Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118704 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Ashrina Syafrizal
"ABSTRAK
Virus dengue DENV dapat menginfeksi manusia tanpa batasan usia di daerah tropis dan subtropis. Vaksin DENV dari keempat serotype sangat diperlukan untuk mencegah infeksi DENV. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat respon imun seluler CD4, CD8, dan CD25 pada mencit yang diimunisasi dengan vaksin DNA pUMD4 kla/b. Plasmid pUMD4 kla/b diproduksi dan diisolasi dengan menggunakan berbagai metode. Uji ekspresi pUMD4 kla/b dilakukan dengan transfeksi pada sel Chinese Hamster Ovary. Plasmid yang telah mengekspresikan protein preM-E DENV-4 selanjutnya diimunisasikan pada mencit ddY pada hari ke-0, ke-21, dan ke-42. Hasil analisis limpa tanpa induksi dengan menggunakan uji flow cytometry menunjukkan persentase CD4 pada mencit yang diimunisasi lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok pUMVC4a dan kelompok tanpa imunisasi. Akan tetapi persentase CD8 dan CD25 menunjukkan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok pUMVC4a dan kelompok tanpa imunisasi. Analisis limpa dengan induksi pada mencit yang diimunisasi sebesar 3,7 CD4 , 9,7 CD8 , dan 13 CD25 secara berurutan dan persentase CD4, CD8, dan CD25 lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok pUMVC4a dan kelompok tanpa imunisasi setelah imunisasi ke-3. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya aktivasi imun seluler pada mencit setelah imunisasi dengan pUMD4 kla/b.

ABSTRACT
Dengue virus infected humans in every ranges of ages at tropical and subtropical regions. In previous study DNA vaccine pUMD4 kla b was constructed. The purpose of this research is to inform cellular immune responses CD4, CD8, and CD25 in mice those were immunised by pUMD4 kla b. pUMD4 kla b plasmid was isolated by many methods. Expression test of pUMD4 kla b was held by transfection on CHO cells. pUMD4 kla b that had expressed preM E dengue proteins was immunised in ddY mice in aged 5 6 weeks on day 0, day 21, and day 42. Evaluation of immunizations could be seen from flow cytometry test on mice rsquo s splenocytes. pUMD4 kla b could express preM E dengue proteins. Result showed enhancements on percentages rsquo numbers of CD4 cells 2.6 , CD8 cells 4.4 , and CD25 6 in ddY mice without induction, and CD4 cells 3.7 , CD8 cells 9.7 , and CD25 13 with induction after third immunizations. Percentages of CD4, CD8, and CD25 in pUMD4 kla b rsquo s immunizations are higher than in pUMVC4a rsquo s immunizations and without immunizations. Conclusion there were cellular immunity activations after immunized with pUMD4 kla b."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Rahmi Fadhilah
"Penelitian mengenai pengembangan vaksin DNA pengekspresi antigen fusi hemaglutinin dan VP22 terhadap respon antibodi spesifik dan sel T CD8 pada mencit BALB/c telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai penambahan VP22 secara terfusi pada plasmid pcDNA H5cop?TM terhadap respon imun humoral dan seluler yang diinduksi oleh vaksin DNA pemgekspresi antigen hemaglutinin virus influenza A H5N1.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji eksperimental berupa kenaikan dan reaktivitas serum yang diperoleh dari kelompok mencit BALB/c yang divaksin dengan pcdnawt, pcdna-H5cop?TM, pcdna-, pcdnaH5cop?TM-VP22, pcdnaH5copfull serta respon sel T CD8 dari spleen mencit BALB/c yang mensekresikan IFN-? spesifik terhadap peptida H5N1 MHC Class I. Mencit BALB/c berusia 8 minggu divaksinasi sebanyak tiga kali secara intramuskular dengan interval waktu 2 minggu untuk tiap vaksinasi. Semua kelompok mencit menunjukkan peningkatan respon antibodi spesifik dibandingkan dengan kontrol dengan nilai rasio OD serum ketiga pada kelompok mencit pcdna-H5cop?TM, pcdnaH5cop?TM-VP22, pcdnaH5copfull dan kontrol secara berurutan adalah 1.71 p=0.006 , 1.56 p=0.010 , 1,05 p=0.016 dan 1.01.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada kelompok perlakuan pcdna-H5cop?TM dengan pcdnaH5cop?TM-VP22 terhadap protein HA p=0.200 . Sementara pada respon sel T CD8 yang diperoleh dari optimasi ELISPOT menunjukkan adanya spot forming unit SFC pada spleen mencit yang divaksinasi dengan pcdnaH5cop?TM-VP22 pada berbagai konsentrasi peptida H5N1 yaitu berturut-turut 20 spot 100ng , 22 spot 250ng , 22 spot 500ng , 49 spot 750ng , dan 72 spot 1000ng . Nilai spot tertinggi didapatkan dengan konsentrasi peptida H5N1 sebanyak 1000ng. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa dengan adanya penambahan VP22 secara terfusi pada pcdna-H5cop?TM dapat meningkatkan respon seluler terhadap virus influenza A H5N1.

Research on the development of DNA vaccines expressing a fused gene of haemagglutinin HA and VP22 towards specific antibody and CD8 T cells responses in mice BALB c has been done. The purpose of this study was to asses the fused VP22 into the pcDNA H5cop TM towards humoral and cellular imune responses.
The methodology used in this study was experimental method that focused on increase of antibody level of serum obtained from groups of BALB c mice that previously vaccinated with pcDNAwt, pcDNA H5COP TM, pcDNA, pcDNA H5COP TM VP22, pcDNA H5COP full. Response CD8 T cell generated from spleen of mice BALB c that secreted IFN H5N1 peptides specific to MHC class I was also observed. Significant increase of level of specific antibody response were shown by value of control compared to third serum with mean value of OD optical density of pcDNA H5COP TM, pcDNA H5COP TM VP22, pcDNA H5COP full and control 1.71 p 0.006 , 1.56 p 0.010 , 1,05 p 0.015 and 1,01 respectively. Statistical analysis showed that there was no significant difference in group treated with pcDNA H5COP TM with pcDNA H5COP TM VP22 towards HA protein p 0.200.
The ELISPOT optimizations showed response to CD8 T cells by formation of spot forming units SFC in the spleen of mice vaccinated with pcDNA H5COP TM VP22 with various concentrations of peptide H5N1 applied, 20 spots 100ng , 22 spots 250ng , 22 spots 500ng , 49 spots 750ng , and 72 spots 1000ng respectively. The highest value obtained by peptide of H5N1 with a total peptide 1000ng. The results indicated that the fused of VP22 into the pcDNA H5cop TM can enhance cellular responses against H5N1 influenza A virus.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Rudianto
"ABSTRAK
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi dengue, salah satunya adalah vaksinasi. Vaksin CYD-TDV Chimeric yellow fever virus-Dengue virus-Tetravalent Dengue Vaccine merupakan vaksin dengue pertama yang diterima oleh WHO dan telah diterima juga untuk didistribusikan ke berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat berbagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap penerimaan orang tua terhadap pemberian vaksin dengue pada anak, seperti faktor sosiodemografis, serta pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua. Penelitian ini juga menunjukkan preferensi orang tua mengenai vaksin dengue. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan data primer yang didapatkan dari pengisian kuisioner oleh subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan: 98,50 responden menerima pemberian vaksin dengue kepada anak mereka. Sementara itu, tidak ditemukan faktor yang memiliki hubungan signifikan terhadap penerimaan orang tua terhadap pemberian vaksin dengue pada anak p >0,05. Sebagian besar subjek penelitian 35,96 berpendapat bahwa perlindungan pasti sebagai hal terpenting dari vaksin dengue. Sementara itu, 56,93 responden yang menilai biaya sama dengan atau kurang dari Rp 50.000,00 merupakan harga yang terjangkau. Berdasarkan penelitian ini, penerimaan orangtua terhadap vaksin relatif baik.

ABSTRACT
There are ways to prevent dengue infections, one of which is by receiving vaccination. CYD TDV Chimeric yellow fever virus Dengue virus Tetravalent Dengue Vaccine was the first vaccine to be accepted by the World Health Organization to be distributed worldwide, including Indonesia. This study aimed to explore factors which might contribute to parents 39 acceptance of their children being subject of dengue vaccinations. This study also shows parents 39 preference of the most important characteristics of dengue vaccines. The study design applied was cross sectional study with primary data collected from questionnaire filled by study subjects. This study shows 98.5 respondents accept dengue vaccination for their children. Meanwhile, this study found no factor which has significant relation to parents 39 dengue vaccine acceptance p 0.05. The most popular preference for the most important vaccine characteristic was 100 protection 35.96 . Meanwhile, 56.93 of all respondents categorized vaccination costs of IDR 50,000.00 and below as affordable. According to the result of the research, parents 39 vaccine acceptance in Jakarta could be considered relatively good."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Elitha Sundari
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue (DENV) yang tersebar luas di wilayah tropis dan subtropis di dunia. DENV merupakan virus RNA rantai tunggal yang mengkode tiga protein struktural, tujuh protein non-struktural, dan dua daerah yang tidak ditranslasikan (UTR). Protein non-struktural 1 (NS1) DENV diketahui memiliki peran yang sangat penting dalam patogenesis infeksi DENV dan sebagai pengembangan vaksin dengue yang menjanjikan. Saat ini, pengembangan vaksin baru dengan DNA yang diimunisasikan memberikan perspektif baru karena aman, stabil, dan imunogenik. Pada penelitian sebelumnya, kami telah berhasil mengonstruksi vaksin rekombinan DNA yang mengkode protein NSI dari DENV-2 (pUNS1) dan diekspresikan secara in-vitro. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis lebih lanjut untuk melihat kemampuan pUNS1 dalam menginduksi respons imun humoral dengan imunisasi in-vivo. Sebanyak 16 mencit Balb/c yang berumur 4 minggu diimunisasi sebanyak 3 kali dengan 100 µg pUNS1 atau pUMVC4.a dalam interval waktu 1 minggu. Pengambilan sampel darah mencit dilakukan sebelum imunisasi dan dilakukan terminasi 1 minggu setelah imunisasi terakhir. Titer antibodi dari serum masing-masing mencit diukur dengan ELISA in-house. Titer IgG total, antibodi subkelas IgG2a dan IgG2b dari kelompok mencit yang diimunisasi dengan rekombinan pUNS1 menunjukkan perbedaan yang signifikan antara serum pre-imunisasi dengan terminasi. Hal ini membuktikan kemampuan pUNS1 dalam menginduksi respons imun humoral terhadap NS1 DENV-2 secara in-vivo.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus (DENV) which spread widely in tropical and subtropical regions of the world. DENV is a single-positive strand RNA virus which encodes three structural proteins, seven non-structural proteins, and two untranslated regions (UTR). The non-structural protein-1 (NS1) of DENV is known to have important role in dengue pathogenesis also promising to be developed as dengue vaccine. Lately, novel vaccine approach by DNA immunization have given new perspective for a safe, stable, and immunogenic vaccine platform. Previously, we have successfully construct DNA vaccine encoding NS1 protein of DENV2 (pUNS1) which express recombinant NS1 protein in-vitro. Thus, in this current study the ability of pUNS1 to induce humoral immune response will be further analyzed by in-vivo immunization. Sixteen Balb/c mice aged of 4 weeks were immunized 3 times with 100 µg of pUNS1 or pUMVC4.a on 1 week time interval. Blood sampling was carried out just before immunization and termination was done 1 week after last immunization. Titer from individual mice sera against DENV-2 were measure with in-house ELISA. Total IgG titers, subclass IgG2a, and IgG2b antibodies from mice group immunized with recombinant pUNS1 showed a significant difference between pre-immunization and terminated serum. This is proven the ability of pUNS1 to induce humoral immune response against NS1 DENV-2 in-vivo."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hilda Putri
"Pendahuluan: Infeksi dengue merupakan salah satu penyakit endemik di daerah tropis dan subtropis yang disebabkan oleh virus dengue (DENV). Hingga saat ini belum ada antiviral yang efektif untuk infeksi dengue. Penyebaran dan sirkulasi serotipe DENV berfariasi di setiap lokasi geografi, hal ini menyulitkan dalam melakukan evaluasi vaksin DENV. Oleh karena itu perlu dikembangkan kandidat vaksin DENV menggunakan strain Indonesia supaya dapat memberikan proteksi maksimal. Pada peneltian ini dikembangkan kandidat vaksin DNA tetravalen DENV berbasis gen prM-E DENV strain Indonesia.
Metode: Konstruksi plasmid rekombinan kandidat vaksi dilakukan dengan cara menyisipkan gen prM-E setiap serotipe DENV ke dalam vektor pUMVC4a. Gen prM-E DENV merupakan strain Indonesia, yang diamplifikasi dari serum pasien yang terinfeksi dengan virus ini. Kemampuan plasmid rekombinan mengekspresikan protein prM-E DENV diuji di sel mamalia. Kemampuan kandidat vaksin menginduksi respon imun humoral dievaluasi secara monovalen dan tetravalen di mencit jenis ddY. Titer IgG anti dengue diperiksa menggunakan teknik ELISA, sedangkan titer antibodi netralisasi di tentukan dengan uji FRNT. Proteksi vaksin terhadap mencit yang diimunisasi dievaluasi dengan melakukan uji tantang menggunakan sel K562 yang diinfeksi DENV-2. Viremi virus di tentukan dengan menggunakan teknik foccus assay.
Hasil: Konstruksi plasmid rekombinan kandidat vaksin DENV-1 dan DENV-3 sudah berhasil dilakukan. Plasmid dapat mengekspresikan protein prM-E DENV di sel mamalia, namun karakteristik dan kinetik protein masih belum dapat diketahui dengan jelas. Keempat kandidat vaksin DNA yang sedang dikembangkan dapat menginduksi respon imun, baik secara monovalen maupun tetravalen. Imunisasi secara tetravalen dapat memberikan proteksi pada mencit yang diuji tantang dengan sel K562 yang diinfeksi dengan DENV-2.

Introduction: Dengue infections are caused by dengue viruses (DENV) and are endemic in tropical and subtropical regions. At present, there is no effective antiviral treatment for dengue infection. Distribution and circulation of DENV serotypes varies by geographic location, it is difficult to evaluate DENV vaccine. Therefore, it is necessary to develop a vaccine candidate DENV using Indonesian strains in order to provide maximum protection. However, in this study, we constructed a recombinant plasmid-based prM-E gene from the Indonesia strain as a DENV DNA vaccine candidate.
Methode: The recombinant plasmid was prepared by inserting the prM-E gene from each DENV serotypes into the plasmid backbone pUMVC4a. prM-E gene an Indonesia strain, which was amplified from patient sera infected with DENV. The ability of the recombinant plasmid expressing the prM-E DENV protein tested in mammalian cells. The ability of candidate vaccines induce humoral immune responses were evaluated monovalent and tetravalent in ddY mice. IgG titers of anti-dengue examined using ELISA technique, while neutralizing antibody titers determined with FRNT test. Vaccine protection against the immunized mice was evaluated by conducting challenge test using K562 cells infected by DENV-2. Viremia was determined by using the foccus assay.
Result: Construction of recombinant plasmid vaccine candidate DENV-1 and DENV-3 was successfully performed. Plasmids can express prM-E DENV proteins in mammalian cells, but the characteristics and kinetics of protein still can not clearly known. Fourth DNA vaccine candidate that is being developed to induce an immune response, either monovalent or tetravalent. Tetravalent immunization may provide protection in mice challenged tested with K562 cells infected with DENV-2.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariata Arisanti
"ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia paling dominan
disebabkan oleh virus dengue (DENV) serotipe 3. Upaya pencegahan DBD dapat
dilakukan melalui vaksinasi. Lembaga BPPT saat ini sedang mengembangkan
vaksin DBD berbahan baku protein rekombinan NS2B-NS3. Protein ini
merupakan salah satu protein non struktural penyusun genom DENV dan
memiliki berat molekul sebesar 83 kDa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
isolasi dan purifikasi protein NS2B-NS3 DENV serotipe 3 dari sel transforman
Saccharomyces cerevisae. Purifikasi protein NS2B-NS3 dilakukan dengan metode
HisPur Ni-NTA Magnetic Beads. Optimasi purifikasi dilakukan dengan
meningkatkan konsentrasi imidazole sebagai pengikat protein dalam elution buffer
dari 250 mM -- 500 mM. Validitas isolat protein dan protein hasil purifikasi diuji
secara kualitatif dengan metode Sodium Dodecyl Sulfate-Polyacriamide Gel
Electrophoresis (SDS-PAGE), serta dikuantifikasi proteinnya dengan metode
Bichinconinic Acid (BCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein NS2BNS3
telah berhasil dipurifikasi secara optimal pada konsentrasi imidazole 300
mM dengan metode HisPur Ni-NTA Magnetic Beads. Analisis hasil SDS-PAGE
menunjukkan bahwa terdapat pita spesifik berukuran 83 kDa pada lajur hasil elusi
dengan konsentrasi imidazole 300 mM dan berdasarkan hasil kuantifikasi protein
diperoleh persentase efektivitas purifikasi tertinggi, yaitu 16,38%.

ABSTRACT
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia paling dominan
disebabkan oleh virus dengue (DENV) serotipe 3. Upaya pencegahan DBD dapat
dilakukan melalui vaksinasi. Lembaga BPPT saat ini sedang mengembangkan
vaksin DBD berbahan baku protein rekombinan NS2B-NS3. Protein ini
merupakan salah satu protein non struktural penyusun genom DENV dan
memiliki berat molekul sebesar 83 kDa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
isolasi dan purifikasi protein NS2B-NS3 DENV serotipe 3 dari sel transforman
Saccharomyces cerevisae. Purifikasi protein NS2B-NS3 dilakukan dengan metode
HisPur Ni-NTA Magnetic Beads. Optimasi purifikasi dilakukan dengan
meningkatkan konsentrasi imidazole sebagai pengikat protein dalam elution buffer
dari 250 mM -- 500 mM. Validitas isolat protein dan protein hasil purifikasi diuji
secara kualitatif dengan metode Sodium Dodecyl Sulfate-Polyacriamide Gel
Electrophoresis (SDS-PAGE), serta dikuantifikasi proteinnya dengan metode
Bichinconinic Acid (BCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein NS2BNS3
telah berhasil dipurifikasi secara optimal pada konsentrasi imidazole 300
mM dengan metode HisPur Ni-NTA Magnetic Beads. Analisis hasil SDS-PAGE
menunjukkan bahwa terdapat pita spesifik berukuran 83 kDa pada lajur hasil elusi
dengan konsentrasi imidazole 300 mM dan berdasarkan hasil kuantifikasi protein
diperoleh persentase efektivitas purifikasi tertinggi, yaitu 16,38%."
2016
S66306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Tegar Adriansyah Putra
"Infeksi yang disebabkan oleh virus dengue (DENV) menimbulkan spektrum luas penyakit dari sindrom virus ringan, demam dengue klasik dan penyakit perdarahan berat yaitu demam berdarah dengue (DBD) hingga Dengue Shock Syndrom (DSS). Antibodi terhadap protein struktural E dari serotipe DENV yang heterolog pada infeksi primer dan sekunder tidak dapat menetralkan virus, sehingga walaupun kompleks antibodi-virus difagositosis oleh monosit, DENV tetap dapat bereplikasi di dalam monosit. Kondisi meningkatnya infeksi virus pada sel target diperantarai antibodi ini dikenali sebagai antibody-dependent enhancement (ADE). Protein NS3 merupakan protein terbesar kedua yang dikode oleh genom DENV dan sekuens asam amino primernya merupakan yang paling lestari diantara serotipe DENV yang berguna menghindari ADE. Protein NS3 ditemukan menginduksi respon antibodi dan respon sel T CD4+ dan CD8+, kebanyakan sel T tersebut bereaksi silang antar serotipe. Dilakukan analisis pada epitop sel T dan sel B protein NS3 DENV4 081 yang selanjutnya dilakukan pengklonaan dan ekspresi gen NS3 DENV4 081. Ditemukan posisi epitop sel B 537-544 NS3 DENV4 081 identik dan lestari dengan 124 strain DENV4 di dunia dan dengan keempat serotipe strain Indonesia. Gen NS3 DENV4 081 berhasil diamplifikasi dengan teknik PCR dan berhasil diinsersikan kedalam vektor pQE80L dengan orientasi yang benar. Plasmid rekombinan yang mengandung gen NS3 DENV4 081 ditransformasikan ke dalam E. coli BL21 dan diekspresikan dengan induksi IPTG. Hasil ekspresi protein NS3 DENV4 081 yang ditunjukkan dengan terlihatnya dot yang berwarna lebih pekat pada Dot Blot yang dideteksi dengan detektor anti-His merupakan protein rekombinan NS3 DENV4 081. Hasil Western Blot menunjukkan ekspresi protein rekombinan NS3 yang rendah, sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan ekspresi protein rekombinan NS3 pada vektor pQE80L.

Infections caused by dengue virus (DENV) cause a broad spectrum of disease from mild viral syndrome, classic dengue fever to severe hemorrhagic diseases which are dengue hemorrhagic fever (DHF) and Dengue Shock Syndrome (DSS). Antibodies against E protein of heterologous DENV serotypes in primary and secondary infections can not neutralize the virus, although the antibody-virus complexes were phagocytes by monocytes, DENV still replicate inside monocytes. A condition increasing antibody-mediated viral infection on target cell was identified as antibody-dependent enhancement (ADE). NS3 protein is the second largest protein encoded by the genome of DENV and the primary amino acid sequence is the most conserved among DENV serotypes. NS3 protein was found to induce antibody, CD4+ and CD 8+ T cell responses, most of the T cells were cross-reactive between serotypes. Analysis was performed on the T and B cell epitope of NS3 DENV4 081 protein then continue with gene cloning and expression of NS3 DENV4 081. Position of B cell epitope 537-544 NS3 DENV4 081 protein was found identical and conserved to NS3 protein of 124 DENV4 strains around the world and all four serotypes of Indonesia strain. NS3 DENV4 081 gene was successfully amplified by PCR and successfully inserted into the vector pQE80L with the correct orientation. Recombinant plasmid containing NS3 DENV4 081 gene was transformed into E. coli BL21 and expressed by IPTG induction. Results of NS3 DENV4 081 protein expression was indicated by the colored dot produced on Dot Blot detected with anti-His detector. Western Blot result show low NS3 recombinant protein expression, so further research is needed to optimize the NS3 expression in vector pQE80L."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Humaira
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue (DENV) dan masih menjadi endemi di negara-negara tropis dan subtropis. Salah satu bentuk pencegahan infeksi DENV adalah vaksinasi. Salah satu platform vaksin DENV yang dikembangkan adalah vaksin inaktif. Penelitian ini menggunakan empat metode inaktivasi DENV, yaitu formaldehid, psoralen 4′-Aminomethyltrioxsalen hydrochloride (AMT), UV dan pemanasan. Virus yang sudah diinaktivasi diuji antigenisitas, viabilitas, dan imunogenisitas menggunakan ELISA, focus assay, dan mencit Balb/C, secara berurutan. Imunisasi mencit dilakukan dengan menyuntikkan 10μg protein dalam 50μl per mencit. Titer antibodi IgG dan antibodi netralisasi pasca imunisasi dianalisa menggunakan ELISA dan focus reduction neutralization assay (FRNT). Hasil uji imunogenisitas menggunakan ELISA, menunjukkan kenaikan titer antibodi pada mencit yang divaksinasi. Vaksin inaktif dengan formaldehid menginduksi titer antibodi tertinggi. Sedangkan, hasil uji imunogenisitas dengan FRNT, virus yang diinaktivasi dengan formaldehid dan AMT, menghasilkan titer antibodi netralisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan virus yang diinaktivasi dengan metode lainnya. Titer FRNT50 dan FRNT90 pada vaksin yang diinaktivasi dengan formaldehid dan AMT memiliki titer yang sama, yaitu 1/80 dan 1/10. Hasil tersebut menunjukkan bahwa inaktivasi virus dengan formaldehid dan AMT berpotensi untuk dikembangkan menjadi kandidat vaksin DENV di masa mendatang.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease caused by dengue virus (DENV) infection and is still endemic in tropical and subtropical countries. One form of prevention of DENV infection is vaccination. One of the DENV vaccine platforms developed is an inactivated vaccine. This study used four DENV inactivation methods, namely formaldehyde, psoralen 4′-Aminomethyltrioxsalen hydrochloride (AMT), UV and heating. The inactivated virus was tested for antigenicity, viability, and immunogenicity using ELISA, focus assay, and Balb/C mice, respectively. Immunization of mice was performed by injecting 10μg of protein in 50μl per mice. IgG antibody titers and neutralization antibodies after immunization were analyzed using ELISA and focus reduction neutralization assay (FRNT). Immunogenicity test results using ELISA showed an increase in antibody titer in vaccinated mice. Formaldehyde inactivation vaccine induced the highest antibody titer. Meanwhile, the results of immunogenicity tests with FRNT, viruses inactivated with formaldehyde and AMT, produced higher neutralization antibody titers compared to viruses inactivated by other methods. The titer of FRNT50 and FRNT90 in vaccines inactivated with formaldehyde and AMT had the same titer, namely 1/80 and 1/10. These results indicate that virus inactivation with formaldehyde and AMT has the potential to be developed into DENV vaccine candidates in the future."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cita Christine Mayorita
"Saat ini, demam berdarah sudah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Penyakit ini makin sering terjadi bahkan seringkali menyebabkan kematian khususnya di beberapa negara Asia termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui genotipe virus dengue serotype 1 di Indonesia sebagai dasar untuk turut ambil bagian dalam pengembangan diagnostik dan vaksin dari virus dengue.
Riset ini terdiri dari 100 responden yang terdiri dari pria dan wanita berusia antara 14-60 tahun. Semua sampel dipilih secara konsekutif dan virus dengue yang digunakan dalam riset ini dipilih secara acak pada bulan Maret 2010- Desember 2010. Kemudian dilanjutkan dengan proses sequencing pada bulan Januari 2011 sampai bulan Oktober 2011 yang bertempat di Departemen Mikrobiologi dengan metode cross sectional.
Hasil dari penelitian ini adalah virus dengue serotype 1 yang berasal dari strain Indonesia termasuk dalam golongan genotype 4. Saran yang dapat diberikan untuk riset selanjutnya adalah datanya harus lebih dilengkapi terlebih untuk data yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Currently, dengue fever has become a worldwide health problem. This disease occurs more and more frequently and often cause death, especially in some Asian countries including Indonesia. The purpose of this study was to determine the genotype of dengue virus serotype 1 in Indonesia as a base to take part in the development of diagnostics and vaccines of the dengue virus.
This research consisted of 100 respondents consisting of men and women aged between 14 to 60 years. All samples were selected by consecutive and dengue viruses used in this study were randomly selected in March 2010 to December 2010. Afterwards, the next step was sequencing process in January 2011 to October 2011 in the Department of Microbiology by using cross sectional method.
The result of this study was dengue virus serotype 1 strains originating from Indonesia belonged to genotype 4. The suggestion for further research is the quantity of data should be increased especially for data collected from various provinces in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Hutami
"Vaksin DNA merupakan strategi yang menjanjikan dalam persiapan menghadapi pandemik influenza. Vaksin DNA telah diketahui kemampuannya dalam menstimulasi sel T sitotoksik yang spesifik. Adjuvan genetik C3d dan Spdfull CD40L telah diketahui dapat meningkatkan respon antibodi spesifik. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui efek penambahan adjuvan genetik C3d dan Spdfull CD40L pada vaksin DNA Hemaglutinin H5N1. Fragmen DNA Hemaglutinin yang digunakan telah dioptimasi kodon dan dihilangkan bagian transmembrannya H5COP-TM. Vaksin DNA H5COP?TM dikonstruksi menggunakan vektor ekspresi pcDNA 3.1 dan hasil konstruksi setelah diverifikasi diuji ekspresi pada sel CHO. Mencit BALB/c berusia 8 minggu divaksinasi sebanyak tiga kali secara intramuskular dengan interval waktu 3 minggu untuk tiap vaksinasi.
Darah mencit sebelum vaksinasi primer dan paska vaksinasi dikumpulkan dan disimpan pada -30°C untuk dianalisis. Mencit yang divaksin plasmid pcDNA 3.1 wt digunakan sebagai kelompok kontrol, sedangkan untuk perlakuan digunakan 4 kombinasi plasmid DNA yaitu, pcDNA 3.1 H5COP?TM, pcDNA 3.1 H5COP?TM-C3d, pcDNA 3.1 H5COP?TM Spdfull CD40L dan pcDNA 3.1 H5COP?TM-C3d Spdfull CD40L. Respon antibodi dari setiap perlakuan diukur menggunakan metode ELISA dengan antigen H5COP sebagai antigen pelapis pelat ELISA. Berdasarkan hasil uji ELISA, nilai rasio kenaikan OD baseline sampai serum ke-3, mencit yang divaksinasi dengan vaksin DNA H5COP?TM-C3d Spdfull CD40L memiliki nilai rasio yang paling tinggi 2.236 , diikuti dengan mencit yang divaksinasi dengan vaksin DNA H5COP?TM-C3d 1.900 , dan mencit yang divaksinasi dengan vaksin DNA H5COP?TM Spdfull CD40L 1.874.

DNA vaccine is a promissing strategy in preparation for an influenza pandemic. DNA vaccine has been known for its ability to stimulate specific cytotoxic T cells CTL. C3D genetic adjuvants and Spdfull CD40L has been known to increase specific antibody responses. The purpose of this study is to determine the effect of the addition of genetic adjuvants C3D and Spdfull CD40L in H5N1 hemagglutinin DNA vaccines. Codon of DNA fragments of Hemaglutinin has been optimized and part transmembrane H5COP TM has been removed. Construction of H5COP TM DNA vaccine was using the expression vector pcDNA 3.1 and expressed in CHO cells was done to verify the vaccine construction. A group of 8 weeks BALB C mice were vaccinated intramuscularly with 3 weeks intervals of for each vaccination.
Mice blood before primary vaccination and after each vaccination were collected and stored at 30°C to be analyzed. Another group of mice were vaccinated using plasmid pcDNA 3.1 wt as a control group, whereas four combinations of plasmid DNA, pcDNA 3.1 H5COP TM, pcDNA 3.1 H5COP TM C3D, pcDNA 3.1 Spdfull H5COP TM CD40L and pcDNA 3.1 Spdfull H5COP TM C3D CD40L were used for the treatment. Level of antibody response that occur from each treatment were measured using ELISA with H5COP as antigen coat for ELISA plate. The results of the ELISA test showed increased ratio of OD in baseline to third serum, with the highest ratio was H5COP TM C3D Spdfull CD40L 2.236, followed by H5COP TM C3D 1.900 , and the Spdfull H5COP TM CD40L 1.874.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>