Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114020 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tawalu, Abdul Karim
"Satra lisan di tengah peradaban manusia tidak dapat di tolak karena ia menjadi bagian dari sebuah realitas sosial, apalagi bagi masyarakat tradisional. Realitas sosial itu kemudian berwujud menjadi tata nilai yang mengikat dan dijadikan sebagai pengetahuan lokal masyarakat pendukungnya yang disebut dengan kearifan lokal. Cara pandang, cara hidup, dan aktifis hidup lainnya pada masyarakat tradisional tak dapat dilepaskan dari nilai-nilai kearifan itu. Penelitian ini bertujuan mengungkap nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam legenda War Susu Mujualu dengen instrumen utamanya adalah peneliti sendiri. Niai-nilai budaya itu adalah nilai kemahakuasaan tuhan, nilai kejujuran, hubungan manusia dengan alam, dan nilai tanggung jawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang memusatkan analisis pada data-data empiris yang diperoleh dilapangan. Untuk mendapatkan ata yang akurat maka penelitu menggunakan teknik wawancara, observasi, dan triangulasi."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Oral literature has an important role in the formation of values in society. Oral literature in Pelabuhan Ratu has an important role in community life. Oral literature in this study was examined using a qualitative approach. Oral literature in Pelabuhan Ratu not only serves as entertainment or education, but it has also broader function in life. One of the functions of oral literature is to establish the identity and integrity of a society. Oral literature in Pelabuhan Ratu has become such a public binder that the community has the resilience of the various threats that come both from outside and from inside. Oral literature has become a stronghold guarding the public from the threat of swift and eroding cultural values in society. If it is maintained and enhanced, this will contribute in the development of a national defense strategy in general. Key words: oral literarure, Pelabuhan Ratu, identity"
899 JSIO 23:10 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmud
"Tesis ini membahas tradisi lisan mowindahako suku Tolaki di Sulawesi Tenggara. Dengan menggunakan pendekatan "formula" yang dikemukakan oleh Albert. B Lord. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, dan analisis teks. Hasil penelitian tradisi lisan mowindahako memperlihatkan adanya pola pewarisan yang dilakukan berdasarkan keturunan langsung dan pola pewarisan yang bukan keturunan langsung. Dalam penelitian ini pula ditemukan formula satu kata, formula setengah baris maupun satu baris. Formula yang dominan muncul adalah formula satu baris dan satu kata, sedangkan formula setengah baris jarang pemunculannya.

This thesis discussed the Tolaki tribe?s oral tradition mowindahako in Southeast Sulawesi using ?formula? approached by Albert B. Lord. The qualitative method was applied in order to find the passing-on pattern of Tolaki's and texts analyzes were conducted. The results showed that the passing-on pattern was conducted based on lineage and non-lineage. Moreover, it is found that "formulas" in mowindahako included one-word, half-line, and one-line formula. The most appeared formulas are the one-word and the one-line formula, while the half-line formula rarely appeared.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29227
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
899.224 8 NIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Heven Putri Limanta
"Skripsi ini membahas pandangan media massa internet di Rusia terhadap sushi sebagai produk budaya asing pada periode 2008-2013 dengan menggunakan metode studi pustaka dan teori hegemoni oleh Antonio Gramsci. Hasil penelitian menunjukkan proses hegemoni sushi di Rusia yang membawa nilai budaya Jepang dan menggeser kuliner tradisional Rusia. Kondisi ini memicu pemerintah untuk membangun kontra-hegemoni melalui media massa terhadap pengaruh sushi di Rusia dan hal ini terlihat dari dominasi artikel yang bersifat resisten terhadap hegemoni sushi.

This thesis discussed about how the online mass media in Russia view sushi as foreign cultural product within the period of 2008 until 2013 using the method of literature study and the theory of hegemony by Antonio Gramsci. The result shows the hegemony process of sushi in Russia which brought along Japanese cultural values and threaten the traditional Russian culinary. This situation triggered the government to create counter-hegemony through the mass media showed by the domination of articles which tend to be resistant towards the hegemony of sushi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyitno
Yogyakarta: Hanindita, 1986
808.81 SUY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Wahyuni
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
907 PJKB 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suparta
"Prasi merupakan suatu genre sastra dan seni yang dilahirkan dalam tradisi sastra masyarakat Bali. Gambar wayang klasik dalam lontar prasi itu dihasilkan dari teknik seni `menggores' sehingga disebut "scratched illustration". Dilihat dari korpus naratifnya terutama dari segi manner of representation-nya, maka prasi termasuk genre epik (itihasa). Karya-karya prasi Bali umumnya dipandang memiliki nilai estetik yang tinggi. Di samping itu, juga mengandung unsur-unsur komik, sehingga sering disebut "komik tradisional".
Penelitian ini bertujuan mengkaji dan mengungkapkan nilai estetik dan unsur komik naskah prasi Bhomakawya. Naskah ini memperliatkan kekhasan tersendiri dibanding dengan karya-karya prasi Bali umumnya, baik dari segi ungkapan intra-teks (bentuk ungkapan visual dan verbal) ataupun ekstra-teks (kultural). Masalah utama yang dikaji, yakni: (1) kaidah estetik apa yang mendasari dan bagaimana bentuk ungkapan estetik prasi Bomakawya, dan (2) bagaimana bentuk ungkapan kekomikan prasi dan apa fungsinya dalam struktur naratifnya.
Untuk menjawab masalah tersebut, maka dalam penelitian diterapkan teori rasa sebagai alat untuk menelaah unsur naratif sekaligus kaidah estetik yang "mengakari" dan teori bentuk estetik (aesthetic form) untuk melihat bentuk ungkapan estetiknya. Dalam kaitan itu, juga didukung dengan penerapan metode kualitatif untuk pengumpulan data. Berdasar metode kerjaa dan pengetrapan teori tersebut, maka dapat ditarik beberapa simpulan: pertama, secara sosiotekstologis, penciptaan prasi Bhamakawya menunjukkan kaitan erat baik dengan sastra kakawin Bhomakawya/Bhomintaka maupun pertunjukan wayang kulit. Dari struktur cerita terbukti muncul tokoh-tokoh punakawan di dalamnya; tokoh yang tidak dikenal dalam kakawin Bhomakawya.
Kedua, sebagai suatu genre, prasi Bhomakawya terikat oleh beberapa konvensi, yakni konvensi sastra, bahasa, dan budaya. Pada dasarnya struktur prasi Bhomakawya terikat oleh struktur naratif epik, yang "diakari" oleh kaidah estetik sastra kakawin (Jawa Kuno) dan estetik karya (India). Berdasarkan analisis teori rasa, maka bentuk ungkapan estetik yang menyolok dalam prasi Bhomakawya ini antara lain: (1) mantra (perundingan), (2) prayana (keberangkatan ke medan perang), (3) uji (pertempuran di medan perang), (4) udyanakrida (percengkramaan di taman), dan (5) nayaka (pujian bagi sang pahlawan).
Ketiga, ungkapan unsur kekomikan (hasya rasa) dalam prasi Bhomakawya ini merupakan bagian yang integral dari kaidah estetikanya. Kekomikan (hasya rasa) yang terjalin dalam kesatuan lingual dan tematik ini dinyatakan dalam bentuk visual dan verbal, dapat dikenali melalui ungkapan: (I) svagata/atmastha (laughing with), dan paragata/parastha (laughing at). Fungsi estetik ungkapan kekomikan (hasya rasa) itu, yakni: (1) sebagai media hiburan (pemenuhan hasrat keindahan), dan yang lebih penting (2) sebagai alat edukasi seni/sastra melalui suatu tindak apresiasi dan kreasi teks yang lebih menarik dan relevan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Pratama
"Skripsi ini membahas kode etik bushidō direpresentasikan oleh tokoh Toyotomi Hideyoshi di dalam novel Shinsho Taikōki. Dengan menggunakan kode bushidō seperti yang dideskripsikan oleh Nitobe Inazo di dalam bukunya "Bushido: The Soul of Japan", penulis mengkaji novel Shinsho Taikōki karya Yoshikawa Eiji dengan pendekatan intrinsik, yakni analisis tokoh. Analisis menunjukkan bahwa Hideyoshi memiliki setiap nilai bushidō di dalam dirinya sehingga mencerminkan samurai ideal menurut Nitobe. Samurai ideal menurut Nitobe adalah samurai yang memiliki nilai kebenaran, keberanian, kebaikan hati, kesopanan, kesungguhan hati, kesetiaan serta menjunjung tinggi kehormatan dirinya.

This thesis explain how the bushidō code is represented by character Toyotomi Hideyoshi in Shinsho Taikōki. By using bushidō code as described by Nitobe Inazo in his book "Bushido: The Soul of Japan", writer examined Yoshikawa Eiji's Shinsho Taikōki with intrinsic approach, the analysis of figure. Analysis shows that Hideyoshi has practiced bushidō’s precepts that reflects the ideal samurai according to Nitobe. Nitobe's ideal samurai is a samurai who have a sense of justice, indomitable courage, benevolent, polite, veracious and truthful, loyal to his superior and upheld his honor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evizariza
"ABSTRACT
This study aims to examine the moral values in the novel Night Market No, works of Pramoedya Anantatoer . Specificallv , this study aims to find out : the moral value of humanity in the novel Night Market is not the work of Pramoedya Anantatoer.
The results of this study are No Night Market, Pramoedya suggests that the economy is a force that drives the lives of the people. Economic power allows them to care for and help each other, like a father experience. My
father believed that menguasakannya economy to be strong in suffering. Without money, life will be harder for him. If he does not have money, he
will not get medical treatment in the sanatorium. Through this novel, Pramoedya authorize him self and natives, and support them in their struggle against the pressure and struggled to get the value of humanity, that is very impressive about the natives in this novel is courage and their spirit to fight, not only for their moral values but also to award and their dignity."
Pekanbaru: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, 2017
020 JPB 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>