Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lindawati Wardani
"ABSTRAK
Makalah ini mengusulkan sebuah model untuk membiayai kegiatan Penelitian dan Pengembangan Litbang dengan fokus pada pemodelan harga sukuk sebagai sumber pembiayaan. Kami melakukan skenario harga yang berbeda berdasarkan simulasi menggunakan pendekatan Real Options, terdiri dari: skenario Continuity, Abandonment dan Substitution. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengguna dengan perkiraan nilai produk di masa depan tergantung pada nilai risiko serta skenario yang dipilih, untuk nilai awal proyek project outlay . Nilai risiko proyek diperoleh dengan mengkonversi Tingkat Kesiapan Teknologi TRL . Hasil menunjukkan konsistensi mengikuti risk-return tradeoff untuk semua skenario kecuali skenario complete continuity dan skenario complete continuity menyediakan hasil yang paling dekat dengan hasil dari Project Based Sukuk PBS yang telah ada saat ini.

ABSTRACT
This paper proposes a model for financing R D activities with a focus on modeling the pricing of sukuk as source of financing. We conduct different pricing scenarios based on simulation using real option approach, consist of continuity, abandonment and substitution scenarios. The results could provide the user with possible future values of the products depending on the risk value as well as the scenario chosen, for a given initial value of the project. The risk value of the project was obtained by converting the project rsquo s Technology Readiness Level TRL . The results show a consistency following the risk return tradeoff for all scenarios except the complete continuity scenario and the complete continuity scenario provides the closest results with the yields of the existing Project Based Sukuk PBS ."
2017
D2375
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Ananda Nabila
"

Rumah sakit umum milik pemerintah bertugas memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Dalam hal ini, instansi tersebut harus melakukan kegiatannya secara efisien agar dapat memanfaatkan anggaran pemerintah Indonesia yang terbatas. Dengan adanya batasan finansial tersebut, melakukan perencanaan dan alokasi tempat tidur rawat inap yang efisien sebagai upaya penghematan biaya pelayanan rumah sakit semakin sulit. Salah satu rumah sakit umum milik pemerintah yang terletak di kawasan Jakarta Selatan belum melakukan perencanaan dan alokasi tempat tidur rawat inap secara efisien yang menyebabkan tingginya biaya penyediaan tempat tidur. Sehingga, diperlukan perencanaan dan alokasi tempat tidur rawat inap dengan benar. Unit rawat inap di rumah sakit tersebut terdiri atas unit rawat inap dewasa, anak, dan kebidanan. Penelitian ini mengembangkan model optimasi menggunakan metode Integer Linear Programming (ILP) yang bertujuan untuk meminimalkan biaya penyediaan tempat tidur di setiap unit rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan pengurangan biaya penyediaan tempat tidur rata-rata sebesar Rp19.660.266,67 per bulan untuk ketiga unit rawat inap dengan alokasi jumlah tempat tidur yang berbeda-beda. Setelah mengetahui jumlah tempat tidur, jumlah perawat yang dibutuhkan juga dihitung. Hasilnya menunjukkan terjadi pengurangan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dan penghematan biaya tenaga perawat rata-rata sebesar Rp2.913.333,33 per bulan untuk ketiga unit rawat inap.

 


Public hospital owned by government is responsible for providing a good healthcare services to the community. In this case, the hospital must carry out its activities efficiently so that it can take advantage of the limited Indonesian government budget. With these financial constraints, planning and allocating efficient inpatient beds as an effort to save on hospital service costs is more challenging. One of the government-owned public hospitals located in South Jakarta has not planned and allocated inpatient beds efficiently causing a high cost of inpatient bed provision. So, it is necessary for the hospital to plan and allocate inpatient beds properly. The inpatient care unit consists of adult, child and midwifery inpatient units. This research develops an optimization model using the Integer Linear Programming (ILP) method which aims to minimize the cost of providing beds in each inpatient unit. The results showed a reduction in the cost of providing beds by an average of Rp19,660,266.67 with different number of beds allocated. Afterwards, the number of nurses needed was also calculated. The results show a reduction in the number of nurses needed and it save nurses costs an average of Rp2,913,333.33 per month for the three inpatient units.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deltadi Rachman Nurwijayanto
"Sukuk merupakan instrumen pasar keuangan Islami yang saat ini semakin populer. Tetapi, jumlah sukuk yang terbatas dapat mengindikasikan bahwa portfolio sukuk belum terdiversifikasi dengan baik dan dapat diartikan memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki kinerja lebih rendah dibandingkan dengan portfolio obligasi konvensional. Penelitian ini bertujuan tu1tuk membandingk:an kinerja portfolio sukuk dengan portfolio obligasi konvensional, dan pengaruh jumlah emisi terhadap kinerja portfolio. Dari sisi return temyata portfolio sukuk tidak memberikan return yang berbeda dibandingkan dengan portfolio obligasi konvensional. Sementara itu dari sisi resiko, portfolio sukuk memiliki resiko yang lebih rendah dilihat dalarn hubungannya dengan resiko sistematiknya, walaupun secara resiko total sukuk memiliki resiko lebih tinggi dibandingk.an dengan portfolio obligasi kovensional. Portfolio sukuk memiliki kinerja lebih baik terhadap resiko totalnya dan sebaliknya terhadap resiko sistematiknya. Terhadap penambahan jumlah emisi, sukuk akan memberikan pengaruh terhadap kinerja portfolio sukuk, dimana hal tersebut tidak berlaku pada portfolio obligasi konvensional.

Sukuk is an Islamic financial market instruments are now increasingly popular. However, a limited number of sukuk may indicate that the portfolio of sukuk yet well diversified and can be interpreted more likely to have lower performance compared with cnnventional bond portfolio. This study aimed to compare the performance of sukuk portfulio with conventional bond portfolio, and the effect of emissions on the performance of the portfolio. From the side of sukuk portfolio return has no different returns compared with conventional bond portfolio. Meanwhlle in terms of risk, portfolio of Sukuk has a lower risk seen in relation to its systematic risk, although at the total risk, sukuk has higher risk. Portfolio sukuk has better performance against the risk of total and contrary to its systematic risk. Addition of total emissions will impact on the performance of sukuk portfolio, whlch it does not apply to conventional bond portfolio."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33513
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Dhiradharana
"

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel yang memengaruhi intensi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi pada produk investasi Green Sukuk Ritel, sebuah produk investasi yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan RI. Dalam model penelitian yang disusun, investasi pada Green Sukuk Ritel dapat dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu perilaku konsumsi yang bertanggung jawab sosial, persepsi keuntungan pribadi, dan persepsi efektivitas tindakan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan dilaksanakan dengan menggunakan teknik Partial Least Squares-Structural Equation Modelling. Data penelitian dikumpulkan melalui survei terhadap 265 responden di Indonesia yang sebelumnya pernah membeli produk finansial atau investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumsi yang bertanggung jawab sosial dari investor dan persepsi efektivitas tindakan dari produk Green Sukuk Ritel memiliki pengaruh positif terhadap intensi untuk berinvestasi pada produk Green Sukuk Ritel. Sementara, persepsi atas keuntungan pribadi hanya memiliki pengaruh tidak langsung terhadap intensi melalui persepsi efektivitas tindakan. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi DJPPR Kementerian Keuangan dalam mendesain strategi komunikasi dan pemasaran untuk produk Green Sukuk Ritel.


The aim of this research is to analyze the explanatory variables of the intention to invest in Green Sukuk Ritel, an investment product offered by Directorate General of Budget Financing and Risk Management (DGBFRM), Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. In the relationship model proposed, the intention to invest in Green Sukuk Ritel can be explained by three variables: the socially responsible consumption of the individual, their perception of personal gain and their perception of the effectiveness of the action. The relationships among the variables were analyzed using the Partial Least Squares -Structural Equation Modelling technique. The data was collected through a survey involving 265 respondents in Indonesia who have purchased financial or investment products. Based on the results, intention to invest in Green Sukuk Ritel is explained by the proposed explanatory variables. The socially responsible consumption habits of the investor and the perception of the effectiveness toward Green Sukuk Ritel have a direct and positive effect on the intention to invest Green Sukuk Ritel. However, the perception of the personal gain only has an indirect effect on the intention through the mediation of perception of the effectiveness of the action. These findings should be taken into account by DGBFRM when designing the marketing and communication strategies for Green Sukuk Ritel.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Jihad Dahana Setiawan
"The relationship between sovereign risk and capital flows has been predominantly governed by several behavioral elements. Previous studies have displayed that investors’ reaction mechanism to changes in sovereign credit rating, as proxy of risk, is asymmetric amongst downgrades and upgrades in which the former has been proven to be more impactful to flow of capital. As the influence of loss and risk aversion in the phenomenon is relatively salient from the scope of behavioral finance, we construct a two-phase experiment design which comprises a modified investment game and a risk-elicitation process to attest the said hypothesis. Our result shows that in an investment scheme with different progressions of default risk at treatment and control condition, the median deviation level from the endowment point is much higher in the treatment circumstance with constantly escalating default risk. Hence, loss aversion does exist since individuals are more driven to adjust their investment participation if served with a higher probability of loss. Moreover, we found that risk-aversion is also in play at the design where more risk-averse individuals tend to invest less in most cases. Likewise, we also found that more loss-averse individuals have similar tendency in terms of total investment participation as well. Nevertheless, as this particular finding is beyond our original research questions, we leave the elaborations for future work.
Perhubungan antara risiko berinvestasi di suatu negara dan aliran modal dipengaruhi oleh beberapa elemen ekonomi perilaku. Berbagai studi sebelumnya telah memperlihatkan bahwa investor memiliki reaksi yang asimetris terhadap perubahan peringkat investasi negara sebagai proksi dari risiko investasi, dimana penurunan peringkat investasi terbukti memiliki dampak yang lebih besar terhadap arus modal dibanding kenaikan. Apabila dilihat dari sudut pandang perilaku keuangan, fenomena tersebut dipengaruhi oleh penghindaran manusia dari kerugian dan juga dari risiko. Oleh karena itu, kami memformulasikan suatu desain eksperimen yang terdiri atas suatu permainan investasi sebagai tahapan yang pertama dan suatu proses elisitasi risiko sebagai tahapan yang kedua untuk membuktikan hipotesis tersebut. Hasil yang kami dapat memperlihatkan bahwa di dalam skema investasi dengan dua perkembangan risiko gagal bayar yang berbeda pada kondisi kontrol dan kondisi perlakuan, data deviasi median dari titik awal jauh lebih tinggi pada kondisi perlakuan dimana risiko gagal bayar selalu meningkat pada setiap tingkatan permainan. Maka dari itu, kami memverifikasi bahwa hipotesis mengenai keberadaan penghindaran kerugian individu adalah benar karena para subyek lebih terdorong untuk menyesuaikan partisipasi investasi mereka ketika dihadapkan pada risiko gagal bayar yang lebih tinggi. Lebih lanjut, kami juga menemukan bahwa hipotesis mengenai keberadaan penghindaran risiko juga benar karena individu yang menghindari risiko cenderung berinvestasi lebih sedikit dibanding yang memiliki preferensi risiko sebaliknya. Kami juga menemukan bahwa individu yang bersifat menghindari kerugian memiliki tendensi yang serupa terhadap total partisipasi investasi mereka. Namun, karena hal ini sebenarnya berada di luar pertanyaan penelitian ini, untuk saat ini temuan tersebut kami tinggalkan untuk dikerjakan di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Nirmalasari
"Skripsi ini membahas pentingnya pemodelan dalam sebuah proses desain arsitektur. Proses pemodelan terdiri dari model konseptual dan model konkret. Proses pemodelan tersebut saling melengkapi satu sama lain sehingga tidak selamanya berjalan secara linear. Hal tersebut menyebabkan proses pemodelan menjadi penting dalam sebuah proses desain. Perkembangan teknologi melahirkan inovasi baru dalam proses pemodelan. Pabrikasi digital dapat memudahkan pekerjaan dalam pemodelan. Saya mencoba menganalisa dan memahami lebih lanjut perkembangan pemodelan melalui indikator dasar proses pemodelan. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya pemodelan dalam sebuah proses desain dan relevansinya hingga saat ini. Model dapat merepresentasi sebuah gagasan ide dengan sangat jelas sesuai keinginan arsitek.

The writing informs the importance of modeling in architectural design process. Modeling process consists of conceptual modeling and concrete modeling. These processes complement each other. They not always occur in linear sequence. Therefor modeling becomes important in design process. The development of technology also contribute to the new innovations in the modeling process such as digital fabrication that helps working process in modeling. The analytical study is based on several basic indicators in the development of modeling process. The study shows that the role of modeling in the design process and its relevance to the present times helps architect to represent their ideas clearly through models."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry-Labordere, Piere
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
332.645 3 HEN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ristiyanti Hayu Pertiwi
"Teori Common Value menunjukkan situasi pada lelang instrumen keuangan dimana investor memiliki kecenderungan perilaku untuk menawar harga yang lebih rendah daripada nilai aktual dan berdampak pada tekanan harga pada penerbitan instrumen keuangan tersebut atau biasa di sebut dengan underpricing. Tekanan harga, selanjutnya, berdampak buruk pada emiten karena mengakibatkan berkurangnya potensi pendapatan. Seiring dengan berkembangnya pasar keuangan Islam, pemerintah Indonesia memperluas variasi instrumen keuangan dan mulai menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara Sukuk Negara sebagai salah satu diversifikasi instrumen pembiayaan publik pada tahun 2008. Hingga saat ini, literatur empiris mengenai kinerja sukuk terutama dalam efisiensi penetapan harga masih jarang di temukan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menguji indikasi tekanan harga underpricing dalam penerbitan sukuk selama tahun 2012-2016 dan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk mengetahui eksistensi penerbitan underpricing sukuk, penelitian ini menggunakan rumus turunan yang mempertimbangkan penyesuaian jangka waktu dua hari dari hari lelang sampai dengan setelmen. Analisis kemudian di lanjutkan dengan metode Ordinary Least Square untuk menganalisis determinan underpricing tersebut. Berbeda dengan teori common value, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata penerbitan sukuk di Indonesia menunjukkan harga lelang yang lebih tinggi T 0 dibandingkan pada harga pasar pada saat setelmen T 2 atau overpricing; dan secara signifikan dipengaruhi oleh bid-ask spread, credit default swap, yield to maturity, bid to cover ratio, Jakarta Islamic Index, dan nilai tukar.

Common Value Theory points out the situation in financial instrument auction where investors tend to bid a lower price than the actual value and it results in an underpricing of financial instrument. The underpricing, further, may hamper the market as it leads to revenue loss for the issuer. As the Islamic financial market developed, government of Indonesia expand their instrument variation and started to issue Islamic Bond sukuk in 2008. There is still lack of empirical literature regarding sukuk performance, particularly in the pricing model. This paper, then, attempts to examine underpricing indication in sukuk issuance during 2012 2016 and study the factors that might explain its persistence. To examine the existence of sukuk underpricing issuance, this study uses derived formulas which consider adjustment of two days holding period from auction day to settlement. To this end, Ordinary Least Square model is applied to analyze the determinant of underpricing. In contrast to the theory, result of this study shows that average sukuk issuance in Indonesia indicates a higher auction bid T 0 than in settlement T 2 period or overpricing and it is significantly affected by bid ask spread, credit default swap, yield to maturity, bid to cover ratio, Jakarta Islamic Index, and exchange rate."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Khafie Alam
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat dari kekurangan gizi kronis,
sehingga anak terlalu pendek pada usianya. Stunting memiliki dampak yang buruk
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak serta berpengaruh terhadap kualitas
sumber daya manusia di masa depan. Dalam rangka menurunkan angka stunting di
Indonesia, pada tahun 2018, pemerintah menetapkan 100 kabupaten/kota sebagai daerah
prioritas penanganan kasus stunting di Indonesia. Penetapan 100 kabupaten/kota prioritas
tersebut ditentukan berdasarkan indikator jumlah balita stunting, prevalensi stunting, dan
tingkat kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang
memengaruhi status daerah prioritas penanganan stunting di Indonesia agar pemerintah
lebih fokus dalam menangani kasus stunting di setiap daerah. Model yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Geographically Weighted Logistic Regression (GWLR).
Untuk variabel respon, kategori 0 adalah daerah bukan prioritas penanganan stunting
(prevalensi stunting kurang dari rata-rata prevalensi stunting Indonesia tahun 2018
sebesar 32,01%) dan kategori 1 adalah daerah prioritas penanganan stunting (prevalensi
stunting lebih besar dari rata-rata prevalensi stunting Indonesia tahun 2018 sebesar
32,01%). Model Geographically Weighted Logistic Regression (GWLR) merupakan
pengembangan dari model regresi logistik dengan memperhitungkan pengaruh spasial.
Pengaruh spasial tersebut digambarkan melalui matriks pembobot di setiap lokasi
pengamatan sehingga menghasilkan pendugaan parameter model yang bersifat lokal
untuk setiap lokasi pengamatan. Metode penaksiran parameter yang digunakan adalah
metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dengan fungsi pembobot spasial adalah
fungsi pembobot kernel Fixed Gaussian dan Fixed Bisquare. Pada penelitian ini data
yang digunakan mengandung missing values sehingga diperlukan penanganan lebih
lanjut. Penanganan missing values yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
imputasi data menggunakan Classification and Regression Tree (CART). Model GWLR
terbaik pada pemodelan kasus stunting di Indonesia tahun 2018 adalah model GWLR
dengan pembobot fungsi kernel Fixed Bisquare dengan nilai AIC sebesar 622,806477
dan akurasi klasifikasi model sebesar 0,7257.

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five because of chronic
malnutrition so that the child is too short for his/her age. Stunting has bad effect on
children's growth and the quality of human resources in the future. To reduce the number
of stunting in Indonesia, in 2018, the government determined 100 districts/cities as
priority areas for handling stunting cases in Indonesia. The 100 priority districts/cities are
determined based on the number of stunting children, stunting prevalence, and poverty
level. This study aims to determine the variables that affect the status of priority areas for
stunting handling in Indonesia so the government can be more focused on handling
stunting cases in each region. The model used in this study is Geographically Weighted
Logistic Regression (GWLR) with 0 as the category of a non-priority area for handling
stunting cases (stunting prevalence is less than the average stunting prevalence of
Indonesia in 2018) and 1 as the category of a priority area for handling cases stunting (the
prevalence of stunting is greater than the average stunting prevalence of Indonesia in
2018). The average stunting prevalence of Indonesia in 2018 that used in this study is
32,01%. The Geographically Weighted Logistic Regression (GWLR) model is a
development of the logistic regression model which considers spatial influence. The
spatial influence is illustrated through a weighting matrix at each observation location to
produce an estimation of the local model parameters for each observation location. The
parameter estimation method used is the Maximum Likelihood Estimation (MLE) method
with the spatial weighting function is the Fixed Gaussian and Fixed Bisquare kernel
weighting function. There are missing values in the study data so Classification and
Regression Tree (CART) method used to handle the missing values. The results showed
that the best GWLR model on stunting cases modeling in Indonesia in 2018 is the GWLR
model with Fixed Bisquare kernel function weighting with AIC value of 622,806477 and
accuracy of model classification of 0,7257.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiya Khairunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor spesifik-bank, proporsi pembiayaan bagi hasil, dan makroekonomi terhadap tingkat Non-Performing Financing pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel EGLS. Penelitian ini menggunakan data laporan publikasi dari BPRS beraset besar sebagai model 1 dan 153 BPRS sebagai model 2 untuk mengestimasi pengaruh faktor-faktor tersebut. Faktor spesifik-bank yang digunakan adalah rasio kecukupan modal bank, rasio efisiensi bank, Financing to Deposit Ratio, dan pertumbuhan pembiayaan. Proporsi pembiayaan bagi hasil diukur melalui rasio Profit-Loss Sharing. Sementara, faktor makroekonomi terdiri dari inflasi dan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada model 1, rasio efisiensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat NPF. Sedangkan pertumbuhan pembiayaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat NPF. Sedangkan, pada model 2, rasio efisiensi bank, rasio FDR, dan inflasi berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat pembiayaan bermasalah.

This study aims to analyze the effect of bank-specific factors, the proportion of profit-sharing financing, and macroeconomics on the level of Non-Performing Financing in Islamic Rural Banks (BPRS). The method used in this study is EGLS panel data regression. This study uses published report data from BPRS with large assets as model 1 and 153 BPRS as model 2 to estimate the influence of these factors. The bank-specific factors used are the bank's capital adequacy ratio, bank efficiency ratio, Financing to Deposit Ratio, and financing growth. The proportion of profit sharing financing is measured through the Profit-Loss Sharing ratio. Meanwhile, macroeconomic factors consist of inflation and Gross Domestic Product (GDP) growth. The results of this study indicate that in model 1, the efficiency ratio has a positive and significant effect on the level of NPF. While financing growth has a negative and significant effect on the NPF level. Whereas in model 2, bank efficiency ratios, FDR ratios, and inflation have a significant positive effect on the level of non-performing financing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>