Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1781 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heni Safitri
"ABSTRAK
Salinitas merupakan masalah yang sangat serius dalam budi daya padi. Salinitas secara drastic menurunkan pertumbuhan dan hasil gabah, terutama pada fase bibit, terutama pada fase bibit. Beberapa genotipe padi telah dihasilkan, namun toleransinya terhadap salinitas belum pernah diuji. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi toleransi genotipe-genotipe ppadi terhadap salinitas pada fase bibit. Percobaan dilaksanakan di Rumah Kaca Cimanggu Bogoor pada bulan april hingga Mei 2013. Materi yang digunakan adalah 13 genotipe padi pada dua varietas pembanding yaitu pokkali ( toleran salinitas) dan IR29 (peka salinitas) yang diuji pada fase bibit. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan dan dua factor. Factor pertama adalah kadar NaCI (0 dan 120 mM) dan factor kedua adalah 13 genotipe padi. Benih padi ditanam dalam media hara ( hidroponik) yang ditambah NaCI dengan kadar yang berbeda. Tingkat pertumbuhan dan kerusakan tanaman akibat salinitas dicatat secara berkala. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kadar salinitas 120 mM NaCI menyebabkan penurunan pertumbuhan bibit semua genotype padi, namun genotype yang toleran mampu bertahan selama 14 hari atau hingga varietas pembanidng yang sensitive mati. Berdasarkan gelaja kerusakan yan tampak pada daun, lima genotype yaitu Dendang, Inpara 5, Inpara 29, IT77674-3B-8-2-2-14-4-AJY2, dan IR81493-BBB-6-B-2-1-2 toleran terhadap salinitas 120mM. sementara Inpara 4 sangat peka salinitas seperti halnya IR29. Oleh karena itu, Inpara 4 dapat digunakan sebagai varietas peka salinitas pada penelitian selanjutnya tentang pengujian toleransi varietas. Evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui toleransinya terhadap salinitas pada kondisi lapangan."
Jakarta: Indonesian Agency for Agricultural Research and Development, 2017
630 IJAS 11:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dika Migi Priyono
"Salinitas merupakan salah satu cekaman abiotik yang mengancam produksi padi di Indonesia. Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, BB-Biogen telah melakukan pengembangan varietas padi Ciherang toleran salinitas hingga generasi BC4F2 dan BC5F1. Tanaman generasi BC4F2 dan BC5F1 Ciherang-OsDREB1A selanjutnya memerlukan serangkaian pengujian. Pertama, penapisan toleransi terhadap salinitas tinggi untuk menyeleksi tanaman yang menunjukkan sifat toleran terhadap salinitas tinggi. Kedua, analisis molekuler yang mencakup analisis integrasi, ekspresi OsDREB1A, dan Southern blot. Hasil penapisan salinitas terhadap BC4F2 dan BC5F1 Ciherang-OsDREB1A selama 26 hari dengan EC akhir berkisar 18 mS/cm telah berhasil menyeleksi 134 individu putatif transgenik dari total 543 tanaman uji.
Hasil analisis integrasi menggunakan primer hptII menujukkan 73 dari 134 tanaman putatif transgenik memiliki hasil positif hptII. Seluruh tanaman yang positif PCR hptII juga terdeteksi memiliki hasil positif PCR menggunakan primer kombinasi 35S-496-F/OsDREB1A-R, mengindikasikan kestabilan integrasi transgen tetap terjaga selama persilangan. Hasil analisis ekspresi OsDREB1A menunjukkan terdapat variasi level ekspresi OsDREB1A antar individu Ciherang transgenik. Hasil analisis Southern blot menunjukkan jumlah salinan T-DNA berjumlah sekitar 6--8 kopi. Galur terbaik berdasarkan hasil analisis molekuler adalah BC5F1-K14-23-3 dan BC4F2-K13-11-3.

Salinity is one of the abiotic stresses that threaten rice production in Indonesia. In order to support the food security programs, BB-Biogen has started doing development of salinity tolerant rice varieties Ciherang up to BC4F2 and BC5F1 generations. BC4F2 and BC5F1 generations of Ciherang-OsDREB1A transgenic lines require a series of tests for verifying the salinity tolerance and stability of transgene integration. First, screening for selecting the Ciherang-OsDREB1A transgenic lines that revealed tolerance to high salinity. Second, molecular analysis that includes analysis of integration, OsDREB1A expression, and Southern blot. The screening result of Ciherang-OsDREB1A transgenic lines BC4F2 and BC5F1 for 26 days with final EC approximately 18 mS/cm, had been successfully selected 134 putative transgenic plants of a total 543 tested plants.
PCR analysis results showed that 73 of 134 putative transgenic plants had PCR positive using hptII-F/hptII-R primer. Plants were detected positive in PCR analysis using hptII-F/hptII-R primer were also positive in PCR analysis using specific primer 35S-496-F/OsDREB1A-R, indicating that the stability of the transgene integration is maintained during the crossing. The results of OsDREB1A expression analysis showed that there were variations in expression levels among individuals Ciherang-OsDREB1A transgenic lines. The results of Southern blot analysis showed that the T-DNA copy number around 6--8 copies. Best lines based on the results of molecular analysis is BC5F1-K14-23-3 and BC4F2-K13-11-3.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadi Suryadi
"ABSTRACT
The bacterial blight (BB) disease severity on two rice genotypes i.e.; BP 4110-2d-33 (backcross between Ciherang x Angke; containing Xa-4, xa-5) and BP 3688e-23 (sister lines derived from cingri/memberamo//widas///IRBB 8; containing xa-8) were lower compare with TN-1 (containing Xa-14). The total amino acid content in cultivar?s TN-1 was accounted for about one third to about a half of total amino acid than those of other rice genotypes where the total
amino acid was ranging from 1.95% to 4.22%. In BP 3688e-23, and BP 3688e-22 genotypes more amino acid levels
were decline although these advance lines showing xa-8
background. BB resistant gene carried by BP 4110-2d-33 and
BP 3688e-23 were stable, whilst BP 3688e-22 was less effective to inhibit BB disease severity. Overall, amino acids
were not found to be related to the level of BB resistance; where correlation between amino acid content and BB
disease severity is not significant. The slower growth of Xoo on rice genotypes BP 4110-2d-33 and BP 3688e-23 may
probably due to other than nutritional factors. The degree of resistance in rice genotypes infected by races of pathogen;
as well as the resistance gene possessed by genotype BP 3688e-23 need to be further determined. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;ICABIOGRAD, Bogor. Lab. Bacteriology, Department of Biochemistry;ICABIOGRAD, Bogor. Lab. Bacteriology, Department of Biochemistry;ICABIOGRAD, Bogor. Lab. Bacteriology, Department of Biochemistry, ICABIOGRAD, Bogor. Lab. Bacteriology, Department of Biochemistry], 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Hernikawati
"Today, Information is an important asset for organization. The speed of internet access makes information easy to get, on the other side it cause a threat and vulnerability for the information. Therefore, information security becomes important. This study will find the relationship between risk perception and risk tolerance variable to Information security. Quantitative method is used to answer the research questions. Population of this study is civil officer (PNS) in Central Jakarta City Administration. Data analyze with SPSS to see the correlation. Result of this study is risk tolerance and risk perception affect to Information Security. The lower of risk perception, the higher information security for individu. Similarly, the lower risk tolerance, the higher information security for individu.
Informasi merupakan asset yang penting bagi organisasi saat ini. Dengan kecepatan akses internet menjadikan informasi mudah diperoleh, namun hal ini menimbulkan ancaman dan kerawanan terhadap informasi tersebut. Oleh karena itu keamanan informasi menjadi penting. Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan antara variabel risk perception dan risk tolerance terhadap perilaku keamanan informasi. Metode kuantitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian dilakukan dengan populasi PNS di Kota Administrasi Jakarta Pusat. Data dianalisis dengan bantuan SPSS untuk melihat korelasinya. Hasil dari penelitian ini adalah variabel Perilaku Keamanan Informasi dipengaruhi oleh variabel risk tolerance dan risk perception. Semakin rendah risk perception seseorang maka akan semakin tinggi Kemanan Informasi orang tersebut. Begitu pula semakin rendah risk tolerance seseorang maka akan semakin tinggi Kemanan Informasi orang tersebut."
Peneliti pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yamin
Djakarta: Nusantara, [date of publication not identified]
959.8 MUH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: The World Bank, [date of publication not identified]
362.829 2 DEW k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Yamin
Medan: Islamiyah, 1950
320.5 MUH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>