Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69639 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayun Erwina Arifianti
"ABSTRAK
Sargassum plagyophyllum sebagai salah satu spesies dari suku Sargassaceae memiliki berbagai senyawa bioaktif. Salah satunya adalah florotanin yang dilaporkan sebagai antioksidan dan penghambat tirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode pembuatan dan karakteristik serbuk Sargassum plagyophyllum, serta mengaplikasikan serbuk tersebut ke dalam formula krim yang stabil, memiliki kandungan total florotanin, aktivitas antioksidan, penghambat tirosinase, dan dapat terpenetrasi secara in vitro. Sargassum plagyophyllum disiapkan dalam bentuk segar dan kering lalu dibuat menjadi bubur rumput laut dan dikeringkan menjadi serbuk dengan metode keringbeku (freeze-dry). Kandungan total florotanin diukur dengan metode Folin-ciocalteu dengan floroglusinol sebagai baku pembanding. Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode peredaman radikal bebas 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Aktivitas penghambatan tirosinase diukur melalui hasil reaksi enzimatis dengan
menggunakan L-tirosin sebagai substrat.
Hasil optimal sebagai bahan baku penghambat tirosinase didapatkan dari serbuk segar yang memiliki karakteristik yaitu serbuk berwarna coklat tua, tekstur halus, memiliki kandungan total florotanin 1,420 mg PE per gram berat kering; persen penghambatan DPPH 23,28% (konsentrasi uji 1,0 mg/mL); dan persen penghambatan tirosinase 35,95% (konsentrasi uji 4 mg/mL). Sediaan krim yang mengandung 5% serbuk rumput laut Sargassum plagyophyllum memiliki kandungan total florotanin 0,596 mg PE per gram berat kering, persen penghambatan DPPH 20,49% (konsentrasi uji 10 mg/mL); dan persen penghambatan tirosinase 33,76 mg/mL (konsentrasi uji 4 mg/mL) serta menunjukkan stabilitas fisik yang baik selama 12 minggu. Hasil uji penetrasi in vitro menunjukkan jumlah kumulatif floroglusinol terpenetrasi sebesar 7574,58 μg/ cm2 dengan fluks 1052,9 μg/cm2 .jam.

ABSTRACT
Sargassum plagyophyllum from Sargassaceae family contains various bioactive compounds, namely phlorotannin which is reported as antioxidant and tyrosinase inhibitor. This study was aimed to obtain production method and characteristics of Sargassum plagyophyllum seaweed powder, and also applied the powder into cream that has total phlorotannin content, antioxidant, and tyrosinase inhibitor. Sargassum plagyophyllum which prepared fresh and dried was processed into seaweed slurry and dried to form powder using freeze-dry method. Total phlorotannin content was measured using Folin-ciocalteu method with phloroglucinol as the standard. Antioxidant activity was assessed by 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) radical scavenging method. Moreover, the tyrosinase inhibitory activity was measured by enzimatic reaction with L-tyrosine as substrate.
Optimal result as tyrosinase inhibitor raw material was obtained from fresh powder which characterized with dark brown powder, smooth texture, contained total phlorotannin content 1,420 mg PE per gram dry weight, DPPH inhibitory activity 23,28% (test concentration 1,0 mg/mL); and tyrosinase inhibitory activity 35,95% (test concentration 4,0 mg/mL). Cream which contained 5% of Sargassum plagyophyllum seaweed powder has total phlorotannin content 0,596 mg PE per gram dry weight, DPPH inhibitory activity 20,49% (test concentration 10,0 mg/mL); and tyrosinase inhibitory activity 33,76% (test concentration 4,0 mg/mL), and physically stable for 12 weeks. The result of in vitro penetration showed that cumulative number of phloroglucinol was 7574,58 μg/ cm2 with flux value of 1052,9 μg/cm2 .hour.
"
2017
T49035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmia Erianto
"ABSTRAK
Rumput laut coklat jenis Sargassum plagyophyllum mengandung senyawa bioaktif berupa florotanin yang memiliki berbagai aktivitas biologis salah satunya sebagai antioksidan. Namun demikian senyawa ini tidak stabil dalam berbagai kondisi lingkungan seperti temperatur, cahaya, kelembapan, dan oksigen, sehingga dibutuhkan upaya penstabilan. Tujuan penelitian ini adalah membuat serbuk dari ekstrak cair Sargassum plagyophyllum menggunakan maltodekstrin DE 10-15 sebagai penstabil dengan teknik kering beku untuk menjaga stabilitas selama proses pengeringan dan penyimpanan. Serbuk dibuat menjadi empat formula, yaitu F1 tanpa maltodekstrin , F2 maltodekstrin 2,5 , F3 maltodekstrin 5 , dan F4 maltodekstrin 10 . Serbuk yang dihasilkan dikarakterisasi berupa kadar florotanin, aktivitas antioksidan, kadar air, morfologi partikel, distribusi ukuran partikel, pH, dan organoleptis. Hasilnya menunjukkan F4 merupakan serbuk yang paling baik dibanding formula lain karena memiliki kadar florotanin tertinggi yaitu sebesar 113,06 1,36 atau 0,25 , aktivitas antioksidan terbaik dengan persen inhibisi sebesar 4,06 pada konsentrasi 5000 ppm, kadar air terendah sebesar 5,16 , dan pada uji stabilitas F4 memiliki kadar florotanin yang lebih stabil serta kenaikan kadar air yang lebih rendah dibandingkan F1 dengan suhu penyimpanan yang paling baik di suhu 4 C. Kesimpulan dari penelitian ini adalah maltodekstrin dapat meningkatkan stabilitas florotanin selama proses kering beku dan selama penyimpanan.Rumput laut coklat jenis Sargassum plagyophyllum mengandung senyawa bioaktif berupa florotanin yang memiliki berbagai aktivitas biologis salah satunya sebagai antioksidan. Namun demikian senyawa ini tidak stabil dalam berbagai kondisi lingkungan seperti temperatur, cahaya, kelembapan, dan oksigen, sehingga dibutuhkan upaya penstabilan. Tujuan penelitian ini adalah membuat serbuk dari ekstrak cair Sargassum plagyophyllum menggunakan maltodekstrin DE 10-15 sebagai penstabil dengan teknik kering beku untuk menjaga stabilitas selama proses pengeringan dan penyimpanan. Serbuk dibuat menjadi empat formula, yaitu F1 tanpa maltodekstrin , F2 maltodekstrin 2,5 , F3 maltodekstrin 5 , dan F4 maltodekstrin 10 . Serbuk yang dihasilkan dikarakterisasi berupa kadar florotanin, aktivitas antioksidan, kadar air, morfologi partikel, distribusi ukuran partikel, pH, dan organoleptis. Hasilnya menunjukkan F4 merupakan serbuk yang paling baik dibanding formula lain karena memiliki kadar florotanin tertinggi yaitu sebesar 113,06 1,36 atau 0,25 , aktivitas antioksidan terbaik dengan persen inhibisi sebesar 4,06 pada konsentrasi 5000 ppm, kadar air terendah sebesar 5,16 , dan pada uji stabilitas F4 memiliki kadar florotanin yang lebih stabil serta kenaikan kadar air yang lebih rendah dibandingkan F1 dengan suhu penyimpanan yang paling baik di suhu 4 C. Kesimpulan dari penelitian ini adalah maltodekstrin dapat meningkatkan stabilitas florotanin selama proses kering beku dan selama penyimpanan.

ABSTRACT
Brown seweed, Sargassum plagyophyllum has phlorotanin as bioactive compound. It has various biological activities, which is antioxidant. However, this compound is unstable under various environtmental conditions such as temperature, light, moisture, and oxygen, this strategy to stabilize the compoundd is needed. The aim of these study was to prepare powder from liquid extract with maltodextrin DE 10 15 as stabilizer using freeze drying methode to maintain stability during drying process and storage time. The powders were prepared into four formulas, F1 without maltodextrin , F2 2,5 maltodextrin , F3 5 maltodextrin , and F4 10 maltodextrin . Powder from four formulas due to characterized by its phlorotannin concentration, antioxidant activity, water content, morphologi, particle size distribution, pH, and organoleptist. The result showed that F4 was the best formula compared to other formulas because its highest phlorotannin concentration 113,06 1,36 or 0,25 , highest inhibition 4,06 in 5000 ppm concentrastion , lowest water content 5,16 , and in stability test, F4 exhibit more stable phlorotannin concentration and lower water content compared to F1 in storage temperature 4 C the best stotage temperature . Its conclution, maltodextrin can improve stability during freeze drying process and storage time. "
2017
S69779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Ratna Yulianti
"ABSTRAK
Senyawa bioaktif yang paling banyak terkandung pada Sargassum plagyophyllum adalah senyawa polifenol yaitu florotanin. Florotanin sensitif terhadap kondisi lingkungan, seperti suhu tinggi, cahaya, pH, kelembaban dan oksigen, dan dapat mengalami reaksi degradasi selama proses pembuatan produk dan penyimpanan. Ekstrak cair Sargassum plagyophyllum diformulasikan menjadi mikrosfer dengan penyalut maltodekstrin DE 10-15 melalui metode semprot kering pada suhu 110 C untuk meningkatkan stabilitas dari senyawa polifenol. Pada penelitian ini, dibuat empat formulasi mikrosfer dengan variasi maltodekstrin DE 10-15 sebanyak 0 , 5 , 10 dan 15 . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan maltodekstrin DE 10-15 terhadap stabilitas mikrosfer ekstrak Sargassum plagyophyllum selama proses pengeringan dengan menggunakan metode semprot kering dan selama penyimpanan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa serbuk tanpa maltodekstrin dan dengan maltodekstrin 15 lebih stabil apabila disimpan di suhu 4 2 C daripada di suhu 40 2 C dan suhu 28 2 C. Pada suhu 4 2 C, kadar florotanin serbuk dengan maltodekstrin 15 tetap sedangkan tanpa maltodekstrin mengalami penurunan sebesar 10 . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu maltodekstrin DE 10-15 merupakan penyalut yang sesuai untuk memformulasikan serbuk mikrosfer Sargassum plagyophyllum dan dapat menjaga stabilitas serbuk selama proses pengeringan dan selama penyimpanan 2 bulan pada suhu 4 2 C.

ABSTRAK
Sargassum plagyophyllum is rich sources of phlorotannin as bioactive compound. Phlorotannin as polyphenol compound is generally sensitive to environmental conditions, including unfavourable temperatures, light, pH, moisture, and oxygen, and therefore susceptible to degradative reactions during product processing and storage. Sargassum plagyophyllum aqueous extract was formulated into microsphere by using maltodextrin DE 10 15 as coating agent through spray dry method with 110oC inlet temperature to increase stability of polyphenol compound. In this study, four microspheres were formulated by using variation of maltodextrin DE 10 15 with concentration of 0 , 5 , 10 and 15 respectively. The aim of this study was determining effects of using maltodextrin DE 10 15 on microsphere rsquo s stability during drying process and storage condition. The result showed that the powder without maltodextrin and with 15 of maltodextrin were more stable in temperature 4 2 C than in 28 2 C and 40 2 C. In temperature 4 2 C, phlorotannin contain in powder with 15 of maltodextrin was maintained, while the powder without maltodextrin lost 10 of its phlorotannin contain. Based on the results, it can be concluded that maltodextrin DE 10 15 was a suitable coating agent to formulate Sargassum plagyophyllum dry powder and maintain its stability during spray drying process at 110 C and during storage for 2 months in 4 2 C."
2017
S68653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karlah Lifie Riani Mansauda
"ABSTRAK
Tanaman yang mengandung antioksidan dapat dikembangkan menjadi sediaan kosmetik krim anti-kerut karena kemampuannya sebagai anti-kolagenase dan anti-elastase. Rumput laut coklat Sargassum sp. diketahui mengandung antioksidan polifenol seperti senyawa floroglusinol. Penelitian terhadap Sargassum sp. perlu dilakukan karena pemanfataan rumput laut belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan krim Sargassum sp yang stabil dan memiliki aktivitas anti-kolagenase serta anti-elastase. Sediaan krim Sargassum plagyophyllum diuji total fenolik dengan metode Folin- ciocalteu dan diuji aktivitas anti-kolagenase dan elastasenya. Hasil menunjukkan krim Sargassum plagyophyllum memiliki total fenolik yaitu 5,597 0,74 mg PGE/g ekstrak kering, dan memiliki nilai IC50 anti-kolagenase krim sebesar 20,83 ?g/mL sedangkan nilai IC50 anti-elastase sebesar 183,73 ?g/mL. Kesimpulannya bahwa sediaan krim Sargassum plagyophyllum stabil dan memiliki aktivitas anti-kolagenase serta anti-elastase.

ABSTRACT
Anti wrinkle cosmetic preparations which function as anti collagenase and anti elastase is caused by the ability of antioxidants inside the plants. Brown seaweed Sargassum sp. is known to contain polyphenol antioxidants such as phloroglucinol compounds. The number of seaweed production is high but its utilization has not been maximized. This study to obtain cream containing Sargassum sp. extract which is stable and have anti collagenase and anti elastase activity.The total phenolic content of Sargassum plagyophyllum cream was tested with Folin ciocalteu method and then tested for its anti collagenase and elastase activity. The result show that the Sargassum plagyophyllum cream formulation has total phenol content of 5.597 0.74 mg PGE g of dried extract, IC50 value of cream as anti collagenase was 20.83 g mL and as an anti elastase value of 183.73 g mL. In conclusion, Sargassum plagyophyllum can be developed as a stable cream and has anti collagenase and anti elastase activity. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T50609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniadi Mar`uf Supanto
"ABSTRAK
Fukoidan merupakan polisakarida sulfat, banyak mengandung L-fukosa, dan gugus ester sulfat. Polimer fukoidan memiliki struktur yang kompleks dan bervariasi pada beberapa spesies alga cokelat. Bioaktivitas fukoidan yang diketahui dan sampai saat ini banyak dimanfaatkan adalah sebagai antioksidan. Bioaktivitas fukoidan sebagai antioksidan diduga meningkat seiring berat molekul yang rendah dan posisi serta banyaknya sulfat pada fukoidan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kadar sulfat pada fukoidan dengan sulfonasi dari hasil ekstraksi fukoidan yang berasal dari rumput laut cokelat Sargassum filipendula serta dilakukan uji aktivitasnya sebagai antioksidan. Fukoidan diekstraksi menggunakan HCl 0.1 M dan sulfonasi fukoidan dilakukan dengan reagen sulfurtrioksida ndash; piridin kompleks. Fukoidan hasil ekstraksi Crude fucoidan memiliki kader sulfat sebesar 13 , dan fukoidan setelah disulfonasi memiliki kenaikan kadar sulfat menjadi 20 . Uji aktivitas fukoidan terhadap antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Diperoleh persen inhibisi crude fucoidan serta fukoidan hasil sulfonasi masing-masing sebesar 8,9 dan 10,9.

ABSTRACT
Fucoidan is a polysaccharide sulfate which contains L fucose and ester sulfate group. The fucoidan polymer has a varied and complex structure in some species of brown algae. The uses of fucoidan bioxactivity has been developed as an antioxidant. This is thought can be increase due to lower molecular weight and position and amount of sulfate in the fucoidan. Therefore, the aim of this research is to increase the measure of sulfate in fucoidan through sulfonation using fucoidan extraction result from Sargassum filipendula brown seaweed and tested its activity as antioxidant. Fucoidan was extracted using 0.1 M HCl. Sulfonation of fucoidan was performed with complex sulphurtryoxide pyridine complex reagents. Extracted fucoidan Crude fucoidan had 13 sulfate content, and fucoidan sulfonation product had an increase of sulfate content to 20 . Test of fucoidan activity against antioxidant was performed by DPPH method. Obtained percent inhibition of crude fucoidan and fucoidan sulfonation product was respectively 8,9 and 10,9. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Muharromah Mahbub
"Pada penelitian ini dilakukan adsorpsi ion logam Cd2+ dengan menggunakan alginat hasil ekstraksi rumput laut coklat bergenus Sargassum crassifolium juga oleh rumput lautnya sendiri. Alginat dalam hal ini diimmobilisasi menjadi Caalginat. Daya adsorpsi kemudian dibandingkan antara Ca-alginat dengan S.crassifolium untuk mengetahui adsorben mana yang lebih baik. Kondisi optimum adsorpsi adsorben diketahui dengan melakukan variasi adsorpsi meliputi variasi pH, waktu kontak, konsentrasi awal ion logam Cd2+ serta variasi suhu kontak. Diperoleh pH optimum adsorpsi untuk Ca-alginat adalah 8, sedangkan untuk S. crassifolium pada pH 3, dengan waktu optimum berturut-turut 120 menit dan 60 menit. Biosorpsi logam meningkat secara linier sebagai fungsi dari konsentrasi awal logam sampai konsentrasi 50 mg/L dengan nilai serapan untuk S.crassifolium dan Ca-alginat berturut-turut 4,8955; 1,4145 mg/g adsorben kering.
Pada variasi suhu diperoleh pula serapannya naik baik untuk S.crassifolium maupun Ca-alginat. Diperoleh % recovery dengan menggunakan HCl 3 M paling tinggi sebesar 0,446 % dan 0,435% berturut-turut untuk Ca-alginat dan S.crassifolium. Diketahui daya adsorpsi S. crassifolium lebih tinggi dibanding Caalginat pada semua pengukuran variasi. Namun selama adsorpsi, S.crassifolium melepaskan sejumlah zat organik ke dalam larutan sehingga diperoleh kadar organik terlarutnya tinggi, sehingga penggunaan Ca-alginat sebagai adsorben logam lebih disarankan.

In this study the adsorption of Cd2+ ions was performed by using alginate from extraction of brown seaweed (Sargassum crassifolium) and also by brown seaweed itself. In this case, alginate immobilized into calcium alginate. The adsorption between Ca-alginates and S. crassifolium compared to know the best adsorben. To determine the optimum condition of adsorbent, several variation was conducted, include variation of pH, contact time, initial concentration of Cd2+ ions solution, and temperature. Results of analysis using AAS showed that the optimum pH of Ca-alginate is 8, and for S. crassifolium is 3, with the optimum contact time is 120 minutes and 60 minutes, respectively. Metal biosorption increase linearly as the function of intial concentration of metal until the concentration of 50 mg/L with the results of adsorption is 4,8955; 1,4145 mg/g dry adsorbent for S. crassifolium and Ca-alginate, respectively.
In the effect of temperature is also obtained an increase in adsorption for both S. crassifolium and Ca-alginate. The maximum % recovery using HCl 3M is 0,446 and 0,435 % for Ca-alginate and S.crassifolium, respectively. Known that the adsorption of S. crassifolium is higher than Ca-alginate in all the measurement variation. But during the adsorption, S.crassifolium was releasing a number of organic substances in the solution with the results that the level of dissolve organic is high, so the use of Ca-alginate as a metal adsorbent is recommended.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42367
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sinurat, Ellya
"Fukoidan dikenal sebagai polisakarida sulfat dengan senyawa penyusun utama fukosa dan sulfat, dapat dimanfaatkan sebagai antikoagulan dalam proses pembekuan darah. Fukoidan umumnya diperoleh dari rumput laut coklat, namun penelitian mengenai fukoidan ini belum banyak dilakukan, khususnya di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengingat fukoidan mempunyai banyak bioaktivitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi fukoidan yang ada dalam rumput laut coklat Sargassum crassifolium serta uji aktivitasnya sebagai antikoagulan. Metode isolasi fukoidan dilakukan dengan ekstraksi asam lemah dan diendapkan dengan etanol. Untuk memisahkan fukoidan dengan alginat ditambahkan CaCl2. Ekstrak fukoidan dimurnikan dengan resin penukar anion Sephadex A-25 dan eluen NaCl. Fukoidan dikarakterisasi dengan FT-IR, penentuan berat molekul, penentuan sulfat, analisa unsur dan monosakarida penyusun fukoidan serta uji aktivitasnya sebagai antikoagulan.
Berdasarkan pemisahan kolom diperoleh 5 fraksi, dengan rendemen tertinggi pada fraksi kedua. Hasil total rendemen fukoidan diperoleh 1,46% dari berat awal tepung rumput laut, terdapat gugus sulfat pada bilangan gelombang 820 cm-1, berat molekul (5,8 ? 7,71) x 104 Dalton, analisa komposisi unsur (C 22%; H 4,4 %; N 0,18%; S 0,78%), monosakarida penyusun fukoidan yang ditemukan fukosa dan galaktosa dengan rasio mol 1: 1,5. Hasil uji aktivitas fukoidan yang diperoleh dilihat dari perpanjangan nilai APTT nya mempunyai perbedaan signifikan antara kontrol dengan darah yang mengandung fukoidan pada konsentrasi 100 µg/mL (berbeda 25 detik), hal ini menunjukkan bahwa fukoidan berpotensi sebagai antikoagulan.

Fucoidan is group of marine sulfated polysaccharides containing large proportions of L-fucose and sulfate, can be used as an anticoagulant on blood coagulation. Fucoidans from brown seaweed in Indonesia has not received much attention, this research was conducted to isolate and characterize fucoidan in brown algae, Sargassum crassifolium., and also to test its activity as anticoagulant. Method used to isolate the fucoidan was extraction by weak acid which followed by precipitation in ethanol. To separate the fucoidan and alginate, CaCl2 was used. Extract containing fucoidan was purified using anion ? exchange chromatography Sephadex A-25 and eluent NaCl. Fucoidan was characterized using FT ? IR, molecular weight determination, sulphate determination, organic compounds and monosaccharide of composition, and activity test as anticoagulant.
Based on column chromatography, 5 fractions were obtained with the highest yield at second fraction. Total yield of fucoidan was 1.46% (w/w), sulphate group was found on 820 cm-1 wave number, molecular weight (5.8 ? 7.71) x 104 Dalton, elementel analysis (C 22%; H 4.4%; N O, 18%; S O, 78%). The fucoidan was composed of fucose and galactose with an approximately ratio of 1.0 : 1.5. Based on APTT test, there is significant difference between activities of controlled fucoidan and treated at concentration 100 µg/mL. Therefore this fucoidan has potential candidate for an anticoagulant as alternative to heparin.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T28807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Azmi Suryabrata
"ABSTRAK
Fukoidan merupakan salah satu polisakarida alami yang tersusun dari sebagian besar L-fukosa yang di antaranya memiliki gugus ester sulfat. Salah satu sumber fukoidan adalah rumput laut cokelat Sargassum binderi Sonder. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hilangnya warna pigmen dalam rumput laut cokelat terhadap aktivitas fukoidan hasil isolasi. Pada penelitian ini, dilakukan variasi pelarut dan variasi waktu yang digunakan pada perendaman maserasi rumput laut cokelat dengan menggunakan pelarut dalam menghilangkan pigmen. Pelarut yang digunakan adalah etil asetat teknis, aseton teknis, dan etanol 95 dengan variasi waktu 24 jam, 72 jam, 120 jam, dan 168 jam. Secara fisik, hasil depigmentasi yang paling optimum diperoleh dari kelompok pelarut etanol. Isolasi fukoidan dilakukan dengan metode asam, rendemen hasil isolasi fukoidan terdepigmentasi yang didapatkan berkisar 0,6-2,5 . Fukoidan dikarakterisasi menggunakan penentuan total karbohidrat, total senyawa fenolik, dan total sulfat, dengan masing-masing menghasilkan nilai 60-80 , 0,6-1,2 , dan 16-22 . Selain itu dilakukan identifikasi gugus fungsi dengan FTIR yang menunjukkan semua sampel hasil variasi maserasi rumput laut cokelat merupakan fukoidan. Penentuan analisa residu etanol juga dilakukan dan didapatkan hasil bahwa semua fukoidan tidak mengandung residu etanol. Kemudian, dilakukan uji sitotoksik fukoidan terdepigmentasi dengan aseton 24 jam terhadap sel kanker payudara T47D, dengan hasil IC50 yang didapatkan adalah 150,80 ?g/mL.

ABSTRAK
Fucoidan is a polysaccharide composed of L fucose with sulfate ester, found in brown seaweeds, Sargassum binderi Sonder. The objective of this study was to remove brown pigment from seaweed and observed the effect of the result to the activity of isolated fucoidan. Therefore, in this study, the pigment will be removed by varying organic solvents in the maceration step, such as ethyl acetate, acetone, or ethanol. Also, by varying the time of maceration in 24 hours, 72 hours, 120 hours, and 168 hours. Physically, the depigmentation result shows that ethanol is the best of organic solvent for depigmentation. Acid method was used for the isolation of fucoidan, giving 0,6 2,5 of fucoidan. Fucoidan then characterized by total carbohydrate, total phenolic compounds, and sulfate content, with result 60 80 , 0,6 1,2 , and 16 22 , respectively. Characterization by FTIR to identify functional groups, showed that the samples were consistent with the characteristic of fucoidan. The analysis of ethanol residue confirmed that there was no ethanol left. Finally, isolated fucoidan from maceration with acetone for 24 hours, was tested against breast anti cancer T47D and the IC50 was 150,80 g mL."
2017
S68057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Amalia Afrah
"ABSTRAK
Fukoidan merupakan senyawa polisakarida tersulfasi yang banyak terdapat pada makhluk hidup laut terutama pada rumput laut coklat. Pemanfaatan rumput laut coklat di Indonesia belum banyak dan masih terbatas pada pemanfaatan sebagai bahan pangan. Namun sebenarnya telah banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat fukoidan seperti antivirus, antikanker, dan lain-lain. Aktivitas imunomodulator pada fukoidan juga merupakan hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut, karena fukoidan telah terbukti dapat menjadi imunomodulator pada mahluk laut seperti pada udang dan ikan. Oleh karena itu dilakukan uji aktivitas imunomodulator pada tikus agar nantinya fukoidan dapat menjadi suplemen yang dapat digunakan skala besar. Mula-mula rumput laut coklat Sargassum yang telah dipotong-potong, dimaserasi dengan etanol selama 72 jam dan setelah itu disaring untuk kemudian diekstraksi. Ekstraksi menggunakan air sambil dipanaskan pada suhu 85 oC. Didapatkan rendemen ekstrak fukoidan sebesar 1,7806 . Pada ekstrak tersebut kemudian dilakukan penentuan kadar karbohidrat dan sulfat. Diperoleh kadar fukosa sebesar 22,64 dan xilosa sebesar 1,5277 serta kadar sulfat sebesar 11,882 . Pengujian aktivitas imunomodulator dilihat dari gambaran darah dan aktivitas makrofag tikus Rattus norvegicus dengan berat badan 200-250g. Fukoidan diberikan sebagai pakan pada tikus dengan cara disonde dengan 3 variasi konsentrasi yaitu 1g/kgBB, 2g/kgBB, dan 4g/kgBB. Pengujian aktivitas makrofag dilakukan dengan metode pewarnaan Giemsa. Diperoleh hasil yag optimum sebagai imunomodulator adalah pada konsentrasi 2g/kgBB.

ABSTRACT
Fucoidan is a sulfated polysaccharide compound that is widely found in marine life creatures, especially in brown seaweed. Utilization of brown seaweed in Indonesia has not been much and still limited to the utilization as food. But actually there are many studies that reveal the benefits of fucoidan such as antivirus, anticancer, and others. Immunomodulatory activity in fukoidan is also interesting to be investigated further, because fucoidan has been proven to be an immunomodulator in sea creatures such as shrimp and fish. Therefore, immunomodulatory activity test in mouse is conducted so later fukoidan can be used as supplement in large scale. At first the brown seaweed Sargassum was macerated with ethanol for 72 hours and then filtered for extracting. Extraction uses water while heated at 85 oC. Obtained rendement of fukoidan extract equal to 1,7806 . Then carbohydrate and sulfate levels of the extract was determined. Fucose content obtained by 22.64 and xylose of 1.5277 and sulfate content of 11.882 . Immunomodulatory activity assay is seen from blood and macrophage activity of Rattus norvegicus rat with weight 200 250g. Fucoidan is given by oral with 3 variation of concentration 1g kgBW, 2g kgBW, and 4g kgBW. Testing of macrophage activity was done by Giemsa staining method. Obtained optimum results as immunomodulator is at a concentration of 2g kgBW."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>