Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistyodewi Nur Wijono
"Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentra produksi pangan di Jawa Barat dan memiliki potensi dalam mengembangkan bisnis pertanian yang belum optimal dalam pemanfaatannya terutama pengembangan upaya peluang kewirausahaan masyarakat petani dan pengembangan rantai pasokan agribisnis pangan yang lebih terstruktur. Salah satu pelaku pertanian yang saat ini sedang mencoba mengembangan usaha agribisnis adalah Gabungan Kelompok Tani Mulus sebagai pelaku usaha produksi pangan di Desa Mundakjaya, Kecamatan Cikedung, Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada masa kuliah kerja nyata mahasiswa Universitas Padjadjaran periode Januari tahun 2016, diperlukan kegiatan pemberdayaan masyarakat agar Gapoktan Mulus memiliki arahan dalam pengembangan bisnis pertanian. Program pengabdian kepada masyarakat secara integratif dengan program KKN dilaksanakan sebagai upaya pengembangan fungsi bisnis produksi Gapoktan Mulus Desa Mundakjaya dan penciptaan nilai tambah produk pertanian. Metode pengabdian yang dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan yang disertai evaluasi. Hasil program KKNM-PPMD integratif ini mendapat tanggapan yang cukup baik, para peserta pemberdayaan aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan baik pelatihan maupun pendampingan."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Beef catle are the largest contributor of the ruminants to the national meat production, therefore cattle farming is potential to be developed. In Indonesia, cattle are raised traditionally by farmers as a family saving and as draught animal in land preparation...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rozi Saswita
"Pemasaran hasil menjadi kendala utama bagi petani kita. Posisi petani dalam rantai pemasaran sangat lemah, yang disebabkan oleh : 1) pangsa pasar petani relatif terbatas, 2) komoditas yang dihasilkan umumnya cepat rusak, 3) lokasi produksi yang relatif terpencil, 4) kurangnya informasi harga, kualitas dan kuantitas yang diinginkan oleh konsumen dan 5) kebijakan pemerintah masih jauh dari menguntungkan petani.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran dan meningkatkan nilai tambah petani dan produk agribisnis, serta meningkatkan kesejahteraan petani adalah mengembangkan lembaga-lembaga pemasaran seperti Sub Terminal Agribisnis (STA). Salah satunya adalah STA di Kota Payakumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapatan petani yang menggunakan STA dengan yang tidak menggunakan STA dan menganalisis pelaksanaan STA dalam memecahkan permasalahan pemasaran produk pertanian di Kota Payakumbuh dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier berganda dan deskriptif kualitatif.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa STA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani di Kota Payakumbuh, tetapi setelah dilakukan analisis regresi masing-masing untuk petani pengguna STA dan petani yang tidak menggunakan STA diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan pendapatan yang lebih tinggi untuk petani yang menggunakan STA dibandingkan dengan petani yang tidak menggunakan STA. Dengan adanya pembangunan STA Baliak Mayang dan Koto Saiyo di Kota Payakumbuh telah mampu memecahkan permasalah pemasaran terutama komoditi hortikultura khususnya mentimun di Kota Payakumbuh sehingga pendapatan petani di Kota Payakumbuh dapat lebih meningkat.

Marketing of a major obstacle for our farmers. The position of farmers in the marketing chain is very weak, which is caused by: 1) farmer's market share is relatively limited, 2) the commodities produced are generally easily damaged, 3) production of a relatively remote location, 4) lack of information on price, quality and quantity desired by consumers and 5) government policies are still far from profitable farmers.
Efforts that can be done to improve marketing efficiency and increase the added value of farmers and agribusiness products, and improving the welfare of farmers is to develop marketing institutions such as Agribusiness Sub Terminal (STA). One of them is in Payakumbuh. This study purposes to analyze the differences in the incomes of farmers who use that do not use STA by STA and analyze the implementation of the STA in solving problems of marketing agricultural products in Payakumbuh using a quantitative approach with multiple regression and descriptive qualitative.
From the research we concluded that the STA does not significantly influence the farmer's income in Payakumbuh, but after each regression analysis for users of STA and peasant farmers who do not use STA result that there is a higher income for farmers who use the STA compared with farmers who do not use STA. With the development of STA Baliak Mayang and Koto Saiyo in Payakumbuh has been able to solve marketing problems, especially in horticulture, especially cucumber in Payakumbuh so that income of farmers in Payakumbuh can be increased."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28064
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Renville
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003
658 SIA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwa Gunawan
"ABSTRAK
Agribisnis Division yang merupakan salah satu divisi dan Sinar
Mas Group memlilki sasaran untuk menjadi perusahaan perkebunan yang
terbesar di dunia.
Pertumbuhan dilakukan dengan melakukan Integrasi Horizontal
yang juga diikuti dengan Restrukturisast Organisasi. Restrukturisasi
Organisasi Geografis dipilih dari beberapa kemungkinan bentuk
Restrukturlsasi Organisasi dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan/
ekspansl dart Agribisnis Division Sinar Mas Group.
Karya akhir ini mengkaji latar belakang pengambilan keputusan
Restrukturisasl serta perencanaan, penerapan dan pengendallannya.
Restrukturisasi dari Agribisnis Division yang telah selesai
dijalankan adalah Restrukturlsasl pada saat kejadian pecahnya kerjasama
antara Salim Group dan Sinar Mas Group (Bimoll-Filma). Sedangkan
Restrukturlsasi Organlsasi Geografis saat ini sedang berlangsung.
Kelemahan Restrukturisasl Organisasi Geografis yang penulis temui
meilputi hampir seluruh proses Restrukturisasl baik pada saat awal
yakni perencanaan hingga pada saat akhir yakni pengendalian.
Kelemahan Restrukturlsasl tersebut mencakup antara lain:
- Alasan-alasan yang lemah atau tldak sahih dalam pengambilan
keputusan Restrukturlsasl Organisasl Geografis.
- Melakukan anailsa persaingan yang relatif sederhana.
- Restrukturisasi Organisasi Geografis banyak diilhami oleh satu orang
saja.
- Budaya, SDM dan Sistem antara PSM I dengan PSM II semula cukup
berbeda untuk digabungkan ke dalam PSM I - PSM IV dan PSM V.
- Proses Restrukturisasl berjalan sangat lambat dan telah lewat Jadwal.
- PT SMART Corporation yang telah go-public belum mendapatkan solusi
bentuk yang pasti.
- Pabrlk Pengolahan Minyak Sawit atau Refinery belum mendapatkan
solusl bentuk yang pasti.
Saran yang penulls kemukakan untuk memantapkan Restrukturisasl
mencakup antara lain:
- Mengkaji alasan-alasan lainnya yang lebih kuat, misalnya: memudahkan
pengembangan/ekspansi melalul sentra pengembangan atau pembagian
resiko dan beban yang berkenaan dengan kebun yang telah
menghasilkan dan kebun yang belum menghasilkan, sebelum korporasi
memilih/menetapkan Restrukturlsasi Organisasi Geografis.
- Melakukan PIMS, Risk Analysis atau Analytical Hierarchy Process yang
diharapkan dapat memberikan pemilihan yang lebih akurat, mìsalnya
melakukan analisa mengenai kemungkinan Jumlah PSM dan luas tiap
areal PSM yang paling menguntungkan.
- Perancangan Restrukturlsaii dilakukan oleh Konsultan External
Independent yang professional.
- Membenahl terleblh dahulu PSM I dan PSM II semula sebelum
Restrukturisasl Organisasi Geografis dilakukan atau sebaliknya
melakukan Restrukturisasi ini secepat mungkin dan membenahinya
kemudian.
- Melakukan penjadwalan kemball secara lebih rinci menggunakan
beberapa miles-stones membuat contigency plans dan melakukan
pengendallan adaptasi selain pengendalian waktu.
- PT SMART Corporation merupakan PSM tersendlri, katakanlah PSM VII
(PSM VI: Refinery) yang dikelola mandlrl terlepas dari PSM I -
PSM IV.
- Refinery sebaiknya teiah melepaskan dirinya dari PSM I PSM IV
menjadi PSM VI pada saat Restrukturisasi diterapkan.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The article discusses the application of potato cultivation technology, process of G4
potato tuber seed production, and economic analysis for G4 potato tuber seed agribusiness.
The method used in the research is cultivating G4
potato tuber seed on two different seasons, wet and dry season. The economic analysis shows that the G4 potato tuber seed agribusiness is beneficial. Research shows that production of G4 potato tuber seed on wet season is 25,684 ton per 1,2 Ha with net profit Rp. 25.798.800 and B/C ratio 1.52.
On dry season, the production is 19,294 ton/Ha with net profit Rp. 10.247.950 and B/C ratio 1.21. The G4 potato tuber seed agribusiness gives more benefit than potato consumption tuber agribusiness, although they provide adequate profit."
630 JMSTUT 5:1 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Produksi kedelai domestik terus menurun selama periode 1990−2009 sejalan dengan berkurangnya areal tanam secara tajam. Untuk mencukupi kebutuhan kedelai domestik, pemerintah melakukan impor. Penurunan areal
tanam kedelai disebabkan oleh rendahnya tingkat partisipasi petani dalam menanam kedelai karena usaha tani kedelai dinilai tidak mampu memberi keuntungan yang memadai. Pelaksanaan program kebijakan insentif merupakan salah satu upaya untuk memacu peningkatan produksi kedelai menuju swasembada. Namun, upaya peningkatan produksi kedelai tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis, tetapi juga perlu didukung strategi untuk memotivasi dan memperkuat partisipasi petani dalam budi daya kedelai. Untuk meningkatkan partisipasi petani dalam menanam kedelai, diperlukan kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani, antara lain perbaikan tata niaga kedelai dan penetapan harga dasar yang menarik, yang didukung dengan penyediaan teknologi budi daya yang sesuai,
penyuluhan, dan pemberian insentif lainnya."
630 JPPP 29:4 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Cempaka Mulia
"Skripsi ini membahas mengenai pengembangan kawasan agropolitan di Kota Banjar Jawa Barat melalui program agribisnis dalam rangka pencapaian visi sebagai daerah dengan basis pertanian yang maju. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi lapangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program agribisnis dibagi menjadi dua sub sistem yaitu sub sistem agribisnis hulu dan sub sistem agribisnis hilir dan berjalan dengan cukup baik. Disisi lain, masih terjadi banyak masalah dalam setiap pelaksanaannya karena minimnya dukungan swasta dan masih adanya pengelolaan kelembangaan yang bersifat tradisional.

This thesis discusses the development of agropolitan in Banjar, West Java through agribusiness program in order to achieve the vision of a region with advanced agricultural base. This research was conducted using a qualitative approach through fieldwork and literature studies. The results showed that the agribusiness program divided into two sub-systems, namely upstream agribusiness and downstream agribusiness subsystems. Both subsystem work well. On the other
hand, many problems still occur. It is caused by the lack of the support from private sector and the institutional management that forced using the traditional system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachry Arsyad
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program CSR Agribisnis PT. NFI di wilayah Bogor dengan komoditinya yaitu Srikaya, serta faktor pendukung dan penghambatnya. Model evaluasi merunut dari Pietrzak (1991), meliputi evaluasi input, proses, dan outcome. Hasil penelitian menunjukkan dari input, dan proses cukup banyak ketidaksesuaian sehingga beberapa tujuan program tidak tercapai seperti rendahnya kompetensi petani dan turunnya jumlah partisipasi petani, meskipun penghasilan petani meningkat. Faktor pendukung program yaitu dukungan dari komisaris perusahaan, perkembangan ilmu teknologi pertanian, dan kebutuhan pasar terhadap komoditi srikaya yang luas. Faktor penghambat program dari internal yaitu keterbatasan jumlah tenaga pendamping, dan eksternal yaitu hama, musim, keterbatasan sumberdaya petani.

ABSTRAK
This study aimed to evaluate the CSR program Agribusiness PT. NFI in Bogor with skrikaya as a commodity. The evaluation model was taken from Pietrzak (1991), includes the evaluation of input, process, and outcome. The results showed such low competence of farmers and the decreasing the number of farmers participation (input and process), although the income of farmers was increase. Programs supporting factors, among other are, the support of its commissioners, competent assistant program, the developing of agricultural technology and wide market needed for srikaya. Program inhibiting factors are lack of the facilitators, pests, season, limited resource farmers.
"
Depok: Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medan: Universitas Sumatera Utara, 1994
R 378.007 ASA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>