Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Veda Orlando Saroso
"ABSTRAK
Konsep ldquo;?? ldquo;?w i w??adalah salah satu konsep penting dalam Yangisme, sebuah pemikiran dalam filsafat Cina yang pertama kali dicetuskan oleh Yang Zhu. Konsep yang bisa diartikan sebagai lsquo;demi saya rsquo; ini mencerminkan sebuah pandangan hidup yang individualistis, sebuah pandangan hidup yang sangat jarang ditemukan dalam masyarakat Cina kuno. Namun Yangisme dan konsep w i w? sendiri seringkali dikaitkan tidak hanya dengan individualisme semata namun dengan egoisme. Perlakuan semacam ini dilakukan oleh filsuf-filsuf Cina pesaing lainnya seperti Mencius dan Mo Di serta para murid mereka. Melalui mereka, Yang Zhu digambarkan sebagai karikatur dari konsep egoisme di Cina. Namun, penggambaran terhadap Yang Zhu mengandung bias yang mengaburkan pemahaman asli terhadap pemikirannya. Lewat jurnal ini, penulis berusaha untuk memberikan gambaran yang lebih tepat terhadap konsep wei wo yang ada dalam pemikiran Yang Zhu melalui berbagai macam sumber.

ABSTRACT
Abstract The concept of ldquo ldquo w i w is one of the prominent concepts in Yangism, a school of thought in Chinese philosophy that was first brought forth by Yang Zhu. This concept, which can be translated as lsquo for the sake of myself rsquo reflects an individualistic view of life, a view of life seldom found in the ancient Chinese society. Yangism and the concept wei wo themselves are often attributed not only to individualism, but also to egoism as well. This attributive treatment was done by other rival Chinese philosophers, such as Mencius and Mo Di, along with their disciples.Yang Zhu was portrayed as a caricature of the concept of egoism itself through them. But, this portrayal often contained biases that blurred the true understanding towards his thoughts. In this journal, the writer tries to give a more proper portrayal towards the concept of wei wo contained in the thoughts of Yang Zhu by utilizing various sources. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Rafdi Pasha
"Tiang utama masjid merupakan salah satu komponen yang terdapat pada masjid kuno dan berfungsi sebagai media penopang atap bangunan. Khusus di Jawa tiang utama masjid memiliki konsep yang disebut dengan saka guru, saka guru merupakan gagasan yang diprakarsai oleh para walisanga, selain itu saka guru merupakan tiang utama yang menjadi penopang atap pada bangunan tradisional adat Jawa Joglo . Artikel ini akan membahas mengenai konsep resistensi dan hibriditas yang terdapat pada komponen tiang utama masjid kuno di Jakarta dengan rentang abad XV-XIX, metode yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis komperatif dan analisis difusi. Analisis komperatif merupakan analisis dengan melakukan perbandingan terhadap komponen bentuk, pola keletakan dan ragam hias tiang utama masjid kuno Jakarta selanjutnya menggunakan analisis difusi yaitu analisis terhadap hasil perbandingan dari komponen-komponen yang telah ditentukan bentuk, pola keletakan dan ragam hias dengan tujuan untuk mengetahui identitas budaya tiang utama masjid kuno Jakarta dari unsur-unsur tersebut. Hasil dari kajian ini menunjukan bahwa resistensi tiang utama masjid kuno Jakarta terdapat pada unsur pola keletakan tiang, sedangkan hibriditas terdapat pada komponen bentuk dan ragam hias tiang utama masjid kuno Jakarta.

The main pillar of the mosque is one of the components of the old mosque and serves as a media of the cantilever roofs. Specialized in Java, the main pillar of the mosque has a concept called saka saka guru, guru is an idea initiated by the walisanga, besides saka teacher is the main pillar that became the underpinning of roof on building Javanese traditional Joglo . This article will discuss the concept of resistance and hibriditas contained on the components of the main pillar of the ancient mosques in Jakarta with the span of centuries XV XIX, the methods used in this study is the analysis of comparative and analysis of diffusion. Analysis comparative is analysis by doing a comparison against the component shapes, pattern and pattern position the main pillar of the ancient mosque Jakarta next using diffusion analysis i.e. analysis of the results of the comparison of the components shape, pattern and pattern position with the purpose to find out the main pillars of the cultural identity of the ancient mosque Jakarta from the elements. The results of this study showed that the resistance is the main pillar of the ancient mosque of Jakarta is present on the element pattern of position pole, while hibriditas is found in the component shapes and motif is the main pillar of the ancient mosque in Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qivany
"ABSTRAK
Pada masa pemerintahan dinasti Zhou Timur, Cina mengalami pergolakan politik dan perubahan sosial, sehingga mendorong para filsuf mengeluarkan pemikiran-pemikirannya demi menciptakan perdamaian di dunia. Periode ini dikenal sebagai ?Seratus Aliran Pemikiran? (诸子百家zhūzǐ bǎijiā). Salah satu filsuf pada masa ini adalah Mozi (墨子). Diantara pemikiran-pemikiran Mozi, pemikirannya yang paling terkenal adalah Jian Ai (兼爱). Banyak cendekiawan asing telah menganalisis teks Jian Ai, namun cendekiawan Indonesia justru belum pernah menganalisisnya. Oleh karena itu, pada penelitian skripsi ini penulis akan membahas makna Jian Ai dan nilai-nilai yang terkandung dalam teks Jian Ai dikaitkan dengan latar belakang sejarah Cina kuno.

ABSTRACT
During the reign of Eastern Zhou dynasty, China experienced political turbulence and social change that encourage many philosophers to show their thoughts in order to achieve world peace. This era was known as ?Hundreds of School Thought? (诸子百家zhūzǐ bǎijiā). One of the philosophers during this era is Mozi (墨子). Among all his works, Mozi most famous work is Jian Ai (兼爱). Many foreign scholars have analyzed Jian Ai text, but Indonesian scholars have never analyzed it. Therefore, this essay will analyze Jian Ai meaning and the values of Jian Ai text in relation to historical background of ancient China."
2016
S64920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dipo Agung Tilarso
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas penerapan konsep uchi-soto ke dalam drama televisi berjudul Tokuyama Daigoro wo Dare ga Koroshitaka. Sebuah penggabungan antara konsep yang sudah lama ada dalam masyarakat Jepang dengan unsur modern berupa serial televisi yang digemari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan konsep uchi-soto dalam drama ini dan bagaimana dampaknya terhadap perilaku karakter di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Kesimpulan yang didapat yaitu konsep uchi-soto berdampak pada perubahan perilaku, sifat dan hubungan antarkarakter di dalam serial drama ini. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran terhadap konsep uchi-soto yang dimiliki oleh setiap karakter. Selain itu, drama ini juga dibuat sebagai kritik sosial terhadap kasus serupa seperti dalam drama yang terjadi di masyarakat.

ABSTRACT
This thesis will focus on an implementation of the uchi-soto concept in the drama Tokuyama Daigoro wo Dare ga Koroshitaka. The drama shows a combination of concepts that have long existed in Japanese society with modern elements in the form of a television series that is popular with the public. The purpose of this research is to explain the implementation of the concept and how it impacts character behavior in this drama. This research is a qualitative study. This study concludes that the uchi-soto concept has an impact on changes in behavior, traits and relationships between characters in this drama series. This is because there is an awareness of the uchi-soto concept that belongs to each character. In addition, this drama was also made as a social criticism of similar cases as in the drama that occurred in the society.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tuty Nur Mutia
"Disertasi ini membahas peristiwa normalisasi hubungan diplomatik Cina-Indonesia dengan tujuan menunjukkan motivasi yang mendorong Cina untuk mewujudkannya. Pendekatan "keterkaitan mikro-makro" digunakan untuk mengangkat bukti-bukti empiris, dipertajam melalui kerangka konsep mianzi. Dalam budaya Cina mianzi mengandung makna dan nilai-nilai "kehormatan".
Hasil penelitian menunjukkan, merosotnya kekuatan kubu sosialis di akhir tahun 1980-an dan peristiwa Tiananmen 1989 telah menyebabkan berubahnya prioritas politik luar negeri Cina. Ancaman terhadap kedaulatan menjadi pusat prioritas karena menyangkut kehormatan dan keutuhan bangsa. Segenap potensi Cina harus digunakan untuk menyelamatkan kehormatan negaranya, itulah baoquan mianzi. Kejayaan dan citra internasional RRC harus dikibarkan kembali. Normalisasi hubungan itu terbukti merupakan bagian dari upaya baoquan mianzi dan telah memberi peluang besar kepada Cina untuk berperan di forum regional maupun global. Dari sanalah motivasi itu terangkat.

This disertation examine the normalization of China-Indonesia diplomatic relations in order to understand China"s main motivation. The "micro-macro linkage" used to uphold empirical evidence that being enhanced through "Mianzi" concept. In Chinese culture, mianzi consist honorable values and meanings.
The result of this research shows that the changes on China foreign policy priority has been caused by the decreasing of socialist power in the late 1980"s and the Tiananmen incident in 1989. Threat to China`s sovereignty and unity has been the main priority to keep the country honor and existence. The term of baoquan mianzi is being used on this matter. It means using the whole potential of Chinese people to save the country honor. PRC international image and glory need to be restored. The normalization of diplomatic relations has been proven to be a part of baoquan mianzi and has given China a big opportunity to take part in regional and global forums. From there the motivation was raised."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
D1337
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lin, Wei-Ying
Chungking: China Institute of Pasific Relations, 1945
336.24 LIN c (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wang, Ching-Wei
Shanghai: China United Press, 1934
951 WAN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zhongli, Tumei
Beijing : Wu zhou chuan bo chu ban she, 2007
SIN 641.351 ZHO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Taipeh: China Publishers, 1977
951.058 CHI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rhapsagita Malist Pamasiwi
"Tiongkok merupakan negara yang tertutup dan cenderung agresif dalam menjalankan hubungan luar negerinya. Selama tiga dekade terakhir, pertumbuhan kapabilitas Tiongkok secara besar-besaran menimbulkan kecurigaan bagi negara-negara lainnya di kawasan, tidak terkecuali ASEAN. Memasuki akhir tahun 1990an, Tiongkok kemudian mengubah pendekatannya dengan menerapkan konsep keamanan baru dalam menjalin kerjasama dengan ASEAN. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan memahami alasan Tiongkok dengan menerapkan konsep keamanan baru dan berusaha mengetahui keterkaitan konsep keamanan baru Tiongkok dengan kondisi soft power Tiongkok di ASEAN. Untuk memahami kedua hal tersebut, tulisan ini menggunakan konsep reassurance dan soft power sebagai kerangka berpikir. Konsep reassurance yang merupakan cara yang dilakukan negara untuk meyakinkan negara lain terhadap intensi baik yang dimilikinya. Dalam penerapannya, strategi ini ternyata dapat memiliki peran dalam peningkatan soft power suatu negara. Berdasarkan asumsi di atas, akan dianalisis alasan Tiongkok menerapkan konsep keamanan baru sebagai strategi reassurance dan dampaknya terhadap soft power Tiongkok di ASEAN.

Before the late 1990s, China’s overtly aggressive actions in the South China Sea and its unwillingness to engage the region on a multilateral basis led to mistrust and fear on ASEAN. Moreover, China’s overwhelming development in economy and defense has strengthens the rise of “China threat” perception. Since the late 1990s, however, China’s policy toward ASEAN has shifted from one based on coercive behavior to regional institutions and accommodating approach based on active participation in ASEAN-based fora and a willingness to undertake actions that give the appearance of embracing ASEAN diplomatic norms. China promotes the implementation of its New Security Concept in any cooperation with ASEAN to gain trust and legitimacy. To provide the analysis, this writing takes reassurance and soft power theory as analytical framework. Reassurance is a strategy aim to reassure others about their benign intentions. Apparently, the application of this strategy could bring significant effect on the rise of soft power. By using qualitative method, this writing intent to understand why China implements the New Security Concept and observe its relevance with China’s Soft power in ASEAN."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>