Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Gede Agus Indram Bayu Artha
"ABSTRACT
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik sketsa, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang Iebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Saat ini ilustrasi dari desain baju lokal sudah mulai berkembang, ilustrasi menjadi hal yang penting dalam desain baju kaos. Sebuah ilustrasi tidak hanya sebagai penghias semata tetapi menjadi sebuah identitas dari sebuah produk.
Ada permasalahan mendasar yang dikaji dalam tulisan ini yaitu konsep estetika dari ilustrasi baju kaos merek Furious yang ada di Denpasar. Adapun teori yang digunakan dalam membedah permasalahan tersebut adalah Teori estetika modern yaitu estetika yang didapat dari unsur-unsur seni rupa dan desain untuk menjawab permasalahan konsep estetika dari ilustrasi baju chaos merek Furious. Hasil dari kajian sent in diuraikan berdasarkan Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif yang berarti penggambaran sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat penelitian. Prinsip pokok metode ini adalah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data sistematis, teratur dan terstruktur, dan mempunyai makna.
Hasil penelitian menunjukkan ilustrasi dari baju kaos merek Furious ini, Berdasarkan konsep estetika ilustrasi ini mempunyai keindahan dari unsur garis, bidang, wama dan huruf Serta sesuai dengan prinsip-prinsip seni rupa dan desain yaitu: irama, kesatuan, dominasi, keseimbangan, proporsi, kesederhanaan dan kejelasan yang membuat ilustrasi ini mempunyai nilai keindahan. Pada akhirnya ilustrasi baju kaos Furious dapat dipahami sebagai dari perspektif kajian seni."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Bayu Pramana
"ABSTRACT
Kartu pos atau Postcard adalah salah satu benda pos berupa lembaran kertas bergambar ilustrasi atau foto untuk menulis kabar yang bersifat terbuka. Kartu pos pertama Kali diluncurkan pada 1 oktober 1869 di Austria dengan nama Correspondez kate. Sujana adalah orang Bali dan sekaligus seorang fotografer, antara tahun 1970-1990an mengkomunikasikan kreativitas fotografisnya dengan mengangkat tema tentang fenomena di Bali dari perspektif medium fotografi yang diungkap dalam karya kartu pos. Terkait dengan hal tersebut, maka tujuan penulisan ini ingin mengetahui pandangan tentang perubahan alam, manusia, arsitektur, pakaian dan beragam hal yang sangat mendasar di Bali yang diungkap pada kartu pos. Metode yang digunakan dalam mengkaji karya kartu pos yang diciptakan oleh Sujana adalah metode deskritif. Ruang lingkup pembahasan terfokus pada uraian tentang nilai-nilai estetika fotograifi terkait fenomena pariwisata di Bali pada karya kartu pos Sujana."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ngurah Arya Putraka
"ABSTRACT
Warna merupakan salah satu unsur penting yang ada dalam tampilan suatu desain poster, baik yang bersifat komersial maupun sosial, warna secara tidak langsung mempengaruhi berhasil tidaknya suatu media poster dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat yang membaca dan melihatnya. Selain itu warna merupakan salah satu elemen pembentuk estetika dari sebuah media poster, poster itu bisa dikatakan estetis apabila elemen warna yang dipergunakan menyatu dan memiliki kesan kuat sehingga dapat menyampaikan pesan dengan baik kepada masyarakat. Ma dari itu pentingnya mengkaji fungsi warna sebagai pembentuk estetika dalam sebuah media poster."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saniman Andi Kafri
"ABSTRACR
Mesikhat ornament is one of heritage artworks made by people in Alas tribe. As one of the cultural heritages, the motif of Meshikat ornament which is really important as the aesthetic symbol for Alas tribe in southeast Aceh. People in south Aceh call all of carve motif that come from south Aceh as Meshikat. However Meshikat is originally came from Alas tribe. Meshikat motif can be found in traditional house, traditional costume, bag, wallet and others accessories.
Meshikat ornamnent had existed before the Independence day of lndonesia. However, it became popular around 1990 when the sewing machine was firstly
used in southeast of Aceh. Formerly, meshikat is only applied in traditional house but nowadays the motif is also used in fashion, bag, wall and others accessories. Meshikat, that is applied in traditional house and costume, has five colors, red, yellow, green, white and black. The basic colors symbolize different meanings. For example red symbolizes the bravery, green symbolizes the fertility, yellow shows the glory or the greatness, white symbolizes the purity, and black symbolizes the leadership.
The idea of Meshikat motif originated from plants, animals, social life and
chessboard. The descriptions are applied in the form of two dimension motif
without ignoring the aesthetic aspect and the meaning of these objects. Meshikat motif present many interpretations and messages such as social message, moral value, and spiritual message depending on the motifs."
Pekanbaru: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, 2018
800 JIB 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dharsono Sony Kartika
Surakarta: Institut Seni Indonesia Press, 2007
701.17 DHA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Nadya Vaniavashti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji simbol alam pada lagu Barami Bureooneun Got (바람이 불어오는 곳, Tempat dari Mana Angin Berhembus) karya Kim Kwang-seok yang dirilis pada tahun 1994. Teori yang digunakan adalah teori semiotika Roland Barthes. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan sumber data primer lirik lagu Barami Bureooneun Got, dan sumber data sekunder berupa penelitian terdahulu terkait penggunaan simbol alam pada karya sastra yang berasal dari negara-negara barat dan Korea Selatan, serta Kamus Bahasa Korea Dasar (Hangugeo Gicho Sajeon, 한국어기초사전) dan Kamus Lengkap Bahasa Korea (Pyojun Gugo Daesajon, 표준국어대사전). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat tujuh simbol alam pada lirik lagu tersebut yakni angin, sinar matahari, ombak, langit, garis cakrawala, pohon, dan daun. Ketujuh simbol alam itu menyiratkan harapan akan lingkungan hidup yang subur dan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik, serta sifat masyarakat korea yang gigih dalam mencapai harapan tersebut. Secara keseluruhan, simbol-simbol tersebut menjadi representasi dari aspek-aspek kemanusiaan.

This article analyzes nature symbolism in Barami Bureooneun Got (바람이 불어오는 곳, Where the Wind Blows) song lyrics by Kim Kwang-seok that was released in 1994. Roland Barthes’ theory of semiotics was applied to explain the meaning of the nature symbols. This article used descriptive qualitative method. Song lyrics, literature reviews about the usage of nature symbolism in western and South Korean literature, as well as Basic Korean Dictionary (Hangugeo Gicho Sajeon, 한국어기초사전) and Standard Korean Dictionary (Pyojun Gugo Daesajon, 표준국어대사전) were utilized to collect data. Result showed that there are 7 nature symbolism used in the song lyrics: wind, sunshine, waves, sky, horizon, tree, and leaves. Those symbolism were implying the hope Korean people have for a better environment with fertile soil to live in and a better society, as well as their persistence to achieve that hope. Overall, the symbols represent the aspects of humanity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Teressa
"Seni pertunjukan merupakan aktivitas yang melibatkan sekelompok penampil dan penonton, biasanya melibatkan desain set panggung. Salah satu bentuk pertunjukan adalah fashion show. Fashion show umumnya menggunakan scenery untuk membantu menyampaikan konsep yang diangkat oleh koleksi fesyen. Penonton menggunakan kemampuan visualnya untuk memahami koleksi dan lingkungannya, sehingga terbentuk persepsi visual. Dari sekian banyak stimulus visual yang hadir, perancang desain set perlu dapat mengarahkan fokus penonton. Oleh karena itu, skripsi ini akan membahas peran dari ruang pertunjukan dan scenery dalam mengarahkan persepsi visual terhadap koleksi fesyen pada fashion show.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan melakukan studi literatur dan analisis studi kasus. Hal ini dilakukan untuk menelusuri peran dari stimulus visual berupa ruang pertunjukan dan scenery dalam mengarahkan persepsi visual penonton untuk memahami konsep koleksi fesyen pada fashion show. Studi literatur dilakukan untuk menelusuri bagaimana pesepsi visual memengaruhi hubungan antara scenery, koleksi fesyen, dan manusia. Studi kasus dilakukan dengan mengaji scenery yang hadir pada fashion show yang menampilkan koleksi haute couture.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, koleksi pakaian merupakan attended stimulus sedangkan scenery dan ruang pertunjukan merupakan unattended stimulus. Meski begitu, scenery dapat menjadi attended stimulus ketika karakteristik dari komposisi dan elemen penyusunnya dapat menarik perhatian penonton. Scenery dan ruang pertunjukan turut menyampaikan makna dan dapat mengarahkan perhatian penonton menuju bagian yang ingin ditekankan sehingga penonton dapat dengan lebih baik memahami konsep yang diangkat.

Performance art is an activity that involves a group of performers and spectators, commonly involves the usage of set design. An example of performance art is fashion show. Fashion shows generally use scenery to help convey the concepts of the presented collection. The audience uses their visual ability to understand the collection and its environment, hence visual perception is formed. Of the many visual stimuli that are present, set designers need to be able to direct audiences focus. Therefore, this thesis will discuss the role of theatrical space and scenery in directing audiences visual perception towards a fashion collection in fashion shows.
The method used was qualitative method, by conducting literature studies and analysis of case studies. This was done to explore the role of visual stimulus in the form of theatrical space and scenery in directing the audiences visual perception to understand the concept of fashion in a fashion show. Literature studies were conducted to explore how visual perception affects the relationship between scenery, fashion collection, and humans in fashion shows. The case study was conducted by analyzing the scenery of a fashion show that presented a haute couture collection.
Based on the analysis conducted, the presented collection is the attended stimulus while scenery and theatrical space are unattended stimulus. Even so, scenery can also act as attended stimulus when the characteristics of the composition and its elements have the ability to attract audiences attention. Scenery and theatrical space also convey meaning and can direct audiences attention towards a specific part that needs to be emphasized so that the audience can understand the concept of the collection better."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kesenian Singo Ulung merupakan kesenian yang hidup dan berkembang di wilayah kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, tepatnya di Desa Blimbing, Kecamatan Klabang...."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Mabuha Rahamad
Malaysia: Balai Seni Visual Negara; National Visual Arts Gallery, 2011
R 708 ALI k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Yogyakarta is wedely known as a city of culture since a substantial number of cultural and historical heritages are found in this city. Artistic activities kept flourishing since the pre - independent era to the present time. Keroncong is one of the various genres of music that continue to exist in and around this city...."
PATRA 10 (3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>