Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74869 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilian Sarah Hiariey
"Kelompok Usaha Bersama (KUB) perikanan tangkap di Desa Latuhalat merupakan satu langkah baru dalam masyarakat nelayan untuk mengembangkan kesejahteraan hidup secara mandiri. Sebagian besar masyarakat disitu menggantungkan kelangsungan hidupnya dari penghasilan laut dan dihadapkan pada masalah kemiskinan. Perlu dicari strategi yang mengarah pada peningkatan peranan lembaga masyarakat melalui penguatan KUB. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji kapasitas KUB perikanan tangkap dalam meningkatkan usaha anggota; 2) mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat penguatan KUB perikanan tangkap; dan 3) menyusun strategi dan program penguatan KUB perikanan tangkap. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif teknik Participatory Rural Appraisal (PRA). Hasil penelitian menunjukkan adanya kendala dan kebutuhan KUB dalam mengembangkan usaha perikanan tangkap. Faktor-faktor yang menghambat penguatan KUB adalah: (1) kondisi komunitas, (2) Belum optimalnya peningkatan usaha anggota; dan (3) Pemerintah dalam pemberian program belum bersifat partisipatif dan KUB belum dimanfaatkan untuk memberdayakan melayan. Faktor-faktor pendukung antara lain: (1) potensi perikanan tangkap cukup besar; (2) terbentuknya kelembagaan KUB Risna dan Sibu-sibu; (4) dukungan kebijakan pemerintah daerah melalui program peningkatan produksi perikanan. Sedangkan faktor-faktor penghambat anatara lain: (1) produksi hasil tangkapan menurun; (2) nelayan memiliki pola hidup konsumtif; (3) nelayan tidak memiliki ketrampilan dalam mengolah ikan saat ikan melimpah; (4) penerapan manajemen organisasi dan manajemen operasi produksi penangkapan rendah. Strategi yang dapat diusulkan KUB anatara lain: (1) Peningkatan kapasitas anggota dan pengurus; (2) Pendampingan manajemen kelembagaan; (3) Pengembangan jejaring; (4) Pengadaan pelatihan teknis penangkapan; (5) Pendampingan dan promosi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis kearifan lokal dan (6) Pengadaan sarana dan sarana penangkapan."
Tangerang: Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Terbuka, 2017
520 JMSTUT 18:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"In management of the spatial lay out of the space's prawn, is needed mastery knowledge abouts its. prawn is water animal , that needed specific habitats, so that we are also to think the potential factors so far its to be concorned for revitalisation of the coastal zon we are planed; for example water temperature, salt concentration, short wave etc. Many factors must be presents joined to the integrated planning for the zone optimal"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar
"Pengelolaan perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu berperan untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan potensi sumberdaya ikan lestari, dinamika perikanan tangkap yang berbasis ramah lingkungan dan berkelanjutan, erta strategi pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan di perairan selatan Palabuhanratu. Penelitian menggunakan metode surplus produksi, Proses Hierarki Analitik, dan metode Multidimensioanl Scaling (MDS) dengan aplikasi RAPFISH (The Rapid Appraisal of The Status Of Fisheries).
Hasil penelitian menunjukkan potensi lestari ikan layur sebesar 147,02 ton/tahun dengan upaya penangkapan optimumnya sebesatr 4116 unit standar pancing ulur. Alat tangkap yang beraktifitas di PPN Palabuhanratu rata-rata sangat ramah lingkungan (84,61%) dan cukup berkelanjutan (56,32%). Secara keseluruhan pancing ulur sebesar 31,8% kemudian payang 27,3%. nilai inconsistency ratio 0.08. Adapun secara parsial alat tangkap ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah pancing ulur (hand line) sebesar 81,0% dan 79,0%.
Diagram layang menunjukan dimensi ekologi, pancing ulur mempunyai indeks keberlanjutan 'baik', berdasarkan dimensi sosial gillnet mempunyai indeks keberlanjutan 'baik', berdasarkan dimensi teknologi pancing ulur mempunyai indeks keberlanjutan 'cukup', dan berdasarkan dimensi ekonomi pancing ulur mempunyai indeks keberlanjutan 'baik'. Strategi pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan meliputi : teknologi penangkapan ikan, optimalisasi TPI, studi perbandingan, kearifan lokal, dan harga BBM yang terjangkau.

Sustainable capture fisheries management at Palabuhanratu archipelagic fishing port could improved productivity of catch. The aim at the research ara : to decide maximum sustainable yield, capture fisheries dynamic of environment good and sustainablity, then sustainable capture fisheries strategy at south Palabuhanratu water. This research used Production surplus method, Analitical Hierarchy Process (AHP) method, and Multidimensioanl Scaling (MDS) method with application by RAPFISH (The Rapid Appraisal of The Status Of Fisheries).
Result of analysis showed the maximum sustainable yield of hair tail is 147.02 ton/year and optimum fishing effort 4116 unity with handline fishing effort. The other result showed fishing gear at Palabuhanratu average 84,61% (good of environment) and 56,32% (quite of environment). The overall are handline 31,8% and then payang 27,3% with inconsistency ratio 0,08. But acccording partial kite diagrame showed sustainable capture fisheries are handline 81,0% and 79,0%.
Kite diagrame showed handline sustainablity index is 'good' based ecology dimention, then gillnet sustainablity index is 'good' based social dimention, handline sustainablity index is 'qiute' based tecnology dimention, and handline sustainablity index is 'good' based economy dimention. Sustainable capture fisheries strategy are fishing teqnique, improving of TPI, comparasions study, and BBM price is the cheapest.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30266
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Dwi Astuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi kinerja perikanan tangkap pada setiap wilayah pengelolaan perikanan WPP di Indonesia, serta menyajikan efficiency report yang menunjukan potensi perbaikan WPP yang masih inefisien agar dapat berproduksi secara efisien. Dalam tulisan ini juga dibahas analisis time series yang akan menghasilkan perubahan pada TFP.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis DEA dengan model BCC output oriented. Untuk analisis time series dalam Data Envelopment Analysis DEA menggunakan penghitungan Malmquist Productivity Index.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efisiensi sektor perikanan di Indonesia dalam tahun penelitian mengalami kenaikan yang positif. Namun hanya terdapat dua WPP yang secara berturut-turut dari seluruh tahun penelitian yang memiliki nilai efisiensi sempurna sehingga untuk kedua WPP tersebut nilai output aktual dianggap telah mencapai angka maksimum dan efisien relatif terhadap WPP yang lain. Hasil analisis time series menunjukkan bahwa penyebab kenaikan pada TFP yang lebih signifikan adalah perubahan dari efisiensi teknis.

The purpose of this research is to measure the efficiency of capture fisheries performance in each fisheries management area FMA in Indonesia, and presents an efficiency report showing the potential improvements for inefficient FMA in order to produce efficiently. In this paper also discussed the time series analysis that will result in changes to total factor productivity TFP.
The method used in this research is Data Envelopment Analysis DEA with BCC output oriented model. For time series analysis in Data Envelopment Analysis DEA using Malmquist Productivity Index calculation.
The results of this study indicate that the efficiency of the fishery sector in Indonesia in the year of research experienced a positive increase. However, there are only two FMA that have perfect efficiency score so that for both FMA the actual output value is considered to have reached the maximum and efficient numbers relative to other FMA. The result of time series analysis shows that the significant cause of the increase in TFP is the change of technical efficiency.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The water system of Cilincing Fisheries Port North Jakarta is the Cakung Drain river. Where domestic and industrial wastes from DKI Jakarta are being discharged, which accumulatatively add of population eitheir quantity or quality...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Redhani
1992
S2751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryono Suwargo
"Tidak dapat disangkal bahwa lingkungan usaha suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi keberhasilan bahkan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Saat ini terjadi banyak perubahan lingkungan usaha yang berlangsung secara terus menerus dan sifatnya seringkali tidak terduga dan tidak dapat diramalkan sebelumnya.
Perubahan-perubahan tersebut adalah perubahan dalam paradigm yaitu suatu aturan atau pengaturan baru yang melahirkan lingkup baru dan aturan baru dan aturan bertindak yang baru. Karena aturan mainnya berubah maka segala sesuatunya juga menjadi berubah sehingga setiap pihak yang ingin tetap berhasil haru sbisa beradaptasi dengan perubahan lingkungannya.
Perubahan paradigm aini seringkali bersifat quantum leap yaitu perubahan yang total radikal dan membawa efek dramatic. Misalnya pola-pola yang berlaku pada abad industry kini sudah menjadi using diganti oleh pola-pola yang berlaku untuk abad informasi. Pasar yang stabil kini sudah menjadi sejarah dan yang ada sekarang adalah pasar yang terus-menerus berfluktuasi.
Di sector perbankan Indonesia banyak fenomena menarik yang terjadi sejak digulirkannya deregulasi yang dikenal sebagai Pakto 88 yang isinya antara lain memberikan kemudahan-kemudahan bagi pendirian kantor cabang bagi bank-bank yang sudah berdiri sebelum Pakto 88 dikeluarkan serta pendirian bank-bank swasta baru.
Adanya Pakto 88 mengakibatkan perkembangan bank swasta nasional mengalami pertumbuhan sangat pesat bahkan mampu menggeser dominasi bank milik pemerintah. Pertumbuhan bank-bank baru ini ternyata menimbulkan persaingan antar bank yang semakin sengit dan cenderung kurang sengit.
Setelah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat pada tahun 1988, 1989, 1990, perbankan di Indonesia ternyata harus mengalami masa-masa yang cukup sulit. Tingkat persaingan yang tinggi, lonjakan sukubunga dana, kesulitan kredit, control yang ketat dari otoritas moneter dan beberapa kebijaksanaan pemeirntah yang dikeluarkan pada tahun-tahun belakangan ini memaksa perbankan untuk lebih menahan diri dlam melakukan ekspansi usaha dan lebih melakukan konsolidasi. Keadaan tersebut lebih sipersulit lagi dengan adanya beberapa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini yang sempat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat kepada bank-bank swasta.
Deregulasi tersebut di satu sisi telah membawa sejumlah dampak positif bagi perekonomian makro seperti keberhasilan sector perbankan dalam ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Masalah-masalah yang timbul dalam dunia perbankan itu disebabkan oleh banyak factor termasuk manajemen perbankan yang relative masih baru pemanfaatan dan penyaluran kredit yang belum tepat dan yang jelas tingkat persaingan menjadi sangat ketat karena banyaknya bank-bank baru akibat Pakto 88.
Kasus-kasus di atas memberi isyarat bahwa kehidupan perbankan banyak mengalami gejolak sejak ditetapkannya deregulasi perbankan 88. Perubahan yang terjadi pada lingkungan kadang-kadang demikian cepatnya sehingga sukar diprediksi. Demikian pula halnya yang tenjadi dengan perusahaaan. Lingkungan yang membatasinya atau disebut sebagai lingkungan usaha juga mengalami perubahan. Pada umumnya perubahan yang terjadi pada lingkungan usaha terjadi secara terus menerus dan selalu mengalami pergolakan.
Lingkungan perusahaan secara umum dapat meliputi seluruh faktor seperti ekonomi, politik, sosial budaya, teknologi, hukum, dan ekologi, yang mungkin mempunyai dampak terhadap perusahaan tetapi relevansi dampaknya tidak bersifat langsung. Disamping itu tentu saja meliputi pula lingkungan spesifik perusahaan dimana pergerakannya bisa berdampak langsung kepada perusahaan. Lingkungan spesifik mi terdiri dari lingkungan industri perusahaan dan lingkungan operasi perusahaan.
Pembahasan lingkungan dunia usaha perbankan di Indonesia, menunjukkan betapa bergejolaknya dunia usaha perbankan. Tingkat gejolaknya cukup tinggi dengan sifat akselerasi perubahan yang cepat, sulit diprediksi, dan tidak bisa diramalkan berdasarkan pengalaman masa lalu.
Mengacu pada konsep lingkungan bergejolak dari Igor Ansoff dan Edward Mc Donnell maka level turbulensinya berada pada level sekitar 4. Sedangkan berdasarkan pandangan dan Emery dan Tnist maka lingkungan dunia usaha perbankan berada pada lingkungan turbulentfield.
Menghadapi kondisi tersebut setiap bank dituntut untuk tidak terlambat mengantisipasi keádaan dan melakukan penyesuaian sehingga tetap mampu berkembang dengan baik clan sukses. Saat mi nasabah menuntut pelayanan yang ramah, cepat, tanggap, tepat, dan sanggup memenuhi keinginan mereka. Tingginya tuntutan mereka berjalan seiring dengan makin tingginya pengetahuan nasabah akan jasa-jasa perbankan dan semakin ketatnya tingkat kompetisi diantara bank. Dilain pihak perbankan nasional menghadapi sistem kontrol yang ketat dalam operasinya dari pihak otonitas moneter. Banyak rambu-rambu yang hams dipatuhi clan dipenuhi agar memenuhi kritenia sebagai bank yang dinilai sehat.
Menghadapi lingkungan usaha yang turbulen demikian maka tiap-tiap perusahaan hams melakukan antisipasi strategi yang tepat pula. Hipotesa strategi sukses menyatakan bahwa, potensi penampilan perusahaan akan optimum jika tiga kondisi mi dipenuhi:
a. Tingkat agresifitas dari strategi perusahaan seimbang dengan tingkat gejolak lingkungannya.
b. Respon dari kemampuan perusahaan seimbang dengan tingkat agresifitas dari strategi perusahaan.
c. Komponen-komponen dari kemampuan perusahaan hams saling mendukung satu sama lain.
Perubahan adalah salah satu aspek dalam kehidupan manusia, dan hampir merupakan suatu keharusan bagi kelangsungan kehidupan ekonomis perusahaan. Perubahan-perubahan di dalam suatu organisasi dapat bermacam-macam bentuknya. Perubahan dapat meliputi sistim perangkat keras, seperti otomatisasi pabrik, penggunaan sistim komputer yang barn; atau meliputi sistim perangkat lunak, seperti sumber daya manusia, sistim kontrol kualitas. Tambahan lagi, perubahan mi sebagian terjadi dalam skala yang besar seperti restrukturisasi organisasi, tetapi sebagian terjadi dalam skala yang kecil seperti pengenalan personal computer work stations barn.
Perubahan adalah perlu, bahkan baik untuk perusahaan, tetapi hams diperkenalkan dengan bijaksana. Karena suatu perusahaan terdiri dari para karyawan yang merupakan kunci sukses yang utama, maka orang-orang mi hams berubah dulu sebelum suatu sistem dapat berubah. Ketika situasi bisnis sedang berubah dengan cepat baik karena alasan organisasi ataupun alasan teknologi, adalah sangat penting untuk meyakinkan bahwa selunuh karyawan perusahaan mendapat dukungan psikologis.
Pada era masa kini, dimana terjadi kecenderungan peningkatan kompetisi global, pengambil-alihan perusahaan (take over), penciutan (down sizing), restrukturisasi, dan bahkan kebangkrutan seketika, maka mengelola perubahan dalam organisasi adalah tantangan paling sulit yang dihadapi para pelaku bisnis. Sisi lain dari perubahan cepat yang terjadi pada lingkungan usaha mi adalah tingginya tingkat ketidak-pastian. Tetapi perubahan mi mempunyai sam hal yang berlaku umum yaitu bähwa perubahan mi dapat direncanakan (can be planned). Sebagian besar keberhasilan perusahaan diukur dari seberapa efektif orang-orangnya mengelola perubahan dengan baik.
Bank Danamon (PT. Bank Danamon Indonesia) sebagai salah satu bank swasta devisa nasional di Indonesia, juga tidak terlepas dari kondisi yang dihadapi perbankan nasional. Bank Danamon saat mi memiliki jaringan tidak kurang dari 218 kantor cabang dan cabang pembantu, yang tersebar di 27 propinsi serta hampir semua kota besar di Indonesia. Dengan total karyawan sekitar 7000 orang, total asset yang dimilikinya mencapai Rp 7,3 triliun (posisi per 30 September 1993), dan menjadikannya bank swasta nasional terbesar ke dua di Indonesia.
Menghadapi kondisi lingkungan usaha yang terus berubah, maka bagi Bank Danamon perubahan untuk mengikuti hal tersebut merupakan sesuatu yang mutlak hams dilakukan agar tetap kompetitif. Perubahan mi menunjukkan adanya usaha perusahaan untuk menutup kesenjangan dari reaksi perusahaan dalam menghadapi tingkat gejolak perubahan lingkungan yang terjadi.
Perubahan yang dilakukan Bank Danamon mi sebenarnya bisa dikategorikan sebagai bagian dari suatu Business Process Reengineering (BPR) yang sedang dilakukan. Proses tersebut merupakan suatu langkah pembenahan yang sifatnya fundamental. Pembenahan mi tidak hanya meliputi .proses bisnis saja, melainkan juga struktur organisasi, definisi pekerjaan, sistem manajemen, nilai-nilai budaya perusahaan (values and beliefs).
Tujuan utama perubahan mi adalah untuk membuat perusahaan mampu melayani nasabahnya lebih cepat, lebih memuaskan, lebih efisien, dan lebih berkualitas. Dengan demikian pihak perusahaan akan menjadi lebih kompetitif dalam menghadapi para pesaingnya. Untuk mencapai tujuan itulah Divisi Knedit Korporasi Bank Danamon melakukan suatu restrukturisasi organisasi, dengan menerapkan suatu struktur organisai horizontal. Struktur barn mi memangkas lapisan manajer lini tengah yang ada. Dengan memangkas manajer lini tengah, struktur organisasi barn mi menjadi lebih datar. Struktur barn mi sering disebut sebagai struktur yang datar (flat organization). Dalam struktur datar mi, aturan-aturan dan prosedurprosedur dibuat selonggar mungkin untuk mengurangi dampak birokrasi yang dapat memperlambat fleksibilitas organisasi. Hal mi tentu saja dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian yang seharusnya dimiliki dan dijalankan oleh seluruh aparat bank. Dengan perubahan mi, model organisasinya benar-benar menjadi sangat organik karena dipersiapkan untuk menghadapi keadaan lingkungan yang benar-benar tidak stabil.
Kendala utama dalam pelaksanaan proses pembahan mi adalah faktor manusia, karena kita mengubah orang dari paradigma lama ke paradigma barn. Pernsahaan akan menghadapi orang-orang yang tidak mau bernbah, yang selalu menginginkan adanya status quo. Dalam suatu organisasi bisnis biasanya selalu ada power center - power center. Dalam pelaksanaan pernbahan, kalau ada power center yang hams dihilangkan, akan banyak yang merasa kurang senang. Pasti akan timbul tantangan yang hebat dari mereka.
Maka untuk melaksanakan setiap perubahan yang dilakukan, Bank Danamon, sesuai dengan komitmen para manajernya, mempersiapkan terlebih dahulu sumber daya manusianya. Segala macam upaya dilakukan seperti memberikan penjelasan-penjelasan, pengarahan, dialog, hingga pendidikan-pendidikan yang menunjang. Hal mi dimaksudkan agar begitu tiba saatnya untuk melaksanakan strategi pernbahan yang disusun, semua orang telah siap dengan segala penilaku, tugas, pengetahuan, sistem dan keahlian barn. Semua pelaksana pembahan, hams benar-benar mengerti mengenai tujuan serta pentingnya dari perubahan yang akan dilakukan. Para pelaksana perubahan hams diyakinkan dan dimotivasi bahwa dengan perubahan tersebut, segala sesuatunya akan berjalan lebih baik.
Dukungan dari manajemn kepada para pelaksana perubahan hams banyak diberikan untuk meyakinkan mereka bahwa perubahan yang harus dijalani bukanlah sesuatu yang menakutkan ataupun mencemaskan. Pendekatan dan dialog terbuka perlu diadakan bagi para penentang perubahan, untuk secara perlahan-lahan menyadarkan mereka, dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan mengenai perubahan atau dengan memberikan informasi yang menekankan pada unsur kebaikan dari perubahan tersebut.
Berkenaan dengan proses adaptasi para pelaksana perubahan terhadap situasi dan kondisi yang barn, maka selain dukungan dari manajemen, pendidikan atau training memegang peranan penting. Menghadapi tugas-tugas barn sebagai akibat dari pelaksanaan perubahan maka kemampuan para pelaksana penlu disesuaikan melalui training dan tambahan pendidikan.
Untuk mengetahui apakah implementasi dari dari perubahan tersebut telah berjalan dengan baik, dan membenikan hasil sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diadakan proses monitor. Proses monitor mi dilakukan dengan melakukan pengumpulan data, umpan balik, dan pertemuan-pertemuan khusus dengan para pelaksana perubahan untuk membicarakan hasil dan perubahan tersebut.
Yang terutama hams dilihat tentu saja adalah out-put setelah implementasi perubahan itu, seperti yang diinginkan atau tidak. Jika tidak, tentu saja hams dievaluasi sebab-sebabnya, dan diperbaiki kembali. Jika ternyata sudah sesuai maka proses monitor juga tetap diperlukan untuk mengamati apakah kondisi barn tersebut masih sesuai dengan perkembanganperkembangan barn yang terjadi pada lingkungan usaha perusahaan.
Memperhatikan cara-cara pengelolaan perubahan yang dilakukan oleh Bank Danamon, maka dapat diperkirakan bahwa implementasi dari pembahan yang sedang dilakukan akan dapat berjalan dengan baik, dan dampak negatif yang mungkin timbul, antara lain karena adanya para pelaksana yang menentang, kiranya akan dapat diminimalkan."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahono Budianto
"Penelitian bertujuan mengetahui beberapa aspek biologi udang yang tertangkap trammel net dan didaratkan di PPS Cilacap (hubungan panjang berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, CPUE, dan MSY), menentukan status keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap komoditas udang di Kabupaten Cilacap, dan menentukan strategi pengelolaan secara berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan di PPS Cilacap pada bulan Maret sampai Juni 2012. Metode yang digunakan adalah sample survey terhadap udang yang ditangkap oleh kapal trammel net yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPS Cilacap. Sedangkan untuk analisis status keberlanjutan menggunakan Rapid Appraisal for Fisheries (RAPFISH), dan untuk menyusun prioritas strategi menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (AHP).
Udang jerbung, udang dogol, udang windu, dan udang krosok yang tertangkap dan didaratkan di PPS Cilacap mempunyai sifat pertumbuhan alometrik negatif dengan nilai b < 3, yaitu pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan beratnya. Hasil perhitungan nisbah kelamin menunjukkan udang jerbung jantan lebih lebih banyak daripada udang jerbung betina, sedangkan untuk jenis udang lainnya menunjukan jenis kelamin betina lebih banyak daripada jenis kelamin jantan. Hasil pengamatan TKG menunjukkan bahwa di PPS Cilacap udang jerbung paling banyak ditemukan dengan TKG 4 (27,4%), udang dogol TKG 0 (44,9%), udang windu TKG 0 (53,7%), dan udang krosok TKG 0 (43 %), sedangkan untuk TKG 1, 2, dan 3 lebih sedikit ditemukan. Status keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap komoditas udang di Kabupaten Cilacap adalah dimensi ekologis 83,6 (berkelanjutan), ekonomi 52,15 (cukup berkelanjutan), sosial 58,75 (cukup berkelanjutan), teknologi 93,11 (berkelanjutan), dan etika 53,41 (cukup berkelanjutan). Apabila dilihat secara multidimensi, kegiatan perikanan tangkap komoditas udang dengan alat tangkap trammel net di Kabupaten Cilacap dalam kondisi cukup berkelanjutan (nilai indeks 70,04).
Strategi yang perlu dilakukan dalam pengelolaan perikanan tangkap komoditas udang di Kabupaten Cilacap berdasarkan skala prioritas adalah 1) Pengaturan zonasi penangkapan udang, 2) Peningkatan akses nelayan terhadap pendidikan, 3) Pengaturan hak kepemilikan dalam pemanfaatan sumberdaya udang, 4) Penentuan ukuran udang yang diperbolehkan ditangkap, 5) Pelatihan cara penanganan hasil tangkapan untuk menjaga mutu, 6) Pengaturan upaya penangkapan udang, 7) Sosialisasi penangkapan ramah lingkungan, 8) Pengembangan alat tangkap yang efisien, 9) Peningkatan peran lembaga terkait, dan 10) Penyusunan peraturan daerah tentang pengelolaan perikanan tangkap komoditas udang.

Cilacap waters has a great fisheries potential resources, especially shrimps. The study aims to know some aspects of the biology of shrimp are caught by trammel net and landed in the PPS Cilacap (length weight relationship, sex ratio, gonad maturity level, CPUE, and MSY), determine the status of sustainable management of shrimp fisheries commodities in Cilacap, and determine strategies sustainable management. The research carried out in PPS Cilacap in March until June 2012. The method used is a sample survey of shrimp caught by trammel net vessels operating in the Cilacap waters and landing their catch in PPS Cilacap. The analysis of shrimps sustainability status using Rapid Appraisal for Fisheries (RAPFISH), and prioritize strategies using Analytical Hierarchy Process method (AHP).
White/Banana shrimps, greasyback shrimps, tiger shrimps, and rainbow shrimps are caught by trammel net and landed in PPS Cilacap have negative allometric growth with value of b <3, that?s main the growth of length is sooner rather than increase the weight. Sex ratio for jerbung shrimps much more male than female, and for the others of shrimps female more than the male sex. Gonad Maturity Level (GML) indicate that the PPS Cilacap for white/banana shrimps most abundant with GML 4 (27.4%), greasyback shrimps at GML 0 (44.9%), tiger shrimps at GML 0 (53.7 %), and rainbow shrimps at GML 0 (43%), while for GML 1, 2, and 3 are less common. Sustainability status of fisheries management in shrimp commodity in Cilacap are for the ecological dimension 83.6 (sustainable), economic, 52.15 (enough sustainable), social 58.75 (enough sustainable), technological 93.11 (sustainable), and ethics 53.41 (enough sustainable). When viewed as a multidimensional, commodity shrimp fishing activities by trammel net in Cilacap is enough sustained (index value of 70.04).
Strategy needs to be done in the management of shrimp fisheries commodities in Cilacap upon priorities are 1) Setting for fishing ground, 2) Increased access to education fishermen, 3) The ownership rights in the resource use shrimp, 4) Determination of the permitted size of shrimp caught, 5) Training the handling of the catch to keep the quality, 6) Setting the shrimp fishing effort, 7) Dissemination of environmentally fishing, 8) Development of fishing gear are efficient, 9) Increase the role of relevant institutions, and 10) Preparation of local regulations on the management of shrimp fisheries commodities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T32748
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Longenecker, Justin G
Jakarta: Salemba Empat, 2000
658 Lon k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Ritha
"suatu Perusahaan Modal Ventura ke dalam Perusatiaan Pasangan Usaha (PPU) atau Investee Company. Penyertaan dan Modal Ventura merupakan salah satu alternatif pembiayaan yang menarik bagi Pengusaha Kecil sampal Menengah selain kredit perbankan pada umumnya.
Dasar penyertaan tadi terutama adalah karena adanya keyakinan atas kemampuan seorang wirausaha clan potensi serta prospek pengembangan usahanya. Dalam membenkan pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura juga melibatkan diri dalam kegiatan bisnis Perusahaan Pasangan Usaha clan duduk dalam manajemen Perusahaan Pasangan Usaha. Setelah Perusahaan Pasangan Usaha mandiri, saham Perusahaan Pasangan Usaha yang dimiliki Perusahaan Modal Ventura akan dijual (divestasi).
Beberapa ciri wiraswasta yang dapat dijadikan Perusahaan Pasangan Usaha yaitu memiliki keunikan dalam hal produk clan prospek bisnisnya, manajemen wiraswasta yang berpengalaman clan jangka waktu investasi.
Karya Akhir ml membahas PT. Bahana Artha Ventura sebagai studi kasus yang merupakan pelopor Modal Ventura di Indonesia dengan misi memberdayakan pengusaha kecil, menengah clan Koperasi melalum pembiayaan modal ventura serta bimbingan teknis manajemen.
Dari studi khusus diidentifikasi knitena-kritenia yang merupakan ukuran standar bagi pengusaha kecil yang dapat dUadikan Perusahaan Pasangan Usaha Perusahaan Modal Ventura clan mengetahui kemudahan apa saja yang diberikan Perusahaan Modal Ventura bagi pengusaha kecil yang belum memenuhi knteria standar agar perusahaan kecil tersebut dapat menjadi Perusahaan Pasangan Usaha Perusahaan Modal Ventura.
Dua masalah utama dalam pengembangan Perusahaan Pasangan Usaha yaitu (1). Kelayakan proposal usaha yang sering menjadi kendala dalam penerimaan proposal tersebut oleh PT. Bahana Artha Ventura yaitu manajemen Perusahaan Pasangan Usaha yang masih bersifat tradisional, sumber daya manusia yang terbatas dan lemahnya jaringan pemasaran; (2). Faktor - faktor yang mémpengaruhi keberhasilan! kegagalan kerja sama Perusahaan Modal Ventura dengan Perusahaan Pasangan Usaha yang berasal dan dalam atau luar perusahaan.
Keberhasilan sosialisasi yang dijalankan oleh PT. Bahana Artha Ventura ditunjukkan dengan semakin bertambahnya jumlah Perusahaan Modal Ventura daerah dan bertambahnya pelaku bisnis di daerah-daerah untuk menjadi pemegang saham pada Perusahaan Modal Ventura yang didirikan di daerah tersebut yang besar modalnya meningkat dari tahun ke tahun."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>