Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanlinastuti
"Paduan AIMg2 sebagai bahan struktur cladding berfungsi untuk mengungkung bahan bakar nuklir. Telah dilakukan penentuan laju korosi paduan AIMg2 dalam medium air demineralisasi pendingin primer reaktor serba guna GA Siwabessy (RSG-GAS) dengan parameter uji varian suhu dan waktu prmanasan dalam air demineralisasi berasal dari reaktor serba guna BATAN Serpong Trangerang Selatan menggunakan Autoclave. Percobaan ini dilakukan pada suhu 100 dan 150 derajat celcius yang dipanaskan secara terus menerus masing-masing selama 10, 15, 20 dan 30 hari. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui laju korosi paduan AIMg2 dengan variasi suhu dan waktu pemanasan pada medium air demineralisasi pendingin primer reaktor. Data hasil pengukuran dilakukan dengan cara penimbangan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan AIMg2 segar tanpa perlakuan nol (fresh) pada suhu pemanasan 100 derajat celcius selama 10, 15, 20 dan 30 hari dihasilkan korosi berturut-turut 0,9298; 1,2917; 1,7982; 2,7937 mpy dan pada suhu 150 derajat celcius dengan laju korosi adalah 0,9155; 1,3480; 1,7808; 2,7442 mpy sedangkan untuk AIMg2 rol yang dipanaskan pada suhu 100 deraja celcius selama 10, 15, 20 dan 30 hari dengan laju korosi masing-masing 0,4054; 0,5052; 0,7049 dan 1,1498 mpy serta untuk AIMg2 rol pada suhu pemanasan 150 derajat celcius menghasilkan laju korosi berturut-turut yaitu 0,2966; 0,5126; 0,6857; 1,0966 mpy, dengan AIMg2 fresh pada pemanasan 100 maupun 150 derajat celcius. Laju korosi yang dihasilkan dari bahan AIMg2 dengan kategori ringan yaitu mempunyai laju korosi dibawah 20 mpy, sehingga paduan AIMg2 relatif lebih tahan sebagai kelongsong bahan bakar nukir di lingkungan air reaktor."
Tangerang: Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), 2017
621 PIN :18 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Haidir
"ABSTRACT
Analisis laju korosi paduan aluminium feronikel pada pH basa dengan potensiostat.Aluminium Feronikel (AlFeNi) adalah salah satu kandidat kelongsong alternatid masa depan karena mempunyai keunggulan, diantaranya dalam suasana netral dan normal, laju korosinya dapat diterima. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui laju korosi AlFeNi pada pH yang ekstrim sebagai langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya kekritisan reaktor. Metode yang digunakan untuk karakterisasi korosi adalah metode Tahanan Polarisasi dan metode Tafel menggunakan potensiostat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pH metode polarisasi resistensi diperoleh nilai laju korosiuntuk masing-masing pH tersebut adalah 47,05 mpy ; 437,467 mpy ; 778,1 mpy ; 993,367 mpy. Sedang metde Tafel laju korosi berturut-turut 47,003 mpy ; 334,533 mpy ; 632,633 mpy ; 897,7 mpy. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya pH meduim dalam sel uji korosi maka laju korosinya pun bertambah."
Tangerang: Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), 2017
621 PIN :18 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir URANIA adalah wahana informasi tentang daur bahan bakar nuklir yang berisi hasil penelitian, pengembangan dan tulisan ilmiah terkait. terbitan pertama kali pada tahun 1995 dengan frekuensi terbit sebanyak empat kali dalam setahun yakni pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober.
Sementara itu, mulai tahun 2011 Jurnal Daur Bahan Bakar Nuklir URANIA akan terbit tiga kali dalam setahun, yaitu Februari, Juni dan Oktober."
Serpong: Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN), Batan, 1995
621 URANIA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Tri Handayani
"ABSTRACT
Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN menyelenggarakan Pelatihan Pranata Nuklir sebagai persyaratan untuk memasuki jabatan fungsional Pranata Nuklir. Sejak tahun 2016, sebagian materi, termasuk Estimasi Ketidakpastian Pengukuran, disampaikan dengan penggabungan metode e-learning dan tatap muka. Metode e-learning membutuhkan bahan ajar yang sesuai, supaya penyerapan materi oleh peserta lebih efektif. Kajian efektivitas penerapan metode e-learning diperlukan untuk pengembangan bahan ajar. Kajian dilakukan dengan membandingkan hasil ujian untuk materi tersebut pada pelatihan dengan penyampaian materi secara tatap muka dan e-learning untuk Pelatihan Pranata Nuklir Keterampilan dan Keahlian. Metode praktikum yang berupa pengambilan data dan perhitungan yang diberikan setelah materi teori digantikan oleh latihan menggunakan file Excel yang dilengkapi data. Slide skema pembelajaran disertakan sebagai panduan tahapan pembelajaran supaya mudah diikuti oleh peserta. Berdasarkan hasil ujian materi Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Pelatihan Pranata Nuklir Keterampilan secara tatap muka dan e-learning memberikan capaian 59,4% dan 59,6%. Pada Pelatihan Pranata Nuklir secara tatap muka memberikan capaian 63,3% dan 62,5%, sedangkan penyampaian secara e-learning memberikan capaian 57,6%, secara statistik menunjukkan capaian yang lebih rendah."
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2017
605 WJ 8:1-2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"ANALISIS PENGARUH DAYA UNTUK PENGUJIAN PIN BAHAN BAKAR TIPE PWR DI PRTF RSG-GAS.Analisis pengaruh daya untuk pengujian pin bahan bakar tipe Pressurized Water Reactor (PWR) di Power Ramp Test Facility (PRTF) RSG-GAS telah dilakukan dan dianalisis untuk mengetahui pengaruh daya terhadap unjuk kerja pin bahan bakar selama diiradiasi. Fenomena pengaruh daya yang dibangkitkan dari fasilita spengujian PRTF PRSG-GAS sangat signifikan terhadap unjuk kerja bahan bakar. Untuk iniperlu disiapkan program jaminan mutu, fasilitas fabrikasi pin bahan bakar dan analisis unjuk kerja bahan bakar selama pengujian di PRTF RSG-GAS.Program jaminan mutu selama fabrikasi pin bahan bakar dan pengujian hasil selama pra iradiasiantara lain spesifikasi pin bahan bakar tipe PWR, gambar kerja, prosedur, instruksi kerja, lembar kendali. Persiapan fasilitas pengujian PRTF telah dilakukan uji fungsi sistem operasi dan sistem kendali.Prediksi dan analisis unjuk kerja pin bahan bakar selama iradiasi dilakukan dengan menggunakan program kode komputer FEMAXI-V. Kode ini mampu memprediksi pengaruh daya terhadap unjuk kerja termal dan mekanik secara kulitatif, cukup detail selama kondisi tunak dan transien.Telah dilakukan fabrikasi pembuatan pin dummy sebagai bahan uji kemampuan fabrikasi di Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) dan telah diuji di PRTF dengan tekanan operasi 160 bar dengan hasil baik tidak bocor. Persiapan pembuatan pelet telah berhasil dibuat pelet bahan bakar UO2 sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebagai bahan isian pin elemen bakar tipe PWR. Telah dilakukan analisis dengan simulasi posisi pin pada jarak 0; 40; 60; 100; 200; 300; 440 mm terhadap teras untuk menentukan daya (Linear Heat Rate/LHR) yang dibangkitkan menunjukkan bahwa makin tinggi daya yang diberikan atau makin dekat posisi pin terhadap teras reaktor makin besar burn-up yang dihasilkan.
"
620 JTBN 9 (1-4) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Majalah Ilmiah Pengelolaan Instalasi Nuklir "PIN" yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN) - BATAN, menerima dan mempublikasikan naskah berupa hasil penelitian, kajian dan tinjauan ilmiah yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan instalasi nuklir"
Serpong: PTBBN Batan, {s.a.}
621 PIN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Endiah Puji Hastuti
"Turbulensi aliran pendingin pada proses perpindahan panas berfungsi untuk meningkatkan nilai koefisien perpindahan panas, tidak terkecuali aliran dalam kanal bahan bakar. Program CFD (CFD=computational fluid dynamics), FLUENT adalah program komputasi berbasis elemen hingga (finite element) yang mampu memprediksi dan menganalisis fenomena dinamika aliran fluida secara teliti. Program perhitungan CFD dipilih dalam penelitian ini karena selain akurat juga dapat memberikan visualisasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristika perpindahan panas, massa dan momentum dari dinding rod bahan bakar ke pendingin secara visual, pada medan temperatur, medan tekanan, dan medan energi kinetika pendingin, sebagai fungsi dinamika aliran di dalam kanal, pada kondisi tunak dan transien. Analisis dinamika aliran pada kanal bahan bakar PWR berbasis CFD dilakukan dengan menggunakan sampel data reaktor PWR dengan daya 1000 MWe dengan susunan bahan bakar 17x17. Untuk menguji sensitivitas persamaan aliran yang sesuai dengan model aliran turbulen pada kanal bahan bakar dilakukan pemodelan dengan menggunakan persamaan k-omega (Ƙ-ω), k-epsilon (Ƙ-ε), dan Reynold stress model (RSM). Pada analisis sensitivitas aliran turbulen di dalam kanal digunakan model mesh hexahedral dengan memilih tiga geometri sel yang masing masing berukuran 0,5 mm; 0,2 mm dan 0,15 mm. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada analisis kondisi tunak (steady state), terdapat hasil yang mirip pada model turbulen Ƙ-ε standard dan Ƙ-ω standard. Pengujian terhadap kriteria Dittus Boelter untuk bilangan Nusselt menunjukkan bahwa model Reynold stress model (RSM) direkomendasikan. Analisis sensitivitas terhadap geometri mesh antara sel yang berukuran 0,5 mm, 0,2 mm dan 0,15 mm, menunjukkan bahwa geometri sel sebesar 0,5 mm telah mencukupi. Aliran turbulen berkembang penuh telah tercapai pada model LES dan DES, meskipun hanya dalam waktu singkat (3 s), model LES memerlukan waktu komputasi yang sangat lama dan membutuhkan memori yang besar.
"
Jakarta: Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2011
JTRN 13:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan analisis terhadap performa neutronik bahan bakar garam lebur LiF-BeF2-ThF4-UF4 pada Small Mobile-Molten Salt Reactor (SM-MSR). Penyesuaian konfigurasi teras dan temperatur operasi harus dilakukan untuk penggunaan bahan bakar baru tersebut agar mencapai keff > 1 dan CR (conversion ratio) > 1 pada fraksi 0,5% 233U, 20% 232Th, 28% Li, 51,5% Be. Setelah didapat nilai keff ≈ 1 dan CR ≈ 1, dilakukan analisis pengaruh perubahan Th terhadap Be dan Be terhadap Li yang terlihat dalam perubahan parameter keff dan CR. Setelah itu fraksi 233U divariasi antara 0,5–0,46% untuk memperoleh keff > 1 dan CR > 1. Dalam perhitungan koefisien reaktifitas temperatur (αT), temperatur teras dinaikkan sebesar +25K dan +50K., dan untuk koefisien reaktifitas void (αV), densitas bahan bakar dikurangi hingga 90%. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pengurangan Th terhadap Be menyebabkan penurunan nilai CR dan naiknya keff akibat berkurangnya material fertil. Sebaliknya penambahan Be terhadap Li mengakibatkan terjadi kenaikan nilai keff dan menurunkan CR, akibat laju serapan Li lebih besar dari Be. Pada 5 (lima) fraksi 233U dalam rentang 0,5–0,49%, hasil perhitungan keff dan CR masing-masing bervariasi dalam rentang 1,00001 - 1,00327 dan 1,00016 - 1,00731. Untuk faktor puncak daya (PPF), hasil perhitungan memberikan nilai dalam rentang 2,4311 -2,4714. Sedangkan untuk parameter keselamatan, koefisien reaktivitas temperatur (αT) dan reaktivitas void (αV) masingmasing bernilai negatif dalam rentang 4,972×10-5 - 5,909×10-5 dan 2,596×10-2- 2,8287×10-2 ∆k/k/K. Dapat disimpulkan bahwa teras SM-MSR memberikan nilai negatif di kedua koefisien reaktivitas tersebut untuk setiap fraksi,, sehingga memenuhi kriteria keselamatan dan keselamatan melekat."
JTRN 13:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tanggerang: Pusat Teknologi Bahan Nuklir , 2014
621.48 TEK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Passive Compact Molten Salt Reactor (PCMSR) merupakan pengembangan dari reaktor MSR. Desain reaktor PCMSR membutuhkan tempat khusus penampung sementara bahan bakar pada saat terjadi insiden, misalnya kecelakaan yang menyebabkan peningkatan suhu bahan bakar. Tangki penampung bahan bakar tersusun dari 3 bagian yang saling terhubung yaitu bagian penampung cairan bahan bakar, cerobong (chimney), dan penukar kalor. Dalam penelitian ini, tangki dimodelkan secara lump dan dilakukan variasi daya awal reaktor dan ketinggian cerobong. Syarat batas model ditetapkan suhu bahan bakar maksimum 1400 °C, yang didasarkan pada titik didih larutan garam LiF-BeF2-ThF4-UF4. Analisis dilakukan dengan cara menghitung rugi tekanan total dan transfer kalor untuk variasi daya awal antara 1800-3000 MWth dan ketinggian cerobong antara 1-10 m. Hasil penelitian menunjukan semakin besar daya reaktor, maka tinggi tangki penampung bahan bakar dan tinggi alat penukar kalor yang dibutuhkan akan semakin besar, tejadi kenaikan suhu fluida pendingin dan suhu udara pendingin, dan menyebabkan kenaikan laju aliran masa fluida pendingin, sedangkan laju aliran masa udara menurun. Peningkatan ketinggian cerobong menyebabkan ketinggian tangki penampung bahan bakar dan ketinggian alat penukar kalor semakin menurun, penurunan suhu fluida pendingin, tetapi suhu udara meningkat, dan menyebabkan peningkatan laju aliran masa fluida pendingin, tetapi laju aliran masa udara akan semakin menurun."
JTRN 13:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>