Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afrah Adina
"ABSTRAK
Profil Perusahaan: Berdasarkan situs resmi, Saritanabang Catering Service adalah sebuah layanan atau vendor katering di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saritanabang Catering Service didirikan oleh Tuti Nurmaisyah dan Tati Nuransyah pada tahun 1987. Pada awalnya, Saritanabang Catering Service memulai usahanya dengan fokus ke masakan kambing guling serta makan siang untuk kantor dan rumah. Seiring dengan perkembangannya, Saritanabang Catering Service mulai memperluas usahanya dengan melayani catering untuk pesta di gedung-gedung pertemuan. Dalam hal layanan katering, Saritanabang dapat melayani pesanan katering untuk kantor, pernikahan, aqiqah, sunatan, dan acara-acara lainnya. Saritanabang terletak di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat Seiring dengan perkembangannya, saat ini Saritanabang Catering Service memiliki dapur dengan kapasitas produksi empat acara dalam satu hari dan jumlah pesanan sampai dengan 4000 orang. Terdapat juga enam buah kendaraan untuk mengangkut seluruh persiapan ke lokasi acara. Seiring dengan banyaknya permintaan akan satu paket pelayanan yang lengkap dari satu tempat, Saritanabang Catering Service kembali memperluas usahanya dengan menyediakan riasan tradisional dari 27 provinsi di Indonesia. Saritanabang Catering Service juga telah memiliki rekanan dengan beberapa gedung dan juga menawarkan paket layanan `one stop service` sehingga klien mendapatkan semua yang dibutuhkan, mulai dari gedung, makanan, M.C, keperluan upacara adat, pelaminan, dekorasi, baju pengantin dan keperluan pesta lainnya dari satu tempat. Analisis Situasi: Strength: a. Saritanabang Catering Service sudah berdiri selama 30 tahun sehingga sudah cukup terkenal dan memiliki kepercayaan dari klien yang telah memakai jasanya. b. Saritanabang Catering Service terletak di Jakarta Pusat sehingga mudah untuk diakses. c. Saritanabang Catering Service memiliki rekanan gedung sehingga calon klien tidak perlu mencari gedung sendiri. d. Saritanabang Catering Service memiliki paket layanan one step service sehingga calon klien tidak perlu mencari vendor untuk kebutuhan lainnya. Weakness: a. Saritanabang Catering Service belum memiliki pesan utama yang ingin disampaikan ke target audience sehingga konten yang disampaikan belum terintegrasi. b. Tidak adanya perencanaan media sosial serta program evaluasi sehingga kinerja media sosial tidak dapat dipantau. c. Online platform tidak digunakan secara maksimal sehingga tidak efektif dalam meningkatkan penjualan. d. Followers yang sudah ada di Instagram Saritanabang Catering Service bukanlah target audience yang disasar. Opportunity: a. Saat ini Instagram merupakan platform yang populer untuk mempromosikan produk ataupun usaha di kalangan millennial sehingga penggunaan Instagram dapat memaksimalkan upaya promosi. b. Pernikahan merupakan salah satu momen yang sering diabadikan di Instagram. Seringkali sang pengantin mencantumkan nama vendor yang dipakai sehingga Instagram merupakan platform yang potensial untuk melakukan promosi. c. Berdasarkan riset Bridestory, tingkat penggunaan smartphone yang sangat tinggi menjadi salah satu faktor yang secara tidak langsung memengaruhi perilaku calon mempelai dalam merencanakan pernikahan. Mudahnya mendapat informasi vendor pernikahan melalui smartphone membuat calon klien lebih mudah memilih vendor sesuai tema dan budget yang telah disiapkan. Penggunaan smartphone tersebut mencakup media sosial dan internet. Terdapat persentase yang cukup besar terkait pencarian vendor untuk pernikahan melalui jaringan internet yakni, 16,4 melalui Bridestory, 13,2 melalui media sosial, dan 10,7 melalui pencarian search engine. Total persentase pencarian vendor melalui jaringan internet berjumlah 40.3. Sehingga media sosial merupakan platform yang sangat tinggi potensinya untuk menjadi platform promosi.d Berdasarkan riset Bridestory, 40-60 dari seluruh anggaran digunakan untuk venue dan katering sehingga pemilihan katering yang tepat merupakan hal yang sangat diperhatikan karena calon klien mengalokasikan dana yang besar untuk katering. Threat: a. Terdapat vendor katering pernikahan lain yang memiliki tampilan situs dan media sosial yang lebih menarik serta lebih sering diperbarui sehingga menyebabkan Saritanabang Catering Service tertinggal dari sisi media sosialnya. b. Kondisi ekonomi Indonesia yang sedang lemah sehingga menyebabkan pesanan menurun. Pernyataan Masalah: Belum adanya perencanaan media sosial yang jelas bagi Saritanabang Catering Service dan penggunaan online platform yang belum maksimal. Usulan Program: 1. Always on content, 2. Special moment activity, 3. Always on activation, 4. Food testing. Tujuan Program: 1. Menjangkau target audience di Instagram dan Facebook, 2. Meningkatkan keterlibatan target audience di Instagram, 3. Membentuk persepsi target audience bahwa Saritanabang Catering Service memahami permasalahan dan kehidupan calon pengantin dan pengantin baru sehari-hari, 4. Meyakinkan calon klien untuk menggunakan Saritanabang Catering Service sebagai vendor katering pernikahan mereka.

ABSTRACT
Company Profile: Based on official website, Saritanabang Catering Service is a service or catering vendor in Tanah Abang, Central Jakarta. Saritanabang Catering Services established by Tuti Nurmaisyah and Tati Nuransyah in 1987. In the beginning, Saritanabang Catering Service started to operate with a focus in grilled lamb and lunch orders for office and home. Along with its development, Saritanabang Catering Service started to serve catering in meeting hall building. In terms of catering services, Saritanabang can serve catering orders for offices, weddings, aqiqah, circumcision, and other events. Saritanabang is located in Tanah Abang, Central Jakarta. This business started by serving orders of goat bolsters and lunch for the office and household. Now, Saritanabang Catering Service has a kitchen with a production capacity of four events in one day can serve up to 4000 people. They also have six vehicles to transport the entire preparation to the event location. Along with the many requests for a complete service package from one place, Saritanabang Catering Service provides traditional makeup from 27 provinces in Indonesia. Saritanabang Catering Service also has partnerships with several buildings and also offers one stop service service package, so clients may manage all services such as building, food, MC, ceremonial purposes, wedding, decoration, wedding dress and other things from one place. Situation Analysis: Strength: a. Saritanabang Catering Service has been established for 30 years so it is quite famous and has the trust of clients who have been using their service. b. Saritanabang Catering Service is located in Central Jakarta making it easy to access. c. Saritanabang Catering Service has building partners so that prospective clients do not have to bother looking for their own building. d. Saritanabang Catering Service has a one stop service package so that prospective clients do not need to find a building by themselves. Weakness: a. Saritanabang Catering Service does not have a key message to be conveyed to the target audience so their content are not integrated. b. The absence of social media planning and evaluation program made the performance of social media can not be monitored. c. Not using online platform maximally so it does not have effective in increasing sales. d. Followers who already exist in Instagram Saritanabang Catering Service is not the main target audience. Opportunity: a. Currently, Instagram is a popular platform to promote products or businesses among millennials so Instagram usage can maximize promotional efforts. b. Marriage is one of the moments that are often perpetuated in Instagram. Often the bride mention the vendor in caption so Instagram is a potential platform for promotions. c. Based on Bridestory 39`s research, the very high level of smartphone usage has become one of the factors that indirectly affect the behavior of bride and groom in wedding planning. Clients get information easily about vendors through their smartphone so that it is easier for them to choose a vendor that suitable to their wedding theme and budget. Smartphone usage includes social media and internet. There is a substantial percentage of vendor searches over the internet network, 16.4 via Bridestory, 13.2 via social media, and 10.7 through search engines. Total percentage of vendor search through internet network amounted to 40.3. So social media has a very high its potential to be used as a promotional platform. d. Based on Bridestory 39`s research, 40-60 of budget are used for venues and catering so choosing the right caterer is a matter of great concern as clients allocate substantial funds for catering. Threat Problem Statement: The absence of social media planning for Saritanabang Catering Service and the use of online platform that has not been maximized. Program: 1. Always on content, 2. Special moment activity, 3. Always on activation, 4. Food testing Program`s."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nayla Adrianne Amabel
"Profil Usaha (online)
Studio Boujee merupakan brand dari usaha online melalui media sosial yang menjual koleksi pakaian dengan bahan dasar kain tradisional yang dimodifikasi menjadi suatu pakaian yang lebih modern.
Analisis Situasi
Tren #BerkainBersama mendorong antusias masyarakat untuk menggunakan pakaian berbahan dasar kain tradisional Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Brand awareness dari Studio Boujee masih cukup rendah menurut target konsumen.
Media sosial yang dimiliki oleh Studio Boujee belum dimanfaatkan secara optimal untuk melakukan engagement.
Studio Boujee belum memiliki tim internal khusus yang memegang komunikasi pemasaran interaktif.
Tujuan
Membangun awareness akan brand Studio Boujee sebagai brand lokal yang menjual pakaian modifikasi dari kain tradisional.
Melakukan aktivasi media sosial sebagai langkah optimalisasi komunikasi pemasaran interaktif.
Membangun brand engagement antara Studio Boujee dengan konsumen lewat komunikasi pemasaran interaktif.
Pemenuhan tujuan optimalisasi komunikasi pemasaran interaktif dengan sumber daya manusia yang berkualitas.
Strategi
Melakukan aktivasi media sosial dengan memanfaatkan komunikasi pemasaran interaktif, periklanan media sosial, influencer marketing, dan program magang untuk tim internal.
Pesan Kunci
“Show Your Inner-Boujee!” menunjukkan bahwa Studio Boujee menyediakan pakaian modifikasi tradisional Indonesia yang unik dan menyenangkan sebagai bentuk pengekspresian karakter mu yang spesial dengan perpaduan warna dan corak yang ceria.
Khalayak Sasaran
Demografis
Perempuan usia 16-25 tahun pada kelas ekonomi SES A&B, pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga fresh graduate, dan belum menikah ataupun sudah menikah.
Geografis
Jabodetabek sebagai target khalayak utama.
Psikografis
Orang yang bergaya hidup tinggi, tertarik menggunakan kain tradisional, dan mahir bermedia sosial.
Perilaku
Orang yang mementingkan kualitas produk, senang berbelanja secara daring, mengikuti tren, mencari pakaian yang unik, dan berani untuk tampil beda.
Periode
Desember 2022 - Maret 2023
Evaluasi
Input
Dilakukan secara teratur dengan memastikan setiap kegiatan terlaksana sesuai dengan perencanaan dan linimasa.
Output
Tercapainya objektif setiap kegiatan seperti reach, impression, engagement, profile visitor, pengikut baru, dan partisipan kegiatan yang akan diukur melalui social media analytics tools.
Outcome
Pengukuran dampak dan evaluasi dari kegiatan yang terlaksana sesuai dengan tujuan pemasaran.

Online Shop Profile
Studio Boujee is a brand from an online shop through social media that sells a collection of clothes made from traditional fabrics that are modified into more modern clothes.
Situation Analysis
The #BerkainBersama trend encourages people to use clothes made from traditional Indonesian fabrics in their daily lives.
The social media owned by Studio Boujee has not been used optimally.
The brand awareness of Studio Boujee still needs to improve according to the consumers.
Studio Boujee does not yet have an internal team that handles brand marketing communications.
Objectives
Build brand awareness of Studio Boujee as a local brand that sells modified clothing from traditional fabrics.
Activating the brand’s social media as a step in optimizing interactive marketing communications.
Build brand engagement between Studio Boujee and consumers through interactive marketing communications.
Fulfilling the objective of optimizing interactive marketing communications with qualified human resources.
Strategy
Activating social media by leveraging interactive marketing communications, social media advertising, influencer marketing, and internship programs for internal teams.
Key Message
“Show Your Inner-Boujee!” shows that Studio Boujee provides unique and fun Indonesian traditional modified clothes as a form of expressing your special character with a mix of cheerful colors and patterns.
Target Audience
Demographic
Women aged 16-25 years in SES A&B economy class, with a minimum of education from high school to fresh graduate, and not married or married.
Geographic
Jabodetabek is the primary target audience.
Psychographic
People with a high lifestyle, are interested in using traditional fabrics and are social media savvy.
Behavior
People who are concerned with product quality, love to shop online, follow trends, look for unique clothes, and dare to be different.
Timeline
December 2022 - March 2023
Evaluation
Input
Done regularly by ensuring every activity is in accordance with the plan and schedule.
Output
The achievement of the objectives of each activity such as reach, impressions, engagement, visitor profiles, new followers, and activity participants will be measured through social media analytics tools.
Outcome
Impact measurement and evaluation of activities carried out in accordance with marketing objectives.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Satya Putri
"SweetObsession.id merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berbasis daring dan baru saja launching pada 20 Agustus 2022. Produk yang dijual antara lain pakaian perempuan menggunakan kain bekas, pakaian vintage (thrift), dan pakaian preloved. Sebagai usaha yang yang berbasis sustainability, Sweet Obsession memiliki tujuan mendorong para remaja perempuan untuk tetap tampil modis sambil menerapkan praktik sustainability fashion.
1. Produk terbatas yang memiliki konsep niche sehingga cocok untuk konsumen yang mempertimbangkan aspek eksklusifitas pakaian.
2. Pertumbuhan followers Instagram Sweet Obsession lumayan cepat walaupun baru launching.
3. Pemilik memiliki pemahaman akan fesyen dan koneksi yang dapat membantu usaha ini.
4. Memiliki shared value sebagai praktik fesyen berkelanjutan. Melalui pembelian produk Sweet Obsession, dapat membantu mengurangi dampak negatif lingkungan dari industri fesyen.
5. Memiliki testimoni positif dari pelanggan.
Weakness
1. Brand Sweet Obsession belum lama launching sehingga aktivasi di media sosial belum maksimal.
2. Brand awareness Sweet Obsession masih rendah.
3. Belum mengeksplorasi kanal media selain Instagram
4. Anggaran untuk kegiatan promosi sangat terbatas karena baru launching.
Opportunity
1. Pemanfaatan bentuk baru media sosial kini dapat mendukung strategi komunikasi di sosial media.
2. Analisis PEST menunjukkan bahwa pemerintah secara intens memberdayakan praktik keberlanjutan, termasuk mode keberlanjutan.
3. Penjual thrift di Instagram memiliki solidaritas untuk saling mendukung dengan membantu promosi satu sama lain.
Threat
1. Perlu membangun brand awareness.
2. Banyak kompetitor baru muncul yang mulai menjual baju Thrift maupun Preloved.
3. Kompetitor dari Sweet Obsession lebih gencar dalam melakukan kegiatan komunikasi di media sosial.

SweetObsession.id is a newly created online Micro, Small, and Medium Enterprise (UMKM) that was launched on August 20, 2022. It offers feminine women's apparel made from recycled textiles, vintage clothing (thrift), and preloved items. As a sustainable fashion business, wants to encourage young girls to appear attractive while embracing sustainable fashion methods.
Strength
1. The product is not not widely available on the market thus, the purchase of Sweet Obsession products appeals to the customers who value the exclusivity of clothes.
2. Sweet obsession Follower's growth is pretty fast.
3. The owner understands fashion and has connections to help this business.
4. Have a shared value as a sustainable fashion practice. Through the purchase of Sweet Obsession, helps decreases the negative environmental impact of the fashion industry.
5. Have positive feedback from past customers.
Weakness
1. Due to the recent launch of the Sweet Obsession brand, social media activity has not been fully optimized.
2. Lack of brand awareness.
3. Sweet Obsession has not yet used social media platforms other than Instagram.
4. Sweet Obsession has just launched, and the budget for promotion is restricted.
Opportunity
1. The newly added features on Tiktok and Instagram, such as live shopping, Instagram ads, and its social marketplace, are compatible for delivering a communication program.
2. The PEST analysis shows that government intensely empowers sustainability practices, including sustainability fashion.
3. Many target audiences stated that one of the elements driving their purchasing decisions was their commitment to the environment.
4. thrift store owners have solidarity to support one another through mutual promotion agreement
Threat
1. Need to build brand awareness.
2. Many new competitors have emerged who have begun selling Thrift and Preloved clothing.
3. Sweet Obsessions' competitors are more active in their social media communication deployment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Putri Andinta
"Social Media Influencers telah menjadi alat komunikasi pemasaran yang penting karena menawarkan keterlibatan dengan sejumlah besar pembeli potensial dalam waktu singkat dengan biaya lebih rendah daripada iklan tradisional (Evans dkk, 2017 dalam Weismueller dkk, 2020). Pada sisi lain, brand sebagai aset yang paling berharga bagi setiap perusahaan, menggunakan social media influencers untuk dapat menarik partisipasi dari konsumen brand itu sendiri sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan konsumen dalam memfasilitasi keputusan mereka dalam pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan social media influencers dalam membangun brand image dan brand awareness. Menggunakan pendekatan kualitatif, riset berbasis studi pustaka (literature review) ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa cara untuk membangun brand image dan brand awareness melalui social media influencers. Pertama melalui Influencer Identification dan Measurement. Dalam tahap ini, brand akan memilih social media influencers yang tidak hanya memiliki pengaruh yang kuat, melainkan sesuai dengan persona yang ingin brand tersebut tampilkan. Kedua, melalui interaksi Social Media Influencers dengan khalayak. Interaksi oleh social media influencer dilakukan dengan membuat konten yang dapat menarik minat publik dengan menyesuaikan konsep dengan gaya berkomunikasi dan juga keahlian social media influencer tersebut.

Social Media Influencers have become an important marketing communication tool because they offer engagement with many potential buyers in a short period at a lower cost than traditional advertising (Evans et al, 2017 in Weismueller et al, 2020). Apart from that,brand as the most valuable asset for every company, uses social media influencers to attract participation and engagement from consumers to increase consumer trust and confidence in facilitating their purchase decisions. This study aims to analyze the usage of social media influencers to build brand image and brand awareness. Using a qualitative approach, this literature review-based research reveals several ways to build brand image and brand awareness through social media influencers. Firstly, by Influencer Identification and Measurement. At this stage, the brand will choose the social media influencers that have a strong influence and fit with the persona that the brand wants to show. Secondly, by the interaction between social media influencers and their audience. Interaction with the audience will be attractive by adjusting the concept with the social media influencer’s communication expertise."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Kaffah
"Media sosial yang digunakan secara masif dewasa ini membuat brand saling bersaing untuk membuat akun media sosial resminya sebagai sarana untuk mempromosikan produk/layanannya secara daring. Brand yang menggunakan media sosial memiliki potensi lebih tinggi untuk meningkatkan loyalitas para konsumennya. Di sisi lain, penggunaan media sosial oleh seorang individu memberikan berbagai macam kepuasan yang didefinisikan dalam teori Uses & Gratification (U&G). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor U&G yang mempengaruhi tingkat loyalitas konsumen terhadap brand yang akun media sosialnya mereka ikuti. Teori Uses and Gratification (U&G) sebagai salah satu teori motivasi serta konsep parasocial relationship digunakan pada penelitian ini untuk merepresentasikan hubungan faktor-faktor gratifikasi yang didapatkan dari penggunaan media sosial untuk mengikuti akun media sosial brand terhadap loyalitas pengguna. Penelitian diawali dengan wawancara untuk mendapatkan data kualitatif yang akan digunakan sebagai dasar perumusan model, khususnya dalam menentukan faktor gratifikasi yang didapatkan dari mengikuti akun media sosial brand. Kemudian, penelitian menggunakan 309 data responden untuk analisis kuantitatif dengan metode PLS-SEM. Wawancara konfirmatif juga dilakukan di akhir proses penelitian untuk mendukung hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa entertainment, economic benefits, learning benefits, dan brand interaction berpengaruh terhadap parasocial relationship. Selain itu information seeking, entertainment, economic benefits, dan brand interaction berpengaruh terhadap brand engagement. Parasocial relationship berpengaruh terhadap brand engagement dan brand loyalty, serta brand engagement berpengaruh terhadap brand loyalty. Penelitian ini diharapkan dapat membantu brand untuk dapat mencari tahu faktor yang membuat konsumen mengikuti media sosialnya dan cara untuk meningkatkan loyalitas dari konsumen terhadap brand.

The massive use of social media today makes brands compete to create their official social media accounts as a means to promote their products/services online. Brands that use social media have a higher potential to increase their customer brand loyalty. On the other hand, the use of social media provides various kinds of gratification defined in the Uses & Gratification (U&G) theory. This study aims to determine the U&G factors that influence consumer brand loyalty to brands whose social media accounts they follow. Uses and Gratification (U&G) theory as one of the motivational theories and the concept of parasocial relationship are applied in this study to represent the relation of gratification factors gained from the use of social media to follow brand social media accounts on user loyalty. The research begins with interviews to get qualitative data that will be adopted as the basis for formulating the model, notably in determining the gratification factor obtained from following the brand’s social media accounts. Then, the study used 309 respondent data for quantitative analysis using the PLS-SEM method. Researchers also conducted confirmative interviews at the end of the research process to support the research results. The findings of this study show that entertainment, economic benefits, learning benefits, and brand interaction affect the parasocial relationship. Other than that, information seeking, entertainment, economic benefits, and brand interaction affect brand engagement. Parasocial relationship affects brand engagement and brand loyalty, also brand engagement affects brand loyalty. This study is expected to help the brand find out which factors make consumers follow their social media and find out how to increase brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nurrohman
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh social media usage terhadap purchase decision involvement, brand awareness, dan brand image dengan dimediasi oleh EWOM dan trust pada industri rumah subsidi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 orang responden. Responden penelitian ini adalah masyarakat Indonesia yang memiliki gaji dibawah delapan juta rupiah perbulan dalam enam bulan terakhir, pernah mengulas atau melihat ulasan mengenai sosial media rumah subsidi dalam enam bulan terakhir, dan tidak sedang bekerja pada agensi pemasaran rumah subsidi. Data dianalisis dengan metode Structural Equation Model (SEM) atau model persamaan struktural dengan menggunakan aplikasi AMOS versi 24. Hasil studi menunjukkan bahwa social media usage memiliki pengaruh terhadap brand image dan brand awareness dengan dimediasi EWOM dan trust. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa social media usage tidak mempengaruhi purchase decision involvement baik secara langsung maupun dengan dimediasi oleh EWOM dan trust. Penelitian ini berkontribusi dengan membahas industri rumah subsidi sebagai objek penelitian serta mengembangkan model penelitian terdahulu dengan menambahkan brand image, brand awareness, dan pengaruh social media usage pada EWOM. Selain itu penelitian ini juga berkontribusi sebagai alat bantu mengambil keputusan pada komunikasi pemasaran di industri rumah subsidi.

This study aims to analyze the effect of social media usage on purchase decision involvement, brand awareness, and brand image mediated by EWOM and trust in the subsidized house industry. This research uses quantitative methods by distributing questionnaires to 200 respondents. The respondents of the research are Indonesian people who have a salary of under eight million rupiah per month in the last six months, have reviewed or seen reviews on subsidized housing social media in the last six months, and are not currently working at a subsidized housing marketing agency. Data were analyzed using the Structural Equation Model (SEM) method or structural equation modeling using the AMOS version 24. The study results show that social media usage has an influence on brand image and brand awareness mediated by EWOM and trust. In addition, the research results also indicate that social media usage does not affect purchase decision involvement either directly or mediated by EWOM and trust. This research contributes by discussing the subsidized house industry as a research object and developing previous research model by adding brand image, brand awareness, and the influence of social media usage on EWOM. In addition, this research also contributes as a decision-making tool on marketing communication in the subsidized house industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikrima Izzati Aydin
"Globalisasi industri olahraga, terutama pada sektor sepak bola, membuat persaingan antarklub semakin ketat. Keadaan ini menekankan pentingnya pemanfaatan saluran digital marketing communication seperti media sosial untuk mengelola brand equity, hal yang krusial bagi keberlangsungan dan kesuksesan jangka panjang sebuah klub olahraga profesional. Penelitian ini menganalisis pemanfaatan media sosial oleh klub sepak bola Real Madrid untuk mempertahankan brand equity mereka. Dengan menggunakan metode analisis konten, pengamatan utama dilakukan selama bulan Oktober 2024 pada empat media sosial milik Real Madrid, yaitu X (n=357), Instagram (n=220), YouTube (n=18), dan TikTok (n=36) yang mencakup isi post dan komentarnya. Sebagai acuan analisis, penelitian ini menggunakan konsep Customer-based Brand Equity (CBBE) yang telah disesuaikan ke dalam konteks olahraga. Konsep ini mencakup dua kategori komponen, yaitu brand attributes dan brand benefits. Penemuan penelitian memperlihatkan usaha Real Madrid dalam mempertahankan brand equity melalui penerapan seluruh komponen CBBE, yaitu team success, star player, head coach, brand mark, management, history and tradition, culture and values, event's image, sponsor, fans, stadium, fan identification, escape, social interaction, emotions, dan entertainment pada media sosial yang diteliti. Selain itu, konten media sosial Real Madrid juga menunjukkan komunikasi yang konsisten, informatif, serta memiliki asosiasi yang positif di mata para penggemar.

The globalization of the sports industry, especially in football, has heightened competition among clubs. This study explores Real Madrid CF's use of social media in maintaining brand equity, highlighting the crucial role of digital marketing communication in the globalized sports industry, particularly in the football sector, for the club’s long-term success. Using the content analysis method, this study mainly observed four social media owned by Real Madrid, namely X (n=357), Instagram (n=220), YouTube (n=18), and TikTok (n=36), which included the comments along with the posts, during October 2024. As a reference for the analysis, this study uses the Customer-based Brand Equity (CBBE) concept that has been adapted to the context of sports. This concept includes two categories of components, namely brand attributes and brand benefits. The research findings show Real Madrid's efforts in maintaining brand equity through the implementation of all CBBE components, namely team success, star players, head coaches, brand marks, management, history and tradition, culture and values, event's image, sponsors, fans, stadiums, fan identification, escape, social interaction, emotions, and entertainment on the studied social media. In addition, their social media content also shows consistent, informative communication and positive associations in fans' minds."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Emeraldi Rahman
"Menurut penelitian yang dilakukan oleh We Are Social bersama dengan HootSuite, YouTube adalah platform media sosial yang paling aktif digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain menjadi media untuk mempublikasikan hasil karya, YouTube juga dapat digunakan sebagai media dalam melakukan pemasaran berbagai macam produk. Orang yang melakukan pemasaran pada media digital seperti YouTube umumnya disebut influencer. Penelitian ini melihat peran perceived trust dalam memediasi pengaruh model social media influencer value (SMIV) yang terdapat pada influencer marketing terhadap sebuah produk, yang dalam konteks penelitan ini dikategorikan sebagai high involvement product. Pengaruh antara model SMIV yang terdiri dari advertising value dan source credibility terhadap brand awareness dan purchase intention dengan perceived trust sebagai variabel mediasi juga akan dibahas pada penelitian ini. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan proses survei dan data yang didapat akan dianalisis dengan metode Structural Equation Model (SEM).

According to a research conducted by We Are Social and HootSuite, YouTube is recently the most active social media platform used by Indonesian people. Apart from being a medium for publishing contents, YouTube can also be used as a medium in marketing for various kinds of products. People who do marketing on digital media usually called as an influencer. This research looks at the mediating role of perceived trust on mediating the impact of social media influencer value (SMIV) model in influencer marketing towards a product, which in the context of this research is categorized as high involvement product. The impact of the SMIV model which consists of advertising value and source credibility to brand awareness and intention to purchase, with perceived trust as a mediator will also be discussed in this research. The method used in this research is quantitative research by conducting survey process and the data obtained will be analyzed with Structural Equation Model (SEM) method."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Nazla Maura Nadhifah
"Laporan magang ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran media sosial yang diterapkan oleh perusahaan ritel PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk untuk meningkatkan kesadaran merek bagi merek Crocs di Indonesia. Laporan ini berfokus pada studi berbagai jenis konten dan strategi Crocs Indonesia di Instagram, termasuk konten regional, interaktif, dan kolaborasi dengan influencer. Dengan menganalisis tayangan dan interaksi dari setiap jenis konten, laporan ini memberikan wawasan berharga tentang konten mana yang resonansi dengan audiens Indonesia dalam meningkatkan kesadaran merek. Hasilnya menunjukkan bahwa audiens Indonesia lebih menyukai foto-foto yang berfokus pada produk, konten interaktif, dan kolaborasi dengan influencer lokal. Selain itu, laporan ini memberikan rekomendasi seperti pemetaan konten dan audit konten untuk meningkatkan kehadiran digital dan pengalaman pelanggan secara online. Laporan ini memberikan wawasan berharga bagi merek dan pemasar yang ingin memperkuat kehadiran online mereka melalui pemasaran media sosial, dengan menekankan pentingnya komunikasi pemasaran yang efektif, keterlibatan media sosial, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang positif secara online.

This internship report aims to analyze the social media marketing strategies implemented by the retail company PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk to increase brand awareness for the brand Crocs in Indonesia. The report focuses on studying various types of Crocs Indonesia Instagram content and strategies, including regional contents, interactive contents, and influencer collaborations. By analyzing the impressions and engagement of each content type, the report provides valuable insights into what content resonates with the Indonesian audience in terms of boosting brand awareness. The result shows that the Indonesian audience prefers product-focused photos, interactive contents, and collaboration with local influencers. Additionally, the report offers recommendations such as content mapping and content audit to improve digital presence and online customer experience. This report provides valuable insights for the brand and marketers seeking to strengthen their online presence through social media marketing, emphasizing the importance of effective marketing communication, social media engagement, and creating a positive online customer experience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>