Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Putri Andika
"ABSTRAK
Artikel ini membahas gagasan penolakan kemunafikan dalam beragama yang diperlihatkan melalui tokoh-tokoh perempuan dalam roman L rsquo; cole des Femmes karya Andr Gide. Metode kualitatif digunakan dalam artikel ini untuk membahas fokus kajian secara deskriptif dan mendalam. Dengan menggunakan pendekatan struktural Roland Barthes, roman berlatar khas keluarga bourgeois Prancis di akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20 ini diteliti melalui aspek naratif yang melibatkan aspek sintagmatik dan paradigmatik. Konsep kesetaraan gender yang dikemukakan oleh Simone de Beauvoir jugadiperlukan guna melihat usaha tokoh perempuan dalam melepaskan diri dari belenggu otoritas laki-laki. Dalam teks ini, tokoh perempuan menunjukkan perlawanannya atas tindakan tokoh laki-laki yang menggunakan agama sebagai pembenaran atas praktik patriarkalnya. Agama yang dijadikan laki-laki sebagai alat untuk mengesahkan tindakan patriarkal merujuk pada tindakan munafik dalam beragama.
ABSTRACT

AbstractThis article discusses the idea of rejection of religious hypocrisy shown by female characters in Andr Gide 39 s L 39 cole des Femmes. Qualitative methods are used in this article to discuss the focus of the study in descriptive and in depth. Using the structural approach of Roland Barthes, the romance of a typical French bourgeois family in the late nineteenth to early twentieth centuries was examined through a narrative aspect involving both syntagmatic and paradigmatic aspects. The concept of gender equality proposed by Simone de Beauvoir is also necessary to see the efforts of female characters to escape from the shackles of male authorities. In this text, women 39 s figures show their opposition to the actions of male figures who use religion as justification for their patriarchal practices. Religion that men make as a means to legitimize patriarchal acts refers to religious acts of hypocrisy.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mokodompit, Esther J.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan adanya keutuhan sintagmatik dan paradigmatik dalam Roman L'Ecole des Femmes, suivi de Robert et de Genevieve, mengingat fakta bahwa ketiga teks dalam roman ini pada awalnya diterbitkan secara terpisah pada saat yang berbeda-beda.
Pendekatan yang akan dipakai dalam menganalisa adalah pendekatan struktural. Sedang teori yang dipakai adalah teori hubungan sintagmatik dan paradigmatik Roland Barthes dan teori sekuen Schmitt dan Viala.
Roman L'Ecole des Femmes, suivi de Robert et de Genevieve terdiri atas tiga teks panjang, yaitu L'Ecole des Femmes, Robert dan Genevieve. Tiap teks memiliki pengaluran sendiri. Pengaluran dalam teks pertama bersi_fat kronologis, dengan 20 tahun elips antara teks pertama bagian I dan teks pertama bagian 2. Pengaluran dalam teks kedua bersifat deskriptif. Pada teks ketiga, pengaluran bersifat kronologis. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sekuen-sekuen yang terdapat dalam ketiga teks tersebut bersifat saling melengkapi.
Hubungan logis yang tunggal untuk ketiga teks sekali_gus dimungkinkan dengan adanya sekuen-sekuen yang saling melengkapi tersebut. Hubungan logis yang tunggal untuk ketiga teks sekaligus juga membuktikan bahwa ketiga teks saling terikat dan merupakan suatu keutuhan.
Penokohan terbentuk melalui tampilnya gambaran yang berbeda-beda atas tokoh yang lama dalam tiap-tiap teks. Gambaran yang utuh atas tokoh diperoleh setelah menyatu_kan dan menyarikan gambaran yang berbeda-beda atas tokoh tersebut dalam ketiga teks sekaligus, sedemikian rupa sehingga terlihat adanya saling ketergantungan dan keterkaitan antara ketiga teks. Terdapat kesatuan latar, yaitu ruang dan waktu peris-tiwa.
Hasil penelitian membuktikan bahwa roman L'Eco1e des Femmes, suivi de Robert et de Genevieve merupakan suatu keutuhan."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S14384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Kartika Dewi
"Patriarki adalah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan dalam berbagai aspek. Posisi laki-laki yang lebih dominan ketimbang perempuan memunculkan praktik misogini. Artikel ini membahas wacana misogini yang diperlihatkan melalui respons tokoh laki-laki terhadap tindakan pemberontakan tokoh-tokoh perempuan dalam roman LÉcole des Femmes karya Andre Gide. Metode kualitatif diterapkan dalam artikel ini untuk membahas fokus kajian secara deskriptif dan mendalam. Dengan menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes dan kajiannaratologi Gérard Genette, roman ini dikaji melalui aspek sintagmatik, paradigmatik, serta fokalisasi. Konsep misogini yang dikemukakan oleh Jack Holland digunakan dalam artikel ini untuk melihat praktik-praktik misogini yang muncul melalui usaha tokoh perempuan melepaskan diri dari otoritas laki-laki. Dalam menganalisis kekuasaan wacana misogini pada lingkup budaya patriarki, artikel ini juga menggunakan teori analisis wacana kritis dari Norman Fairclough yang difokuskan pada konteks dalam teks. Artikel ini mengungkapkan representasi wacana misogini yang membentuk pola pikir masyarakat, sehingga memiliki kekuasaan untuk mempertahankan sistem sosial patriarki.

Patriarchy is a social system that put men as the primary holder of power in every aspect. The position of men that is more dominant than womens evoke the practice of misogyny. This article discusses the discourse of misogyny shown by the male characters responses to the rebellion of female characters in the novel LÉcole des Femmes by André Gide. Qualitative methods are applied in this article to discuss the focus of the study in a descriptive and in-depth manner. Using the structural approach by Roland Barthes and the study of narratology by Gérard Genette, this novel will be examined through syntagmatic, paradigmatic, and focalisation aspects. The concept of misogyny by Jack Holland is used in this article to see misogyny practices arising from the efforts of female figures to break away from the authority of male. To analyze the power that discourse of misogyny holds in patriarchal culture, this article will also use Norman Faircloughs theory of critical discourse analysis focused on context in the text. This article finds that the representation of misogynys discourse shapes the societys mindset, therefore, it has the power to maintain patriarchy as a social system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irene atalia Basana
"Perang Sipil Lebanon berlangsung selama 15 tahun karena konflik agama dan kesenjangan sosial. Keadaan perang memunculkan gerakan-gerakan sosial untuk melawan masalah ini, termasuk ketimpangan terhadap perempuan. Sebagai respon terhadap perang sipil, sastra Lebanon pascaperang banyak menggunakan tema ingatan sesorang sebagai cerminan keadaan perang. Charif Majdalani menggunakan tema ini dalam Villa des femmes (2015) untuk menceritakan kehidupan perempuan keluarga Hayek yang harus mempertahankan rumah dan kesejahteraan mereka setelah kematian kepala keluarganya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tokoh perempuan berperan dalam mengukuhkan wacana patriarki. Analisis dalam artikel menggunakan kajian naratif Barthes (1975) dan didukung oleh konsep fokalisasi Genette (1988), serta konsep Beauvoir (1949) tentang perempuan sebagai liyan dan respon subjektivitas perempuan. Temuan artikel ini menunjukkan bahwa tokoh perempuan ikut serta dalam mengukuhkan budaya patriarki karena telah menerima diposisikan sebagai liyan. Penerimaan ini ditunjukkan perempuan melalui peran gender dalam keluarga sehingga membatasi perempuan. Hal ini melestarikan wacana dalam budaya patriarki bahwa satu-satunya cara perempuan dapat terus menjalani kehidupan yang nyaman adalah melalui bantuan laki-laki.

The Lebanese Civil War lasted 15 years due to conflicts over religion and social inequality. The war brings up social movements that fight over the layers of this problem, including inequality against women. In response, post-war Lebanese literature highlight the theme of people’s memories as reflection of the war. Charif Majdalani uses this theme in Villa des femmes (2015) to narrate the life of women the Hayek family who are left to defend their home and their well-being after the death of their patriarch. This article aims to analyze how the female characters take part in preserving the patriarchal discourse. The analysis in the article uses Barthes's (1966) narrative study with the support of Genette's (1988) concept of focalization, as well Beauvoir’s (1949) concept of female Otherness and female subjectivity as a response. Finding show that female characters take part in the prolonging of patriarchal culture due to the acceptance of their Otherness. This acceptance is shown by women through the construction of gender roles in the family that limits women.This preserves the notion in patriarchal culture that the only way women can continue living a comfortable life is through the help of men."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Suri
"Tesis ini membahas representasi identitas janda cerai yang ditampilkan sebagai tokoh utama dalam dua novel MetroPop, yaitu: Perang Bintang dan Janda-janda Kosmopolitan. Penelitian dalam tesis ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif menggunakan teori posfeminisme dan konsep identitas Stuart Hall tentang ketidakajekan identitas. Teori posfeminisme yang digunakan untuk membahas kedua novel ini untuk menunjukkan apakah ada ruang yang diberikan dalam narasi kedua novel MetroPop ini terhadap janda terutama janda cerai di dalamnya, dan juga dalam masyarakat urban. Teori identitas digunakan untuk mengungkapkan apakah terjadi perubahan identitas para janda di dalam kedua novel ini, dari being menjadi becoming. Dalam kesimpulannya, terdapat ambivalensi di dalam kedua novel MetroPop Perang Bintang dan Janda-janda Kosmopolitan dalam merepresentasikan para janda di dalamnya dan juga dalam masyarakat urban.

The thesis discusses the identity representation of divorced widows showed in two MetroPop novels which are: Perang Bintang and Janda-janda Kosmopolitan. The thesis applies qualitative research approach with descriptive design using feminism theories by Simone de Beauvoir, and Stuart Hall’s identity concept about how identity is fluid. Postfeminism theory in this novel is used to described these two novels and to show whether there are spaces given in thses two novels towards divorcee and also among the urban society. The identity theory is used to cover whether the identities of the divorcee in thsese novels are developing, from being into becoming. In conclusion, there are certain ambivalence in these two novels in giving the representation of the divorcee in the novels and also amon the urban society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T36095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haura Najmakamila
"Penelitian ini membahas dua novel berjudul Tangisan Kecemburuan karya Anna Berseneva dan Matahari di Batas Cakrawala karya Mira W. Di dalam penelitian ini, pembahasan difokuskan pada peran perempuan di dalam kehidupan masyarakat patriarki. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gender untuk menunjukkan perbedaan peran kedua perempuan di dalam novel-novel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perempuan dalam novel Indonesia lebih dominan pada peran domestik dibanding peran perempuan dalam novel Rusia.

This research discusses two novels Cry of Jealousy by Anna Berseneva and Matahari di Batas Cakrawala by Mira W. The research focuses on womens role in patriarchal environment. Theory of gender is used in this research to highlight the differences in the roles of the two women in these novels. The result of this research shows that womens role in the Indonesian novel is more dominant in the domestic role, than the one in the Russian novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifaa Lathiifa
"Penelitian ini betujuan untuk mengungkap struktur cerita dan representasi perempuan yang digambarkan dalam cerita cekak: Ora Kena Prawane Ya Randhane. Metode yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini adalah metode kualitatif yang digunakan dalam ilmu sastra, yaitu kepustakaan teks. Adapun objek penelitian ini adalah cerita cekak yang dimuat dalam majalah Panjebar Semangat No. 11-14 Maret 2009. Penelitian ini menghasilkan representasi perempuan yang digambarkan dalam cerita cekak: Ora Kena Prawane Ya Randhane yaitu perempuan dalam cerita ini merupakan representasi perempuan ideal menurut tokoh laki-laki dalam cerita. sehingga laki-laki itu sangat mencintainya dan rela menunggu hingga menjadi janda.

This research aims to describe the structure of story and the representation of woman who is described in cerita cekak: Ora Kena Prawane Ya Randhane. The method used in analysis is a qualitative method that used in literature. The object of this analysis is a cerita cekak were be found in Panjebar Semangat magazine, edition No. 11-14 Maret 2009. The research has resulted in the representation of woman depicted in the story, which is woman in the story is a perfect woman for the man in the story. so, the man loved her so much and he is willing to wait to become a widow."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiillah Fairuz Bilqiis
"ABSTRAK
Jurnal ini berisi analisis novel berjudul 82nyeonsaeng Kim Jiyeong karya Jo Namjoo, seorang penulis yang telah menulis beberapa buku beraliran feminisme. Karya tersebut berisi tentang kisah seorang perempuan bernama Kim Jiyeong. Ia hidup di dalam masyarakat yang memandang perempuan sebagai second sex dan menempatkan kedudukan perempuan berada di bawah pria. Hal ini disampaikan melalui anekdot kehidupan tokoh utama bernama Kim Jiyeong yang banyak menerima perilaku diskriminatif oleh kaum pria. Jurnal ini bertujuan untuk menggambarkan posisi dan sikap tokoh perempuan terhadap sistem patriarki di dalam novel. Metode yang akan digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif. Penelitian dimulai dengan close-reading terhadap novel untuk memahami dan menemukan gagasan-gagasan serta pesan yang disampaikan oleh penulis novel, lalu dilanjutkan dengan analisa teks yang dipandu dengan teori the second sex oleh Simone De Beauvoir dan kemudian dikaitkan dengan korpus untuk mendukung dan menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa isu yang berkaitan dengan perilaku misogini seperti diskriminasi atau kebencian terhadap perempuan, pelecehan seksual, dan pelecehan verbal ditampilkan secara jelas dalam novel. Ditemukan juga kasus victim blaming yang menempatkan perempuan sebagai pihak yang bersalah walaupun saat menjadi korban dari berbagai jenis pelecehan.

ABSTRACT
This journal contains an analysis of a novel entitled 82nyeonsaeng Kim Jiyeong by Jo Namjoo, a writer who has written several books on feminism. The work contains the story of a woman named Kim Jiyeong. She lives in a society that views women as the second sex and place the position of women under men. This was conveyed through anecdotes about the life of the main character named Kim Jiyeong who accepts many discriminatory behaviours done by men. This journal aims to describe position and the attitude of female leaders to the patriarchal system in the novel. Method that will used in this journal is a descriptive method. The study begins with close-reading the novel to understand and find ideas and messages delivered by the novel writer, then continued with the text analysis guided by the theory of the second sex by Simone De Beauvoir and then linked with the corpus to support and test the hypothesis. The results of the study show that some issues related to misogyny behaviour such as discrimination or hatred of women, sexual abuse, and verbal abuse are displayed clearly in the novel. Also writer found victim blaming cases that place women as the guilty parties even when they are the victim of various type of abuse and harassment."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatul Chusna
"Objek dari penelitian ini adalah bagaimana makanan dapat menampilkan kompleksitas pembentukan identitas perempuan dalam novel Fasting Feasting. Melalui analisis wacana diperoleh hasil pembentukan identitas yang direpresentasikan dalam hubungan tokoh-tokoh perempuan dengan makanan. Dari pilihan-pilihan kata yang menunjukkan kedekatan tokoh perempuan dengan makanan menghasilkan identitas yang mengukuhkan stereotip perempuan yang dibentuk oleh masyarakat patriarki. Namun, pembentukan identitas tersebut juga dilakukan oleh tokoh-tokoh perempuan. Dua tokoh ibu dalam novel tersebut melanggengkan identitas perempuan yang stereotipik pada anak-anak mereka dengan cara bercerita dan membiasakan mereka melakukan ritual-ritual tertentu yang berhubungan dengan makanan.
Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa pembentukan identitas yang stereotipik tidak semata-mata dilakukan oleh masyarakat patriarki. Perempuan, yang menjadi objek dalam pembentukan identitas, turut aktif dalam membentuk identitas perempuan selanjutnya. Anita Desai sebagai penulis, menggunakan novel tersebut untuk menampilkan ideologinya yang mempertanyakan kembali posisi perempuan dalam pembentukan identitas. Melalui hubungan makanan dengan perempuan, Desai menunjukkan bahwa perempuan mampu bermain dengan posisi mereka dalam pembentukan identitas perempuan yang stereotipik.

The main objective of this research is how food can reflect the complexity of the forming of women identity in the novel Fasting Feasting by Anita Desai. The forming of women identity represented in the relationship of female characters with food is gained through discourse analysis. From the choice of words which shows the closeness relation of female characters with food, it exposes identities that support the stereotyped women identities which are formed by the patriarchal society. However, this forming is also done by the female characters. Two mother characters perpetuate the stereotyped of women identities to their children by telling stories and making them accustomed to rituals related with food in the family.
It can be concluded that the forming of stereotyped identities is not only done by the patriarchal society, but also by the women. Women, who are objected in the forming of their identities, are also active in creating the same identities to the next female generation. Anita Desai as the author uses the novel to reveal her ideology which questioning women position in the creation of their identities. Through the women relation with food, Desai demonstrates that women are capable of playing with their position in the forming of the stereotyped women identities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T39663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafri K.,
"Tujuan tesis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana kedua novel merespon secara kritis sistem patriarki dan kondisi poskolonial melalui sikap dingin tokoh-tokoh perempuan. Tesis ini menunjukkan bagaimana teks merespons hubungan kekuasaan antara kelompok dominan kulit putih terhadap pendatang dan Dunia Ketiga yakni Haiti dan Chicano; serta gambaran permasalahan perempuan oleh kedua pengarang tersebut dalam Lucy dan Delia's Song.
Dengan prespektif feminis dan poskolonial, tesis menunjukkan bahwa keberadaan perempuan digambarkan dalam dua jenis penindasan yakni penindasan perempuan oleh kaum laki-laki dan penindasan perempuan kulit berwarna oleh kaum mayoritas kulit putih. Penindasan perempuan merupakan warisan sistem patriarki yang berasal dari negeri perempuan yang mengalami penindasan. Penindasan perempuan sebagai warisan patriarki sering digambarkan melalui hubungan ibu dan anak perempuan dalam proses yang unik. Penindasan kaum kulit berwarna yang berasal dari Dunia Ketiga digambarkan melalui hubungan antara kaum kulit putih dengan perempuan pendatang dad Chicano. Perempuan pendatang ini didiamkan oleh sistem patriarki dan kondisi poskolonial. Dalam hal ini posisi mereka sebagai objek. Akan tetapi, posisi itu berubah kemudian. Mereka mendiamkan diri sebagai wujud pemberontakan hati mereka dalam menentang sistem patriarki dan dominasi kekuasan kelompok masyarakat kulit putih. Jadi posisi mereka sebagai subjek. Sikap diam mereka sebagai resistensi terhadap "penjajahan" perempuan karena pada hakekatnya ada dua jenis "penjajahan" dalam kedua karya (Lucy dan Delia's Song) tersebut yakni penjajahan terhadap kaum perempuan oleh kaum laki-laki dan penjajahan oleh kelompok mayoritas kulit putih terhadap kaum pendatang dan Dunia Ketiga.
Ketidakmauan kaum laki-laki dalam memahami perasaan kaum perempuan sebagai permasalahan yang dominan dalam kedua karya tersebut pada hakekatnya disebabkam oleh kecenderungan kaum laki-laki dalam menguasai kaum perempuan karena kaum laki-laki sering merasa kedudukan mereka lebih tinggi dari kedudukan perempuan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T8997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>