Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mazaya Rachmat Saleh
"ABSTRAK
Media massa sebagai salah satu sarana komunikasi dan penyampai informasi kepada masyarakat memiliki kemampuan untuk menciptakan realitas yang terdapat di masyarakat. Namun media massa dapat bersifat tidak obyektif dalam memberitakan suatu berita, salah satunya mengenai perempuan pelaku korupsi. Penulisan ini dibuat menggunakan perspektif kriminologi feminis untuk memberikan analisis terhadap artikel-artikel berita dimuat oleh Tempo.co mengenai Miranda Goeltom, Angelina Sondakh, dan Ratu Atut. Hasil dari analisis yang dilakukan antara lain adalah Tempo.co merepresentasikan politisi perempuan pelaku korupsi dengan menggunakan bahasa yang mengandung stereotip atas dasar kelompok jenis kelamin, khususnya perempuan. Adanya stereotip perempuan dalam pemberitaan yang dibuat oleh Tempo.co berakibat kepada media misogini, atau yang dengan kata lain disebut dengan kebencian terhadap perempuan.

ABSTRACT
Mass media as one of the mediums for communication and information transmitter has the power to construct reality within society. However, mass media often tend to become not objective when it comes to reporting news, especially news about women with corruptions. Secondary datas, which derived from Tempo.co rsquo s a news media news articles, are analyzed through feminist criminology perspectives to see how Tempo.co represent Miranda Goeltom, Angelina Sondakh, and Ratu Atut, as women with corruptions. This analysis conclude that Tempo.co represent women with corruptions in words and sentences that contains sex based stereotypes. Those stereotypes lead to media misogyny within the mass media. Hence, newsmaking criminology is required to fix Tempo.co rsquo s news coverages."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Mazi
"Representasi suatu etnis dalam media merupakan salah satu hal yang paling berpengaruh dalam pembentukan persepsi masyarakat terhadap etnis tersebut.  Dalam konteks Indonesia, etnis Tionghoa merupakan kelompok yang kerap mendapat porsi representasi tidak seimbang terutama dalam media pemberitaan.  Penelitian ini menganalisis representasi etnis Tionghoa dari tiga media berita daring, yaitu Tirto.id, Republika.co.id, dan Tempo.co.  Objektif dari penelitian adalah melihat tendensi representasi etnis Tionghoa di masing-masing media baik pada masa sensitif maupun tidak, serta faktor apa yang memengaruhinya.

Ethnic representation in media is one the most powerful factor in forming people`s perception towards certain ethnic.  In Indonesia, Chinese-Indonesian is the ethnic minority who often receive inequal representation in media, especially in online news site.  This research aims to analyze representation of Chinese-Indonesian ethnic in three different online news media.  The objective of the research is to compare the representation trend of Chinese-Indonesian in these three online news site during sensitive and neutral situation as well as the factors influencing the trend."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sherry Haura Istifarin
"
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi media online Liputan6 terkait perempuan pelaku korupsi dalam rentang tahun 2020-2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis wacana kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan Liputan6 terkait perempuan pelaku korupsi bersifat misoginis dan merendahkan perempuan yang dapat dilihat dari penyorotan aspek sensasional hingga gaya hidup pelaku. Analisis ini menggunakan radical feminism theory dan representation theory untuk melihat penyebab pemilihan narasi yang bersifat misoginis. Penelitian ini juga menemukan bahwa artikel berita yang dipublikasikan belum terbebas dari stereotip gender dan bias gender. Selain itu, tujuan dari pemberitaan yang menyorot aspek pribadi dan bersifat misoginis terhadap perempuan pelaku dilakukan untuk mengejar page view serta terdapat nilai-nilai berita yang dipertimbangkan.

This research aims to find out how Liputan6 online media represents women perpetrators of corruption in the 2020-2023 period. This research is a qualitative study using critical discourse analysis. The results showed that Liputan6's coverage of women perpetrators of corruption was misogynistic and demeaning to women, as evidenced by the sensational focus on the lifestyle aspects of the perpetrators. This analysis uses radical feminism theory and representation theory to understand the reasons behind the choice of misogynistic narratives. The research also found that the published news articles were not free from gender stereotypes and biases. In addition, the purpose of highlighting the personal and misogynistic aspects of female perpetrators is to pursue pageviews and consider certain news values."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chazizah Gusnita
"Tesis ini membahas tentang bagaimana karakteristik berita-berita di media massa terutama media online dalam memberitakan kasus pemerkosaan. Bahasa yang digunakan media cenderung mengutamakan nilai berita. Sehingga penggunaan bahasa dalam menampilkan berita pemerkosaan mengandung kekerasan simbolik. Habitus media massa ini terus dilakukan tanpa disadari oleh korban pemerkosaan, pembaca berita itu, mau pun media sebagai pelaku. Teori yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan teori Pierre Bourdieu yakni kekerasan simbolik dan habitus. Selain itu menggunakan Viktimologi sebagai kajian kriminologisnya. Metode yang digunakan adalah analisis wacana kritis.

This thesis discusses how the characteristics of the news media, especially online media in reporting cases of rape. The language used tends to give priority to the value of the news media. So the use of language in presenting news symbolic violent rape. Habitus media is being conducted by the unwitting victims of rape, the news reader, and even the media as the perpetrators. The theory used in the study using the theory of Pierre Bourdieu's habitus and symbolic violence. The method used is critical discourse analysis"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidika Sri Wardiana
"Skripsi ini meneliti tentang praktik pemberitaan bencana erupsi Gunung Sinabung dari tahun 2010 hingga 2017 oleh Tempo.co sebagai salah satu media daring sekaligus pioner media berbasis internet di Indonesia. Selain melihat peliputan bencana, penelitian ini juga ingin melihat prinsip dan teknik peliputan jurnalisme bencana dilakukan oleh Tempo.co. Penelitian ini juga ingin melihat peran Tempo dalam fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance . Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika sosial oleh M.A.K Halliday untuk menganalisis teks berita dari Tempo.co. Kemudian, dikonfirmasi melalui wawancara dengan redaktur dan reporter Tempo.co. Peneliti menemukan bahwa pemberitaan Tempo.co terkait erupsi Gunung Sinabung lebih fokus pada dampak terhadap korban dari sudut pandang pihak berwenang. Tempo.co juga belum melaksanakan prinsip-prinsip jurnalisme bencana sepenuhnya. Kemudian, Tempo.co sudah menjalankan fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance.

The focus of this study is about reporting practice of Sinabung eruption from 2010 to 2017 by Tempo.co as online media pioneer in Indonesia. Besides, this study also want to know how Tempo.co implement the principles and techniques of disaster journalism and the role of Tempo.co in the function of mass media as surveillance. This research is qualitative constructivism. This study uses social semotics analysis by M.A.K Halliday to analyze the data and confirmation interview with editor and journalist from Tempo.co. This research found that Tempo.co's report related to eruption of Sinabung focused more on the impacts related to the victims from the point of view of the authorities. Tempo.co also has not implemented the principles of disaster journalism completely. Then, Tempo.co has implemented the function of mass media as surveillance surveillance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Ryan Aronda
"[ABSTRAK
Media massa merupakan alat komunikasi massa yang dapat mengkonstruksi realitas dalam masyarakat. Akan tetapi media massa cenderung bias dalam memberitakan suatu berita kejahatan, terutama pemberitaan tentang perempuan pelaku kejahatan. Penulisan ini menggunakan data skunder yang berasal dari penelitian-penelitian terdahulu, untuk melihat representasi perempuan pelaku kejahatan dimedia massa dan menganalisis bagaimana konstruksi yang dibangun media massa terhadap perempuan pelaku kejahatan. Hasil dari analisis tersebut adalah perempuan pelaku cenderung direpresentasikan dan dikonstruksikan negatif oleh media massa, sehingga membangun realitas palsu dan mempertegas stereotypes terhadap relasi kuasa yang tidak seimbang di masyarakat.

ABSTRACT
Mass media is a tool which can construct reality in society. But mass media is biased in reporting a crime news, especially news about women offenders. This paper using secondary data who derived from previous studies, to see the representation of women offenders and analyze how the mass media construction about women offenders in mass media. The results of the analysis are female offenders tend to be represented and negative constructed by the media, so as to build a false reality and reinforced stereotypes against unbalanced power relations in society., Mass media is a tool which can construct reality in society. But mass media is biased in reporting a crime news, especially news about women offenders. This paper using secondary data who derived from previous studies, to see the representation of women offenders and analyze how the mass media construction about women offenders in mass media. The results of the analysis are female offenders tend to be represented and negative constructed by the media, so as to build a false reality and reinforced stereotypes against unbalanced power relations in society.]"
2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nindita Paramastuti
"Tesis ini mengenai pengalaman kandidat perempuan dalam Pemilu DPR RI Tahun 2009 yang rentan praktik korupsi. Penelitian akan mencari tahu praktik korupsi seperti apa yang terjadi dalam Pemilu 2009 dan bagaimana respon perempuan menghadapi praktik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pemetaan secara komprehensif mengenai dampak yang ditimbulkan oleh korupsi terhadap perempuan. Penelitian ini adalah penelitian berperspektif perempuan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa praktik korupsi terjadi secara masif dalam Pemilu DPR RI Tahun 2009 dan dan adaptasi yang dilakukan oleh perempuan adalah terseret dalam arus korupsi tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah praktik korupsi berdampak mempengaruhi keterpilihan mereka serta konsep perempuan sebagai agen anti korupsi menambah beban mereka. Oleh karena itu penelitian ini merekomendasikan dilakukannya persiapan untuk Pemilu-pemilu berikutnya dengan strategi yang berbeda, mendorong proses pencalonan demokratis dalam partai politik, menekankan terjadinya makna demokrasi substansial ketimbang terlalu fokus pada demokrasi prosedural serta menghilangkan teori perempuan sebagai agen anti korupsi.

The focus of this thesis is about the experiences of women candidates during 2009 Indonesia parliamentary election which was vulnerable to corruption. This study attempts to look for various forms of corruption in 2009 election and how women respond to them. The objective of this study is to draw out a comprehensive mapping of the impacts of corruption towards women. The study took a woman?s perspective using qualitative method. The result of the study discovered that massive corruption practice took place during the 2009 Indonesian election and found how women participated as their adaptation mechanism to the system. In conclusion, corruption influences the process of women being elected and that the concept of women as an anti-corruption agent burden them. Hence, this study recommends for different strategies conduct for the upcoming elections, encourage political parties to have democratic candidacy process, to put more focus on the implementation of substantial democracy rather that procedural democracy and eliminate the concept of women as anti-corruption agents."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dila Novita
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang bagaimana Harian Umum Kompas memberitakan tentang kasus korupsi Angelina Sondakh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis framing kritis, dengan menggunakan teori Feminisme Radikal dari Kate Millet. Teknik pengumpulan data primer melalui teks berita Kompas dan data sekunder melalui wawancara mendalam (indepth interview). Hasil penelitian menemukan fakta bahwa tampilan berita Kompas tentang kasus korupsi Angelina Sondakh tidak mendalam, lebih menempatkan Angie hanya sebagai pelaku tindak pidana korupsi, bukan korban budaya patriarki yang berlangsung di partai politik, isi pemberitaan bias gender karena lebih menonjolkan sisi feminin Angie sebagai perempuan.

ABSTRACT
This thesis is discusses how Kompas Daily’s reported on the case of Angelina Shondakh’s corruption. This study is a qualitative research with critical framing analysis, using the Radical Feminism theory by Kate Millet. The primary data techniques collected by Kompas news text and the secondary data techniques collected by in-depth interviews. The result of the study are fact that the view of Kompas news about Angelina Shondakh’s corruption case are not solid, it put Angie just as the perpetrators of corruption, not as the victim of patriarchal culture that took place in the political parties, the content of the gender bias as much as Angie accentuate the feminine side of a woman."
2013
T35829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Audreyna Irnanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan representasi perempuan dalam drama Followers (2020) yang diproduksi oleh saluran streaming content Netflix dengan bagaimana perempuan umumnya direpresentasikan dalam drama yang diproduksi oleh televisi luring. Penulis menggunakan teori representasi Stuart Hall (1997) sebagai konsep dasar dan teori gender Oakley (1972) serta konsep stereotip gender mengenai maskulinitas dan femininitas Mary E. Kite dalam Worell (2001) dengan metode analisis teks. Dari hasil analisis, ditemukan tokoh perempuan yang berusaha untuk mendobrak batasan gender dan representasi perempuan yang belum pernah muncul sebelumnya dalam drama Jepang yaitu perempuan yang ingin memiliki anak tanpa pernikahan. Hal ini dipengaruhi oleh Netflix sebagai ruang yang memungkinkan untuk menggambarkan representasi perempuan yang lebih beragam dan tidak terikat dengan norma patriarki. Drama Followers dapat dilihat sebagai refleksi terhadap masyarakat Jepang dewasa ini dengan meningkatnya perempuan yang keluar dari stereotip perempuan Jepang dan mendobrak norma patriarki yang tertanam dalam masyarakat Jepang.

This study aims to find differences from how women are represented in the drama Followers (2020) which was produced by Netflix, compared to the general idea of women represented in Japanese dramas produced by mainstream television. The writer uses the representation theory from Stuart Hall (1997) as the basic concept and gender theory from Oakley (1972) as well as the stereotypical concept of the nature and role of gender by Mary E. Kite in Worell (2001) with text analysis methods. The results showed that Followers featured strong female characters who tried to break the restriction on gender and also portrays a variety of women who have never been featured in Japanese dramas such as women who want to have a child without getting married. This is possible because Netflix creates a room that enables a diversity of women representation and gives them means to break from the patriarchal norms. The drama Followers can be seen as a reflection of current Japanese society with an increasing number of women who are trying to break the stereotype and the patriarchal system of Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ivan Marah Muda
"ABSTRAK
Karya ilmiah ini membahas tentang representasi perempuan maskulin dalam sembilan iklan digital bir Belanda merek Amstel, Dommelsch, dan Kordaat periode 2003-2019 yang diambil dari situs internet Youtube. Bir merupakan minuman beralkohol yang identik dengan sesuatu yang maskulin dan untuk meningkatkan penjualan, ketiga perusahaan mengubah strategi penjualan mereka dalam menarik perhatian kaum perempuan dengan menggunakan sosok perempuan yang memiliki ciri-ciri maskulin dalam iklan mereka. Dalam karya ilmiah ini, digunakan metode analisis-deskriptif dengan menganalisis kesembilan iklan secara keseluruhan dengan teori semiotika (indeks, ikon, dan simbol) dari Charles Peirce serta konsep maskulinitasnya Hofstede, Mackinnon, dan Cortese. Penelitian ini mencoba menjabarkan ciri-ciri representasi maskulinitas pada sosok perempuan dalam kesembilan iklan bir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maskulinitas ditampilkan melalui aspek verbal dan nonverbal. Aspek verbal berupa dialog, monolog, narasi, dan jargon yang mengacu pada kekuatan, kesuksesan, dan kebebasan. Sementara itu, aspek nonverbal yang menunjukan maskulinitas adalah berupa latar tempat, atribut, properti, profesi, serta bahasa tubuh dari tokoh perempuan dalam iklan yang diteliti.

ABSTRACT
This paper discusses the representation of masculine women in nine digital advertisements of Dutch beer brands Amstel, Dommelsch, and Kordaat in the 2003-2019 period taken from the internet site Youtube. Beer is an alcoholic beverage that is synonymous with something masculine and to increase sales, the three companies changed their marketing strategy in attracting the attention of women using female figures who have masculine characteristics in their advertisements. In this paper, the descriptive-analytical method is used by analyzing all nine advertisements as a whole with the theory of semiotics (indexes, icons, and symbols) from Charles Peirce and the concepts of masculinity of Hofstede, Mackinnon, and Cortese. This research tries to describe the characteristics of the representation of masculinity in female figures from the nine advertisements. The results of the study show that masculinity is seen from the verbal aspect using dialogue, monologue, narration, and jargon that refers to strength, success, and freedom. While the nonverbal aspects that show the most masculinity are in the form of place settings, attributes, properties, professions, and body language of the female characters in the advertisements researched."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>