Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoseph Dias Abiandro Humeri
"ABSTRACT
This research examined whether two level aspects of teamwork, namely the team level team diversity and individual level preference of homogeneity, impacts the work satisfaction of an individual. Furthermore, the mediation effect of team effectiveness is also investigated in the relationship between team diversity and individual rsquo s satisfaction. The research involving 81 people in university level with various cultural background revealed that there is a negative relationship between the preference of homogeneity and individual satisfaction. Further, the study showed that team diversity leads to lower team effectiveness, but there is no evidence of whether it leads to lower satisfaction nor the mediation effect.

ABSTRAK
Karya tulis ini meneliti apakah dua tingkat dalam kerja sama tim, yaitu tingkat tim keberagaman tim dan tingkat individu preferensi homogenitas , mempengaruhi tingkat kepuasan individual. Selain itu, efek mediasi dari efektivitas tim juga diselidiki dalam hubungan antar keberagaman tim dan kepuasan individu. Penelitian yang melibatkan 81 orang di tingkat universitas dengan berbagai latar belakang budaya ini mengungkapkan bahwa adanya hubungan negative antara preferensi homogenitas dan kepuasan individu. Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa keragaman tim mengarah ke fektivitas tim yang lebih rendah, tetapi tidak ada bukti jelas apakah akan mengarah ke tingkat kepuasan dan mediasi yang lebih rendah. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Raufan Purdini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan back office PT. MD Entertainment. Variabel independen dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja yang diukur dengan menggunakan teori dari jurnal yang ditulis oleh Ruchi Jain dan Surinder Kaur 2014 . Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja yang diukur dengan menggunakan teori dari Michigan Organizational Assessment Questionnaire Job Satisfaction Scale. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner. Subyek penelitian ini sebanyak 45 karyawan back office PT. MD Entertainment. Hasil penelitian ini adalah lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini menyarankan kepada pihak perusahaan untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja yang ada, terutama lingkungan kerja mental.

ABSTRACT
This research aims to examine the effect of work environment on job satisfaction of back office employee at PT. MD Entertainment. The independent variable is work environment which is scaled by using the theory from journal written by Ruchi Jain dan Surinder Kaur 2014 . The dependent variable is job satisfaction which is scaled by using the theory from Michigan Organizational Assessment Questionnaire Job Satisfaction Scale. This research used quantitative method through the distribution of questionnaires. Subject of this research is 45 back office employee at PT. MD Entertainment. The result of this research is work environment was significantly and positively affect job satisfaction. This research suggests that management have to improve the quality of work environment, especially mental work enviroment."
2017
S70107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megha Permata Mahardikha Valentine
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Attitude towards Workplace Fun terhadap Experienced Workplace Fun, Job Satisfaction, Task Performance, dan OCBI di perusahaan Jepang di Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap 141 responden yang merupakan karyawan yang bekerja pada perusahaan Jepang di Indonesia dalam berbagai jenis industri. Penelitian ini menggunakan analisa statistik Struktural Equation Modeling SEM. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Attitude towards Workplace Fun berpengaruh positif terhadap Experienced Workplace Fun, serta Experienced Workplace Fun berpengaruh positif terhadap Job Satisfaction, Task Performance, dan OCBI, lalu Job Satisfaction berpengaruh positif terhadap Task Performance, tetapi tidak berpengaruh positif terhadap OCBI.

This study aims to give information about the impact of Attitude towards Workplace Fun on Experienced Workplace Fun, Job Satisfaction, Task Performance, and OCBI in Japan Company in Indonesia. This study involved 141 employee from Japan Company around Indonesia for all industry. Also, this study using SEM for data processing and the result showed a positive effect of Attitude towards Workplace Fun on Experienced workplace Fun, positive effect of Experienced Workplace Fun on Job Satisfaction, Task Performance, and OCBI, positive effect of Job Satisfaction on Task Performance, but no positive effect of Job Satisfaction on OCBI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Soraya Murat
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh berbagi pengetahuan terhadap keterikatan kerja dengan peran mediasi pengembangan kompetensi, kepuasan kerja dan komitmen afektif pada karyawan generasi Y di Indonesia. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner secara daring melalui situ google form. Responden yang terkumpul sebanyak 407 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara berbagi pengetahuan dengan pengembangan kompetensi, hubungan positif signifikan antara pengembangan kompetensi dengan komitmen afektif, hubungan positif signifikan antara berbagi pengetahuan dengan komitmen afektif, hubungan positif signifikan antara pengembangan kompetensi dengan kepuasan kerja, hubungan positif signifikan antara berbagi pengetahuan dengan kepuasan kerja, hubungan positif signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen afektif, dan hubungan positif signifikan antara komitmen afektif dengan keterikatan kerja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi memediasi hubungan antara berbagi pengetahuan dengan komitmen afektif.

ABSTRACT
This study analyzes how the effect of knowledge sharing on work engagement with the mediating role of competency development, job satisfaction and affective commitment on generation Y employees in Indonesia. Data was collected through distributing questionnaires online through the google form site. Respondents collected were 407 respondents. The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between knowledge sharing and competency development, a significant positive relationship between competency development and affective commitment, a significant positive relationship between knowledge sharing and affective commitment, a significant positive relationship between competency development and job satisfaction, a significant positive relationship between sharing knowledge with job satisfaction, a significant positive relationship between job satisfaction and affective commitment, and a significant positive relationship between affective commitment and work engagement. The results also show that competency development mediates the relationship between knowledge sharing and affective commitment."
2020
T55023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulya Adhimara
"Sumber Daya Manusia memegang peranan dan fungsi yang signifikan dalam rangka tercapai keberhasilan organisasi termasuk juga erat kaitannya dengan lingkungan kerja dari personel tersebut. Hal ini sejatinya juga yang ada dan terjadi di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya sebagai salah satu unit organisasi pada Kepolisian Daerah Metro Jaya. Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, secara struktural memiliki 2 (dua) Bagian, 6 (enam) Sub Direktorat (Sub Dit) dan 1 seksi sebagai satuan tugas di bawahnya yang memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab berbeda. Dalam openelitian ini, penulis membatasi objek penelian khusus pada personel yang berdinas pada 6 (enam) Sub Direktorat saja yaitu Sub Direktorat Keamanan Negara (non operasional), Sub Direktorat Harta Benda-Bangtah (non operasional), Sub Direktorat Reserse Mobile-Resmob (operasional), Sub Direktorat Umum-Jatanras (operasional), Sub Direktorat Renakta (non operasional) dan Sub Direktorat Ranmor (operasional). Penelitian ini diselenggarakan untuk mengetahui perbedaan persepsi responden yang merupakan personel Dit Reskrimum Polda Metro Jaya dengan 3 (tiga) variabel yaitu lingkungan kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Lebih jauh, peneliti juga mencoba menguji pengaruh antar variabel tersebut pada responden. Adapun Jenis penelitiannya adalah eksplanatif untuk mengungkapkan perbedaan persepsi responden terhadap variabel penelitian dalam lingkup organisasi yang berbeda serta untuk mengkaji lebih dalam terhadap pengaruh variabel independen maupun variabel dependen yang dirumuskan dalam pertanyaan penelitian. Populasi penelitian berjumlah 820 orang anggota Polri yang tersebar pada berdinas pada 6 (enam) Sub Direktorat yang ada di bawah Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Pengambilan sampel dilakukan secara kluster random sampling dari personel di masing-masing subdit tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi personel Dit Reskrimum Polda Metro Jaya terhadap variabel yang diteliti tergolong bervariasi namun faktor lingkungan kerja sangat mempengaruhi motivasi kerja dan juga kepuasan kerja. Kepuasan kerja disini pun erat kaitannya dengan motivasi kerja personel. Sehingga seluruh variabel tersebut saling terkait dan berhubungan satu sama lain.

The role and function of Human Resources plays a significant role in achieving organizational success, including closely related to the work environment of the personnel. This is similar to what happened to the Directorate of Criminal Investigation at the Metro Jaya Police, which is one of the organizational units within the Metro Jaya Regional Police. Within the work environment of the Directorate General of Criminal Investigation of the Polda Metro Jaya, there are 6 (six) Sub Directorates (Sub Directorates) under it which have different duties, authorities and responsibilities in handling cases of general crimes that occur, including Sub Directorate of National Security (non-operational), Sub Directorate Land Assets (non-operational), Sub Directorate Resmob (operational), Sub Directorat General Crime - Jatanras (operational), Sub Directorate Renakta (non-operational) and Sub Directorate Ranmor (operational). This study aims to identify and analyze the differences in perceptions of Polri members based on the work environment, work motivation on the achievement of job satisfaction in the personnel of the Ditreskrimum Polda Metro Jaya which consists of several organizational units. This type of research uses explanatory research which aims to reveal differences in respondents' perceptions of research variables in different organizational units and examine more deeply the influence of independent and dependent variables formulated in research questions. The research population was conducted on 820 members of the National Police who serve at the Directorate General of Criminal Investigation of the Polda Metro Jaya which consists of 6 (six) Sub-Directorates under it. Sampling was carried out by cluster random sampling from the personnel of each sub-directorate in the Directorate of General Criminal Investigation. The results showed that the perception of the personnel in the Directorate of Criminal Investigation at the Polda Metro Jaya on the variables studied was varied, but the work environment factors greatly influenced work motivation and job satisfaction. Job satisfaction here is also closely related to the work motivation of personnel. So that all of these variables."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farha Nuraqyla Kesuma Wardhana
"Terdapat fenomena yang umum terjadi pada karyawan generasi Z, yaitu job hopping atau sering berpindah-pindah pekerjaan. Fenomena job hopping ini mencerminkan kurangnya komitmen afektif yang dimiliki oleh karyawan, di mana karyawan tidak memiliki keterikatan emosi, identifikasi, dan keterlibatan yang cukup dengan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran moderasi persepsi dukungan atasan dalam hubungan antara pekerjaan layak dan komitmen afektif sebagai usaha untuk menghadapi fenomena tersebut. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah 346 orang karyawan generasi Z berusia 20-29 tahun, berwarga negara Indonesia, sudah bekerja selama minimal 3 bulan, berstatus karyawan tetap, dan memiliki atasan langsung di tempat kerja. Uji moderasi Hayes menghasilkan temuan bahwa persepsi dukungan atasan terbukti secara signifikan memoderasi hubungan antara pekerjaan layak dan komitmen afektif (t = 2.665, p = 0.008 < 0.05). Dalam hal ini, persepsi dukungan atasan berperan dalam memperkuat hubungan antara pekerjaan layak dan komitmen afektif. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya persepsi dukungan atasan untuk meningkatkan komitmen afektif karyawan generasi Z. Selain itu, pekerjaan layak juga berperan penting untuk mengembangkan komitmen afektif yang dimiliki. Melalui usaha ini, diharapkan fenomena job hopping pada karyawan generasi Z dapat diatasi

There is a common phenomenon among Generation Z employees, known as job hopping or frequently changing jobs. This job hopping phenomenon reflects the lack of affective commitment possessed by employees, where employees do not have sufficient emotional attachment, identification, and involvement with the company. This research aims to examine the moderating role of perceived superior support in the relationship between decent work and affective commitment as an effort to deal with this phenomenon. In this research, the participants involved were 346 generation Z employees aged 20-29 years, Indonesian citizens, had worked for at least 3 months, had permanent employee status, and had a direct supervisor at work. The Hayes moderation test resulted in the finding that perceived superior support was proven to significantly moderate the relationship between decent work and affective commitment (t = 2.665, p = 0.008 < 0.05). In this case, perceived supervisory support plays a role in strengthening the relationship between decent work and affective commitment. The implications of this research highlight the importance of perceived superior support in increasing the affective commitment of generation Z employees. Additionally, decent work also plays an important role in developing their affective commitment. Through this effort, it is hoped that the job hopping phenomenon among generation Z employees can be overcome."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Bagus Pradana
"Penelitian ini akan mencoba mengeksplorasi faktor apa saja yang menjadi prediktor untuk menciptakan rasa puas mahasiswa dengan pengalaman magang mereka dengan menggunakan tiga faktor besar, yaitu karakteristik pekerjaan, karakteristik lingkungan pekerjaan, dan faktor kontekstual sebagai prediktor untuk mengukur kepuasan kerja mahasiswa selama melakukan magang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 150 mahasiswa yang terdiri dari 5 (lima) fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Adminitrasi, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia. Hasilnya, karakteristik pekerjaan, karakteristik lingkungan pekerjaan, dan faktor kontekstual masing-masing memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja mahasiswa dan setelah diuji dengan metode regresi berganda, maka didapatkan hasil bahwa ketiga faktor ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja mahasiswa. Penelitian ini diharapkan mampu untuk menjadi acuan pihak universitas maupun perusahaan untuk dalam proses pembuatan program magang bagi mahasiswa.

This study will try to explore what factors are considered to be the predictors to create a satisfaction with their internship. In this study, there are three major factors that used as predictors to measuring student job satisfaction during their internship. This study used quanitative with 150 respondents consisting of 5 (five) faculties, Faculties of Administrative Science, Faculty of Computer Science, Faculty of Engineering, Faculty of Public Health, and Faculty of Psychology, University of Indonesia. The results are job characteristics, work environment characteristics, and contextual factors each have a positive and significant relationship with student job satisfaction . Also, after being tested with multiple regression analysist, the results show that these three factors have a positive and significant effect on student job satisfaction. This research expected to be able to become a reference for universities and companies in the process of making an internship program for their students."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Rivaldi Jaya Nugraha
"ABSTRAK
Tingkat pergantian pegawai yang tinggi pada sebuah perusahaan bisa menyebabkan dampak negatif pada perusahaan tersebut seperti menurunnya tingkat produktivitas. Perusahaan akan mencoba untuk meminimalisir tingkat pergantian pegawai sebaik mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk menyelediki dampak dari Psychological Capital terhadap turnover intention pegawai. Melalui metode kuantitatif, penelitian ini menggunakan sampel dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang telekomunikasi. Untuk memberikan hasil yang representatif, pengambilan sampel menggunakan stratified sampling dan pengolahan data menggunakan SPSS dengan tambahan makro Process V 3.3 oleh Hayes. Hasil dari 257 sampel penelitian ini adalah PsyCap berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketiga variabel mediasi yaitu Job satisfaction, Work engagementdan psychological well-being. Selain itu, Terdapat efek mediasi dari PsyCap terhadap turnover intention melalui Job satisfaction, Work engagementdan psychological well-being.

ABSTRACT
A high level of employee turnover in the company might cause negativity in this company such as decreasing productivity and might take a toll on financial budget. Companies will strive to minimize the level of voluntary employee turnover where possible. PsyCap was explored in many researches related to turnover intention and was positively proven. This study aims to investigate the effects of Psychological Capital (PsyCap on employee turnover intention through three mediating variables. Quantitative methods were used, and this study extracted 257 samples from State-Owned Enterprises (BUMN) engaged in telecommunications in Indonesia. In order to better represent the company as a whole, stratified sampling was used. SPSS software was used to process the data with Process V 3.0 macro as an addition. The results of this study revealed positive & significant relationship of PsyCap towards mediating variables and significant & negative relationship between mediating variables and turnover intention. In addition, there is evidence of mediating effects of PsyCap towards turnover intention through Job satisfaction, Work engagementand psychological well-being."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Sihkristantini
"ABSTRACT
Job satisfaction has become one of the most research topics in the areas of occupational and organizational psychology. Research on its sources and outcomes has significant practical relevance for human resource management. In this research, the influence of job design on employee rsquo s level of job satisfaction was proposed. In this study, the effect of each job design determinants with the level of job satisfaction was analyzed. Looking at the general satisfaction theory by Heckman and Oldham 1975 and internal satisfaction theory by Porter and Lawler 1968 , we argue that job design determinants, namely, skill variety, task identity, task significance, autonomy, and feedback, enhance employee rsquo s level of job satisfaction. Data from the sixth EWCS shows that job design does influence employee rsquo s level of job satisfaction. However, one of job design determinant, skill variety, shows an insignificant result towards job satisfaction, while the other determinants show significant positive association toward job satisfaction.

ABSTRAK
Kepuasan kerja telah menjadi salah satu topik penelitian yang paling sering diteliti dalam bidang psikologi dalam kerja dan organisasi. Penelitian tentang sumber dan hasilnya memiliki relevansi praktis yang signifikan untuk manajemen sumber daya manusia. Dalam penelitian ini, pengaruh desain pekerjaan pada tingkat kepuasan kerja karyawan diusulkan. Dalam penelitian ini, pengaruh antara setiap determinan dari desain pekerjaan dengan tingkat kepuasan kerja dianalisis. Melihat teori kepuasan umum oleh Heckman dan Oldham 1975 dan teori kepuasan internal oleh Porter dan Lawler 1968 , kami berpendapat bahwa determinan desain pekerjaan, yaitu, variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik, meningkatkan tingkat kepuasan kerja karyawan. Data dari EWCS keenam menunjukkan bahwa desain pekerjaan memengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan. Namun, salah satu penentu desain pekerjaan, variasi keterampilan, menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan determinan lainnya menunjukkan hubungan positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Alsyifa Mawira Aura
"Flexible working arrangements (FWA) yang didukung oleh work-family culture (WFC) – dapat menjadi solusi untuk mengurangi persepsi karyawan tentang work-family conflict (WFCON) yang pada akhirnya akan meningkatkan job satisfaction (JS) karyawan. Berbagai penelitian menunjukkan pentingnya intervensi organisasi untuk mendukung keterkaitan antara peran pekerja dalam kehidupan pribadi dan profesional karyawannya. Belum banyak penelitian tentang topik ini di Asia dimana kasus work-family conflict lebih banyak dialami oleh karyawan perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh hubungan antara FWA dan WFC dengan memediasi WFCON terhadap JS karyawan wanita. Penelitian ini menggunakan hasil survei terhadap 295 karyawan wanita dari perusahaan jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) sebagai metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan wanita memiliki persepsi positif tentang flexible working arrangements (FWA), yang memengaruhi job satisfaction (JS) secara keseluruhan. Variabel work-family culture (WFC) berperan signifikan dalam meningkatkan kepuasan kerja dengan mengurangi work-family conflict (WFCON). Sedangkan pada hubungan pengaruh tidak langsung, diidentifikasi bahwa WFCON memediasi hubungan WFC terhadap JS serta pada hubungan FWA terhadap JS. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa penelitian bagi manajer SDM khususnya pada organisasi tentang dampak penerapan FWA dan budaya kerja-keluarga bagi JS melalui peran mediasi konflik kerja-keluarga untuk dapat menggali lebih jauh terkait hal-hal tersebut.

Reduced employee perceptions of work-family conflict (WFCON) can be achieved by flexible working arrangements (FWA) supported by work-family culture (WFC), which will ultimately lead to an increase in job satisfaction (JS). Several studies highlight the value of organizational interventions in establishing connections between employees' roles in their personal and professional life. Yet, research on this subject is lacking in Asia, where female employees are more likely to face work-family conflicts. This research aims to clarify how FWA and WFC affect on JS of female employees through the mediating role of WFCON. This study uses the results of a survey of 295 female employees from Information and Communication Technology (ICT) service companies using Structural Equation Modeling (SEM) as a data analysis method. The results showed that most female employees positively perceived flexible working arrangements (FWA), which influenced overall job satisfaction. The work-family culture variable plays a significant role in increasing job satisfaction by reducing work-family conflict. In the indirect influence relationship, the identification of WFCON mediates the relationship between WFC and JS also between FWA and JS. This research is expected to contribute to the form of research for HR managers, especially in organizations about the impact of implementing FWA and work-family culture for JS through the mediation role of work-family conflicts to be able to explore further related to these things."
Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>