Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ignatius adi prabowo
"Lokasi penelitia terletak di perbukitan Kulonprogo, provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi satuan bentuk lahan di dome Kulonprogo sebagai hasil proses geomorfologi yang terekam pada citra Landsat 8 dan citra STRM. penelitian ini dilakukan dengan analisis dan pembagian kelas bentuk lahan pada citra Landsat 8 dabn pembagian kelas kelerengan pada itra STRM. DAri dua citra tersebut didukung oleh data sekunder berupa pembagian kelas kemiringan lereng dan genesa daerah penelitian. Pengamatan yang dilakukan di lapangan dapat mengidentifikasi litologi daerah penelitian disusun oleh endapan lempung-pasir, batulempung, batupasir tufan, lava andesit, dan breksi andesit. Intrepetasi dari citra SRTM menggambarkan sudut lereng di dome Kulonprogo adalah 0-2%, 3-7%, 8-13%, 14-20%, 21-55%, 56-140%, >140%. Intrepretasi citra landsat 8 menunjukkan bentuk lahan asal proses fluvial (dataran banjir, danau), bentuk lahan asal denudasional (lereng dan perbukitan, perbukitan dan pegunungan), Bentuk lahan asal vulkanik (perbukitan volkanik terdenudasi)."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
551 JIA 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Suprihadi
"ABSTRAK
Dalam ruang Iingkup pekerjaan teknik sipil, penyelidikan tanah merupakan suatu pekerjaan pendahuluan yang sangat penting. Penyelidikan tanah ini beragam macamnya, namun pada intinya adalah untuk mengetahui bentuk dan jenis lapisan tanah, kekuatan tanah dan menentukan kedalaman lapisan tanah keras, Pekerjaan ini penting karena semua parameter tersebut sangat menentukan bentuk pondasi dan struktur bangunan yang akan dibangun di atas lokasi tanah tersebut.
Stratifikasi tanah merupakan penyelidikan tanah yang berupaya untuk mengetahui bentuk, jenis, ketebalan dan kedalaman Iapisan tanah yang berada di bawah permukaan. Untuk melakukan stratifikasi ini perlu dilakukan test di Iapangan. Testing di Iapangan yang paling banyak dilakukan adalah test Sondir dan Pemboran.
Pada suatu kondisi Iapangan tertentu, penyelidikan tanah dengan kedua jenis test tersebut kurang efisien sehingga untuk penentuan stratitikasi tanah digunakan pula Metode Geofisika. Metode Geofisika ini adalah suatu metode pendugaan untuk mengetahui bentuk dan jenis lapisan di bawah permukaan tanah dengan menggunakan sifat-sifat fisika. Salah satu metode Geofisika ini adalah Metode Seismik Refraksi yang menggunakan sifat-sifat fisika gelombang getaran (seismik) sebagai alat untuk menentukan jenis dan bentuk Iapisan tanah bawah permukaan.
Penggunaan Seismik Refraksi ini mempunyai keuntungan dalam pengukuran pada areal yang sangat Iuas dan medan lapangan yang sangat sulit karena memakai alat yang ringan, waktu pengoperasian yang singkat dan mampu memberikan informasi pada jarak titik percobaan yang berdekatan dalam waktu lebih singkat bila dibandingkan dengan test Sondir dan pemboran. Mengingat keuntungan ini maka diharapkan metode tersebut juga banyak dipakai oleh para insinyur sipil sebagai alternatif lain dari test-test Iapangan yang biasa dilakukan.
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pemakaian metode tersebut di lapangan maka disusunlah karya tulis ini. Dalam karya tulis ini juga akan dibahas mengenai perbandingan hasil pengukuran menurut metode Seismik Refraksi dengan hasil pengukuran menurut metode Sondir dan Pemboran, serta hubungan antara metode-metode tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil Iokasi daerah Depok dan sekitarnya untuk contoh tanah lempung (Clay) dan daerah Pontianak untuk contoh tanah gambut (Peat). Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan Metode Seismik Refraksi sedangkan penelitian Sondir dan Pemboran dilakukan oleh peneliti lain. Hasil-hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah berupa gambar profil tanah bawah permukaan berdasarkan kecepatan rariubat gelombangnya di lokasi-lokasi percobaan tersebut, gratik dan tabel hasil perbandingan percobaan dengan metoda seismik refraksi dengan percobaan sondir dan pemboran, dan analisa perbandingan intepretasi kecepatan rambat glombang menurut beberapa referensi dengan hasil penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan selanjutnya penggunaan metode Seismik Refraksi dapat Iebih dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyelidikan tanah di bidang teknik sipil.

"
1996
S34580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiadi
"ABSTRAK
Tanah gambut atau yang lebih dikenal dengan peat di Indonesia tersebar
terutama di Kaiimantan, lrian Jaya dan Sumatera dengan ketebalan yang
bervariasi antara 1.00 - 6.00 meter, dan luasnya menempali urutan kelima dari
seluruh negara yang mempunyai lahan gambut.
Beberapa sifat dari tanah gambut adalah sifatnya yang mempunyai kadar
organik dan air yang tinggi. Karena sifat yang demikian inilah, maka tanah
gambut dapat dikatakan memiliki kemampuan daya dukung yang rendah dan
kompresibilitas yang tinggi. Di dalam dunia konstruksi tanah gambut rnerupakan
jenis tanah yang jelek jika digunakan sebagai Iandasan bagi struktur di alasnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode Stress Path
(jalur tegangan). Pada dasarnya metode ini adalah untuk menentukan variasi
tegangan, regangan untuk suatu elemen tanah dari kondisi yang sesungguhnya.
Dengan metode ini kita dapat mengetahui sejarah perubahan tegangan yang
terjadi dari sampel yang diuji.
Prinsip dasar dan metode ini adalah bahwa suatu massa tanah tiap
elemennya mengalami perubahan kondisi tegangan akibat beban yang bekerja
yang bekerja di atasnya atau karena faktor-faktor Iain. Perubahan yang terjadi
diantaranya terjadi pada air pori. Dengan metode ini dapat diberikan representasi
yang berkesinambungan tentang perubahan tersebut. Dengan metode ini juga
dapat diramalkan perubahan tegangan, regangan yang terjadi pada tanah.
Pemodelan tegangan, regangan dimungkinkan menjadi lebih realistis.
Sebelum metode ini terdapat metode lain dalam studi tegangan,
regangan pada elemen tanah. Salah satunya adalah Lingkaran Mohr yang
menggambarkan tegangan nomnal dan geser yang tenjadi pada tanah. Namun
dengan metode ini akan menjadi sangat membingungkan jika kita hanya
menggunakan satu sampel uji. Hal ini karena selubung keruntuhan yang
tergambar akan menjadi tidak jelas letaknya. Sehingga parameter-parameter
kekuatan geser dari sampei uji menjadi tidak tepat. Penggambaran tersebut
akan menjadi jelas, jika Iingkaran yang tergambar diganti dengan titik-titik yang
dihubungkan dengan suatu garis lurus yang menghubungkan titik-titik tegangan
yang relevan.
Pengujian yang dilakukan adalah uji triaksial terkonsolidasi dan tidak
trdrainasi Uji triaksial merupakan uji kekualan geser yang paling sering
digunakan, karena cocok untuk semua jenis ianah. Keuntungannya adalah
bahwa pengaliran dapat dikontrol, tekanan air pori dapat diukur dan bila
diperlukan tanah jenuh dengan permeabilitas randah dapat dibuat terkonsolidasi.
Uji triaksial terkonsolidasi dan tidak terdrainasi dilakukan dengan cara
memberikan tagangan normal pada sampel tanah yang diuji, sementara air pori
masih diperbolehkan mengalir sampai terjadi konsolidasi, dimana sudah tidak
Iagi terjadi perubahan volume pada sampel uji. Kemudian jaian air dilutup dan
sampel diberikan tegangan geser secara tertutup (undrained). Tegangan normal
masih tetap bekerja. Biasanya tegangan air pori diukur selama tegangan geser
diberikan

"
1996
S34567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvie Eviaty
"ABSTRAK
Kekuatan tanah dasar memegang peranan penting dalam menentukan
tebal perkerasan jalan raya yang mengunakan konstruksi perkerasan Ientur.
Dalam keadaan asli, tanah merupakan suatu materi yang sangat
kompleks dan bervariasi karakteristiknya. Seringkali tanah belum tentu
langsung dnpat digunakan sebagai lapis dasar perkerasan konstruksi jalan raya,
mengingat syarat-syarat yang dituntut terhadap tanah tersebut.
Masalah tersebut biasanya terdapat pada tanah lempung lunak
berplastisitas tinggi yang sulit dalam perkembangan sifat mekanis kekuatan
gesernya, oleh sebab itu bonding agent dibutuhkan untuk menaikkan kekuatan
geser tanah.
Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki karakteristik tanah yang ada. Stabilisasi dengan semen (sebagai bonding agent) sudah sangat umum
digunakan untuk konstruksi jalan. Sekalipun demikian, masih sering dijumpai
tanah hasil stabilisasi tersebut tidak memuaskan dalam hal kekuatan geser
seperti yang direncanakan maupun dalam hal keawetan umur konstruksi
(dursbility).

"
1996
S34552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Tri Rizky
"Siswa-siswi yang sebagian besar masih berusia remaja, sangat rentan terhadap tampilan mengenai remaja perempuan ideal. Setidaknya Remaja SMA 1 Depok merupakan remaja yang kelas menengah dan atas. Salah satu media yang tanggap perubahan fashion adalah majalah khususnya pada rubrik fashion. Di sekolah SMA 1 Depok remaja banyak ragam menampilkan berbagai gaya fashion yang menjadi gaya tarik masing-masing.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, tehnik pengamatan dilakukan dengan cara observasi keadaan sekolah dan wawancara kepada salah satu informan yang gemar, berlangganan membaca majalah. Hasil data penelitian di analisis sesuai sesuai teori atau konsep. Dari hasil penelitian siswa-siswi SMA 1 Depok persepsi media majalah merupakan acuan pertama untuk merubah penampilan dan fashion remaja. Majalah merupakan alasan satu cara Remaja untuk membentuk identitas di sekolah atau di lingkungan masyarakat.

Most of students which are adolescent, are particularly vurnerable to the appearance of ideal female teen. At least, teens at SMA 1 Depok are in a middle and upper class category. One of the up to date information about fashion dynamic is a magazine, especially in a fashion session. At SMA 1 Depok, teens have showed many different styles of fashion which have their own uniqueness. This study is a qualitative research, data collections are done by observing the school condition and indepth interview with the informants who have the qualification reading a magazine. The result of the this research was analized by the suitable theory and conceptual. Based on the result of this research in teens at SMA 1 Depok, magazine perception is a first reference to change the appearance and teens fashion. A Magazine is one of the teens? reason to form an identity at school or the environment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Saleh Balweel
"ABSTRAK
Sistem teleoperasi bilateral adalah sistem yang dapat melakukan suatu pekerjaan
pada jarak jauh dan memungkinkan pengguna merasakan sensasi seakan-akan
pengguna tersebut berada pada area yang jauh. Teleoperasi bilateral
memungkinkan operator dapat secara langsung mengendalikan sebuah
manipulator pada jarak tertentu. Untuk menunjang sistem teleoperasi bilateral
maka diperlukan aktuator yang memiliki parameter-parameter yang dapat
divariasikan. Dynamixel AX-12+ merupakan serial servo yang memiliki fitur-fitur
yang dapat mendukung sistem teleoperasi bilateral seperti pembacaan posisi,
pembacaan load, penyesuaian sudut distribusi torsi dan penentuan batas torsi
maksimal. Parameter yang paling utama pada dynamixel AX-12+ yang akan
diatur nilainya adalah sudut distribusi torsi. Parameter ini berguna untuk
memvariasikan taraf keringanan pengguna dalam menggerakkan manipulator.
Apabila sudut torsi diatur menjadi landai maka operator dapat dengan mudah
menggerakkan manipulator. Sebaliknya, apabila sudut torsi diatur menjadi curam
maka operator akan merasa berat dalam menggerakkan manipulator. Pengaturan
sudut distribusi torsi ini harus dilakukan secara cermat karena apabila terjadi
kesalahan maka dapat merusak gir pada aktuator. Selain itu, kesalahan pengaturan
dapat berakibat sistem tidak bekerja secara baik. Perbedaan sistem yang memiliki
algoritma penyesuaian torsi dengan sistem yang tidak memiliki algoritma
penyesuaian torsi adalah taraf keringanan yang dihasilkan dengan tidak
mengesampingkan efek haptic yang ada. Apabila sistem tidak menggunakan
algoritma penyesuaian torsi secara otomatis maka manipulator dapat tetap dengan
ringan digerakkan akan tetapi efek haptic yang dihasilkan kecil. Berbeda dengan
sistem yang menggunakan algoritma penyesuaian torsi yang dapat menimbulkan
efek haptic yang baik dengan manipulator yang tetap ringan saat digerakkan. Efek
haptic ini juga dapat terlihat dari perbedaan posisi antar manipulator pada saat
salah satu manipulator menyentuh benda. Perbedaan antar manipulator maksimal
pada penelitian ini mencapai 6.15⁰.

Abstract
Bilateral teleoperation system is a system that able to do any work in the remote
area and allow user to experience the sensation as if the user is located in that
area. This system allow user to control the manipulator directly at a certain
distance. To support bilateral teleoperation system, it would require an actuator,
which has parameters that can be manually modified. Dynamixel AX-12+ is a
serial servo motor which has features that can support bilateral teleoperation
system with their parameters such as position reading, load reading, torque angle
and torque limit adjustment. The important parameter in dynamixel AX-12+ is to
set the value of the torque angle distribution. This parameter is useful to varying
the level of user convenience while moving the manipulator. If the torque angle
value is set to become more sloping, the user can easily move the manipulator.
Conversely, if the torque angle is set to become steeper, the user will feel heavy to
move the manipulator. This torque angle arrangement must be done carefully
because if there is a mistake in the arrangements, it can damage the internal gear
of actuator. In addition, arrangements error can make the whole system troubled.
The difference between the systems with torque adjustment algorithms and
systems that do not have a torque adjustment algorithm are the level of user
convenience and the sense of haptic effects. If the system does not use the torque
adjustment algorithm, then the manipulator can still drive easily but there is no
haptic effect. In contrast to the system that use torque adjustment algorithm, the
manipulator can still drive easily with the sense of haptic effect. This haptic effect
is also seen from the difference between manipulator?s positions when slave
manipulator touches one object. The maximum difference between manipulator in
this research reached 6.15⁰.
"
2011
S42428
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sri
"Ruang lingkup dan cara penelitian: Kinerja standing long jump(SLJ)atau tes lompat jauh
tanpa awalan merupakan salah satu alat untuk mengetahui daya ledak otot yang sering
digunakan pada seleksi bibit atlet dan evaluasi program latihan . SLJ merupakan tes lapangan
yang sederhana dan mudah dilakukan .
Besarnya kinerja SU didapatkan dengan : BB x jauhnya jarak lompatan. Untuk menghasilkan
jarak lompat yang optimum diperlukan power (daya) yang optimum, daya (power) dipengaruhi
oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot(strength x velocity).Besarnya energi yang
dikeluarkan untuk memindahkan mass a yaitu berat badan kejarak yang ditempuh dalam wakru
yang cepat merupakan daya ledak otot. Secara biomekanika gerakan SLJ dimulai dengan
ekstensi mendadak pada paha, lutut,kaki,plantar tleksi dan tleksi jari kaki. Secara fisiologis
faktor yang berpengaruh pada kinerja SLJ yaitu penampang Iintang otot (cross sectional area
/CSA) . Lean leg volume (LLV) adalah volume tulang dan tungkai kaki tanpa lemak yang
mencerminkan besarnya CSA.
LLV diukur dengan menggunakan metode Jones & Pearson(l969) yaitu LV (leg volume)
dikurangi tebal lemak subkutis dan leg volume (LV) diukur secara anthropometri dengan
metode Katch & Weltman(l975).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan hubungan lean leg
volume pada tes lompat jauh tanpa awalan . Penelitian dilakukan pada 29 anak prepuberras usia
10-12tahun yang belum terlatih.
Hasil dan kesimpulan : Dari hasil analisa data diperoleh Leg volume(LV) naracoba
berkisar 3.31 -7.861(x=5.23+/- 1.29). Lean leg volume(LLV) berkisar 3.10 - 6.821 (x = 4.78
+ /- 1.11). Jarak SU pada anak - anak tsb berkisar 1.23 - 1.98 m ( x = 1.50 + /- 0.18) dan
Kinerja SU berkisar 25.4 - 60.45 kg.m (x= 43.21 +/- 9.58) . Dilakukan uji statistik korelasi
antara LLV dengan kinerja SU dan hasilnya terdapat korelasi yang kuat antara lean leg volume
dengan besarnya kinerja tes lompat jauh tanpa awalan yaitu koefisie korelasi r = 0.64 dan p =
0.0002. Juga dilakukan uji beda 2 mean dengan t tes antara hasil rata SU laki - laki = 1.52 m
dan anak perempuan 1. 42m dan hasilnya tidak berheda hermakna dengan p = 0.52. Has il t tes
pada kinerja SLJ antara anak laki - laki = 43 .21 kg.m dan anak perempuan = 42.77 kg.m
tidak berbeda hermakna dengan p =0.802. Dari hasil penelitian ini disimpulkan adanya huhungan Iinier antara LLV dengan kinerja SU , dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kinerja dan jarak S U anak laki - laki dan perempuan prepuhertas usia 10-12 tahun."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Andini
"Pandemi COVID-19 merupakan fenomena yang memberikan dampak besar terhadap komunitas terutama sense of community (SOC) anggota komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara SOC terhadap resiliensi komunitas di masa pandemi COVID-19. Penulis berhipotesis bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara SOC dan resiliensi komunitas sehingga komunitas yang resilien mampu beradaptasi selama pandemi. Pengambilan data menggunakan CCRAM dan SCI-2 kepada 165 partisipan yang merupakan anggota dari komunitas berbasis minat dan kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan (r=0,737) antara SOC dan resiliensi komunitas pada komunitas berbasis minat dan kegiatan di masa pandemi COVID-19.

The COVID-19 pandemic is a phenomenon that has a major impact on the community, especially the sense of community (SOC) of community members. This study aims to investigate the relationship between SOC and community resilience during the COVID-19 pandemic. Researchers hypothesize that there is a positive and significant relationship between SOC and community resilience therefore resilient communities are able to adapt during a pandemic. There are 165 participants who are members of community of practice and interest that was carried out using CCRAM and SCI-2. The results showed that there was a positive and significant relationship (r=0,737) between SOC and community resilience in community of practice and interest during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Redidzia Hernandi
"Penelitian ini membahas dinamika politik identitas dan persepsi sense of place masyarakat di Kelurahan Petamburan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan mengelaborasi landasan teori sense of place, konsep sistem religi dan kategorisasi politik identitas. Hasil penelitian ditemukan politik identitas di Petamburan dipengaruhi oleh sistem religi masyarakat terkait sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan dan penganut keagamaan yang kuat. Kultur masyarakat yang religius membuat pimpinan keagamaan mendapatkan peran dominan dalam penyebaran pandangan politik keagamaan di Petamburan. Faktor pendukung lainnya persepsi sebagai pihak yang terdampak secara langsung dari kebijakan BP terkait aturan hewan kurban dan digencarkannya program pembangunan rumah susun yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Dua faktor tersebut menumbuhkan emosi keagamaan yang mengarah ke politik identitas. Selanjutnya, dimensi sense of place masyarakat di Kelurahan Petamburan merasakan adanya sense of place dengan faktor yang paling dominan adalah place attachment, place dependence dan place identity. Sense of place yang dirasakan para informan sangat kuat yang membuat mereka memilih untuk tetap bermukim di Petamburan.

This research discusses the dynamics of identity politics and perceptions of the sense of place community in Petamburan Village. The research method used is descriptive qualitative by elaborating the theoretical basis sense of place, the concept of a religious system, and the categorization of identity politics. The results of the study found that identity politics in Petamburan was influenced by the community's religious system related to belief systems, religious ceremonial systems, and strong religious adherents. The religious culture of society makes religious leaders get a dominant role in spreading religious-political views in Petamburan. Another supporting factor is the perception of being a party directly affected by BP's policy regarding the rules for sacrificial animals and the intensification of the apartment development program which has raised public concern. These two factors foster religious emotions that lead to identity politics. Next, dimensions of sense of place The people in the Petamburan Village feel this sense of place with the most dominant factor being place attachment, place dependence, and place identity. The sense of place that the informants felt was very strong which made them choose to stay in Petamburan."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dary Putra Utama Asmarakusuma
"ABSTRAK
Penelitian ini mensimulasikan temperatur kritis superkonduktor FeTe, FeSe, dan FeTe0.5Se0.5 dengan menggunakan persamaan McMillan yang menggambarkan perubahan-perubahan pada ? electron-phonon coupling strength , ?log rata-rata logaritmik dari frekuensi phonon dan DOS pada fermi level dibandingkan dengan unsur-unsur penyusunnya. Perbandingan pada temperatur kritis menunjukkan bahwa besi yang dicampur dengan Se dan/atau Te mengalami perubahan-perubahan yang memungkinkan temperatur kritis menjadi lebih besar.

ABSTRACT
This study uses simulation to produce critical temperature of FeTe, FeSe, and FeTe0.5Se0.5 superconductor using McMillan equation which show shifts in electron phonon coupling strength , log logarithmic average of phonon frequency , and DOS at fermi level compared to its composing elements. Comparison of critical temperatures shows that iron mixed with Se and or Te experience some changes that could possibly increase the critical temperature."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>