Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pahmi Rohliansyah
"Local Wisdom, Local Knowledge dan Local Genius masyarakat sudah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman prasejarah hingga saat ini. Kearifan lokal berdasarkan pengetahuan dan kecerdasan lokal bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah moyang kita atau budaya setempat yang beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Adanya globalisasi merupakan konsekuensi di sekitarnya. Adanya globalisasi merupakan konsekuensi majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada sendi kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, bila tidak disertai dengan nilai etika dan spiritualitas yang baik, akan merusak moral dan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dalam skala mikro yang pada akhirnya akan hancur dan runtuhnya kehidupan berbangsa dan bernegara dalam skala makro. Keanekaragaman etnis, agama, adat istiadat, kebiasaan, bahasa daerah dan lainnya di Indonesia yang tumbuh dan berkembang sebagai nilai-nilai yang mengakar atau membumi dalam kelompok-kelompok masyarakat sebenarnya merupakan modal dasar, sekaligus kekuatan untuk menjadi bangsa yang besar."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pahmi Rohliansyah
"ABSTRACT
Local Wisdom, Local Knowledge dan Local Genius masyarakat sudah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman prasejarah hingga saat ini. Kearifan lokal berdasarkan pengetahuan dan kecerdasan lokal, bersumber dari nilai nilai agama, adat istiadat, petuah moyang kita atau budaya setempat yang beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Adanya globalisasi merupakan konsekuensi majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada sendi kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, bila tidak disertai dengan nilai etika dan spritualitas yang baik,akan merusak moral dan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dalam skala mikro yang pada akhirnya akan hancur dan runtuhnya kehidupan berbangsa dan , bernegara dalam skala makro. Keanekaragaman etnis, agama, adat istiadat, kebiasaan, bahasa daerah dan lainnya di Indonesia yang tumbuh dan. berkembang sebagai nilai nilai yang mengakar atau membumi dalam kelompok kelompok masyarakat sebenarnya merupakan modal dasar sekaligus kekuatan untuk menjadi bangsa yang besar."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pahmi Rohliansyah
"ABSTRAK
Local Wisdom, Local Knowledge dan Local Genius masyarakat sudah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman prasejarah hingga saat ini. Kearifan lokal berdasarkan pengetahuan dan kecerdasan lokal bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah moyang kita atau budaya setempat yang beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Adanya globalisasi merupakan konsekuensi di sekitarnya. Adanya globalisasi merupakan konsekuensi majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada sendi kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, bila tidak disertai dengan nilai etika dan spiritualitas yang baik, akan merusak moral dan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dalam skala mikro yang pada akhirnya akan hancur dan runtuhnya kehidupan berbangsa dan bernegara dalam skala makro. Keanekaragaman etnis, agama, adat istiadat, kebiasaan, bahasa daerah dan lainnya di Indonesia yang tumbuh dan berkembang sebagai nilai-nilai yang mengakar atau membumi dalam kelompok-kelompok masyarakat sebenarnya merupakan modal dasar, sekaligus kekuatan untuk menjadi bangsa yang besar."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hirato Akiko
"Abstrak
This paper provides a comparative reexamination of the cultural revitalization that occurred alongside nation building in Thailand from the 1930s to the 1980s in the context of local performances of the traditional Northeastern Thailand performing art molam. The Introduction gives an overview of how Thai nation building gave cultural revitalization a unique meaning to counter colonial Western influence. Chapter 2 provides a brief history of cultural revitalization in Northeastern Thailand and describes how treatment of molam performers evolved from the nation-building period around the end of the nineteenth century to the 1980s. Chapter 3 discusses the Ministry of Cultures National Artist Award Project (Sinlapin Haeng Chat) and how the cultural evaluation system is applied in Thai society. Chapter 4 shifts the focus to rural areas, and how regional arts participant. molam performerin Northeastern Thailand gain public recognition and inclusion through institutional cultural revitalization. Chapter 5 details how regional molam artists perform and react while being aware of the National Artist awards, as part of cultural revitalization in Northeastern Thailand (fuenfu watthanatham isan) as well as the greater context of globalization. The Conclusion outlines the effects of cultural revitalization on the lives of molam performers in the social context."
Japan: Southeast Asian Studies, Kyoto University, 2019
330 JJSAS 56:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan peranan Islam sebagai landasan ideal kebudayaan masyarakat Tanah datar (Minangkabau - Sumatera Barat) dan implementasinya dalam kehidupan seni pertunjukan musik. Untuk menemukan kejelasan yang dimaksud dilakukan kajian berdasarkan pendekatan kualitatif dengan mengutamakan data atau bahan di lapangan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Renariah
"Berdasarkan hasil sensus penduduk dunia tahun 1995, diperoleh data bahwa harapan hidup terpanjang di dunia dicapai oleh bangsa jepang, dengan rata-rata umur lansia untuk laki-Maki mencapai 76 tahun dan perempuan mencapai 82 tahun. Salah sate contohnya adalah Shigechiyo Izumi berhasil mencapai umur 120 tahun. Sementara harapan hidup bangsa lain seperti Swiss rata-rata hanya mencapai 74 tahun untuk laki-laid daze 80 tahun untuk perempuan, sedangkan Amerika hanya mencapai 72 tahun untuk laki-laki dan 79 tahun untuk perempuan (Kosei hakusho = buku putih mengenai kesehatan dan kesejahteraan, 1995 : 127).
Selanjuthya kalau kita amati data hasil sensus penduduk prefektur Miyagi tahun 1998, data tersebut menunjukkan bahwa setiap tahun orang jepang berusia lanjut bertambah dalam jumlah yang cukup besar, yaitu jumlah penduduk pada tahun 1996 berjumlah 352.449 orang, sedangkan pada tahun 1997 jumlahnya naik menjadi 367210 orang, berarti dalam kurun waktu satu tahun penambahannya mencapai 14.761 orang (Laporan tahunan sensus penduduk prefektur Miyagi, 1998). Dari selisih jumlah tersebut menunjukkan bahwa usia lanjut dapat diraih dan dipertahankan melalui pembinaan kesehatan yang baik.
Dunn (1976: 135) mengemukakan bahwa upaya pembinaan kesehatan ataupun penyembuhan diri dari suatu penyakit merupakan bagian dari kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Betapapun sederhananya suatu masyarakat, mereka pasti memiliki cara tersendiri yang sesuai dengan tradisi-tradisi budaya yang rnencakup pengetahuan yang mereka miliki sebagai pedoman yang dipakai untuk membina kesehatan.
Iitsutae adalah salah satu bentuk tradisi lisan, yang disampaikan secara turun temurun sejak dahulu kala, yang merupakan salah satu model pengetahuan orang Jepang yang secara selektif dipergunakan oleh orang Jepang khususnya di prefektur Miyagi sebagai pendukungnya. Model pengetahuan tersebut merupakan bagian dari kebudayaan mereka, yang mereka pergunakan sebagai pedoman untuk bertindak, dalam hal ini adalah pedoman dan sebagai acuan untuk membina kesehatan bahkan mengobati penyakit?"
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliati
"ABSTRAK
The purpose of this study was to find out the Banjar papadah along with cultural values they have. Banjar papadah can be used to revitalize the noble values of the nation and the relevance of the cultural noble values in Banjar papadah with social life at this time. The research problems are: 1) Banjar papadah along with the cultural values they have where Banjar papadah can be used to revitalize the noble values of the nation; 2) Are the cultural noble values in Banjar papadah still relevant to the life of society today. The study used a qualitative descriptive methodology with library research technique. Based on the analysis, it can be obtained that Banjar papadah-papadah related to human problems as individual, social in the nation and state. They have
the cultural noble values that can be used as a reference and guidelines, and those papadah-papadah are still very relevant to the social life and the nation at this time."
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
JIKK 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1986
306 KEP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Padang: Proyek Pengembangan Permuseuman, 1982
306 TAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>