Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzan Hanif
"Limbah plastik adalah salah satu permasalahan klasik yang dialami Negara dengan konsumsi plastik yang besar, seperti Indonesia. Selain itu, industri kertas Indonesia banyak menghasilkan limbah pengolahan kertas lignin yang tidak dimanfaatkan karena bernilai rendah. Oleh karena itu, metode baru diperlukan untuk mengurangi pencemaran plastik serta meningkatkan nilai lignin agar Industri tidak langsung membuangnya, yang salah satunya adalah mencampurkan kedua bahan ini sebagai bahan tambahan pada material penyusun aspal, yaitu bitumen. Bitumen yang ditambahkan polipropilena disebut polypropilene modified bitumen PPMB. Penelitian ini membahas pengaruh pencampuran bitumen dengan limbah plastik PP sebagai zat pengisi dan lignin termodifikasi sebagai coupling agent atau kompatibiliser. PPMB dibuat dengan menggunakan alat hot melt mixer dengan rasio masa 19:1 untuk bitumen dan PP yang diaduk dengan kecepatan 80 round per minute rpm. Pencampuran dilakukan pada temperatur 160oC, 180oC, dan 200oC selama 15, 30, dan 45 menit dengan penambahan komposisi lignin termodifikasi sebesar 0.1, 0.3, dan 0.5 berat. Kemudian sampel dianalisis kandungan senyawaan, morfologi, serta sifat mekanisnya menggunakan FT-IR, SEM, uji penetrasi dan daktilitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa lignin termodifikasi memiliki kompabilitas yang lebih baik dibanding lignin murni serta sifat mekanis PPMB yang lebih baik dibandingkan bitumen murni.

Plastic waste is one of classic problem which are experienced by Country with huge plastic consumption, like Indonesia. Other than that, Indonesias Paper Industries produce much paper processing waste lignin which isnt utilized because of its low value. Because of these reasons, a new method was needed to reduce plastic pollution and also to increase the value of lignin so industries wont throw it away, which one of the method is to mix these substances as an addition in asphalt material, that is bitumen. Bitumen, in which polypropylene is added is called polypropylene modified bitumen PPMB . This research discusses the effect of bitumen mixing with polypropylene as filler and modified lignin as coupling agent or compatibilizer. PPMB was created with hot melt mixer machine with mass ratio of 19 1 for bitumen and PP which are mixed in 80 rpm. Mixing was done at the temperature of 160oC, 180oC, and 200oC for 15, 30 and 45 minutes with 0.1, 0.3, and 0.5 total weight addition of modified lignin. Lastly, samples rsquo compound content, morphology, and mechanical properties were analyzed using FT IR, SEM, penetration and ductility test. Result showed that modified lignin has better compatibility compared to pure lignin, and also PPMB rsquo s mechanical properties are better than pure bitumen."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernhard Eko Hendrasetyawan
"Kebutuhan bitumen sebagai bahan baku pembuatan jalan sangat tinggi, limbah kantong plastik dan limbah kertas lignin yang belum dimanfaatkan adalah latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah melihat kemampuan limbah lignin sebagai coupling agent antara bitumen dan limbah kantong plastik polipropilena. Metode yang digunakan untuk mencampurkan material ini adalah hot melt mixing. Variabel bebas yang digunakan adalah komposisi lignin 0%, 0,1%, 0,3%, dan 0,5%; temperatur proses 160°C, 180°C, dan 200°C; dan waktu proses 15, 30, dan 45 menit. Karakteristik yang dilakukan adalah FE-SEM, FT-IR, STA, pengujian penetrasi, pengujian daktilitas, dan pengujian titik lembek. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa lignin berpengaruh sebagai coupling agent.

Bitumen as raw material of road, untapped waste plastic bags and waste paper lignin is the background of this research. The purpose of this study is to see the ability of waste lignin as a coupling agent between bitumen and waste plastic bags polypropylene. The method used to mix all the materials is hot melt mixing. The independent variable used was the composition of lignin 0%, 0.1%, 0.3% and 0.5%; temperature of the process 160°C, 180°C and 200°C; and processing time of 15, 30 and 45 minutes. To view the properties FE-SEM, FT-IR, STA, penetration test, ductility test, and soft point test. The test results show that lignin has an effect as a coupling agent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaukat Rafifidhiya
"ABSTRAK
Bitumen termodifikasi polimer telah banyak diminati sebagai bahan pengeras jalan. Namun, kestabilan bitumen termodifikasi masih dirasa kurang sehingga dilakukan penelitian lanjutan untuk menemukan kompatibiliser yang sesuai kebutuhan, salah satunya lignin termodifikasi. Penelitian tentang bagaimana pengaruh dari lignin termodifikasi terhadap sifat mekanis bitumen termodifikasi polimer polymer modified bitumen-PMB dilakukan dengan mencampurkan ketiga komponen tersebut dengan hot melt mixing dengan komposisi lignin termodifikasi 0,1 , 0,3 , dan 0,5 serta suhu pencampuran 160 oC, 180 oC, dan 200 oC. Dan waktu pencampuran 15, 30, dan 45 menit. Penelitian dengan menggunakan STA, FTIR, sudut kontak dengan metode sessile drop, FE-SEM, dan uji mekanis pada daktilitas dan penetrasi menunjukkan penambahan lignin termdofikasi memengaruhi sifat mekanis PMB dengan menurunkan penetrasi hingga 33 dan daktilitas PMB hingga 68 . Selain itu, sifat termal juga terpengaruh dengan meningkatnya titik leleh hingga 5 oC seiring dengan penambahan konsentrasi lignin termodifikasi. Suhu dan waktu pencampuran memengaruhi distribusi dan dispersi campuran dengan indikasi peningkatan intensitas ikatan hidrogen

ABSTRACT
Polyethylene Modified Bitumen PMB has been developed to give an alternative in material selection on pavement engineering. However, PMB has no good stability especially on wet weather. Many compatibilisers has been developed to overcome this problem, and one of them is urethanized ndash modified lignin. HDPE, bitumen, and modified lignin has mixed on hot melt mixing with varied concentration of modified lignin, temperature of mixing, and mixing time. Concentration of modified lignin vary from 0,1 , 0,3 to 0,5 , temperature of mixing varied from 160 oC, 180oC, dan 200 oC and time of mixing varied from 15,30, dan 45 minutes. Observation with STA, FTIR, contact angle with sessile drop method, FE SEM, and mechanical test on ductility and penetration show that modified lignin effect on mechanical and thermal properties of PMB. The effect has been indicated by decreasing of value of penetration to 67 and ductility of PMB to 31 and increasing the melting point up to 5 oC. Beside that, temperature and time of mixing effect the distribution and dispersion on mixing."
2017
S67219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardellius Matteo
"Limbah plastik multilayer adalah jenis limbah yang terus bertambah dengan pesat karena tingginya gaya konsumsi masyarakat dan salah satu limbah yang sulit didaur ulang karena sifatnya. Akumulasi dan pembuangan limbah sembarangan dapat menyebabkan potensi risiko permasalahan lingkungan. Salah satu solusi dari permasalahan adalah untuk mengolah limbah plastik. Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan membuat Polymer Modified Bitumen (PMB). Namun pencampuran plastik dengan bitumen membutuhkan perantara karena sifat polaritasnya yang berbeda. Lignin yang merupakan hasi limbah kertas industri pulp dapat dijadikan sebagai coupling agent karena memiliki sifat hidrofilik dan hidrofobik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan limbah plastik multilayer dengan lignin sebagai coupling agent terhadap morfologi visual dan sifat fisik dari Polymer Modified Bitumen. Pembuatan PMB dilakukan dengan metode hot melt mixing pada temperatur 180°C selama 30 menit. Variabel bebas yang digunakan adalah variasi kadar plastik multilayer yang ditambahkan yaitu sebanyak 3%, 4%, dan 5%wt. Observasi morfologi akan dilakukan secara visual dan untuk sifat fisik akan dilakukan pengujian penetrasi, daktilitas, dan titik lembek. Hasil observasi menunjukkan bahwa penambahan plastik multilayer menimbulkan aglomerasi pada permukaan sampel dan meningkatkan kekerasan serta titik lembek namun menurunkan nilai daktilitas.

Multilayer plastic waste is a type of waste that continue to grow rapidly due to people’s consumption styles and is one of the difficult wastes to recycle because of its properties. The accumulation and indiscriminate disposal of waste can pose a potential risk of environmental problems. One solution to the problem is to process the plastic wastes. Plastic waste processing can be done by making Polymer Modified Bitumen (PMB). However, mixing plastic with bitumen requires an intermediary because of the different polarity properties. Lignin which is a waste product of the pulp industry can be used as a coupling agent because it has hydrophilic and hydrophobic properties. This study aims to learn the effects of adding multilayer plastic waste with lignin as a coupling agent on the visual morphology and physical properties of Polymer Modified Bitumen. PMB was made by hot melt mixing method at 180°C for 30 minutes. The independent variable used was the variation of the plastic multilayer content which is 3%, 4%, and 5%. Morphological observations will be carried out visually and for physical properties will be tested for penetration, ductility, and softening point. The results of the observations showed that the addition of multilayer plastic caused agglomeration on the surface of the sample which increased the hardness and softening point but decreased the ductility value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofal Lazuardi
"ABSTRAK
Indonesia adalah negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China pada tahun 2010 dimana polipropilena adalah salah satu jenis kantong plastik yang banyak digunakan dan sangat non-biodegradable. Selain itu indstri kertas Indonesia banyak menghasilkan limbah pulp lignin yang dimana lignin memiliki sifat sebagai surfaktan dan sifat ini dapat dimodifikasi lebih lanjut. Disisi lain, Indonesia sedang sangat mempercepat pembangunan infrastruktur terutama jalan raya dan membutuhkan bitumen dengan kualitas baik. Sifat fisik bitumen dapat dimodifikasi dengan mencampurkan polimer membentuk polymer modified bitumen PMB . Penelitian ini membahas pengaruh pencampuran bitumen dengan limbah plastik PP sebagai zat pengisi dan lignin termodifikasi sebagai surfaktan penstabil campuran, diharapkan dapat dihasilkan produk bitumen yang memiliki nilai mekanis lebih baik. Pencampuran dilakukan dengan menggunakan alat hot melt mixer. Komposisi lignin termodifikasi yang digunakan adalah 0.1 , 0.3 , dan 0.5 . Suhu pengadukan dilakukan pada 160oC, 180oC, dan 200oC. Waktu dilakukan selama 15, 30, dan 45 menit. Untuk mengkarakterisasi hasil produk, dilakukan pengujian FE-SEM, FT-IR, STA, Sessile Drop Test, Uji Daktilitas, dan Uji Penetrasi. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa lignin termodifikasi memiliki kompabilitas yang lebih baik dari lignin murni. Karakterisasi produk menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi lignin termodifikasi maka sifat mekanik PMB semakin baik, suhu pengadukan meningkatkan dispersi dan distribusi plastik didalam matriks bitumen, dan waktu pengadukan paling efektif adalah 30 menit.

ABSTRACT
Indonesia is the second biggest plastic producer in the world after China in 2010 and polypropylene is one of the most used platic that is non biodegradable. Futhermore, Indonesia paper industry produce many paper waste known as pulp lignin . Lignin can be used as coupling agent and be modified to improve the properties. On the other hand Indonesia accelerate the infrastructure development especially roadways and hence need high quality bitumen. Bitumen physical properties can be enhanced by the addition of polymer, creating polymer modified bitumen PMB . By mixing polypropylene plastic waste as filler and modified lignin as surfactant to bitumen, the bitumen properties expected to be improved. The mixing done hot melt mixer. The composition of modified lignin used were 0.1 , 0.3 , and 0.5 . The mixing temperature were 160oC, 180oC, and 200oC, and the processing time were 15, 30, and 45 minutes. Characterization the properties of PMB used FE SEM, FT IR, STA, Sessile Drop Test, Ductility Test, and Penetration Test Method. The test results show that modified lignin has better compatibilty than normal lignin. More modified lignin added to PMB, More the properties improved. Mixing temperature at 200oC has better dispertion and distribution of filler than 180oC, and the optimum time of mixing is 30 minutes."
2017
S67217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyim Aidilichsan Muliawan
"Paving block merupakan komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat yang digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Beberapa studi telah melakukan usaha untuk menggunakan plastik sebagai agregat pada paving block sebagai salah satu bentuk usaha daur ulang plastik. Lignin yang merupakan limbah dalam industri kertas merupakan polimer bipolar yang memiliki dua muka sehingga dapat dimanfaatkan sebagai coupling agent dalam pencampuran. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat pencampuran antara plastik, lignin, dan agregat pada paving block. Eksperimen ini menggunakan plastik tipe polipropena dengan penambahan variasi konsentrasi lignin sebesar 0; 0,1; 0,3; dan 0,5 wt%. Pengujian sudut kontak dilakukan untuk mengetahui tegangan permukaan yang dimiliki oleh masing-masing komponen. Pengujian FT-IR dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang dimiliki oleh campuran. Pengujian SEM dilakukan untuk mengamati morfologi yang terbentuk dari campuran yang dihasilkan. Hasil pengujian sudut kontak menunjukan polipropena dan lignin yang kompatibel karena persamaan sifat hidrofobisitas yang dimiliki. Ikatan gugus fungsi yang dihasilkan dengan variasi konsentrasi lignin menunjukan tidak terdapat ikatan baru yang dihasilkan setelah komponen-komponen dicampurkan. Morfologi yang dihasilkan menunjukan terdapat celah antara polipropena dengan campuran yang mengindikasikan lignin tidak menjembatani plastik dan agregat secara baik.

Paving block is a composition of building materials made from a mixture of Portland cement or similar hydraulic adhesives, water and aggregates used as road pavement materials. Several studies have made an effort to use plastic as aggregate replacements in paving blocks as a form of plastic recycling. Lignin which is a waste in the paper industry is a bipolar polymer that has two faces so that it can be used as a coupling agent in the mixture. The purpose of this study is to investigate the mixing properties of plastics, lignin, and aggregates in paving blocks. This experiment uses polypropylene with mixing proportions of 0; 0.1; 0.3; and 0.5 wt% lignin. Contact angle testing were carried out to determine the surface tension of each component. FT-IR were carried out to identify the functional of the mixture. SEM were carried out to observe the morphology formed from the resulting mixture. The contact angle test results show that polypropylene and lignin are compatible because of the similarity in their hydrophobicity properties. The functional groups of resulting mixture showed there is no new bonds were formed after the components were mixed. The resulting morphology shows that there is a gap between polypropylene and the mixture which indicates that lignin does not bridge the plastic and aggregate properly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlyna Armya Septimorien
"Pada aplikasinya, konstruksi jalan masih memiliki banyak kelemahan antara lain mudah rusak saat musim hujan dengan kelembaban udara dan genangan air sehingga mengurangi umur pakai jalan. Penelitian ini memodifikasi bitumen yang merupakan bahan utama pembuatan jalan dengan cara penambahan High Density Polyehtylene HDPE dan liginin modifikasi pada campuran bitumen pen 60/70. Hal ini dapat menurunkan nilai penetrasi sehingga menjadikan bitumen lebih keras dan tahan ketika diberikan beban kendaraan yang berulang, dan menurunkan daktilitas. Selain itu, penambahan lignin modifikasi sebagai coupling agent meningkatkan kompatibilitas antara HDPE dengan bitumen karena lignin modifikasi memiliki gugus polar dan non-polar yang berimbang. Kadar lignin yaitu 0,1, 0,3, dan 0,5. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh suhu proses yaitu 14°C, 16°C dan 18°C dan waktu pencampuran yaitu 30, 45, dan 60 menit terhadap sifat PMB HDPE. Dilakukan pengujian mekanik dan karakterisasi campuran untuk melihat kekuatan dari bitumen dan kompatibilitas antara bitumen, HDPE, dan lignin. Dilakukan uji daktilitas, dan penetrasi. Karakterisasi Fourier Transform Infrared FTIR dan SEM/EDS. PMB HDPE dengan lignin modifikasi memiliki sifat terbaik pada suhu 160°C dan lama pengadukan 60 menit. Komposisi lignin modifikasi dalam PMB HDPE memengaruhi kinerjanya, komposisi yang digunakan melebihi batas lignin modifikasi akan mengikat satu sama lain menjadi gumpalan.

In the application, road construction still has some weakness such as easily damaged, especially in raining season with high humidity and puddle of water, so it will shorten the lifespan of the road. Therefore, this study aims to modify the bitumen which is the main ingredient of bitumen modified for the road by the addition of High Density Polyethylene HDPE and modified lignin on the bitumen mix pen 60 70. It can decrease the penetration rsquo s value so it will makes the asphalt harder and resistant when given the load of vehicle, and lower ductility. Moreover, the addition of modified lignin as a coupling agent can increase compatibility between HDPE and bitumen because modified lignin has a better balanced polar and a non polar group. Concentration of lignin used is 0.1 wt, 0.3 wt and 0.5 wt. In addition, this study also wanted to know the effect of process temperature at 140°C, 160°C and 180°C and mixing times of 30, 45, and 60 minutes to the properties of modified bitumen. Then, mechanical testing and the characterization of modified bitumen aims to see the strength of asphalt and compatibility between bitumen, HDPE, and modified lignin. Testing is done through ductility test, and penetration test. Meanwhile, the characterization is done by using a Fourier Transform Infrared FTIR and SEM EDS. PMB HDPE with modified lignin has the best properties in the suhue of 160°C and stirring time of 60 minutes. The modified lignin composition in the HDPE PMB affects its performance when the composition used exceeds the limit will bind to each other to a lump of agglomerates."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanif Ainun Azhar
"Limbah plastik kemasan merupakan salah satu jenis limbah plastik yang banyak dihasilkan oleh masyarakat Indonesia serta jarang sekali untuk diolah kembali. Industri pembuatan kertas di Indonesia yang besar juga menghasilkan limbah berupa lindi hitam yang mengandung lignin di dalamnya. Maka dari itu diperlukan upaya baru untuk mengurangi kedua permasalahan limbah ini, yaitu pemanfaatan limbah plastik multilayer dari kemasan mi instan serta lignin hasil dari pengolahan lindi hitam sebagai modifier bagi bitumen sehingga menghasilkan polymer modified bitumen (PMB). Bitumen akan dimodifikasi oleh limbah plastik multilayer dengan bantuan lignin sebagai compatibilizer. Pembuatan PMB dilakukan dengan metode hot melt mixing dengan penambahan limbah plastik multilayer sebanyak 4 %berat serta penambahan lignin yang divariasikan sejumlah 0,1 %berat; 0,3 %berat; dan 0,5 %berat. Proses akan dilakukan dengan variasi temperatur dari 170°C, 180°C, dan 190°C selama 30 menit. Sampel kemudian diuji untuk mengetahui kandungan, morfologi, serta sifat termalnya dengan menggunakan FTIR, SEM, serta TGA. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan lignin meningkatkan stabilitas termal dari campuran PMB serta temperatur proses dapat meningkatkan distribusi dari partikel limbah plastik multilayer dalam PMB.

Plastic packaging waste is one of the most discarded plastic product in Indonesia and it is very rarely got reused. Indonesia also produces so much paper, which create waste called black liquor that contains lignin. Hence, new effort is needed to reduce these waste problems, one of them is to use multilayer plastic waste in the form of instant noodle package and lignin from black liquor as modifier for bitumen, creating polymer modified bitumen (PMB). Bitumen is modified by multilayer plastic waste with the help from lignin as compatibilizer. PMB is made using hot melt mixing method, with the addition of multilayer plastic waste as many as 4 wt% and lignin varied from 0,1 wt%; 0,3 wt%; to 0,5 wt%. The process is done with varied temperature, from 170°C, 180°C, to 190°C for 30 minutes. Samples then tested to see their content, morphology, and thermal property by using FTIR, SEM, and TGA. The result of these tests concluded that the addition of lignin to PMB increase the thermal stability of the mixture and the increasing of process temperature can increase plastic waste distribution quality in the mixture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhito Jehian Naindraputra
"Kebutuhan bitumen sebagai bahan baku dalam pembuatan infrastuktur jalan sangat tinggi, limbah plastik multilayer dan limbah kertas lignin yang belum dimanfaatkan dengan baik adalah latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh waktu pengadukan, penambahan komposisi plastik, dan penambahan lignin terhadap campuran bitumen. Variabel bebas yang digunakan adalah komposisi plastik 3%, 4%, dan 5%wt; waktu pengadukan 15, 30, dan 45 menit. Karakterisasi yang dilakukan adalah SEM, FTIR, TGA, dan Uji Sessile Drop. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan plastik multilayer sebagai filler mempengaruhi karakteristik campuran bitumen.

Bitumen needs as main components of asphalt was essential for developing infrastructure technology in Indonesia. Abandoned multilayer plastic and lignin waste are becoming the background of this research. The purpose of this study are to learn the effect of plastic multilayer and lignin addition, and the effect of mixing time variation. Plastic composition 3%, 4%, and 5% wt; mixing time 15, 30, 45 minutes are used as independent variables. Characterization of modified bitumen using SEM, FTIR, TGA, and Sessile Drop Test. The result if this study shows that plastik addition and variation of mixing time affect the characterization of modified bitumen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Aziz
"Plastik merupakan jenis material polimer yang massif digunakan seperti, otomotif, tekstil, kemasan, dan lain-lain. Namun, timbul suatu permasalahan yaitu, penumpukan limbah plastik. Salah satu limbah plastik tersebut adalah kemasan mie instan yang tersusun dari multi lapis polipropilena yang sulit untuk didaur ulang. Di sisi lain, terdapat permasalahan pula pada konstruksi jalan yang dinilai masih buruk di Indonesia. Dengan demikian, terdapat solusi untuk mengatasi kedua persoalan tersebut yaitu, pengaplikasian limbah plastik sebagai pemodifikasi aspal yang mampi meningkatkan kekuatan aspal dengan proses pencampuran. Namun, terdapat perbedaan sifat yang dimiliki oleh plastik dan bitumen sehingga, tidak dapat tercampur dengan baik. Oleh sebab itu, pada penelitian ini, mengajukan upaya meningkatkan kompatibilitas antara limbah plastik dengan bitumen dengan menggunakan surfaktan. Di dalam penelitian ini, surfaktan dicampurkan bersamaan dengan limbah plastik dan bitumen dengan variasi jenis surfaktan yaitu, polyethylene glycol 400 (PEG 400) dan sorbitan monostearate/span 60 (SM) dan variasi konsentrasi yaitu, 0,1 wt.%, 0,3 wt.%, dan 0,5 wt.% dari berat total limbah plastik. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian FT-IR (fourier transform infrared) dan mikroskop optik untuk mengetahui hasil pencampuran secara mikro serta pengujian daktilitas, penetrasi, dan titik lembek untuk mengetahui sifat mekanik dari hasil pencampuran. Polyethylene glycol 400 (PEG 400) merupakan surfaktan terbaik dalam meningkatkan kompatibilitas antara limbah plastik dan bitumen dengan konsentrasi 1 wt.% dari berat total limbah plastik.

Plastic is a type of polymer material that is massively used, such as automotive, textiles, packaging, and others. However, a problem arises, namely, the accumulation of plastic waste. One of these plastic wastes is instant noodle packaging which is composed of multi-layer polypropylene which is difficult to recycle. On the other hand, there are also problems with road construction which is considered to be poor in Indonesia. Thus, there is a solution to overcome these two problems, namely, the application of plastic waste as an asphalt modifier which is able to increase the strength of asphalt with the mixing process. However, there are differences in the properties of plastic and bitumen, so they cannot mix properly. Therefore, in this study, proposed efforts to improve the compatibility between plastic waste and bitumen by using surfactants. In this study, surfactants were mixed together with plastic waste and bitumen with various types of surfactants, namely, polyethylene glycol 400 (PEG 400) and sorbitan monostearate/span 60 (SM) and various concentrations, namely, 0.1 wt.%, 0.3 wt.%, and 0.5 wt.% of the total weight of plastic waste. Tests carried out in the form of FT-IR (fourier transform infrared) testing and optical microscopy to determine the results of micro mixing as well as ductility, penetration and softening point tests to determine the mechanical properties of the mixing results. Polyethylene glycol 400 (PEG 400) is the best surfactant in increasing the compatibility between plastic waste and bitumen with a concentration of 1 wt.% of the total weight of plastic waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>