Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Salah satu upaya pemerintah dalam mengentaskan masalah kemiskinan adalah digaungkannya program pemberdayaan masyarakat. Kendala utama yang dihadapi masyarakat desa Nagrog dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan adalah keterbatasan modal. Potensi yang dimiliki adalah mata pencaharian utama bertani dan halaman pekarangan yang luas. Teknik pemberdayaan masyarakat yang dilakukan adalah: (1) Pemetaan kondisi sosial dan menginventarisasi kondisi objektif masyarakat desa Nagrog dalam kaitannya dengan kondisi pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat; (2) Melakukan program pembinaan masyarakat desa Nagrog melalui optimalisasi lahan pekarangan dengan penanaman bibit pisang Cavendish; dan (3) Mengidentifikasi faktor pendukung dan permasalahan dalam upaya pendampingan masyarakat dalam pengelolaan bibit dan buah pisang Cavendish. Kondisi pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat ekonomi termasuk dalam kategori rendah.Peningkatan pengetahuan untuk mengoptimalkan lahan pekarangan sebagai upaya menciptakan lapangan pekerjaan dilakukan melalui penyuluhan, penanaman bibit pisang Cavendish, dan pendampingan. Materi penyuluhan meliputi: budidaya dan peluang usaha pisang Cavendish, cara pemanfaatan bibit dan buah pisang Cavendish, membuat rancangan kebutuhan dan kemungkinan dibentuk KUBE. Faktor pendukung dan permasalahan yang dihadapi dalam penanam dan pasca panen pisang Cavendish adalah: (1) Kondisi pertumbuhan bibit; (2) Penyakit; (3) Penanganan pasca panen."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pihri Buhaerah
"ABSTRACT
The current development paradigm is still dominated by the neoclassical economic perspective which sees economic development as a mechanical and simplistic process, without the need to look at aspects of respect, protection, and fulfillment of human rights, although, human rights is the first state responsibility of government. As a result, human rights are not the focus of development policy-making. Human rights and development have a mutually reinforcing relationship that will direct the efforts towards a higher quality of development.On this basis, this study shines a spotlight and examines the management of regional development planning with a human rights basis. To get an idea of ​​the reality, researchers use three areas as a sample, namely: Batang (Central Java), Trenggalek (East Java), and Tanjungpinang (Riau Islands). Existing practices are examined with a human rights-based approach, namely: the formulation process, main content, implementation mechanisms, and protection and restoration. Furthermore, a descriptive qualitative approach is selected to describe the process, understand the nonconformities as well as identify the planning process and the implementation of the development plan. For that, primary data collection is done through interview techniques, focused discussions, and field observation. While for secondary data collection through a literature study. The study shows that the fulfillment of the right to healthcare, education, and food has become priorities in regional development planning. A more transparent and accountable planning approach also opens opportunities to make human right-based development planning as the mainstream. The prerequisites driving factors lie in the dynamics of regional regulation and the commitment of the regional heads with the vision and mission outlined in the RPJMD, including a commitment to maintain a transparent, accountable and clean bureaucracy. In conclusion, the transparent planning approach in the RPJMD needs to be balanced by using human rights standards to improve the quality of human development in the region."
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri RI, 2017
351 JBP 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marselino Djeer
"ABSTRAK
Tesis ini menggambarkan hasil penelitian evaluasi terhadap program peningkatan kesejahteraan keluarga yang dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia di ADP Cawang. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan program sampai pada batas tertentu dan faktor-faktor yang mempengauhi keberhasilan tersebut. Penilaian terhadap keberhasilan ini didasarkan pada kerangka logis yang dibangun sebagai dasar implementasi program. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan tantangan-tantangan yang menghambat program mencapai hasil yang diharapkan terutama masalah jangka waktu pendampingan dan keterbatasan staf lapangan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program.

ABSTRACT
This thesis depicts the evaluation results of family wellbeing improvement program undertaken by Wahana Visi Indonesia in ADP Cawang. The results showed the success of the program to some extent and factors that contributing to it. Assessment of success was based on a logical framework developend by the program which is the basis for the implementation. The research also showed the challenges that hinder the achievement of the expected results, especially problems which linked to time frame and available field staff to execute the program planning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Christiyani
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai pembangunan sosial oleh masyarakat yang dilakukan oleh Paguyuban Jamu Gendong Lestari di Kelurahan Kuningan Barat Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan melalui sektor ekonomi kreatif yaitu usaha jamu gendong sebagai subsektor kuliner berbasis budaya dan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil menunjukan bahwa Paguyuban Jamu Gendong Lestari sebagai komunitas yang menjalankan usaha di bidang ekonomi kreatif yaitu jamu sebagai warisan budaya Indonesia telah berhasil melakukan proses pembangunan sosial berdasarkan tujuh karakteristik pembangunan sosial. Strategi pembangunan sosial yang dijalankan adalah strategi pembangunan sosial oleh masyarakat dimana melalui wadah Paguyuban Jamu Gendong Lestari masyarakat yang menjadi anggota saling bekerjasama secara harmonis untuk memenuhi kebutuhan mereka, memecahkan masalah mereka dan berupaya menciptakan kesempatan guna memperbaiki hidup melalui pengelolaan usaha jamu gendong.

 

Kata kunci: Pembangunan Sosial; Kesejahteraan Sosial; Ekonomi Kreatif; Jamu


This article discusses social development by the community carried out by the Paguyuban Jamu Gendong Lestari in Kuningan Barat Village, Mampang Prapatan Subdistrict, South Jakarta through the creative economy sector, namely jamu gendong business as a culinary sub-sector based on culture and local wisdom. This study uses a qualitative approach with descriptive types. The results show that the Jamu Gendong Lestari Association as a community that runs a business in the creative economy, namely jamu as an Indonesian cultural heritage has succeeded in carrying out the social development process based on seven characteristics of social development. The social development strategy that is carried out is a social development strategy by the community through which the members of the Paguyuban Jamu Gendong Lestari are members who work together harmoniously to meet their needs, solve their problems and try to create opportunities to improve life through the management of jamu businesses.

Keywords : social development; social welfare; creative economy; jamu

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Safitri
"ABSTRAK
Masalah krisis regenerasi petani merupakan masalah yang sedang booming pada pertanian di pedesaan Indonesia. Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesejahteraan yang rendah dengan identity moratorium. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai hubungan kesejahteraan keluarga petani tembakau dan status identitas karir penduduk emerging adulthood dalam bekerja pada sektor pertanian tembakau. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pengilon, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah responden sebanyak 99 orang. Karakter sampel yang diambil adalah penduduk emerging adulthood yang berusia 18-24 tahun dengan kriteria memiliki orang tua yang bekerja dan sumber penghasilan utama berasal dari pertanian tembakau. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak searah antara kesejahteraan keluarga petani dengan status identitas karir sebagai petani tembakau pada penduduk emerging adulthood. Hubungan antar kedua variabel yang negatif ini memiliki artian bahwa semakin tinggi kesejahteraan keluarga petani, identitas karirnya cenderung ke arah diffusion dan semakin rendah kesejahteraan keluarga petani, identitas karirnya cenderung ke arah achievement.

ABSTRACT
The problem of the peasant regeneration crisis is booming in rural agriculture in Indonesia. Several studies have shown that there is a relationship between low welfare and identity moratorium. This undergraduate thesis aims to obtain an overview of the correlation between the family welfare of tobacco farmers and identity status for working in the tobacco farming sector of emerging adulthood population in Pengilon Village, Temanggung. This research was conducted in Pengilon Village, Temanggung. Sampling technique used is total sampling with 99 respondents. The sample is emerging adulthood aged 18 24 years with parents working in tobacco farming sector. The research method used is quantitative method with descriptive research type. The main results of this study indicate that there is an opposite relationship between the welfare of the farming family and the status of career identity as tobacco farmers in the age of emerging adulthood population. The negative relationship between these two variables means that the higher the welfare of the farmer 39 s family, the career identity of emerging adulthood population tends toward diffusion and the lower the welfare of the peasant family, the career identity of emerging adulthood population tends towards achievement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahulhaq
"Tesis ini merupakan hasil penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif pada pelaksanaan program Qoryah Thayyibah (selanjutnya disingkat QT) di pedukuhan Mertosanan Wetan, desa Potorono, kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Program sesuai dengan makna kata qoryah thayyibah adalah berupaya mewujudkan sebuah perkampungan/desa yang baik. Secara umum program ini bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri dengan menekankan aspek agama sebagai inti dari seluruh pelaksanaan kegiatan. Aspek agama/spiritual ini diharapkan dapat menjadi penyemangat masyarakat dalam mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kesejahteraan hidup yang lebih baik.
Program QT ini merupakan program yang digagas dan dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah sejak tahun 1985. Sebagai organisasi wanita yang bernaung dalam persyarikatan Muhammadiyah, Aisyiyah mencoba memiliki model dakwah yang dikembangkannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pelaksanaan program QT ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan dakwah tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya program QT mencoba mengintegrasikan berbagai model dakwah yang ada, dengan lebih menekankan pada model dakwah jama'ah. Model jama?ah merupakan model dakwah yang berbasis pada penguatan kelompok mayarakat dengan semangat ketetanggaan.
Program QT ini memiliki 6 (enam) aspek yang menjadi karakteristik program. Ke enam karakteristik tersebut adalah aspek agama, aspek ekonomi, aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek sosial kemasyarakatan dan aspek keluarga sakinah. Ke enam aspek ini merupakan kesatuan yang integratif yang tak terpisahkan dengan melandaskannya pada nilai-nilai ajaran Islam yang difahami oleh Muhammadiyah. Ke enam aspek tersebut selanjutnya diimplementasikan melalui kriteria program yang terkelompok ke dalam tiga bagian, yaitu sektoral, pelayanan masyarakat, dan pengembangan lokalitas.
Sebagaimana program pengembangan rnasyarakat lainnya program QT juga memiliki tahapan pelaksanaan program. Pentahapan yang dilaksanakannya masih cukup sederhana berupa tahap persiapan dilakukan dengan penyiapan lapangan dan penyiapan petugas dengan terlebih dahulu menentukan inti jama?ah dan mengkelompokkan masyarakat ke dalam beberapa kelompok yang berbasis ketetanggaan. Setelah itu melakukan identifikasi masalah dan melakukan penentuan program yang akan dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat, dengan terlebih dahulu menentukan program tahunan dan bulanan. Tahapan selanjutnya adalah tahap pelaksanaan program atau kegiatan, kemudian tahapan terakhir adalah tahapan evaluasi.
Pelaksanaan program QT di pedukuhan Mertosanan Wetan Bantul ini merupakan program pilot proyek PP Aisyiyah Bagian Tabligh yang diharapkan dapat diduplikasikan oleh pimpinan Aisyiyah di berbagai wilayah lain di Indonesia. Beberapa program yang dilakukan dalam program QT di pedukuhan Mertosanan Wetan adalah program bentengisasi, pembuatan MCK, pengoptimalan penyelenggaran berbagai kegiatan pengajian sebagai upaya meningkatkan kualitas spiritualitas masyarakat, penyelenggaran pos yandu, penyelenggaraan dana sehat, pemberian modal usaha, penyediaan konsultasi keluarga sakinah, pendirian Taman Pendidikan Al-Qur?an (TPA), pendirian Lembaga Keuangan Mikro Primer (LKMP) sebagai lembaga simpan pinjam, dan lain sebagainya. Berdasar pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa dari proses perencanaan, penentuan, dan pelaksanaan program atau kegiatan tersebut masih bersifat langsung (direct services) di mana pengurus pelaksana QT lebih dominan dalam setiap proses tahapan tersebut. Sedangkan masyarakat hanya terlibat pada saat pelaksanaan program atau kegiatan. Sehingga kreatifitas masyarakat dari setiap program atau kegiatan tidak terlalu terlihat dan cenderung hanya meneruskan kegiatan yang ada sebelumnya. Program yang dilaksanakan pun belum menjangkau seluruh anggota masyarakat yang ada di wilayah pedukuhan tersebut.
Meskipun demikian pelaksanaan program QT di pedukuhan Mertosanan Wetan ini telah memberikan dampak positif bagi pengembangan masyarakat pedukuhan. Di antara dampak yang dirasakan adalah semakin indah lingkungan kampung, semangat keagamaan yang meningkatkan, adanya peningkatan dalam aspek ekonomi keluarga, serta semakin terorganisirnya kegiatan keagamaan yang ada di wilayah pedukuhan tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neony Luthfi Taris
"Dengan dibangunnya kereta cepat Jakarta-Bandung, Walini sebagai salah satu stasiun pemberhentiannya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat desain konseptual dari konsep pengembangangan wilayah Kota Baru Walini sebagai Technology Park dan menghitung biaya investasi yang dibutuhkan. Konsep technology park berfokus pada industry-industri high tech dan kawasan-kawasan riset. Jenis industry yang akan dibangun adalah industry mobile phone, semokonduktor, dan komponen. Sedangkan untuk kawasan riset terdiri dari science park, bio techno park, geo park, art techno park, dan industrial park. Untuk mengetahui besar biaya investasi, dilakukan studi literature atau benchmarking pada industry dan kawasan yang telah ada. Wilayah yang akan dikembangkan seluas 1126 ha. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan kawasan Technology Park terdiri dari berbagai jenis industry, kawasan residensial, kawasan komersial, kawasan universitas, dan kawasan riset dan pengembangan, dan infrastruktur pendukung. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan wilayah adalah Rp 257,466,389,150,559.

With the development of Jakarta Bandung high speed train, Walini as one of the stop station has a great opportunity to be developed. This research intend to develop the conseptual desain of Kota Baru Walini regional development as Technology Park and calculating the initial cost to build the area. Technology park focused on high tech industries and research area. Hight tech industry that will be develop is mobile phone industry, semiconductor industry, dan component manufacture. For the research area, will be developed science park, bio techno park, geo park, art techno park, and industrial park. The method to determine the initial cost is by literature study and benchmarking from the industry or the area that already exist. The area that will be developed has 1126 ha. The result from this research is, the development of Technology Park will consist of high tech industries, residential area, commercial area, university, research and development area, and supportive infrastructure. The initial cost to develop the area is Rp 257,466,389,150,559.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjafrizal
[Place of publication not identified]: Baduose Media, 2009
338.9 SJA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fikhi Luthfiah
"Pembangunan di Kota Depok belakangan ini mengalami banyak kemajuan, secara fisik maupun non fisik. Kota Depok berperan sebagai salah satu kota penyangga di wilayah Jabodetabek. Penelitian dilakukan untuk menganalisis perkembangan wilayah di Kota Depok dan kesesuaiannya dengan arahan pengembangan struktur ruang dalam kebijakan RTRW di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode indeks komposit untuk menentukan tingkat perkembangan wilayah Kota Depok dan metode uji chi square untuk melihat hubungan antara tingkat perkembangan wilayah dengan lokasi kawasan arahan pengembangan struktur ruang. Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah fasilitas sosial dan ekonomi, kependudukan, dan aksesibilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perkembangan wilayah Kota Depok sejak 2009-2019 bergerak ke arah utara, selatan, dan tenggara, dilihat dari bertambahnya kelurahan yang tingkat perkembangan wilayahnya menjadi “Sedang”. Tahun 2009 kelurahan dengan indeks perkembangan wilayah tertinggi adalah Kelurahan Abadijaya. Kemudian di tahun 2019 kelurahan dengan indeks perkembangan wilayah tertinggi adalah Kelurahan Depok. Daerah PPK dan 4 SPK (SPK Cinere, SPK Cimanggis, SPK Tapos, dan SPK Cipayung) telah menjadi pusat perkembangan kota dan daerah yang mengalami perkembangan pun semakin meluas, dalam hal ini adalah kelurahan. Sehingga dapat dikatakan bahwa arahan struktur ruang kota depok dengan kondisi eksisting telah sesuai dan dapat mendorong perkembangan wilayah di daerah PPK dan SPK

Development in Depok City has recently experienced a lot of progress, both physically and non-physically. Depok City has a role as one of the buffer cities in the Jabodetabek area. This research needs to be done to analyze the regional development in Depok City and its suitability with the spatial structure development direction in the RTRW policy in Depok City. This study uses the composite index method to determine the level of development of the Depok City area and the chi-square test method to see the correlation between the level of regional development and the location on the directional area for the development of spatial structures. The variables in this study are the number of social and economic facilities, population, and accessibility. The results of this study indicate that the development of the city of Depok since 2009-2019 is to the noopen green space, south, and southeast, as sees from number of sub-districtwhose development levels have become “moderate”. The sub-district in 2009 with the highest development index was Sub-district Abadijaya. Then in 2019 the sub-district with the highest regional development index is Sub-district Depok. The PPK area and 4 SPKs (Cinere, Cimanggis, Tapos, dan Cipayung) have become the center of urban development and areas that are experiencing more widespread development, in this case are sub-district. So it can be said that the direction of the Depok City spatial structure with the existing conditions is suitable and can encourage regional development in the PPK and SPK areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicia Dwiartha Rini
"Risiko kredit dan risiko likuiditas merupakan indikator penting untuk menentukan kesehatan bank. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh pertumbuhan kredit terhadap risiko kredit dan risiko likuiditas pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel pada 21 Bank Pembangunan Daerah di Indonesia pada periode tahun 2011 sampai dengan 2021 dengan data yang bersumber dari laporan tahunan keuangan pada masing – masing bank. Hasil analisis data memperlihatkan pertumbuhan kredit berpengaruh signifikan terhadap risiko kredit namun tidak berpegaruh signifikan terhadap risiko likuiditas. Penelitian ini dapat memberikan informasi pengaruh fenomena pertumbuhan kredit terhadap risiko kredit dan risiko likuiditas pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia yang menjadi dasar informasi dan pertimbangan kebijakan dalam mengoptimalkan tingkat kredit maupun gambaran risiko kredit dan risiko likuiditas pada Bank Pembangunan Daerah.

Credit risk and liquidity risk are important indicators to determine the health of banks. This research aims to investigate the influence of credit growth on credit risk and liquidity risk at Regional Development Banks in Indonesia. The study utilizes a panel data regression method on 21 Regional Development Banks in Indonesia during the period from 2011 to 2021, using data sourced from the annual financial reports of each bank. The results of the data analysis show that credit growth has a significant effect on credit risk but does not have a significant effect on liquidity risk. This research provides information on the influence of credit growth on credit risk and liquidity risk at Regional Development Banks in Indonesia, which serves as the basis for information and policy considerations in optimizing the level of credit as well as the overview of credit risk and liquidity risk in Regional Development Banks."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>