Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169152 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linar Humaira
"Iptek bagi Masyarakat ini dilakukan pada KWT Rindu Alam dan KWT Suka Tani di Desa Barengkok Kecamatan Leuwiliang Bogor, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam memanfaatkan kulit manggis, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani manggis. Metode Pelaksanaan Kegiatan menggunakan metode Penyuluhan, Pelatihan dan Pendampingan dengan tahapan kegiatan : 1) Memberikan penyuluhan khasiat kulit manggis secara umum, 2) Pelatihan Proses Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis sesuai (SNI 06-1842-1995), 3) Pelatihan Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis dengan cara destilasi di Laboratorium, dan dengan cara metode penyederhanaan, 4) Pelatihan Proses Pembuatan Larutan Pembersih Lantai, 5) Penyuluhan Teknik Pengemasan, 6) Pelatihan Analisa Usaha dan Menetapkan Harga Pokok, 7) Penyuluhan Strategi Pemasaran, 8) Pendampingan membuat produk serta memasarkan secara mandiri. Luaran IbM ini adalah produk pembersih lantai dengan bahan aktif dari ekstrak kulit manggis dengan spesifikasi sesuai SNI 06-1842-1995. Hasil kegiatan IbM ini dapat meningkatkan pemahaman dan ketrampilan wanita tani dalam mengolah kulit manggis. Mereka mampu membuat ekstrak dan produksi cairan pembersih lantai secara mandiri, dengan kapasitas produksi dalam dua minggu menghasilkan 120 botol kemasan 250 ml atau 240 botol per bulan, sehingga target kemampuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani manggis Desa Barengkok telah tercapai."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jayaprana Marhano
"Kemajuan Teknologi Informasi (TI) begitu pesat sehingga mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan termasuk didalamnya adalah aspek ekonomi. Akuntansi sebagai sebagai penyedia informasi ekonomi (terutama dalam bentuk kwantitatif) tidak lepas dari pengaruh Teknologi Informasi tadi. Sebagai sarjana ekonomi yang mempelajari Akuntansi, harus dapat menguasai dan memanfaatkan TI semaksimal mungkin, tidak hanya menggunakan TI tetapi juga mengolah dan merekayasa agar TI dapat dijadikan alat bantu yang efektif bagi akuntan. Pembuatan aplikasi ini menggunakan Metoda Model Data Logika (MDL) yang berisi aturanaturan yang membantu agar dapat dibuat suatu aplikasi database yang akurat, sederhana dan effesien. Kemudian diaplikasikan menggunakan RDBMS Foxpro. Meskipun Berkembang dengan pesat TI adalah suatu bidang ilmu yang relatif baru. Dalam mengaplikasikan analisa MDL banyak hal yang belum dapat diaplikasikan kedalam RDBMS, karena masih kurangnya fasilitas pendukung dalam Foxpro. Oleh karena itu suatu sistem database dalam suatu perusahaan diperlukan perbaikkan-perbaikkan terus-menerus mengikuti perkembangan jaman. Untuk itu perlu diantisipasi perubahanperubahan tersebut diatas dalam merancang suatu aplikasi Database."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Angelia Saramita
"Penelitian ini mencoba untuk menganalisis sejauh mana peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menunjang kinerja ekonomi kreatif yang sedang berkembang pesat di Indonesia. TIK pada sektor ekonomi kreatif tidak hanya dapat mendukung pengurangan biaya (cost reduction) atau penciptaan pendapatan (revenue generation) seperti pada business as usual, melainkan juga sebagai modal penting untuk mengintensifkan kreativitas dari sumber daya manusia yang menjadi faktor produksi utama dalam ekonomi kreatif. Dengan menggunakan metode analisis Ordinary Least Square (OLS), studi ini menganalisis data cross section yang bersumber dari Survey Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016 dan menemukan bahwa walaupun secara umum pemanfaatan TIK berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi kreatif, namun secara khusus hubungannya sangat bergantung pada jenis kegiatan atau subsektor dalam ekonomi kreatif. Pengaruh yang negatif terhadap pemanfatan TIK ditemukan pada subsektor desain komunikasi visual (DKV), musik, aplikasi dan games, dan seni rupa. Lebih jauh penelitian ini juga menemukan bahwa pemanfaatan TIK pada usaha skala mikro berpengaruh negatif terhadap kinerjanya. Hal ini mengindikasikan bahwa jenis subsektor dan skala usaha adalah faktor yang menentukan peran positif TIK dalam meningkatkan kinerja usaha ekonomi kreatif.

This research aims at analyzing to what extent the role of information and communication technology (ICT) could support the performance of the creative economy sector that is rapidly growing in Indonesia. ICT in creative economy is not only helpful in promoting cost reduction or revenue generation as in business as usual, but also in itself is important asset to intensify the creativity of human resources which is the main production factor in creative economy. Using Ordinary Least Square (OLS) analysis method, this study analyzed cross section data from the Special Survey of the Creative Economy (Survei Khusus Ekonomi Kreatif/SKEK) by Indonesian Bureau of Statistics (Badan Pusat Statistik/BPS) in 2016 and found that although the use of ICTs delivers a positive effect on creative economy performance in general, the correlation varies depending on the type of activities or subsector of the creative economy in particular. The negative impact of the use of ICTs on firm performance is found in the visual communication design, music, application and games, and fine art subsectors. Furthermore, this study also uncovered that the use of ICTs in micro scale businesses was associated negatively with its performance. The result indicates that the type of subsectors and the scale of the firms are the determinants of whether ICT would have a positive effect in the performance of the creative economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biky Uthbek Mubarok
"Ekonomi berbasis gagasan, ilmu pengetahuan dan kreativitas menjadi modal utama dalam menunjang kemajuan Indonesia. Pemuda yang menjadi salah satu pelaku ekonomi kreatif harus terus menggali potensi dan menjaga konsistensinya. Tentu, untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar. Melalui pemanfaatan budaya lokal yaitu batik, pemuda dapat menggali kreatifitas untuk menghasilkan pendapatan ekonomi. Yogyakarta yang kaya akan potensi budaya lokalnya, termasuk batik, memiliki tingkat pendapatan ekonomi kreatif tertinggi daripada lima provinsi lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal berupa batik yang merupakan hasil dari kreatifitas pemuda di Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas yang dihasilkan oleh pemuda melalui inovasi berupa batik bermotif timnas sepakbola saat piala dunia berlangsung. Pemuda sebagai pelaku ekonomi kreatif mampu menjadikan batik sebagai media dalam pengembangan ekonomi kreatif di D.I. Yogyakarta.

An economy based on ideas, science, and creativity is the main capital in supporting Indonesia's progress. Youth who become one of the creative economy actors must continue to explore the existing potential and maintain consistency. Of course, to survive in the market competition. Through the use of local culture, namely batik, youth can explore creativity to generate economic income. Yogyakarta, which is rich in local cultural potential, including batik, has the highest level of creative economy income out of five other provinces. The purpose of this study was to analyze the development of a creative economy based on local culture in the form of batik as the result of youth creativity in the Special Region of Yogyakarta. This research is a qualitative research using descriptive analysis type of research. The results showed that the creativity generated by youth through innovation in the form of a batik-patterned national football team during the world cup took place. Youth as creative economic actors are able to make batik as a medium in the development of the creative economy in DI Yogyakarta."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biky Uthbek Mubarok
"Ekonomi berbasis gagasan, ilmu pengetahuan dan kreativitas menjadi modal utama dalam menunjang kemajuan Indonesia. Pemuda yang menjadi salah satu pelaku ekonomi kreatif harus terus menggali potensi dan menjaga konsistensinya. Tentu, untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar. Melalui pemanfaatan budaya lokal yaitu batik, pemuda dapat menggali kreatifitas untuk menghasilkan pendapatan ekonomi. Yogyakarta yang kaya akan potensi budaya lokalnya, termasuk batik, memiliki tingkat pendapatan ekonomi kreatif tertinggi daripada lima provinsi lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal berupa batik yang merupakan hasil dari kreatifitas pemuda di Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas yang dihasilkan oleh pemuda melalui inovasi berupa batik bermotif timnas sepakbola saat piala dunia berlangsung. Pemuda sebagai pelaku ekonomi kreatif mampu menjadikan batik sebagai media dalam pengembangan ekonomi kreatif di D.I. Yogyakarta.

An economy based on ideas, science, and creativity is the main capital in supporting Indonesia's progress. Youth who become one of the creative economy actors must continue to explore the existing potential and maintain consistency. Of course, to survive in the market competition. Through the use of local culture, namely batik, youth can explore creativity to generate economic income. Yogyakarta, which is rich in local cultural potential, including batik, has the highest level of creative economy income out of five other provinces. The purpose of this study was to analyze the development of a creative economy based on local culture in the form of batik as the result of youth creativity in the Special Region of Yogyakarta. This research is a qualitative research using descriptive analysis type of research. The results showed that the creativity generated by youth through innovation in the form of a batik-patterned national football team during the world cup took place. Youth as creative economic actors are able to make batik as a medium in the development of the creative economy in DI Yogyakarta."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arita Anandari Buntara
"Disertasi ini mengevaluasi dan memahami bagaimana peran dan dukungan pemerintah pusat dalam mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Indonesia dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan serta mengkaji lebih lanjut risiko, tantangan, dan peluang ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan melihat wilayah penelitian ini akan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam terutama dengan tumbuhnya minat, exposure, dan aktivitas sektor ekonomi kreatif secara aktif. Disertasi ini menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan data dari sumber primer dan sekunder. Makalah jurnal akademik, data arsip, laporan penelitian masa lalu, dan wawancara dianalisis untuk mengekstrak semua informasi yang diperlukan untuk memenuhi pertanyaan penelitian.
Temuan disertasi ini mengungkapkan bahwa kerangka kebijakan yang sinergis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus ditingkatkan agar potensi ekonomi kreatif masing-masing kota dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dalam hal ini, kerangka kebijakan dan dukungan mengenai optimalisasi infrastruktur, alih teknologi, promosi pemasaran, dan keterampilan sumber daya manusia yang berkualitas harus dipertahankan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang. Selain itu, juga ditemukan bahwa antusiasme dan exposure publik memainkan peran penting bersama dengan kebijakan pemerintah,hal ini diakibatkan oleh hasil dari ekonomi kreatif di Indonesia yang dapat dilihat sebagai representasi dari kepercayaan, nilai, dan tradisi budaya bangsa

.This dissertation evaluates and understand how the role and support of the national government would support the growth of the creative economy sector in Indonesia by looking at the factors that affect the growth as well as investigating further risks, challenges, and opportunities for the creative economy in Indonesia. By looking at this research area, it will produce a greater depth of understanding especially with the active growth of interests, exposure, and activity of the creative economy sector. This dissertation utilises qualitative method to gather data from primary and secondary sources. Academic journal papers, archive data, past research reports, and interviews were analysed to extract all of the necessary information needed to fulfil the research questions.
The findings of this dissertation reveal that a synergised policy framework between the national government and local government must be improved in order to utilise each city’s creative economy potential to the maximum level. In this case, policy framework and support regarding the optimalisation of infrastructure, technological transfer, marketing promotions and high-quality human resource skills must be maintained in order to achieve more growth in the future. Furthermore, it is also found that the public interests and exposure plays a pivotal role along with the government, as the creative economy in Indonesia can be seen as a representation of the nation’s cultural beliefs, values, and traditions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maraya Ghassani Santoso
"Ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh namun masih menghadapi tantangan yang berat ke depan dalam mengakses pembiayaan, sebesar 92,37% pelaku usaha kreatif di Indonesia menggunakan dana sendiri sebagai modal usaha. Pemerintah Indonesia berupaya mengembangkan skema pembayaan khusus yang sesuai dengan karakterisik usaha ekonomi kreatif dengan menawarkan solusi pembiayaan berbasis kekayaan intelektual. Penelitian ini merupakan salah satu upaya awal untuk mengembangkan kerangka struktural pembiayaan berbasis KI di negara berkembang, khususnya dalam konteks Indonesia. Upaya yang dilakukan dengan mengidentifikasi hambatan dan pendukung dari literatur dan kemudian divalidasi dengan pendapat para pakar yaitu pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan terkait. Empat hambatan yang diklasifikasikan sebagai Regulasi Pembiayaan, Kebijakan dan Penegakan Hukum, Valuasi, dan Likuiditas sangat krusial dengan sepuluh pendukung yang memiliki pengaruh besar dalam keberhasilan pelaksanaan pengembangan pembiayaan berbasis KI. Metode Interpretive Structural Modeling diterapkan untuk mengembangkan kerangka struktural. Analisis Matrice d'Impacts Croisés Multiplication Appliquée àun Classement (MICMAC) lebih lanjut digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan klasifikasi hambatan dan pendukung berdasarkan kekuatan pendorong dan ketergantungan antar faktor. Kerangka terstuktur dihasilkan sebagai peta rencana yang memberikan wawasan holistik untuk memfasilitasi pengambilan keputusan bagi pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan terkait pengembangan penerapan skema pembiayaan ekonomi kreaitf berbasis KI di Indonesia.

Indonesia’s creative economy possesses enormous potential to grow but still faces formidable challenges ahead in access financing, 92.37% of creative players in Indonesia using its funds. The government in Indonesia has initiatives to offer intellectual property-based financing solutions. The research work is one of the initial efforts to develop an IP-based financing structural framework in developing economies, especially in the Indonesian context. An attempt made to identify the barriers and enablers from literature and duly validated with experts’ opinion. Four main barriers, classified as Financing Regulations, Legal Enforcement, Valuation, and Liquidity, are crucial with ten of enablers that had a substantial influence in successfully executing IP-based financing development. The Interpretive Structural Modeling method is applied to develop a structural framework. The Matrice d’Impacts Croisés Multiplication Appliquée àun Classement (MICMAC) analysis furthers assists in computing the driving power and dependence of the barriers and enablers. The research findings a structural framework serves as a roadmap provides holistic and practical insights that will facilitate the strategic decision making for policymakers and stakeholders regarding the IP-based financing development in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arita Anandari Buntara
"Disertasi ini mengevaluasi dan memahami bagaimana peran dan dukungan pemerintah pusat dalam mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Indonesia dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan serta mengkaji lebih lanjut risiko, tantangan, dan peluang ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan melihat wilayah penelitian ini akan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam terutama dengan tumbuhnya minat, exposure, dan aktivitas sektor ekonomi kreatif secara aktif. Disertasi ini menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan data dari sumber primer dan sekunder. Makalah jurnal akademik, data arsip, laporan penelitian masa lalu, dan wawancara dianalisis untuk mengekstrak semua informasi yang diperlukan untuk memenuhi pertanyaan penelitian.
Temuan disertasi ini mengungkapkan bahwa kerangka kebijakan yang sinergis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus ditingkatkan agar potensi ekonomi kreatif masing-masing kota dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dalam hal ini, kerangka kebijakan dan dukungan mengenai optimalisasi infrastruktur, alih teknologi, promosi pemasaran, dan keterampilan sumber daya manusia yang berkualitas harus dipertahankan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang. Selain itu, juga ditemukan bahwa antusiasme dan exposure publik memainkan peran penting bersama dengan kebijakan pemerintah,hal ini diakibatkan oleh hasil dari ekonomi kreatif di Indonesia yang dapat dilihat sebagai representasi dari kepercayaan, nilai, dan tradisi budaya bangsa.

This dissertation evaluates and understand how the role and support of the national government would support the growth of the creative economy sector in Indonesia by looking at the factors that affect the growth as well as investigating further risks, challenges, and opportunities for the creative economy in Indonesia. By looking at this research area, it will produce a greater depth of understanding especially with the active growth of interests, exposure, and activity of the creative economy sector. This dissertation utilises qualitative method to gather data from primary and secondary sources. Academic journal papers, archive data, past research reports, and interviews were analysed to extract all of the necessary information needed to fulfil the research questions.
The findings of this dissertation reveal that a synergised policy framework between the national government and local government must be improved in order to utilise each city’s creative economy potential to the maximum level. In this case, policy framework and support regarding the optimalisation of infrastructure, technological transfer, marketing promotions and high-quality human resource skills must be maintained in order to achieve more growth in the future. Furthermore, it is also found that the public interests and exposure plays a pivotal role along with the government, as the creative economy in Indonesia can be seen as a representation of the nation’s cultural beliefs, values, and traditions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woranee Mungkalasiri
"ABSTRAK
Since the increasing demand of molasses as raw material for ethanol production in Thailand, the feasibility of applying raw sugar as an alternative raw material for ethanol production is studied in this research. However, although raw sugar has higher sugar content and pure quality than molasses, raw sugar costs are higher than molasses. Thus, it is necessary to evaluate the optimum proportion of raw sugar by considering the value of fermentation efficiency by analyzing the ratio of raw sugar to molasses from 0%:100% to 100%:0%. The results showed that the mixture of raw sugar and molasses in Experiment No.1 at a ratio of 20%:80% gained the highest fermentation efficiency at 82.71%. With the addition of enzyme (Experiment No.2), it would enhance the fermentation efficiency to 84.27% at a ratio of 60%:40%. Moreover, by adding enzyme and ferment nutrients (Experiment No.3) it could enhance the fermentation efficiency to 85.98% at a ratio of 80%:20%. These results indicated that the higher amount of applying raw sugar, the more fermentation efficiency in ethanol production. Furthermore, the economic results shown that even though a ratio of 80%:20% from Experiment No.3 had the highest fermentation efficiency, a ratio of 20%:80% presented the best economic result (profit) with high fermentation efficiency (around 85%). Moreover, when the prices of raw sugar and molasses were changed, the Experiment No.3 had more appropriate operation than Experiment No.1 and No.2, because the Experiment No.3 provieded the best economic results with any conditions."
Pathum Thani: Thammasat University, 2018
607 STA 23:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ruchira Khoomsab
"ABSTRAK
The objective of this study was to compare the anthraquinone content of cassod tree leaves, golden shower pods and noni roots that were determined in the form of free anthraquinone and anthraquinone glycoside by Soxhlet and decoction extraction method. The anthraquinone compounds were identified by the Borntrager reaction. The determination of anthraquinone UV-Visible spectrophotometry at 325nm was used. The results show that the highest anthraquinone content in the golden shower pods with 70% (v/v) ethanol was 193.79mg/g dry plant. The suitable solvent for the anthraquinone glycoside extracts was 80% (v/v) ethanol for the cassod tree leaves. In the testing of birds, 1% of the extracted golden shower pods that cover the seeds for food consumption showed a lower amount than that consumed in the control group (p <0.05)."
Pathum Thani: Thammasat University, 2019
607 STA 24:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>