Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29824 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arsila Chairunnisa
"ABSTRACT
KA Bandara Soekarno-Hatta merupakan sebuah alternatif transportasi publik baru ditengah permasalahaankemacetan yang terbukti memunculkan antusiasme yang tinggi terhadap layanan yang diberikan. Terlepas dariantusiasme masyarakat terhadap pengoperasian kereta, keluhan dan saran pengguna banyak bermunculanmengenai layanannya. Penelitian ini mencoba memberikan rekomendasi rancangan layanan Stasiun KA Bandarauntuk meningkatkan kepuasa pengguna dengan metode SSTQual, model Kano, QFD dan service blueprinting,Berdasarkan integrasi metode SSTQual dan model Kano, terdapat 12 atribut layanan yang termasuk kedalamkategori attractive yang perlu diprioritaskan dalam meningkatkan kepuasan pengguna. 12 atribut tersebutditerjemahkan ke dalam persyaratan teknis untuk mendapatkan inovasi ndash; inovasi yang akan digunakan dalamservice blueprint. Melalui hasil penelitian didapatkan 10 technical requirement yang perlu diterapkan untukmeningkatkan kepuasan pengguna. Technical requirement terebut kemudian dirinci dalam tindakan operasionalyang dipetakan dalam service blueprint.

ABSTRACT
Soekarno Hatta Airport Railway is a new public transportation alternative in the middle of traffic problem whichis proved to have generated high enthusiasm for the services provided. Regardless of the public 39s enthusiasm forthe train operation, complaints and suggestions of many users sprang up regarding its services. This study attempts to recommend the design of the Airport Railway Station service to improve user satisfaction by using SSTQual method, Kano Model, QFD and service blueprinting. Based on SSTQual and Kano model integration, there are 12 service attributes belongs to the attractive category that need to be prioritized in increasing user satisfaction. 12 attributes are translated into technical requirements to obtain innovations to be used in the service blueprint. Through this research, we get 10 technical requirement which need to be applied to improve user satisfaction. The technical requirement is then detailed in operational actions to be mapped in the service blueprint."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfisahr Ferdian
"ABSTRAK
Stasiun kereta api merupakan salah satu pelayanan publik yang sudah seharusnya memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan evaluasi mengenai kinerja Stasiun UI berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang bersumber dari PM. 48 Tahun 2015. Selain membandingkan dengan SPM, evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Dari hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar fasilitas sudah memenuhi standar dan tingkat kesesuaian antara harapan dengan kinerja adalah sebesar 77% yang artinya pengguna stasiun secara keseluruhan merasa cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Stasiun UI.

ABSTRACT
The train station is a public service which should provide maximum service to the public. The study aims to provide evaluation of the performance of UI Station based on Minimum Service Standards (SPM), which comes from the PM No. 48 Year 2015. In addition to comparing with SPM, the evaluation is done by using Importance Performance Analysis (IPA). The results showed that most of the facilities are already meet the standards and the conformity degree is 77%, which means the users have generally felt quite satisfactions among them with the services that provided by UI Station.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Maulana Wicaksana
"Dalam persaingan ketat di industri penerbangan, kepuasan dan loyalitas pelanggan sangat penting untuk memastikan kelangsungan dan keuntungan setiap perusahaan penerbangan. Pemanfaatan teknologi merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan konsistensi dalam penyediaan layanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan Self Service Technology (SST) dan dampaknya terhadap Kepuasan Pelanggan dan hubungannya dengan Loyalitas Pelanggan, Behavioral Intention, dan Word of Mouth. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (EFA) dan metode kuantitatif (CFA) dengan metode non-probability sampling untuk pengumpulan data dari responden menggunakan self-administered kuesioner yang dirancang pada dimensi Self-Service Technology Service Quality (SST). Responden dalam penelitian ini adalah penumpang yang memiliki pengalaman menggunakan Self-Service Technology. Secara total, data yang terkumpul sebanyak 472 sampel melalui penyebaran kuesioner online. Untuk menguji model struktural yang diusulkan, akan digunakan pemodelan persamaan struktural (PLS-SEM). Hasil penelitian ini mengungkapkan hubungan antara kualitas layanan SST, loyalitas, Behavioral Intention, dan word of mouth secara langsung dan tidak langsung melalui kepuasan pelanggan. Hasil ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang terlibat dalam penggunaan SST dan dampaknya terhadap kepuasan pelanggan, loyalitas, niat perilaku dan dari mulut ke mulut untuk sektor layanan penerbangan di Indonesia untuk berinvestasi dalam Teknologi Self-Service untuk meningkatkan pengalaman konsumen.

In the fierce competition in the airline industry, customer satisfaction and loyalty are crucial to ensuring the survival and profits of every airline company. Technology utilization is one of the keys to improving consistency in service delivery. This study aims to provide a better understanding of the usage of Self- Service Technology (SST) and its impact on Customer Satisfaction and its relationship with Customer Loyalty, Behavioral Intention, and Word of Mouth. This research uses the qualitative method (EFA) and quantitative method (CFA) with a non-probability sampling method for collecting data from respondents using a self-administered questionnaire designed on dimensions of Self- Service Technology Service Quality (SST). The respondent in this research is passenger with experience of using Self-Service Technology. In total, the data has been collected 472 sample through online questionnaire distribution. To testing the proposed structural model, structural equation modeling (PLS-SEM) will be used. The results of this study reveal the relationship between SSTs service quality, loyalty, Behavioral Intentions, and word of mouth directly and indirectly via customer satisfaction. These results provide insights about factors involving in the usage of SST and its impact to customer satisfaction, loyalty, behavioral intention and word of mouth for the airline service sector in Indonesia to invest in Self-Service Technology to enhance the consumer experience."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Eka Septyarini
"Self service technology SST cukup banyak tersedia di Indonesia, myGraPARI merupakan satu-satunya SST dibidang telekomunikasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui peranan dari antecedent belief terhadap sikap dan kecenderungan untuk adopsi myGRaPARI. Antecedent belief pada penelitiain ini yaitu perceived ease of use, perceived usefulness, need of interaction dan perceived risk sebagai variabel endogen. Sikap pada penelitian ini berfungsi sebagai variabel mediasi terhadap kecenderugan untuk adopsi. Peneitian ini melibatkan 145 responden, dan data peneitian diproses dan dianaisis menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM. Temuan dari penelitian ini yaitu perceived ease of use, dan need of interaction tidak signifikan memepegaruhi sikap konusmen unuk adopsi SST, namun perceived usefulness dan perceived risk signifikan berpengaruh terhadap sikap konsumen untuk adopsi SST.

We can found Self Service Technology SST easily in Indonesia. One of SST is myGraPARI, a SST in telecommunication. This research is to explore the roles of antecedent belief toward attitude and intention to adopt toward myGraPARI. The antecedent beliefs in this research are perceived ease of use, perceived usefulness, need of interaction and perceived risk as endogen variable. Attitude as mediating variable toward intention to adopt. This research engaged 145 respondents, the data was processed and analyzed with Structural Equation Model SEM. The findings in this research are perceived ease of use, and need of interaction have not significant influence toward attitude to adopt. However, Perceived Usefulness and Perceived risk have significant influence to attitude towards intention to adopt.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Fataro Hia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh kepada penerimaan masyarakat pengguna jasa KRL Commuter Line terhadap adanya suatu teknologi baru yaitu mesin penjual tiket CVIM di samping pelayanan loket yang sudah ada sebelumnya dengan meneliti sikap terkait teknologi technology readiness dan need for interaction , dan faktor situasional perceived crowdedness dan role clarity terhadap niat untuk menggunakan intention to use mesin penjual tiket C-VIM . Selain itu, penelitin ini juga didesain untuk melihat perbedaan karakteristik pengguna mesin penjual tiket C-VIM dengan pengguna loket. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang signnifikan antara sikap terkait teknologi dan faktor situasional terhadap minat untuk menggunkan mesin penjual tiket C-VIM . Sebagai tambahan, hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signfikan antara kelompok pengguna mesin penjual tiket C-VIM dengan kelompok pengguna pelayanan loket. Need for Interaction merupakan pembeda utama ketika seseorang memilih menggunakan mesin penjual tiket C-VIM atau menggunakan pelayanan loket sedangkan Perceived Crowdedness tidak menunjukan hasil sebagai pembeda antara kelompok pengguna mesin penjual tiket C-VIM dengan kelompok pengguna pelayanan loket.

ABSTRACT
This research aims to find out the factors affected the commuters rsquo acceptance of KRL Commuter Line to its new service technology, called CVIM or Commuter Vending Machine. It rsquo s placed beside the manual ticket counters that have been used previously, by studying the Technology Related Attitudes technology readiness and need for interaction , and Situational Factors perceived crowdedness and role clarity to the intentions to use the ticket selling machine or CVIM. Besides, this research is designed to observe the characteristic differences between CVIM rsquo s users and the manual tickets counters rsquo users. The result of this research shows the significant effect between Technology Related Attitudes and Situational Factors toward intention to use Commuter Vending Machine. In addition, the result of this research also shows the significant difference between CVIM users and manual ticket counters users. Need for interaction is the main difference when a user chooses to use C VIM or manual ticket counters, meanwhile perceived crowdedness has shown that it can rsquo t be identified as the difference between CVIM and manual ticket counters. "
2017
S67783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Nadhif
"Kota Depok termasuk dalam model perwilayahan transportasi yang berarti wilayah ini mempunyai karakteristik sistem transportasi bersifat modern, berciri perkotaan yang dikaitkan dengan keterkaitan yang erat dengan sistem transportasi metropolitan Jakarta. Konsekuensi dari adanya pola komuter yang tinggi adalah dibutuhkannya sistem transportasi terpadu antara jalan rel dan jalan raya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan wilayah jangkauan pelayanan stasiun KRL Kereta Rel Listrik di kota Depok Stasiun Depok, Stasiun Depok Baru, Stasiun Pondok Cina dan Stasiun Universitas Indonesia.
Analisis data yang digunakan adalah analisis komparatif dan analisis data deskriptif secara spasial. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Stasiun dengan karakteristik sangat strategis-fasilitas sangat baik memiliki aksesibilitas tinggi dan fasilitas terlengkap terdapat pada stasiun Depok Baru. Perubahan wilayah jangkauan pelayanan stasiun di Kota Depok yang signifikan dari wilayah pelayanan dan jangkauan pekerjaan penumpang memiliki karakteristik stasiun strategis-fasilitas baik dan stasiun sangat strategis-fasilitas sangat baik yaitu stasiun Pondok Cina dan stasiun Depok Baru.

Depok become a part of transportation region model that means has transportation system characteristic that modern. This urban transport system link with Jakarta metropolitan transportation system. The consequence of commuter pattern that high is the need of integrated transportation system between rail and road. The purpose of this research is to know the change of service coverage area of KRL Railway Station in Depok city Depok Station, Depok Baru Station, Pondok Cina Station and University of Indonesia Station.
Data analysis that used are comparative analysis and spatial descriptive data analysis. The results of this study indicate that stations with very good strategic facility characteristic have high accessibility and the most complete facilities. That characteristic of station is in Depok Baru station. The change of service coverage area in Depok significantly from the service area and the range of passenger occupations that have the characteristics of strategic facility station is good and strategic facility is very good are Pondok China Station and Depok Baru Station.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Fitriyani
"Stasiun Sudirman merupakan salah satu stasiun tersibuk di Jakarta. Berdasarkan penjualan tiket di Stasiun Sudirman, setiap harinya jumlah penumpang mencapai 15.000-20.000 orang terutama pada hari Senin sampai Jumat. Terdapat kenaikan jumlah penumpang mencapai 15% dibandingkan pada awal tahun 2011. Dengan jumlah penumpang yang meningkat tiap tahunnya maka akan terjadinya kepadatan yang mempengaruhi pergerakan penumpang di Stasiun Sudirman. Oleh karena itu perencanaan evakuasi di stasiun kereta sangat penting karena dapat memantau pergerakan manusia serta dapat mencegah dan juga dapat meminimalisir jatuhnya korban apabila terjadinya kondisi ekstrim yang terjadi di stasiun. Kondisi ekstrim terjadi ketika terjadinya penumpukan penumpang karena kondisi tertentu. Berbagai cara untuk mempermudah perencanaan evakuasi salah satunya adalah dengan menggunakan pemodelan evakuasi sebagai panduan evakuasi. Pemodelan evakusi berupa simulasi yang berguna sebagai gambaran proses evakuasi ketika terjadinya kondisi tertentu dan juga sebagai masukan untuk strategi evakuasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai evakuasi di Stasiun Sudirman pada kondisi normal dan kondisi ekstrim. Dengan menggunakan software Pathfinder Simulator, diharapkan dapat memberikan gambaran secara 3D pengenai pergerakan manusia untuk melakukan evakuasi tanpa melalui uji evakuasi secara praktikal.

Sudirman Station is one of the busiest stations in Jakarta. Based on ticket sales in the Sudirman station, every day the number of passengers reached 15.000-20,000 people especially on a Monday through Friday. The number of passengers increased until 15% compared to the beginning of 2011. While passenger numbers increasing each year, it will affect the movement of passengers in the Sudirman station. Therefore the evacuation train station is very important because it can monitor the movement of people as well as to prevent and also to minimize the casualties when the extreme conditions that occurred at the station. Extreme condition occurs when the accumulation of passengers due to certain conditions. Different ways to facilitate the evacuation plan is to use one of them as a guide evacuation evacuation modeling. Evakusi form of simulation modeling as a useful overview of the evacuation process as well as the occurrence of certain conditions as input to other evacuation strategies. This study aims to provide an overview of the evacuation in Sudirman Station in normal and extreme conditions. Using Pathfinder Simulator software, is expected to provide an overview of human movement in 3D pengenai to evacuate without going through the practical test evacuation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parissien, Steven
London: Phaidon Press, 1997
385.312 PAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Prapita N.D.J.
"Stasiun Cikini adalah salah satu 'titik' perhentian sementara Kereta Rel Listrik (KRL) Jabotabek lintas Utara - Selatan. Posisinya yang strategis terhadap kota Jakarta, yang ditunjang dengan banyaknya moda transportasi lain yang lewat di sekitar stasiun menuju bagian-bagian lain dari kota Jakarta, menjadikan Stasiun Cikini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih dari sekedar stasiun perhentian sementara kereta rel. Apalagi mengingat rencana Pemerintah untuk memanfaatkan kereta rel sebagal moda transportasi yang penting bagi Jakarta, dalam usaha mengurangi kemacetan lalu lintas. Sehingga dapat pula ditambahkan fungsi lain pada bangunan stasiun, seperti pertokoan dan perbelanjaan.
Stasiun Cikini sebagai pusat kegiatan massa yang akan bergerak menuju tujuan masing-masing maka dirancang untuk memberikan kemudahan, keamanan don kenyamanan kepada penumpangnya yang akan melakukan pergantian moda transportasi, yaitu dengan memberikan akses langsung tanpa bersilangan dengan kendaraan bermotor.
Sebagai 'pintu' bagi Kecamatan Menteng khususnya, Stasiun Mini juga harus mampu menampilkan citra yang baik bagi pemakainya dan masyarakat sekitarnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ficky Reinanto
"Penelitian ini membahas mengenai seberapa jauh konsumen pengguna kendaraan bermotor mampu merespon pemberlakuan Self-Service Technologies dalam proses pengisian BBM pada SPBU yang ditawarkan oleh PT Pertamina (Persero). Dengan adanya SPBU Self-Service tersebut, konsumen tidak lagi dilayani oleh petugas SPBU dalam mengisi BBM kendaraan bermotornya, melainkan dilakukan secara mandiri oleh konsumen. Meskipun layanan SPBU Self-Service menjanjikan profitabilitas yang tinggi karena adanya penghematan biaya tenaga kerja, namun beresiko menyebabkan terjadinya kegagalan layanan ketika konsumen tidak mau mencoba layanan Self-Service tersebut. Melihat resiko tersebut, melalui penelitian ini Penulis melakukan analisis dan pengujian bahwa adanya kesiapan konsumen ("consumer readiness") akan mampu mempengaruhi keputusan calon konsumen untuk mencoba layanan SPBU Self-Service. Kesiapan konsumen tersebut meliputi adanya kejelasan peran konsumen ("Role Clarity"), kemampuan konsumen ("Ability"), dan juga motivasi konsumen ("Motivation").

This research is to explore on how extensive vehicles users can respond to the implementation of Self-Service Technologies in the purchase of fuels at Gas Stations provided by PT Pertamina (Persero). With these Self-Service Gas Stations, consumers are no longer serviced by Gas Stations staffs in filling their vehicles‟ fuels, instead they have to do it by themselves. Eventhough Self-Service Technologies offers high profitability due to the labour cost savings, but it actually could cause service failures when the consumers is not willing to try the Self-Service Technology. Considering such risk, through this research The Writer conducts analysis and verifies that with the involvement of consumer readiness will influence potential consumers‟ decision to try the Self-Service Gas Stations. The consumer readiness comprises of Role Clarity, Ability, and also Motivation of the consumers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>