Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Prasetio Badriansyah
"Masih terjadi kekurangan sumber daya manusia dokter pada sistem layanankesehatan di indonesia maupun di Provinsi Sumatera Selatan. Ketersediaan dokterdipengaruhi produksi, sebaran, dan pengembangan karir. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui preferensi pilihan karir dokter internsip di Provinsi SumateraSelatan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pilihan karir tersebut. Faktoryang diamati adalah pendapatan, kemudahan mencari kerja, prestise, persepsimasa depan, jam kerja reguler, jam kerja fleksibel, pekerjaan tanpa jaga malam,cita-cita dan wilayah kerja.Penelitian survey deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, cross-sectional.Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan skala likert.Analisis data menggunakan Aplikasi Statistik.Populasi penelitian adalah dokter peserta program internsip di ProvinsiSumatera Selatan. Sampel yang digunakan sebanyak 112 orang yang memenuhikriteria inklusi. Hasil penelitian mendapatkan 73,2 responden menginginkandokter spesialis sebagai pilihan karirnya, 18,8 responden menginginkan dokterumum sebagai pilihan karirnya sementara 8 memilih karir lain-lain. Didapatkanjenis kelamin, asal universitas dan daerah asal tidak berhubungan dengan pilihankarir. Variabel pendapatan, kemudahan mencari kerja, jam kerja yang fleksibel,dan wilayah kerja pada uji hipotesis berhubungan dengan pilihan karir, sedangkanvariabel prestise, beban kerja, masa depan, masa studi dan cita-cita tidak terbuktiberhubungan dengan pilihan karir.Dari hasil temuan diatas disimpulkan terdapat kecenderungan dokter untuklebih memilih dokter spesialis sebagai pilihan karirnya. Pilihan karir berhubungandengan pendapatan, kemudahan mencari kerja, jam kerja dan wilayah kerjanya.Untuk itu disarankan agar tidak terjadi ketimpangan dalam tenaga kerja dokterdapat dibuat kebijakan untuk membuat karir sebagai dokter umum lebih menarikdengan melakukan intervensi terhadap faktor-faktor yang berhubungan sepertipeningkatan pendapatan atau kepastian kerja bagi dokter umum.

There is still a shortage of human resources physicians on health caresystems in Indonesia as well as in Southern Sumatera Province. The availabilityof doctors influenced by the production, distribution, and career development.This study aims to find out the preferences of career choice of doctor internsip inSouthern Sumatera Province and factors related to career choice. Factors observedare income, ease of job search, prestige, future perception, regular working hours,flexible working hours, work without night shift, goals and work areas.Descriptive survey research with quantitative approach, cross sectional. Thedata were collected using questionnaires with Likert scale. Data analysis usingStatistical Application.The study population is the doctor of internsip program participants inSouthern Sumatera Province. The sample used was 112 people who fulfilled theinclusion criteria. The study found that 73.2 of respondents wanted a specialistas a career choice, 18.8 of respondents wanted a general practitioner as theircareer choice while 8 chose another career. Gender, origin of university andarea of origin not related to career choice. Revenue factors, easy job search,flexible working hours, and work areas on hypothesis testing are related to careerchoice, while prestige factors, workload, future, study period and goals are notproven to be related to career choice.From the results of the above findings concluded there is a tendency doctorsto prefer a specialist as a career choice. Career options relate to income, ease ofjob search, working hours and work area. It is suggested that in order not tohappen imbalance in the workforce of doctors, policy can be made to make acareer as a general practitioner more interesting by intervening on related factorssuch as increasing income or working field certainty for general practitioners."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Citra Wangsanita
"Pencatatan dan pelaporan peserta internsip saat ini masih manual, yaitu baik oleh peserta, pendamping, wahana dan Komite Internsip Dokter Indonesia. Hal tersebut menyebabkan masih sulitnya data diolah, karena belum ada basis data yang dapat digunakan untuk mengeluarkan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini merancang sistem pencatatan dan pelaporan peserta internsip yang mampu menyediakan data dan informasi dari seluruh wahana. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah Prototype. Data dikelola melalui cara telaah dokumen dan wawancara mendalam. Sistem yang dikembangakan membantu peserta, pendamping, wahana dan Komite Internsip Dokter Indonesia sejak registrasi pencatatan sampai dengan pelaporan dan sertifikasi. Banyak informasi yang dihasilkan dari basis data seperti: indikator kinerja bagi peserta internsip, pendamping dan wahana. Pengejawantahan sistem dapat terlaksana dengan baik jika didukung oleh aspek manusia, keuangan, material, metode, mesin dan legal telah dipersiapkan. Agar berjalan optimal, perlu kebijakan untuk mendukung pemanfaatan teknologi komputer di wahana, serta mekanisme pengiriman data secara manual apabila terjadi kelumpuhan pada jaringan internet.

The activities of recording and reporting of participants internship have beendone manually by the participants, supervisor, health facilities and the Indonesia Committee of Internship Doctor. This causes the difficulty of processing data since there is no database availabe that can be used to issue the needed information. It is important to conduct a research in order to design a system for recording and reporting internship participants that can provide data and information from all the health facilities, using the prototype methodology. Data is managed by analysing documentandconducting in-depth interviews. The development of the sistem is aimed to help participants, supervisor, health facilities and the Indonesia Committee of Internship Doctor, starting form recording registration until reporting and certification. Many information can be developed from database such as: performance indicator for participants internship, supervisor and health facility. The implementation of the system can be implemented properly if it is supported by human, financial, material, method, machine and legal aspects. In order to run the system optimally, it need policies to support the use of computer technology in health facilities, as well as the delivery mechanism for data manually in case of paralysis on the Internet."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Sugiharto
"ABSTRAK
Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) diimplementasikan sejak tahun 2010
sebagai kelanjutan pendidikan profesi setelah diimplemetasikannya kurikulum
berbasis keompetensi (KBK) di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, sejumlah prokontra
muncul dari berbagai pihak di antaranya mahasiswa, institusi pendidikan,
organisasi profesi, dan masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kebijakan PIDI melalui pendekatan retrospektif. Hasil penelitian
menunjukkan tahapan pengagendaan kebijakan dan formulasi yang relatif baik
namun kurang optimal pada saat legitimasi dan implementasi kebijakan. Peran
aktor kebijakan terpotret belum terdelegasi dengan payung hukum dan rincian
fungsi yang kuat. Oleh karenanya, direkomendasikan untuk dilakukan evaluasi
komprehensif terhadap pelaksanaan PIDI yang melibatkan stakeholder kunci

ABSTRACT
As the consequence of Competency-Based Curriculum (KBK) implementation,
Indonesia Medical Internship Program (PIDI) has been conducted since 2010 as a
continuation of the medical education. In practice, a number of pros and cons
emerges from the various parties among students, education institutions,
professional organizations , and the general public. This study aimed to analyze
the policy of PIDI through a retrospective approach. The results showed the stage
of agenda-setting and policy formulation has been relatively well conducted but
not optimal in the legitimacy and implementation phases. The role of policy actors
have not been clearly delegated with the strong legal protection and details of
functions. Therefore, it is recommended to do a comprehensive evaluation of the
implementation of PIDI involving the key stakeholders"
2016
T53727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Putri Handayani
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi dan pengeluaran rumah tangga untuk pangan sumber protein hewani khususnya produk perikanan yang dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesejahteraan rumah tangga masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan dengan menggunakan model LA/AIDS. Penerapan model AIDS untuk mengetahui pola konsumsi suatu komoditas, dikaitkan dengan harga komoditas itu sendiri, harga komoditas lain, pendapatan kepala rumah tangga, lokasi tinggal, pekerjaan kepala rumah tangga dan status miskin rumah tangga. Penelitian ini dilakukan terhadap 400 rumah tangga di Provinsi Sumatera Selatan yang diambil secara acak, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistika (BPS) serta Direktori Pengembangan Konsumsi Pangan tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, serta didukung oleh publikasi instansi terkait yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan. Pendugaan parameter dilihat dari elastisitas harga, elastisitas harga silang dan elastisitas pendapatan terhadap permintaan pangan protein hewani yang dikelompokkan menjadi tiga (3) komoditas yakni Daging, Telur, dan Ikan, diregresi dengan menggunakan model ekonometri LA/AIDS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi konsumsi protein hewani didominasi komoditas Ikan, elastisitas harga sendiri mempunyai tanda positif untuk semua komoditas, hal ini mengindikasikan bahwa semua komoditas bersifat inelastis terhadap permintaan yakni perubahan permintaan lebih kecil dari perubahan harga. Elastisitas harga silang bernilai lebih dari 0, mengindikasikan bahwa antar komoditas pangan berhubungan saling menggantikan (substitusi). Elastisitas pendapatan untuk komoditas Daging bernilai lebih dari 1, hal ini mengindikasikan bahwa Daging termasuk barang mewah, sedangkan komoditas Telur dan Ikan termasuk barang normal atau pokok sehari-hari (bernilai diantara 0 dan 1).


This thesis is intended to get information about consumption pattern and household expenditures from animal protein source food especially fish product, furthermore used as indicator for household prosperity level in South Sumatera Province using Model LA/AIDS. This Model AIDS used to find out consumption pattern one commodity, correlation with its own price, correlation with other commodity prices, household leader income, location, household leader job, and household poor status. This research took random data sample as many as 400 unit from population South Sumatera Province, using Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2010 by Badan Pusat Statistika (BPS), with data and publication from Direktori Pengembangan Konsumsi Pangan 2013 by Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, and supported with other publications from related institutions such as Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan. Indicated parameter seen from Price Elasticity of Demand, Cross Elasticity of Demand, and Income Elasticity of Demand toward animal protein food demand which grouped into three categories, Meat, Egg and Fish product, using model econometric LA/AIDS.

The result shows that animal protein consumption proportion dominated by Fish product, Price Elasticity of Demand has positive results for all commodities indicating that quality demanded change is smaller than price change. Cross Elasticity of Demand are more than 0 for Meat and Egg commodity compared to Fish product, indicated a substitional relation between food categories. Income Elasticity of Demand for Meat has value more than 1, which shows that Meat is categorized as luxury goods, meanwhile Egg and Food product are categorized as normal or necessities goods."

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minarni
"Penelitian bertujuan mengetahui determinan yang berhubungan dengan kepesertaan pria dalam KB di Kota Pagar Alam Propinsi Su.matera Selatan tahun 2009.Penelitian dengan rancangan cross sectional pada 300 orang pria pasangan usia subur dengan istri berumur kurang dari 50 tahun, diambil secara cluster 3 tahap. Data dikumpulkan melalui wawaneara dengan kuesioner. Hasil penelitian mendapatkan persetujuan istri, keterpaparan dengan petugas KB kesehatan dalam 6 bulan terakhir dan dukungsu tokoh masyarakat yang mempunyui hubungan dengan kepesertaan pria dalam KB setelah dlkontrol pendidikan, pengetahuan, sikap, keterjangkauan sarena pelayanan, serta jumlah anak, dan persetujuan istri mempakan fuktor yang paling dominan. Disarankan kepada Badan KBPP Kota Pagar Alam untuk melalrukan advokesi kepada pihak ekskutif dan legislatif untuk penentuan kebijakan dan pendanaan, melakekan keijasama lintas sektor untuk mendapat dukungan sosial dari tokeh masyarakat dan agama serta meningkatkan jumlah dan kualitas petugas lapangan KB untuk pemberdayaan masyarakat serta meningkatan metade promosi melalui media dangan kemasan yang memtrik dan bervariasi.

The objective of this research was to find out the determinant of male contraceptive participation at Pagar Alam, South Surnatera province in 2009. This research used cross sectional design to observed 300 fertile married couples whose wife age was less than 50 years old. The respondents were selected by cluster in 3 phases. Data was collected by interview using questionnaire. This research found that wife's approval was the most dominant factor of male contraceptive participation, besides exposure of family planning official during the last 6 monts and informal leader after adjusted by education, knowledge, attitude to ward family planning; accessibility of family planning service and the number of children. It was suggested to Badan KBPP Pagar Alam to advocate the local government and legislators in term of policy and funds, cooperation between KBPP an inter sectors in order to giving social support to increase quantity and quality of field family planning to empowerment the community and to improve promotion through mass using the various interesting packages."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32369
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"South Sumatra Province has launched family doctor program to provide health services for poor people in 2006. Government by APBN budged had paid the premium of health insurance for poor people by Askeskin program with capitation is Rp 1.000 - each person for the service of health take care of the first level health service (RJTP) in Puskesmas on 2006...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erison
"Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani secara serius di Indonesia, karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Propinsi Sumatera Barat adalah salah satu daerah endemik "sedang" di Indonesia dengan prevalensi gondok/ Total Goiter Rate (TGR) sebesar 20,5%. Angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan angka Nasional sebesar 9,8%. Sementara target yang hendak dicapai adalah kurang dari 5% pada tahun 2010. Dalam rangka penanggulangan dampak GARY, pemerintah Propinsi Sumatera Barat melalui Kepala Bappeda telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor:414/8/0811/PKSDMPK/Bappeda-2003 tentang Tim Penanggulangan GAKY di Propinsi Sumatera Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang gambaran dan faktor-faktor yang mendukung kinerja tim penanggulangan GAKY di Propinsi Sumatera Barat tahun 2003, dengan pendekatan sistem meliputi: Input struktur organisasi, aspek hukum dan kebijakan, tenaga, sarana pendukung dan biaya), Proses (koordinasi tim, pembagian tugas dan kewenangan, rencana kerja tim, pembinaan, monitoring dan evaluasi) dan Output (dokumen koordinasi, notulen pertemuan, dokumen pembagian tugas dan kewenangan, dokumen rencana kerja, dokumen pembinaan dan dokumen evaluasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim penanggulangan GAKY Propinsi Sumatera Barat tahun 2005 belum berfungsi secara optimal sebagai organisasi.
Berdasarkan hasil peneliuan yang dilakukan maka disarankan kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota agar melakukan pembenahan internal dengan pembinaan personil, melakukan manajemen secara transparans, melakukan advokasi. Terhadap Tim GAKY disarankan agar menterjemahkan Surat keputusan tentang Tim GAKY sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan, membuat rencana kerja dan melakukan rakor secara berkala, merumuskan indikator dan kriteria masing-masing komponen tim, melakukan kajian dan evaluasi terhadap komponen dan proses koordinasi serta memberikan umpan balik kepada masing-masing unsur yang terlibat dalam upaya penanggulangan dampak GAKY di Propinsi Sumatera Barat tahun 2003. Selanjutnya Kepada Pemda dan DPRD Propinsi Sumatera Barat diharapkan dapat memberikan dukungan sehingga upaya penanggulangan GAKY di Propinsi Sumatera Barat dapat terlaksana dengan baik."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Camelia
"Jalan Tol Indralaya-Prabumulih merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang sedang dibangun oleh PT. Hutama Karya Infrastruktur. Pembangunan JTTS ini nantinya akan menghubungkan kota-kota di Pulau Sumatera. Dalam pembangunan jalan tol tentunya perlu memperhatikan aspek kestabilan lereng yang ditinjau secara geologi teknik, terutama pada pekerjaan konstruksi lereng galian. Salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah gaya-gaya dari luar yang memicu getaran seperti gempa bumi dan pembebanan di sekitar lereng. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai faktor keamanan lereng pada STA 52+950 L dan STA 52+950 R JTTS Simpang Indralaya-Prabumulih dengan dan tanpa pengaruh gempa bumi serta penambahan beban. Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan metode kesetimbangan batas melalui software Geostudio 11.3. Berdasarkan model desain awal didapatkan nilai faktor keamanan lereng tanpa pengaruh gempa menunjukkan kondisi stabil (FS>1,25), sedangkan pada kondisi gempa nilai FS tergolong kritis. Pada keadaan gempa dan penambahan beban dengan gempa secara bersamaan, lereng STA 52+950 L memiliki nilai FS=1,183 dan FS=1,141, sedangkan lereng STA 52+950 R memiliki nilai FS=1,156 dan FS=1,147. Oleh karena itu diperlukan rekomendasi desain baru dengan mengubah geometri lereng untuk mencegah terjadinya longsor pada daerah penelitian. Pengubahan geometri lereng dilakukan dengan membuat penanggaan (benching) agar sudut lereng secara keseluruhan menjadi lebih landai. Nilai faktor keamanan lereng dengan rekomendasi desain baru pada kondisi gempa menjadi tergolong stabil dengan FS>1,25. Selain itu sudut lereng secara keseluruhan juga mengalami penurunan dari 25° menjadi 20° untuk STA 52+950 L, dan 28° menjadi 20° untuk STA 52+950 R.

Indralaya-Prabumulih Toll Road is part of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS) which is being built by PT. Hutama Karya Infrastruktur. The construction of JTTS will connect cities on Sumatra. In the construction of toll roads, it is necessary to pay attention to aspects of slope stability which are reviewed from a geological engineering perspective, especially in excavation slope. One of the factors that affect the stability of the slope is external forces that trigger vibrations such as earthquakes and loading around the slope. Therefore this study was conducted to analyze the safety factor of the slopes at STA 52+950 L and STA 52+950 R JTTS Indralaya–Prabumulih intersection with and without the influence of earthquakes and surcharge loads. Slope stability analysis was carried out using the limit equilibrium method through Geostudio 11.3. Based on the initial design model, the safety factor of the slope without the influence of the earthquake shows a stable condition (FS> 1.25), while in earthquake conditions the FS value is classified as critical. In earthquake condition and the addition of traffic loads with the earthquake simultaneously, the slope at STA 52+950 L has safety factor values FS=1.183 and FS=1.141, while the slope at STA 52+950 R has safety factor values FS=1.156 and FS=1.147. Therefore a new design recommendation is needed by changing the slope geometry to prevent landslides in the study area. Changing the geometry of the slope is done by making benches so that the overall angle of the slope becomes more gentle. The value of the slope factor of safety with the recommendation of a new design in earthquake conditions is classified as stable with FS> 1.25. In addition, the overall slope angle also decreased from 25° to 20° for STA 52+950 L, and 28° to 20° for STA 52+950 R."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Sari Romadhona
"

Program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) merupakan suatu kebijakan Pemerintah denga tujuan memenuhi jumlah dokter spesialis yang jumlahnya kurang dan distribusinya tidak merata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi persepsi peserta program WKDS angkatan VI-XII di Provinsi Jawa Barat tentang  WKDS Tahun 2019. Desain pada penelitian ini adalah crosssectional dengan jenis data kuantitatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa variabel pengetahuan (p value 0,038), harapan (p value 0,0001), jenis rumah sakit (p value 0,003) dan lingkungan kerja (p value 0,0001) perserta program WKDS angkatan VI-XII di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 memiliki hubungan yang signifikan terhadap persepsi tentang program WKDS, sedangkan faktor dominan yang mempengaruhi persepsi tentang program WKDS dengan OR 29,4 adalah lingkungan kerja. 


The Specialist compulsory Work Program (WKDS) is a Government policy with the aim of meeting the number of specialist doctors whose numbers are lacking and the distribution is not evenly distributed. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the perceptions of participants in the VI-XII WKDS program in West Java Province on WKDS in 2019. The design in this study was cross sectional with quantitative data types. The results of the study illustrate that knowledge variables (p value 0.038), expectations (p value 0.0001), types of hospitals (p value 0.003) and work environment (p value 0.0001) participants in the VI-XII WKDS program in West Java Province The year 2019 has a significant relationship to the perception of the WKDS program, while the dominant factor that influences the perception of the WKDS program OR 29.4 is the work environment. 

"
2019
T53622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Makmur Salpator
"Tesis ini membahas pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2007 dan Susenas 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian menemukan bahwa waktu tempuh ke fasilitas UKBM merupakan faktor yang paling berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007. Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan imunisasi dasar diperlukan optimalisasi manajemen posyandu.

The focus of this study is the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province using secondary data Riskesdas 2007 and Susenas 2007. The purpose of this study is to know the factors relating to the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province. This research is a quantitative research methode with cross sectional design.
This study found that the access time to the Community Based Health Efforts (UKBM) facility is the dominant factor in the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province in 2007. The researcher suggests that Posyandu management as one of the UKBM should be optimized to increase the basic immunization coverage.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31366
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>