Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyur Yawati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas penguatan kapasitas guru dalam implementasi program literasi sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif dengan mengumpulkan informasi mengenai pemahaman guru tentang definisi, manfaat, tujuan, dan praktik literasi dalam konteks pendidikan di SDN Rorotan 05 Pagi Jakarta Utara, hasil temua tersebut kemudian dikaitkan dengan kebijakan program sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas literasi bagi guru. Hasil penelitian ini memperlihatan bahwa kebijakan penguatan kapasitas guru sangat perlu dilakukan agar program literasi di sekolah dapat berjalan. Selain itu, kebijakan penguatan kapasitas guru juga harus mendapat dukungan dari semua stakeholder.

ABSTRACT
This study discusses about developing teacher rsquo s capacity on the literacy program implementation. This research is qualitative study which is presented in descriptive by describing the teacher rsquo s comprehension about literacy rsquo s definition, purpose, impact and practice in term of education context in Rorotan 05 Pagi Elementary School North Jakarta. Furthermore, it rsquo s also related with literacy rsquo s policy to develop teacher rsquo s capacity. The result of the study shows program for developing teacher rsquo s capacity is necessary in order to the program successful. However, literacy rsquo s program also need to be supported by all the stakeholders. "
Depok: 2018
T49341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Mariyati
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara traits dan teacher efficacy pada guru sekolah alam di jenjang pendidikan dasar. Pengukuran traits menggunakan alat ukur NEO-PI (McCrae & Costa, 2003) yang telah dimodifikasi oleh peneliti dan pengukuran teacher efficacy menggunakan alat ukur teacher efficacy scale (Tschannen-Moran, Woolfolk Hoy & Hoy‟s, 1998). Partisipan berjumlah 42 orang guru sekolah alam yang memiliki karakteristik telah mengajar minimal 1 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara trait neuroticism dan teacher efficacy (r = -.537; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi trait neuroticism guru sekolah alam, maka semakin rendah teacher efficacy yang dimilikinya. Hasil yang berbeda ditemukan pada korelasi antara trait extraversion, openness to experience, agreeableaness, conscientiousness dan teacher efficacy yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan (r = .402, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01 untuk trait extraversion; r = .464, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01 untuk trait openness to experience, r = .579, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01 untuk trait agreeableaness, r = .693, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01 untuk trait conscientiousness). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi trait extraversion, openness to experience, agreeableaness, dan conscientiousness guru sekolah alam, maka semakin tinggi pula dalam menampilkan teacher efficacy. Berdasarkan hasil tersebut, perlu dilakukan screening kepribadian ketika perekrutan guru sekolah alam. Selain itu, guru sekolah juga perlu diberi intervensi sejak dini untuk meningkatkan teacher efficacy.

Abstract
This research was conducted to find the correlation between nature traits and teacher efficacy in hatural schools teachers. Traits was measured using a modification instrument named NEO-PI (McCrae & Costa, 2003) and teacher efficacy was measured using a modification instrument named teacher efficacy scale (Tschannen-Moran, Woolfolk Hoy & Hoy‟s, 1998). The participants of this research are 42 teachers of natural schools who have teaching experince minimal one year. The main results of this research show that trait neuroticism negatively correlated significantly with teacher efficacy (r = -.537; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01). This is mean that higher trait neuroticism of natural school‟s teachers, so their teacher efficacy will be lower. But, another traits (extraversion, openness to experience, agreeableaness, conscientiousness) show that they are positively correlated significantly with teacher efficacy (r = .402, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01 for trait extraversion, r = .464, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01 for trait openness to experience, r = .579, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01 for trait agreeableaness, r = .693, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01 for trait conscientiousness). This is mean that higher trait extraversion, openness to experience, agreeableaness, conscientiousness of natural school‟s teachers, so their teacher efficacy will be higher too. Based on these results, natural school ought to held a personality screening in recruitment and give intervention, such as training or seminar to teachers that can increase teacher efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Nur Aulia
"Pendidikan literasi penting untuk diterapkan demi majunya pendidikan, terutama pada masa pembelajaran daring saat ini, pendidikan literasi tidak mudah dilakukan, khususnya bagi para guru Sekolah Dasar (SD) kelas rendah. Kesiapan pun diperlukan untuk membantu para guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran teacher efficacy dan fleksibilitas berpikir terhadap kesiapan pembelajaran literasi secara daring pada guru kelas rendah SD di Indonesia dengan jumlah subjek (N= 136). Alat pengumpulan data berupa kuesioner mengenai teacher efficacy menggunakan Teacher’s Self-Efficacy Scale (TSES) dari Tschannen-Moran dan Hoy (2001), fleksibilitas berpikir menggunakan Cognitive Flexibility Inventory (CFI) dari Dennis dan Vander Wal (2010) dan kuesioner kesiapan pembelajaran daring menggunakan Readiness for Online Learning Questionnaire (ROLQ) dari McVay (2000). Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dan diperoleh hasil bahwa secara simultan terdapat peran yang signifikan antara teacher efficacy dan fleksibilitas berpikir terhadap kesiapan guru dalam pembelajaran literasi secara daring dengan sebesar 0,37, yang artinya 37% varians teacher efficacy dan fleksibilitas berpikir keduanya mampu memprediksi kesiapan pembelajaran literasi secara daring. Sedangkan secara parsial, hasil menunjukkan bahwa fleksibilitas berpikir tidak mampu memprediksi kesiapan guru dalam pembelajaran literasi secara daring.

Literacy education is important to apply for the advancement of education, especially during the current era of online learning, literacy education is not easy to do, especially for low grade elementary school teachers. Readiness is also needed to assist teachers in carrying out learning well. This study aims to examine the role of teacher efficacy and cognitive flexibility on online literacy learning readiness for elementary school teachers in Indonesia with a number of subjects (N = 136). Data collection tools in the form of a questionnaire on teacher efficacy using the Teacher's Self-Efficacy Scale (TSES) from Tschannen-Moran and Hoy (2001), cognitive flexibility using the Cognitive Flexibility Inventory (CFI) from Dennis and Vander Wal (2010) and online learning readiness questionnaire using Readiness for Online Learning Questionnaire (ROLQ) from McVay (2000). The data analysis technique used multiple linear regression and it was found that simultaneously there is a significant role between teacher efficacy and flexibility of thinking on teacher readiness in online literacy learning with a of 0.37, which means 37% of the variance of teacher efficacy and cognitive flexibility are both able to predict readiness for online literacy learning. While partially, the results show that cognitive flexibility is not able to predict teacher readiness in online literacy learning."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is aimed at studying correlation between motivation and mastery of materials particularly in context of test construction among teachers. This research used quantitative method in collecting and analyzing data. It found that there was a correlation between motivation and mastery of materials among teacher. Therefor, researcher suggested that teachers of Islam education had to be given training so that they could enhence their abilities in teaching and particularly in constructing a test. In addition thereto, the researchers suggested that Ministry of Religious Affairs administers continuous programs that are intended to prepare the teachers to be qualified educators."
EDJPPAK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
NajelaaNajelaa Shihab
Tangerang: Penerbit Literati, 2019
379.24 LIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Fitriati Nasihah
"Penelitian intervensi dalam bentuk pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kebahagiaan psikologis guru dalam masa pandemi COVID-19. Desain penelitian pada pelatihan ini adalah one group pretest-posttest design. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 16 orang. Materi pelatihan yang diberikan dalam pelatihan ini adalah mindfulness dan komunikasi. Pengukuran dilakukan terhadap ketiga variabel sebelum dan sesudah pelatihan dilakukan. Meskipun dari perhitungan secara keseluruhan tidak ditemukan kenaikan signifikan, namun jika dilihat perindividu maka terdapat 9 orang mengalami kenaikan nilai pretest ke posttest pada kebahagiaan psikologis, 12 orang mengalami kenaikan pada pengukuran mindfulness dan 9 orang mengalami kenaikan pada pengukuran komunikasi. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan analisis statistik tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada pengetahuan partisipan terhadap kebahagiaan psikologis, tapi secara kualitatif partisipan pelatihan merasakan pelatihan memiliki manfaat bagi mereka dan berpotensi positif meningkatkan kebahagiaan psikologis.

The intervention study in the form of training aimed to improve the psychological well-being of teachers during the COVID-19 pandemic. The research design in this training was one group pretest-posttest design with 16 participants. The raining materials provided in this form of training were mindfulness and communication. Measurements were made on the three variables before and after the training held. Although from the overall calculation there was no significant increase, but if the training was viewed individually, 9 people experienced an increase in the pretest to posttest psychological well-being, 12 people experienced an increase in mindfulness and 9 people experienced an increase in communication measurement. Even though there was an increase in the value, it was not significant. The conclusion of this study based on statistical analysis that there was no significant improvement in participants' knowledge of psychological well-being, but qualitatively the training participants felt that the training gave benefits for them and had the potential to positively increase psychological well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan literasi sains siswa dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan multimedia. Metode dan desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pretest-postest control group design. Subjek penelitiannya adalah kels XI di kabupaten Subang Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kontekstual berbantuan multimedia secara signifikan mampu meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan literasi sains siswa. Peningkatan penguasaan konsep siswa dengan nilai N-Gain 0.50 (kategori sedang) untuk kelas eksperimen dan 0,30 (kategori sedang) untuk kelas kontrol. Penaingkatan kemampuan literasi sains siswa dengan nilai N-Gain 0,45 (kategori sedang) untuk kelas eksperimen dan 0,30 (kategori sedang) untuk kelas kontrol."
JURPEND 14:1 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vivit Wardah Rufaidah
"Pelaksanaan program literasi informasi yang dapat dikategorikan sebagai programpelatihanmemerlukan evaluasi untuk menunjukkan apakah tujuan program telah tercapai sesuai harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program literasi dan menentukan sejauh mana efektivitasprogram literasi informasi pada Hari Kunjung Perpustakaan (HKP). Pengkajian menggunakan metodepenelitian deskriptif dengan populasi penelitian adalah semua peserta program literasi informasi padaHari Kunjung Perpustakaan 2019 di PUSTAKA Kementan yang berjumlah 69 orang. Sampel diambil pada keseluruhan peserta sebanyak 27 orang pada kelas literasi peneliti dan mahasiswa, dan42orang pada kelas literasi penyuluh/petani/masyarakat umum. Metode penelitian mengacupadaevaluasi efektivitas program pelatihan/training Kirkpatrick (2004). Hasil kajian menunjukkankeseluruhan level indikator yang dinilai (level 1- level 4) pada evaluasi program literasi informasi yangdilaksanakan PUSTAKA pada Hari Kunjung Perpustakaan (HKP) 2019 dikategorikan sangat memuaskan meskipun belum dapat memenuhi tingkat harapan dari peserta sebanyak 100%. Strategi perbaikan yang diperlukan untuk perbaikan program literasi informasi ke depan yaitu: diperlukansosialisasi pelatihan melalui berbagai media dengan waktu yang mencukupi; pengembanganmateri pelatihan; penambahan durasi waktu pelaksanaan program literasi; pengembangan programliterasi bagi pelajar; pembuatan panduan bagi peserta program literasi; pengembangkan programliterasi secara langsung ke penyuluh dan petani di lapangan."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2021
020 VIS 23:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Reza Fahlevi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara teacher efficacy dan perencanaan instruksional pada guru sekolah dasar negeri yang ada di Jakarta. Pengukuran teacher efficacy menggunakan alat ukur Teacher’s Sense of Efficacy Scale (TSES) (Tschanen-Moran, Hoy & Hoy, 1998), dan pengukuran perencanaan instruksional menggunakan alat ukur yang dibuat berdasarkan teori perencanaan dan persiapan dari Cole dan Chan (1986). Partisipan penelitian ini berjumlah 57 orang guru sekolah dasar negeri di Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara teacher efficacy dengan perencanaan instruksional pada guru sekolah dasar negeri di Jakarta (r = 0.387; p = 0.003, signifikan pada los 0.01). Artinya, semakin tinggi teacher efficacy yang dimiliki seorang guru, maka semakin tinggi pula perencanaan instruksionalnya. Selain itu, hasil tambahan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan mean skor teacher efficacy dan perencanaan instruksional berdasarkan data demografis partisipan.

The purpose of this research is to investigate the correlation between teacher efficacy and instructional planning among elementary school teachers in Jakarta. Teacher efficacy was measured using Teacher’s Sense of Efficacy Scale (TSES) (Tschanen-Moran, Hoy & Hoy, 1998), and instructional planning was measured using an instrument that being constructed based on Cole and Chan’s planning and preparation theory (1986). The participants of this research are 57 elementary school teachers in Jakarta.
The main result of this research shown that there is a positively significant correlation between teacher efficacy and instructional planning among elementary teachers in Jakarta (r = 0.387; p = 0.003, signicant at the 0.01 level). It means, the higher teacher’s efficacy, the higher on their instructional planning. As an additional result, this research shown that there is no differences in mean score teacher efficacy and instructional planning based on participant’s demographic data.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S44599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hapsoh Riani
"Pandemi Covid-19 memperburuk kemampuan literasi peserta didik jenjang Sekolah Dasar di Indonesia. Faktor kendala teknis dan non-teknis selama pembelajaran jarak jauh mengakibatkan literacy loss, dan perlu diminimalisir sedini mungkin. Penyesuaian sistem pembelajaran maupun kebijakan berguna menghalau potensi terjadinya literacy loss, salah satunya melalui penerapan kebijakan kurikulum darurat yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan kurikulum darurat dibuat untuk mengurangi kendala pembelajaran yang dihadapi siswa, guru, dan orang tua akibat penerapan Pembelajaran Jarak Jauh yang kurang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan memberikan bentuk kebijakan kurikulum darurat dalam menanggulangi literacy loss pada siswa jenjang sekolah dasar. Kebijakan ini berisi beberapa modul untuk anak, guru, maupun orang tua yang fokus materinya pada kebutuhan dasar literasi dan numerasi yang berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk menunjang berlanjutnya pembelajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebijakan kurikulum darurat dapat menjadi salah satu cara menanggulangi masalah literacy loss. Diharapkan dengan kebijakan ini, masalah disparitas pembangunan manusia pada era pandemi covid-19 dapat teratasi sehingga pengembangan kapasitas manusia dalam pembangunan sosial dapat lebih optimal.

The Covid-19 pandemic has exacerbated the literacy skills of elementary school students in Indonesia. The technical and non-technical constraints during distance learning result in literacy loss, which should be minimized as early as possible. Adjustment of learning systems and policies helps prevent the potential for literacy loss, one of which is implementing emergency curriculum policies issued by the Ministry of Education and Culture. The emergency curriculum policy was created to reduce learning obstacles students, teachers, and parents face due to the suboptimal implementation of Distance Learning. This study utilized a literature review method by providing an emergency curriculum policy to mitigate literacy loss in elementary school students. This policy contains several modules for children, teachers, and parents whose material focuses on basic literacy and numeracy needs, focusing on essential and prerequisite competencies to support continuous learning. Thus, it can be said that the emergency curriculum policy can be one way to overcome the problem of literacy loss. It is hoped that with this policy, the problem of disparity in human development in the era of the COVID-19 pandemic can be resolved so that the development of human capacity in social development can be more optimal. 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>