Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70281 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asih Pujiastuti
"Pengukuran lama penyinaran matahari di stastiun klimatologi dapat dilakukan dengan alat Campbell Stokes dan kartu pias. Penelitian ini bertujuan untuk membantu operator stasiun klimatologi untuk menentukan objek bekas bakar pada kartu pias tipe SO-40U (1400-40S), sehingga mempermudah perhitungan lama penyinaran matahari. Aplikasi perangkat lunak yang dirancang dan dibangun dapat melakukan segmentasi bekas bakar pada kartu secara otomatis. Aplikasi ini dirancang dan dibangun agar dapat melakukan segmentasi bekas bakar kartu pias secara otomatis. Pada penelitian ini pengamblan data dilakukan di stasiun klimatologi yang terletak di Barongan, Sumberagung Jetis, Bantul. Berdasarkan pengujuian yang dilakukan segmentasi yang dihasilkan pada penelitian baik dengan menghasilkan RMSE jumlah objek hasil segmentasi sebesar 2.6485 terhadap jumlah objek pada citra asli. Selisih hasil perhitungan objek disebabkan oleh kesalahan segmentasi yang disebabkan oleh objek bekas bakar kartu pias yang kecil dan atau objek tembus namun tipis, sehingga objek sebagian hilang atau membentuk area pemisah objek."
Yogjakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
658 JIA 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Lama penyinaran matahari merupakan salah satu dari beberapa unsur
klimatologi, dan didefinisikan sebagai kekuatan matahari yang melebihi 120 W/m2.
Tulisan ini disusun sebagai upaya memperkenalkan besaran lama penyinaran
matahari kepada masyarakat umum. Dari beberapa jenis alat ukur yang ada maka
Campbell Stokes Recorder merupakan alat pengukur lama penyinaran matahari yang
secara resmi digunakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Alat ini
terdiri dari sebuah bola kaca berdiameter 10 cm yang berfungsi sebagai lensa
cembung, dan kertas pias yang diletakkan di bagian fokus bola kaca. Kekuatan insolasi
yang melebihi 120 W/m2 akan meninggalkan jejak terbakar pada kertas pias yang
panjang jejaknya berkaitan dengan lama penyinaran matahari. Pengukuran yang
dilakukan oleh Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer di Bandung pada bulan Nopember
dan Desember tahun 2013 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan pola penyinaran
matahari pada kedua bulan tersebut dan dapat dikaitkan dengan berlimpahnya jumlah
uap air di udara. Bulan Desember yang ditandai dengan banyaknya curah hujan
memiliki lama penyinaran dominan 0-2 jam/hari sebanyak 12 hari, dan sisanya
merupakan lama penyinaran matahari 2-8 jam/hari, sedangkan bulan Nopember
memiliki distribusi lama penyinaran matahari yang relatif lebih merata."
620 DIR 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Iswahyudi
"Segmentasi tekstur citra memegang peranan penting dalam menganalisa suatu citra, karena pada proses ini terjadi pembedaan variasi intensitas (pada citra kromatik) atau variasi tingkat keabuan (pada citra akromatik) pada pixel-pixel kromatik) atau variasi tingkat keabuan (pada citra akromatik) pada pixel-pixel yang menyusun citra. Dalam hubungannya dengan sistem komunikasi visual, analisa suatu citra memberikan informasi mengenai karakteristik-karakteristik citra yang tidak dapat diamati oleh sistem visual manusia.
Pada sistem visual manusia, peristiwa segmentasi tekstur citra tedadi di bagian korteks visual. Pada bagian ini terdapat sekumpulan saraf yang berfungsi sebagai kumpulan filter yang memproses informasi-informasi yang terdapat pada citra, yaitu dalam hal ini membagi citra ke dalam segmen-segmen tekstur yang mempunyai karakteristik tertentu. Filter-filter ini bekerja berdasarkan karakteristik spatial yang terdapat pada konsep psychovisual, yaitu frekuensi spatial clan sudut orientasi.
Teknik yang biasa dipakai untuk merepresentasikan proses filter pada mekanisme sistem konteks visual manusia adalah Multichannel Spatial Filtering Model (MSFM) yang menggunakan fungsi elementer Gabor sebagai fungsi filter pada kawasan spatial (spatial domain).
Metode inilah yang diterapkan dalam simulasi segmentasi tekstur citra pada makalah skripsi ini. Hasil simulasi akan menunjukkan bahwa penerapan frekuensi spatial tertinggi pada filter akan memberikan segmen citra terbaik. Sedanl~kan penerapan sudut orientasi akan memberikan hasil segmen tekstur yang tergantung pada struktur dari tekstur citra asalnya. Sudut orientasi 0° akan sesuai untuk struktur tekstur yang dominan horisontal, sedangkan sudut orientasi 90° akan sesuai untuk struktur tekstur yang dominan vertikal. Sudut orientasi 45° dan 135° memberikan hasil segmen yang sama dan sesuai untuk keperluan pengenalan tekstur citra secara umum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqo Anwarie
"Kualitas citra yang dihasilkan oleh reseptor Computed Radiography (CR) dan film mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu diperlukan evaluasi apakah citra yang dihasilkan oleh CR ataukah film yang paling baik digunakan untuk mendiagnosis, dalam kasus ini digunakan objek thorax. Penelitian ini menggunakan fantom leeds beserta filter Cu 1.5 mm untuk mengevaluasi kualitas citra yang dihasilkan oleh CR dan film pada kondisi penyinaran thorax dengan menggunakan 66 kV-8 mAs untuk kondisi penyinaran biasa dan 109 kV-2.2 mAs untuk penggunaan teknik kV tinggi. Kedua kondisi tersebut diperoleh berdasarkan protokol European Commission 16260.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan citra yang dihasilkan oleh film lebih baik daripada CR, namun demikian karena loss contrast dan sensitivitas kontras rendah CR lebih baik daripada film, maka untuk mendapatkan citra thorax yang baik sebaiknya menggunakan CR dengan kondisi 109 kV-2.2 mAs agar variasi objek yang diamati pada thorax menjadi lebih banyak sehingga diagnosis penyakit menjadi lebih akurat.

Image quality which produce from Computed Radiography (CR) and film have advantage and disadvantage. Because of that, it needs evaluation whater CR image or film image which used for the best diagnostic, in this case use thorax object. This research is using leeds phantom and filter Cu 1.5 mm to evaluate image quality which produce CR and film in condition of thorax exposure with 66 kV-8 mAs for costume examination and 109 kV-2.2 mAs for using high kV technique. These condition obtain from protocol European Commission 16260.
The result of this research explain that in whole image which produce from film is better than CR, however, because loss contrast and sensitivity low contrast CR is better than film, so to get good thorax image advisable using CR in condition 109 kV-2.2 mAs so that variation of object who observe become more so diagnosis disease become more accurate.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1158
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ra`uf
"ABSTRAK
Peningkatan pertumbuhan konsumen seluler di Indonesia sudah melebihi populasi penduduk Indonesia. Hal ini memungkinkan dimana konsumen seluler bisa memiliki lebih dari satu kartu seluler (multi-kartu), yang digunakan pada berbagai gadget. Definisi gadget dalam hal ini antara lain: ponsel standar, smartphone, tablet atau modem internet. Analisa terhadap pasar konsumen multi-kartu relatif kurang mendapat perhatian. Maka amatlah penting bagi operator seluler mengetahui siapa konsumen multi-kartu, bagaimana kondisi pasamya, dan kondisi persaingan operator seluler terhadap pasar tersebut. Tujuan dari penelitian ini dengan menerapkan analisis two-step cluster dalam segmentasi konsumen seluler multi-kartu di Indonesia. Melalui penelitian ini diperoleh empat klaster (segmen) yang menunjukkan pola yang berbeda dalam profit demografi, psikologis dan perilaku. Keempat segmen yang diperoleh yaitu segmen eksklusif, segmen independen, segmen well-informed dan segmen konvensional. Keempat segmen tersebut kemudian diolah untuk mengetahui posisi operator seluler berdasarkan apa yang digunakan pada tiap segmen. Akhirnya dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi operator seluler untuk meningkatkan
strategi pemasaran yang mereka miliki.

ABSTRACT
Customer seluler in Indonesia has exceeded the population of Indonesia. This allows the service provider where the customer cellular can have more than one cellular card (Multi-Simcard), which is used in a variety of gadgets. Gadgets in this definition are standard phone, smartphone, tablet or internet modem. Analysis market of customer multi-simcard is relatively less attention. It is important for cellular operators to know who the customer Multi-Simcard, how the market conditions, and competitive conditions of the cellular operator market. The purpose of this research by applying a two-step cluster analysis in segmenting cellular customer that has two more simcards (number phone) in Indonesia. The findings suggest that four clusters (segments) exist; they exhibit distinct profile patterns in demographic, pshycological and behavioral. They are obtained the exclusive segment, the independent segment, the well-informed segment and the conventional segment. Then, the result is processed to determine the position of cellular operators based on who user in each segment. Finally, research is expected to be input for cellular operators to improve their marketing strategies."
2012
T44128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bobby Alexander Wiwaha
"Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang ganas, deteksi yang lebih awal akan membantu penyembuhan yang lebih baik. Terkait dengan penegakan diagnosis yang akurat pada kanker payudara, salah satu metode dalam bidang patologi adalah analisis imunohistokimia. Salah satu prosedur dalam analisis imunohistokimia adalah menghitung positifitas antigen yang dilakukan dengan menghitung prosentase sel positif dan negatif pada suatu paparan. Selama ini perhitungan positifitas pulasan masih dilakukan secara manual karena pengamatan morfologi imunohistokimia merupakan hal yang penting disamping keterbatasan perangkat bantu yang ada. Proses perhitungan secara manual membutuhkan waktu 5-10 menit dengan akurasi subjektif. Oleh sebab itu, pembuatan perangkat penentu positifitas antigen yang dapat melakukan penghitungan dengan cepat, objektif dan akurasi tinggi sangat penting untuk meningkatkan kualitas diagnosis dokter. Dalam rangka membangun perangkat penentu positifitas antigen tersebut salah satu modul yang harus dipecahkan adalah segmentasi, yaitu bagaimana cara memisahkan bagian citra yang berisi sel positif, negatif dan background. Terdapat dua pendekatan segmentasi yang dapat dilakukan, pertama pendekatan crisp yang diwakili double thresholding dan pendekatan fuzzy yang diwakili oleh fuzzy morphologi. Kinerja dari fuzzy morphologi dan double thresholding telah dibandingkan dalam melakukan segmentasi pulasan imunohistokimia pada citra sel positif kanker payudara. Secara keseluruhan hasil segmentasi dari fuzzy morphologi lebih baik daripada double thresholding kerena tingkat akurasi pendeteksian sel kankernya lebih tinggi dibandingkan dengan metode double thresholding.

Breast cancer is one type of malignant cancer and the preventif detection will help to get better cure. Related to an accurate diagnosis of breast cancer. One of the methods in pathology is immunohistochemistry analysis. One of the procedures in analyzing immunohistochemistry is by counting antigen which is done by counting the precentage of positive and negative cells in an image. So far the counting of positivity of the stain is still being done manually. It happens because the observation of the morphology of immunohistochemistry is important and because of the unsufficient equipment. The manual process of counting needs 5- 10 minutes with subjective acuracy. So the making of the equipment to determine the antigen positivity which can calculate fast, objectively, and with most accuracy is very important to improve the quality of the doctor?s diagnosis. In making the equipment to determine the antigen positivity, one of the moduls which has to be solved is segmentation; how to seperate the image which contains the positive and negative cells and background. There are two segmentation approaches which can be done. First is crisp approaches which is represented by double thresholding and the fuzzy approaches which is represented by the fuzzy morphology. The performance of the fuzzy morphology has been compared with the double thresholding in doing segmentation of the image of immunohistochemistry stain positive cells in breast cancer. The general result of the fuzzy morphology is better than the double thresholding because it can make more accurate detection than the double thresholding method."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aryuanto Soetedjo
"Penelitian ini membahas teknik segmentasi warna berbasis RGB Chromaticity Diagram ternormalisasi, untuk ekstraksi simbol dan karakter pada citra rambu lalu lintas. Teknik yang diusulkan adalah memisahkan warna biru pada latar belakang rambu petunjuk lalu lintas. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan histogram yang dikembangkan pada diagram kromatisitas untuk penentuan nilai ambang segmentasi secara otomatis. Selain itu, teknik morfologi citra dan proyeksi histogram digunakan untuk ekstraksi simbol dan karakter. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa teknik yang diusulkan dapat mengekstrak simbol dan karakter dengan rata-rata ekstraksi 97.3%.

This research describes a normalized color segmentation technique based on RGB Chromaticity Diagram, for the extraction of symbols and characters in the image of the traffic signs. The proposed technique is to separate the blue color of the background traffic signs. This is done by using a histogram that was developed in the chromaticity diagram for the determination of the threshold value segmentation automatically. In addition, the image morphology technique and projection histogram are used for the extraction of symbols and characters. From the experimental results obtained that the proposed technique can extract symbols and characters with an average extraction is 97.3%."
Malang: Fakultas Teknik Elektro, 1Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Krishna Murti
"WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan standar internasional tentang Broadband Wireless Access yang mengacu kepada standar IEEE 802.16. Keunggulan utama WiMAX adalah jarak jangkauan yang mampu mencapai 50 km, dan secara teoritis mampu menangani kecepatan data sampai 75 Mbps. Segmentasi pelanggan WiMAX diperlukan agar operator dapat menjangkau seluruh tipe pelanggan yang ada (class 1, class 2, dan class 3) dan mengoptimalkan bandwith yang tersedia, sesuai dengan karakteristik tipe pelanggan tersebut. Setelah melakukan segmentasi pelanggan, operator perlu menyelidiki bagaimana perbandingan tarif pada tiap segmen agar mencapai keuntungan yang diharapkan.
Pada skripsi ini dilakukan dua perhitungan. Perhitungan pertama bertujuan untuk mengetahui rancangan segmentasi pelanggan terbaik pada metropolitan dan rural area, berdasarkan perhitungan ekspektasi keuntungan (Present Worth). Perhitungan kedua akan mencari perbandingan tarif pada tiap segmen metropolitan dan rural area, sehingga didapat hubungan tarif tiap segmen pelanggan. Rancangan segmentasi pelanggan WiMAX pada Metropolitan dan Rural Area dapat digunakan sebagai acuan bagi operator mengenai ekspektasi keuntungan yang akan didapat setiap rancangan segmentasi. Perhitungan perbandingan tarif tiap segmen menunjukkan bahwa segmen yang ditujukan untuk tipe pelanggan class 3 akan memberi kontribusi yang minim terhadap keuntungan. Meskipun demikian, keberadaan segmen ini membuat operator dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat menjadi pelanggannya.

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) is an international standard for Broadband Wireless Access which refers to IEEE 802.16. The most prominent features of WiMAX are it's wide coverage and high speed data-rate. The maximum distance that can be covered by WiMAX in one area is 50 km, and theoretically, data transfer can be supported up-to 75 Mbps. A segmentation for WiMAX subscribers is needed by operators in order to reach all available subscriber type (class 1, class 2, dan class 3). A segmentation for WiMAX subscribers could also optimize the use of available bandwith, according to the characteristics of each subscriber type. After implementing subscribers segmentation, operators need to compare the tariff for each segment, in order to achieve expected profit.
In this thesis, two calculations have been proposed. The first calculation was done to understand the best subscriber segmentation design in metropolitan and rural area, based on Present Worth method. In the second calculation, tariffs comparison for each segment in metropolitan and rural area has been calculated, in order to understand the corelation between each segment tariffs. The aim of designing WiMAX subscriber segmentation in metropolitan and rural area is to provide operators with a reference of profit expectations in each subscriber segmentation design. The tariffs comparison calculation of each segment showed that the segment aimed for class 3 subscriber types will give minimum profit contribution. Nonetheless, this segment could be used by operators as a medium to reach the entire society stratum to become its costumer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Dewi Lestari
"Demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi yang angka kejadiannya masih cukup tinggi di Indonesia. Ada beberapa jenis antibakteri yang dapat digunakan untuk pengobatan demam tifoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan antibakteri pada pasien demam tifoid berdasarkan lama hari rawat pasien. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan metode cross sectional (potong lintang) yang bersifat deskriptif analitis. Data dikumpulkan dari catatan rekam medis pasien demam tifoid yang dirawat pada bulan Januari-April 2005 yang diuji dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis. Pasien yang diteliti adalah pasien usia dewasa sebanyak 96 orang yang menggunakan antibakteri secara intravena.
Pada penelitian ini terdapat 6 jenis antibakteri yang digunakan pasien demam tifoid yaitu amoksisilin dengan rata-rata lama hari rawat 5,09 hari, ampisilin dengan rata-rata lama hari rawat 5,25 hari, sefotaksim dengan rata-rata lama hari rawat 4,79 hari, seftriakson dengan rata-rata lama hari rawat 5,45 hari, kloramfenikol dengan rata-rata lama hari rawat 5,50 hari dan siprofloksasin dengan rata-rata lama hari rawat 5,20 hari. Rata-rata lama hari rawat pasien demam tifoid adalah 5,23 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan lama hari rawat pasien ternyata tidak ada perbedaan efektifitas diantara ke-enam jenis antibakteri tersebut.
Typhoid fever represent one of the infection disease which is occurence number still high enough in Indonesia. There are some kinds of antibacterial type is able to use for the medication of typhoid fever. Intention of this study is to know effectiveness usaged of antibacterial based on length of stayed at typhoid fever patient. This study conducted by retrospective with cross sectional method having the character of analytical descriptive. Data collected from medical record note of typhoid fever patient in Januari-April 2005 tested by using Kruskal-Wallis test. The object was ninty six adult patients who used antibacterial intravenously.
The results of this study indicated that there are six antibacterials type used by typhoid fever patient, they were amoxicillin with mean length of stayed was 5,09 days, ampicillin with mean length of stayed was 5,25 days, cefotaxim with mean length of stayed was 4,79 days, ceftriaxon with mean length of stayed was 5,45 days, chloramphenikol with mean length of stayed was 5,50 days and ciprofloxacin with mean length of stay was 5,20 days. The mean length of stayed at typhoid fever patient was 5,23 days. The result of this study indicated that based on length of stayed patient there was no differences effectiveness among the sixth antibacterials type.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>