Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus M. Ramdhan
"ABSTRAK
Salah satu faktor yang memprediksi tekanan pori adalah pemilihan metoda dalam kalkulasi tekanan pori tersebut. Jika kita memilih metoda yang tidak tepat, hasil estimasi tekanan pori tersebut mungkin bukan hanya tidak merefleksikan kondisi tekanan pori sesungguhnya disuatu daerah, tetapi juga tidak mencerminkan kondisi geologi yang bekerja di keseluruhan cekungan. Dalam penelitian ini, dua metoda diaplikasikan untuk menhitung tekanan pori dari log talikawat di lapngan peciko: metoda eaton dan metoda mekanika tanah. Perhitungan tekanan pori yang dihasilkan dari kedua metoda tersebut menunjukan perbedaan yang sangat signifikan. Metoda eaton menghasilkan perbedaan tekanan reservoir dan serpih (over-prediksi tekanan resevoir) pada kedalaman dangkal dan kesamaan tekanan reservoir) pada kedalaman dangkal dan kesamaan tekanan reservoir danserpih pada interval yang lebih dalam. Berbeda dengan hal tersebut, metoda mekanka tanah menghasilkan kesamaan tekanan reservoil dan serpih pada kedalaman yang dangkah dan underprediksi untuk interval yang lebih dalam. Dilihat dari proses yang berkja pada lapangan ini yang mempengaruhi pori, yaitu aliran fluida reservoir secara later dan kecepatan sedimentasi yang tinggi, seperti metoda eaton memberikan hasil yang lebih mencerminkan tekana pori di lapangan ini dibandingkan dengan metoda mekanika tanah. Penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan yang cukup penting: jika terdapat tekanan antara resroir dan serpih, maka sepertinya kondisi hidrodinamika berlangsung secara aktif."
Jakarta: Lemigas, 2017
620 SCI 40:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Finno Fuadi Saputro
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep/metoda analisis geomekanika dan kaitannya dengan petrofisika kandungan TOC serta penerapannya dalam rangka mengetahui potensi eksplorasi yang masih ada untuk pengembangan pada lapangan "X", ditemukan pada tahun 1975. Lapangan "X" hingga saat ini masih memproduksikan gas dari reservoar yang bersifat "Tight, gas bearing and shaly sand reservoir".
Pada penelitian ini dilakukan perhitungan sifat mekanika dari data sumur dan log data yang meliputi perhitungan hidrostatik, Overburden Pressure (Sv), Pore Pressure (Pp), Minimum Horizontal Stress (Shmin), Maximum Horizontal Stres (SHmax) dan Rock Strength - Uniaxial Compressive Strength (UCS). Data 2D Post Stack inversi seismik dipergunakan untuk mendapatkan distribusi mekanik dari Rock strength (UCS) dan nilai critical stress pada zona target (fasies batupasir, shaly-sand, serpih dan karbonat). Selanjutnya penelitian menghitung niali estimasi TOC dengan Passey's Method (1990), menggunakan log sonik dan resistivitas serta penentuan nilai Vitrinite Reflectance (Ro) dan Level of Organic Maturity (LOM).
Pada akhirnya, penelitian ini berusaha mencari hubungan antara sifat mekanis dan kandungan TOC pada reservoar. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah meliputi tiga data sumuran (wireline logs), seismik 2D, data reservoar/engineering (Mudlog, RFT, DST, LOT/FIT, pressure tests), laporan sumur dan data geologi regional.
Studi analisis geomekanika pada lapangan "X" dapat ditentukan bahwa nilai critical stress maksimum sekitar 9000 psi untuk proses fracturing zona reservoar, yang bertujuan memperbesar aliran produksi hidrokarbon. Hasil petrofisika kandungan TOC pada ketiga sumur menunjukkan bahwa Formasi Bebulu (Early Miocene) di Kutai Basin berpotensi mengandung sumberdaya, baik conventional dan unconventional hydrocarbon.

This research aims to develop the concept/methods geomechanics analysis and petrophysical relation to the content of TOC also its application in order to determine the exploration potential that still exists for the development of the field "X", discovered in 1975. Field "X" is still producing gas from the reservoir is "Tight, bearing and shaly sand gas reservoir".
The research is to calculate the mechanical properties from the well and log data, which include the calculation of hydrostatic, Overburden Pressure (Sv), Pore Pressure (Pp), the Minimum Horizontal Stress (Shmin), the Maximum Horizontal stress (SHmax) and Uniaxial Compressive Rock Strength-Strength (UCS). 2D Data Post Stack seismic inversion was used to get the mechanical distribution of Rock strength (UCS) and the value of critical stress on the target zone (facies: shaly sandstone, sand, shale and carbonates). Next step is estimate the toc value with Passey 's method (1990), using a sonic and resistivity log and also the determination of Vitrinite Reflectance (Ro) and the level of organic maturity (LOM).
Finally, this research trying to find the relationship between the mechanical properties and the TOC content in reservoir. The data used in this research are three well data (wireline logs), 2D seismic data, reservoar/engineering data (Mudlog, RFT, DST, LOT/FIT, pressure tests), well reports and regional geology data.
Studies of geomechanics analysis in the field "X" can be determined that the maximum value of the critical stress of about 9000 psi reservoir zones for fracturing process, which aims to increase the flow of hydrocarbon production. Petrophysical results of TOC content on all three wells showed that Bebulu Formation (Early Miocene) in the Kutai Basin has the potential to contain resources, both conventional and unconventional hydrocarbons.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Akbar
"Tercatat data penyelidikan tanah telah dilakukan oleh Laboratorium Mekanika Tanah Departement Teknik Sipil Universitas Indonesia semenjak tahun 1981. Data penyelidikan tanah terbengkalai dan masih tersimpan dalam bentuk laporan tertulis. Berangkat dari hal tersebut, kemudian data diurutkan berdasarkan batas administrasi. Kemudian ditemui penyelidikan tanah berdomisili Jakarta terkumpul cukup banyak berisikan laporan penyelidikan adalah cone penetration test dan standard penetration test. Pada saat melakukan pengujian lapangan akurasi data menjadi menurun karena jumlah titik uji menjadi terbatas karena faktor biaya. Oleh karena itu diperlukan suatu referensi yang dapat memberikan gambaran kondisi tanah dibawah permukaan.
Dalam penelitian ini dilakukan pengelompokan tanah Jakarta berdasarkan data Laboratorium Mekanika Tanah DTS UI. Data diolah lalu didapatkan tren karakteristik tanah berdasarkan pengelompokan data uji CPT sehingga juga bisa didapatkan sebaran kedalaman tanah keras Jakarta. Untuk membantu analisis mekanika tanah dan teknik pondasi penelitian ini juga memberikan korelasi antara nilai qc dan N dari uji CPT dan SPT. Untuk area yang ditinjau yaitu sekitar Gambir, Kebagusan, Pondok Kelapa, dan Tanjung Priok menunjukkan kedalaman tanah keras sampai dengan 38,4 m, 16,8 m, 21 m, dan 18,6 m. Sedangkan korelasi qc-N yang didapatkan pada daerah Gambir qc=0,18 N dan pada daerah Tanjung Priok yaitu qc=0,18 N.

The soil investigation data that has been done by Soil Mechanics Laboratory Civil Engineering Department University of Indonesia was recorded since 1981. The data itself was abandoned and still kept as a hand-written form. Data was sorted based on their administrative boundary and turned out there were many investigation took place in Jakarta. The investigation based on the report were cone penetration test and standard penetration test. Designer needs references to represent the soil behavior below the surface.
In this study, the writer did some grouping for soil in Jakarta based on the data from Soil Mechanics Laboratory DTS UI. The data was then calculated and generated some soil characteristic trend from grouping of CPT data, so that it can obtained the range of depth of hard soil in Jakarta. Afterwards, to help analyzing the soil mechanics and the foundation engineering, this study also gives the correlation between qc and N from CPT and SPT. For areas investigated around Gambir, Kebagusan, Pondok Kelapa, and Tanjung Priok showed that the depth of hard soil were 38.4 m, 16.8 m, 21 m, and 18.6 m respectively. The correlation between qc-N in Gambir showed that qc=0.18 N whereas in Tanjung Priok qc=0.18N.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Firlany
"Ketersediaan lahan konstruksi yang baik semakin berkurang seiringdengan bertambahnya populasi manusia.Sehingga saat ini, penggunaan lahan yang kurang baik banyak dilakukan dalam konstruksi, terutama pada tanah lempung ekspansif.Tanah lempung ekspansif bersifat khusus yaitu mengembang bila terkena air dan menyusut jika air yang ada di dalam tanah keluar.Untuk mengatasi kendala akibat penggunaan lahan terutama tanah lempung ekspansif tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang stabilisasi tanah lempung ekspansif.Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan stabilisasi pada tanah lempung ekspansif dengan bahan kimia (pasir dan semen) agar dapat mengurangi kembang susut tanah lempung ekspansif, dan mengetahui pengaruh penambahan bahan stabilisasi terhadap swelling dan sifat kompresibilitasnya.
Metode yang digunakan adalah studi pustaka dan studi ekperimen di laboratorium dengan pengujian konsolidasi berdasarkan standar ASTM.Bahan stabilisasi yang digunakan adalah semen 5% dan pasir 10% dengan masa pemeraman 0 hari, 4 hari dan 7 hari. Tanah lempung ekspansif dalam pengujian ini diambil dari Perumahan Eucalyptus-Lippo-Cikarang, yang mana termasuk kedalam kategori derajat ekspansif tinggiyaitu dilihat dari nilai Swelling Pressure-nya sebesar 252 KPa dan nilai Swelling Potential sebesar 8.939%.
Hasil menunjukkan bahwa tanah terstabilisasi mempunyai sifat yang lebih baik dibandingkan tanah asli. Dengan adanya penambahan bahan stabilisasi dapat menurunkan nilai Indeks Pemampatan (Compression Index, Cc) Indeks Pengembangan (Swell Index, Cs) serta Rebound Index (Cr).Nilai-nilai tersebut berkurang seiring dengan lamanya masa pemeraman yang dilakukan.
Diharapkan dengan adanya masa pemeraman yang lebih lama lagi akan dapat meningkatkan kinerja bahan stabilisasi yaitu bekerja secara optimum untuk memperbaiki sifat-sifat fisik maupun mekanis pada tanah lempung ekspansif.

Good soil as construction land availability decreases due to the increasing human population. Currently, bad soil as construction land is used, particularly on the expansive clay soil. The expansive clay soil have special properties, which expands when exposed to water and shrink when the water out from the soil. To overcome the constraints resulting from the use of bad soil as construction land primarily expansive clay soil, it is necessary to do research on expansive clay soil stabilization. The purpose of this research is to stabilize the expansive clay soil with chemicals (sand and cement) in order to reduce swelling and shrinkage of expansive clay soil, and determine the effect of the addition of a stabilizing agent in swelling and compressibility behavior.
Methods used were literature study and experimental testing in laboratory by consolidation testing based on ASTM standards. Stabilizing agent used were 5% cement and 10% sand with curing period of 0 days, 4 days and 7 days. Expansive clay soil in this test were taken from the Housing of Eucalyptus-Lippo-Cikarang, which belongs to the category of a high degree of expansiveness seen from the swelling pressure of 252 kPa and swelling potential value of 8.939%.
Results showed that stabilized soil have better properties than the original soil. Add of a stabilizing agent able to decrease the value of compression index (Cc), Swelling Index (Cs) and Rebound Index (Cr). These values decrease along the curing time.
It expected that longer curing period able to improve the performance of stabilizing agent which optimized improve the physical and mechanical properties of expansive clay soil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hartanto
"

Bendungan Raknamo merupakan tipe bendungan zonal urugan random batu dengan inti tegak, dilengkapi dengan instrumentasi tekanan air pori berupa pisometer. Tekanan air pori menjadi salah satu parameter penting dalam evaluasi stabiltas lereng bendungan, terutama pada bendungan urugan. Penentuan besaran tekanan air pori dapat dilakukan dengan menggunakan pemodelan numerik, hitungan dan bacaan aktual menggunakan instrumentasi pisometer. Instrumentasi pengukur tekanan air pori dipasang pada saat pelaksanaan konstruksi, mulai dibaca dari awal pemasangannya sampai dengan tahapan operasi bendungan. Jika dibandingkan, nilai tekanan air pori pada tahapan desain berbeda dengan kondisi saat operasi, baik pada kondisi pembebanan normal (tanpa gempa) serta pembebanan menggunakan koefisien gempa pseudostatic pada kondisi muka air normal pada el. +104,00 m. Tekanan air pori saat operasi lebih tinggi dibandingkan perkiraan tekanan air pori tahapan desain. Rasio tekanan air pori yang terukur dari awal konstruksisampai dengan Februari 2021 rata-rata dibawah 0,2.

Dalam studi ini membahas bagaimana tekanan air pori pada bendungan urugan zonal terbentuk dan mempengaruhi stabiltas lereng bendungan.

 


Raknamo dam is zonal fill dam with clay core, equipped with some pisometeer to monitoring pore water pressure. Pore ​​water pressure is one of the important parameters in evaluating dam slope stability. Measurement of pore water pressure can be carried out using a numerical model, calculations and actual readings using instrumentation such as piezometer. The piezometer was installed at the time of construction, starting to be read from the beginning of installation up to the dam operation stage (recent years). When compared, the value of pore water pressure at the design stage is different from the conditions during operation, both under normal loading conditions (without earthquakes) and loading using earthquake coefficient pseudostatic at normal water level conditions at el. +104.00 m. The pore water pressure at operation is higher than the design stage pore pressure estimate. The pore water pressure ratio measured from the start of construction to February 2021 is on average below 0.2.

This study discusses how the pore water pressure in the zonal fill dam is formed and influence the slope stability of the dam.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Leksono
"Dinding penahan tanah (retaining wall) merupakan suatu dinding penahan untuk mencegah suatu kelongsoran pada daerah yang mengalami perbedaan tinggi. Dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran. Baik akibat beban air hujan, berat tanah itu sendiri maupun akibat beban yang bekerja di atasnya.
Frekuensi perjalanan kereta api yang sangat tinggi terjadi pada saat ini dan dimasa yang akan datang diperlukan konstruksi jalan kereta api yang kuat serta efesiensi terhadap biaya. Maka dari itu untuk meminimalisir dari longsoran tanah yang diakibatkan oleh daya dukung tanah yang kurang baik dibutuhkan konstruksi dinding penahan tanah yang kuat. Pada saat ini, konstruksi dinding penahan tanah sangat sering digunakan dalam pekerjaan sipil walaupun ternyata konstruksi dinding penahan tanah sudah cukup lama dikenal di dunia. Pada skripsi ini penulis ingin menganalisa dinding penahan tanah pada kosntruksi jalan kereta api yang berfungsi untuk menahan tekanan tanah lateral (horisontal).
Pada pembahasan skripsi ini penulis akan menganalisa Tekanan tanah lateral 3 (tiga) dimensi akibat beban kereta api dengan analisa manual dan penggunaan program komputer struktur yaitu SAP 2000. Dengan menganailsa dinding penahan tanah pada konstruksi jalan kereta api dapat diketahui pengaruh tegangan yang bekerja lapisan tanah jalan kereta api serta dapat mengetahui jenis dinding penahan tanah yang akan dipakai pada konstruksi jalan kereta api. Jika dalam menganalisa struktur dinding penahan tanah pada konstruksi lebih kuat dan stabil maka bisa dibandingkan dengan konstruk jalan layang kereta api yang ada pada saat ini.

Retaining wall (retaining wall) is a retaining wall to prevent a catastrophic landslide in areas of high distinction. Retaining wall to support the functioning of the soil and prevent catastrophic landslide hazards. Well due to loads of rain, heavy soil itself and the load acting on it.
Frequency of train travel was higher in the current and the future construction of the railroad required a robust and efficiency of the cost. Therefore to minimize from the landslides caused by the carrying capacity of the land is less well needed retaining wall construction is strong. At this time, construction of retaining wall is very often used in the construction of civil works though apparently retaining wall has long known in the world. In this paper the author wants to analyze kosntruksi retaining wall on the railroad that serves to resist lateral earth pressure (horizontal).
In the discussion paper the author will analyze the lateral soil pressure of 3 (three) dimensions due to load trains with manual analysis and the use of computer programs, namely the structure of SAP 2000. With menganailsa retaining wall on the construction of the railroad can be seen the influence of the working voltage of the railroad soil and can know what kind of retaining wall that will be used in the construction of the railroad. When analyzing the structure of the retaining wall on the construction of more robust and stable than it can construct a railroad overpass is at the moment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Feby Lidya
"Metode yang digunakan dalam analisis stabilitas lereng semakin berkembang menyebabkan terdapat lebih dari satu metode yang dapat digunakan dalam menganalisis stabilitas lereng. Saat ini, Limit Equilibrium Method (LEM) dan Finite Element Method (FEM) menjadi metode analisis stabilitas lereng yang paling umum digunakan. Hal tersebut mendasari pertanyaan apakah terdapat perbedaan dari metode tersebut dan bagaimana pengaruh dari hasil analisis stabilitas lereng menggunakan metode tersebut pada permodelan longsor translasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan hasil faktor keamanan dan gambar pola kelongsoran dari penggunaan FEM dengan software MIDAS GTS NX dan LEM dengan software GeoStudio. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat sensitivitas kedua metode tersebut terhadap pengaruh dari variasi parameter tanah permodelan longsor translasi. Penelitian perbandingan hasil faktor kemanan terhadap kedua metode dilakukan dengan mensimulasikan metode LEM dan FEM yang terdapat pada kedua software. Hasil perbandingan metode FEM dan LEM untuk permodelan lereng translasi memiliki hasil yang berbeda. LEM memberikan hasil faktor keamanan yang lebih kecil daripada FEM dan nilainya lebih dekat dengan perhitungan manual. Software MIDAS GTS NX menunjukan sensitivitas yang lebih tinggi daripada software GeoStudio. Dari penelitian ini, untuk analisis stabilitas lereng translasi direkomendasikan untuk menggunakan GeoStudio metode Janbu atau metode Morgenstern-Price untuk hasil faktor keamanan yang lebih optimal.

The method used in the analysis to increase growth causes there to be more than one that can be used in the slope. Currently, Limit Equilibrium Method (LEM) and Finite Element Method (FEM) are the most commonly used slope analysis methods. In that case, are there any differences between these differences and what is the effect of the results of the question analysis using the method on translational landslide modeling. The purpose of this study was to compare the results of the safety factor and slide pattern images from the use of FEM with MIDAS GTS NX software and LEM with GeoStudio software. In addition, this study aims to examine the sensitivity of the two methods to the effect of variations in soil parameters in translational landslide modeling. Comparative research on the results of the safety factor against the second method was carried out by simulating the LEM and FEM methods contained in the second software. The results of the comparison of FEM and LEM methods for translational slope modeling have different results. LEM gives a smaller safety result than FEM and its value is closer to manual calculation. The MIDAS GTS NX software shows higher sensitivity than the GeoStudio software. From this research, for slope safety analysis, it is recommended to use GeoStudio Janbu’s method or Morgenstern-Price’s method for optimal safety factor results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ori Zahra Sativa
"Gunung Endut merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya panas bumi yang memiliki kapasitas mencapai 80 Mwe dan mampu memenuhi kebutuhan energi listrik di Pulau Jawa (KESDM, 2021). Pemerintah sudah melakukan tahapan survei pendahuluan dan penentuan lokasi titik pembangunan wellpad geothermal. Informasi geologi teknik merupakan salah satu data pendukung yang dapat mengoptimalkan penentuan suatu area pembangunan. Metode yang dilakukan berupa pemetaan geologi teknik dan uji mekanika tanah. Pemetaan geologi teknik meliputi kemiringan lereng, tingkat pelapukan, dan litologi. Sedangkan uji mekanika tanah terdiri atas uji ukuran butir, klasifikasi tanah, dan uji kuat geser langsung. Hasil analisis sifat fisik dan mekanik pada setiap sampel tanah daerah penelitian memiliki karakteristik yang berbeda. Nilai kohesi (c) yang didapatkan sebesar 1,03 – 12,03 kg/cm 2 dan nilai sudut geser dalam (Φ) 3,2 – 5,2 ̊. Daerah penelitian terdiri atas 4 satuan geologi teknik, yaitu satuan andesit lapuk tinggi, satuan tanah pasir bergradasi buruk (SP), satuan tanah pasir bergradasi baik (SW), dan endapan kolovium. Daerah penelitian dikategorikan kurang layak dalam pembangunan wellpad geothermal. Kemiringan lereng yang termasuk curam, karakteristik batuan dan tanah dengan pelapukan yang tinggi, akses dan lokasi jalan yang kurang mendukung, dan lokasi sumber air yang cukup jauh.

Mount Endut is one of the areas with potential for geothermal resources that have capacity up to 80 Mwe and able to supply electrical energy in Java Island (KESDM, 2021). The government has carried out the preliminary survey stage and determined the location of the geothermal well pad construction point. Engineering geological information is one of supporting data to optimize the determination of the development area. The method used is engineering geological mapping and soil mechanics tests. Engineering geological mapping includes slope, weathering level, and lithology. The soil mechanics test consists of grain size test, soil classification, and direct shear strength test. The results of the analysis of the physical and mechanical properties of each soil sample in the study area have different characteristics. The cohesion value (c) obtained is 1.03 – 12.03 kg/cm2 and the internal shear angle (Φ) is 3.2 – 5.2 ̊. The research area consists of 4 engineering geology units, namely high weathered andesite unit, poorly graded sand soil unit (SP), well graded sand soil unit (SW), and colluvium unit. The research area is categorized as less feasible in the construction of geothermal wellpad. The slopes are steep, the characteristics of rocks and soil with high weathering, poor access and road location and the location a fairly distant from source of water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Fakhri Syawalrizqy
"Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Endut memiliki luas 25.870,0 Ha dengan potensi spekulatif mencapai 100 Mwe dan cadangan terduga 80 MWe (Kementerian ESDM,2017). Namun, hingga saat ini belum tedapat investor yang tertarik untuk memproduksi WKP Gunung Endut karena risikonya yang masih tinggi. Risiko tersebut adalah belum adanya kepastian perihal sumber panas bumi pada lokasi tersebut. Pemerintah berupaya dengan melakukan pengeboran sumur eksplorasi menggunakan dana dari pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi secara lengkap. Meskipun demikian, dalam menentukan area untuk dibangun wellpad, diperlukan beberapa data pendukung. Salah data pendukung untuk membangun wellpad adalah informasi geologi teknik untuk mengetahui area sekitar wellpad. Untuk itu dilakukan pemetaan geologi teknik pada area tersebut. Metode yang dilakukan adalah pemetaan geologi teknik dan uji mekanika tanah. Pemetaan geologi teknik meliputi tingkat pelapukan, kemiringan lereng, litologi, dan kekuatan batuan. Sedangkan uji mekanika tanah terdiri dari uji batas cair,batas plastis, indeks aktivitas, schimdt hammer, uji kuat geser, dan klasifikasi tanah. Daerah penelitian terdiri dari 4 satuan geologi teknik yaitu satuan andesit lapuk sempurna, satuan tuf sangat lapuk-lapuk sempurna, satuan tanah pasir bergradasi buruk (SP), dan satuan tanah pasir bergradasi baik (SW). Berdasarkan uji mekanika tanah yang dilakukan pada daerah penelitian memiliki nilai kadar air 25%-41%, memiliki nilai batas cair (LL) 49.53% - 58.49%, memiliki nilai batas plastis (PL) 38.64% - 47.412%, memiliki nilai indeks plastisitas (PI) 6.38% - 11.61%. Berdasarkan analisis indeks aktivitas didapatkan nilai aktivitas sebesar 0.77 – 5.28. Memiliki nilai kohesi (c) 8.38 - 12.278, dan nilai sudut gesek dalam (ɸ) sebesar 3.7027 – 4.8261. Spesifikasi wellpad yang akan dibangun tidak diketahui, sehingga digunakan faktor keamanan sebesar 2.5, sehingga didapatkan daya dukung tanah yang dizinkan untuk dibangun wellpad pada daerah penelitian adalah sebesar 3.4-5.5 ton/m2 dengan rata-rata 4.55 ton/m2.

The Gunung Endut Geothermal Working Area (WKP) itself has an area of 25,870.0 Ha with a speculative potential of up to 100 Mwe and an estimated reserve of 80 MWe (Ministry of Energy and Mineral Resources, 2017). However, until now there has been no investor who is interested in producing the Gunung Endut WKP because the risk is still high. The risk is that there is no geothermal source in that location. The government is trying to drill exploration wells using government funds. It aims to obtain complete data and information. However, in determining the area to build a wellpad, some supporting data is needed. One of the supporting data for building a wellpad is engineering geological information to find out the area around the wellpad. For this reason, a geological engineering mapping of the area was carried out. The method used is engineering geology and soil mechanics test. Mapping of engineering geology includes the level of weathering, slope, lithology, and rock strength. While the soil mechanics test consists of a liquid limit test, plastic limit, activity index, Schimdt hammer, shear strength test, and soil classification. The research area consists of 4 engineering geology units, namely the Perfectly Weathered Andesite Unit, Highly Weathered-Perfectly Weathered Tuff Unit, Poor Graded Sand Soil Unit (SP), and Well Graded Sand Soil Unit (SW). Based on soil mechanics tests conducted in the research area, it has a moisture content value of 25%-41%, has a liquid limit value (LL) of 49.53% - 58.49%, has a plastic limit value (PL) of 38.64% - 47.412% , has a plasticity index (PI) of 6.38% - 11.61%. Based on the activity index analysis, the activity value is 0.77 – 5.28. It has a cohesion value (c) of 8.38 - 12,278, and an internal friction angle (ɸ) of 3.7027 – 4.8261. The specifications for the wellpad to be built are unknown, so a safety factor of 2.5 is used, so that the soil bearing capacity allowed for the construction of the wellpad in the research area is 3.4-5.5 tons/m2 with an average of 4.55 tons/m2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Rafif Thufail, athor
"Gunung Endut memiliki potensi cadangan terduga sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 80 MWe. Informasi geologi teknik seperti mekanika tanah, litologi batuan, tingkat pelapukan batuan, kekuatan batuan, serta kemiringan lereng menjadi hal yang fundamental dalam menentukan lokasi wellpad. Hal tersebut mendasari penelitian karakteristik geologi teknik perlu dilakukan untuk kepentingan penentuan titik wellpad. Metode penelitian berupa pemetaan geologi teknik dan uji laboratorium mekanika tanah. Dalam melakukan uji mekanika tanah, digunakan sampel tanah terganggu yang diambil menggunakan sekop. Hasil pemetaan geologi teknik menunjukkan daerah penelitian tersusun atas lima satuan geologi teknik, yaitu satuan tanah residual SP (RSP), tanah residual SW (RSW), andesit lapuk sedang (AM), andesit sangat lapuk (AH), dan tuf lapuk sempurna. Berdasarkan tingkat pelapukan, daerah penelitian terbagi menjadi tiga zona pelapukan, yaitu zona batuan lapuk tinggi (level 4), zona batuan lapuk sempurna (level 5), dan zona tanah residu (level 6). Hasil analisis mekanika tanah menunjukkan nilai kadar air 29,62%- 40,89%, nilai batas cair (LL) 28,56%-48,17%, indeks plastisitas (PI) 1,49%- 17,96% dominan agak plastis, indeks aktivitas 0,3-1,55 (inactive hingga active clays) dominan normal clays, potensi swelling sedang, kohesi (c) 0,814-7,364 kPa, serta sudut geser dalam (ф) 2,51⁰-20,9⁰. Analisis kelayakan menunjukkan daerah penelitian layak dibangun wellpad dengan kriteria pondasi dengan kedalaman 3 m, berat tanah 1,8 t/m3 , lebar pondasi 5 m, serta faktor keamanan 2,5 dapat menopang wellpad dengan daya dukung rata-rata 12,16 ton/m2.

Mount Endut has a potential reserve of 80 MWe as a geothermal power plant. Technical geological information such as soil mechanics, lithology, weathering level, rock strength, and slope are fundamental in determining the location of wellpad. This underlies the research on engineering geological characteristics that need to be carried out to determine the wellpad point. The research method is in the form of engineering geological mapping and soil mechanics laboratory tests. In carrying out soil mechanics tests, disturbed soil samples were used which were taken using a shovel. The result of the engineering geological mapping show that the research area is composed of five engineering geological units, namely residual soil unit SP (RSP), residual soil SW (RSW), moderately weathered andesite (AM), highly weathered andesite (AH), and completely weathered tuff. Based on the level of weathering, the study area is divided into three weathering zones, namely the highly weathered rock zone (level 4), the completely weathered rock zone (level 5), and the residual soil zone (level 6). The results of the soil mechanics analysis show that the water content value is 29.62%-40.89%, the liquid limit value (LL) is 28.56%-48.17%, and the plasticity index (PI) 1.49%-17.96% is slightly dominant. plastic, activation index 0.3-1.55 (inactive to active clays) dominant normal clays, moderate swelling potential, cohesion (c) 0.814-7.364 kPa, and internal shear angle (ф) 2.51⁰-20.9⁰. The feasibility analysis shows that the research area is feasible to build a wellpad with the criteria of a foundation with a depth of 3 m, soil weight of 1,8 t/m3 , a foundation width of 5 m, and a safety factor of 2.5 that can support a wellpad with an average carrying capacity of 12,16 tons/ m2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>