Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galuh Bayuardi
"Pontianak merupakan kota madya di Indonesia. Secara geografis, lokasi Pontianak dekat dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Kondisi ini menyebabkan Pontianak sering dikunjungi pelancong dari negara tetangga, baik pengunjung yang memeliki urusan di kota Pontianank, maupun yang sekedar singgah sebelum sebelum menuju destinasi lain di wilayah Indonesia. Jika ditelusuri dari sejarahnya, pada dsarnya Pontianak didesain sebagai kota perdagangan. Pontianak mengalami pembangunan yang cepat saat kedatangan VOC yang membuat kesepakatan dengan Kesultanan Pontianak. Sebagai tindaklanjut dari kesepakatan itu, mereka membangun kantor pemerintahan dan juga keraton untuk mendukung aktivitas politik di Pontianak. Seiring pesatnya pertumbuhan di Kota Pontianak, berbagai kelompok etnis menjadikan Pontianak sebagai kota yang heterogen, Kini, pontianak di kunjungi berbagai etnis dari berbagai wilayah di Indonesia. Kelompok etnis yang tinggal di Poontianak dia antaranya adalah, Melayu, Dayak, Tionghoa, Jawa, Batak, Bugis, Madura, Banjar, Sunda, dan Bali. Berbagai etnis bergaul satu sama lain. Kondisi sosial di Pontianak tidak serta merta melahirkan pluralitas. TErkadang muncul sentimen kedaerahan baik itu klaim penduduk lokal, maupun oleh mereka yang di tandai sebagai pendatang, meskipun pernyataan ini tidak terlihat secara langsung, tapi meilki potensi masalah di kemudian hari. "
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18: 3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizaldi Hadzami
"Tanaman dari genus ferula merupakan bahan alam yang mengandung senyawa gercumin. Gercumin merupakan derivat kurkumin yang mengalami prenilasi pada gugus –OH dari cincin aromatis kurkumin. Mengisolasi kurkumin dilanjutkan dengan reaksi prenilasi salah satu cara untuk mensintesis senyawa gercumin. Kurkumin yang digunakan dalam prenilasi adalah kurkumin hasil isolasi dengan metode maserasi dengan pelarut etanol dan pemisahannya digunakan kromatografi kolom. Hasil analisis LC-MS kurkumin menunjukan nilai m/e=369 (M+H). Kurkumin hasil isolasi diprenilasi dengan dua katalis heterogen, yaitu SiO2-H2SO4 dan K2CO3. Kedua produk prenil memiliki hasil yang serupa dari karakterisasi spektrofotometer FT-IR dengan munculnya peak pada daerah 1400 cm-1. Hasil analisis dengan LC-MS menunjukan nilai m/e = 505. Dimana, pada nilai tersebut diduga 2 gugus prenil yang masuk ke dalam kurkumin. Kurkumin terprenilasi dilakukan uji aktivitas antioksidan dan dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 517 nm lalu dibandingkan. Adanya persentase kenaikan aktivitas antioksidan sebesar 39,4% membuktikan bahwa kurkumin terprenilasi memiliki aktivitas antioksidan lebih baik dibandingkan dengan kurkumin hasil isolasi.

Plant from genus ferula is natural product containing gercumin compounds. Gercumin is a prenylated curcumin at the –OH position from the aromatic ring of curcumin. Isolate of curcumin followed by the reaction with dimethyl allyl bromide is a way to synthesize compounds gercumin. Curcumin used in prenylation is isolated by maceration with ethanol solvent and separated by column chromatography . Result from analysis LC-MS showed curcumin value m/e = 369 (M+H). Prenylation of curcumin was conducted using two heterogeneous catalysts, namely SiO2-H2SO4 and K2CO3. Both products prenylation have similar results of FT-IR spectrophotometer characterization with the advent of the peak at 1400 cm-1 region, results with LC-MS analysis showed the value of m / e = 505. So, on the value m/e has possibility that there are two prenyl groups get into curcumin. Prenylated curcumin was tested antioxidant activity and characterized by UV-Vis spectrophotometer with a wavelength of 517 nm and compared. The existence of the percentage increase in the antioxidant activity of 39,4% prenylated curcumin proved that it has better antioxidant activity than isolated curcumin without prenylation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.Haikal Syauqi
"Perkembangan teknologi saat ini memicu masyarakat untuk menggunakan platform ecommerce
sebagai penyedia transaksi. Hal ini berdampak pada peningkatan bisnis jasa
kurir servis untuk pengiriman barang. Sebelumnya telah dilakukan penelitan mengenai
pengiriman dengan menggunakan kendaraan homogen tanpa pengelompokan dengan
jumlah pengiriman < 1.500 per hari. Oleh karena itu, diperlukan optimalisasi rute
pengiriman serta jenis kendaraan heterogen yang melayani > 1.500 kiriman perhari
melalui jasa kurir dengan menggunakan VRP berdasarkan konsep kendaraan heterogen
untuk meminimalkan rute kendaraan. Penelitain ini menggunakan metode cluster KMeans
untuk mengklasifikasikan customer, meminimalkan jarak pengiriman dan
mempersingkat waktu komputasi. Pendekatan berbasis Genetic Algorithm (GA)
diterapkan dengan menggunakan kriteria banyak generasi yang ingin dicapai dan
perbedaan tingkat efisiensi antar generasi untuk mendapatkan hasil optimasi rute. Hasil
Penelitan ini menunjukan bahwa dengan dengan GA dan cluster per jenis kendaraan
heterogen berdasarkan pengelompokan area dengan jumlah > 1500 customer yang dibagi
menjadi 4 cluster pada jenis kendaraan mobil, 2 cluster pada jenis kendaraan motor, dan
2 cluster pada jenis kendaraan truck didapatkan rute optimal dengan jarak 8.99453 KM
dengan total 34 rute

Current technological developments triggered people to use e-commerce platforms as
providers of transactions. This has an impact on increasing the courier service business
for delivery of goods. Previously, research had been carried out on shipments using
homogeneous vehicles without grouping with a number of shipments <1.500 per day.
Therefore, it is necessary to optimize delivery routes as well as heterogeneous vehicle
types serving > 1.500 shipments per day via courier services using VRP based on
heterogeneous vehicle concept to minimize vehicle routes. This research uses the KMeans
cluster method to classify customers, minimize delivery distances and shorten
computation time. Genetic Algorithm (GA) based approach is applied by using the criteria
of many generations to be achieved and differences in efficiency levels between
generations to obtain route optimization results. The results of this research show that
with GA and clusters per heterogeneous vehicle type based on area grouping with a
number of > 1.500 customers which are divided into 4 clusters on the type of car, 2clusters
on the type of motor cycle, and 2 clusters on the type of truck, the optimal route is obtained
8,99453 KM with total of 34 routes
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indo Aribinuko
"Sinamaldehida merupakan salah satu produk bahan alam yang paling melimpah yang ditemukan pada kulit kayu spesies Cinnamomum dan terkenal karena aplikasinya dalam medis, pemberi cita rasa, industri parfum, dan sebuah intermediet berharga untuk banyak produk organik sintesis. Pada penelitian ini, sinamaldehida disintesis dengan reaksi katalitik homogen dan heterogen. Reaksi katalitik homogen dilakukan menggunakan larutan NaOH, sedangkan reaksi katalitik heterogen dilakukan menggunakan beberapa katalis padatan basa, yang mana katalis NaOH/Al2O3 yang dipreparasi dengan mencampur dan menggerus padatan NaOH dan Al2O3 (14 % berat Al2O3) telah sukses menampilkan reaksi kondensasi aldol silang dalam menghasilkan sinamaldehida. Katalis yang telah disiapkan dikonfirmasi dengan metode XRD. Reaksi kondensasi aldol antara benzaldehida dan asetaldehida dilakukan pada 70 oC dengan memvariasikan waktu reaksi. Produk reaksi dianalisis dengan GC dan GC-MS. Konsentrasi katalis = 3,5 % (% berat total reagen); rasio molar antara benzaldehida dan asetaldehida = 1,1:1; dan waktu reaksi 6 jam; distribusi produk sinamaldehida yang didapat 8,06 %.

Cinnamaldehyde is one of the most abundant natural product found in Cinnamomum sp. bark and is well known for its application in medicine, flavor, perfumery, and also a valuable intermediate compound for many synthesized organic products. In this research, cinnamaldehyde was synthesized by homogeneous and heterogeneous catalytic reactions. The homogeneous catalytic reaction was conducted using solution of NaOH, where as the heterogeneous catalytic reaction were conducted using some solid base catalysts, in which the catalyst NaOH/Al2O3 prepared by mixing and grinding solids of NaOH and Al2O3 (14 % of Al2O3 weight) has succeeded to perform the cross aldol condensation reaction of benzaldehyde and acetaldehyde in producing cinnamaldehyde. The catalyst prepared was confirmed by XRD method. The aldol condensation reaction of benzaldehyde and acetaldehyde were conducted at 70 oC by varying the reaction times. Reaction product was analyzed by GC and GC-MS. The catalyst concentration was 3,5 % (% weight of total reagents); molar ratio between benzaldehyde and acetaldehyde was 1,1:1; and time reaction was 6 hours; the distribution product cinnamaldehyde obtained was 8,06 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Ashila Kusmawan
"Studi perbandingan katalis Cu/CeO2/Al2O3 dan Cu/ZnO/Al2O3 menjadi topik menarik untuk diteliti karena memiliki perbedaan konversi dan selektifitas terhadap produk alkohol. Katalis Cu/CeO2/Al2O3 dan Cu/ZnO/Al2O3 berhasil disintesis dan diuji kinerja katalisisnya dalam reaktor dengan perbandingan laju alir CO2:H2 sebesar 1:3 dengan suhu 250oC, 300oC dan 350oC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas dari kedua katalis dalam menghasilkan metanol dan ingin diketahui pengaruh pemberian beberapa variasi suhu. Hasil sintesis katalis dikarakterisasi menggunakan instrument SEM, XRD dan BET. Hasil reaksi hidrogenasi juga dikarakterisasi menggunakan VOC meter, IRGA dan GC-MS. Produk hasil hidrogenasi CO2 menggunakan katalis Cu-CeO2 menunjukkan konsentrasi senyawa organik secara beturut sebesar 4,7 ppm, 8,6 ppm dan 10,1 ppm dengan CO2 terkonversi sebesar 81,68%, 87,35% dan 90,14%, serta kromatogram GC-MS mengindikasikan senyawa metanol. Sedangkan dengan penggunaan katalis Cu-ZnO, didapatkan konsentrasi senyawa organik berturut sebesar 0,5 ppm, 1,0 ppm dan 2,4 ppm dengan CO2 terkonversi sebesar 81,46%, 81,58% dan 84,16%. Hasil tersebut menunjukan bahwa katalis Cu/CeO2/Al2O3 lebih efektif dalam menghidrogenasi CO2 menjadi metanol.

Comparative studies of Cu/CeO2/Al2O3 and Cu/ZnO/Al2O3 catalysts is an interesting topic to research because of the differences of their conversion rates and selectivity to produce alcohol. Cu/CeO2/Al2O3 and Cu/ZnO/Al2O3 catalysts were successfully synthesized and the performances has been tested in a reactor with the ratio flow rate of CO2:H2 which is 1:3 temperatures of 250oC, 300oC dan 350oC. This study aimed to determine the abilities of both catalyst in producing metanol and to find the effect of several temperature variations. The characterizations of the synthesized catalysts were performed using SEM, XRD and BET instruments. The results of the hydrogenation reaction were also characterized using a VOC meter, IRGA and GC-MS. Products resulting from hydrogenation of CO2 using a Cu-CeO2 catalyst showed concentrations of organic compounds of 4.7 ppm, 8.6 ppm and 10.1 ppm with converted CO2 of 81.68%, 87.35% and 90.14% and GC-MS chromatograms indicates a methanol compound. Meanwhile, with the use of Cu-ZnO catalyst, the concentration of organic compounds was obtained, respectively, 0.5 ppm, 1.0 ppm and 2.4 ppm with converted CO2 of 81.46%, 81.58% and 84.16%. These results indicate that the Cu/CeO2/Al2O3 catalyst is more effective in hydrogenating CO2 into methanol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fusia Mirda Yanti
"Penggunaan batubara sebagai bahan bakar yang semakin meningkat di seluruh dunia membutuhkan perhatian secepatnya dari beberapa peneliti. Fokus penelitian ini melakukan sintesis zeolit ZSM-5 menggunakan abu terbang batubara (rasio mol SiO2 /Al2O3 = 3,59). sebagai bahan baku utama. Dalam rangka untuk mendapatkan rasio mol SiO2/Al2O3 yang tepat, digunakan silikat dibuat dari sekam padi. Pertam-tama abu terbang batubara dan abu sekam padi dilakukan pre-treatment untuk mendapatkan ekstrak silikat (SiO4 4-) dan aluminat (AlO4 5-) dan dipisahkan dari pengotor-pengotornya. Kemudian zeolit ZSM-5 mesopori disintesis menggunakan metode hidrotermal dengan dua jenis template (TPAOH dan PDDA) dan dengan benih ZSM-5 dengan ratio mol 12 NaOH : 30 SiO2 : 0,75 Al2O3 : 1800 H2O. Hasil sintesis zeolit ZSM-5 mesopori dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, SEM-EDX, AAS, TGA dan BET. Hasil sintesis ZSM-5 dari abu terbang batubara dan abu sekam padi juga dibandingkan dengan ZSM-5 hasil sintesis dari bahan pro-analisis. Hasil FTIR menunjukkan puncak pada bilangan gelombang pada 1250-950 cm-1 (νasymetric T-O), 820-650 cm-1 (νsymetric T-O), and at 650-500 cm-1 (double ring) yang merupakan jalinan eksternal gugus pentasil. Dari hasil XRD terlihat munculnya puncak pada posisi 2 theta pada 7-10 0 dan 22-25 0, yang merupakan puncak khas dari zeolit ZSM-5, selain itu juga muncul pola menunjukkan hematite dan magnetite dengan intensitas rendah. Hasil SEM menunjukkan kristal heksagonal yang tidak merata yang mengindikasi terbentuknya mesopori pada kristal ZSM-5, tetapi dari hasil SEM juga terlihat masih banyak terdapatnya pengotor pada hasil sintesis. Analisa AAS dan EDX menunjukkan ratio Si/Al ZSM-5 double template sebesar 20,10 dan ZSM-5 dengan benih sebesar 15,95. ZSM-5 hasil sintesis dari campuran abu terbang batubara dan abu sekam padi (SA ZSM-5 double template =43,76 m2/g dan SA ZSM-5 benih = 45,95 m2/g) memiliki luas permukaan yang lebih rendah dibandingkan dengan ZSM-5 hasil sintesis dari bahan pro-analisis (SA=294,75 m2/g). Selanjutnya, ZSM-5 hasil sintesis diimpregnasi dengan ion kobalt (III) dan dikalsinasi pada 550 oC menjadi spesi kobalt-oksida (Co/ZSM-5). Uji aktivitas katalitik ZSM-5 dan Co/ZSM-5 sebagai katalis heterogen pada reaksi partial oksidasi metana menjadi metanol dan juga dibandingkan dengan ZSM-5 komersial. Dari uji aktivitas katalitik meskipun % konversi metana menjadi metanol ZSM-5 hasil sintesis dari campuran abu terbang batubara dan abu sekam padi masih inferior ( ZSM-5 double template = 7,08% dan 12,43% ; ZSM-5 benih = 10,54% dan 11,19 % konversi metana) dibandingkan hasil sintesis dari precursor pro-analitik (28,33% dan 37,65%) and ZSM-5 komersial (9,92% dan 21,36%), tetapi ZSM-5 dan Co/ZSM-5 yang berasal dari abu terbang batubara dan abu sekam padi berpotensi digunakan sebagai katalis pada reaksi partial oksidasi metana menjadi metanol.

The ever increasing consumption of coal around the world has given rise to the by-product coal fly ash that requires an urgent attention and is gaining much needed research attention. Focus of this work has the synthesis of ZSM-5 zeolite using fly ash (SiO2/Al2O3 mole ratio = 3.59). as the main raw material. In order to obtain the appropriate SiO2/Al2O3 mole ratio, the silicate prepared from rice husk was used. First, coal fly ash and rice husk were subjected to pre-treatment in order to extract silicate (SiO4 4-) and aluminate (AlO4 5-) and separated from the impurities. Then the ZSM-5 zeolite were synthesized through hydrothermal treatment using two types of templates (TPAOH and PDDA) and using seed of ZSM-5 giving molar ratio 12 NaOH : 30 SiO2 : 0.75 Al2O3 : 1800 H2O. The as-synthesized ZSM-5 was then characterized using FTIR, XRD, SEM-EDX, and BET. The as-synthesized ZSM-5 from fly ash and rice husk also was compared with ZSM-5 from pro-analysis material. The result of FTIR showed peaks at 1250-950 cm-1 (νasymetric T-O), 820-650 cm-1 (νsymetric T-O), and at 650-500 cm-1 confirming the presence of the five number ring of the pentasil structure. The result of XRD showed the appearance of certain peaks in the position 2 theta between 7-90 and 22-250 indicative of ZSM-5 structure, but also showed the pattern of low intensity magnetite and hematite. The SEM image showed the rough surface of hexagonal crystals from ZSM-5 structure, indicative of mesoporosity in the structure, but SEM image also showed still many impurities. Furthermore, the EDX result showed variation in Si/Al ratio, and in which the ratio in the ZSM-5 double template is 20.10 ; ZSM-5 from pro-analysis materials is 16.73 and ZSM-5 seeded is 15.95 . ZSM-5 from fly ash and rice husk (SA ZSM-5 double template =43.76 m2/g and SA ZSM-5 seeded = 45.95 m2/g) has lower surface area than ZSM-5 from pro-analisys material (SA=294,75 m2/g). After ZSM-5 was synthesized, it was modified with Cobalt through impregnation method. The catalytic activity of both ZSM-5 and Co/ZSM-5 zeolites as heterogeneous catalysts in partial oxidation of methane were preliminary tested and compared with that commercial one. The result showed that hence the catalytic activity of ZSM-5 and Co/ZSM-5 from fly ash and rice husk was still inferior ( ZSM-5 double template is 7.08% and 12.43% ; ZSM-5 seeded is 10.54% and 11.19 % conversion of methane) compared tothe pro-analysis sourced-counterpart (28.33% and 37.65%) and commercial one (9.92% and 21.36%), they were potential to be used as catalyst in the partial oxidation of methane to methanol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamilah
"Proses produksi biodisel (Fatty Acid Methyl Ester) awal perkembangannya dilakukan menggunakan katalis homogen (cair) basa atau asam, yaitu menggunakan NaOH atau KOH dalam metanol atau etanol. Kelemahan katalis homogen adalah tidak dapat digunakan kembali setelah reaksi selesai. Oleh karena itu saat ini banyak dikembangkan katalis heterogen untuk dipergunakan dalam reaksi transesterifikasi untuk konversi trigliserida (minyak nabati) menjadi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebagai Biodisel. Biodisel dipilih karena bahan bakar berbasis minyak bumi semakin menipis dan ramah lingkungan. Katalis heterogen utama yang di gunakan dalam penelitian ini adalah zeolit Co-ZSM5 Mesopori. Zeolit tersebut berasal dari Na-ZSM5 mesopori yang di impregnasi oksida cobalt dan dilanjutkan proses kalsinasi pada suhu 550˚C. Sintesis zeolit Na-ZSM5 mesopori dilakukan menggunakan metode double template menggunakan TPAOH sebagai agen pengarah struktur dan PDDA sebagai template mesopori. Karakterisasi dari katalis Na-ZSM5 dan Co-ZSM5 dilakukan menggunakan instrumen XRD, FTIR, SEM-EDX, dan BET.
Hasil karakterisasi menunjukkan rasio Si/Al 12,98 dengan loading Co 2,53%w/w. Hasil tersebut sesuai yang diinginkan, yaitu untuk Rasio Si/Al 10-100 dan loading Co 2,5% w/w. Uji aktivitas katalis Co-ZSM5 dilakukan melalui reaksi transesterifikasi menggunakan CPO dan hasil uji katalitik di karaketerisasi menggunakan GC-FID. Uji katalitik tersebut dilakukan dengan jumlah katalis 10%(w/w) terhadap CPO, suhu reaksi 95˚C dan variasi waktu analisis hingga 10 jam reaksi. Hasil reaksi menggunakan katalis Co-ZSM5 mesopori diperoleh % yield sebesar 3,478% (b/b), sedangakan menggunakan katalis Co-ZSM5 mikropori diperoleh % yield, yaitu 3,248 % (b/b). Uji katalitik Co-ZSM5 mesopori pada konversi palm oil (minyak goreng komersial) memberikan % yield 41,87 % (b/b). Hasil ini menunjukkan bahwa Co-ZSM5 berpotensi sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi.

The early development of biodiesel production process has used basic or acidic homogeneous catalyst such as NaOH or KOH in methanol or ethanol. Hence, nowadays a lot of heterogeneous catalysts have been developed in transesterification reaction for triglyceride conversion, usually vegetable oil, to Fatty Acid Methyl Esters (FAME) as main component of biodiesel. In this work, the heterogeneous catalyst used is mesoporous CoZSM5 zeolite. The initial mesoporous NaZSM5 zeolite is synthesized by using double template methods with TPAOH as structure directing agent and PDDA as mesoporous template. The cobalt (Co) species was prepared through impregnation with incipient wetness in the zeolite.
The result of characterization on ZSM-5 and Co-ZSM5 shown that the structure of synthesized zeolite is ZSM5 (XRD pattern), Si/Al ratio is 12.98 and Co loaded is 2.53%(w/w). The mesoporous Co-ZSM5 catalyst activity test was carried out in transesterification reaction in which Crude Palm Oil (CPO) as substrate was mixed with methanol in the present of zeolite as catalyst (10% substrate) to be converted to Fatty Acid Methyl Esters (FAME). The reaction was set at 95˚C and the reaction time was varied from 0 ? 10 h. The product was then measured and analyzed with GC-FID. In the catalyst testing for the transesterification process, the mesoporous Co-ZSM5 catalyst gave the biodiesel yield of 3.478% (w/w), while the mikroporous Co-ZSM5 catalyst gave the biodiesel yield of 3.248 % (w/w). Test of catalytic Co-ZSM 5 mesoporous on the conversion of palm oil (commercial cooking oil) gave % yield of 41.87% (w / w). These results indicate that Co-ZSM5 potential as a catalyst in the transesterification reaction.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satterfield, Charles N.
Malabar, Fla: Krieger, 1996
661.8 SAT h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas, John Meurig
Weinheim: VCH, 1997
541.395 THO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Christoffel, Erhard G.
Amsterdam: Elsevier , 1989
541.395 CHR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>