Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139608 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handrianto Wijaya
"Perkembangan bahan bakar terbarukan dari biomassa sangat pesat, dan menjadi alternatif utamauntuk menggantikan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi yang jumlahnya terbatas. Salah satu prosesdalam produksi bahah bakar terbarukan ini adalah hydrocracking.
Percobaan ini bertujuan untukmempelajari pengaruh tekanan dan suhu dalam proses hydrocracking dengan metode Analytical SemiEmpirical Model ASEM dalam merepresentasikan yield produk. Model matematis dimodifikasi dandivalidasi dengan menggunakan data-data dari penelitian yang sudah ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analytical Semi Empirical Model ASEM dapat digunakan untuk memprediksi yield produk hasilhydrocracking dengan tingkat ketelitian tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh parameter statistik R2 yangmemiliki nilai diatas 0.95 dan SSE yang memiliki nilai di bawah 3. Penelitian ini juga menghasilkanpersamaan yang dapat digunakan untuk proses cracking secara umum.

The development of renewable fuels from biomass is very rapid, and becomes the main alternativeto replace petroleum derived fuels that are limited in stock. One of the processes in the production of thisrenewable fuel is hydrocracking.
This experiment aims to study the effect of pressure and temperature inthe hydrocracking process using the Analytical Semi Empirical Model ASEM method in representing theyield of the product. Mathematical model is modified and validated using data from existing research.
The results show that Analytical Semi Empirical Model can be used to predict the yield of product fromhydrocracking, with all of the models show R2 higher than 0.95 and SSE lower than 3. This experimentalso produces an equation that can be used to predict the yield of product from various cracking process ingeneral.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osman Abhimata Nugraha
"Renewable diesel atau bahan bakar diesel terbarukan adalah bahan bakar diesel alternatif yang dibuat dari hydrotreating minyak nabati dan memiliki struktur kimia yang sangat mirip dengan bahan bakar diesel konvensional, yaitu alkana rantai lurus C15-C18. Penelitian ini difokuskan pada pemodelan trickle-bed reactor skala besar untuk memproduksi renewable diesel melalui reaksi hydrotreating minyak nabati non-pangan dengan katalis NiMoP/Al2O3.
Model yang dibuat adalah model trickle-bed reactor 2D axissymmetric berbentuk silinder tegak dengan diameter 1,5 m dan tinggi 6 m dengan mempertimbangkan perpindahan massa, momentum, dan energi di fasa gas, cair, dan padatan katalis. Reaktor yang dimodelkan berisi katalis berbentuk bola dengan diameter 1/8 inch, dengan kondisi operasi: tekanan 500 psig dan suhu umpan 325oC. Triolein dengan konsentrasi sebesar 5% wt di dalam pelarut dodekana diumpankan ke dalam reaktor sebagai fasa cair, dan hidrogen dengan perbandingan 188 mol hidrogen/ mol triolein diumpankan sebagai fasa gas. Kecepatan umpan gas masuk adalah sebesar 0,2 m/s.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa konversi minyak nabati (triolein) adalah sebesar 10,6%, yield produk sebesar 2,17% wt, dan kemurnian produk sebesar 2,14% wt. Untuk mencapai konversi dan kualitas produk yang lebih tinggi, simulasi lebih lanjut dilakukan dengan memvariasikan kecepatan gas umpan pada kondisi isotermal. Kondisi optimum yang diperoleh untuk reaktor isotermal adalah kecepatan gas umpan sebesar 0,005 m/s dengan konversi 99,1%, yield 81,7%, dan kemurnian produk 56,1% wt.

Renewable diesel is an alternative fuel used in diesel engines which is mainly made from vegetable oils and has very similar chemical structure with fossil diesel fuel. Renewable diesel consists mainly of straight-chain alkanes in the range of diesel fuel (C15-C18). This research is focused on modeling a large-scale trickle-bed reactor to produce renewable diesel via non-edible vegetable oil hydrotreating with NiMoP/Al2O3 catalyst.
The two-dimensional axisymmetry of a non-isothermal vertical cylindrical trickle-bed reactor with the diameter of 1.5 m and the height of 6 m was modeled using computational fluid dynamics by considering mass, momentum, and energy transfer in gas, liquid and solid phases. The reactor is packed with spherical catalyst particles of 1/8-inch diameter under the the pressure of 500 psig and the inlet temperature of 325 oC. Triolein of 5% wt in dodecane is fed as liquid phase, and hydrogen of 188 mol hydrogen/triolein is fed as gas phase. The inlet gas velocity is 0.2 m/s.
The simulation results show that the vegetable oil (triolein) conversion is 10.6%, the product yield is 2.17% wt and the product purity is 2.14% wt. To achieve higher conversion and product quality, further simulation is conducted by varying the inlet gas velocity for isothermal condition. The optimum condition is reached at inlet gas velocity of 0.005 m/s, with 99.1% conversion, 81.7% wt yield, and 56.1% wt product purity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Fuad Rofiqi
"Untuk dapat terus memenuhi kebutuhan energi, dibutuhkan suatu usaha untuk mensubstitusi sumber energi fosil dengan sumber energi lain yang bersifat terbarukan dan ramah lingkungan. Renewable diesel dapat menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi dunia saat ini, karena renewable diesel berbahan dasar nabati yang ramah lingkungan dan bersifat terbarukan. Selain penelitian dalam laboraturium, pembuatan simulasi dan modelling juga perlu untuk dilakukan agar dapat menganalisis proses reaksi sintesis renewable diesel lebih lanjut.
Untuk itu Pada penelitian ini dilakukan modifikasi modifikasi persamaan model prediktif dengan metode Analytical Semi Empirical Model (ASEM) untuk menggambarkan produk hasil proses sintesis renewable diesel melalui hidrodeoksigenasi yang melibatkan variasi temperatur dan tekanan. Kondisi suhu optimum proses sintesis renewable diesel melalui metode hidrodeoksigenasi yang diperoleh dari hasil simulasi yaitu untuk bahan baku minyak kedelai dengan katalis CoMo pada suhu 374,8oC dan katalis Pd 312oC, untuk bahan baku rapeseed oil dengan katalis NiMo pada 340oC, untuk bahan baku minyak biji bunga matahari pada 435oC. Kemudian untuk simulasi tekanan yang optimum diperoleh hasil simulasi Sintesis renewable diesel melalui deoksigenasi katalitik minyak kedelai pada 7,8 bar dan Sintesis renewable diesel melalui deoksigenasi katalitik minyak nabati 60 bar.

In order to continue to fulfill our energy needs, it takes an effort to substitute fossil energy sources with other energy sources that are renewable and environmentally friendly. Renewable diesel can be a solution to the problems facing the world today. Besides research in the laboratory, creating simulations and modeling also needs to be done in order to analyze the process of the synthesis reaction further renewable diesel.
In this research, a predictive model modification modifications equation with Semi-Empirical Analytical Model (ASEM) to describe the product of the synthesis of renewable diesel through hidrodeoksigenasi involving variations in temperature and pressure. The optimum temperature conditions through a process of synthesis methods hidrodeoksigenasi renewable diesel derived from the simulation results that for the soybean oil feedstock with CoMo catalyst at a temperature of 374.8 oC and 312 oC Pd catalyst, for the few oil feedstock with a catalyst Nimo at 340 oC, for the seed oil feedstock sunflower at 435 oC. Then the optimum pressure for the simulation of the simulation results obtained Synthesis renewable diesel via catalytic deoxygenation of soybean oil at 7.8 bar and a Synthesis renewable diesel via catalytic deoxygenation of vegetable oil 60 bar
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesar Agustinus Nugraha
"Persediaan minyak bumi sebagai salah satu sumber bahan bakar tak terbarukan semakin menipis. Solusi untuk masalah cadangan minyak bumi yang menipis adalah pencarian sumber energi terbarukan, salah satu di antaranya adalah renewable diesel. Penelitian ini melakukan studi penggunaan model prediktif Analytical Semi Empirical Model(ASEM) dalam menggambarkan produksi renewable dieseldari hidrodeoksigenasi minyak nabati.
Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi suhu optimum dalam aspek ekonomis dan kualitas melalui simulasi model ASEM. Data penelitiandisimulasikan dengan perangkat lunak komputasi numerik menggunakan metode curve fitting.
Hasil dari simulasi untuk suhu optimum memproduksi produk renewable dieselberkisar antara 292,5 °C - 337,6 °C. Dengan akurasi nilai R2 yang mendekati 1, berkisar antara 0,913 - 0,999 dan SSE yang mendekati 0, berkisar antara 3,078 - 10-15, bergantung padajenis yang diinginkan.

Petroleum oil reserve asone of the largest source of unrenewable fuel is decreasing in quantity. The solution is the search for a renewable energy source, sch as renewable diesel. This researchstudiesthe implementationof the predictive Analytical Semi Empirical Model (ASEM)in representing renewable diesel productkrom hydrodeoxygenation of vegetable oil.
This research aims for optimum temperature condition of each products through simulationofproducing renewable diesel in higher economical and quality aspect by using ASEM model simulation. Experimental secondary are simulated using Numerical Computation Software with curve fitting method.
The simulation result ofoptimum temperature condition to produce renewable dieselis 292,5 oC.With accuracy R2value is 0,913–0,999and SSE value is 3,078–10-15, depend on desirable product.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abednego Bayilasdhy Masan
"Penelitian berbasis simulasi dan permodelan dalam proses sintesis renewable diesel perlu untuk dilakukan agar dapat menganalisis proses reaksi sintesis renewable diesel lebih lanjut. Selama ini, penentuan kondisi dalam proses sintesis renewable diesel melalui reaksi hidrodeoksigenasi masih melalui proses trial and error dan belum memiliki pedoman yang tetap. Untuk itu, pada penelitian ini dilakukan modifikasi persamaan model prediktif dengan metode Analytical Semi Empirical Model (ASEM) agar dapat digunakan untuk menggambarkan produk hasil proses sintesis renewable diesel melalui mekanisme reaksi hidrodeoksigenasi yang melibatkan variasi temperatur dan tekanan. Model dimodifikasi dan divalidasi dengan menggunakan data-data historikal dari sintesis renewable diesel melalui reaksi hidrodeoksigenasi sebagai fungsi temperatur dan tekanan yang telah dilakukan di laboratorium rekayasa dan pengembangan bahan kimia dan alam (RPKA) Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia. Dari penelitian ini, dihasilkan model-model yang sesuai serta kondisi operasi yang optimum untuk tiap-tiap bahan baku.

The research in synthesis of renewable diesel based on simulation and modeling needs to be done more, in order to analyze the process itself further. For now, the criteria of operation conditions need in the process are based on trial and error method, and have not had any equation that has been validated. For that purpose, this research modified the predictive model we used in Analytical Semi Empirical Model (ASEM) method to represent the yield of renewable diesel synthesis process, based on the function of temperature and pressure. The model was modified and validated by using historical datas from the former researches in synthetizing renewable diesel, which has been done in Rekayasa dan Pengembangan Bahan Kimia dan Alam (RPKA) laboratorium in Chemical Engineering Department of University of Indonesia. This research produces the models of the reaction and optimum operation condition which can be used separately for each material used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Madani
"Permasalahan energi mendorong dikembangkannya bahan bakar alternatif terbarukan yaitu biodiesel. Namun penggunaan biodiesel terkendala karena memiliki kekurangan yaitu rendahnya stabilitas oksidasi. Reaksi oksidasi menyebabkan biodiesel mengalami perubahan sifat sehingga mengakibatkan korosi, penyumbatan jalur bahan bakar, dan pengotoran saat biodiesel digunakan. Oksidasi biodiesel dapat dihindari dengan penambahan antioksidan. Pyrogallol merupakan antioksidan yang memiliki efektivitas paling tinggi dibandingkan antioksidan lain. Akan tetapi, pyrogallol memiliki kekurangan yaitu sulit larut dalam biodiesel. Untuk mengoptimalkan performa pyrogallol dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel maka dispersi pyrogallol harus ditingkatkan.
Pada penelitian ini surfaktan sorbitan monooleate ditambahkan ke dalam biodiesel untuk meningkatkan dispersi pyrogallol karena merupakan surfaktan nonionic yang baik sebagai pengemulsi water in oil. Penambahan sorbitan monooleate dilakukan dengan variasi konsentrasi yang berbeda untuk mengetahui jumlah komposisi sorbitan monooleate terbaik yang dapat meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Stabilitas oksidasi biodiesel diukur berdasarkan penambahan angka asam dan viskositas kinematic selama enam belas hari masa penyimpanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan surfaktan sorbitan monooleate dapat meningkatkan dispersi pyrogallol dalam biodiesel dan meningkatkan kinerja pyrogallol dalam menjaga stabilitas oksidasi biodiesel. Selain itu konsentrasi surfaktan sorbitan monooleate yang ditambahkan berpengaruh terhadap kinerja antioksidan. Penambahan surfaktan sorbitan monooleate 300 ppm dan pyrogallol 1000 ppm rasio 3:10 merupakan penambahan yang paling baik yang dapat menjaga oksidasi biodiesel.

Energy problems encourage for development of alternative renewable fuel, biodiesel. However usage of biodiesel is obstructed because of its weakness, low oxidation stability. Oxidation reaction makes change of biodiesel properties so it causes corrosion, plugging of fuel lines, and fouling when it is used. Oxidation of biodiesel can be prevented by adding antioxidant. Pyrogallol is one of antioxidant which has the highest effectivity than other antioxidant. However pyrogallol has weakness, it is easier to soluble in water than in biodiesel. To optimize pyrogallol performance in increasing oxidation stability of biodiesel, pyrogallol dispersion need to be improved.
In this research surfactant sorbitan monooelate is added in increasing pyrogallol dispersion because it is nonionic surfactant which is good as emulsifier water in oil. Sorbitan monooelate surfactant is added by varying its concentration to know the best composition of sorbitan monooleate which can increase oxidation stability of biodiesel. Oxidation stability is measured by acid and viscosity in sixteen days of storage.
Result shows that addition of surfactant sorbitan monoolete can increase dispersion of pyrogallol in biodiesel and performance of pyrogallol to keep oxidation stability of biodiesel. Concentration of surfactant sorbitan monooleate which is added also has effect to performance of antioxidant pyrogallol. Adding surfactant sorbitan monooleate 300 ppm and pyrogallol 1000 ppm rasio 3 10 is the best for keep oxidation stability of biodiesel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Dermanto
"Pada penelitian ini dilakukan pengujian dan analisa pengaruh penggunaan CPO sebagai bahan bakar mesin genset, yang divariasikan terhadap campuran bahan bakarnya. Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan parameter-parameter unjuk kerja mesin genset yang meliputi konsumsi bahan bakar spesifik, temperatur gas buang, kualitas gas buang, efisiensi thermal serta dampak kerusakan/keausan yang terjadi.
Sebagai pembanding dilakukan pengujian mesin genset yang sejenis dengan menggunakan bahan bakar solar murni. Hasil analisa akan digunakan untuk membuat kesimpulan tentang seberapa jauh pengaruh penggunaan CPO sebagai bahan bakar terhadap parameter-parameter operasi maupun parameter unjuk kerja mesin diesel genset tersebut.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sampai sejauh mana bahan bakar CPO dapat diaplikasikan dalam mesin jenset yang digunakan (sampai berapa persen CPO dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin jenset pada suhu ambient CPO).

This research was tested and analyzed CPO effect as jenset engine fuel on fuel consentration variation. One aim of this research are get generator engine performances variable, consist of specific fuel consumption, exhaust gas temperature, exhaust gas quality, thermal efficiency, and keausan yang terjadi.
As comparation, tested same type of generator engine used HSD fuel. Output of analyze will use to make conclusion about CPO effect as fuel to generator operation variable or generator engine performance variable.
Essential aim of this research is know about acceptability of CPO that applicated in generator engine ( to know precentage of CPO that accepted as generator engine fuel on ambient temperature).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husein Shahab
"Kebutuhan Indonesia akan bahan bakar diesel semakin meningkat setiap tahunnya sehingga tidak dapat dipenuhi dengan produksi dalam negeri, oleh karena itu pemerintah melakukan kebijakan import untuk memenuhinya. Biofuel merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang sangat potensial untuk menjawab pemasalahan tersebut, salah satu jenis biofuel ialah renewable diesel, yang merupakan senyawa turunan hidrokarbon yang dihasilkan dari reaksi hidrodeoksigenasi terhadap minyak nabati. Salah satu sumber minyak nabati tersebut ialah minyak biji nyamplung. Minyak nyamplung dipilih karena kandungan trigliserida yang tinggi, tidak digunakan sebagai bahan pangan, dan juga karena produktivitasnya yang tinggi di Indonesia. Minyak tersebut kemudian digunakan sebagai bahan baku dalam mensintesis renewable diesel melalui rangkaian reaksi hidrodeoksigenasi dengan katalis NiMo/Zeolit dan NiMo/Karbon. Sebagai hasil dari reaksi yang terjadi pada kondisi tekanan 10 dan 12 bar serta temperatur 375⁰C renewable diesel yang dihasilkan memiliki spesifikasi melebihi solar komersial, dengan hasil terbaik didapatkan dengan rekasi meggunakan katalis NiMo/Karbon teraktifasi dengan indeks setana sebesar 81,83 , konveri 81,99%, yield sebesar 68,08% dan selektifitas sebesar 84,54%.

Indoneisa's need of diesel fuel are increasing every year and getting urge, thus the need can?t be fulfilled by domestic production. Therefore the government applied the import regulation to overcome the demand.. Biofuel is very potential to answer such a problem, one type of biofuel is renewable diesel, which is hydrocarbon derivative from hydrodeoxygenation reaction from vegetable oil. One of the source of the vegetable oil is Calophyllum Inophyllum oil. This oil was chosen because of its high content in triglyceride, inedible, and it?s high productivity rate in Indonesia. This oil then used as the raw material to synthesize renewable diesel through hidrodeoxygenation reaction catalyzed by NiMo/Zeolite and NiMo/Carbon. As the result of the reaction in controlled condition with 10 and 12 bar pressure and constant temperature at 375⁰C, the obtained renewable diesel exceeding the specification of commercial petroleum diesel. The best result obtained with NiMo/Carbon activated catalyzed reaction, with cetane index."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Andianto
"

Dewasa ini seluruh dunia sedang berlomba untuk mencari sumber energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan. Namun, bahan bakar fosil sendiri masih sangat dibutuhkan karena sudah banyak sektor memilki ketergantungan terhadap sumber energi tersebut. Salah satu manfaatnya adalah sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah ini ialah bahan bakar jenis baru yaitu bioetanol. Bioetanol memiliki nilai oktan lebih tinggi daripada bahan bakar konvensional sehingga dapat membantu performa mesin menjadi lebih baik. Selain itu gas buang hasil pembakarannya relatif ramah lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Bioetanol digunakan sebagai zat campuran terhadap bahan bakar konvensional agar dapat digunakan pada berbagai jenis mesin yang telah diproduksi sebelumnya dan dipergunakan secara luas. Penelitian ini menggunakan bioetanol fuel grade yang memiliki kadar air dibawah 0,1%. Pada penelitian ini dibahas mengenai pengaruh coefficient of variation (COV) terhadap nilai specific fuel consumption (SFC) pada mesin uji berupa motor bakar 125 cc berbasis bahan bakar gasoline. Pengujian dilakukan menggunakan engine dynamometer untuk mengukur performa mesin serta exhaust gas analyzer untuk mengukur kadar emisi pada gas buang yang dihasilkan mesin uji. Penambahan etanol sebanyak 5% dari volume bahan bakar menghasilkan nilai COV paling rendah sehingga performa pembakaran di dalam mesin adalah yang paling baik serta memiliki nilai SFC paling rendah daripada campuran bahan bakar bioetanol lainnya.


Today the whole world is looking for renewable energy sources to obtain fossil fuels that are not environmentally friendly. However, fossil fuels are still very much needed because many sectors have the need for these energy sources. One of the benefits is as a vehicle fuel used by people throughout the world. One solution offered to overcome this problem is a new type of fuel, bioethanol. Bioethanol has a higher octane value compared gasoline so that it can help improve engine performance. In addition, the exhaust gas produced are relatively environmentally friendly compared to the one that fossil fuels produced. Bioethanol is used asa mixture for conventional fuels to be used in various types of machines that have been previously approved and are widely used. This study uses bioethanol fuel which has air content below 0.1%. In this study we discussed the effect of variant coefficient (COV) on the value of specific fuel consumption (SFC) on a test engine consisting of a 125 cc fuel-based gasoline engine. Tests were carried out using an engine dynamometer to measure engine performance, as well as a gas analyzer to measure emission levels in the exhaust gas produced by the test engine. Addition of bioethanol as much as 5% of the volume of fuel produces the lowest COV value which improves the combustion performance and the lowest SFC value compared to the other bioethanol fuel mixtures.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Agitia Fransisca
"Menipisnya cadangan minyak bumi membuat banyak orang berusaha mencari alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan bakar yang berasal dari minyak nabati. Pada penelitian ini akan dibuat suatu bahan bakar alternatif generasi kedua biofuel yang dikenal dengan nama renewable diesel. Sintesis renewable diesel ini dilakukan dengan metode deoksigenasi menggunakan katalis Pd/C dan NiMo/C dengan bahan baku yang digunakan adalah asam oleat. Pada reaksi deoksigenasi ini dilakukan variasi tekanan 9 bar dan 15 bar, dengan temperatur 400°C, kecepatan pengaduk 800 rpm dan lamanya reaksi 2 jam. Uji densitas dan viskositas produk ini menunjukkan hasil yang mendekati sifat fisik solar komersial. Dari hasil uji densitas, viskositas, FTIR dan GC-FID dapat disimpulkan bahwa produk optimum reaksi terjadi pada sampel yang menggunakan katalis Pd/C dengan tekanan 9 bar dalam waktu 2 jam. Berdasarkan hasil uji tersebut, produksi renewable diesel pada penelitian ini memiliki konversi 76,01%, selektivitas 50,14% dan yield 24,86%.

Depletion of petroleum make a lot of people trying to find alternative fuels that are environmentally friendly, one of which is derived from vegetable oils. This research will be a second generation biofuels known as renewable diesel. Synthesis renewable diesel is done by deoxygenation method using catalysts Pd/C and NiMo/C with the raw material used is oleic acid. Deoxygenation reaction was conducted on the variation of pressure 9 bar and 15 bar, with a temperature of 400°C, stirrer speed of 800 rpm and duration reaction of 2 hours. Physical property test result such as density and viscosity of this product and commercial solar shows closed similarity. According the test results density, viscosity, FTIR and GC-FID can be concluded that the optimum reaction product occurred in the sample using the catalyst Pd/C with a pressure of 9 bar in 2 hours. Based on these test results, the production of renewable diesel in this study has a 76.01% convertion, 50.14% selectivity and 24.86% yield of renewable diesel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42893
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>