Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78681 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhardian Arfianto
"ABSTRAK
Dalam suatu peristiwa komunikasi kita diharapkan memberikan informasi yang ringkas, jelas, tidak ambigu, tidak bertele-tele, dan terbukti kebenarannya. Ada maksimpercakapan yang harus kita patuhi dalam bertuturan. Dengan mematuhi maksim percakapan tersebut kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dapat dihindari. Tulisan ini membahas mengenai analisis pelanggaranmaksimyang terjadi dalam 5komik berjudulJan, Jans, en de Kinderen. Pelanggaran maksim tersebut dianalisis antara lain menggunakan teori yang dikemukakan oleh Grice. Selain itu juga dianalisis efek lanjutan yang timbul dari pelanggaran maksim yang terjadi.

ABSTRACT
In a communication, we are expected to provide concise, clear, not ambigous, and true proven. There are maxim that we must obey in a conversation. by abiding the maxim, the possibility of misunderstanding can be avoided. This journal is about analysis of maxim failure that happened in 5 Jan, Jans, en de Kinderen comics. That maxim failure will be analyzed using the theory by Grice. It will also be analyzed the continous effect wich arise because of that maxim failure. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Ranasti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang dilakukan oleh tokoh anak-anak berusia sekitar delapan tahun, Catootje, dalam salah satu komik Belanda berjudul Jan, Jans en de kinderen. Sebagai kanak-kanak, Catootje belum memiliki pengetahuan kebahasaan yang sempurna sehingga ada aturan-aturan kebahasaan yang tidak ia patuhi ketika menyampaikan maksud permintaannya, yaitu prinsip kerja sama Grice. Pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan oleh Catootje juga dapat membangun efek humor di dalam cerita komik. Penelitian ini membahas mengenai pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang dilakukan oleh Catootje ketika menyampaikan tindak tutur meminta yang dikaji dari segi pragmatik. Di dalam penelitian ini akan dijelaskan bentuk-bentuk maksim yang dilanggar oleh Catootje kepada mitra tutur dan apakah maksud permintaannya tersebut dapat dipahami meskipun tidak mematuhi prinsip kerja sama Grice. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pelanggaran pada tiga kategori maksim, yaitu maksim kuantitas, kualitas, dan cara. Namun, maksim yang cenderung dilanggar oleh Catootje ketika menyampaikan permintaannya adalah maksim cara. Pelanggaran maksim paling sering dilakukan Catootje ketika meminta kepada tokoh Ayah. Meskipun melanggar, maksud permintaannya tetap dapat dipahami oleh mitra tutur.

ABSTRACT
This thesis examines speech acts of an eight years old character, Catootje, in one of Dutch comics which is titled Jan, Jans en de kinderen. As a child, Catootje has not possessed the perfect linguistic knowledge, thus she often violated the linguistic rules when making requests, which is the Grice rsquo s co operative principle. The violations of Grice rsquo s co operative principle can also build a humor effect in the story. By using the pragmatic approach, this study discusses the violation of Grice 39 s co operative principle which is done by Catootje when she is making requests. This research will describe the maxim forms that is violated by Catootje and whether the speech acts is still understandable for the speech 39 s partner. The method used in this research is the qualitative method. The finding shows that Catootje has violated three maxims categories, which are namely the maxim of quantity, quality, and manner, with maxim of manner as is the most frequent. This thesis also shows that the most frequent violation is when Catootje making requests to her father. Although Catootje is violating the maxim, the goal of the request is still understandable for the speech 39s partner."
[, ]: 2017
S68798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kruis, Jan
Eindhoven: Joop Wieggers Produkties BV, 1992
BLD 741.5 KRU j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zaneta Gilda
"Sollicitatiegesprek atau wawancara kerja dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan terbaik pelamar kerja. Komik strip humor Van 9 tot 5 salah satunya bertemakan wawancara kerja. Terdapat pelamar kerja yang tidak diterima pada suatu posisi atau pewawancara yang langsung menerima pelamar kerja di saat kandidat tidak pantas untuk bekerja di sana. Kejanggalan tersebut menimbulkan humor dan diketahui melalui pelanggaran maksim percakapan. Penelitian ini membahas pelanggaran maksim percakapan dan implikatur percakapan pada komik strip humor Van 9 tot 5. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan keterkaitan pelanggaran maksim percakapan dengan implikatur konversasional agar tercapai efek humor. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah sembilan komik strip Van 9 tot 5 tahun 2022 dengan tema sollicitatiegesprek atau wawancara kerja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 pelanggaran maksim kuantitas, 2 pelanggaran maksim kualitas, 5 pelanggaran maksim cara, dan 13 pelanggaran maksim relevansi. Maksim relevansi merupakan pelanggaran maksim yang terbanyak. Selain itu, implikatur konversasional pada 9 komik strip sangat terkait dengan konteks masing-masing komik strip tersebut.

Sollicitatiegesprek or job interview is implemented with the aim of knowing the best competencies of job applicants. One of the Van 9 tot 5 humor strip comics has a job interview theme. In the comic strip, there are job applicants who are not accepted or interviewers who immediately accept job applicants when the candidate is not fit to work there. Unusual elements in conversation creates humor and is known through the flouting of conversational maxims.This study discusses the flouting of conversational maxim and implied meanings in the Van 9 tot 5 comic strips. This study aims to elucidate the connection between flouting of conversational maxims and its conversational implicatures to achieve a humorous effect. The data used are 9 Van 9 tot 5 comic strips in 2022 that have themed job interviews. The methodology of this study is a qualitative descriptive method. This study’s results indicate that there are 9 flouting maxims of quantity, 2 flouting maxims of quality, 5 flouting maxims of manners, and 13 flouting maxims of relevance. The most flouting maxims are found in the maxim of relevance. Furthermore, the conversational implicature is closely related to each context of the 9 comic strips."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aminah Nur Habibah
"ABSTRAK
Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama Grice 1975 dianggap menjadi penunjang kelucuan dalam wacana humor. Penelitian-penelitian terkait hal itu telah dilakukan, tetapi hanya didasari pada pandangan peneliti. Padahal, hal yang dianggap lucu oleh peneliti belum tentu dianggap lucu oleh pembaca. Skripsi ini membahas kelucuan menurut pembaca dalam kartun komik Tahilalats serta mengaitkannya dengan pelanggaran prinsip kerja sama dan konteks. Karena itu, sumber data yang digunakan adalah episode kartun yang memuat pelanggaran prinsip kerja sama. Penelitian ini menggabungkan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh dari kuesioner daring dan wawancara. Dari penelitian ini, didapatkan hasil bahwa Tahilalats dianggap tidak terlalu lucu oleh pembaca. Walaupun terdapat pelanggaran maksim kualitas dan kuantitas, menurut pembaca, dibutuhkan beberapa pembentuk kelucuan dan konteks yang sesuai. Pelanggaran maksim kuantitas dengan mengurangi kontribusi dinilai berpotensi untuk menghasilkan ketakterdugaan.

ABSTRACT
The violation of the cooperative principle Grice 1975 is considered to be a supporting element to create humor in discourse. Related studies is only based on the researchers rsquo point of views. In fact, things that are considered funny by researchers are not necessarily considered as funny by the readers. The present thesis discusses humor according to the readers in Tahilalats cartoon comic as well as links them with violations of cooperative principles and context. Therefore, the data source used is a cartoon episode that contains violations of the cooperative principle. This research combines quantitative and qualitative approach. The data are obtained from questionnaires and interviews. It is found that Tahilalats considered as ldquo not too funny rdquo by the readers. Although there are violations in principle of quality and quantity, some triggers and context are needed. The lack of information is considered potential to create unpredictability."
2017
S69723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Karsana
"Analisis ini bertujuan untuk melihat aspek penanda keutuhan wacana dan konteks situasi yang ada dalam komik kartun Panji Koming yang penulis ambil dari Surat kabar Kompas Hinggu selama bulan Januari s.d. Agustus 1992. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penulis berusaha mendapatkan gambaran huhungan kalimat-kalimat yang terdapat dalam teks balloon dialogue yang terdapat dalam komik kartun Panji Koming, sebagai salah satu penanda keutu_han wacana seobyektif mungkin dari data yang ada. Selain itu penulis juga melihat bagaimana penggunaan konteks situasinya. Hasil analisis menunjukkan hubungan kalimat-kalimat tersebut ditandai melalui aspeknya, yakni terutana aspek leksikal, aspek gramatikal, dan aspek semantik yang saling mendukung satu lama lain guna mengutuhkan sebagai sebuah wacana. Penggunaan konteks situasi terlihat pada komik tersebut dalam mengambarkan suatu persoalan atau masala.h yang terdapat dalam masyarakat. Dengan mengetahui konteksnya, pembaca akan lebih mudah memahami apa yang ingin disampaikan (amanat) oleh komik kartun tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S10808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rofiq
Jakarta: Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, [date of publication not identified]
340 ACH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agiska Tanesya
"Penelitian ini membahas tingkat kesepadanan penerjemahan interjeksi dan perubahan bentuk dari bahasa Prancis ke bahasa Indonesia dalam komik Spirou et Fantasio seri pertama Quatre Aventures de Spirou et Fantasio dan terjemahannya. Fokus penelitian ini terletak pada semua jenis interjeksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Peneliti memilih data atau kata yang mengandung interjeksi dalam komik baik bahasa Prancis maupun bahasa Indonesia dan dianalisis padanannya dengan mengacu pada teori kesepadanan Williams 2013 , teori analisis komponen makna Leech 1981 dan teori pergeseran Catford 1965 . Hasil penelitian menunjukkan 328 interjeksi dengan jumlah kesepadanan total lebih banyak daripada kesepadanan tidak total, sehingga dapat dikatakan bahwa penerjemah tetap mempertahankan kesepadanan dari BP ke BI. Interjeksi dalam bentuk onomatope atau seruan biasa mendominasi bentuk interjeksi lainnya. Makna interjeksi lebih didukung oleh bantuan gambar daripada kalimat yang mengikuti. Pergeseran yang muncul hanya perubahan bentuk kelas kata baik dari nomina ke adjektiva maupun ke verba tanpa mengubah pesan bahasa sumber tetapi sesuai dengan mengikuti kaidah dalam bahasa Indonesia.

This study discusses the equivalence of the level of interjection translation and the form shift from French into Indonesian in Spirou et Fantasio comic: Quatre Aventures de Spirou et Fantasio and its translation. The focus of this research lies in all types of interjections. The research method used is qualitative method with literature study technique. We chose data or words containing interjections in both French and Indonesian comics and analyzed their equivalent based on Williams equivalence theory 2013 , Leech 39;s 1981 component analysis theory and Catford 1965 for the forms shift. The results showed 328 interjections with the total number of equivalents more than the partial correspondence, so the translator maintains the correspondence between French and Indonesian. Interjection in the form of onomatopoe dominates other forms. The meaning of interjections is supported by the images rather than following sentences. We only found word class shift: from either noun to adjectives or verbs without altering the source language message but in accordance with the rules in Indonesian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadillah Kharisma Guzaini
"Interjeksi adalah kata-kata yang menggambarkan ungkapan perasaan dari penuturnya dan juga onomatope atau tiruan dari suara makhluk hidup dan benda-benda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang membahas tentang penggunaan interjeksi dalam komik Mirakelman en De Goochelaar #1501 Karya Juan Llarch dan Emilio Giralt Fernando. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan jenis-jenis interjeksi apa saja yang ada dalam komik Mirakelman en De Goochelaar #1501 Karya Juan Llarch dan Emilio Giralt Fernando serta mengungkapkan interjeksi apa saja yang dominan digunakan dalam komik Mirakelman en De Goochelaar #1501 Karya Juan Llarch dan Emilio Giralt Fernando. Interjeksi-interjeksi yang ditemukan antara lain adalah interjeksi tidak bermakna dari suara manusia dan suara benda lain, interjeksi bermakna dari jenis interjeksi emosional yang dapat dihindari (fatis, komunikasi, perintah, nasihat, teguran, melontarkan pertanyaan) dan interjeksi emosional yang tidak dapat dihindari (interjeksi spesifik, interjeksi tidak spesifik). interjeksi yang paling banyak ditemukan adalah jenis interjeksi emosional yang tidak dapat dihindari, lebih khususnya lagi interjeksi spesifik yang berjumlah sebanyak 39 interjeksi.

Interjections are words that describe the expression of the speaker's feelings as well as onomatopoeia or imitation of the sounds of living organism and other objects. This research is a descriptive qualitative research that discusses the use of interjection in the comic Mirakelman en De Goochelaar #1501 by Juan Llarch and Emilio Giralt Fernando. This study aims to describe what types of interjections are in the comic Mirakelman en De Goochelaar #1501 by Juan Llarch and Emilio Giralt Fernando and to reveal what interjections are dominantly used in the comic Mirakelman en De Goochelaar #1501 by Juan Llarch and Emilio Giralt Fernando. The results of this study showed that interjections were found, including meaningless interjections of human voices and the sounds of other objects, meaningful interjections of types of emotional interjections that could be avoided (fatis, communication, orders, advice, reprimands, asking questions) and unavoidable emotional interjections (specific interjection, non-specific interjection). The most common type of interjection found was the type of unavoidable emotional
interjection, more specifically specific interjections which amounted to 39 interjections.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Naurah Jinan
"Komik adalah karya sastra yang identik dengan cerita bergambar yang sederhana dan lucu, namun dapat menjadi media informasi yang efektif dan menghibur dalam merepresentasikan suatu fenomena sosial. Tema humor merupakan salah satu tema yang banyak digunakan dalam kesusastraan Islam, khususnya sastra Arab. Tema ini biasa digunakan untuk mengkritik penyair lain, pemerintah, penjajah, bahkan Rasulullah. Seperti cerita Hudz Anta Ad-Darahim dalam Komik Nawadhir Juha li al-Athfal yaitu komik berbahasa Arab yang menjadi korpus dalam penelitian ini. Komik yang ditulis oleh Syawqi Hasan pada tahun 2008 di Kairo ini memuat kumpulan kisah-kisah Juha yang terkenal lucu dan cerdik. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan teori strukturalisme Robert Stanton yang mengemukakan tiga unsur struktur sastra, yaitu tema, fakta cerita, dan sarana sastra. Cerita ini berisi perjuangan tokoh Juha dalam mencari keadilan atas perbuatan seorang pria tidak dikenal yang menamparnya, namun juru tulis sebagai hakim justru melepaskannya dari hukuman. Unsur humor dalam cerita Hudz Anta Ad-Darahim berisi kritik sosial terhadap masalah ketidakadilan yang tercermin melalui karakter, alur cerita, dan gaya bahasa dalam aksi serta dialog Juha sebagai tokoh utama yang mengandung satire.

Comics are literary works that are synonymous with simple and funny picture stories, but can be an effective and entertaining medium of information in representing a social phenomenon. The theme of humor is one of the most widely used themes in Islamic literature, especially Arabic literature. This theme is commonly used to criticize other poets, governments, invaders, and even the Prophet. Like the story of Hudz Anta Ad-Darahim in the Nawadhir Juha li al-Athfal comic, an Arabic comic that became the corpus of this research. This comic, written by Syawqi Hasan in 2008 in Cairo, contains a collection of Juha's stories which are famous for being funny and clever. The method used is descriptive analysis method and Robert Stanton's theory of structuralism which suggests three elements of literary structure, namely themes, story facts, and literary means. This story contains the struggle of Juha's character in seeking justice for the actions of an unknown man who slapped him, but the writer as a judge actually released him from punishment. The element of humor in Hudz Anta Ad-Darahim's story contains social criticism of the issue of injustice which is reflected through the characters, storyline, and style of language in the actions and dialogues of Juha as the main character that contains satire."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>