Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyoman rema I Nyoman sunarya
"ABSTRAK
Budidaya tanaman padi dibali telah dikenal sejak sebelum masehi dan berlanjut bingga kini, masih menjadi panganan andalan bagi masyarakat Bali. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pembudidayaan tanaman padi yang berbasis kearifan lokal Bali. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang datanya, dikumpulkan melalui studi pustaka, kemudian dioalah, diinterpresentasikan, dan disimpulkan, sertadisajikan berupa narasi. Hasil penelitian ini berupa data-data mengenai proses perkembangan budidaya tanaman padi yang termuat pada prasasti Bali Kuno dan naskah-naskah lontar dari menanam padi sampai menikmati hasilnya. Aktivitas pertanian ini dikelola sesuai kearifn lokal masyarakat Bali, yakni selalu memperlakukan tanah dan tanaman secara hormat karena dipercaya sebagai perwujudan Dewi Ibu Pertiwi dan Dewi Sri sebagai berkah dari tuhan yang akan membawa kesejahteraan kepada umat manusia. "
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Dwikayana
"ABSTRAK
Bentuk Kearifan lokal memenjor merupakan kegiatan memasang bambu sekitar 6-10 meter yang ujungnya melengkung, serta dihiasi pernak pernik dekorasi yang terbuat dari janur atau daun enau yang masih muda dan dalam perekembangannya dapat juga menggunakan daun lontar. Selain mengandung nilai religius, kearifan lokal memenjor juga memilki estetika, nilai kebersamaan, dan nilai ekonomi serta yang terpenting adalahmengandung nilai identitas masyarakat Hindu di Bali."
Bali: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
902 JNANA 22:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kaisiri, Elisabeth Yohana Tiene
"Tesis ini membahas tentang perempuan pedagang dan budaya lokal menghadapi persaingan pasar. Penelitian ini akan menjelaskan situasi pasar dan kondisi perempuan pedagang lokal yang merefleksikan himpitan kapitalisme dan budaya lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola berdagang dan strategi perjuangan perempuan pedagang lokal menghadapi himpitan kapitalisme dan budaya lokal. Penelitian ini adalah penelitian berprespektif perempuan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian menemukan bahwa persaingan pasar mempengaruhi keberadaan perempuan pedagang lokal serta peran LSM dan pemerintah dalam melindungi kepentingan kelompok perempuan telah dilakukan namun hanya sebatas pelaksanaan program. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mama-mama pedagang lokal menghadapi persaingan pasar melalui pola berdagang dan strategi perjuangan secara sederhana atau tradisional.
Perempuan pedagang lokal juga mengalami ketidakadilan gender yakni marjinilisasi, subordinasi, stereotipe dan beban ganda yang terlihat pada situasi pasar, pekerjaan perempuan pedagang lokal di pasar maupun pekerjaan domestik. Oleh karena itu penelitian ini merekomendasikan untuk mendukung perempuan pedagang lokal melalui advokasi kebijakan yang diatur dalam peraturan daerah (PERDA) terkait proteksi terhadap barang komoditi lokal serta fungsi pemasaran dan juga memastikan perempuan terlindungi dalam implementasi kebijakan UU Otonomi khusus (OTSUS) di Papua. Sehingga perempuan pedagang lokal mampu bersaing dengan pedagang pendatang.

This thesis discusses of Local Trader-women in facing the crush of capitalism and local culture. This study will clarify the picture and the situation of the market and how the influence of capitalism and local culture affected the condition of Local Trader-women. The purpose of this study is to describe the factual data on the form and the strategies of Local Trader-women's struggle in facing the pressure of capitalism and local culture. This research is a female perspective that uses qualitative approaches. The study uses in-depth interviews and participant observation.
The results of the research found that capitalism and local culture affect the existence of Local Trader-women and the role of NGOs and local government in protecting the interests of women's groups have been carried out yet it was just the implementation of certain program. The conclusion of this research is Local Trader Moms ( Mama-Mama Pedagang Lokal) at Temporary Market of Mama ? Mama Papua are facing capitalism and local culture by using simple struggle strategy or traditionally.
Local Trader-women are also experiencing gender inequity which is marginalization, subordination, stereotyping and double burden that is seen in the situation of the market, the work of Local Trader-women at the market as well as domestic work. Therefore, this study recommends to support Local Trader-women through advocacy of policy in Local Legislation (PERDA) related to the protection of local commodity goods as well as the marketing function and to ensure that women are protected in the in the implementation of the Law on Special Autonomy policy (OTSUS) in Papua. So that Local Trader-women are able to compete with immigrant traders.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andayani Listyawati
"ABSTRACT
Budaya lokal diartikan sebagai nilai lokal hasil budi daya masyarakat dari suatu daerah yang terbentuk secara diperoleh melalui proses pembelajaran dari waktu ke waktu yang diwariskan secara turun temurun. Budaya alami dan dimaksud berupa tradisi, hukum adat, pola pikir dan hasil seni. Implementasi budaya yang ada di masyarakat mengandung nilai kesetiakawanan sosial karena melibatkan interaksi antarmasyarakat. Keberadaan budaya lokal diharapkan mampu memperkuat nilai kesetiakawanan sosial masyarakat selanjutnya terbentuk ketahanan sosial. Hal ini mendorong dilaksanakan kajian tentang budaya lokal sebagai upaya memperkuat nilai kesetiakawanan sosial di masyarakat yang disajikan secara deskriptif. Melalui teknik wawancara, pengamatan, dan telaah dokumen serta dianalisis secara kualitatif disimpulkan bahwa masyarakat Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan masih melaksanakan budaya lokal dengan ditunjukkan keterlibatan masyarakat untuk berpartisipasi."
Yogyakarta: B2P3KS, 2017
300 JPKS 16:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wakhyuning Ngarsih
"ABSTRAK
Kearifan lokal masyarakat molo utara dalam mengelola pangan tercermin melalui beberapa hal. Diantaranya pelaksanaan ritual untuk mengawali masa tanam, sebelum panen dan sesudah panen; kepercayaan terhadap tuhan Allah dan tuhan bumi; serta pembagian peran antara laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan pangan. Kajian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana kearifan lokal yang dimiliki masyarakat molo utara tersebut dapat mewujudkan ketahana pangan. Proses kajian mengacu pada konsep ketahanan pangan yang ditawarkan oleh Scanlan. Kajian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi pustaka untuk mendukung data-data lapangan. Hasil kajian menunjukan bahwa berbasis kearifan lokal yang dimiliki, pada kenyataannya masyarakat molo utara dapat mencapai ketahanan pangannya sendiri. Kebijakan swasembada beras kiranya tidak dapat mengakomodir persoalan pangan yang terjadi di Indonesia. Sebaiknya kebijakan semacam ini harus digantikan oleh kebijakan baru yang lebih mengena pada masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing wolayah yang ada di Indonesia"
Bali: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB dan NTT , 2017
902 JNANA 22:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Purwanto
"ABSTRAK
Reinterpretasi dan reposisi kebudayaan Bali dapat dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab kebudayaan Bali terutama yang terkait dengan media komunikasi berupa bale kulkul sudah tidak representatif lagi mengingat mobilitas horizontal yang begitu tinggi dalam masyarakat Bali sehingga jangkaunnya sangat terbatas. Oleh karena itu perlu dailakukan reposisi dan reinterpretasi bale kulkul dengan menggunakan media baru yaitu mailing list dengan meminjam konsep nawa sanga. Media itu tidak hanya bisa diterapkan di Bali saja, tetapi juga pada tingkat nasional."
Bali: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
902 JNANA 22:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Gde Pujaastawa
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji model pengelolaan Desa Wisata Penglipuran yang dinilai telah membawa implikasi positif terhadap kesejahteraan ekonomi, kelestarian budaya dan lingkungan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian in adalah untuk memformulasikan model pengelolaan daya tarik wisata berbasis Tri Hita Karana sebagai alternatif model pengembangan pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan etnografi sebagai salah satu varian dari pendekatan kualitatif. Pengempulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, kepustakaan, dan pemeriksaan dokumen. Temuan penelitian ini menyatakan bahwa model pengelolaan daya tarik wisata berbasis Tri Hita Karana menjadikan ketiga aspek lingkungan (spiritual, sosial dan fisik) sebagai objek ssekaliogus subjek dari pembangunan pariwisata. Dalam posisinya sebagai objek, aspek parahyangan, pawongan, dan palemahan berfungsi sebagai tarik wisata yang cukup potensial. Sebaliknya sebagai subjek, nilai-nilai Tri Hita Karana berfungsi sebagai acuan sekaligus mengontrol kebijakan pengembangan pariwisata. Model ini membawa sejumlah implikasi berupa peningkatan kesejahteraan ekonomi, kelestarian budaya dan lingkungan secara berkelanjutan."
Bali: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
902 JNANA 22:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Rupa
"ABSTRAK
Kabupaten Gianyar merupakan kabupaten dengan latar belakang berkembangnya seni budaya Bali dengan berbagai sentra-sentra kerajinan yang bernuansa seni budaya khas. Satu di antaranya adalah kain tenun tradisional. Kain tenun yang dimaksud adalah kain tenun karya putra putri Gianyar sebagai kain khas Gianyar. Sementara ini kain tenun cipataan putra putri Gianyar sulit membedakan yang mana sesungguhnya sebagai corak khas. Dari hasil pengamatan di lakukan ke sentra-sentra perajin, bahwa identitas dan karakter, endek Gianyar jika disandingkan dengan cipta kabupaten-kabupaten lainnya di Bali, yaitu dicirikan dengan teknik pewarnaan tidak mencolok, kalem atau dengan teknik pewarnaan dengan warna dop yaitu sebuah teknik pewarnaan yang mulat sarira artinya tidak berani menonjol, kalem, dan lembut, dengan menunjuk cipta karsa Cap Togog, Cili, Putri Bali dan Bakti. Tenun Putri Ayu Blahbatuh Gianyar, mengembangkan teknik tenun air bras. USaha tenun Wisnu Murti dari banjar Palak, desa Keramas dapat dicirikan sebagai tenunan khas Gianyar dilihat dari teknik dan motif pewarnaan yaitu dengan warna yang lebih tajam daripada warna endek lainnya, dengan motif lubeng, gegalaran, kladi manis, pucuk (khas Gianyar) dan bunbunan. Lestarinya kain songket di banjar pengembungan Pejeng Kangin mutlak disebabkan oleh adanya proses pembelajaran antar generasi, namun perajin songket kini sudah tidak berkembang lagi karena pemasaran, bahan baku dan ongkos murah."
Bali: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
902 JNANA 22:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>