Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adam Gana
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan kasus pencurian yang terjadi berulang
pada tahun 2013, 2014, dan 2015 yang terjadi di Kawasan Industri Krakatau Steel.
Sedangkan pada kondisi lain di kawasan ini telah diterapkan Sistem Manajemen
Pengawasan yang sesuai dengan standar Nasional. Oleh karena itu dapat
diidentifikasikan terdapat kelemahan dalam sistem security yang ada di kawasan
tersebut. Berdasarkan latar belakang permasalahan ini dapat dirumuskan
permasalahan mengapa terjadi kelemahan dalam sistem securiti di Kawasan
Industri Krakatau Steel tersebut dan bagaimana strategi meningkatkan keamanan
pada sistem keamanan yang ada di Kawasan Industri Krakatau Steel. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen, teori manajemen security,
survey security, konsep Crime prevention through enviromental design dan analisis
SWOT. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode
survey yang ditujukan agar peneliti dapat melihat secara mendetail tentang
penyebab terjadinya kelemahan-kelemahan dalam sistem sekuriti tersebut,
sehingga peneliti selanjutnya mampu merumuskan strategi yang tepat guna
memperbaikinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab
kelemahan dalam sistem keamanan ini adalah tidak dilakukannya pengawasan /
evaluasi pada sistem keamanan elektronik, khususnya pada idcard dan sistemnya,
yang terletak pada sistem akses kontrol di kawasan tersebut. Dimana karyawan
yang tidak bekerja, idcardnya tidak dikembalikan, dan perusahaan tidak menutup
atau memblokir id card pada karyawan yang sudak tidak bekerja lagi ditempat
tersebut, sehingga karu id yang dimilikinya meskipun dimiliki tidak dapat
difungsikan kembali pada sistem securiti acces control. Strategi yang dapat
diterapkan guna meningkatkan sistem keamanan di kawasan tersebut adalah
meningkatkan pengawasan kinerja operator yang menjadi admin pada sistem
security elektronik khususnya pada acces control elektronik. Selain itu juga dapat
dilakukan upaya agar setiap perusahaan dapat melakukan seleksi psikologi terhadap
calon anggota satpam baru, dan perusahaan dapat menggunakan kewenanganannya
untuk melakukan tes psikologi kepada anggota satpam yang dicurigai, sesuai
dengan rekomendasi Polda Banten.

ABSTRACT
This research is based on the problems of theft cases that occur repeatedly in 2013,
2014, and 2015 that occurred in Krakatau Steel Industrial Area. While in other
conditions in this region has been implemented Supervision Management System in
accordance with national standards. Therefore it can be identified there are
weaknesses in the existing security system in the region. Based on the background
of this problem can be formulated the problem of why there is a weakness in the
securiti system in Krakatau Steel Industrial Area and how the strategy to improve
security of existing security systems in Krakatau Steel Industrial Area. Theories
used in this research are management theory, security management theory, security
survey, Crime prevention through enviromental design concept and SWOT
analysis. The research method applied in this research is survey method aimed so
that the researcher can see in detail about the cause of the weaknesses in the
security system, so that the next researcher is able to formulate the right strategy
to fix it. The results of this study indicate that the cause of the weakness in this
security system is the absence of monitoring / evaluation on the electronic security
system, especially on the idcard and the system, which is located on the access
control system in the region. Where employees are not working, their idcards are
not returned, and the company does not close or block the barkor on employees
who are not working on the premises anymore, so that their possessions even
though owned can not be re-enabled on the securiti acces control system. Strategies
that can be applied to improve the security system in the region is to improve the
supervision of operator performance that becomes admin on electronic security
system especially on electronic acces control. In addition, efforts can be made for
each company to perform psychological selection of new candidates of security
guards, and companies may use their authority to perform psychological tests to
suspect members of the security guard, in accordance with the recommendation of
Banten Police."
2017
T49021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Derry Daryana Kelana Putra
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang Analisis penyelengaraan manajemen sekuriti di PT.
Kawasan Industrial Eastate Cilegon (KIEC), dengan luas lahan KIEC 625 hektar
dan terdiri dari Perusahaan nasional dan Multinasional. PT. KIEC sebagai pihak
pengelola Kawasan Industri dikota Cilegon, yang mana untuk penyelengaraan
Keamanan dan Pengamanan mengunakan tenaga outsourcing yang dipercayakan
kepada PT CCP, PT SCURINDO dan PT KORSERA sebagai jasa pengamanan
untuk kawasan Dalam melindungi aset PT. KIEC dan keamanan, kenyamanan dan
ketertiban bagi seluruh Penguna lahan industri. Dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode pengamatan dilapangan didukung dengan metode wawancara,
observasi dan Penelaahan beberapa dokumen yang mendukung untuk menganalisa
manajemen sekuriti di PT. KIEC. Batasan tesis ini fokus pada proses manajemen
sekuriti dan upaya proses pengamanan dan pengawasan yang dilakukan oleh
sekuriti dari tenaga outsourcing yang dipercayakan kepada PT CCP, PT
SCURINDO dan PT KORSERA. Dalam penelitian ini mengunakan metode
Kualitatif Deskriptif dalam menentukan hasil penelitian yang diamati. Hasil
penelitian menunjukan bahwa dengan jumlah anggota sekuriti yang sangat
terbatas untuk mengamankan dan mengawasi luas lahan 625 Hektar di PT. KIEC
yang membuat kegiatan pengamanan lahan PT. KIEC kurang Maksimal, selain itu
sarana dan prasarana yang tidak memadai menjadikan suatu kendala yang paling
utama dalam kegiatan pengamanan di kawasan PT. KIEC. Untuk itu diharapkan
PT. KIEC untuk menambah tenaga pengamanan yang ada dan melengkapi sarana
dan Prasarana untuk menunjang semua kegiatan anggota dilapangan.

ABSTRACT
This thesis discusses the analysis of the organization of security management at
PT. Eastate Cilegon Industrial Region (KIEC), with a land area of 625 hectares
and consists KIEC of national and multinational Company. PT. KIEC as the
Industrial Zone of the city of Cilegon, which for Organizing Safety and Security
using outsourced personnel entrusted to PT CCP, PT SCURINDO and PT
KORSERA as security services to the region in protecting the assets of PT. KIEC
and safety, comfort and order for all Users of industrial land. In this study was
conducted using the field observation supported by interviews, observation and
examination of several documents that support for analyzing security management
at PT. KIEC. Limitations of this thesis focuses on the process of security
management and security processes and supervision efforts undertaken by the
security of outsourced personnel entrusted to PT CCP, PT SCURINDO and PT
KORSERA. In this research using descriptive qualitative method in determining
the results of the study were observed. The results showed that the number of
members is very limited security to secure and supervise the land area of 625
hectares in PT. KIEC that make security activities of land PT. KIEC less
Maximum, besides infrastructure is inadequate to make a most important obstacle
in securing activities in the area of PT. KIEC. For it is expected to PT. KIEC to
supplement existing security personnel and complementary facilities and
infrastructure to support all the activities of members of the field., This thesis discusses the analysis of the organization of security management at
PT. Eastate Cilegon Industrial Region (KIEC), with a land area of 625 hectares
and consists KIEC of national and multinational Company. PT. KIEC as the
Industrial Zone of the city of Cilegon, which for Organizing Safety and Security
using outsourced personnel entrusted to PT CCP, PT SCURINDO and PT
KORSERA as security services to the region in protecting the assets of PT. KIEC
and safety, comfort and order for all Users of industrial land. In this study was
conducted using the field observation supported by interviews, observation and
examination of several documents that support for analyzing security management
at PT. KIEC. Limitations of this thesis focuses on the process of security
management and security processes and supervision efforts undertaken by the
security of outsourced personnel entrusted to PT CCP, PT SCURINDO and PT
KORSERA. In this research using descriptive qualitative method in determining
the results of the study were observed. The results showed that the number of
members is very limited security to secure and supervise the land area of 625
hectares in PT. KIEC that make security activities of land PT. KIEC less
Maximum, besides infrastructure is inadequate to make a most important obstacle
in securing activities in the area of PT. KIEC. For it is expected to PT. KIEC to
supplement existing security personnel and complementary facilities and
infrastructure to support all the activities of members of the field.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Dwi Pambudi
"Digitalisasi telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pemerintahan di bidang pengawasan pengelolaan keuangan negara. SIMWAS adalah sistem informasi di Instansi XYZ yang digunakan untuk mengelola kegiatan pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan. SIMWAS merupakan aset penting yang memuat seluruh proses bisnis pengendalian internal, namun pada praktiknya, risiko keamanan informasi SIMWAS belum dikelola dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan manajemen risiko keamanan informasi pada SIMWAS. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menganalisis manajemen risiko keamanan informasi SIMWAS menggunakan kerangka kerja berdasarkan integrasi standar ISO/IEC 27005:2018, ISO/IEC 27002:2013, dan NIST SP 800-30 Rev 1. Kerangka kerja ISO/IEC 27005:2018 digunakan sebagai kerangka kerja utama manajemen risiko, NIST SP 800-30 Rev. 1 sebagai panduan proses penilaian risiko, dan ISO/IEC 27002:2013 sebagai referensi rekomendasi penanganan risiko. Penilaian risiko keamanan informasi SIMWAS dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan informasi SIMWAS memiliki 8 risiko level rendah, 9 risiko level sedang, dan 5 risiko level tinggi. Penelitian ini menghasilkan 14 rekomendasi penanganan risiko untuk 5 risiko level tinggi dan 9 risiko level sedang, sedangkan 8 risiko level rendah dapat diterima sesuai dengan selera risiko organisasi. Instansi XYZ perlu melakukan analisis risiko residu dan analisis biaya-manfaat dari penerapan kontrol di setiap skenario risiko.

Digitalization has penetrated various aspects of life, including the government sector in the field of supervising state financial management. SIMWAS is an information system in the XYZ Agency that is used to manage surveillance activities and follow up on the results of supervision. SIMWAS is an important asset that includes all internal control business processes, but in practice, SIMWAS information security risks have not been managed properly. To overcome these problems, information security risk management is required at SIMWAS. This study aims to design and analyze SIMWAS information security risk management using a framework based on the integration of ISO/IEC 27005:2018, ISO/IEC 27002:2013, and NIST SP 800-30 Rev 1 standards. The ISO/IEC 27005:2018 framework is used as the main framework in risk management, NIST SP 800-30 Rev. 1 as a guideline for risk assessment process, and ISO/IEC 27002:2013 as a reference for risk treatment recommendations. SIMWAS information security risk assessment is carried out by analyzing data obtained from the results of interviews, observations, and document reviews. The results of this study indicate that SIMWAS information security has 8 low-level risks, 9 medium-level risks, and 5 high-level risks. This study result 14 risk treatment recommendation for 5 high-level risks and 9 medium-level risks, while 8 low-level risks are acceptable according to the organization's risk appetite The XYZ Agency needs to carry out a residual risk analysis and a cost-benefit analysis of implementing controls in each risk scenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TM Fachrur Rozi
"Komponen biaya material merupakan suatu bahan yang menjadi peranan utama dalam menyelesaikan suatu pengerjaan proyek. Material besi beton adalah salah satu dari bahan konstruksi yang paling penting dari segi harga dan fungsi. Material besi beton mengambil porsi yang paling besar dari biaya total pembelanjaan material struktural pada proyek konstruksi. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi faktor resiko yang menyebabkan terjadinya cost overrun dalam manajemen biaya material.
Hasil penelitian memperlihatkan tingkat resiko dominan penyebab cost overrun di PT. X meliputi faktor metode pelaksanaan pekerjaan, materials control/penggunaan, dan didapat rekomendasi risk respon terjadinya penyimpangan biaya material besi beton di PT. X.
Material cost component is the major role in completing a work project. Reinforcing steel is one of the most important construction materials in terms of price and functionality. Reinforcing steel take the largest portion of the total purchase cost of structural material in construction projects. Therefore, it is necessary to identify risk factors that lead to cost overrun in the cost of materials management.
The results show the dominant cause of cost overrun risk at PT. X includes factors work execution methods, materials control/use, and how the experts give recommendations of the risk of cost overrun material response of reinforcing steel in PT. X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42723
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaini Kharida
"Banyaknya penyebaran Kawasan Berikat di Bekasi dan keterbatasan jumlah pegawai bea cukai yang ada di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bekasi (KPPBC TMP  A Bekasi) menimbulkan potensi terjadinya penyimpangan yang terkait dengan pemanfaatan fasilitas Kawasan Berikat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan agar tidak terdapat penyimpangan dari tujuan pemberian fasilitas tersebut. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pengawasan pemberian fasilitas Kawasan Berikat serta kendala yang dihadapi dalam pengawasan fasilitas Kawasan Berikat di bawah KPPBC TMP A Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan deskriptif dan menggunakan studi lapangan berupa wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan terkait pemberian fasilitas kawasan berikat di bawah pengawasan KPPBC TMP A Bekasi sudah berjalan dengan baik, ditinjau dari standar pencapaian, pengukuran, perbandingan hasil yang dicapai dan diharapkan, serta penindakan atas penyimpangan yang ditemukan melalui tahap pengawasan manajemen risiko dan audit kepabeanan. Kendala yang dihadapi dalam pengawasan di KPPBC TMP A Bekasi yakni kurangnya tenaga SDM, ketersediaan IT Inventory dan fasilitas monitoring, pemahaman terhadap perkembangan regulasi,  serta kurangnya fasilitas bongkar dalam melaksanakan pemeriksaan di tiap perusahaan KB.

The expansion of Bounded Zone in Bekasi and  the lack of customs and excise officials that occured in Bekasi Medium A Customs and Excise Office (KPPBC TMP A Bekasi) cause the potency of fraud due to the Bounded Zone facility. Therefore, there needs to be supervisory function in order to restrain frauds from the aforementioned facility. This research is aimed to analyze the supervision due to Bounded Zone facility and the confronting obstacles in supervising it under KPPBC TMP A Bekasi. This research is qualitative with descriptive purpose and utilizes in-depth interview and observation. Result of this research leads to the fact that the supervision of Bounded Zone under KPPBC TMP A Bekasi has been implemented well, considered by standards, measurements, comparison of expected results with achieved results, and actions to discovered fraud goes through two phases, which are Risk Management and Post-Clearance Audit. The obstacles faced in the supervision in Bekasi Medium A Customs and Excise Office such as the lack of human resource, IT Inventory avaibility and its monitoring facility, the comprehension of regulation, and unloading facility in executing supervision of every company at the bounded zone.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Rahmawati
"Ditjen. Imigrasi sebagai pelaksana tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM RI di bidang keimigrasian telah memanfaatkan SI/TI yang mengintegrasikan seluruh fungsi keimigrasian baik di dalam maupun luar negeri, yaitu dengan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM). Lingkup SIMKIM yang meliputi hampir seluruh aspek layanan keimigrasian menyebabkan ketersediaan layanan SIMKIM menjadi sangat penting. Tidak tersedianya layanan SIMKIM menyebabkan proses pelayanan keimigrasian menjadi tidak berjalan. Terjadinya insiden terkait keamanan informasi dalam organisasi serta maraknya kasus serangan siber di instansi pemerintah Indonesia, menuntut kepastian pengamanan SIMKIM untuk melindungi data krusial yang dimiliki. Tingginya ketergantungan Imigrasi terhadap SIMKIM dan dalam rangka menjaga kredibilitas instansi, dibutuhkan suatu perencanaan manajemen risiko keamanan informasi untuk menjamin kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan layanan SIMKIM.
Dalam menyusun perencanaan manajemen risiko keamanan informasi SIMKIM, penelitian dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja ISO/IEC 27005:2018 sebagai kerangka kerja utama dalam proses manajemen risiko, NIST SP 800-30 Rev. 1 sebagai panduan pelaksanaan aktivitas penilaian risiko, dan NIST SP 800-53 Rev. 5 sebagai acuan penentuan rekomendasi. Dari penilaian risiko, diidentifikasi 23 skenario risiko yang perlu dimitigasi oleh organisasi dan 5 skenario risiko yang dapat dialihkan ke pihak ketiga. Penelitian ini menghasilkan dokumen rancangan manajemen risiko keamanan informasi SIMKIM.

The Directorate General of Immigration as the executor of the duties and functions of the Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in the Immigration sector has utilized IS/IT that integrates all immigration functions both at inside and outside territory of Indonesia, namely the Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM). The scope of SIMKIM which covers almost all aspects of immigration services makes the availability of SIMKIM services very important. The unavailability of SIMKIM services causes the immigration service process to not work. The occurrence of incidents related to information security within the organization as well as the rise of cases of cyber attacks in Indonesian government agencies, demands the certainty of SIMKIM security to protect the crucial data held. Immigration's high dependence on SIMKIM and to maintain the credibility of the agency, an information security risk management plan is needed to ensure the confidentiality, integrity, and availability of SIMKIM services.
In preparing the information security risk management plan for SIMKIM, the research uses the ISO/IEC 27005 framework as the main framework in the risk management process, NIST SP 800-30 Rev. 1 as a guide for the implementation of risk assessment activities, and NIST SP 800-53 Rev. 5 as a reference for determining recommendations. From the risk assessment, 23 risk scenarios were identified that need to be mitigated by the organization and 5 risk scenarios that can be transferred to third parties. This research produces a SIMKIM information security risk management design document.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Yuliati
"Kebocoran hidrokarbon dapat menyebabkan konsekuensi yang serius di berbagai aspek. Di samping berperan dalam polusi lingkungan, kebocoran yang berulang juga membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran berulang dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan dengan aliran 3 fasa lainnya. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk mendapatkan level risiko, menghitung estimated life dan memperkirakan jadwal inspeksi atau mitigasi berikutnya. Penyebab utama terjadinya kebocoran berulang diketahui menggunakan analisis kuantitatif dari Fault Tree Analysis (FTA). Diagram bow tie menggambarkan safeguard yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengontrol terjadinya kebocoran. Terdapat 8 sistem perpipaan yang mengalami kebocoran berulang pada 3 tahun terakhir. Dari hasil penelitian didapatkan level risiko beberapa pipa berada pada area kuning dan merah dengan 1 pipa dalam kondisi unfit. FTA menunjukkan adanya 4 penyebab utama terjadinya kebocoran berulang dan dimasukkan ke dalam diagram bow tie bagian kiri. Dapat disimpulkan bahwa analisis risiko ini dapat digunakan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan 3 fasa.

Hydrocarbon releases might result serious consequences in various aspects. Beside contribute to environmental pollution, repetitive leakages need high repair costs. This study is aimed to minimize repetitive leakage and prevent leakage for other 3-phase piping systems. We employ the quantitative risk assessment to establish risk levels, calculate estimated life, and propose the next inspection or mitigation plan. The most relevant root causes can be obtained through quantitative Fault Tree Analysis (FTA). A bow tie diagram will represent safeguards to prevent and control hydrocarbon releases. Eight piping systems that have suffered repetitive leakage are investigated. It has been found that the risk level of some piping systems in yellow and red areas with 1 pipe in unfit condition. FTA shows 4 basic events as root causes of leakage, and input them as threats in a bow tie. It can be concluded this analysis can be used to minimize and prevent leakage for 3-phase piping systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyadi
"ABSTRAK
lndustri perminyakan di Indonesia dimulai sejak tahun 1940 oleh perus·ahaan Belanda -Shell BV. lni bisa dilihat dengan adanya lapangan-lapangan minya tua yang ada sebelum tahun 1945 antara lain; Pendopo - Sumatera Selatan, Cepu - Jawa Timur, Bunyu - Kalimantan Timur, Sarong - Irian Jaya dan banyak lagi lainnya. Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, lapangan-lapangah minyak tersebut dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah membentuk bad an usaha milik negara bidang perminyakan yang dinamakan Permina.
Perusahaan Minyak Negara, kemudian dirubah menjadi Pertamina - Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara pad a tahun 1957. Keterbatasan sumber daya manusia, modal dan teknologi yang dimiliki Pertamina, memaksa Pertamina memberikan kesempatan kepada pihak swasta (Asing dan Nasional) untuk ikut melakukan investasi di bidang perminyakan di Indonesia.
Industri perminyakan mempunyai sifat "capital intensive, high technology dan high risk". Hal ini dikarenakan "nature" dari pada industri itu sendiri dimana dalam pencarian atau eksplorasi minyak dan gas bumi sebagian besar didapatkan di daerah lepas pantai (offshore) atau di hutan belantara (onshore)- remote area, jarang sekali diperoleh di daerah yang ramai atau dekat dengan kota. Sehingga untuk melakukan itu diperlukan dana atau modal yang cukup besar - capital intensive, dan juga memerlukan teknologi yang cukup tinggi untuk pencarian minyak dan gas bumi di dalam perut bumi - high technology.
Disamping bersifat capital intensive dan high technology, industri ini juga men:'p~nyai resiko yang tinggi. (high .r.isk) dalam investasinya: lni disebabkan karena adanya resiko eksplorasi·yaitu tingkat keberhasilan dalam pencarian sumber atau lapangan minyak baru dan.heterogenitas reservoir dimana miriyak tersebut berada atau terakumulasi, resiko eksploitasi yaitu kemungkinan yang timbul pada saat memproduksikan minyak bumi, resiko ekoilomis yaitu fl.uktuasi harga miriyak bumi dan variasi tingkat inflasi atau bunga bank, dan resiko politik yaitu peraturan dan kontrol pemeriritah, stabilitas politik dan tekanan terhadap isu lingkungan hidup.
Analisa resiko yang cukup komperhensif telah dilakukan untuk me-minimumkan resiko-resiko terse but. Analisa resiko yang strategis ini meliputi analisa sensitivitas, range analysis, analisa probabilitas dan analisa portfolio. Analisa sensitivitas - menganalisa sensitivitas suatu proyek terhadap satu atau beberapa parameter tertentu. Range analysis- menganalisa suatu proyek berdasarkan batasan nilai (range) dari beberapa para~eter. Analisis probabilitas - menganalisa suatu proyek berdasarkan probabilitas ketidak-pastian atau keberhasilan proyek tersebut. Analisa portfolio - menentukan proyek-proyek mana yang harus dipilih, dan mana yang harus ditolak.
Hasil analisa tersebut telah memberikan alternatif atau pilihan terbaik dari suatu peluang usaha, yang bisa dipakai dalam proses pengambilan keputusan pada investasi di industri perminyakan dengan resiko yang sekecil-kecilnya dan memberikan nilai (value) yang se-optimal mungkin."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Trindita Ari
"Ditengah era Globlasisasi yang terjadi saat ini persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Perkembangan Produk dan jasa menjadi salah satu ancaman bagi perusahaan untuk bisa berusaha bertahan. Industri kemasan saat ini menjadi industri dengan prospektifitas yang tinggi, hal ini menggambarkan perusahaan harus memiliki strategi untuk mempertahankan perusahaannya baik dari segi inovasi maupun strategi produksi. PT Samudra Montaz merupakan perusahaan manufaktur yang telah berdiri sejak tahun 1974 dan bergerak dibidang produksi kemasan dengan produk yang ditawarkan berputar pada kemasan yang bersifat non rigid atau fleksibel. Dengan perusahaan menjadikan Managemen resiko pada rantai pasok menjadi fokus utama maka pengaplikasian Metode House of Risk (HOR) digunakan dalam penelitian ini. Tahapan pertama HOR adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko, sedangkan tahapan kedua adalah penciptaan strategi mitigasi risiko. Dari penelitian yang telah dilakukan, tahap identifikasi diperoleh 32 jenis risk events dan 24 risk agents. Hasil dari HOR fase 1, adalah 14 risk agents yang mencakup 80% dari diagram pareto, kemudian diurutkan berdasarkan peringkat pada Aggregate Risk Potential (ARP). Hasil dari pemrosesan HOR fase 2 adalah 15 aksi mitigasi yang, dengan 8 aksi mitigasi direkomendasikan untuk diimplementasikan terlebih dahulu berdasarkan langkah-langkah mitigasi yang mencakup 80% dari diagram pareto yang diurutkan berdasarkan peringkat pada perhitungan Efektivitas terhadap Kesulitan Rasio (ETDk).

In the midst of the globalization era that occurs, business competition becomes increasingly fierce . The Packaging Industry become one of the industries with the most prospective growth so company must have their own strategy to maintain both innovation and production strategy in order to prevent upcoming risks. PT Samudra Montaz is a manufacturing company that has been established since 1974 that produce packaging product that revolves around non-rigid or flexible packaging. With the company focusing risk management in their supply chain, the application of the House of Risk (HOR) method used in this study. The first stage of HOR is the identification and evaluation of the risk, while the second phase to made a risk mitigation strategies. From the research, the first stage obtain 32 types of risk events and 24 risk agents. The final results of the HOR phase 1 shows that there are 14 risk agents that cover 80% of the Pareto diagram. The result of the HOR 2 show that there are 15 mitigations action that proposed and with that said, there is 8 recommendation for the company to prioritazing these 8 mitigations action to be implemented based on the pareto diagram.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Iriani
"Penelitian ini membahas analisa faktor- faktor penyebab terjadinya keterlambatan pada pekerjaan tanah dan pondasi serta bagaimana tindakan koreksi dan pencegahan yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan penyebaran kuisioner dan wawancara terhadap pakar untuk mendapatkan rekomendasi tindakan koreksi terhadap permasalahan yang terjadi. Analisa yang digunakan untuk menguji variabel didalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy process (AHP) dan analisa untuk mendapatkan rekomendasi tindakan koreksi adalah metode Delphi. Hasil dari penelitian ini didapatkan factor dominan penyebab terjadinya keterlambatan pada pekerjaan tanah dan pondasi dan rekomendasi tindakan pencegahan serta tindakan koreksi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

This research talk about how to analyze cause factor the delay of foundation and land or ground work and also how to preventive and corrective action which applied to overcome problems that happened. Research method which used in this research is case study method with spreading of interview to expert to get corrective action recommendation to problems that happened. Analysis used to test variable in this research is method of Analytical Hierarchy process (AHP) and analysis to get corrective action recommendation is method of Delphi. Result of this research is got by dominant factor cause the delay of foundation and land or ground work and precaution recommendation and also corrective action to overcome problems that happened."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>