Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syadza Alifa
"ABSTRAK
Paguyuban Kampung Sablon adalah asosiasi pengusaha konveksi di Desa Pandes Wedi yang didirikan setelah Kabupaten Klaten terkena bencana gempa tahun 2006. Bencana gempa yang menghancurkan sebagian besar aset dan modal pengusaha konveksi kecil menyebabkan kerusakan besar pada bisnis mereka. Oleh karena itu, beberapa para pengusaha konveksi kecil mendirikan Paguyuban Kampung Sablon yang bertujuan untuk membantu mereka untuk memulihkan kondisi ekonomi dan mengumpulkan modal setelah terjadinya bencana. Untuk mendapatkan data primer dan sekunder, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu studi pustaka, studi dokumen, observasi, wawancara mendalam, dan FGD. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat kapital sosial berupa structural dimension dan cognitive dimension dalam Paguyuban Kampung Sablon dimana bonding dan bridging lebih banyak ditemukan dibandingkan linking. Kehadiran Paguyuban Kampung Sablon memberikan manfaat bagi anggota paguyuban dan masyarakat sekitar dalam memulihkan kondisi sosial ekonomi dan meningkatkan pembangunan sosial pasca bencana.

ABSTRACT
Paguyuban Kampung Sablon is a convection business association in Pandes Wedi Village which was established after Klaten District was hit by the earthquake in 2006. Earthquake disaster that destroyed most of the assets and capital of small convection business caused great damage to their business. Therefore, some small convection entrepreneurs established Paguyuban Kampung Sablon which aims to help them to restore economic conditions and raise capital after the disaster. To obtain primary and secondary data, this research uses data collection method is literature study, document study, observation, in depth interview, and group discussion. From the result of research, it can be concluded that there is social capital in the form of structural dimension and cognitive dimension in Paguyuban Kampung Sablon where bonding and bridging are more found than linking.The presence of Paguyuban Kampung Sablon provides benefits for members of the community and surrounding communities in restoring socio economic conditions and promoting post disaster social development. "
2018
T49323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Christiyani
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai pembangunan sosial oleh masyarakat yang dilakukan oleh Paguyuban Jamu Gendong Lestari di Kelurahan Kuningan Barat Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan melalui sektor ekonomi kreatif yaitu usaha jamu gendong sebagai subsektor kuliner berbasis budaya dan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil menunjukan bahwa Paguyuban Jamu Gendong Lestari sebagai komunitas yang menjalankan usaha di bidang ekonomi kreatif yaitu jamu sebagai warisan budaya Indonesia telah berhasil melakukan proses pembangunan sosial berdasarkan tujuh karakteristik pembangunan sosial. Strategi pembangunan sosial yang dijalankan adalah strategi pembangunan sosial oleh masyarakat dimana melalui wadah Paguyuban Jamu Gendong Lestari masyarakat yang menjadi anggota saling bekerjasama secara harmonis untuk memenuhi kebutuhan mereka, memecahkan masalah mereka dan berupaya menciptakan kesempatan guna memperbaiki hidup melalui pengelolaan usaha jamu gendong.

 

Kata kunci: Pembangunan Sosial; Kesejahteraan Sosial; Ekonomi Kreatif; Jamu


This article discusses social development by the community carried out by the Paguyuban Jamu Gendong Lestari in Kuningan Barat Village, Mampang Prapatan Subdistrict, South Jakarta through the creative economy sector, namely jamu gendong business as a culinary sub-sector based on culture and local wisdom. This study uses a qualitative approach with descriptive types. The results show that the Jamu Gendong Lestari Association as a community that runs a business in the creative economy, namely jamu as an Indonesian cultural heritage has succeeded in carrying out the social development process based on seven characteristics of social development. The social development strategy that is carried out is a social development strategy by the community through which the members of the Paguyuban Jamu Gendong Lestari are members who work together harmoniously to meet their needs, solve their problems and try to create opportunities to improve life through the management of jamu businesses.

Keywords : social development; social welfare; creative economy; jamu

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Dwi Rahyanti
"Pembangunan sosial hendaknya mampu menyentuh seluruh wilayah secara merata, dimana kesejahteraan dirasakan oleh semua kelompok masyarakat. Salah satu wilayah di Indonesia yang masih memiliki banyak permasalahan sosial seperti pengangguran, kemiskinan, kesehatan atau penataan wilayah adalah kampung. Berbagai program telah dilakukan pemerintah sebagai upaya meningkatkan pembangunan sosial agar kampung tidak lagi terdistorsi dalam pembangunan. Salah satu upaya perbaikan kampung di Indonesia adalah program kampung tematik. Beberapa daerah di Indonesia menggunakan kampung tematik sebagai sarana mempromosikan potensi lokal, solusi pembangunan wilayah atau penciptaan ide-ide baru untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Penerapan kampung tematik berhasil berjalan di beberapa daerah seperti Kota Semarang, Kota Malang, Kabupaten Bandung, Kota Bogor dan Kota Banjarbaru. Kajian ini mencoba menganalisis salah satu kampung tematik yang mampu bertahan dan mendapat perhatian sampai ke mancanegara yaitu Kampung Purun yang ada di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pembangunan sosial apa yang diterapkan pada program kampung tematik ini. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan manfaat kesejahteraan sosial dari program kampung tematik di Kampung Purun. Kemudian, riset ini menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kendala dan pendukung pengembangan Kampung Purun. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur, dokumentasi, wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan program kampung tematik ini menggunakan tiga strategi pembangunan sosial yaitu melalui pemerintah, komunitas dan individu. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan hal baru, mengingat penelitian-penelitian sebelumnya tidak membahas secara mendalam tentang strategi pembangunan sosial pada kampung tematik, indikator kesejahteraan sosial yang tercapai pada kampung tematik, dan faktor kendala dan pendukung perkembangan Kampung Purun

Social development should reach all regions, where welfare is felt by all groups of society. In Indonesia, areas with a large number of social-welfare problems such as unemployment, poverty, poor standards of public health and hygiene, a degraded urban environment, and the prevalence of slum housing, are kampongs. Kampong is an urban settlement with a unique characteristic, where the identity of urban inhabitants are transfered to rural residents. Programs are run by Indonesian government to improve social development and to prevent kampongs from distortion. One amongs many attempts to enhance village development is the growth of so-called thematic village programs. Several regions in Indonesia are developing thematic villages as a mean to promote local potential, as a regional development solution or as new insights to achieve community welfare. The implementation of thematic villages has been successful in several areas such as Semarang, Malang, Bandung, Bogor and Banjarbaru. This study analyzes one developed and internationally recognised thematic village in Banjarbaru, South Kalimantan, called Kampung Purun. The study analizes which social development strategies are applied in this particular thematic kampong program. Moreover, this research describes social welfare which are found at Kampung Purun. . Later, this research analizes supporting and constrain factors of Kampung Purun development. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques include literature study, documentation, in-depth interviews and observations. The results show that this thematic kampong applies three social development strategies, namely social development through government, social development through community, and social development through individuals. The research is expected to produce constructive feedback considering that previous studies on thematic villages are not profoundly discuss social development strategies in thematic village, fulfilled social welfare indicators at thematic village, and contrain and supporting factors in Kampung Purun development"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Wijayanti
"ABSTRAK
Selain pemerintah, banyak lembaga nonpemerintah di Indonesia yang menjalankan program-program sosial. Organisasi masyarakat sipil, seperti non-government organization NGO yang umumnya berbadan hukum Yayasan Non Profit, memiliki keterbatasan dalam upaya penyelesaian masalah sosial. Hal ini karena ketergantungan NGO pada donor sebagai sumber pembiayaan. Artinya, ketika NGO tidak lagi memiliki donor, maka keberlangsungan penyelesaian masalah sosial akan terganggu. Untuk tetap berkelanjutan, salah satu pilihan dengan pendekatan kewirausahaan sosial agar NGO mempunyai kemampuan untuk menciptakan alternatif dana secara mandiri. Selain untuk pemasukan bagi NGO, kewirausahaan ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Salah satu NGO berbadan hukum yayasan nonprofit yang sedang merintis kewirausahaan sosial yaitu Hoshizora Foundation. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih untuk menggali informasi secara lebih mendalam mengenai proses kewirausahaan dengan partisipasi masyarakat pada Hoshizora Foundation yang terletak Desa Wisata Kalakijo, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik non probability sampling dengan cara purposive sampling. Metode pengumpulan data meliputi studi literatur/dokumen, wawancara mendalam, observasi lapangan, dokumentasi/ pengambilan foto. Penelitian ini mencoba melihat dalam konteks masyarakat Indonesia, khususnya desa, bahwa kewirausahaan juga melibatkan peran masyarakat. Pembangunan Sosial menurut Midgley lebih melihat kewirausahaan merupakan bagian dari strategi pembangunan sosial oleh individu. Walaupun individu mempunyai peranan, peran dan partisipasi masyarakat juga penting bagi berjalannya sebuah kewirausahaan. Penelitian ini ingin mengkaji lebih dalam mengenai kewirausahaan selain sebagai sumber dana alternatif bagi yayasan dengan partisisi masyarakat.

ABSTRACT
Aside from the government, many non governmental organizations in Indonesia conduct social programs. Civil society organizations, such as non governmental organizations NGOs that are generally incorporated as non profit organization, have limitations in attempt to resolve social problems. This is due to NGO dependence on donors as a source of funding. In other words, when NGOs are no longer supported by donors, the sustainability of social problem solving programs will be disrupted. For its sustainability, one of the options is through a social entrepreneurial approach so that NGOs have the ability to create self fund alternatives. This entrepreneurship not only serves as the income for NGOs, but it can also provide benefits to promote the welfare of community. One of the NGO incorporated as non profit foundation which conducting social entrepreneurship is Hoshizora Foundation. The research uses qualitative approach. This approach was selected to attain more in depth information on the entrepreneurial process with community participation in the Hoshizora Foundation located in the Kalakijo Tourism Village, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. The type of this research is descriptive. Informant selection was done by using non probability sampling technique by purposive sampling. Methods of data collection include literature document studies, in depth interviews, field observation, documentation photo capture. This research tries to see in the context of Indonesian people, especially in village area, that entrepreneurship also involves the role of community. Social Development by Midgley tends to view entrepreneurship as part of social development strategies by individuals. Although individuals have roles, roles and community participation are also important for entrepreneurship. This research would like to examine more deeply about entrepreneurship not only as an alternative source of funding for the foundation with community participation. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Mustamidah
"ABSTRAK
Masalah sosial yang timbul akibat pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif saat ini seperti pengangguran dan kemiskinan masih belum terselesaikan dengan baik. Munculnya bentuk-bentuk kewirausahaan memberikan sumbangsih yang signifikan bagi penyerapan tenaga kerja, terutama usaha kecil mengah. kewirausahaan menjadi jawaban dari pesoalan ekonomi dan sosial yang harus terus dikembangkan. Kampung kaos merupakan kumpulan pengusaha kaos berskala kecil menengah yang menerapkan konsep kewirausahaan. Modal sosial yang mereka miliki menjadi modal utama mendirikan usaha baru dan mengembangkan usaha tersebut dengan mengetahui posisi siklus usaha yang dimiliki sehingga upaya yang dilakukan dalam pengembangannya tepat. Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran modal sosial bagi pengembangan kewirausahaan sosial melalui ke tiga unsurnya yaitu jaringan, norm dan kepercayaan. Strategi pengembangan usaha dilakukan melaui inovasi yang dalam prakteknya didasarkan oleh modal social. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam dan serta kajian literatur. Hasil analisis menemukan bahwa modal sosial berperan pada pengembangan kewirausahaan dan inovasi yang dilakukan. Kekuatan jaringan, norma, kepercayaan menjadi modal bagi para pemuda untuk memulai dan mengembangkan usahanya. Potensi pemuda sebagai bagian modal sosial harus bisa dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi besar bagi perkembangan desa dan kesejahteraan mayarakat.

ABSTRACT
Social problems arising from fluctuating current economic growth such as unemployment and poverty are still not resolved properly. The emergence of entrepreneurial forms contributes significantly to the absorption of labor, especially small businesses. Entrepreneurship is the answer to the economic and social issues that must be developed. T-shirt village is a collection of small and medium scale t-shirt entrepreneurs who apply the concept of entrepreneurship. Social capital that they have become the main capital to establish a new business and develop the business by knowing the position of the business cycle owned so that efforts made in the development right. This study describes the role of social capital for the development of social entrepreneurship through the three elements of network, norm and trust. Business development strategy is carried out through innovation which in practice is based on social capital. The research method used is descriptive qualitative method with in depth interview technique and literature review. The results of the analysis found that social capital plays a role in the development of entrepreneurship through innovation. The power of network, norm, trust become capital for the youth to start and develop their business. The potential of youth as part of social capital should be developed in order to make a major contribution to the development of villages and welfare society."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Yudistira
"Latar belakang penelitian ini menanggapi dampak dari bencana banjir tiap tahunnya di Jakarta Utara khususnya di Kelurahan Marunda, terutama berkaitan dengan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Kondisi Kelurahan Marunda sendiri yang memiliki luas 791,69 Ha dan 9 RW ini sangat rawan banjir baik itu akibat luapan air dari kali maupun akibat rob. tercatat Siklus terpanjang pasang surut terjadi selama 18,6 tahun dan siklus pendek terjadi selama 12 jam, 24 hari, 6 bulan dan 1 tahun. selain itu ketinggian daratan yang rendah sepanjang 2 m dl serta penurunan laju muka tanah di Kelurahan Marunda yang mencapai 0,12 m per tahun, adapun penurunan ini menyebabkan total kenaikan permukaan air laut mencapai 2,28 m pada tahun 2030.
Kondisi ini menyebabkan potensi genangan di kawasan industri di Kelurahan Marunda yang sangat strategis karena dekat dengan pelabuhan mencapai 171 Ha atau tertinggi di Jakarta Utara melebihi derah lain seperti Penjaringan, Pejagalan, dan Pademangan. Hal ini tentunya dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Oleh karenanya pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Marunda bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di Kelurahan Marunda. Namun kondisi masyarakat Kelurahan Marunda yang mayoritas bekerja di sector industry menjadi tantangan tersendiri terutama dalam hal partisipasi dalam kegiatan kebencanaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan peranan dari kepengurusan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Marunda, terutama dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi banjir.
Metode yang disgunakan adalah wawancara mendalam, obserevasi, dan dokumentasi. Narasumber dari penelitian berjumlah 7 (Tujuh orang) dengan kriteria antara lain Pejabat di Kementerian sosial, pengurus KSB, Tagana, dan warga Kelurahan Marunda. Teori yang digunakan antara lain teori manajemen bencana, teori pengembangan masyarakat, teori partisipasi masyarakat, teori pengembangan komunitas, dan teori ketahanan sosial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapsiagaan warga kelurahan Marunda dan juga komponen dari Kampung Siaga Bencana (KSB) terutama dalam berbagai tahapan kegiatan manajemen bencana (Pra Bencana, Saat Bencana, dan Pasca Bencana) sudah sangat baik. Namun jika dilihat dari dimensi ketahanan sosial baik itu partisipasi masyarakat maupun potensi masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat sendiri masih sangat rendah baik itu dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan KSB maupun ketika sosialisasi keberadaan KSB itu sendiri.

The background of this study respond to the impact of floods each year in North Jakarta, especially in Marunda, especially with regard to the establishment of the village of Disaster (KSB). Marunda own condition which has an area of 791.69 hectares and 9 RW is highly prone to flooding due to overflowing water either of time or due to rob. The longest recorded cycle of ups and downs occurred during 18.6 years and shorter cycles occur for 12 hours, 24 days, 6 months and 1 year. in addition to the low level of land along the 2 m dl as well as a decrease in the rate of advance of land in Marunda which reached 0.12 m per year, while this decrease brings the total rise in sea levels reached 2.28 m in 2030.
This condition causes the potential inundation in the industrial area in Marunda very strategic because it is close to the port reached 171 hectares, the highest in North Jakarta exceed derah such as Networking, Slaughter, and Pademangan. This is certainly a tremendous impact for the community. Therefore, the establishment of the village of Disaster (KSB) in Marunda aims to increase community preparedness in Marunda in the face of floods. However condition Marunda the majority community work in industry sector is a challenge, especially in terms of participation in the activities of disaster.
This study is a qualitative research describe the role of stewardship of the village of Disaster (KSB) in Marunda, especially in improving community preparedness to face floods. Disgunakan method is in-depth interviews, obserevasi, and documentation. Speakers from research amounted to 7 (seven people) with the following criteria Officials at the Ministry of social, KSB board, Tagana, and residents Marunda. The theory used, among others, the theory of disaster management, community development theory, the theory of community participation, community development theory, and the theory of social resilience.
The results showed that preparedness Marunda village residents and also a component of the village of Disaster (KSB), especially in the various phases of disaster management activities (Pre Disasters, When Disaster, and post-disaster) has been very good. However, if viewed from either the social security dimension of community participation and community potential.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Laikmen
"Tesis ini membahas tentang implementasi tanggungjawab sosial perusahaan dalam pengembangan kewirausahaan melalui pemberdayaan masyarakakat pada program kemitraan yang dilakukan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mencapai penilain Proper Emas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dilaksanakan PTPN VII (Persero) sebagai wujud implementasi tanggungjawab sosial perusahaan, telah sesuai dengan konsep Triple Buttol Line dan Carroll`s CSR Pyramid. Namun, program kemitraan yang dilaksanakan untuk pengembangan kewirausahaan belum menunjukkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang sesungguhnya.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar perusahaan memperhatikan secara utuh tentang penerapan pemberdayaan masyarakat dalam program kemitraan dengan melakukan perubahan pada SOP yang telah dibuat untuk mendukung pencapaian Proper Emas dengan membuka ruang musyawarah antara PTPN VII (Persero) bersama UMKM mitra binaan untuk melakukan analisis kebutuhan dan potensi UMKM mitra binaan, melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang lain seperti pemerintah, tokoh masyarakat lokal, perguruan tinggi dan LSM/NGO dalam pemberdayaan masyarakat, memulai program kemitraan yang memberikan fokus perhatian kepada pengembangan kewirausahaan bagi pemula.

This thesis focused on corporate social responsibility implementation on entrepreneurship development through community empowerment by the partnership program conducted for Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) to achieve Gold Proper assessment. This research is qualitative descriptive. Results of study showed that Partnership and Community Development Program conducted by PTPN VII (Persero) as a form of corporate social responsibility implementation, has been accordance with the concept of Triple Buttom Line and Carroll`s CSR Pyramid. However, the partnership program implementation for entrepreneurship development has not shown the real implementation of community empowerment.
Based on results of study, the researcher suggests that the companies should pay attention to their implementation of community empowerment by making changes to SOPs have been made to support the achievement of Gold Proper with open space for discussion between PTPN VII (Persero) together with SMEs trained partners to analyze for needs and potential of SMEs trained partners, involving another stakeholders such as governments, local community leaders, universities and NGOs in empowering the community, start the partnership program that provides focused attention to entrepreneurship development for beginners."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
England: Longman Scietific Technical, 1994
341.759 RET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
H.A.M. Hardiansyah
[Boulder, Boulder]: Institut Pertanian Bogor, [2007, 2007]
361.1 HAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>