Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aniswatul Khamidah
"ABSTRAK
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) termasuk golongan tanaman rempah yang memiliki manfaat untuk meningkatkan nafsu makan dan sebagai antikolesterol, antiinflamasi, antianemia, antioksidan, dan antimikroba. Kurkuminoid sebagai zat utama yang berwarna kuning dalam temulawak diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain digunakan untuk pengobatan, temulawak berpeluang dikembangkan dalam industri pangan, terutama sebagai pewarna alami dalam makanan. Komponen terbesar dalam temulawak adalah pati 41,45% dan serat 12,62%, Temulawak juga mengandung minyak atsiri 3,81% dan kurkumin 2,29%. Temulawak dapat dikembangkan menjadi berbagai produk olahan pangan, antara lain simplisia, tepung, pati, minuman instan, kue kering, manisan, mi, kerupuk, stick, cake, dodol, dan permen jeli. Makalah ini memaparkan kandungan rimpang temulawak, manfaat, penanganan pascapanen, dan berbagai produk olahan temulawak."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2017
630 JPPP 36:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Jafar Hafsah
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2011
630 MOH m (1);630 MOH m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nandhita Zefania Maharani
"

Ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan menjadi perhatian utama masyarakat perkotaan karena tingginya urbanisasi, keterbatasan lahan, dan rendahnya produksi makanan lokal. Urban farming muncul sebagai solusi dengan tujuan memproduksi makanan lokal, meningkatkan nutrisi, dan mendorong pertanian berkelanjutan di lahan sempit. Dalam konteks urban farming, pengetahuan tentang metode bercocok tanam di lahan sempit menjadi kunci sukses dalam budidaya produk pangan. Namun, tantangan memasuki urban farming cukup besar karena dibutuhkan pengetahuan yang cukup dan kurangnya sistem pendukung lainnya. Oleh karena itu, diperlukan layanan digital yang menyediakan informasi komprehensif, detail, dan terstruktur mengenai urban farming yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat. Pada mulanya, penulis melakukan systematic literature review untuk menemukan gap dengan penelitian sebelumnya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Design Science Research yang menerapkan mixed method, yaitu gabungan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara semi terstruktur terhadap 20 narasumber menggunakan open question. Kemudian, hasil dari penelitian kualitatif dianalisis dengan thematic analysis dan akan menjadi sumber acuan pembuatan model adopsi layanan digital urban farming. Pada penelitian kuantitatif, penulis menyebarkan kuesioner secara daring dan didapatkan 573 responden. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu berupa desain antarmuka layanan digital urban farming dalam bentuk high fidelity prototype sesuai dengan kebutuhan pengguna dari perspektif pelaku urban farming dan praktisi di bidang ilmu terkait yang didapatkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner. Analisis dan perancangan aplikasi memberikan solusi desain antarmuka, serta evaluasi oleh pelaku urban farming dan masyarakat melalui expert review, usability testing, dan Post Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). Hasil evaluasi desain antarmuka tersebut menunjukkan bahwa perancangan layanan digital urban farming dapat memberikan kepuasan kepada pengguna untuk mengadopsi layanan tersebut dari sisi usability. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mendukung pengguna mendapatkan informasi, sumber daya, dan dukungan yang dibutuhkan dalam urban farming. Berdasarkan metodologi Design Science Research, purwarupa ini menggabungkan berbagai fitur, seperti edukasi, forum, konsultasi ahli, pengingat, pemberian bantuan, dan e-marketplace. Penelitian ini berkontribusi untuk mempromosikan dan mendukung ketahanan pangan dengan bantuan platform digital di lingkungan perkotaan.


Food security and sustainable development are major concerns for urban communities due to high urbanization, limited land, and low local food production. Urban farming emerged as a solution with the aim of producing local food, improving nutrition, and promoting sustainable agriculture on small plots of land. In the context of urban farming, knowledge of farming methods on narrow land is the key to success in cultivating food products. However, the challenge of entering urban farming is considerable as it requires sufficient knowledge and lack of other support systems. Therefore, there is a need for a digital service that provides comprehensive, detailed and structured information on urban farming that can be widely accessed by the public. At first, the author conducted a systematic literature review to find gaps with previous research. The research methodology used is design science research that combines mixed methods consisting of qualitative research and quantitative research. Qualitative research was conducted on 20 interviewees with semi structured using open questions. Then, the results of the qualitative research were analyzed with thematic analysis and were the source of reference for making the digital urban farming service adoption model. In the quantitative research, researchers distributed questionnaires online and obtained 573 respondents. The final result is a digital urban farming service interface design in the form of a high fidelity prototype according to user needs from the perspective of urban farming actors and practitioners in related fields of science obtained through interviews and questionnaires. Analysis and design of the application provides interface design solutions, and will be tested by urban farming actors and the public through expert review, usability testing, and Post Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). The results of the interface design evaluation show that the design of urban farming digital services can provide satisfaction to users to adopt these services in terms of usability. This research aims to support users to get the information, resources, and support needed in urban farming. Based on the Design Science Research methodology, the prototype incorporates various features, such as education, forum, expert consultation, reminders, assistance, and e-marketplace. This research contributes to promoting and supporting food security with the help of digital platforms in urban environments.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifanditto Adhikara
"ABSTRAK
Producer Support Estimate diakui sebagai indikator proteksi sektor agrikultur terbaik karena karakteristiknya yang memungkinkan untuk melihat proteksi secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Namun demikian, indikator ini tidak memperhatikan dampak penyimpangan nilai tukar terhadap tingkat proteksi sehingga dapat menimbulkan bias pada analisa proteksi negara bersangkutan. Penelitian ini dibuat untuk menganalisa tingkat proteksi pada sektor agrikultur Indonesia dengan memperhitungkan dampak penyimpangan nilai tukar pada perhitungan PSE. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung nilai tukar riil ekuilibrium untuk Indonesia pada tahun 1993-2009 dengan menggunakan model Montiel (1999). Variabel yang digunakan adalah proxy dari nilai tukar riil, komponen konsumsi dalam pengeluaran pemerintah, Balassa-Samuelson Effect, Terms of Trade, arus modal bersih, dan liberalisasi ekonomi. Dampak penyimpangan lalu dihitung dengan melihat selisih nilai tukar nominal dan nilai tukar nominal ekuilibrium untuk kemudian dimasukkan ke dalam perhitungan PSE baru. Penelitian ini menemukan bahwa dampak penyimpangan nilai tukar rupiah signifikan pada PSE untuk Indonesia, khususnya saat ekonomi sedang stabil. Nilai PSE akan semakin bias saat penyimpangan semakin besar. Dapat disimpulkan bahwa usaha pemerintah untuk melakukan proteksi atau disproteksi pada sektor agrikultur dapat terganggu dengan adanya penyimpangan nilai tukar.

ABSTRACT
Producer Support Estimate is an indicator that is approved by many researchers as the best measure to estimate the level of agriculture protection because of its ability to include protection at all levels of production. However, the current PSE indicator does not include the effect of exchange rate alignment and can result to a bias in the analysis of a country's protection. This study is written to provide an analysis of Indonesia?s agricultural protection using a modified PSE that takes into account the effect of exchange rate misalignment as a source of reference. The study uses Montiel?s (1999) model to determine Indonesia?s equilibrium real exchange rate from 1993-2009. The variable used are a proxy of Real Exchange Rate, Balassa-Samuelson Effect, Government Consumption Expenditure, Terms of Trade, Net Capital Inflow, and Economic Liberalization. The gap between the model?s nominal?s exchange rate and observed nominal exchange rate is used to calculate the new PSE. The study shows that exchange rate alignment is significantly affecting the level of protection measured by PSE. Result shows that a higher misalignment would lead to a higher bias in PSE calculation. The government?s effort to protect or diprotect the agricultural sector may be hampered by the exchange rate alignment effect."
2013
S46977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Budiman
"Tulisan ini membahas empat usulan skenario mengenai pemotongan dan penuruan tarif pada "WTOs Doha Round". Sebagian besar usulan datang dari negara negaera maju dan kaya yang menerapkan tarif tinggi terhadap produk pertanian yang berasal dari negara-negara berkembang. Sebagai koordinator kelompok negara G33, Indonesia perlu mengawali melakukan simulasi skenario skenario yang diusulkan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa usulan negara ACP memberikan sebuah konfifurasi tarif baru yang ideal bagi negara negara G33 dengan tingkat penurunan taruf total terendah yakni lebih kecil dari 25 persen. Hasil yang moderat ditunjukkan oleh usulan ...G-20 dan Uni Eropa dengan tingkat penurunan tarif lebih kecil dari 35 persen. Hasil yang drastis ditunjukkan oleh usulan Australia dan USA, masing-masing dengan tingkat penurunan tarif hingga 73 persen dan81 persen. Dengan mempertimbangkan ketahanan pangan, pembangunan pedesaan dan ketahanan rumah tangga pedesaan negara-negara berkembang harus memperjuangan keberhasilan usulan penurunan tarif yang diajukan kelompok negara ACP diforum negosiasi WTO."
Jurnal Kebijakan Ekonomi, 2006
JUKE-2-2-Dest2006-107
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Waode Dea Astria
"Menawarkan produk pangan dengan harga lebih murah mendekati tanggal kadaluarsa disebut sebagai produk pangan suboptimal dinilai dapat mendorong pertimbangan pembelian oleh masyarakat. Hal ini didasarkan pada pengetahuan tentang pembelian produk makanan yang dikurangi harga oleh masyarakat dan potensi sampah di masyarakat terfokus. Studi ini bertujuan untuk berkontribusi pada evaluasi apakah menawarkan makanan suboptimal dengan harga lebih rendah akan mengurangi limbah makanan dalam rantai pasokan. Penelitian ini menganalisis pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap penawaran harga produk yang kurang optimal di toko eceran. Penelitian dilakukan di tiga toko eceran di Kota Depok dengan menggali pertanyaan penelitian yang melibatkan 274 pelanggan toko eceran yang dianalisis berdasarkan kuesioner. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode analisis linier berganda menggunakan software SPSS. Hasil temuan menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat mempengaruhi penawaran harga produk yang kurang optimal di toko eceran. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi kelebihan pangan yang berujung pada food waste di tingkat eceran dalam pengelolaan pangan berkelanjutan.

Offering food products at lower prices approaching the expiration date, referred to as suboptimal food products, is considered to be able to encourage purchasing considerations by the public. It is based on knowledge of purchasing price-reduced food products by the public and the potential waste in the community focused. The study aims to contribute to the evaluation of whether offering suboptimal foods at a lower price will reduce food waste in the supply chain. This study analyzes public knowledge, attitudes, and behavior toward suboptimal product price offers in eceran stores. The research was conducted in three eceran stores in Depok City by exploring research questions involving 274 eceran store customers who were analyzed based on a questionnaire. The approach used is a quantitative approach with multiple linear analysis methods using SPSS software. The findings show that public knowledge, attitudes, and behaviors influence suboptimal product price offers in eceran stores. This research is expected to be an effective solution to overcome excess food, which leads to food waste at the eceran level in sustainable food management."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stigter, C. (Kees)
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2016
338.18 STI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stigter, C. (Kees)
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
338.18 STI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Aminah
"Petani lahan kering belum berperan mendukung ketahanan pangan. Sebagian besar petani adalah petani kecil dengan kapasitas yang rendah untuk menghasilkan pangan. Penelitian bertujuan merumuskan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kapasitas petani kecil untuk mendukung ketahanan pangan. Data dikumpulkan menggunakan beberapa instrumen: kuesioner, wawancara dan fokus group diskusi. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik dan kapasitas petani kecil berada pada kategori rendah, berpengaruh terhadap tingkat ketahanan pangan yang rendah. Rekomendasi kebijakan meningkatkan kapasitas petani kecil untuk menciptakan ketahanan pangan melalui: menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan secara partisipatif, meningkatkan kualitas peran pendamping da peneliti dalam proses pemberdayaan, meningkatkan akses petani terhadap input, fasilitas modal, dan pasar, memberikan insentif agar petani mau berusaha sampingan serta meningkatkan koordinasi antara institusi pemerintah dan stakeholder."
Kementerian Dalam Negeri Ri,
JBP 7:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini mencoba memberikan ulasan posisi ketahanan pangan Indonesia serta memahami problema mendasar persoalan pangan dan instrumen kebijakan pangan yang ada terutama politik produksi dan stabilisasi harga. Kemudian memberikan gambaran akan fenomena perubahan lingkungan internasional di bidang perdagangan dan inventasi terkait dengan semakin berhimpitnya pasar komoditi pangan-energi-pasar finansial. Selanjutnya dicari arah bagaimana seharusnya Indonesia menanggapi perubahan tersebut dengan merumuskan politik pertanian untuk ketahanan pangan yang berlandaskan pada politik pendapatan dan kesejahteraan petani, bukan politik komoditas, serta menjadikan gizi dan kesehatan penduduk menjadi arah politik intervensi pangan. Orientasi stabilisasi harus dikembangkan pada orientasi ketahanan pangan rumah tangga, didukung fungsi penyangga (iron stock) pemerintah, dan status gizi masyarakat."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>