Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63303 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nizma Hafilizara
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan sebuah penelitian yang menganalisis kelas kata penerjemahan adjektiva kualifikatif pada terjemahan cerita pendek la Venus d rsquo;Ille karya Prosper M rim e yang berjudul Venus dari Kota Ille. Cerita tersebut merupakan jenis cerita fantastik. Data penelitian ini adalah semua kata dari kelas kata adjektiva kualifikatif dari teks bahasa sumber Bsu yang mengalami pergeseran kelas kata. Data penelitian menggunakan studi kepustakaan dan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini memaparkan perubahan kelas kata dan perubahan makna yang ditemukan pada terjemahan adjektiva pada cerita pendek tersebut. Berdasarkan klasifikasi data, ditemukan 151 kata adjektiva kualifikatif. Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan teori dari Catford 1965 mengenai pergeseran kelas kata dan Leech 1981 mengenai analisis komponen makna, menunjukkan bahwa hanya 9 kelas kata adjektiva dari teks Bsu yang mengalami pergeseran kelas kata: 2 kata menjadi nomina dan 7 kata menjadi verba. Dalam hasil terjemahannya, proses pengalihan yang terjadi tetap mempertahankan bentuk adjektiva. Penerjemah berusaha mempertahankan salah satu ciri khas dari cerita fantastik yang kaya akan adjektiva.

ABSTRACT
This article is a research that analyzes the translation of qualified adjective found in the short story La Venus d 39 Ille in the translation, Venus dari Kota Ille, a fantastic genre narrative written by Prosper M rim e. The research data are all the words that are classified as qualified adjectives in the source language SL text that undergoes a shift of the word class in target language TL . The data in this research are collected by using literature study and analyzed through qualitative method. This research describe the change of word class and the change of meaning found in the translated adjective of the short story. Based on the data classification, there are 151 words of qualified adjective obtained from the TL text. The analysis rsquo s result using Catford 39 s 1965 theory of class and Leech 1981 theory on the analysis of the meaning component, indicates that only 9 classes of adjectives of the SL text experience a shift of word class 2 words became nouns and 7 words turn into verbs. The translation transfer process takes place while maintaining the form of the adjective. In addition, there are three adjectives that do not have the same overall components. Translator tries to preserve one of the characteristics in fantastic story which contains a lot of adjectives."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Septiyaningrum
"ABSTRAK
Kehadiran lagu dalam anime berperan penting untuk mendukung, memperindah, dan memberikan kesan lebih kuat terhadap jalan cerita. Tidak hanya alunan nada yang indah dan khas, isi dari lirik lagu juga mampu memberikan gambaran tersendiri bagi para pendengarnya untuk lebih memahami cerita dari suatu anime. Hingga saat ini, lirik lagu dalam anime diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa sasaran agar lebih mudah dibaca dan dipahami oleh berbagai masayarakat di dunia. Skripsi ini berfokus pada proses penerjemahan lirik lagu anime One Piece yang diterjemahkan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Dari tiga puluh delapan lagu pembuka dan penutup, dipilih tiga lirik lagu terfavorit yang diunduh dari situs http://www.oploverz.in/ sebagai salah satu situs penyedia unduhan anime terbaik dengan terjemahan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penerjemahan lirik lagu ditinjau dari tataran morfologis dan tataran sintaksis. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kontrastif, dengan cara mencermati konstruksi lirik dalam bahasa Jepang dan terjemahan bahasa Indonesia, mengamati letak perbedaan struktur antara keduanya melalui tabel, kemudian diperjelas dengan melakukan analisis komponen makna. Dengan demikian terlihat bagaimana proses pesan atau teks dari suatu lirik mengalami perubahan struktur morfologis atau struktur sintaksis, serta mengalami perubahan makna ataupun pergeseran makna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tiga lirik lagu favorit anime One Piece terjadi perubahan struktur serta perubahan atau pergeseran makna. Kata kunci: Penerjemahan; pergeseran makna; perubahan makna; perubahan struktur.

ABSTRACT
Anime rsquo s soundtrack is important to support, beautify, and give stronger impression to the story. Not only good and typical tone, but also the content of the lyrics can give its own peculiar image to make listener more understand the anime rsquo s story. Nowadays, anime rsquo s soundtrack lyrics are translated into various languages so that more people from all over the world can read and understand them more easily. This study focuses on the translation rsquo s process of One Piece anime rsquo s lyrics which translated from Japanese into Indonesian. From thirty eight opening and closing songs, three most favorite song lyrics were choosen. Those lyrics were downloaded from a website named https www.oploverz.in as one of the best anime download providers with Indonesian subtitle. The purpose of this study is to analyze the translation rsquo s process of song lyrics in morpheme and syntax level. The method that used by this study is contrastive analysis method, which is observe the Japanese and Indonesian lyric rsquo s construction, observe the point of structure rsquo s differences in table, and then clarify with the analysis of meaning rsquo s component. That method shows that the process of lyric rsquo s message or text is different in morpheme and syntax structure, meaning rsquo s changing, or meaning rsquo s shift. The result of this study shows that there are some structure rsquo s changing, meaning rsquo s changing, or meaning rsquo s shift in those three One Piece anime soundtrack lyrics. Keywords Translation meaning rsquo s shift meaning rsquo s changing structure rsquo s changing"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tantie Kustiantie
"ABSTRAK
Ada dua hal yang dilakukan daiam tugas akhir ini, pertama menerjemahkan, kedua memberi anotasi. Penerjemahan High-Tech Heretic: Reflection of a Computer Contrarian bertujuan untuk menyadarkan masyarakat pengguna komputer akan dampak buruk komputer. Anotasi dibuat sebagai pertanggung jawaban atas padanan yang dipilih. Ada empat unsur yang dipermasalahkan dalam penerjemahan yang menjadi topik atnotasi, yaitu istilah komputer, nama diri, ungkapan, dan idiom. Penerapan sebelas prosedur penerjemahan dapat mengatasi keempat masalah itu untuk mencapai kesepadanan denotatif, konotatif, teks normatif, pragmatik, dan bentuk. Sementara itu, saya menggunakan metode penerjemahan komunikatif dan semantis.

ABSTRAK
There are two things to be cared out in this final task namely the translation and the annotation to the translation. Translation of High-Tech Heretic: Reflection of a Computer Contrarian is aimed at informing the computer user in Indonesia of the bad impact of computer. Annotation is made as a responsibility for the translator's chosen equivalent. There are four translation problems which are explained in annotation i.e. computer term, proper name, expression, and idiom. The implementation of eleven translation procedures solve translation problems to attain five equivalences in translation i.e. denotative, connotative, text formative, pragmatic and formal equivalence. Meanwhile, I used two translation methods, communicative and semantic methods.
"
2007
T17225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tingka A. Himawan
"Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah sebab-sebab hambatan dalam penerjemahan unsur-unsur bahasa yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan kebudayaan dan ekologi dalam novel Royan Revolusi karya Ramadhan K-H ke dalam bahasa Prancis dan sifat padanan unsur-unsur bahasa yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan kebudayoan don ekologi. Konsep-konsep yang digunakan dalam analisis bertumpu pada wawasan terjemahan, kebudayaan, don semantik. Korpus yang berhasil dikumpulkan terdiri dari 49 data yang padanannya memadai, 11 data yang padanannya tidak memadai, dan 26 data yang tidak diberi padanan. Setelah melakukan analisis dan berdasarkan korpus, penulis berkesimpulan bahwa penerjemah tidak menemuknn banyak hambatan dalam menerjemahkan novel Royan Revolusi de dalam bahasa Prancis. Hambatan yang ditemukan disebabkon oleh perbedaan faktor kebudayaan dan ekologi antara Indonesia dan Prancis. Jaian keluar yang biasa diambil untuk mengatasi masalah inl adalah dengan mencari padanan yang fungsi semantisnya dalam konteks kalimat sama dengan fungsi unsur-unsur bahasa Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S14570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiryanti
"Ce m_moire r_dig_ en vue de l'obtention du dipl_me de Sarjana Sastra a pour titre 'De la traduction des noms des personnages d'Ast_rix'. Cette _tude a pour but de donner une image globale de la traduction en indonesien des noms des personnages des aventures d'Ast_rix ayant une signification, et de d_montrer si oui ou non le message et le style contenu dans la langue source est transmis ade_quatement dans la langue receptrice. La m_thode d'analyse appliqu_e darts ce memoire est la methode s_mantique et de traduction, qui se limite a une comparaison des noms des personnages des textes francais et indonesiens. Chaque unite du corpus, qui se base sur les aventures d'Ast_rix deja traduites en indonesiens, a _t_ examin_ par le biais d'une analyse semique. Et pour ceux dont le sens n'a pas d'_quivalent dans la traduction en indonesien, une tentative de retranscription a _t_ faite ceci dans le but de d_montrer si oui ou non un _quivalent indonesien existe. D'apr_s analyse _ffectu_e sur les aventures d'Ast_rix d_j_ traduites en indonesien, on peut constater que dans 1'ensemble des noms des personnages ayant une signification, le nombre de nom de personnage qui n'ont pas _t_ traduit (44) est _ peu pr_s _quivalent _ celui de nom de personnage qui a _t_ traduit (46). Ce qui signifie de 49% du message contenu clans les noms des personnages n'a pas ete transmis en langue indonesienne. Seulement 10% du sens des noms des personnages ont un equivalent ad_quate en indonesien.Aucun des sens connotatives en francais n'a _t_ retransmi.s en indonesien. De plus il faut voter que la traduction des noms des personnages en indonesien varie selon chaque titre. En conclusion, nous pouvons dire que les significations intras_ques contenu dans les noms des personnages des aventures d'Ast_rix qui font partie integrante de chaque personnage n'a pas _t_ traduite de facon satisfaisante en indonesien. Cela est sans doute du fait d'une part que les traducteurs des aventures d'Ast_rix, qui refl_tent profondemment 1es particularisme de la culture francais, n'ont qu'une connaissance limite de la culture francaise."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
"Penelitian ini didorong oleh pengalaman saya bahwa penerjemahan adalah suatu kegiatan rekreatif yang menuntut usaha sangat keras dan kreatif untuk menemukan padanan optimal dalam teks sasaran (TSa) meski hal ini tidak selalu mudah. Persoalan yang dihadapi penerjemah merentang mulai dari perbedaan mekanisme gramatikal antara bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (BSa) sampai sistem kebahasaan yang lebih luas bahkan perkara yang pads dasarnya di luar bahasa. Pokok perhatian kajian ini adalah penerjemahan pemarkah kohesi (PK) yang merupakan bagian penting dalam pembentukan teks. PK adalah perangkat bahasa untuk mengikat bagian-bagian dalam teks agar menjadi satuan yang utuh sehingga penerjemahannya layak dicermati.
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan (1) berbagai PK yang digunakan pengarang, (2) padanan yang digunakan oleh penerjemah, (3) pergeseran yang terjadi dalam penerjemahan OMS ke LTL, dan (4) implikasi pergeseran itu. Untuk itu dipilihlah novel The Old Man and the Sea (OHMS) sebagai sumber data teks sumber (TSu) dan Lelaki Tua dan Laut (LTL) sebagai sumber data TSa. Lima jenis PK yakni:PK Pengacuan, Penyulihan, Pelesapan, Konjungsi, dan Leksikal diidentifikasi dari OMS dengan mengikuti metode identifikasi PK yang dikembangkan oleh Halliday dan Hasan. PK itu diklasifikasikan menurut jenis dan subjenisnya. Karena alasan fisibilitas, PK pengacuan dan PK leksikal dibatasi hanya yang berkaitan dengan tiga tokoh utama dalam cerita Santiago (TOM), Manolin (TB), the marlin (TF). Lebih lanjut, PK pengacuan yang dikaji hanya mencakupi PK pengacuan prononuna, dan PK leksikal kolokasi mencakupi kata-kata yang berkaitan langsung dengan ketiga tokoh utama tersebut. Data pemarkah kohesi dari teks sumber, OMS, dilacak terjemahannya di dalam teks sasaran, LTL. Butir terjemahan itu dipilah untuk mendapatkan terjernahan yang mengalami suatu pergeseran yaitu yang tidak berkorepondensi formal dengan unsur TSunya. Butir TSa yang bergeser itu dianalisis keadaan pergeserannya. Pergeseran dapat melibatkan bentuk terjemahan sebagai akibat dari digunakannya prosedur penerjemahan transposisi, atau dapat pula bersifat maknawi bila penerjemah menerapkan prosedur modulasi. Pergeseran akibat transposisi dapat dibedakan menjadi pergeseran aras dan kategori di mana yang terakhir ini dapat dibagi menjadi pergeseran struktur, kolas kata, satuan, dan sistem internal. Adapun pergeseran akibat modulasi dibedakan antara yang bersifat pergeseran sudut pandang dan cakupan makna. Pergeseran sudut pandang dirinci lagi menjadi perubahan negatif-positily aktif-pasif, dan fokus. Sedangkan pergeseran cakupan makna meliputi perubahan spesifik-generik, generikspesifik, dan perubahan yang bersifat pergantian.
Hasil analisis data menunjukkan penerjemahan PK pengacuan secara relatif paling banyak mengalami pergeseran makna dengan kecenderungan pelemahan kohesi karena penggunaan padanan bahasa sasaran yang lebih rendah keeksplisitannya daripada unsur bahasa sumbernya. Pada penerjemahan PK penyulihan dan pelesapan, tcrjadi kecenderungan peningkatan kohesi karena terjemahan melibatkan unsur leksikal yang lebih lengkap (verba utama). Sebaliknya, dalam penerjemahan PK banyak digunakan bentuk lesap yakni padanan tidak hadir secara eksplisit. Penerjemahan PK leksikal juga lebih banyak menggunakan padanan yang keeksplisitannya lebih rendah.

This research was stimulated by self-experience on translating which showed that translating was indeed a recreative effort in the sense that the translator should try hard to find the best translation equivalent ever available for every piece of the source language (SL) text. The problems faced by translators lie on a wide-overwhelming area covering grammatical and lexical differences and often including non-linguistic matters such as those of culture. This study focuses on the problems of translating cohesive items, i.e. linguistic elements that link parts in a text. Cohesive items, thus, play an important role for text unity that their translation needs a careful scrutiny.
This study aims at revealing (1) the cohesive items used by the author, (2) the items used by the translator as the translation of the cohesives, (3) the shifts that may happen in the translation of the cohesive items, and (4) the implication of the shifts. The novel The Old Man and the Sea (OMS) was taken as the main source of the source language data and its translation, Lelaki Tua dan Laut (LTL), of the target language (TL) data. The five cohesives were identified from OMS following the method developed by Halliday and Hasan. Further classification was done to the data to find their specifications. For some feasibility reasons, the reference and lexical cohesive items under investigation were restricted to those items related to the three main characters in the story, namely Santiago , Manolin, and the marlin. Moreover, the reference was only limited to the pronominal whereas the collocational lexical cahesives should only include those words that had direct association with the three main characters. Then, the SL data were traced to LTL to find their equivalents used by the translator in his translation These TL data were selected and classified to screen out those which underwent translation shifts of some kind, that is having no formal correspondence. It is the data of this quality that serve as the main data of this investigation. The translation shifts can be attributed to the translating procedure used by the translator. Transpositional procedure results in level shift and category shift, the latter of which is further divided into shifts of structure, class, unit, and internal system. Meanwhile, modulation procedure yields viewpoint shifts and semantic field shifts, both of them having a number of subdivisions.
The result of the data analysis shows a tendency of a weaker cohesion upon the translation of reference due to the use of TL items which in some respects less explicit Yet, the translation of substitution and ellipsis goes to the opposite direction, strengthen the cohesion. The reason seems to be that the TL tends to use more lexical items involving the main verb or noun head, just the elements under subsitution or ellipsis in the SL text. (in the other hand, the translation of conjunctions weakens the cohesion for the reason of the their absence in the TL text. Many of lexical cohesions are translated into TL equivalents with lower explicitness. The researcher fully realizes the complexity of textual cohesion and that this study touches only a little part of it. The intertextuality and the reader's background knowledge are among others to claim to play important roles in the integrity of a text. A similar but comprehensive study of this field would be warmly welcome to get a more exhaustive result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T8127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Fauzia
"ABSTRAK
Jurnal ini berjudul Kesepadanan Penerjemahan Kosakata Bermuatan Budaya dalam Komik
Selamat Pagi Urbaz karya Beng Rahadian dan Terjemahannya Guten Morgen Urbaz oleh Jan
Budweg. Masalah penelitiannya adalah bagaimana penerjemah menerjemahkan unsur budaya ke
dalam hasil terjemahannya, metode apa saja yang digunakan dalam menerjemahkan unsur-unsur
budaya dan pergeseran apa yang terjadi pada hasil terjemahan. Hasil penelitian menemukan bahwa
dari tujuh data, tiga diantaranya dinyatakan sepadan penerjemahannya dan empat lainnya
dinyatakan tidak maksimal kesepadanannya, karena adanya pergeseran yang terjadi. Tetapi secara
keseluruhan makna yang terkandung pada Bsa tidak bergeser, karena penerjemah mencari padanan
budaya atau istilah yang terdekat dengan Bsu.

ABSTRACT
This journal is titled Equivalence of Culture Vocabulary Translation in Comic Selamat Pagi
Urbaz by Beng Rahadian and Its German Translation Guten Morgen Urbaz by Jan Budweg.
The issues in this research are how the translator translated cultural aspects to the translated
comic, what kind of methods he used in order to translate cultural aspects and what kind of
translation shift appears in the translated comic. The research has shown that out of seven data,
three of them are equivalent translation and the rest of its data arent equivalent. However, the
meanings in translated language relatively arent shifted, because the translator seeks for cultural
equivalent or the closest terms with source language."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Nurvian Megarifni
"Tesis ini adalah sebuah laporan penelitian mengenai penerjemahan ungkapan budaya materi yang ada dalam novel Fires of Winter (1980) karya Johanna Lindsey. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan pesan dari satu bahasa ke bahasa lain. Salah satu hambatan yang sering ditemukan penerjemah adalah penerjemahan cultural words, yaitu suatu ungkapan yang memuat suatu unsur budaya spesifik. Ada lima kategori ungkapan budaya yang dapat menimbulkan hambatan ini, salah satunya adalah kategori budaya materi (material culture), yaitu bentuk kebudayaan yang berwujud benda-benda yang memiliki nilai guna dan nilai sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan korelasi antara teknik penerjemahan dengan keberhasilan penerjemahan ungkapan bermuatan budaya materi bahasa Inggris di dalam novel Fires of Winter (1980) karya Johanna Lindsey dan padanannya dalam bahasa Indonesia dalam novel terjemahannya berjudul Gairah Cinta Viking (2011) yang diterjemahkan oleh Elliyanti Jacob Saleh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan menggunakan ancangan kualitatif dengan model penelitian komparatif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa di dalam novel Fires of Winter karya Johanna Lindsey terdapat 7 kategori budaya materi. Dalam menerjemahkan ungkapan bermuatan budaya materi tersebut, penerjemah menerapkan 12 teknik penerjemahan tunggal dan 3 teknik kombinasi dua teknik penerjemahan (kuplet). Dari total 100 data yang dianalisis, 88 data ditemukan sepadan, sedangkan 12 data ditemukan tidak sepadan. Dengan pembulatan jumlah persentase kesepadanan 80%, maka penerjemahan ungkapan bermuatan budaya materi dalam novel Fires of Winter karya Johanna Lindsey dapat dinyatakan berhasil. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam menerjemahakan ungkapan budaya materi, khususnya ungkapan berupa nomina dalam karya sastra, teknik penerjemahan padanan lazimmerupakan teknik penerjemahan yang paling tepat. Hal ini karena nomina budaya materi memiliki definisi yang konkret, mulai dari bentuk, fungsi, hingga bahan baku budaya tersebut dapat dilihat langsung dan tidak terpengaruh oleh konteks. Akan tetapi dalam menerapkan teknik ini, pengetahuan serta ketelitian penerjemah akan budaya dan struktur bahasa TSu dan TSa, serta riset mendalam mengenai budaya tersebut, sangat dibutuhkan agar isi pesan yang ada dalam TSu dapat tersampaikan dalam TSa secara utuh.

This thesis is a research report on the translation of material culture words in the novel Fires of Winter (1980) by Johanna Lindsey. Translation is an activity of transferring messages from one language to another. One of the obstacles that translators often encounter is the translation of cultural words, which is words that contains a specific cultural element. There are five categories of cultural words that can cause these obstacles, one of which comes in the form of material culture, which is a culture in the form of things or objects that has benefits and historical values. This study aims to describe the correlations between translation techniques and the success of translating phrases containing material culture words in Johanna Lindseys Fires of Winter (1980) novel from English to Indonesian language. The methodology used in this research is the library research method using a qualitative approach with a comparative research model. This study revealed that in Johanna Lindsey's Fires of Winter (1980) novel there are 7 categories of material culture. In translating material culture words, the translator applies 12 single translation techniques and 3 couplet translation techniques (a combination of two translation techniques). From 100 data analyzed, 88 data achieved equivalence in terms of contents and messages, while 12 data failed to achieve equivalence or were considered as mistranslations. By rounding up the equivalence percentage of 80%, the translation of material culture words in Johanna Lindseys Fires of Winter (1980) novel is successful. Based on these findings, it can be concluded that in translating material culture words, especially in the form of nouns inside literature, the established equivalent technique is the most appropriate translation technique to translate them. It is because material culture is a noun that has a concrete definition, starting from the form, the function, even the raw material of the culture can be described clearly and will not be affected by the context surrounding the words. However, in applying this technique, the translators knowledge and sensitivity about the culture and grammatical structure of both SL and TL languages, as well as in-depth research on the culture involved, are needed so that the message contained in the SL can be conveyed in the TL as a whole. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rabiana Nur Awalia
"ABSTRAK
Studi ini adalah bagian dari studi terjemahan yang berfokus pada permainan kata, lebih khusus lagi, terjemahan aliterasi, yang merupakan bagian dari perangkat retoris. Hal ini bertujuan untuk memberikan perbaikan dalam studi terjemahan, khususnya, dalam menerjemahkan aliterasi yang membutuhkan beberapa strategi yang harus dilakukan. Penelitian ini menganalisis terjemahan aliterasi pada judul buku dengan karakter Tuan Lockhart yang disebutkan dalam Harry Potter dan Kamar Rahasia HPKR karya J.K. Rowling. Penelitian ini mencoba untuk menyelidiki pendekatan yang diterapkan oleh penerjemah bahasa Indonesia dalam menerjemahkan aliterasi di HPKR dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Ada delapan sampel yang mengandung aliterasi yang dianalisis dari dalam penelitian ini. Ditemukan bahwa tujuh sampel mengandung nama makhluk mitos sebagai kata benda yang tepat dipasangkan dengan kata benda atau gerund. Terjemahan permainan kata terutama dalam hal aliterasi adalah mungkin untuk dicapai meskipun ada tantangannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan kata dalam sampel diterjemahkan ke dalam perangkat retoris yang terkait dan tidak ada konsistensi dalam hal pengasingan dan domestikasi.

ABSTRACT
This study is part of translation studies that focuses on wordplay, more specifically, translation of alliteration, which is a part of rhetorical devices. It aims to give improvement in the translation studies, particularly, in translating alliteration which required several strategies to be done. This research analyzes the translation of alliteration on the titles of the books by the character of Mr. Lockhart that are being mentioned in J.K.Rowling rsquo;s Harry Potter and the Chamber of Secrets HPCS . This study tries to investigate the approach applied by the Indonesian translator in translating the alliteration in HPCS by using qualitative research method. There are eight samples that contain alliteration being analyzed from in this study. It is found that seven of the samples contain the names of mythical creatures as proper nouns paired with nouns or gerunds. The result shows that the samples translate the wordplay into related rhetorical device and there is no consistency in terms of foreignization and domestication approach by the translator."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Allya Shafira Vizzardhy
"Webtun semakin populer di kalangan berbagai generasi dalam beberapa tahun terakhir, yang berdampak pada perluasan komunitas penggemar internasionalnya. Untuk mendukung komunitasnya, WEBTOON meluncurkan WEBTOON Translate, sebuah platform yang memungkinkan para penggemar untuk menerjemahkan webtun favorit mereka secara legal. Namun, baik fan translation maupun penerjemahan profesional, keduanya menghadapi tantangan yang signifikan. Penelitian ini mempelajari perbedaan prosedur dan ideologi dalam penerjemahan Culture Specific Items (CSI), sebuah tantangan umum dalam penerjemahan, yang dilakukan oleh dua tim fan translation pada webtoon yang sama, yaitu Pasutri Gaje. Data dianalisis menggunakan analisis konten untuk mengidentifikasi unit CSI berdasarkan kategorisasi Newmark (2010), kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan prosedur penerjemahan CSI dari Aixela (1996), ideologi penerjemahan Venuti (2001), dan sintesis kedua teori dari Kuleli (2020). Penelitian ini bertujuan menyoroti pendekatan berbeda dalam menerjemahkan CSI berdasarkan keputusan dan pengetahuan budaya penerjemah, yang mempengaruhi ideologi terjemahan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua tim menggunakan pendekatan prosedural yang hampir sama meskipun ada perbedaan mencolok dalam pemilihan kata, sehingga keduanya berada pada spektrum ideologi penerjemahan yang sama.
In recent years, webtoons have risen in popularity among various generations, resulting in the expansion of an international fan community. To support this, WEBTOON launched WEBTOON Translate, a platform enabling fans to legally translate their favorite webtoons. However, whether it’s fan translations or professional translations, both face significant challenges. This research examines the procedural and ideological differences in translating Culture Specific Items (CSI), a frequent challenge in translation, by two fan translation teams working on the same webtoon, "Pasutri Gaje." The data was analysed using content analysis to identify CSI units based on Newmark's (2010) categorization, which were then further examined using Aixela's (1996) CSI translation procedures, Venuti's (2001) translation ideology, and a synthesis of both theories by Kuleli (2020). This research intends to highlight different approaches in translating CSI of the same text based on the translator’s decision and cultural knowledge, which also influence their translation ideology. It was found that both teams employed similar procedural approaches despite notable differences in word choices, resulting in both teams aligning with the same translation ideology spectrum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>