Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kezia
"Sel surya tersensitasi zat warna dye-sensitized solar cell, DSSC merupakan perangkat yang dapat mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik dengan menggunakan elektroda kerja berupa semikonduktor TiO2 yang dilapisizat warna dan kaca FTO Fluorine Tin Oxide sebagai elektroda counter. Lapisan tipis TiO2 dipreparasi pada plat Ti dengan cara anodisasi dalam larutan NH4F dalam gliserol pada bias potensial 25 volt selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 450oC selama 2 jam. Karakterisasi menggunakan DRS UV-Vis dan FTIR menunjukkan bahwa TiO2 yang terbentuk berupa fasa anatase. Zat warna yang digunakan sebagai photosensitizer adalah zat warna alami yang diekstrak dari daun suji, wortel dan alga hijau-biru Spirulina platensis sebagai klorofil, '-karoten dan fikosianin. Optimasi dilakukan dengan memodifikasi klorofil dengan penambahan '-karoten dan fikosianin cocktail dyes dengan perbandingan 1:1 dan 1:2. Zat warna diadsorpsikan ke dalam TiO2-nanotube dengan metode elektroforesis pada bias potensial 20 volt selama 12 menit. Plat Ti/TiO2-nanotube/dyes dirangkai menjadi DSSC dengan larutan I-/I3- dan kaca FTO. Nilai efisiensi konversi cahaya menjadi arus listrik tertinggi ditunjukkan oleh plat Ti/TiO2-nanotube/cocktail dyes klorofil-fikosianin 1:1 sebesar 1.04926.

Dye sensitized solar cell DSSC is a device that can convert the sunlight to electrical current by employing dyes coated semiconductor as working electrode and FTO Fluorine Tin Oxide glass as counter electrode. TiO2 thin film was prepared by anodization of Ti plate in NH4F glycerol at potential 25 volt for 4 hours and heated at 450oC for 2 hours. Characterization by DRS UV Vis and FTIR showed that the TiO2 is in anatase crystal phase. Dye that was used as photosensitizer were natural dyes extracted from suji leaf, carrot and green blue algae Spirulina platensis as chlorophyll, carotene and phycocyanin. Optimization was done by modified the chlorophyll added by carotene and phycocyanin cocktail dyes with ratio 1 1 and 1 2. Dyes was coated into TiO2 nanotube by using electrophoresis method at 20 volt for 12 minutes. Ti TiO2 nanotube dyes was assembled into DSSC using I I3 electrolyte solution and FTO glass. The highest efficiency value was showed by Ti TiO2 nanotube cocktail dyes chlorophyll phycocyanin 1 1 was 1.04926.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlita Puspitasari
"Sel surya tersensitasi zat warna (dye-sensitized solar cell, DSSC) merupakan perangkat yang dapat mengkonversi cahaya matahari menjadi arus listrik dengan menggunakan elektroda kerja berupa semikonduktor TiO2 yang dilapisi oleh zat warna dan kaca ITO (Indium Tin Oxide) sebagai elektroda counter. Lapisan tipis TiO2 dipreparasi di atas plat Ti dengan cara anodisasi dalam larutan NH4F dalam gliserol pada bias potensial 25 volt selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 500°C selama 3 jam. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan bahwa TiO2 yang terbentuk mempunyai morfologi nanotube dengan diameter tabung yang teratur, yaitu 40-60 nm. Karakterisasi dengan XRD dan DRS UV-Vis menunjukkan bahwa kristal TiO2 yang terbentuk berupa fasa anatase. Zat warna yang digunakan sebagai photosensitizer adalah zat warna alami cyanidin yang diekstrak dari buah black mulberry (Morus nigra L) dengan pelarut metanol:HCl (99:1). Karakterisasi cyanidin dengan UV-Vis menunjukkan serapan kuat paada panjang gelombang 513 nm. Cyanidin diadsorpsikan ke dalam TiO2 nanotube menggunakan metode elektroforesis, dengan variasi bias potensial dan waktu. Plat Ti/TiO2- nanotube/cyanidin dirangkai menjadi DSSC dengan larutan elektrolit Iˉ/I3ˉ dan kaca ITO. Nilai efisiensi konversi cahaya menjadi arus listrik tertinggi adalah 0,2678 % dan 0,2672%, ditunjukkan oleh plat Ti/TiO2-nanotube/cyanidin yang masing-masing dielektroforesis pada tegangan 20 volt selama 12 menit dan 25 volt selama 8 menit.

Dye-sensitized solar cell (DSSC) is a device that can convert the sunlight to electrical current, by employing dyes coated TiO2 semiconductor as working electrode and ITO (Indium Tin Oxide) glass as counter electrode. TiO2 thin film was prepared by anodization of Ti plate in NH4F/glycerol at potential 25 volt for 4 hours and then heated at 500°C for 3 hours. Characterization by SEM showed the TiO2 has a nanotube morphology having internal diameter of 40-60 nm. Characterization by XRD and DRS UV-Vis indicated that the TiO2 is in anatase crystal phase. Cyanidin, a natural dye, that was used as photo sensitizer was extracted from black mulberry fruit (Morus nigra L) in methanol:HCl (99:1) solvent. The extracted cyanidin showed a strong absorption at wavelength of 513 nm, which is suitable to absorb visible light. The cyanidin is coated into TiO2 nanotube by using electrophoresis method, at various bias potential and time. The Ti/TiO2-nanotube/cyanidin plate was assembled into DSSC using Iˉ/I3ˉ electrolyte solution and ITO glass. The highest efficiency values were 0.2678 % and 0.2672%, for Ti/TiO2-nanotube/cyanidin which were prepared by electrophoresis at 20 volt for 12 minutes and 25 volt for 8 minutes, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Andini
"Fabrikasi Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC)menggunakan klorofil dan rhodamin B telah berhasil dilakukan.Bahan semikonduktor sebagai elektroda kerja dalam DSSC yang digunakan adalah TiO2nanotube yang ditumbuhkan pada plat titanium dengan teknik anodisasi, dilanjutkan dengan kalsinasi pada 500⁰C untuk membentuk fasa kristal TiO2. Karakterisasi terhadap Ti/TiO2-NT meliputi Field Emission Scanning Electron Microscope(FE-SEM), UV-VisDiffuse Reflectance Spectrometry (DRS), X-ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), dan Linear Sweep Voltametry (LSV). Gambar FE-SEM menunjukkan bahwa TiO2 bermorfologi tube dengan diameter 88.99nm. Pola XRD menunjukkan puncak TiO2 anatase pada sudut 2θ: 25, 37,48,54, dan 55 derajat. Karakterisasi UV-Vis menunjukkan nilai bandgap TiO2 sebesar 3.24 eV. Spektrum FTIR menunjukkan keberadaan vibrasi ikatan ~Ti-O-Ti~. Kurva LSV menunjukkan bahwa TiO2 aktif pada daerah UV. Plat Ti/TiO2 dilapisi oleh zat warna melalui teknik elektroforesis dengan variasi waktu 8,10,12, dan 14 menit. Spektrum UV-Vis DRS dari TiO2 yang terlapisi zat warna menghasilkan puncak khas dari masing-masing zat warna, menunjukkan bahwa zat warna telah menempel pada TiO2. Pengujian terhadap performa DSSC menunjukkan nilai efiensi sebesar 0.3565% untuk Ti/TiO2-NT/Klorofil; 0.4351% untuk Ti/TiO2-NT/Rhodamin B; dan 0.3963% untuk Ti/TiO2-NT/Klorofil-Rhodamin B.Indonesia

Fabrication of Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) employing chlorophyll and rhodamine B has been successfully carried out. TiO2 nanotubes which was grown on titanium plate by an anodizationtechniques, followed by calcination at 500⁰C to form a crystalline phase of TiO2, was used as working electrode in the DSSC. Characterization of the Ti/TiO2-NT included Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM), UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), X-ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), and Linear Sweep Voltametry (LSV). FE-SEM images showed the tube morphologies of TiO2 with a diameter of 88,99 nm. XRD pattern showed the TiO2 anatase peak at 2θ : 25, 37, 48, 54, dan 55 degree. UV-Vis DRS characterization revealed that the bandgap of the prepared TiO2is 3.24 eV. FTIR spectrum showed the presence of ~Ti?O-Ti~ vibration. LSV curves obtained indicate that the TiO2is active in the UV region . The Ti/TiO2 plate then was being coated with the dye through electrophoresis technique with time variation of 8, 10, 12, and 14 minutes. UV-Vis DRS spectrum of the dyes coated TiO2 showed that all typical dyes realted peaks were observed, indicate that the dyes was attached to the Ti/TiO2-NT. Performance tests of the assembled DSSC showed the efficiencies of 0.3565%for the Ti/TiO2-NT/Chlorophyll; 0.4351% for the Ti/TiO2-NT/Rhodamine B; and 0.3963% for the Ti/TiO2-NT/Chlorophyll/Rhodamine B respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darti Yulianti
"Dewasa ini, pewarna alami mulai ditinggalkan dan masyarakat cenderung menggunakan pewarna sintetik sebagai pewarna makanan. Namun penggunaan pewarna sintetik sebagai pewarna makanan dapat berdampak negatif yaitu bersifat toksik dan karsinogenik. Oleh karena itu, perlu dicari sumber pewarna alami yang aman dan murah. Salah satu sumber bahan pewarna alami yang dapat dimanfaatkan adalah daun suji dan daun pandan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak klorofil yang terbaik secara fisik maupun kimia dengan penambahan surfaktan Tween 80. Digunakan surfaktan Tween 80, karena bersifat tidak toksik sehingga aman untuk makanan.
Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi klorofil dari daun suji dan daun pandan dengan variasi waktu pengadukan dan variasi rasio Tween 80/aquades kemudian hasil ekstraksi dengan waktu dan rasio Tween 80/aquades yang optimum di freeze dryer. Dengan waktu 7 jam dan rasio Tween 80/aquades 5:10 , didapatkan kadar klorofil total 30,221 mg/L untuk daun suji sedangkan 18,573 mg/L untuk daun pandan. Hasil ekstraksi di karakterisasi dengan instrumen UV-Vis dan FTIR. Hasil UV-Vis dari daun suji dan daun pandan menunjukkan puncak panjang gelombang yang sama yaitu pada daerah 663 nm dan 433 nm. Spektra FTIR dari daun suji dan daun pandan mengandung banyak serapan yang khas bagi senyawa imina dan amina sekunder.

Today, natural dyes are beginning to be abandoned and people tend to use synhetic dyes for food dyes. However, the use of synthetic dyes as food coloring have a negative impact that is toxic and carcinogenic. Therefore, it is important to find natural dyes resources that are safe and cheap. One source of natural dyes that can be utilized are suji leaves and pandan leaves. This study aims to obtain the best chlorophyll extracts physically and chemically by extraction process with the addition of Tween 80 surfactant. Tween 80 is not toxic so safe for food.
In this study, the extraction of chlorophyll from suji leaves and pandan leaves was carried out by varrying the stirring time and the ratio of Tween 80 aquades. Afterward, the optimum result of extraction will be freeze dryed. The extraction within 7 hours and the ratio of Tween 80 aquades 5 10 produced a total chlorophyll of 30,221 mg L for suji leaves, meanwhile of 18,573 mg L for pandan leaves.The chlorophyll extract was characterized by UV Vis and FTIR analysis. The results of UV Vis analysis showed the same peak wavelength at 663 nm and 433 nm. FTIR spectra of suji leaves and pandan leaves contained many absorbancies typical for imine and secondary amine.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando Martua Agustinus
"DSSC merupakan sel surya generasi baru. Pengembangannya pada dye akan sangat beragam. Dye dengan menggunakan bahan alami telah menjadi pilihan dalam pembuatan DSSC. Namun, beragam kesulitan muncul pada saat menggunakan dye alami. Salah satunya adalah pemrosesan bahan alami tersebut, seperti untuk melarutkan dan menempelkannya pada DSSC.
Tulisan ini menunjukkan perbedaan DSSC dengan dye yang dilarutkan dalam tiga pelarut berbeda, yaitu H2O, CH3COOH dan C2H5OH, serta tanpa pelarut yang mana Voc dan Isc yang terukur lebih baik untuk DSSC tanpa pelarut, yaitu 278 mV dan 62 μA.

DSSC is the new generation of solar cell. The development of dye will be very varied. Dye using natural ingredient has been choosen for creating DSSC. However, varied difficulties appear from using natural dye. One of them is the processing of its natural ingredient like dissolving and patching it to DSSC.
This thesis shows the different of DSSC which is dissolved in three different solvent, that H2O, CH3COOH and C2H5OH, and without solvent which natural dye without solvent measured Voc and Isc is better than anothers with solvent, that is 278 mV and 62 μA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Dawamuz Zikri
"Dye Sensitized Solar Cell DSSC adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan TiO2-NT yang disensitasi dengan antosianin dari ekstrak kulit manggis Garcinia mangostana L sebagai elektroda kerja dan kaca FTO-Pt sebagai elektroda counter. TiO2-NT ditumbuhkan pada plat titanium dengan metode two step anodization dengan potensial 30V pada tahap pertama dan 15V pada tahap kedua menggunakan elektrolit yang mengandung etilen glikol, NH4F dan H2O, kemudian dikalsinasi pada suhu 500oC selama 2 jam untuk mendapatkan TiO2-NT dengan fasa anatase. FTO dipreparasi dengan metode spray pyrolysis kemudian Pt dari H2PtCl6 dideposisikan pada permukaan FTO. Dilakukan kopigmentasi terhadap antosianin hasil ekstraksi dengan penambahan asam benzoat untuk meningkatkan serapan sinar tampak dan meningkatkan stabilitas antosianin. Karakterisasi yang digunakan adalah SEM untuk mengetahui morfologi permukaan, XRD untuk mengetahui fasa kristal yang terbentuk, FTIR untuk mengetahui vibrasi ikatan dari molekul, UV-Vis DRS untuk mengetahui energi celah TiO2. Uji photocurrent menggunakan teknik LSV dan MPA, menunjukkan bahwa TiO2-NT aktif pada daerah UV dan setelah disensitasi dengan antosianin, TiO2-NT menjadi aktif pada daerah sinar tampak. Karakterisasi antosianin yang diekstrak dari kulit manggis menggunakan UV-Vis menunjukkan terdapat serapan pada daerah visible pada daerah panjang gelombang 400-600nm dan setelah antosianin dikopigmentasi dengan asam benzoat, terjadi peningkatan absorbansi. Efisiensi sel surya yang dihasilkan menggunakan sensitizer antosianin adalah sebesar 0.2273 , dan menggunakan antosianin yang dikopigmentasi dengan asam benzoat adalah sebesar 0.2297 1:0,5 , 0.2884 1:0,8 , and 0.3709 1:1 .Dari hasil yang didapatkan, dapat diketahui bahwa penggunaan antosianin yang dikopigmentasi dengan asam benzoat sebagai sensitizer dapat meningkatkan effisiensi sel surya.

Dye Sensitized Solar Cell DSSC is a device that convert solar energy to electric energy. In this research, the TiO2 nanotube TiO2 NT which was sensitized by anthocyanin, extracted from mangosteen pericarp, was used as working electrode and FTO Pt Fluor Doped Tin Oxide Platinum as counter electrode. TiO2 NT were growth on titanium plate by two step anodization method with 30V potential on the first step and 15V potential on the second step using etilen glycol NH4F H2O electrolyte, then heated at 500oC for 2 hours. FTO prepared by spray pyrolysis method then Pt from H2PtCl6 solution deposited on FTO surface. Anthocyanin extract was copigmented with benzoic acid to increase absorbance on visible light and its stabilization. Prepared TiO2 was characterized using SEM to determined surface morphology, XRD to know crystal phase formed, FTIR to know vibration bonding molecule and UV DRS to determine band gap. Photocurrent evaluation using LSV and MPA method showed that TiO2 NT active at UV light, and after being sensitized with anthocyanin benzoic acid did active toward visible light. Anthocyanin extract which was characterized by UV Vis showed absorbance at visible wavelength region 400nm 600nm and after being copigmented using benzoic acid, the absorbance was increased. Evaluation of DSSC efficiency showed that those using anthocyanin and anthocyanin copigmented benzoic acid with ratio 1 0,5 1 0,8 and 1 1 v w as sensitizer were 0.2273 , 0.2297 , 0.2884 , and 0.3709 respectively. The results shows that the addition of benzoic acid to anthocyanin can improve the DSSC performance."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Handoyo
"[Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dalam konfigurasi tabung telah berhasil dibuat. DSSC dirakit menggunakan Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) yang mengandung SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) sebagai lapisan konduktif. IWCGT dipreparasi menggunakan tehnik penguapan dan spray nebulizer, menghasilkan kaca transparan berpenghantar yang memiliki hambatan jenis antara 11-80 Ω/cm2.
Sol TiO2 dilapiskan pada IWCGT dengan tehnik dip coating, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 500° C dan 550° C. Terhadap TiO2 hasil sintesis dilakukan karakterisasi menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), Xray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan spektrofotometer
Raman. Lapisan tipis yang diimobilisasi pada IWCGT dikarakterisasi menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM) dan sistem elektrokimia. Berdasar spektrum UV-Vis dapat diketahui TiO2 yang dihasilkan memiliki energi celah (band gap) sebesar 3,01 dan 3,04 eV. Hasil pengukuran spektroskopi Raman dan XRD menunjukkan bahwa film yang dihasilkan didominasi oleh TiO2 dalam bentuk anatase dan mempunyai ukuran kristal sebesar 9,79 nm (kalsinasi pada suhu 500° C) dan 10,59 nm (kalsinasi pada suhu 550° C). Hasil FE-SEM menunjukkan bahwa lapisan TiO2 yang dipreparasi dengan bantuan template PEG memiliki ketebalan sebesar 496,56 nm. Sistem DSSC dalam konfigurasi tabung yang disiapkan dengan menggunakan TiO2 dan zat warna Rhodamin B, Klorofil dan campuran keduanya mampu menghasilkan efisiensi (η) antara 0,03 – 0,91%.;Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dalam konfigurasi tabung telah berhasil dibuat. DSSC dirakit menggunakan Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) yang mengandung SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) sebagai lapisan konduktif. IWCGT dipreparasi menggunakan tehnik penguapan dan spray nebulizer, menghasilkan kaca transparan berpenghantar yang memiliki hambatan jenis antara 11-80 Ω/cm2.
Sol TiO2 dilapiskan pada IWCGT dengan tehnik dip coating, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 500° C dan 550° C. Terhadap TiO2 hasil sintesis dilakukan karakterisasi menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), Xray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan spektrofotometer
Raman. Lapisan tipis yang diimobilisasi pada IWCGT dikarakterisasi menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM) dan sistem elektrokimia. Berdasar spektrum UV-Vis dapat diketahui TiO2 yang dihasilkan memiliki energi celah (band gap) sebesar 3,01 dan 3,04 eV. Hasil pengukuran spektroskopi Raman dan XRD menunjukkan bahwa film yang dihasilkan didominasi oleh TiO2 dalam bentuk anatase dan mempunyai ukuran kristal sebesar 9,79 nm (kalsinasi pada suhu 500° C) dan 10,59 nm (kalsinasi pada suhu 550° C). Hasil FE-SEM menunjukkan bahwa lapisan TiO2 yang dipreparasi dengan bantuan template PEG memiliki ketebalan sebesar 496,56 nm. Sistem DSSC dalam konfigurasi tabung yang disiapkan dengan menggunakan TiO2 dan zat warna Rhodamin B, Klorofil dan campuran keduanya mampu menghasilkan efisiensi (η) antara 0,03 – 0,91%.

A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is 11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at 500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis); predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of 0.03 to 0.91 %.;A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully
constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT)
containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared
by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is
11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared
by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at
500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission
scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that
the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis);
predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and
having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its
mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of
0.03 to 0.91 %.;A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully
constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT)
containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared
by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is
11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared
by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at
500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission
scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that
the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis);
predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and
having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its
mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of
0.03 to 0.91 %., A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully
constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT)
containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared
by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is
11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared
by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at
500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission
scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that
the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis);
predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and
having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its
mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of
0.03 to 0.91 %.]
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pompi Dou Suharto Kuncoro
"Potensi mineral ilmenit sangat besar di Indonesia, namun sampai saat ini belum bisa dioptimalkan. Untuk itu pemanfaatan mineral ilmenit menjadi hal yang penting tidak hanya digunakkan untuk mengekstraksi TiO2 namun juga untuk diaplikasikan pada sel surya tersensitasi zat pewarna (DSSC) guna mencukupi kebutuhan energi dunia khususnya Indonesia. Pada penelitian ini, fabrikasi DSSC dibuat dari material ilmenit Bangka, TiO2 hasil sintesis ilmenit Bangka dan TiO2 komersial P-25 Degussa. Material ilmenit yang digunakan adalah ilmenit 100, 200 dan 325 mesh, sedangkan sintesis TiO2 dibuat dari mineral ilmenit 100 mesh. Karakterisasi material dievaluasi dengan menggunakkan XRD, SEM, dan UVVIS. Selanjutnya, material tersebut kemudian diintegrasikan kedalam prototipe DSSC. Kelayakan dan performa DSSC tersebut diukur berdasarkan pengukuran tegangan sirkuit terbuka (Voc) yang dilakukan di bawah penyinaran sinar putih menggunakan multimeter. Hasil penelitian menunjukkan material ilmenit dengan ukuran partikel 325 mesh memiliki tingkat performa yang lebih tinggi (56 mV) dibandingkan dengan ilmenit 200 mesh (52,8 mV) dan 100 mesh (46 mV). Untuk material TiO2 sintesis (14,2 mV) memiliki tingkat performa yang lebih rendah dibandingkan dengan baik P-25 Degussa (60 mV), maupun material ilmenit.

The potential of ilmenite mineral in Indonesia is huge, but until today it is not yet optimized. Therefore the utilization of ilmenite mineral becomes important, not only used to extract TiO2 but also to be applied in dye sensitized solar cell (DSSC) aimed at fulfilling the world's energy needs especially Indonesia. In this study, DSSC prototype is fabricated from ilmenite Bangka, TiO2 derived from Bangka ilmenite and TiO2 commercial P-25 Degussa. The ilmenite used is ilmenite 100, 200 and 325 mesh, while the synthesized TiO2 was made from 100 mesh ilmenite mineral. The characterization of the material was performed by using XRD, SEM, and UV-VIS. Furthermore, the material is integrated into DSSC prototypes. The feasibility and performance of the DSSC was evaluated by measuring the open circuit voltage (Voc) under white light illumination using a multimeter. The results showed ilmenite with particle size 325 mesh has a higher level of performance (56 mV) compared to ilmenite 200 mesh (52,8 mV) and 100 mesh (46 mV). For synthesized TiO2 (14.2 mV) had a lower level of performance than either P-25 Degussa (60 mV), and ilmenite."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Jati Kusumawardani
"Peningkatan kebutuhan terhadap energi dan kesadaran akan ancaman polusi lingkungan, medorong kebutuhan akan adanya solusi terhadap energi yang bersih dan berkelanjutan. Material semikonduktor TiO2 merupakan material yang diharapkan dapat memainkan peran penting untuk membantu menyelesaikan masalah krisis energi melalui pemanfaatan energi matahari berbasis perangkat fotovoltaik. Dye sensitized Solar Cells (DSSC) merupakan sel surya alternatif yang lebih murah dibandingkan dengan sel fotovoltaik berbasis silikon. Pada penelitian ini dilaporkan proses fabrikasi DSSC menggunakan TiO2 nanotube serbuk yang diperoleh dari anodisasi plat Ti dengan teknik Rapid Breakdown Anodization (RBA) dalam elektrolit HClO4 0,15 M. Beberapa variasi potensial yang diberikan, yaitu 10, 13, 14, 15 dan 20 V dengan tujuan untuk memperoleh area permukaan yang lebih luas dengan waktu sintesis yang cepat, sehingga menghasilkan DSSC dengan efisiensi yang lebih tinggi.
Berdasarkan waktu sintesis yang diamati, TiO2 nanotube dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif cepat adalah yang diperoleh dari hasil sintesis pada potensial 15 V dan 20 V, yaitu kurang dari 3 jam. Dari hasil karakterisasi TiO2 nanotube serbuk yang diperoleh tersebut diketahui TiO2 hasil sintesis dengan teknik RBA pada potensial 15 V pada suhu kalsinasi 500oC memiliki area permukaan yang lebih luas, yaitu 69,723 m2/g dibandingkan dengan potensial 20 V pada suhu kalsinasi 500oC, yaitu 63,824 m2/g. TiO2 nanotube-serbuk tersebut kemudian diaplikasikan sebagai perangkat DSSC untuk mengetahui pengaruhnya pada konversi energi surya ke energi listrik. Pada aplikasinya sebagai DSSC, elektroda pendukung yang digunakan dibuat dari deposisi larutan 5 mM H2PtCl6 sebagai partikel Pt pada substrat kaca fluorine-doped tin oxide (FTO) yang memiliki hambatan < 11 Ω/cm2. TiO2/FTO pada sistem DSSC dikarakterisasi gdengan menggunakan FESEM, diperoleh ketebalan film TiO2 sekitar 1,6-1,7 μm dan Spektrofotometer UV-Vis. Sedangkan pengujian nilai efisiensinya diukur dengan metoda Linier Sweep Voltametry menggunakan potensiostat.
Iluminasi pada bagian depan (Frontside Illumination) kemudian dibandingkan dengan iluminasi pada bagian belakang pada system DSSC (Backside Illumination). Nilai efisiensi tertinggi yang diperoleh adalah 2,63% dibawah sumber cahaya lampu halogen 150 watt pada kondisi Frontside Illumination. Nilai tersebut diperoleh dari DSSC berbasis TiO2 yang disintesis dengan potensial 15 V dengan menggunakan zat warna Alizarin Red S. Kondisi yang sama untuk untuk DSSC dengan TiO2 dari proses sintesis pada 20 V menghasilkan efisiensi hanya 0,006%.

An increasing energy demand and environmental pollution concern, lead to a pressing need for a clean and sustainable energy solutions. TiO2 semiconductor material is expected to play an important role in helping solve the energy crisis through effective utilization of solar energy based on photovoltaic devices. Dye-sensitized solar cells (DSSCs) are potentially lower cost alternative to inorganic silicon-based photovoltaic cells. In this study, we report on the fabrication of DSSCs, which was constructed by TiO2 nanotubes powder, produced by rapid breakdown anodization (RBA) of Ti foil. The RBA was conducted in 0.15 M HClO4 electrolyte with variations voltage, namely 10, 13 14, 15 and 20 V to obtain better surface area in order to increase efficiency of DSSC in a quickly synthesize.
Based on the observation during anodizing process, nanotube TiO2 powder can be obtained in rapid condition, less than 3 hours by anodization potential applied at 15 and 20 V. Characterization of morphology and surface area of these nanotube titania powder showed the best TiO2 nanotube was obtained by the RBA technique with applied potential 15 V, 69,723 m2/g, meanwhile for potential 20 V is 63,824 m2/g in the same calcination temperature. These Titania will be utilized as DSSC to compare its performance. The counter electrode was made by electrodeposition of Pt from an aqueous solution of 5 mM H2PtCl6 onto fluorine doped tin oxide (FTO) glass substrate. The TiO2/FTO were characterized by FESEM which is obtained thin film of TiO2 is around 1,6-1,7 μm and Spectrofotometer DRS UV-Vis, while efficiency was measured by Linier Sweep Voltametry method using potensiostat.
The frontside of illuminated DSSCs were compared with the backside one. The highest cell efficiency was 2,63% under 150 W using halogen as light source at frontside illumination which is obtained from TiO2 which is synthesized on 15 V and using Alizarin Red S as sensitizer. That efficiency is higher than TiO2 on 20 V in the same condition (0,006%).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robertus Rufus Bowie R.
"Penelitian ini melakukan pembuatan sel surya generasi ketiga atau sel surya tersensitasi pewarna (DSSC) dari pewarna alami buah gendola dan TiO2 yang disintesis menggunakan metode ramah lingkungan (green synthesis). Dalam melakukan sintesis ramah lingkungan digunakan media ekstrak (capping agent) kulit buah manggis yang berada pada variasi kondisi asam yaitu 0%, 10%, 40%, dan 60%. Green synthesis dilakukan dengan mereaksikan ekstrak kulit manggis yang ditambahkan pengaruh asam dengan prekursor titanium tetra isopropoxide (TTIP) yang kemudian dilakukan proses filtrasi, pengeringan pada suhu 100o C dan kalsinasi pada suhu 450o C. Ekstrak kulit manggis yang ditambahkan pengaruh asam dilakukan karakterisasi dengan difraksi sinar-X (XRD) untuk struktur kristal, mikroskop elektron (SEM) untuk topografi permukaan, dan ultraviolet visible (UV-DRS) untuk serapan. Ekstrak buah gendola dikarakterisasi menggunakan infra merah (FTIR) untuk gugus fungsi aktif dan UV-VIS untuk serapannya. Sampel prekursor TiO2 yang bervariasi dan dye difabrikasi dan diuji efisiensinya dengan sebuah source meter yang dilengkapi solar simulator. Hasil yang didapatkan menunjukkan efisiensi sel surya tersensitasi tertinggi 0.95% dari TiO2 dengan ekstrak kulit manggis pada kondisi keasaman 40%. Pada kondisi ini, TiO2 yang didapat mengandung fasa 68% anatase dan 36% rutile.

This research aims to manufacture third-generation solar cells or dye-sensitized solar cells (DSSC) from TiO2 synthesized via environmentally friendly methods (green synthesis) and sensitized using natural dyes extracted from gendola (Basella Rubra Linn) fruit. The green synthesis used mangosteen (Garciana Managostana) peel extract as a capping agent under acid condition, namely 0%, 10%, 40%, and 60% with precursor of titanium tetra isopropoxide (TTIP) followed by filtration, drying at 100o C and calcination at 450o C. The TiO2 products were characterized using scanning electron microscope (SEM) for surface topography, X-ray diffraction (XRD) for crystal structure, and ultraviolet spectroscopy (UV-DRS) for absorbance. For the gendola fruit extract, functional groups were characterized using infrared (FTIR) and UV-VIS for absorbance. Dye sensitized solar cells were fabricated and tested for its efficiency using Keithley 2450 source meter interfaced with Sunlite Solar Simulator. The results showed that the highest efficiency of 0.95% was obtained from TiO2 synthesized under acidic condition of 40%. At this condition, the obtained TiO2 contained a phase composition of 68% anatase and 36% rutile."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>