Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kelimpahan rotifer lokal (Brachionus rotundiformis) di genangan air dekat perairan pantai Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara memotivasi disain penelitian untuk mengeksplorasi kemampuan produksi telur dormannya. Pengembangan produksi dan pengemasan telur dorman dipacu oleh kebutuhan pembenihan fauna laut akan pakan alami. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan biomassa telur dorman yang dihasilkan dari kultur massal rotifer dalam medium kultur berbasis teknologi terapan tanpa mikroalga. Produksi rotifer telah dilakukan dengan kultur rotifer dalam media tanpa mikroalga dan tanpa aerasi, hanya menginokulasi bangkai ikan kedalam air asin yang diramu dari air sumur ditambah garam dapur sampai kadar garam 20-25 ppt. Koleksi telur dorman yang diperoleh dari rotifer hasil produksi massal, kemudian dikarakterisasi berdasarkan bentuk, tampakan inti, dan morfometrinya.Telur dorman yang diperoleh kemudian digolongkan dalam 4 tipe dengan karakteristik telur dan inti yang berbeda. Pengukuran ukuran sebaran telur dorman hasil kultur massal menunjukan panjang telur terdistribusi pada ukuran 79,51-118,08 µm, lebar telur dorman pada ukuran 62,73-84,27 µm, sedangkan untuk panjang inti telur dorman dengan ukuran 53,61-82,39 µm. Sediaan biomassa telur dorman dalam jumlah cukup akan dikemas dalam kapsul-kapsul yang terbuat dari beberapa jenis material."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Sultansyah
"Salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan penyediaan kelistrikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) yaitu melalui PLTBm sekam padi. Sekam padi yang tersedia secara besar menjadi suatu potensi untuk dijadikan feedsotck dalam proses gasifikasi, selanjutnya gas sintetik digunakan sebagai bahan bakar mesin untuk memutar generator. Lab Gasifikasi FTUI saat ini sedang berfokus kepada program riset berbasis komersialiasi dalam pembuatan PLTBm skala kecil untuk daerah 3T. Namun belum adanya penelitian pemanfaatan gas sintetik melalui spark-ignition engine di Lab Gasifikasi FTUI, sehingga dibutuhkan studi literatur pemanfaatan gas sintetik sekam padi sebagai bahan bakar spark-ignition engine. Penelitian ini berfokus kepada pengumpulan informasi untuk mengetahui karakteristik gas sintetik sekam padi, unjuk kerja pembersihan gas sintetik di Lab Gasifikasi FTUI, dan pemanfaatan gas sintetik sebagai bahan bakar spark-ignition engine. Dari studi literatur, karakteristik gas sintetik sekam padi yaitu: penyusun utama yaitu H2, CO, CH4, CO2, dan N2, LHV rendah, terdapat tar, serta terdapat variasi komposisi setiap waktunya. Gas sintetik mampu dijadikan sebagai bahan bakar spark-ignition engine meskipun terdapat penurunan daya akibat rendahnya nilai LHV, namun emisi yang lebih bersih terhadap CO, HC, dan NOx. Parameter proses yaitu AFR, ignition timing, dan rasio kompresi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya output dan emisi, sehingga dibutuhkan penyesuaian terhadap parameter tersebut. Rekomendasi pemanfaatan gas sintetik meliputi: meningkatkan LHV, meningkatkan kemampuan pembersihan gas sintetik, penyesuaian AFR, pengontrolan AFR otomatis, penyesuaian ignition timing, dan penggunaan mesin dengan rasio kompresi tinggi.

One alternative in overcoming the problem of providing electricity in rural areas is through the rice husk biomass gasification. Rice husk that has already available in those areas becomes potential in utilizing rice husk as a feedstock for the gasification process, then the synthetic gas is used as a fuel for spark-ignition engine to turn the generator. FTUI Gasification Laboratory is currently focusing on research to commercialization program for the development of small-scale biomass gasifier for rural areas. However, the absence of research on this topic before in FTUI Gasification Laboratory, therefore it is necessary to have a literature review focusing on the utilization of synthetic gas from rice husk biomass gasification as fuel for spark-ignition engines. This research focusing on collects information from various studies to gives an overview of the characteristics of synthetic gas from rice husk gasification, synthetic gas cleaning system performance at FTUI Gasification Laboratory, and the utilization of the synthetic gas through spark-ignition engine. From the literature, the synthetic gas from rice husk gasification is composed of the main constituent gases namely H2, CO, CH4, CO2, and N2, low LHV, has tar, and has variations in the composition of synthetic gas each time. Synthetic gas can be used as a fuel for the engine even though there is a decrease in power due to low LHV, but it gives cleaner emissions on CO, HC, and NOx. Process parameters, namely AFR, ignition timing, and compression ratio have a significant effect on output power and emissions. Therefore, the adjustments of those parameters are needed. Recommendations for using syngas as fuel for spark-ignition engine include increasing the LHV value, increasing syngas cleaning system performance, AFR adjustment, automatic AFR control, ignition timing adjustment, and using an engine with a high compression ratio."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faathimah Adiibah
"Laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED) pada mesin tablet Jenn Chiang 39 di PT Soho Industri Pharmasi. SMED merupakan bagian dari lean manufacturing yang bertujuan untuk mengurangi waktu pergantian setup mesin, sehingga meningkatkan efisiensi produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SMED berhasil mengurangi waktu setup dari 20 menit menjadi 9 menit. Implementasi ini tidak hanya meningkatkan fleksibilitas dan respons perusahaan terhadap permintaan pasar tetapi juga mengurangi biaya produksi dan waktu tunggu konsumen. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam implementasi SMED, termasuk resistensi terhadap perubahan dan kebutuhan akan pelatihan intensif bagi operator.

This study aims to evaluate the application of the Single Minute Exchange of Dies (SMED) method on the Jenn Chiang 39 tablet machine at PT Soho Industri Pharmasi. SMED is part of lean manufacturing that aims to reduce machine setup changeover time, thereby increasing production efficiency. The results show that the implementation of SMED successfully reduced the setup time from 20 minutes to 9 minutes. This implementation not only increased the company's flexibility and responsiveness to market demands but also reduced production costs and consumer waiting times. The study also identified several challenges in implementing SMED, including resistance to change and the need for intensive training for operators.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marjanu Priambodo
"Tesis ini mendiskusikan sinergi six sigma, axiomatic design ( AD ), TRIZ, dan DOE untuk perbaikan desain sistem manufaktur. Six sigma-axiomatic design- TRIZ digunakan untuk mendesain sistem. DOE digunakan untuk optimasi parameter desain. AD digunakan untuk men dekomposisi masalah dan TRIZ untuk menemukan solusinya. TRIZ digunakan untuk membangkitkan solusi dan men decouple matrik desain dalam kerangka AD. Sinergi six sigma-AD-TRIZDOE digunakan untuk menyelesaikan studi kasus perbaikan tingkat keberhasilan proses ( TKP ) cam boring di lini cylinder head machining untuk sepeda motor 110 cc. Hasilnya TKP proses camboring meningkat dari 95,5 menjadi 97,5% dan TKP lini cylinder head machining meningkat dari 93,6% menjadi 95,8.

This paper discuss about sinergetic use of six sigma - axiomatic design ( AD ) - TRIZ - DOE for manufacturing system design improvement. Six sigma axiomatic design - TRIZ used in system design phase. DOE used in design parameter optimization phase. AD powerfull in problem decomposition and TRIZ for problem solution. TRIZ used for generate solution and decoupled design matrix in AD framework. Sinergetic use of six sigma - axiomatic design ( AD ) - TRIZ - DOE aplicated for case study increase of of camboring process productivity in cylinder head machining production line for 110 cc motor cycle. Final result camboring process productivity increase from 95,5% to 97,5% and productivity of cylinder head machining production line increase from 93,6 % to 95,8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31158
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vollmann, Thomas E.
Homewood, Illinois: Irwin , 1991
670 VOL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bodington, C Edward
New York: McGraw-Hill, 1995
658.5 BOD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Agus Prihatono
"Perencanaan pengendalian produksi yang baik akan meningkatkan produktifitas dan kinerja produksi sehingga akan menghasilkan produk dengan mutu tinggi, biaya rendah dan tepat waktu. Hal ini menjadi kriteria yang mutlak diperlukan dalam era globalisasi, terutama bagi industri jasa trasportasi udara di mana persaingan global sudah sedemikian ketat.
Engine Maintenance Shop PT Elang Perkasa yang dipersiapkan untuk menjadi salah satu Strategic Business Unit dan induk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, transportasi udara, harus membenahi sistem pengendalian manajemen yang selama ini terkesan lamban dan kurang informatif agar dapat mencapai tujuan yang dicanangkan. Untuk mendapatkan perencanaan pengendalian produksi yang balk perlu dilakukan beberapa perbaikan yang meliputi struktur organisasi, sistem dan prosedur, keseimbangan beban kerja unit produksi sampai komputerisasi agar proses pelaksanaan menjadi lebih cepat, kekurangan sumber daya manusia tertanggulangi dan kesalahan manusia dapat dikurangi.
Perbaikan pada strukiur organisasi dilakukan melalul penataan kembali terhadap Organisasi yang ada, yaitu dengan memberi kewenangan lebih banyak kepada PPC dalam menjalankan delapan fungsi yang harus dilaksanakannya Untuk itu PPC harus merupakan unit tersendiri dalam organisasi Engine Maintenance Shop dan disamping itu juga menyatukan salah satu fungsinya, yaitu material preparation yang selama ini berada di bawah unit produksi.
Perbaikan keseimbangan beban kerja unit produksi dilakukan dengan penempatan tenaga kerja yang memperhitungkan beban kerja setiap subseksi. Analisa beban kerja dihitung dengan cara melakukan pendataan atas kebutuhan manhours untuk mengerjakan perawatan/ perbaikan setiap part.
Dengan melihat jumlah dan jenis engine yang dirawat serta dengan memperhitungkan keahlian dan banyaknya tenaga kerja yang ada, maka perencanaan dan pengendalian produksi harus dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi Hal ini dipandang perlu karena dengan sistem ini akan dapat mengurangi paper work dan human error, informasi dapat diperoleh lebih cepat dan akurat serta dengan tambahan pendidikan dan pelatihan yang tidak terlalu lama maka sumber daya manusia yang telah ada dapat dimanfaatkan lebih efektif dan efisien.
Terdapat beberapa perbedaan dalam penetuan ruang lingkup pekerjaan fungsi perencanaan pengendalian produksi antara yang biasa diterapkan pada industri manu facturing dengan industri perawatan engine pesawat terbang yang hanya melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan. Tetapi secara global dapat dikatakan sama, sehingga dengan demikian konsep dasar yang dipakai dapat diterapkan pada PPC Engine Maintenance Shop PT Elang Perkasa dengan beberapa modifikasi untuk penyesuaian. Dalam penerapan usaha perbaikan yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari commit ment pihak manajemen dan pelaksana produksi sendiri, schingga apa yang selama ini menjadi kendala dapat ditanggulangi yang pada gilirannya tujuan untuk menghasilkan perawatan Jet engine sesuai dengan world tnii around time dapat tercapai."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sulaeha Rusiadi
"Industri tekstil di Indonesia telah rnemperlihatkan pertumbuhan dan prospek yang menggembirakan. Hal ini dipe ngaruhi oleh per-tumbuhan yang cukup tinggi pada pasar domes tik dan ekspor. Pada tahun 1990, industri tekstil telah berhasil memperkuat posisinya sebagai andalan utama ekspor dan telah menghasilkan devisa sebanyak US $ 2,9 milyar. Semakin mahalnya upah buruh di negar-a maiu, kurangnya lahan, mahalnya harga tanah untuk pabrik serta beban biaya bahan bakar yang relatil tinggi, menyebabkan teriadinya relokasi industri, khususnya industri tekstil, dan negara maju seperti Jepang, Taiwan, dan Hongkong ke negar-a berkem? bang termasuk Indonesia. Adanya paket kebijaksanaan deregu? lasi yang dikeluarkan oleh pemeriritah, semakin mendorong ekspor tekstil kita.
Dalam era globalisasi ini batasan perekonomian antara negara semakin kabur. Perubahan yang terjadi di negara negara lain dapat mempengaruhi industri di Indonesia. Disamping itu makin bertambah banyaknya perusahaan yang berlomba meraíh dan menguasai pangsa pasar dalam industri tekstil, menyebabkan persaingan yang timbul semakin tajam.
PT AP sebagai salah satu pelaku di dalam industri tekstil, yang merupakan pabrik pemintalan terbesar di Indo nesia, harus menerapkan manajemen strategis dalam menghadapi persaingan tersebut. Dengan menggunakan manajemen strategis yang tepat diharapkan perusahaan ini mampu meningkatkan labanya.
Sesuai dengan misi perusahaan serta didukung oleh peluang yang ada di lingkungan dan kekuatan perusahaan dilakukan arah pengusahaan dan sasaran jangka panjang yang meliputi kemampulabaan, produktivitas, posisi bersaing, pengembangan sumber daya manusia, kepemimpinan dalam teknologi, dan tanggung jawab pada masyarakat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Ria Kartini Murat
"ABSTRAK
Perancangan produk dan perancangan jasa tidak mempunyai
perbedaan yang mendasar hanya keduanya? mempunyai proses
operasi yang berbeda. Organisasi-organisasi penyedia jasa
biasanya lebih fleksibel dan dapat merubah kegiatan-kegiatan
mereka lebih cepat dibandingkan dengan organisasi
manufaktur. Konsep perancangan dan pengembangan jasa adalah
jauh lebih sukar dipahami daripada perancangan produk.
Organisasi-organisasi penyedia jasa harus memutuskan
beberapa faktor kunci pelayanannya, yang secara ringkas
dapat diperinci sebagai berikut :
1. Lini pelayanan yang ditawarkan.
Organisasi jasa harus memutuskan seberapa luas lini
pelayanan yang akan ditawarkan.
2. Ketersediaan pelayanan.
Dalam perancangan jasa para manajer perlu
mempertimbangkan kapan jasa harus disediakan. Juga
perusahaan harus menentukan lokasi fasilitasfasilitas
untuk memberikan pelayanan yang baik,
apakah suatu lokasi fasilitas yang terpusat atau
beberapa lokasi yang tersebar.
3. Tingkat pelayanan.
Organisasi harus menyeimbangkan antara tingkat
pelayanan yang diberikan kepada para langganannya
dengan kebutuhan untuk beroperasi secara ekonomik
pada saat yang sama.
Karya akhir ini bertemakan bagaimana meningkatkan
keunggulan suatu organiasi yang memproduksi jasa dengan
menggunakan tehnik pengendalian produksi yang baik. Obyek
penelitian dalam penulisan karya akhir ini adalah Universal
Maintenance Center suatu organisasi yang menyediakan jasa
perbaikan mesin-mesin.
Universal Maintenance Center (UMC) merupakan salah satu
direktorat pada Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN)
yang berlokasi di Bandung. Kegiatan operasinya bersifat
khusus yaitu jasa perbaikan (repair), dan overhaul dari
mesin-mesin gas turbin pesawat dan industri.
Keadaan yang UMC hadapi sekarang yaitu dibutuhkannya
investasi yang cukup besar untuk menunjang tehnologi canggih
yang digunakan, selain itu sifat produksinya yang bukan
produksi masal dimana sebagian besar suku cadang yang
dipakai harus didatangkan dari luar negeri. Melalui analisa
pendekatan sistem pengendalian produksi didapatkan bahwa
hambatan atau masalah yang menjadi kendala bukan terletak
pada sistem pengendalian produksi yang telah mereka rancang
selama ini tetapi ada pada faktor manusianya (brain ware).
Hasil temuan masalah mengungkapkan bahwa adanya kendala
didalam proses pengendalian produksi terutama disebabkan
oleh
1. Kedudukannya sebagai BUMN membuat UMC kurang
fleksibel karena harus mentaati prosedur, peraturan
yang birokratis, selain ketergantungannya kepada
IPTN sebagai induk organisasi.
2. Dalam hal tehnik UMC harus mentaati segala aturan,
perkembangan tehnik yang dikeluarkan oleh masingmasing
pabrik pembuat dan badan-badan keselamatan
lalu lintas udara baik lokal maupun internasional.
Tujuan penulisan Karya Akhir ini adalah untuk mencari
penyebab masalah utama serta mencoba memberikan alternatif
pemecahan yang mungkin dapat mengatasi masalah dalam sistem
pengendalian preoduksinya. Sedangkan untuk metoda yang
digunakan adalah analisa sistem pengendalian produksi dengan
melalui beberapa tahapan yaitu identifikasi, memahami,
analisa permasalahan serta rekomendasi.
Melalui analisa pendekatan sistem ini didapatkan bahwa
masalah yang menjadi kendala utama adalah banyaknya
peraturan-peraturan pemerintah yang mengikat UMC sebagai
BUMN dan ketergantunggannya pada IPTN sebagai induk
organisasi seperti misalnya proses pengadaan suku cadang,
dana dan yang lebih penting lagi proses pengambilan
keputusan yang rumit dan berkepanjangan. Di pihak lain kita
harus memperhatikan bahwa hampir semua pemakai jasa adalah
dari kalangan penerbangan dan industri minyak dan gas bumi
dimana biaya dan waktu merupakan elemen yang sangat penting
untuk bisnis mereka sehingga dapat disimpulkan UMC kurang
efisien dan produktif.
Dalam mengatasi kendala-kendala tersebut
dicarikan jalan agar paling sedikit UMC dapat terlepas dari
IPTN sebagai induk organisasi untuk dijadikan profit center
tersendiri, bahkan lebih baik lagi jika UMC dapat dijadikan
suatu organisasi swasta.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dilworth, James B., 1939-
New York: McGraw-Hill, 1992
658.5 DIL o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>