Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kunthi Tridewiyanti
"Tesis ini memperlihatkan sabung ayam merupakan salah satu bentuk permainan rakyat yang telah dikenal sejak dahulu dan telah dilakukan secara turun menurun oleh beberapa masyarakat di Indonesia. Akan tetapi permainan ini harus diberhentikan bahkan dihapuskan oleh masyarakt sejak dikeluarkannya peraturan tanggal 1 April 1981 tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian. tentu saja hal tersebut mengundang berbagai permasalahan di masyarakat khususnya masyarakat Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali yang penulis pilih sebagai daerah kajian.
Hasil kajian menunjukkan bahwa permainan sabung ayam telah dikenal oelh masyarkat Desa Kubutambahan sejak jaman nenek moyang dan permainan itu bila ditinjau dari sifatnya dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu permainan tabuh rah dan permainan tajen. Keduanya mempunyai ciri tersendiri, mulai dari pihak yang berperan dalam permainan, tempat pelaksanaan, aturan permainan sampai pelaksanaannya.
Sekalipun ada bentuk permainan lainnya yang juga dikenal masyarakat tersebut, namun ternyata sebagian besar masyarakat tetap saja memilih melakukan permainan sabung ayam, mempersiapkan ayang sabungan, juga mengenal berbagai bentuk folklor lainnya yang mengandung unsur pemainan sabung ayam. misalnya dalam cerita-cerita, nyayian serta kepercayaan masyarakat.
Permainan sabung ayam tetap dilakukan oleh masyarakat Desa Kubutambahan, disebabkan oleh adanya fungsi-fungsi dari permainan tersebut. Antra lain, fungsi ekonomis, religius, sosial. psikologis dan fungsi pengembangan varietas ayam.
Adanya fungsi itulah menyebabkan berbafai upaya dilakukan oleh masyarakat untuk tetap melestarikan permainan itu, mulai dari upaya legitimasi, kamuflase, penyucian, penyembunyian sampai penyuapan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat itu justru memperlihatkan bahwa upaya pemerintah dalam mengefektifkan peraturan kurang berhasil, karena terkesan peraturan yang diterapkan itu tidak diindakan, bahkan dianggap bertentanan dengan kebiadaan masyarakat. Di samping itu juga memperlihatkan adanya perbedaan penilaian oleh penegak hukum, pihak agama, aparat adat maupun aparat pemerintahan.
Di dalam mengurangi kurang efektifnya pelaksanaan peraturan itu, sebenarnya masyarakat puntampak secara alami mengupayakan penghapusan permainan sabung ayamn, misalnya upaya melalui penegakan hukum baik dari peraturannya sendiri maupu penegakan hukumnya, upaya melalui pendidikan, upaya di bidang perekonomian, upaya melalui kepercayaan masyarakt dan upaya melalui komunikasi. Dengan memperlihatkan upaya penghapusan yang dilakukan oleh masyarakat dari dalam sendiri sebenarnya lebih baik daripada dilakukan suatu pemaksaan penghapusan dari pihak luar yang terkadang mempunyai nilai yang berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Anggraeni
"Skripsi ini membahas tentang hakikat dan fungsi permainan sabung ayam yang ada di dalam Serat Adu Jago. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis data pustaka dengan mengambil dari sumber data dan melakukan observasi wawancara.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa hakikat dari permainan sabung ayam adalah permainan rakyat yang hanya dapat dimainkan oleh kaum laki-laki saja, karena permainan ini memiliki arti bahwa si empunya lah yang sebenarnya bermain dalam permainan sabung ayam ini.
Ayam merupakan perwujudan dari salah satu bagian tubuh si empunya yang dapat dilepas lalu dipertarungkan di depan khalayak ramai. Bagian tubuh tersebut ibaratkan penis, karena penis merupakan lambang dari kejantanan seorang pria. Permainan sabung ayam masih dilakukan oleh sebagian orang di Desa Jatinom. Hal ini berkaitan karena adanya fungsi-fungsi yang telah melekat, yaitu fungsi sosial, fungsi psikologis, dan yang terakhir yang begitu dominan adalah adanya fungsi ekonomi.

The focus of this study is about essence and function of cockfight games on Serat Adu Jago. This research is a qualitative and using analysis divining manual method by taking the source data and make observations interviews.
Research results reveal that the essence of cockfight games is a game that people can only be played by men only, because this game has the meaning that the owner is the actual game play in this cockfight.
Chicken is a manifestation of a part of the body of the owner can be dipertarungkan ago in front of the multitude. That's body it's like a penis, because it is a symbol of male virility. Cockfight is still done by some people in the Jatinom village. This is because of the related functions that have been attached, the social function, psychological function, and the last is so dominant is the economic function."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11378
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lampe, Munsi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S12745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik Andrianto
"Tesis ini tentang kajian perjudian sabung ayam di Bali. Dengan perhatian utama kajian pada keberlangsungan perjudian sabung ayam di Bali karena merupakan salah satu kegiatan adat, juga karena adanya hubungan patron klien antara oknum polisi dengan penyelenggara perjudian sabung ayam. Ruang lingkup masalah penelitian dalam tesis ini adalah masyarakat adat Bali, perjudian sabung ayam yang termasuk "tajen terang" yaitu perjudian yang merupakan kegiatan adat dan "tajen branangan" yaitu perjudian yang merupakan bentuk pelanggaran hukum, hubungan patronklien yang terjadi antara penyelenggara perjudian sabung ayam dengan oknum aparat polisi, aturan-aturan dalam kontes sabung ayam, penggolongan ayam aduan, aturan-aturan taruhan, karakteristik para petaruh dan pengorganisasian penyelenggaraan perjudian sabung ayam baik sebagai bentuk perjudian yang termasuk "tajen terang" maupun "tajen branangan" yang didalamnya termasuk, strategi, manajemen maupun peranan-peranan dan kewenangan-kewenangan para anggota penyelenggara.
Pendekatan yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data secara etnografi dengan tehnik pengumpulan data meiaiui pengamatan, pengamatan terlibat dan wawancara berpedoman dengan lokasi penelitian di Renon, Denpasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi profanisasi nilai-niiai sakral prosesi keagamaan tajen tabuh rah menjadi bentuk perjudian sabung ayam oieh para penjudi. Profanisasi niiai-nilai sakral oieh para penjudi, yang berbentuk perjudian sabung ayam, telah menjadi lahan oknum polisi untuk mengutip uang sehingga menjadi hubungan patron klien antara oknum polisi dengan penyelenggara perjudian sabung ayam. Tindakan oknum polisi yang melakukan "pengecukan" terhadap "saya tajen" tidak melihat apakah tajen yang sedang diadakan adalah tajen yang berkaitan dengan adat atau yang sakral atau tajen yang profan. Sebaliknya oknum polisi yang datang ke lokasi tajen, tanpa melihat apakah memiliki kewenangan atau tidak dalam melakukan pengakan hukum, dianggap mewakili kekuasaan penegakan hukum. Sehingga hubungan patron klien antara oknum polisi dengan penyelenggara tajen menunjukkan seberapa besar kekuatan polisi dalam masyarakat Bali. Selain itu tindakan oknum polisi tersebut juga menunjukkan pentingnya polisi memerlukan uang "cash and carry". Yang dengan demikian prinsip uang °cash and carry telah menjadi kebudayaan oknum-oknum polisi.
Implikasi kajian tesis ini adalah pelarangan dan penindakan secara tegas terhadap perjudian yang selalu rnengiringi pelaksanaan tajen. Memberikan pemahaman terhadap anggota Polri batasan-batasan tajen yang berkaitan dengan adat dan tajen yang bukan adat. Sehingga setiap anggota Polri memahami mana tajen yang melangar hukum dan mana tajen yang bukan pelanggaran hukum. Dalam memberikan batasan-batasan tajen adat dan tajen yang pelanggaran hukum hendaknya Polri melibatkan pemuka-pemuka adat setempat. Sebab penerapan praktek-praktek adat antara satu desa adat dengan desa adat lainnya berbeda (desa mawacara), sehingga berbeda pula dalam pelaksanaan tajen sebagai pelengkap upacara dalam suatu desa adat.
E. Daftar Kepustakaan : 26 buku + 6 artikel + 3 makaiah"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T10861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Wardiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik informan, pendidikan dan usia pasangan informan, faktor individu serta faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku memilih pasangan kolok. Pendekatan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus pada pasangan informan kolok sebagai informan, Kepala Desa, Kepala Adat, Ketua Paguyuban kolok, dan pasangan kolok yang menikah dengan pasangan normal sebagai informan kunci pada penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam dan dianalisis dengan analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan faktor individu yang berpengaruh terhadap perilaku memilih pasangan adalah self efficacy, pengetahuan mengenai kolok, pengetahuan mengenai perkawinan dan sikap terhadap perkawinan tersebut. Sedangkan faktor lingkungan yang berpengaruh adalah keluarga dan kebudayaan Bali pada proses perkawinan. Selain itu, rendahnya self efficacy pasangan informan mempengaruhi keputusan pasangan untuk tidak mau menikah dengan orang normal. Penulis menyarankan agar ditingkatkannya pendidikan dan konseling dalam persiapan perkawinan khusus bagi kelompok kolok di Desa Bengkala.

This study is aimed to obtain information about informants’ characteristics, level of education, their partner’s age, both individual and environmental factors which influenced the behaviour on selecting a deaf spouse. A qualitative research approach with a case study design was employed. Four selected deaf couples were selected as informants. The head of village, traditional leader, chairman of deaf associaton, and deaf people who were selected as key informants. Data were collected using an in-depth interview technique and were analyzed by content analysis method.
The result showed that individual factors affects a deaf spouse selection behavior were self efficacy, knowledge concerning kolok, knowledge and attitude toward marriage. Meanwhile, the environmental factors affects the spouse selection were family and Balinese culture relevant to marriage. Furthermore, their low level of self efficacy among the deaf couple influenced their decision in marrying a normal spouse. It is strongly recommended to develop education and councelling regarding marriage and their consequences among the single kolok community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirman Dharmamulya
Purwanggan : Kepel Press , 2004
790.19 SUK p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Kepel Press, 2004
394.3 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bali Basworo Pramudito
"Desa Adat Julah termasuk desa Bali Aga yang terletak di Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali. Pemilihan Desa Adat Julah sebagai lokasi penelitian berkaitan erat dengan adanya kenyataan bahwa desa tersebut memiliki masalah pertanahan yang terkait dengan konversi atas tanah adat. Desa Adat Julah memiliki sistem pemerintahan berbentuk demokrasi desa yang berlandaskan pada adat istiadat yang bersifat lisan maupun tertulis yang disebut awig-awig desa adat, dan kaidah-kaidah lain yang bersumberkan pada agama Hindu. Desa Adat Julah mengenai pemilikan tanah secara komunal yang disebut tanah adat atau tanah paruman desa. Tanah adat diyakini pula sebagai milik dewa, yakni Ratu Puseh Maduwe Karang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana bentuk pengelolaan tanah adat pada masa prakonversi1 mengetahui hal hal tanah adat, seperti Jatar belakang konversi baik yang bersifat internal maupun eksternal, mengetahui druupak atau implikasi dari konversi tanah adat terhadap kehidupan keluarga maupun persekutuan desa. Metode penelitian yang digunakan adaiah metode Deskriptif-Analitis, dengan teknik penelitian meliputi pengamatan langsung, kajian kepustakaan, wawancara dengan pakar-pakar, nara sumber dan tokoh mazyarakat setempat, penyimpulan data primer dan sekunder yang telah diperoleh.
Data-data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan berbagai produk perundang-undangan yang berlaku yang ada kaitannya dengan permasalahan lingkungan hidup. Berdasarkan pengamatan dan analisis mal"
2000
T32456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This artwork is revealing about the existence of Legong Tombol in Banyuatis village, Buleleng which has stagnated regeneration. Through this work, the steps taken to resolve the impasse is by reconstructing the shape of the dance, then rechoreographing the missing parts and subsequently teaching the dance form to the local young generation dancers. Related to the issues raised on the existence Legong Tombol in Banyuatis village, then this work present about : (1) Creation Method of dance that starts from the reconstruction effort of the dances that is almost extinct, (2). Reconstructing and re-packing the form of Legong Tombol dance and then returning to the community, (3). Resenting the training methods of Legong dabce which is contained in the creativity of the figure of the artist (late.) I Wayan Rindi which has been successfully re-lifted up."
MUDRA 31:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>