter yang dianalisis meliputi radius hasil lasan, tebal lasan, dan kekuatan tarik sambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata radius hasil lasan menggunakan elektroda CuCrZr adalah 1,03 mm, dengan tebal lasan rata-rata 0,4 mm. Nilai tertinggi radius lasan adalah 1,11 mm pada spesimen II, sedangkan tebal lasan tertinggi adalah 0,78 mm pada spesimen V. Sebaliknya, elektroda Cu menghasilkan ratarata radius hasil lasan sebesar 1,35 mm dan tebal lasan rata-rata sebesar 1,35 mm. Radius lasan tertinggi tercatat sebesar 1,58 mm pada spesimen II, sedangkan tebal lasan tertinggi adalah 1,69 mm pada spesimen II. Untuk uji kekuatan tarik, Maximum Tensile Shear Load menggunakan elektroda CuCrZr terdapat pada spesimen V dengan nilai 12,37 N, sedangkan elektroda Cu menghasilkan kekuatan tarik tertinggi pada spesimen II sebesar 87,04 N. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis material elektroda memiliki pengaruh signifikan terhadap ketebalan lasan dan kekuatan tarik sambungan. Elektroda Cu menunjukkan performa yang lebih baik dalam menghantarkan arus, menghasilkan heat generation yang lebih optimal, memperbesar radius dan tebal lasan, serta meningkatkan kekuatan tarik sambungan lasan.

This study aims to compare the weld thickness and tensile strength of AA1100 material joints using the Resistance Spot Welding (RSW) technique with Cu and CuCrZr electrodes. The analyzed parameters include weld radius, weld thickness, and joint tensile strength. The results showed that the average weld radius using CuCrZr electrodes was 1,03 mm, with an average weld thickness of 0,4 mm. The highest weld radius was 1,11 mm on specimen II, while the highest weld thickness was 0,78 mm on specimen V. In contrast, Cu electrodes produced an average weld radius of 1,35 mm and an average weld thickness of 1,35 mm. The highest weld radius was 1,58 mm on specimen II, while the highest weld thickness was 1,69 mm on specimen II. Regarding tensile shear strength tests, the highest tensile load using CuCrZr electrodes was found in specimen V, with a value of 12,37 N, while Cu electrodes produced the highest tensile load on specimen II, with a value of 87,04 N. Based on these results, it can be concluded that the electrode material significantly affects weld thickness and tensile strength. Cu electrodes demonstrated superior current conductivity, resulting in more optimal heat generation, increasing weld nugget and thickness, and also ultimately improved tensile strength of the weld joint. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andre Widianto
"ABSTRAK
Teknologi pengelasan friction stir spot welding FSSW merupakan pengelasan pada solid state welding sehingga dapat mengatasi kerusakan, karena tidak memerlukan temperatur yang tinggi. Two-stage refilled friction stir spot welding TFSSW merupakan pengelasan tahap kedua untuk pengisian lubang yang terbentuk pada pengelasan FSSW. Penelitian ini mencari pengaruh besar diameter pin dan dwell time tahap kedua terhadap kekuatan geser pengelasan. Material yang digunakan yaitu Alumunium Al 1100 dengan ketebalan 0,4 mm dan kecepatan spindle 33.000 rpm. Parameter yang digunakan pada penelitian ini yaitu variasi diameter pin 2 mm, 2.5 mm, dan 3 mm dan variasi dwell time tahap kedua 4 detik, 6 detik, dan 8 detik . Analisis makro dilakukan terhadap hasil pengelasan di setiap variabel.

ABSTRACT
Friction stir spot welding technology is a solid state welding that can overcome damages caused by high temperatures. Two stage refilled friction stir spot welding TFSSW is a second step to refill keyhole that formed after conventional FSSW process. This study is to analyze the effect of tool diameter and second stage dwell time on TFSSW to the shear strength of welds. Alumunium material Al 1100 with thickness 0,4 mm was used and spindle speed was at 33.000 rpm. Parameters used in this study were the variable of tool diameter 2 mm, 2.5 mm, and 3 mm and variable of second stage dwell time 4 seconds, 6 seconds, and 8 seconds . Analysis of macro structure was studied on variation of welds."
2017
S67798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barly Joshua Djaja
"

Resistance Spot Welding (RSW) adalah salah satu metode pengelasan yang meleburkan metal itu sendiri menggunakan arus listrik serta tekanan pneumatik. RSW sangat sering dijumpai di berbagai industri terutama industri otomotif dan industri dirgantara dimana diperlukan kecepatan untuk las titik serta temperatur yang terpusat. Elektroda dari tembaga biasanya adalah pilihan utama sebagai sumber penyalur arus listrik dan penekan. Bentuk dari elektroda itu sendiri berpengaruh atas ukuran nugget yang tercipta. Investigasi kali ini mencari dampak perubahan sudut elektroda terhadap besar nugget dengan memvariasikan bentuk elektroda dengan sudut kemiringan 30°, 45â?°, 60° terhadap benda kerja, serta bentuk Lab DTM. Nilai dari initial value contact resitance adalah 230 dengan menggunakan simulasi dari perangkat lunak ANSYS. Ditemukan hubungan bahwa semakin besar sudut elektroda terhadap benda kerja (semakin lancip elektroda) maka semakin besar juga diameter nugget yang tercipta. Hal ini dikarenakan ukuran elektroda yang mengecil sehingga current density dapat menjadi lebih terpusat. Hasil ini secara konsisten ditunjukan dengan berbagai variasi initial value. Didapati juga bahwa semakin besar initial value contact resistance, maka semakin besar juga diameter nugget.


Resistance spot welding (RSW) is one of a few method of welding which melt its own metal using electric current and pneumatic pressure. RSW often found in various industry especially in otomotif industry and aeroplane industry where speed and temperatur distribution is really needed. Electrode made from copper usually is the main option for source of electric conductor and pressure. Shape of electrode itself affect the nugget size of the weld. This investigation will found the effect of changing the angle of attack of electrode for the weld nugget size with varying the angle from 30â?°, 45°, 60â?°, and DTM lab electrode. Value from initial value contact resistance will also be 230 using simulation with ANSYS APDL software. It was found that the bigger the angle (more pointed) electrode will produce a bigger weld nugget diameter. This is because of the electrode size getting smaller therefore creating a more focused current density resulting in bigger nugget weld. This result is consistent eventhough the initial value was changed. It was also found that the higher the inital value contact resistance, the nugget diameter would also got bigger.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Herdiyan Maritza Salsabila
"Friction Stir Spot Welding (FSSW) adalah varian dari FSW yang digunakan untuk penyambungan titik dengan menciptakan gesekan dan panas di bawah suhu peleburan, menghasilkan material yang bercampur tanpa melebur. Beragam varian FSSW, seperti metode tanpa pin dan refill, telah dikembangkan untuk mengatasi masalah korosi pada sambungan logam sekaligus mempertahankan kualitas sambungan di berbagai kondisi lingkungan. Penelitian ini menggunakan material AA1100 dan Cu dengan ketebalan 0,42 mm, serta menerapkan variasi proses pengelasan berupa one stage dan two stage FSSW. Pengujian dilakukan pada lima spesimen terbaik dari masing-masing metode untuk memastikan kualitas sambungan.
Friction Stir Spot Welding (FSSW) is a variant of Friction Stir Welding (FSW) used for spot joining by creating friction and heat below the melting temperature, resulting in material mixing without melting. Various FSSW variants, such as pinless and refill methods, have been developed to address corrosion issues in metal joints while maintaining joint quality under different environmental conditions. This study utilizes AA1100 and Cu materials with a thickness of 0.42 mm and applies welding process variations in the form of one-stage and two-stage FSSW. Testing was conducted on the five best specimens from each method to ensure joint quality. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>