Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayuddin
"ABSTRAK
Masyarakat Gorontalo pada umumnya masih mengandalkan fornitur meja dan kursi yang terbuat dari rotan, Namun seiring dengan perkembangan hasil produk meja dan kursi dari rotan tersebut sudah mulai ditinggalkan, salah satu penyebabnya adalah berkembangnya desain furnitur yang lebih meyakinkan dari bahan yang lain seperti kayu dan alumunium. Pengabdian masyarakat ini (IBM) akan memberikan solusi redesain untuk meja dan kursi yang terbuat dari rotan dengan memperhatikan tiga konsep utama, yaitu efesiensi, estetis, dan fungsional. Dengan konsep ini dapat menghasilkan produk meja dan kursi yang lebih inovatif, kuat, dan memiliki estetika yang lebih tinggi sehingga menjadi produk yang unggul dalam berkompetisi. Target khusus yang ingin dicapai adalah terjadinya peningkatan: 1) pengetahuan dan keterampilan tentang mendesain meja dan kursi dari rotan dengan menggunakan tiga konsep, yaitu efisiensi, estetis, dan fungsional, 2) peningkatan pendapatan pengrajin meja dan kursi dari rotan. Selain target tersebut, juga terjadinya perbaikan administrasi pengrajin dan manajemen pemasaran. Metode yang digunakan adalah pelatihan maupun pendampingan secara langsung kepada pengrajin tentang strategi dan teknik dalam pembuatan meja dan kursi yang terbuat dari rotan. Hasil yang diharapkan akan terjadinya peningkatan harga jual sehingga kesejahteraan pengrajin meja dan kursi menjadi lebih baik di masa yang akan datang."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supangkat, Budiawati
"ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui mengapa usaha kerajinan peci di Ulujami tidak mengalami kemajuan walaupun telah mendapat bantuan dari pemerintah, dengan meneliti apakah ada mental dan tingkah laku kewiraswastaan di antara para pengrajin peci tersebut.Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa: (1) para pengrajin peci di Ulujami pada umumnya belum mempunyari mental dan tingkah laku kewiraswastaan; mereka yang mempunyai mental dan tingkah laku kewiraswastaan hanya sangat terbatas jumlahnya; dan bahwa (2) para pengrajin peci hanya akan maju apabila ada pemimpin yang dianggap cocok oleh sebagian besar dari para pengra_jin peci tersebut. Mengenai masalah kesimpulan pertama ialah masalah bahwa para pengrajin peci di Ulujami tidak mempunyai men_ital dan tingkah laku kewiraswastaan adalah kesimpulan yang saya depat dengan meneliti kelima ciri tingkah laku kewiraswastaan yang dikemukakan oleh M.Amin Aziz. Apabila dilihat dari soal kemampuan para pengrajin peci untuk menemu_kan atau mencari ide Baru secara perseorangan, makes: kemampuan itu sangat sedikit dan hanya ada di antara para pengrajin peci yang tergolong pengusaha besar. Hal ini

"
1984
S12685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yubitrie Mauren
"Tesis ini mengkaji peran Inovasi Merek dan Persepsi Kualitas dalam membentuk Nilai Persepsi di pasar Indonesia. Penelitian ini melibatkan partisipan dari semua jenis kelamin yang berusia di atas 18 tahun, yang diminta untuk mengidentifikasi merek yang memiliki hubungan erat dengan mereka, tanpa memandang industri atau kategori produknya. Data dari 231 responden dianalisis menggunakan perangkat lunak SmartPLS 3.2.9. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Inovasi Merek berpengaruh positif terhadap Persepsi Kualitas dan Nilai Persepsi, sementara Persepsi Kualitas berpengaruh positif terhadap Nilai Persepsi. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara Pengalaman Merek, Kepribadian Merek, dan Nilai Persepsi. Hasil ini menyarankan bahwa merek-merek sebaiknya berfokus pada meningkatkan inovasi mereka untuk meningkatkan Persepsi Kualitas dan, akhirnya, Nilai Persepsi. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami persepsi konsumen dan memberikan wawasan bagi pemasar merek untuk mengembangkan strategi efektif di pasar Indonesia.

This thesis examines the role of Brand Innovativeness and Perceived Quality in shaping Perceived Value in the Indonesian market. The study includes participants of any gender above 18 years old who were asked to identify a brand they have a close connection to, regardless of industry or product category. Data from 231 respondents were analyzed using SmartPLS 3.2.9 software. The findings indicate that Brand Innovativeness positively influences Perceived Quality and Perceived Value, while Perceived Quality positively influences Perceived Value. However, no significant relationships were found between Brand Experience, Brand Personality, and Perceived Value. These results suggest that brands should focus on enhancing their innovativeness to improve Perceived Quality and, subsequently, Perceived Value. This research contributes to understanding consumer perceptions and provides insights for brand marketers to develop effective strategies in the Indonesian market. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soma Somantri
"Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17.508 pulau, memiliki 5,8 juta km2 perairan laut (terluas di antara negara-negara Asia), serta memiliki 81.000 km garis pantai (terpanjang di dunia). Wilayah perairan Indonesia terdiri dari 0,3 juta km2 perairan Wilayah; 2,8 juta km2 perairan Pedalaman dan 2,7 km2 perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEE). Wilayah perairan Indonesia mengandung potensi sumberdaya ikan yang sangat penting arti, peranan, dan manfaatnya sebagai modal dasar pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Potensi sumberdaya ikan laut, berdasarkan basil kajian Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut tahun 1998, adalah sebesar 6,258 juta ton/tahun di Perairan Indonesia dan sebesar 1,931 juta ton/tahun di perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. Namtun demikian, potensi sumberdaya perikanan laut yang demikian besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Realisasi produk.si ikan laut Indonesia masih jauh dari potensinya, yaitu 3,637 juta ton atau 58,85% pada tahun 1997 dan 4.069,42 juta ton atau 63,49% pada tahun 2001.
Visi pembangunan perikanan tangkap adalah mengembangkan usaha perikanan tangkap yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempunyai daya saing, serta memanfaatkan sumberdaya secara efisien dan berkelanjutan. Selanjutnya visi tersebut dijabarkan kedalam 4 visi, yaitu : (1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan; (2) Menjaga kelestarian sumberdaya ikan serta Iingkungannya; (3) Membangun usaha perikanan tangkap yang berdaya saing; dan (4) Meningkatkan peran Sub Sektor Perikanan Tangkap terhadap pembangunan perekonomian nasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Arrahma Fesya
"Penggunaan merek selain untuk memperdagangkan produk pemilik merek yang berhak juga dapat digunakan sebagai petunjuk deskriptif untuk produk lain di e-commerce. Penggunaan merek sebagai petunjuk deskriptif dibagi menjadi dua yakni dengan itikad baik dan itikad tidak baik. Dalam skripsi ini, dibahas bahwa penggunaan merek sebagai petunjuk deskriptif dapat diduga sebagai pelanggaran jika adanya itikad buruk dalam hal bertujuan meniru, memalsukan, atau membonceng merek dan membingungkan pasar. Merek dilindungi berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk perdagangan di platform e-commerce dan dapat dilakukan beberapa upaya berupa upaya hukum dan non-hukum berupa kebijakan penghapusan terhadap pihak yang menggunakan merek dengan itikad tidak baik.

The usage of a mark besides for selling products of the rightful brand owner can also be used as a descriptive guide for other products in e-commerce. The use of the mark as a descriptive guide is divided into two, namely in good faith and in bad faith. In this thesis, it is discussed that the use of a mark as a descriptive guide can be suspected as a violation if there is bad faith in terms of the aim of imitating, falsifying, or piggybacking on the brand and confusing the market. Marks are protected based on laws and regulations for trading on e-commerce platforms and several efforts can be made in the form of legal and non-legal efforts in the form of policies to remove those who use the mark in bad faith."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Harmain
"Penelitian ini dilakukan di Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi yang memiliki pengrajin batu mulia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran pengrajin batu mulia, daerah asal bahan batu mulia, tujuan distribusi batu mulia dan kualitas batu mulia. Metode yang digunakan adalah analisis tetangga terdekat terkait sebaran pengrajin batu mulia serta analisis deskriptif terkait daerah asal bahan batu mulia, daerah tujuan distribusi batu mulia dan kualitas batu mulia. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa persebaran pengrajin batu mulia di Desa Datarnangka menunjukkan pola mengelompok karena keberadaan pengrajin yang terhubung dengan permukiman. Sedangkan daerah asal bahan batu mulia terbagi atas skala lokal, skala regional dan skala nasional. Daerah tujuan distribusi batu mulia terbagi atas skala lokal, skala regional, skala nasional dan skala internsional. Kualitas batu mulia terbagi atas warna batu mulia, motif batu mulia, bentuk batu mulia dan tingkat kekerasan batu mulia.

The research is located in Datarnangka Village, Sagaranten Sub-District, Sukabumi Regency which is have gemstone craftsmans. The research aims to acknowledge the pattern of spatial dissemination of gemstone craftsmans, gemstone origins, distribution aims and gemstone qualities. The research methods is by using nearest neighbor analysis related to the dissemination of gemstone craftsmans and by using descriptive analysis related to gemstone origins, distribution aims and also gemstone qualities. The research output is the spatial dissemination of craftsmans in Datarnangka Village shows the clustered pattern due to the craftsmans existence connected to the settlements. Gemstone origins are divided into local, regional and national. Distribution aims are divided ito local, regional, national dan international. Gemstone qualities are divided into color, motive, shape and hardness level."
2016
S62724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Putri
"Eutrofikasi di Teluk Jakarta sudah terjadi selama kurun waktu 20 tahun belakangan. Pencemaran ini berdampak pada dinamika produksi ikan di ZPI Nelayan Kecil Muara Angke yang diamati sejak tahun 2019—2023. Dari masalah tersebut, penelitian ini berusaha mengidentifikasi dinamika spatio-temporal eutrofikasi menggunakan metode penginderaan jauh, serta mengaitkannya dengan produksi ikan di ZPI Nelayan Kecil Muara Angke. Pola eutrofikasi di ZPI Nelayan Kecil Muara Angke secara konsisten diidentifikasi di kawasan PIK, Muara Angke, dan dermaga peti kemas Pelindo II, disertai dengan tingginya konsentrasi klorofil-a di pesisir hingga bagian tengah zona penangkapan ini. Hubungan antara eutrofikasi dan produksi ikan berdasarkan nilai koefisien r = -0,032 dan p-value = 0,856. Hasil interpretasi keduanya menunjukkan bahwa hubungan eutrofikasi dan produksi ikan berbanding terbalik, tergolong lemah, dan tidak memiliki hubungan.

Eutrophication in Jakarta Bay has been happening recently for 20 years. This water pollution has impacted to fish production dynamics in Muara Angke small-scale fishermen’s fishing ground which has been observed from 2019—2023. Based on this issue, this research attempted to identify dynamics spatio-temporal eutrophication utilized remote sensing method and correlate it with fish production in Muara Angke small scale fishermen’s fishing ground. Eutrophication pattern in this zone consistently identified from west to east, at PIK district, Muara Angke harbor, and Pelindo II container dock, respectively. And it also followed by the increased chlorophyll-a concentration nearby the coastline to the middle zone of fishing ground. Correlation or r coefficient between eutrophication and fish production is -0,032 and 0,856 for the p-value. Interpretation from both value shows that correlation between eutrophication and fish production inversely proportional and classified as a weak correlation. While, based on p-value, both variables are not related at all. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzaki Abubakar
"Pendahuluan: Prevalensi sirosis tinggi di Indonesia yang mayoritas populasinya adalah muslim. Pada saat menjalani puasa Ramadhan yang merupakan kewajiban umat muslim terjadi berbagai proses metabolik yang dapat mempengaruhi keadaan klinis, nutrisi dan bokimiawi pasien sirosis hati . Penelitian tentang efek puasa Ramadhan pada pasien sirosis hati di Indonesia belum pernah dilakukan.
Tujuan: Untuk mengetahui perubahan status nutrisi, status fungsi hati, pembentukan badan keton dan keseimbangan nitrogen pada pasien sirosis hati yang menjalankan puasa Ramadhan.
Metode: Penelitian "pre dan post" dengan consecutive sampling dilakukan pada pasien sirosis hati yang berpuasa Ramadhan. Penilaian status fungsional hati dengan skor Child-Pugh (CP), antropometrik dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT), ketebalan triceps skinfold (TSF) menggunakan kaliper Holtain, mid-arm muscle circumference, asupan makanan 24 jam, kadar 3-β-hidroksi butirat darah, serta pengukuran ekskresi nitrogen urin 24 jam, dilakukan pada minggu ke-4 Ramadhan dan 4 minggu pasca Ramadhan.
Hasil: Didapatkan 24 pasien sirosis hati, 16 orang (66,7%) laki-laki dan 8 orang (33,3%) perempuan yang menjalankan puasa Ramadhan dengan rerata umur 60 tahun. Etiologinya virus hepatitis B 54,2%, hepatitis C 20,8%, dan penyebab yang tidak diketahui 25%. Status fungsi hati CP A 19 orang (79,2%), CP B 2 orang (8,3%), dan CP C 3 orang (12,5%). Tidak ada perubahan skor CP pasca Ramadhan. Rerata (SD) IMT, ketebalan TSF, MAMC saat puasa Ramadhan berturut-turut adalah 25,112 (4,05) kg/m2, 7,40 (3,61) mm, 25,77 (3,077) cm dan pasca Ramadhan berturut-turut 25,25 (4,01) kg/m2 (p = 0,438), 7,89 (4,33) mm (p=0,024), 25,96 (3,42) cm (p=0,228). Kadar 3-β-hidroksi butirat darah saat Ramadhan adalah 0,14 (0.07) mmol/L, pasca Ramadhan 0,11 (0.09) mmol/L (p=0,166). Rerata (SD) keseimbangan nitrogen saat puasa Ramadhan 2,44 (2,93) gram/24 jam, pasca Ramadhan 0,51 (3,16) gram/24 jam (p=0,037).
Simpulan: Tidak ada pebedaan status fungsi hati dan kadar 3-β-hidroksi butirat darah pada saat dan pasca Ramadhan. Indeks massa tubuh dan ketebalan TSF membaik pasca Ramadhan. Keseimbangan nitrogen lebih positif saat Ramadhan. Puasa Ramadhan tampaknya tidak membahayakan pasien sirosis hati terutama pada kondisi fungsi hati yang terkompensasi.

Introduction: The prevalence of cirrhosis is high in Indonesia which most of are predominantly moslems. There were various metabolic changes happened in Ramadhan fasting that obligated for moslems that could influence clinical, nutritional, and biochemistry condition of cirrhotic patients.The study of effects of Ramdhan fasting in cirrhotics patients (pts) in Indonesia has never been investigated.
Aim of Study: To evaluate changes of liver functional status, nutritional status, serum 3-β-hidroxy butyric and nitrogen balance in cirrhotic patients during Ramadhan fasting.
Methods: This was a ‘pre and post’ study with consecutive sampling conducted in cirrhotic patients during Ramdhan fasting. Assessment of liver functional status by Child-Pugh (CP) score, anthropometric by measuring body mass index (BMI), triceps skinfold (TSF) thickness measured by Holtain caliper, and mid-arm muscle circumference, 24-hours food intake, serum 3-β-hidroxi butyric, and 24-hours urine nitrogen excretion, were performed at fourth week and four weeks after the end of Ramadhan fasting.
Results: Of 24 cirrhotic patients, 16 male (66,7%) dan 8 female (33,3%) who performed Ramadhan fasting were 60 years old in this study. Etiologies were hepatitis B viral (54,2%), hepatitis C ( 20,8%), and unknown (25%). Liver functional status were CP A 19 pts (79,2%), CP B 2 pts (8,3%), and CP C 3 pts (12,5%). No changes of this status after Ramadhan. Mean (SD) of BMI, TSF thickness, MAMC at Ramadhan concecutively were 25,112 (4,05) kg/m2, 7,40 (3,61) mm, 25,77 (3,077) cm and after Ramadhan 25,25 (4,01) kg/m2 (p = 0,438), 7,89 (4,33) mm (p=0,024), 25,96 (3,42) cm (p=0,228). Mean (SD) of serum 3-β-hidroxy butyric at Ramadhan was 0,14 (0.07) mmol/L, after Ramadhan 0,11 (0.09) mmol/L (p=0,166). Mean (SD) of nitrogen balance at Ramadhan was 2,44 (2,93) gram/24 hour, after Ramadhan 0,51 (3,16) gram/24 hour (p=0,037).
Conclusion: No difference of liver functional status and serum 3-β-hidroxy butyric during and after Ramadhan. Body mass index and triceps skinfold were better after Ramadhan. Nitrogen balance was more positive during Ramadhan compared to after Ramadhan. Ramadhan fasting is likely harmless especially in compensated liver cirrhosis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Darmawani
"AV·l al dekade 1990 merupakan awal per embangan pertelevisian
I n1jonesi a. Sete 1 ah hampi r t i ga pul uh tahun penduduk I ndenesi a t i dak
mempunyai pilihan siaran televi si kecuali yang dipancarkan oleh TVRI,
tiba-tiba sekarang ada alternatif sa luran l ein. Had i rn ~ a RCTI, SCTV dan TPI
serta semakin biasa dan banyaknya tekno1ogi canggih seperti antena
parabola yang menjadi bagian dari 'pe r abotan· rumah tangga di Indonesia,
membuat semakin banyaknya sa1uran televisi yang bisa dipilih oleh para
pemi rsa di Indonesia.
RCTI sebagai 1embaga penyiaran te1evisi swasta pertama di Indonesia
mendapat keuntungan karena sampai sekarang rnasih merupakan
satu-satunya stasi un te 1 evi si swasta yang me 1 akukan si a ran pad a ma 1 am
t1ari. Da 1 am duni a perte 1 evi sian di ken a 1 i st i 1 ah prime t /me a tau waktu utama menonton te1evisi. Saat prime thne ada1ah ma1am hari. Rentang
···"···aktu prime time re1atif tergantung kondisi suatu negara, tetapi biasanya
antara 1 G.OO sampai 22.00.
Jumlah orang yang menonton suatu acara dari suatu stasiun televisi
disurvai o1eh lembaga survai independen. Hasilnya berupa roting. Di
negara-negara yang t i ngkat kompet i si an tara stasi un-stasi un te 1 evi si
sv-tastanya sudah · tinggi seperti di Amerika · Serikat. Pertarungan acara
yang pa ll ng kompet it if E!da1ah pad a sa at pn/ne time: Rot ing suatu a cera
prime time selain berpengaruh terhadap citra dari stasiun televisi swasta
tersebut, juga mempengaruhi posisi stasiun televisi da1am hal tawar
mena-.,.var harga dengan pemas ar~ g ik1an.
Jkl an . merupakan satu-satunya ~agi stasiun te1evisi
swasta tidak terkecuall bagi R ~TI . Demi menarik para pemasang ik1 an,
RCT I harus berupaya keres agar program-program yang di tay ngkannya
mampu menari k sebanyak mungki n pemi rsa. Banyal
yang menonton suatu acara menjadi faktor utama bagi para pengiklan untuk
memasang iklannya pada acara tersebut.
.
Pene 1 it ian 1 ni i ngi n mengetahui t ent ang konsep dan rentang Y·taktu
prime time menurut RCJI serta bagaimana proses penentuan penayangan
acara-acara pn/ne tkne tersebut. Se1ain itu, faktor-faktor yang
mempengaruhi dan menentu~
prhne t;/ne progremming inf serta hasil akhir yang berupa acara-acara
yang tersaji dilayar kaca juga dibahas dalam penelitian ini.
Da 1 am membahas proses prime time progremming. di jelaskan
mengenai mekani sme penentucm kebi j akan di RCT I, termasuk di da1 amnya
mengenai si apa sa j a yang terl i bat da 1 am penentuan kebi j akan tersebut,
bagaimanakah jenjang hirarkinya dan apa :ja yang menjadi utama menonton te1evisi. Saat prime thne ada1ah ma1am hari. Rentang
···"···aktu prime time re1atif tergantung kondisi suatu negara, tetapi biasanya
antara 1 G.OO sampai 22.00.
Jumlah orang yang menonton suatu acara dari suatu stasiun televisi
disurvai o1eh lembaga survai independen. Hasilnya berupa roting. Di
negara-negara yang t i ngkat kompet i si an tara stasi un-stasi un te 1 evi si
sv-tastanya sudah · tinggi seperti di Amerika · Serikat. Pertarungan acara
yang pa ll ng kompet it if E!da1ah pad a sa at pn/ne time: Rot ing suatu a cera
prime time selain berpengaruh terhadap citra dari stasiun televisi swasta
tersebut, juga mempengaruhi posisi stasiun televisi da1am hal tawar
mena-.,.var harga dengan pemas ar~ g ik1an.
Jkl an . merupakan satu-satunya ~agi stasiun te1evisi
swasta tidak terkecuall bagi R ~TI . Demi menarik para pemasang ik1 an,
RCT I harus berupaya keres agar program-program yang di tay ngkannya
mampu menari k sebanyak mungki n pemi rsa. Banyal
yang menonton suatu acara menjadi faktor utama bagi para pengiklan untuk
memasang iklannya pada acara tersebut.
.
Pene 1 it ian 1 ni i ngi n mengetahui t ent ang konsep dan rentang Y·taktu
prime time menurut RCJI serta bagaimana proses penentuan penayangan
acara-acara pn/ne tkne tersebut. Se1ain itu, faktor-faktor yang
mempengaruhi dan menentu~
prhne t;/ne progremming inf serta hasil akhir yang berupa acara-acara
yang tersaji dilayar kaca juga dibahas dalam penelitian ini.
Da 1 am membahas proses prime time progremming. di jelaskan
mengenai mekani sme penentucm kebi j akan di RCT I, termasuk di da1 amnya
mengenai si apa sa j a yang terl i bat da 1 am penentuan kebi j akan tersebut,
bagaimanakah jenjang hirarkinya dan apa :ja yang menjadi"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Indra Gotama
"Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng pada Desember 2004 melaporkan keluhan sejumlah petani rumput laut mengalami gangguan gatal-gatal terutama di punggung tangan, lengan, dan di sekitar leher. Menurut para penderita hal ini terjadi setelah melakukan budidaya rumput laut. Kasus ini merupakan hal baru karena selama perjalanan budidaya rumput laut di Indonesia kasus ini baru terjadi di Bantaeng. Berbagai dugaan penyebab gangguan ini yaitu dari aspek individu manusianya, proses kerjanya, dan aspek lingkungannya. Aspek lingkungannya meliputi rumput lautnya sendiri, organisme yang berasosiasi dengan rumput laut, air lautnya ataupun kondisi kesehatan petaninya.
Tujuan : Untuk mengetahui penyebab dan faktor risiko terjadinya dermatitis kontak iritan pada petani rumput laut di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan
Metodologi : Telah dilakukan penelitian dengan desain kasus-kontrol dari populasi petani rumput laut dengan mengadakan wawancara dan anamnesa terhadap 312 sampel kasus dan 217 sampel kontrol untuk mengetahui faktor-faktor risiko individu, proses kerja serta keadaan lingkungan petani. Dan untuk mengetahui penyebab gangguan gatal telah dilakukan pengamatan lapangan dan pemeriksaan laboratoriurn terhadap sampel rumput laut, biota ikutan yang berasosiasi, air laut dengan mengambil sample rumput laut, biota ikutan dan sample air laut di 12 titik di laut dan 4 titik di muara sungai. Terhadap rumput laut dan biota ikutannya juga telah dilakukan uji toksisitas dan uji tempel.
Hasil : Sebagian besar responden bertempat tinggal di kecamatan Pajukukang, jenis kelamin perempuan, berumur sama atau diatas 23 tahun, tingkat pendidikan rendah, berstatus kawin, dengan tingkat pengetahuan - dan perilaku mengenai penyakit kulit sebagian besar buruk. Menurut proses kerja sebagian besar adalah pemilik, bekerja lebih dan satu bagian proses kerja, dan bekerja pada pembibitan dan lainnya kurang dari 8 jam sehari. Faktor lingkungan menunjukkan lingkungan fisik sarana kesehatan lingkungan sebagian besar tidak ada, lingkungan sosial ekonomi sebagian besar sedang, lingkungan perairan kotor dan lingkungan biologi di perairan budidaya rumput laut ditemukan biota laut hidroid.
Penelitian menemukan variabel individu yang menjadi faktor risiko terjadinya dermatitis kontak iritan adalah tempat tinggal di kecanxatan Bantaeng (RO, j 10,79: (1K 95%: 5,43;21,42) dan Kecamatan Pajukukang (RO.n;,, 6,29 : OK 95%: 3,67;10,81), dan perilaku pencegahan dan pengobatan penyakit kulit buruk (RO,,°;°, 1,59: (1K 95%: 1,08;2,35). Sedangkan variabel proses kerja yang menjadi faktor risiko terjadinya dermatitis kontak iritan adalah gabungan proses kerja dan lama kerja : khusus pembibitan dan lama kerja > 8, jam sehari (RO an 4,93 :(IK 95%: 3,67;10,81). Pada lingkungan sosial ekonomi tidak ditemukan variabel yang menjadi faktor risiko dermatitis kontak iritan.
Penelitian menemukan hidroid salah satu kolas Coelenterata yang memiliki nematosista beracun yang berasosiasi pada rumput taut diduga kuat sebagai penyebab dermatitis kontak iritan pada petani rumput laut di Kabupaten Bantaeng.
Kesimpulan : Dermatitis kontak iritan pada petani rumput laut di Kabupaten Bantaeng disebabkan oleh hidroid yang berasosiasi pada rumput taut dengan faktor risiko tempat tinggal di Kecamatan Pajukukang dan Bantaeng, bekerja khusus pembibitan > 8 jam sehari, dan berperilaku buruk dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kulit."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
D609
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>