Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144946 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Veronica Oktavia
"ABSTRAK
Individu pada usia remaja akan mengalami masa pubertas. Masa ini ditandai dengan munculnya keinginan untuk menjalin hubungan romantis dan meningkatnya dorongan seksual pada remaja. Media massa menjadi alternatif yang sering digunakan oleh remaja dalam mempelajari aktivitas seksual dalam hubungan romantis. Iwu Peter 2009 menyatakan bahwa media massa sudah semakin liberal dalam menggambarkan seksualitas dalam Utomo, I. D., McDonald, P . Serial drama korea romantis merupakan salah satu bentuk konten media massa yang banyak digemari oleh remaja di Indonesia. Serial drama korea romantis seringkali menampilkan adegan seksual antara sepasang kekasih dalam bentuk berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, dan berhubungan seks bersenggama baik secara eksplisit maupun implisit. Melalui penelitian ini, penulis ingin menjelaskan mengenai keterkaitan antara serial drama korea romantis yang sering menampilkan adegan seksual pranikah dengan permisivitas remaja dalam memandang perilaku seksual pranikah.
Individuals in their teens experience puberty. This period is characterized by the emergence of the desire to establish romantic relationships and the increase of sex drive in teenagers. Mass media become alternatives that are often used by teenagers in learning about sexual activity in romantic relationships. Iwu Peter 2009 stated that mass media have become more liberal in describing sexuality in Utomo, I. D., McDonald, P . Romantic Korean drama is a form of mass media content that is much favored by teenagers in Indonesia. Romantic korean dramas often feature sexual scenes between lovers in the form of holding hands, hugging, kissing, and having sex intercourse either explicitly or implicitly. Through this research, the author want to explain about the relationship between romantic korean drama series which often display premarital sexual scene with teenager rsquo s permissive attitudes towards premarriage sexual behavior."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Titis Sukowati
"Serial drama Korea menjadi salah satu bentuk budaya populer yang disukai oleh masyarakat. Studi-studi sebelumnya telah membahas mengenai terpaan media massa pada tayangan serial drama Korea, hiperrealitas pada film dan drama serta dampak hiperrealitas di film dan drama pada penonton. Namun studi-studi tersebut seakan menganggap bahwa setiap penonton memiliki dampak terpaan yang sama terhadap serial drama Korea. Argumentasi dalam penelitian ini bahwa penonton bukan aktor yang pasif maka perkembangan serial drama Korea tidak memberikan dampak hiperrealitas yang sama pada semua penontonnya. Hal itu dikarenakan penonton mendapat terpaan film maupun serial TV yang begitu banyak, sehingga mereka sudah memiliki preferensi tersendiri terhadap suatu tayangan.
Penelitian ini mengambil kasus serial drama Korea dengan genre romantis, drama dan komedi dengan menggunakan metode kualitatif, mengumpulkan data dari wawancara mendalam serta pengumpulan studi-studi literatur sejenis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, pertama serial drama Korea menawarkan cerita-cerita yang identik dengan nuansa romantisme, kedua setiap penonton memiliki pemahaman dan penerimaan yang berbeda pada serial drama Korea. Hal itu yang memunculkan adanya perbedaan dampak hiperrealitas serial drama Korea pada penonton. Ada beberapa penonton membentuk nilai atau pandangan baru terutama mengenai percintaan, pasangan, pertemanan dan keluarga serta ada pula penonton yang hanya sekedar menonton tanpa mempengaruhi kehidupannya.

Korean drama series became one of the popular forms of culture favored by the public. Previous studies have discussed the exposure of mass media to Korean drama series, hyperreality in films and drama and the impact of hyperreality on film and drama to the audience. However, these studies seem to assume that every audience has the same impact of exposure to Korean drama series. The argument in this study that the audience is not a passive actor then the development of Korean drama series did not give the same effect of hyperreality on all audience. That 39 s because the audience gets a lot of movies and TV series, so they already have their own preference for an impression.
This study takes the case of Korean drama series with the romantic genre, drama and comedy using qualitative methods, collecting data from in depth interviews and collecting similar literature studies. Based on the results of the study found, the first Korean drama series offers stories that are identical to the nuances of romance, secondly each audiences has a different understanding and acceptance of Korean drama series. This led to differences in the impact of hyperreality Korean drama series on the audiences. There are some audiences forming new values or views, especially on romance, couples, friends, and family, and there are also audiences who just watch without affecting their life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Indah Hapsari
"Penelitian ini membahas mengenai perilaku delinkuensi remaja yang diangkat dalam sebuah drama Korea berjudul Ingansueob. Drama Korea dapat bermanfaat sebagai sebuah alat pemasaran untuk meningkatkan pengetahuan mengenai suatu isu sosial serta memengaruhi emosi dan perilaku penonton. Maraknya perilaku delinkuensi remaja membuat fenomena ini dianggap sebagai masalah yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana drama Ingansueob merepresentasikan peran faktor risiko dalam memengaruhi terjadinya perbuatan delinkuensi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan faktor risiko perilaku delinkuensi remaja yang direpresentasikan dalam drama Ingansueob. Penelitian ini menggunakan drama Korea Ingansueob sebagai sumber data primer. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari buku, jurnal, tesis, dan sumber daring yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya salah satu faktor risiko dapat memicu timbulnya faktor risiko yang lain, sehingga perilaku delinkuensi remaja dapat dipengaruhi oleh lebih dari satu domain faktor risiko sekaligus. Faktor risiko memiliki sifat kumulatif, yang kemudian saling menguatkan pengaruh satu sama lain dan meningkatkan kecenderungan remaja terlibat dalam perbuatan delinkuensi.

This research discusses about juvenile delinquency behavior in a Korean drama titled Ingansueob. Korean dramas can be useful as a marketing tool to increase knowledge about social issues and influence audiences’ emotion and behavior. The rise of juvenile delinquency behavior has made this phenomenon as a serious problem that requires appropriate treatments. The formulation of this research is how Ingansueob represents the role of risk factors which influence juveniles’ delinquency behavior. This research aims to describe the occurrence cause of juvenile delinquency risk factors represented in drama Ingansueob. This study uses Korean drama Ingansueob as the primary data source. Meanwhile, secondary data sources come from books, journals, thesis, and online sources related to the research. The results showed that the emergence of one risk factor can lead to another risk factors, so that juveniles’ delinquency behavior can be influenced by more than a risk factor at once. Risk factors are cumulative, which reinforces the influence of each other and increases the tendency for juveniles to engage in delinquency behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiatun Nuriah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh status bekerja dan karakteristik pekerjaan remaja terhadap hubungan seksual pranikah remaja Indonesia. Hasil regresi logistik biner menggunakan data responden belum kawin yang berusia 15-24 tahun dari SDKI-Remaja 2012 menunjukkan bahwa status bekerja dan karakteristik pekerjaan signifikan mempengaruhi perilaku seksual pranikah remaja. Remaja yang bekerja saja memiliki risiko 1,78 kali lebih tinggi untuk berhubungan seksual pranikah dibandingkan remaja yang bersekolah saja. Selain itu, risiko remaja yang bekerja musiman/sesekali untuk berhubungan seksual pranikah 1,36 kali lebih tinggi dibanding remaja yang bekerja sepanjang tahun, sementara remaja pekerja kerah putih memiliki risiko 1,15 kali lebih tinggi dibanding remaja pekerja kerah biru untuk berhubungan seksual pranikah.

This study aims to analyze the influence of adolescents working status and job characteristics on premarital sexual behavior in Indonesia. The results of binary logistic regressions of never married adolescents from the IDHS-ARH 2012 data show that working status and job characteristics are significant in affecting adolescents premarital sex. Working adolescents have 1.78 times higher risk of having premarital sex compared to in-school-adolescents. The risk of adolescents with seasonal/temporary jobs to have premarital sex is 1.36 times higher compared to those with all-year jobs, whereas adolescents with white collar jobs have 1.15 times higher risk to have premarital sex compared to those with bluecollar jobs.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesar Fathia Refdi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai preferensi penggemar drama Korea pada tayangan adaptasi Drama Korea. Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai preferensi penggemar drama Korea sebagai penonton tayangan drama Korea dan adaptasinya dengan menggunakan teori Media Use. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan kualitatif dengan paradigma post positivist. Penelitian ini dilakukan dengan content analysis untuk mengetahui drama Korea dan tayangan adaptasinya melalui blog-blog penggemar drama Korea dan melakukan wawancara mendalam kepada subjek penelitian.
Hasil penelitian menemukan bahwa unsur drama yang mencakup tema cerita, setting, pemain, original soundtrack, dan jumlah episode yang konsisten menjadi dasar penetapan preferensi pada penggemar pada drama Korea, sementara pada tayangan adaptasi drama Korea belum terdapat unsur drama yang disajikan secara berkualitas dan konsisten.
ABSTRACT
This thesis discusses the preferences of Korean drama fans on Korean drama adaptation. This study provides a description of Korean drama's fans as audience original Korean drama and Korean drama adaptations by using media use theory. This research was conducted using qualitative approach with post positivist paradigm. This research was conducted under content analysis to find out which Korean dramas and the adaptations through Korean drama fan?s blog and perform in-depth interview to the subject of research.
The result shown the elements of drama that includes the theme of story, setting, actors, original soundtrack, and the consistent number of episodes become the basic setting preferences for Korean drama fans. Meanwhile, the Korean drama adaptions don't have those elements of drama with good quality and consistency."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsamara Rahmania
"Penelitian ini membahas tentang sikap pemaknaan Seongnyeon-eui nal pada remaja Korea berdasarkan web drama ‘Twenty-Twenty’. Seongnyeon-eui nal adalah hari untuk merayakan peralihan menuju dewasa bagi remaja Korea. Pada web drama ‘Twenty-Twenty’, terdapat representasi dari sikap remaja Korea dalam pemaknaan Seongnyeon-eui nal. Web drama ini mengisahkan tentang remaja Korea yang beranjak dewasa dalam menghadapi masa transisi dalam kehidupannya. Mereka memanfaatkan kebebasan yang didapatkan untuk mengenali lingkungan sosial sebagai persiapan menuju dewasa utuh. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan sikap remaja Korea sebagai pemaknaan Seongnyeon-eui nal masa kini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis naratif dengan mengacu pada adegan dan dialog dalam web drama ‘Twenty-Twenty’ sebagai korpus. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa tokoh Chae Da-hee dan tokoh Lee Hyun-jin melakukan eksplorasi diri dengan kebebasan yang diraihnya ketika memasuki usia 19 tahun. Eksplorasi diri yang dilakukan membantu mereka untuk menemukan hal-hal yang dibutuhkan untuk kedewasaan, seperti jati diri dan pekerjaan.

This research discusses the meaning of Seongnyeon-eu nal in Korean teenagers based on the web drama 'Twenty-Twenty'. Seongnyeon-eui nal is a term used to describe a day to celebrate the transition from late teenager to young adult for Korean teenagers. The representation of Korean teenagers’ attitude towards Seongnyeon-eui nal can be found in the ‘Twenty-Twenty’ web drama. This web drama talks about Korean grown-up teenagers facing a transition period in their life. The main characters try to utilize their freedom to recognize their society as they prepare themselves to enter adulthood. The purpose of this study is to describe Korean teenagers’ attitudes as the meaning of Seongnyeon-eui nal. The method used in this research is a narrative analysis based on the scenes and dialogues in the ‘Twenty-Twenty’ web drama as the corpus. Based on the research, it can be concluded that both characters Chae Da-hee and Lee Hyun-jin doing identity explorations through the freedom they had when they are turning 19 years old. Self-exploration helps them to find things needed for maturities, such as identity and work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Hubungan seksual sebelum nikah pada remaja merupakan masalah yang serius, berhubungan dengan peningkatan penularan penyakit menular seksual, mempunyai pasangan lebih dari satu, dan kehamilan dini. Suatu kerangka kerja model perilaku terintegrasi (Integrated Behavioral Model, IBM) digunakan untuk menilai berbagai faktor prediktor hubungan seksual prematur pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi inisiasi hubungan seksual sebelum nikah pada remaja level 10 dan 11 berdasarkan kerangka kerja IBM, meliputi komunikasi tentang seks kelompok peers, orang tua, paparan perilaku pornografi, kepercayaan normatif, agen personal, dan keinginan hubungan seksual. Metode yang digunakan adalah menyertakan 626 responden dalam survei awal. Responden adalah siswa sekolah menengah atas level 10 - 11 di kota Denpasar. Data dikumpulkan dengan kuesioner laporan sendiri khususnya prediktor inisiasi hubungan seksual sebelum menikah. Penelitian ini menemukan bahwa pajanan pornografi, perilaku langsung dan tidak langsung berhubungan secara signifikan dengan inisiasi hubungan seksual sebelum nikah (nilai p < 0,05). Remaja laki-laki tampaknya melakukan lebih banyak aktivitas seksual daripada remaja perempuan. Penelitian ini berimplikasi terhadap pemahaman perilaku langsung dan pajanan pornografi mungkin digunakan dalam meningkatkan program kesehatan dan kesehatan remaja.

Premarital sexual inisiation on adolescence is a serious problem, associated with increased transmition sexually transmitted disease/STD, had having more partners, and early pregnancy. An Integrated Behavioral Model (IBM) framework used to assess predictors of premarital sexual on adolescents. The purpose of this research is to explore predictors of premarital sexual inisiation in adolescents grade 10 and 11 based on IBM framework, includes: communication about sex with peers, parents, pornography exposure, attitude, normative belief, personal agency, and intention to have sex. Method that used is 626 respondent included in earlier survey, and respondent were students of senior high school grade 10 ? 11 in Denpasar City. Data collected with self reported questionaire particularly predictor of premarital sexual initiation. The result found that pornography exposure, indirectly attitude, and directly attitude were significantly associated with premarital sexual initiation (p < 0,05). Male adolescents engage in more sexual activity like premarital sexual inisiation than female adolescents. This study has implications for understanding how directly attitude and pornography exposure may be used in intervention to promoting adolescents health program and adolescents ressiliency."
Jakarta: Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Denpasar Bali, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Zahrah Nabilah
"Remaja memiliki pengetahuan perilaku seksual pranikah yang masih kurang dimana sumber informasi yang didapatkan tidak selalu benar dan terpercaya. Perilaku seksual pranikah masih menjadi pertimbangan dalam segi moral, psikologis, dan fisik. Hubungan seksual di usia remaja semakin menigkat selama abad ke-20. Namun, pada penelitian ditemukan dengan adanya social distancing saat pandemi COVID-19 mengakibatkan dampak positif yaitu berkurangnya perilaku seksual pranikah yang dilakukan oleh remaja. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif-deskriptif dengan pendekatan cross sectional melalui survei. Data dikumpulkan dengan metode cluster sampling melalui pengisian kuesioner google form dengan pertanyaan tertutup. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi di 4 kelas pada 2 SMAN Jakarta. Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku seksual pranikah remaja di 2 SMA kota Jakarta pada era pandemi COVID-19.

Adolescents lack knowledge of premarital sexual behaviour due to the presence of unreliable and possibly incorrect sources of information.Premarital sexual behaviour has been an issue with moral, psychological, and physical considerations. The prevalence of premarital sex is increasing in the 20th century. However, study found that social distancing regulation during COVID-19 pandemic resulted in decreasing number of cases of premarital sexual behaviour among adolescents. This study used quantitative-descriptive design with cross-sectional approach through a survey. The amount of sample used was determined by cluster sampling method. Data were collected through questionnaire where subjects are asked to answer close-ended questions on a Google form. The subjects of this study were students in 4 classes at 2 high schools in Jakarta. After the study is done, knowledge and attitudes toward premarital sexual behaviour among adolescents at 2 high schools in Jakarta during COVID-19 pandemic era are explored."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Kusumaningrum
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana drama korea merepresentasikan relasi gender dalam konflik hubungan romantis. Studi pustaka menunjukkan adanya perbedaan lakilaki yang mendapatkan sosialisasi gender maskulin dengan perempuan yang mendapatkan sosialisasi gender feminin dalam menghadapi konflik hubungan romantis. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan analisis semiotika kode televisi John Fiske. John Fiske melihat bahwa kode-kode yang ditampilkan di televis membawa ideologi tertentu. Metode penelitian merupakan studi kasus dengan mengambil objek penelitian drama tvN tahun 2016, Another Miss Oh.
Hasil penelitian menunjukkan adanya ideologi patriarki dengan laki-laki yang lebih banyak mendominasi dalam konflik hubungan dibanding perempuan. Ideologi patriarki tersebut didukung dengan stereotipstereotip feminin dan maskulin yang juga ditampilkan dalam drama. Hal tersebut ditambah dengan penggambaran konflik sebagai sebuah adegan romantis yang mengaburkan batasan antara konflik dengan romantisme dalam drama. Dengan representasi tersebut, nilai patriarki semakin mudah diterima oleh perempuan sebagai penonton utama yang semakin sulit melihat adanya ketidaksetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan.

This thesis talks about how korean drama represents gender relation in relationship conflict between a man and a woman. Literature research shows that men who learn about masculinity and women who learn about femininity have different ways in handling romantic relationship conflict. The study was conducted with qualitative methods using semiotic television code analysis from John Fiske. John Fiske saw television as a tool to represent certain ideologies. The research method that is used is case study of Another Miss Oh, a korean drama released in 2016 from channel tvN.
The results indicate tha there is a patriarchal ideology in the drama that can be seen from male domination in relationship conflict. This patriarchal ideology is supported by feminine and masculine stereotypes in the drama. The depiction of conflict as a romantic scene also helps in blurring the boundary between conflict and romanticism and contributes in peoples perception of the drama. With those values being represented, patriarchy is being accepted well by female watchers of the drama and make it harder for these female watchers to spot gender inequality in daily life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Kemala Ardine
"This article aims to explore the involvement of consumption in Korean romance dramas and the expectancies of Indonesian young female adults. The data collection is being gathered with the use of primary research through literature review and social media posts analysis. Results show that there is a contribution of the exposure to Korean romance drama and the audience involvement within, to their relationship expectations. By looking at this situation, it is these consumption habits and audience involvement that may allow changes in audience relationship expectations in carrying out their relationships particularly for the young female adults’ audience. Therefore, this study will explore how viewers' involvement in Korean romance drama could place a role in the relationship expectancies of Indonesian young female adults. Accordingly, this study also recommends for future study to involve additional roles and factors that can contribute to fully assessing such beliefs and a more in-depth examination of this topic.

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi keterlibatan konsumsi dalam drama romansa Korea dan ekspektasi
terhadap hubungan asmara pada wanita muda di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
penelitian primer melalui tinjauan pustaka dan analisis posting media sosial. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada kontribusi terpaan drama percintaan Korea dan keterlibatan penonton di dalamnya, terhadap
ekspektasi hubungan mereka. Dengan melihat situasi ini, kebiasaan konsumsi dan keterlibatan audiens inilah
yang memungkinkan terjadinya perubahan ekspektasi relasi audiens dalam menjalankan relasi asmara,
khususnya bagi audiens wanita muda. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengeksplorasi bagaimana
keterlibatan penonton dalam drama romansa Korea dapat berperan dalam harapan hubungan asmara wanita
muda Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini juga merekomendasikan penelitian selanjutnya untuk melibatkan
peran dan faktor tambahan yang dapat berkontribusi untuk menilai sepenuhnya keyakinan tersebut dan
pemeriksaan yang lebih mendalam tentang topik ini.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>