Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110497 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hestuti Eni
"Peningkatan produksi minyak tahap lanjut (EOR) perlu dilakukan pada lapangan minyak tua dengan kandungan minyak masih tinggi. Injeksi kimia, khususnya surfaktan sebagai bagian dari aplikasi EOR sudah terbukti mampu meningkatkan perolehan minyak dari lapangan minyak tua. Dewasa ini surfaktan berbasis minyak sawit mulai dikembangkan. Selain surfaktan ini mampu menurunkan tegangan antarmuka sebagaimana yang dipersyaratkan surfaktan sebagai chemical EOR, ketersediaan minyak sawit yang melimpah dan merupakan bahan baku yang terbarukan juga menjadi alasan mengapa dilakukan penelitian sintesa surfaktan berbasis minyak sawit untuk aplikasi EOR ini. Beberapa surfaktan berbasis minyak sawit disintesa, yaitu surfaktan MES, BES dan PDS. Ada tiga varian surfaktan PDS yaitu PDSH1, PDSH2 dan PDSH3. Parameter uji screening seperti kompatibilitas, tegangan antarmuka (IFT), filtrasi, dan ketahanan panas dilakukan sebelum diaplikasikan pada lapangan minyak intermediet. Dari kelima varian surfaktan, didapatkan formula terbaik 1% surfaktan PDSH3 yang memenuhi criteria pada uji screening. Karakterisasi FTIR dan analisa gravimetri thermal dilakukan untuk menentukan gugus fungsi sulfonat dan mengukur degradasi perubahan massa surfaktan terhadap panas. Uji injeksi kimia skala laboratorium dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan perolehan minyak yang dihasilkan."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Archivito Aryo Santoso
"Kurangnya perhatian terhadap prosedur yang tepat dalam sistem perencanaan dan pengendalian adalah salah satu penyebab utama keterlambatan banyak proyek. Dalam Proyek Eksplorasi Lapangan Gas di Papua Barat, keterlambatan adalah salah satu masalah utama yang terjadi. Keterlambatan proyek selama periode pengeboran eksplorasi menyebabkan banyak kerugian terutama terkait dengan keterlambatan dalam periode monetisasi lapangan gas tersebut, sedangkan durasi kontrak bagi hasil produksi untuk lapangan gas tersebut dengan pemerintah Indonesia tidak dapat diperpanjang dalam waktu dekat.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengembangan prosedur perencanaan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja waktu proyek pengeboran sumur gas di Lapangan Gas XYZ dengan menggunakan sistem keilmuan manajemen proyek berdasarkan PMBOK 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis risiko menggunakan studi kasus operasi pengeboran eksplorasi Lapangan Gas XYZ dan juga survei untuk menentukan risiko dominan yang dapat memengaruhi kinerja waktu proyek. Selanjutnya, tindakan preventif dan korektif akan dirancang dan direkomendasikan untuk mengembangkan prosedur proyek pengeboran sumur gas sehingga kinerja waktu dapat ditingkatkan.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga aspek yang diperlukan untuk pengembangan perencanaan dan pengendalian prosedur proyek pengeboran sumur di lapangan gas XYZ; sistem manajemen risiko proyek yang diterapkan pada semua fase siklus hidup proyek, penerapan Project Management Software dan dimasukkannya analisis risiko komunikasi proyek dalam sistem manajemen risiko proyek. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada ABC Co. selaku kontraktor yang mengelola Lapangan Gas XYZ dalam menentukan dan melakukan peningkatan kinerja operasi pengeboran dan penyelesaian sumur pengembangan dan juga sumur produksi yang akan dilakukan di masa depan.

Lack of attention to proper procedures in the planning and controlling system is one of the main causes of delay of many projects. In the exploration project of gas field in West Papua, delay is one of the main problems that occur. Project delays during the exploration drilling period caused many losses mainly related to delays in the monetization period of the gas field, while the duration of the production sharing contract for the gas field with the Indonesian government cannot be extended in the near future.
This research was conducted to provide development of the project planning and control system procedures for to improve the time performance of gas wells drilling projects on the XYZ Gas Field by using project management scientific principles based on the PMBOK 2017. The method used in this research is a risk analysis using a case study of XYZ Gas Field exploration drilling operations and also a survey to determine the dominant risk that can affect time performance of the project. Furthermore, preventive and corrective actions will be designed and recommended to develop the well drilling project procedures so that time performance can be improved.
The results in this research indicate that there are three aspects needed for the development of planning and controlling procedures of well drilling projects in the XYZ gas field; the project risk management system that is applied to all phases of the project life cycle, the application of a project management software and inclusion of project communication risk analysis in the risk management system. The results of this study can provide input to ABC Co., the contractor managing the XYZ Gas Field in determining and making improvements to the performance of the drilling operation and completion of the development well and also the production well that will be carried out in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusep Kartiwa Caryana
"ABSTRAK
Tol Laut untuk memperkuat jalur pelayaran telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Implementasi tol laut akan meningkatkan konsumsi Minyak Bakar, Minyak Solar dan listrik di dalam negeri. Untuk menjamin kesinambungan program implementasi tol laut, peningkatan konsumsi Minyak Bakar dan Minyak Solar dapat diantisipasi melalui Program Prioritas Penyediaan Minyak Bakar dan Minyak Solar yang diusulkan dalam KebijakanCadangan Penyangga Bahan Bakar Minyak yaitu: 1. Penyelesaian Peraturan Presiden tentang Cadangan Penyangga dan Cadangan Operasional Minyak dan Gas Bumi. 2. Penyelesaian Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Cadangan Penyangga dan Cadangan Operasional Minyak dan Gas Bumi. 3. Penugasaan Badan Usaha Milik Negara untuk Penyediaan Cadangan Penyangga Minyak Bakar dan Minyak Solar. 4. Penugasaan Badan Usaha Niaga Umum Bahan Bakar Minyak oleh BPHMIGAS untuk Penyediaan Cadangan Operasional. Minyak Bakar dan Minyak Solar. 5. Pelaksanaan Mandatori Biofuel sesuai Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2015. Sedangkan peningkatan konsumsi listrik Untuk kesinambungan implementasi tol laut dapat diantisipasi melalui Program Prioritas Penyediaan Listrik yang diusulkan yaitu: 1. Produksi listrik di seluruh wilayah pelabuhan tol laut sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan TenagaListrik (RUPTL) PT PLN (PERSERO) 2015-2024 serta Penyediaan kebutuhan listrik tambahan di wilayah pelabuhan tol laut Batu Ampar Batam dan Teluk Bayur. 2. Pelaksanaan Mandatori Biofuel pada penyediaan listrik sesuai Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2015."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Usman
"ABSTRAK
Makalah ini membahas studi kasus sebuah lapangan minyak yang memerlukan pengembangan tahap lanjut untuk optimisasi faktor perolehan namun terkendala oleh ketersedian lahan. Letak lapangan minyak tumpang tindih dengan konsesi batubara. Studi ini bertujuan menentukan skenario pengembangan lapangan tahap lanjut sehingga factor perolehan minyak optimal dan pada saat yang sama produksi batubara juga optimal. Berdasarkan rencana operasi penambangan serta geologi area tumpang tindih, sumur-sumur pengembangan yang terdiri atas sumur produksi dan injeksi berarah diletakkan dalam satu kluster pada area antiklin radius 500 meter. Lokasi sumur aktif juga terletak dalam kluster ini. Metode simulasi reservoir digunakan untuk evaluasi berbagai skenario pengembangan lapangan. Model simulasi reservoir divalidasi dengan metode kesetimbangan materi dan penyelarasan dengan data produksi. Skenario yang menghasilkan faktor perolehan minyak paling optimal adalah dengan menggunakan lima sumurproduksi eksisting, satu sumur injeksi eksisting, empat sumur produksi, dan satu sumur injeksi tambahan. Sumur-sumur tambahan didesain sebagai sumur berarah. Faktor perolehan minyak yang diperoleh sebesar 23.7% atau mengalami kenaikan 6.7% dibandingkan faktor perolehan pada akhir penyelarasan. Pendekatan yang dikembangkan dalam studi kasus ini dapat menjadi model dalam optimasi perolehan minyak dan gas bumi pada wilayah kerja tumpang tindih."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Azarine Zahra, Author
"Pada tahun 2030 Indonesia memiliki target untuk minyak dan gas bumi sebesar 1 juta barrel per hari (bph). Untuk mencapai target tersebut dilakukan strategi eksplorasi hidrokarbon pada lapangan yang telah terproduksi sebelumnya. Lapangan Y yang terletak di Cekungan Sumatera Selatan, merupakan lapangan yang menghasilkan minyak dan gas bumi. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi reservoir pada zona target Res#9 dan Res#7 yang terletak di formasi Air Benakat. Penelitian ini dilakukan dengan integrasi metode seismik yaitu Inversi akustik impedansi dan atribut RMS amplitudo. Berdasarkan hasil pengolahan data dan interpretasi menunjukan bahwa zona yang diindikasikan merupakan reservoir berasosiasi dengan amplitudo yang tinggi dan memiliki nilai akustik impedansi 6000 - 8000 [kPa.s/m]. Berdasarkan hasil analisa sensitivitas pada data log nilai P - Impedance tidak dapat memisahkan antara batuan pasir dan serpih. Hal ini disebabkan litologi penyusun pada daerah penelitian adalah batuan pasir dengan keberadaan batuan serpih yang cukup dominan.

In 2030, Indonesia aims to produce 1 million barrels of oil and gas per day (bpd). To achieve this goal, an exploration strategy in a previously produced field is implemented. Field Y is an oil and gas producing field in the South Sumatra Basin. Reservoirs were performed in the Res#9 and Res#7 target zones of the Air Benakat formation in this study. This research is conducted by integrating seismic methods, namely acoustic inversion of impedance and RMS amplitude attributes. Results Based on the data and interpretation, the indicated zone is a high amplitude associated reservoir with an acoustic impedance of 6000 - 8000 [kPa.s/m]. The sensitivity analysis of the log data shows that the P - Impedance value cannot distinguish between sandstone and shale. This is due to the field resesearch lithology, which is sandstone with a fairly dominant presence of shale."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book presents selected papers from the 7th International Field Exploration and Development Conference (IFEDC 2017), which focus on upstream technologies used in oil & gas development, the principles of the process, and various design technologies. The conference not only provides a platform for exchanging lessons learned, but also promotes the development of scientific research in oil & gas exploration and production. The book will benefit a broad readership, including industry experts, researchers, educators, senior engineers and managers."
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20501788
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Sampora
"Teknik Enhanced Oil Recovery EOR menggunakan injeksi kimia dengan surfaktan anionik berperan dalam meningkatkan perolehan residu minyak, khususnya di daerah reservoar yang memiliki karakteristik tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk surfaktan anionik dari asam oleat dan polietilen glikol 400, sesuai dengan karakteristik yang diperlukan pada teknik EOR. Surfaktan anionik dihasilkan melalui esterifikasi asam oleat dan polietilen glikol 400 pada berbagai suhu 120 C; 140 C; dan 150 C . Setelah esterifikasi, proses dilanjutkan dengan reaksi sulfonasi pada perbandingan mol 1 : 1; 1 : 1,05; dan 1 : 1,5 dan waktu pencampuran 2 jam; 4 jam; dan 6 jam . Karakterisasi kimia dan fisik dilakukan dengan metode titrasi dan melalui pengukuran : Fourier Transform Infra Red FTIR ; Nuclear Magnetic Resonance NMR ; Particle Size Analyzer PSA ; dan Spinning Drop Interfacial Tensiometer TX 500.
Hasil optimum esterifikasi Polietilen glikol dioleat PDO adalah pada suhu 150 C dan waktu 6 jam, dengan hasil bilangan asam, ester, penyabunan, dan iod, masing-masing 61,78 mgKOH/g sampel; 56,28 mg HCl/g sampel; 105,73 mgKOH/g sampel; dan 63,21 gr I2/100 g sampel. Sedangkan optimasi sulfonasi PDOS diperoleh dari perbandingan mol 1:1 dan waktu pencampuran 4 jam, dengan hasil analisa bilangan asam, ester, penyabunan, iod masing-masing sebesar 23,95 mgKOH/g sampel; 144,42 mgHCl/g sampel; 89,19 mgHCl/g sampel; dan 33,80 g I2/100 g sampel. Spektrum FTIR dan hasil analisa H-NMR menunjukkan bahwa senyawa ester dan sulfonasi telah terbentuk. Karakterisasi partikel PDOS menghasilkan ukuran partikel 4,723 ?m, potensial zeta -78,8 mV, dan tegangan antar muka IFT sebesar 0,0031 mN/m.

Enhanced Oil Recovery EOR technique through chemical injection using an anionic surfactant improves the recovery of oil residues, particularly in a reservoir area that has certain characteristics. The present study aimed to develop an aninoic surfactant producted by oleic acid and polyethylene glycol 400, which corresponds to the characteristics required in the EOR technique. The anionic surfactant was synthesized by esterification of oleic acid and polyethylene glycol 400 at various temperatures 120 C 140 C and 150 C . After esterification, the process was then continued by sulfonation at various mole ratios 1 0,5 1 1 and 1 1,5 and mixing times 2 hours 4 hours and 6 hours . Chemical and physical characterization were performed by titration method and a number of measurements Fourier Transform Infra Red FTIR Nuclear Magnetic Resonance NMR Particle Size Analyzer PSA and Interfacial Tensiometer TX 500.
The optimum results of the esterification of Polyethylene glycol dioleate PDO were achieved at the temperature of 150 C and time of 6 hours, with acid number, ester, saponification, and iod yields 61,78mgKOH g sample 56,28 mgHCl g sample 105,73 mgKOH g sample 63,21 g I2 100 g sample respectively. While sulfonation optimization PDOS was obtained at 1 1 mole ratio and 4 hours mixing time, with the results of acid number, ester, saponification, and iod yields 23,95 mgKOH g sample 144,42 mgHCl g sample and 89,19 mgKOH g sample and 33,80 gr I2 100 g sample respectively. FTIR spectra and H NMR analysis showed that ester and sulfonation compounds were formed. Characterization of PDOS particles showed that the particle size was 4,723 m, zeta potential was 78,8 mV, and interfacial tension IFT was 0,0031 mN m.Key words EOR, polymer injection, anionic surfactant, oleic acid, polyethylene glycol 400, esterification, sulfonation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Arief Wibowo
"Tingkat produksi minyak bumi Indonesia saat ini kurang lebih sekitar 830 ribu BOPD yang akan semakin menurun apabila tidak terdapat penemuan cadangan baru atau dengan melakukan optimasi pengembangan lapangan tahap lanjut. Dari data Original Oil in Place OOIP , sisa cadangan minyak Indonesia masih memiliki unrecoverable/remaining oil in place sebesar 46,42 milyar barel. Studi Analisis Penerapan Enhanced Oil Recovery EOR Pada Lapangan ldquo;X rdquo; dilakukan untuk mendapatkan 2 dua kandidat metode EOR yang dapat diterapkan dengan melakukan screening metode EOR serta melakukan 2 dua skenario perhitungan evaluasi keekonomian berdasarkan skema Bagi Hasil Production Sharing Contract PSC dan skema Bagi Hasil Gross Split GS dengan mempertimbangkan indikator keekonomian NPV, IRR, POT, dan PI.
Hasil screening metode EOR yang dapat diterapkan pada Lapangan ldquo;X rdquo; yaitu metode injeksi polimer dan injeksi Alkaline Surfactant Polymer ASP . ASP merupakan metode EOR yang tepat untuk dapat diterapkan pada Lapangan ldquo;X rdquo; secara teknis dan keekonomian. Skema Bagi Hasil GS lebih ekonomis dengan revenue sebesar US 659,56 juta, NPV pada tingkat discount rate 10 sebesar US 10,27 juta, IRR sebesar 15,77 , POT selama 6,96 tahun serta PI sebesar 1,29. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi rekomendasi bagi Kontraktor dan Pemerintah dalam menentukan alternatif kebijakan terhadap skema bagi hasil PSC agar penerapan metode EOR dapat dilaksanakan.

Indonesian oil production is currently around 830 thousand BOPD and will decrease if there no new reserves discovery or by doing enhanced recovery optimization. From Original Oil in Place OOIP data, Indonesian remaining oil reserves still have unrecoverable remaining oil in place of 46.42 billion barrels. Study Analysis of Enhanced Oil Recovery EOR Application In Field X was conducted to obtain 2 two candidate EOR methods that can be applied by screening EOR method and performing two scenarios of economic evaluation calculation based on Production Sharing Contract PSC scheme and Gross Split GS scheme considering economic indicators NPV, IRR, POT, and PI.
Screening results of EOR methods that can be applied on Field ldquo X rdquo are Polymer injection and Alkaline Surfactant Polymer ASP injection. ASP is an appropriate EOR method to apply on Field X technically and economically. The GS Sharing Scheme is more economical with revenue of US 659.56 million, NPV at 10 discount rate of US 10.27 million, IRR of 15.77 , POT for 6.96 years and PI of 1.29. This study results are expected to be a recommendation for Contractor and Government in determining the policy alternatives to the PSC revenue sharing scheme in order to implement the EOR method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Irawan
"Telah dilakukan kegiatan penelitian sistesis bio-polimer dari turunan minyak sawit dalam hal ini adalah asam oleat. Metoda proses polimerisasi pembuatan bio polimer oleat yaitu polimerisasi kationik melalui beberapa 2 tahap. Tahap 1 (kesatu) yaitu pembuatan metil ester melalui reaksi esterifikasi asam oleat dengan metanol. Kondisi optimum reaksi esterifikasi dilakukan pada temperatur 70-80oC, waktu proses selama 4 jam, penambahan katalis asam sulfat (H2SO4) sebanyak 1% dari berat total reaktan dan perbandingan ratio antara asam oleat dan methanol sebesar 1 : 3.
Konversi reaksi pembentukan metil ester oleat sebesar 97%. Tahap 2 (kedua) yaitu proses polimerisasi metil ester oleat. Proses optimum polimerisasi metil ester dilakukan pada suhu 140 oC selama 15 jam dengan katalis BF3.2H2O sebanyak 3% dari berat total reaktan, konversi reaksi yang terbentuk sebesar 66%. Produk bio-polimer yang dihasilkan dianalisa menggunakan FTIR dan H-NMR. Berat molekul dari polimer ester oleat sebesar 7588,4 gr/mol dengan menggunakan metoda viskometrik.

Has been done research activities sistesis bio-polimer of the derivatives palm oil in this case is oleic acid.The process of making method polymerization bio polymer the cationic oleic polymerization through 2 stages. The 1 (one) that is making methyl ester by a reaction esterification oleic acid with methanol.The steady reaction esterification done at the temperature 70-80oC, when the process during, 4 hours adding a catalyst sulphuric acid ( H2SO4 ) as many as 1 % of the total weight ratio a reactant and the difference between oleic acid and methanol of 1:3.
Conversion reaction methyl ester oleic formation of 97 %. Phase 2 (two) the process of polymerization methyl ester oleic.The optimum polymerization methyl ester done on the temperature 140oC for 15 hours with a catalyst BF3.2H2O as much as 3 % of the total weight of a reactant, conversion reaction formed by 66%. The product bio-polimer produced analysis using FTIR and H-NMR. Molecular weight of polymers ester oleic of 7588 using viscometric method.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi
"Gas CO2 merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap. Dalam rangka mengurangi emisi gas CO2, Indonesia menandatangani Paris Agreement untuk mencegah terjadinya perubahan iklim. Di samping itu, Indonesia memiliki target untuk meningkatkan produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari pada tahun 2030. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis risiko investasi proyek carbon capture untuk pemanfaatan enhanced oil recovery (EOR) di lapangan minyak wilayah Sumatera Selatan. Teknologi carbon capture yang digunakan adalah proses absorpsi menggunakan pelarut monoethanolamine (MEA). Hasil yang didapatkan dari penelitian adalah levelized cost carbon capture sebesar $32,25/ton CO2, levelized cost carbon compression sebesar $8,01/ton CO2, levelized cost carbon transport sebesar $39,51/ton CO2, dan levelized cost carbon injection & storage sebesar $5,64/ton CO2. Nilai parameter kelayakan investasi proyek yang didapatkan adalah net present value (NPV) sebesar $3.490.642.472,36, internal rate of return (IRR) sebesar 22,81%, profitability index (PI) sebesar 1,06, dan payback period (PBP) sebesar 7 tahun. Dengan derajat keyakinan 85% pada simulasi Monte Carlo, hasil distribusi keempat nilai parameter kelayakan investasi masih masuk dalam kriteria aman yang menandakan proyek layak untuk dijalankan. Aspek yang paling berpengaruh terhadap hasil parameter investasi adalah harga minyak, harga pipa, dan discount rate.

CO2 gas is the cause of global warming. CO2 gas is produced from coal-fired power plants. In order to reduce CO2 gas emissions, Indonesia signed the Paris Agreement to prevent climate change. Meanwhile, Indonesia has a target to increase oil production to 1 million barrels per day by 2030. Therefore, this study analyzes the investment risk of carbon capture projects for enhanced oil recovery (EOR) utilization in oil fields in the South Sumatra region. The carbon capture technology used is an absorption process using monoethanolamine (MEA) solvent. The results obtained are levelized cost carbon capture by $32.25/ton CO2, levelized cost carbon compression by $8.01/ton CO2, levelized cost carbon transport by $39.51/ton CO2, and levelized cost carbon injection & storage by $5.64/ton CO2. The project investment parameter obtained are net present value (NPV) of $3,490,642,472.36, internal rate of return (IRR) of 22.81%, profitability index (PI) of 1.06, and payback period (PBP) of 7 years. With a degree of confidence at 85% in the Monte Carlo simulation, the results of the fourth investment parameter are still categorized as acceptable, indicating that the project is feasible to run. The most impactful aspects of the results are oil price, pipeline price, and discount rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>