Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aunurrofik
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya transportasi udara terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara berkembang. Menggunakan dataset cross section pada level kabupaten/kota dana analisis regresi berganda, transportasi udara melalui variabel jumlah penerbangan per kapita, dan jumlah kargo per kapita memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan regional per kapita. Jumlah kagro per kapita memberikan pengaruh paling besar dibandingkan dua variabel lainnya, yang berarti bandara akan memberikan pengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi regional apabila bandara digunakan untuk aktifitas perdagangan dan bisnis. Motivasi dari kabupaten/kota untuk memiliki bandara di daerahnya adalah apabila kabupaten/kota tersebut merupakan pulau tersendiri, adanya industri manufaktur dengan perkerja berkemampuan tinggi dan menengah, serta adanya sektor pariwisata di daerah tersebut."
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pusparani
"Ketersediaan infrastruktur diyakini memegang peran penting dalam mendorong produktivitas dan profit perusahaan di industri manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kualitas infrastruktur terhadap profit perusahaan dalam industri manufaktur di Indonesia. Melalui analisis regresi data panel, terbukti bahwa infrastruktur memiliki pengaruh yang positif namun tidak linear terhadap profit perusahaan. Peningkatkan kualitas infrastruktur hingga level tertentu akan meningkatkan profit perusahaan, namun penggunaan infrastruktur melebihi level tersebut justru akan menyebabkan penurunan profit perusahaan.

The availability of infrastructure plays an important role to enhance firm's productivity and profit. This study aims to analyze the impact of infrastructure on firm's profit in Indonesian manufacturing industry. Using panel data regression method, it is proven that infrastructure has positive but non-linear impact on firm's profit. The increase in infrastructure quality to a certain level will increase firm’s profit, however the increase in infrastructure quality beyond that level will cause a decline of firm’s profit instead.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Krisna Setyadi
"Sektor industri manufaktur merupakan komponen utama penggerak perekonomian nasional dan memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional. Sejak tahun 1991, sektor industri manufaktur menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia. Era globalisasi yang terus berkembang pesat belakangan ini menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor penentu daya saing industri suatu negara tidak terkecuali industri manufaktur di Indonesia. Kondisi ini mendorong penulis untuk mengetahui perkembangan dan peranan kemajuan teknologi terhadap pertumbuhan sektor industri manufaktur di Indonesia. Hasil studi ini menemukan bahwa sektor industri manufaktur di Indonesia telah mengalami perkembangan kemajuan teknologi yang positif meskipun tarafnya masih relatif rendah bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain. Peranan perkembangan kemajuan teknologi terhadap pertumbuhan output di sektor ini juga mengalami peningkatan. Studi ini juga memperoleh bahwa selama periode penelitian, kebijakan liberalisasi investasi yang dilakukan pemerintah tidak mampu mendorong terjadinya proses alih teknologi. Dimana kebijakan ini tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan kemajuan teknologi pada sektor industri manufaktur Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Jocelyn Henvi
"Keberlanjutan usaha menjadi kunci bagi bisnis untuk bertahan jangka panjang, dengan fokus pada keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui teori Triple Bottom Line (TBL). Dalam konteks industri manufaktur skala menengah besar, keberlanjutan tidak hanya menekan emisi dan pengelolaan limbah tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produksi, lapangan kerja, dan ekspor. Dalam mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kompetensi kewirausahaan dan perilaku inovatif dalam penyusunan tujuan strategis perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi kewirausahaan (entrepreneurial competencies) terhadap kinerja keberlanjutan (sustainable performance) melalui perilaku kerja inovatif (innovative work behavior) sebagai variabel mediasi pada industri manufaktur skala menengah besar di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data yang dikumpulkan melalui survei kepada 174 pemilik atau manajer industri manufaktur. Metode analisis yang digunakan adalah PLS-SEM untuk menguji hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurial competencies memiliki pengaruh signifikan terhadap sustainable performance usaha baik secara langsung maupun tidak langsung melalui innovative work behavior. Perilaku kerja inovatif terbukti menjadi mediator parsial yang memperkuat hubungan tersebut.

Sustainability is key for long-term survival, focusing on balancing economic, social, and environmental aspects through the Triple Bottom Line (TBL) theory. In the context of medium to large-scale manufacturing industries, sustainability not only involves reducing emissions and managing waste but also contributes to national economic growth through increased production, employment, and exports. Achieving these goals requires entrepreneurial competencies and innovative work behavior in formulating the company’s strategic objectives. This study aims to analyze the influence of entrepreneurial competencies on sustainable performance through innovative work behavior as a mediating variable in medium to large-scale manufacturing industries in the Greater Jakarta area (Jabodetabek). A quantitative approach was used, with data collected through surveys of 174 owners or managers in the manufacturing industry. The analysis method applied was PLS-SEM to examine the relationships between variables. The results show that entrepreneurial competencies significantly influence business sustainable performance both directly and indirectly through innovative work behavior. Innovative work behavior is proven to be a partial mediator that strengthens this relationship. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Jocelyn Henvi
"Keberlanjutan usaha menjadi kunci bagi bisnis untuk bertahan jangka panjang, dengan fokus pada keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui teori Triple Bottom Line (TBL). Dalam konteks industri manufaktur skala menengah besar, keberlanjutan tidak hanya menekan emisi dan pengelolaan limbah tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produksi, lapangan kerja, dan ekspor. Dalam mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kompetensi kewirausahaan dan perilaku inovatif dalam penyusunan tujuan strategis perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi kewirausahaan (entrepreneurial competencies) terhadap kinerja keberlanjutan (sustainable performance) melalui perilaku kerja inovatif (innovative work behavior) sebagai variabel mediasi pada industri manufaktur skala menengah besar di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data yang dikumpulkan melalui survei kepada 174 pemilik atau manajer industri manufaktur. Metode analisis yang digunakan adalah PLS-SEM untuk menguji hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurial competencies memiliki pengaruh signifikan terhadap sustainable performance usaha baik secara langsung maupun tidak langsung melalui innovative work behavior. Perilaku kerja inovatif terbukti menjadi mediator parsial yang memperkuat hubungan tersebut.

Sustainability is key for long-term survival, focusing on balancing economic, social, and environmental aspects through the Triple Bottom Line (TBL) theory. In the context of medium to large-scale manufacturing industries, sustainability not only involves reducing emissions and managing waste but also contributes to national economic growth through increased production, employment, and exports. Achieving these goals requires entrepreneurial competencies and innovative work behavior in formulating the company’s strategic objectives. This study aims to analyze the influence of entrepreneurial competencies on sustainable performance through innovative work behavior as a mediating variable in medium to large-scale manufacturing industries in the Greater Jakarta area (Jabodetabek). A quantitative approach was used, with data collected through surveys of 174 owners or managers in the manufacturing industry. The analysis method applied was PLS-SEM to examine the relationships between variables. The results show that entrepreneurial competencies significantly influence business sustainable performance both directly and indirectly through innovative work behavior. Innovative work behavior is proven to be a partial mediator that strengthens this relationship. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Elvira Asha
"Industri pracetak dan prategang adalah industri konstruksi berbasis manufaktur yang dari sejak masa awal pembangunan Indonesia sudah menunjukkan perannya dalam menghasilkan kualitas pekerjaan infrastruktur yang baik, cepat, ekonomis dan berkelanjutan. Namun beberapa penggunaan produk dalam negeri masih rendah, artinya masih banyak produk impor yang memenuhi pasar nasional. Disisi lain, para petinggi menjadi tersangka kasus korupsi mengindikasikan rendahnya kualitas kepemimpinan sehingga mengakibatkan kerugian negara. Untuk itu perlu dibangunnya budaya invoasi dengan cara pengembangan leadership system berbasis ISO 56002 yang diintegrasikan dengan Lean Six Sigma. Dalam pengolahan data, penelitian ini menggunakan metode delphi serta SEM. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan strategi pengembangan leadership system guna membangun budaya inovasi pada perusahanan pracetak di Indonesia. Hasil dari penelitian ini terdapat 10 indikator leadership system dari integrasi antara ISO 56002 dan Lean Six Sigma. Pengaruh integrasi antara LSS dan ISO sangat tinggi, sedangkan ISO terhadap budaya inovasi serta LSS terhadap budaya inovasi cenderung medium. Indikator yang paling berpengaruh terhadap budaya inovasi antara lain tujuan inovasi, kebijakan inovasi, pakar yang dikembangkan, serta integrasi orang, system, dan informasi.

The precast and prestressed industry is a construction manufacturing industry with the potential to produce high-quality, fast, cost-effective, and sustainable infrastructure since the early days of Indonesia's development. However, the usage of domestic products in the national market is still low, with imported products being more prevalent. Furthermore, the low leadership quality of high-ranking officials, who are suspects in corruption cases, has resulted in state losses. Therefore, it is necessary to cultivate cultural innovation by developing an ISO 56002-based leadership system inspired by Lean Six Sigma. In data processing, this research employs the Delphi method and SEM. The research's findings can provide valuable input and strategies for developing a leadership system that fosters a culture of innovation within precast companies in Indonesia. This research resulted in 10 leadership system indicators derived from integrating ISO 56002 and Lean Six Sigma. The integration's impact on innovation culture is high, while ISO's influence on innovation culture and Lean Six Sigma's influence on innovation culture are moderate. The most influential innovation culture indicators include innovation goals, innovation policies, expert development, and the integration of people, systems, and information."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Adhi Rachmaidi
"Penelitian ini menganalisis hubungan empiris antara kompetisi dan inovasi di Indonesia dengan menggunakan data perusahaan BPS Indonesia. Keterbatasan data inovasi mengharuskan penggunaan R&D expenditure sebagai inovasi pada tahun tersedianya data. Kompetisi diestimasi dengan menggunakan profit elasticity berdasarkan gagasan efisiensi. Bentuk inverted-U diuji dengan teknologi spread pada industri dimana efek dari kompetisi dan inovasi dapat berubah dari positif menjadi negatif. Bukti empiris menunjukkan hubungan antara kompetisi dan inovasi merupakan inverted-U dengan titik optimal yang sangat rendah. Ini berarti sangat sedikit industri yang dapat meningkatkan inovasi dan hampir semua industri akan mengurangi inovasi ketika kompetisi meningkat.

This paper studies empirical relationship between competition and innovation in Indonesia using micro data BPS Indonesia. Lack of innovation data has necessitated use R&D expenditure as innovation in year of data avaibility. Competition is estimated by computing profit elasticity, based on idea of efficiency. Inverted-U shape tested with technology spread within industries at which effect of competition and innovation can be turns from positive to negative. Empirical evidence shows relationship between competition and innovation is inverted-U with very low optimal point. This means that very few industries can increase innovation and almost all industries will reduce innovation as competition increases.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T52502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atina Rachmani Anggar Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa likuiditas perusahaan manufaktur Indonesia periode tahun 2003-2006 (jumlah sampel 132 perusahaan) menggunakan konsep cash conversion cycle (CCC) dan melihat korelasi CCC dengan ukuran dan nilai perusahaan, serta return saham. Penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara CCC atau komponennya dan current ratio (CR) - quick ratio (QR). Penelitian juga menunjukkan perusahaan besar (berdasarkan rata-rata jumlah harta ataupun penjualan) memiliki perputaran kas yang lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil atau menengah. Korelasi CCC dengan ROA tidak signifikan dan korelasi signifikan antara CCCROE dan ROA-ROE. Kelompok perusahaan dengan nilai yang lebih tinggi (Tobin?s q > 1) memiliki perputaran kas lebih rendah namun tidak memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan bernilai rendah (Tobin?s q ≤ 1). Bila dikaitkan dengan return saham, perubahan CCC dan CR memiliki korelasi positif tetapi tidak signifikan antara perubahan QR, RCP, ICP, dan PDP terhadap return saham. Multiple regression dengan komponen CCC menghasilkan model regresi yang lebih baik dalam menjelaskan keterkaitan antara variabel tersebut. Korelasi linear positif antara CCC dan CR-QR menunjukkan tingginya rasio likuiditas dapat menyebabkan masalah likuiditas di masa mendatang. CR dan QR menunjukkan besarnya investasi perusahaan pada cash dan non-cash, sehingga pada akhirnya membutuhkan perputara CCC yang lebih lama."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
6054
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Herulakso
"Berbagai cara dapat ditempuh untuk menganalisa permasa-lahan produktivitas dan efisiensi sebagai kinerja yang menentukan bagi industri-industri manufaktur maupun unit-unit ekonomi. Namun usaha untuk membedah kinerja dalam bentuk produktivitas tersebut ternyata belum banyak dilaku-kan.
Tulisan ini telah melakukan suatu metode dekomposisi terhadap total factor productivity change (TFP) menjadi dua elemen penting yang ternyata mempengaruhi perkembangan produktivitas, yaitu technological progress dan technical efficiency. Metode tersebut dilandasi oleh teori produksi dengan menggunakan fungsi produksi translog (trancendental logarithmic function) yang diturunkan berdasarkan second order taylor series dan merupakan fungsi yang kontinyu dan twice differentiable.
Selanjutnya dalam pembahasan yang menyangkut pengukuran terhadap kinerja dari industri-industri ini digunakan metode deterministik yang mengandaikan keakuratan data statistik industri yang digunakan. Dengan demikian, sebetulnya dapat pula dilakukan penelitian dengan menggunakan metode probabilistik maupun stokastik.
Pengindentifikasian perubahan TFP sebagai technological progress (TP) tidak selalu tepat dalam berbagai kondisi, terutama untuk kondisi sektor produksi negara-negara berkem-bang. Dengan demikian menganalisa permasalahan produktivitas tersebut dalam lingkup subtil akan memberikan banyak kemungkinan dalam menilik lebih lanjut permasalahan industri manufaktur di Indonesia.
Begitu kompleksnya masalah pengembangan industri yang dihadapi oleh negara-negara berkembang (khususnya) dalam masalah teknologi dan manajemen yang menyangkut alih teknologi, penyerapan teknologi dan penyebaran teknologi serta tuntutan kemampuan manajerial dalam mengantisipasi suatu sistem yang tepat guna untuk menghadapi "tekanan" baik yang bersifat internal maupun eksternal. Dengan melakukan pemilahan tersebut, akan besar manfaat yang dapat diambil oleh pengambil keputusan untuk mengidentifikasikan permasalah produktivitas di dalam sektor industri.
Diharapkan tulisan ini dapat membuka kemungkinan lebih jauh bagi pengamat yang tertarik terhadap permasalahan kinerja industri manufaktur di Indonesia, khususnya yang menyangkut masalah produktivitas dan efisiensi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Fitriana
"Perusahaan yang bergerak di industri air mineral adalah produk yang memiliki permintaan dalam jumlah besar terus menerus, namun sering menghadapi masalah keterlambatan penyelesaian produk yang disebabkan oleh limbah di lantai produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi perbaikan menggunakan pendekatan manufaktur ramping (Lean Manufacturing) untuk mengurangi lead time di lantai produksi dengan mengurangi limbah dan kegiatan yang tidak memiliki nilai tambah. Penelitian ini menggunakan pendekatan manufaktur ramping (lean manufacturing) dan menggunakan Waste Assessment Management (WAM) sebagai metode dan menggunakan Value Stream Mapping sebagai alat untuk memetakan alur informasi dan yang terjadi dari awal hingga produk yang diterima oleh konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1) identifikasi dengan WAM menunjukkan 7 jenis pemborosan adalah time waiting sebesar 8 persen, over production dan inapporiate transportation masing-masing sebesar 12 persen, unnecessary inventory sebesar 14 persen, unnecessary motion sebesar 15 persen, product defect sebesar 18 persen dan transportation sebesar 20 persen (2) VALSAT terpilih adalah Process Activity Mapping (PAM),dilanjutkan dengan perhhitungan effisiensi Current State Value Stream Mapping sebesar 39% . Maka dari itu, dilakukan perbaikan dengan mereduksi titik inspeksi dari 5 titik menjadi 3 titik dimana dapat menghemat waktu sebanyak 8100 detik sehingga effisiensi meningkat menjadi 79% sebagaimana tergambar pada Future State Value Stream Mapping.

Enterprises engaged in the mineral water industry are products that have a large demand continuously, however, often face the problem of delays in the completion of products caused by waste on the production floor. The purpose of this study is to develop an improvement strategy using a lean manufacturing approach (Lean Manufacturing) to reduce lead time on the production floor by reducing waste and activities that do not have added value. This study uses a lean manufacturing approach and uses Waste Assessment Management (WAM) as a method and uses Value Stream Mapping as a tool to map the flow of information and what happens from the beginning to the product received by consumers. The results showed that (1) identification with WAM showed 7 types of waste were time waiting by 8 percent, over production and inapporiate transportation by 12 percent each, unnecessary inventory by 14 percent, unnecessary motion by 15 percent, product defect by 18 percent and transportation by 20 percent (2) the selected VALSAT was Process Activity Mapping (PAM), followed by the efficiency of Current State Value Stream Mapping of 39%. Therefore, improvements were made by reducing the inspection point from 5 points to 3 points which can save time as much as 8100 seconds so that efficiency increases to 79% as illustrated in the Future State Value Stream Mapping."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>